SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
MODUL 4
                                               DERIVATIVE
                                    Oleh: Muchammad Abrori


A. Pengertian Derivative
Diberikan fungsi y = f(x). Harga fungsi di titik x adalah f(x) sedangkan harga fungsi di
titik (x +     x) adalah : f(x +         x), dengan         x dimaksud penambahan perubah x. Untuk
setiap penambahan           x diperoleh penambahan               y sedemikian, hingga :
              y+      y = f(x +          x)
              y            = f(x)             -
                      y = f(x +          x) – f(x)
                           y   f (x           x)   f ( x)
Dipandang untuk :            =
                           x                   x
                       y
Kemudian harga           diambil limitnya untuk              x      0, diperoleh :
                       x
                  Limit     y       Limit f ( x             x)    f ( x)
                              =
                  x    0    x       x    0                   x
        Limit         y
Jika                    = ada dikatakan bahwa fungsi f(x) mempunyai turunan pertama
        x    0        x
                                                                                          dy      df ( x)
                              (derivative pertama) di titik x, dengan simbol                 atau
                                                                                          dx       dx
                              atau y atau f (x) atau Dxf dan seterusnya.
d2y       d 2 f ( x)
     atau            atau y atau f (x) atau dxxf disebut : Turunan kedua fungsi f(x) di
dx 2        dx 2
                              titik x.
Setiap fungsi f(x) yang mempunyai turunan di titik x disebut differensibel (differentiabel)
di titik x.
              dy
Lambang          sebagai notasi turunan diperkenalkan pertama kali oleh matematikawan
              dx
German Goltfried Wilhelm Leibnir (1646 – 1716) sedangkan notasi f diperkenalkan oleh
matematikawan Perancis Joseph Louis Lagrange (1736 – 1813).



                                                                                                        1
Beberapa contoh soal :
    1. Carilah turunan pertama dari fungsi f(x) = x2 + 1
    2. Carilah turunan pertama fungsi f(x) =                      x di x = 2
                            Limit f ( x           x)    f ( x)
Pada perhitungan                                                 , apabila diadakan substitusi         x = h maka
                            x    0                 x
untuk     x     0 mengakibatkan h                 0, sehingga :
 Limit f ( x           x)     f ( x)       Limit f ( x h)             f ( x)
                                       =
 x    0                 x                  h   0        h
Perhitungan-perhitungan secara definisi, jarang kita jumpai oleh sebab itu lebih baik
langsung menggunakan rumus-rumus hitung differensial (rumus derivative) yang ada.


B. Penafsiran Derivative Secara Ilmu Ukur
Diberikan fungsi y = f(x). Ditinjau dua titik P(x,y) dan Q(x +                             x, y   y ), selisih absis
kedua titik =    x dan selisih kedua ordinatnya =                    y , titik P dianggap tetap.
                       y




                   0                                                                   x


                            y   f (x         x)     f ( x)
Dipandang bentuk              =                              = tg
                            x                 x
Apabila titik Q bergerak menuju titik P, maka                         x        0 dan   y      0 , sehingga sudut

mendekati       dan :
          Limit         y        Limit f ( x            x)       f ( x)
f (x) =                   =                                               =
          x    0        x        x    0                  x


                                                                                                                   2
Limit f ( x            x)     f ( x)
                        =                                          = tg
                            x    0                  x
Berarti bahwa f (x) adalah menunjukkan besarnya koefisien arah (tangen arah) garis
singgung kurva y = f (x) di titik P. Dan garis singgung kurva y = f(x) di titik P(a, b)
adalah: y – b = f (a).(x – a). Selain turunan pertama diartikan sebagai besarnya koefisien
arah garis singgung pada suatu kurva y = f(x) di titik x, maka turunan pertama dapat juga
diartikan sebagai besarnya kecepatan sesaat pada suatu gerakan. Perhatikan ilustrasi
sebagai berikut:
       Misalkan kita mengendarai sebuah mobil dari kota A ke kota B yang jaraknya 80
km dalam waktu 2 jam, maka kecepatan rata-rata adalah 40 km/jam, artinya kecepatan
rata-rata adalah selisih jarak dibagi waktu atau jarak antara posisi tempat A dengan
tempat B dibagi waktu.
                                                   selisih jarak
                                          V=
                                                       waktu
Contoh lain apabila sebuah benda P dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan benda P
jatuh sejauh 16 t2 meter setelah t detik atau dalam fungsi dapat dirumuskan sebagai
S(t)_=_16 t2, t    0.
Pada detik pertama benda jatuh sejauh S(1) = 16 meter dan pada detik kedua benda jatuh
sejauh S(2) = 64 meter, sehingga kecepatan rata-rata jatuhnya benda dari t1 = 1 detik
sampai t2 = 2 detik adalah
                                 S (t2 ) S (t1 )
                            V=
                                     t2 t1

                                 64 16
                             =         = 48 meter/detik
                                  2 1
Sedangkan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,5 adalah
                                 S (1,5) S (1)          20
                            V=                                 40 meter/detik
                                     1,5 1              0,5
Dan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,1 adalah
                                 S (1,1) S (1)          3,36
                            V=                                     33,6 meter/detik
                                     1,1 1               0,1
Adapun kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,01 adalah



                                                                                        3
S (1,01) S (1)     0,3216
                              V=                                  32 ,16 meter/detik
                                         1,01 1          0,01
Dari hasil perhitungan itu, maka semakin pendek selang waktu yang digunakan, maka
semakin baik hampiran kecepatan yang benar pada saat t = 1, dan yang paling ideal
adalah selang waktu       t     0.
Sehingga kecepatan rata-rata pada saat t = 1 adalah :
                                     Limit S (1     t ) S (1)
                              V=
                                     t   0            t
                                     Limit 16 (1      t ) 2 16
                               =
                                     t    0           t
                                     Limit 16 32 t ( t ) 2 16
                               =
                                     t    0        t
                                     Limit
                               =           (32 +      t ) = 32 meter/detik
                                     t   0
Dengan demikian kita dapat mendefinisikan kecepatan sesaat V pada saat t yaitu :
                                     Limit S (t     t ) S (t )
                              V=
                                     t   0            t
Teorema: Apabila f (a) ada maka f(x) kotinu di x = a
Bukti:
Untuk membuktikan bahwa f(x) kontinu di x = a maka diperlihatkan
                              Limit
                                    f(x) = f(a)
                              x   a
                                        f ( x) f ( a )
Perhatikan bahwa: f(x) = f(a) +                        ( x a)
                                             x a
           Limit        Limit                      f ( x) f (a)
Sehingga         f(x) =                   f (a)                 ( x a)
           x   a        x   a                           x a
    Limit        Limit f ( x) f (a)          Limit
=         f(a) +                                   ( x a)
    x   a        x   a      x a              x   a
= f(a) + f (a).0 = f(a)
Terbukti f(x) kontinu di x = a




                                                                                       4
Teorema itu tidak dapat dibalik yaitu apabila f(x) kontinu di x = a maka belum tentu f (a)
ada atau f(x) diferensial di x = a.
Untuk membuktikan hal ini diperlihatkan sebuah contoh :
                                              y
                             f(x) = -x                         f(x) = x




                                                                          x


                                x untuk x     0
Diambil fungsi: f(x) = x =
                                  x untuk x 0

                                                    Limit
Fungsi f(x) = x adalah kontinu di x = 0 sebab             f(x) = 0 namun dapat diperlihatkan
                                                    x   0
bahwa f(x) tidak diferensibel di x = 0 sebab :
                            Limit f ( x) f (0)      Limit x 0             Limit x
                  f (0) =
                            x   0      x 0          x   0 x 0             x   0 x
dan f (0) tidak ada sebab.
                                    Limit x        Limit x
                                                                 1
                                   x   0 x        x   0 x
Sedangkan:
                                  Limit x         Limit    x
                                                                     1
                                 x   0 x         x   0    x
Dengan demikian f (0) tidak ada atau f(x) tidak diferensiabel di x = 0.




                                                                                          5
MODUL 5
     DERIVATIVE FUNGSI ALJABAR, IMPLISIT DAN TRIGONOMETRI
                                  Oleh: Muchammad Abrori




A. Derivative Fungsi Aljabar
Selain fungsi transenden (fungsi eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, fungsi
hiperbolik) disebut fungsi aljabar.
Beberapa contoh fungsi aljabar :
   1. f(x) = 5x2 + x + 3
   2. f(x) = 9 (x2 - 1)2

   3. f(x) = x x2       x
   4. f(x) = (x + 1) (x3 – 5)-2
                x 3
   5. f(x) =
               x2 4


Rumus-rumus:
U, V, W, …. dimaksudkan fungsi-fungsi dari x yang differensiabel.
                                        dy
1. y = C, c = konstan                         0
                                        dx
                                        dy
2. y = x                                      1
                                        dx
                                        dy
3. y = xn                                     n.x n   1

                                        dx
                                        dy    dU          dV        dW
4. y = U + V + W + …..                                                    .....
                                        dx    dx          dx         dx
                                        dy        dU
5. y = c . U, c = konstan                     c
                                        dx        dx
                                        dy         dV               dU
6. y = U . V                                  U                 V
                                        dx         dx               dx
                                         dy               dW              dV           dU
7. y = U . V . W                              UV                    UW            VW
                                         dx                dx             dx           dx



                                                                                            6
dU          dV
                                                  V          U
       U                                   dy         dx          dx
8. y =
       V                                   dx              V2
                                           dy                dU
9. y = Un                                         n Un   1

                                           dx                dx
                                           dy      dy dU
10. y = f(U), U = g(x)
                                           dx      dU dx
dy
   dikatakan turunan pertama dari y = f(x).
dx
                dy
Pada umumnya       merupakan fungsi dari x lagi, maka jika :
                dx
dy                           d dy              d2y
   didefferensial diperoleh:                        dikatakan turunan kedua, dan seterusnya
dx                           dx dx             dx 2
sampai:
dny
     dikatakan turunan ke n.
dx n


Beberapa contoh soal :
                         dy
   1. y = xn, tentukan
                         dx
                              dy
   2. y = U + V, tentukan
                              dx
                              dy
   3. y = U . V, tentukan
                              dx
            U            dy
   4. y =     , tentukan
            V            dx
                         dy
   5. y = Un, tentukan
                         dx
                                     dy
   6. y = f(U), U = g(x), tentukan
                                     dx
                                          dy
   7. y = x3 – 3x2 + 2x – 5, tentukan
                                          dx
            x2 x            dy
   8. y =    3
                 , tentukan
            x 1             dx


                                                                                         7
dy
    9. y = (3x4 + 6x2 + 1)7, tentukan
                                                       dx
                                                  dy
    10. y =       x2 6x 3 , tentukan
                                                  dx
                      x2                     dy
    11. y =                     , tentukan
                  4 x       2                dx

                  x2 1            dy
    12. y =   3
                   2
                       , tentukan
                  x 1             dx
                                                  dy
    13. x = 3 1 y 2              y 4 , tentukan
                                                  dx
                  1 x            1 x            dy
    14. y =                          , tentukan    di mana –1   x   1
                  1 x            1 x            dx

                  2                     dny
    15. y =                , tentukan
              1 x                       dx n


B. Derivative Fungsi Implisit
Bentuk-bentuk fungsi y = f (x) disebut fungsi eksplisit, sedangkan bentuk fungsi
f(x,y)_=_0 yang kadang-kadang sukar dibawa bentuk eksplisit disebut fungsi implisit.
Sebagai contoh diberikan fungsi implisit: x3 + xy + y3 = 0, kemudian akan dicari turunan
pertamanya.
Demikian:
x3 + xy + y3 = 0
                  dy         dy
3x2 + y + x .        + 3y2 .    =0
                  dx         dx
              dy
(x + 3y2) .      = - (3x2 + y)
              dx
              dy    3x 2 y
                 =-
              dx    x 3y2
Derivative fungsi implisit akan lebih mudah jika kita menggunakan derivative total
yaitu: f(x,y) = 0
 f ( x, y )            f ( x, y )
            dx                    dy         0
     x                     y


                                                                                       8
f ( x, y )
                              dy               x
                                 =-
                              dx           f ( x, y )
                                               y

                                           f
                                  =-       x
                                           f
                                           y


Beberapa contoh soal:
                   dy
     1. Carilah       dari x3 + xy + y3 = 0
                   dx
                                                          dy
     2. x3 + 2x2y + 4xy2 + 8y3 = 40, tentukan
                                                          dx
     3. Tentukan koefisien garis singgung lingkaran x2 + y2 = 4 dititik (1, 3 ), kemudian
        tulislah persamaan garis singgung tersebut
                                            dy
     4. x = 3 1 y 2       y 4 , tentukan
                                            dx
     5. Diberikan fungsi xy = 1
                        dy
        Carilah : a.       di (1, 1)
                        dx
                        d2y
                   b.        di (1 ,1)
                        dx 2
                   c. Persamaan garis singgung melalui (1, 1)
                   d. Persamaan garis normal melalui (1, 1)


C. Derivative Fungsi Trigonometri
Diberikan y = sin u dengan u fungsi dari x
y+    y = sin (u +      u)
y        = sin u
       y = sin (u +      u ) – sin u
                    1                            1
         = 2 cos      (u +     u + u) . sin        (u +        u + u)
                    2                            2


                                                                                       9
1                       1
         = 2 cos     (2u +      u) . sin          u
                   2                       2
                                      1                             1
                                 2 cos (2u                u ) sin     u
dy   Limit y            Limit         2                             2
   =
dx   x 0 x              x 0                           x
                                                                         u
                                                                    sin
                      Limit                     u         Limit         2    Limit u
                    =        cos(u                )
                      u    0                   2          u    0       u     x    0 x
                                                                      2
                                du
                    = cos u .
                                dx


Rumus-rumus :
                         dy           du
1. y = sin u                = cos u .
                         dx           dx
                          dy             du
2. y = cos u                 = - sin u .
                          dx             dx
                          dy           du
3. y = tg u                  = sec2u .
                          dx           dx
                          dy               du
4. y = ctg u                 = - cosec2u .
                          dx               dx
                          dy                  du
5. y = sec u                 = sec u . tg u .
                          dx                  dx
                          dy                        du
6. y = cosec u               = - cosec u . cotg u .
                          dx                        dx


Beberapa contoh soal:
                                           dy
    1. y = sin 4x + cos 2x, tentukan
                                           dx
                                      dy
    2. y = ctg (2 – x3), tentukan
                                      dx
                                      dy
    3. y = tg3 (x2 – 2), tentukan
                                      dx




                                                                                        10
dy
4. y = cosec x . ctg (2x – 3), tentukan
                                              dx
                                    dy
5. y = 2 tg x . sin 2x, tentukan
                                    dx
                1                 dy
6. y =               23
                        ,tentukan
         (sec 2 x 1)              dx
                                         dy
7. y cos x = sin (x – y), tentukan
                                         dx
8. Jika y = A sin kx + B cos kx, dengan A, B dan k konstan perlihatkan bahwa:
        d2y      2                     d2y
     a.         k y                 b.             ( 1) k 2 n y
        dx 2                           dx 2
            dny
9.   Hitung      , jika y = cos x
            dx n




                                                                                11

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)nindyaagassi
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 118041996
 
Turunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office worldTurunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office worldekan candra
 
Fungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematikaFungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematikaekan candra
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutEnggar Dewa
 
Ringkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiRingkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiTriative
 
Diferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptxDiferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptxJohan Sampoerno
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakMono Manullang
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 

Was ist angesagt? (20)

Met num 10
Met num 10Met num 10
Met num 10
 
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Turunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office worldTurunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office world
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
Fungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematikaFungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematika
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjut
 
Deferensial
DeferensialDeferensial
Deferensial
 
Pertemuan 2 limit dan kontinuitas
Pertemuan 2   limit dan kontinuitasPertemuan 2   limit dan kontinuitas
Pertemuan 2 limit dan kontinuitas
 
Paper turunan
Paper turunanPaper turunan
Paper turunan
 
Ringkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiRingkasanturunanfungsi
Ringkasanturunanfungsi
 
Definisi Turunan (PPT)
Definisi Turunan (PPT)Definisi Turunan (PPT)
Definisi Turunan (PPT)
 
Met num 8
Met num 8Met num 8
Met num 8
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Diferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptxDiferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptx
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
 
Penggunaan turunan
Penggunaan turunanPenggunaan turunan
Penggunaan turunan
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 

Ähnlich wie DERIVASI DAN TURUNAN (20)

Andi navira indyani
Andi navira indyaniAndi navira indyani
Andi navira indyani
 
Andi navira indyanii
Andi navira indyaniiAndi navira indyanii
Andi navira indyanii
 
Andi navira
Andi naviraAndi navira
Andi navira
 
Andi navira
Andi naviraAndi navira
Andi navira
 
Matematika 2
Matematika 2Matematika 2
Matematika 2
 
Kalkulus%xii (1)
Kalkulus%xii (1)Kalkulus%xii (1)
Kalkulus%xii (1)
 
15044 9-594441735220
15044 9-59444173522015044 9-594441735220
15044 9-594441735220
 
Kalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 dKalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 d
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
persamaan differensial
persamaan differensialpersamaan differensial
persamaan differensial
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensial
 
Kul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsiKul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsi
 
6. FUNGSI.ppt
6. FUNGSI.ppt6. FUNGSI.ppt
6. FUNGSI.ppt
 
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
 
Deret Fourier-UG.ppt
Deret Fourier-UG.pptDeret Fourier-UG.ppt
Deret Fourier-UG.ppt
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
 
Pertemuan 4 turunan fungsi implisit
Pertemuan 4   turunan fungsi implisitPertemuan 4   turunan fungsi implisit
Pertemuan 4 turunan fungsi implisit
 
Kompros scilab
Kompros scilabKompros scilab
Kompros scilab
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
 

Mehr von Soim Ahmad

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatihSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Soim Ahmad
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing planSoim Ahmad
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasiSoim Ahmad
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstSoim Ahmad
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuSoim Ahmad
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapSoim Ahmad
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahSoim Ahmad
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industriSoim Ahmad
 

Mehr von Soim Ahmad (20)

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatih
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing plan
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasi
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensi
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
 
Peta kerja
Peta kerjaPeta kerja
Peta kerja
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 

DERIVASI DAN TURUNAN

  • 1. MODUL 4 DERIVATIVE Oleh: Muchammad Abrori A. Pengertian Derivative Diberikan fungsi y = f(x). Harga fungsi di titik x adalah f(x) sedangkan harga fungsi di titik (x + x) adalah : f(x + x), dengan x dimaksud penambahan perubah x. Untuk setiap penambahan x diperoleh penambahan y sedemikian, hingga : y+ y = f(x + x) y = f(x) - y = f(x + x) – f(x) y f (x x) f ( x) Dipandang untuk : = x x y Kemudian harga diambil limitnya untuk x 0, diperoleh : x Limit y Limit f ( x x) f ( x) = x 0 x x 0 x Limit y Jika = ada dikatakan bahwa fungsi f(x) mempunyai turunan pertama x 0 x dy df ( x) (derivative pertama) di titik x, dengan simbol atau dx dx atau y atau f (x) atau Dxf dan seterusnya. d2y d 2 f ( x) atau atau y atau f (x) atau dxxf disebut : Turunan kedua fungsi f(x) di dx 2 dx 2 titik x. Setiap fungsi f(x) yang mempunyai turunan di titik x disebut differensibel (differentiabel) di titik x. dy Lambang sebagai notasi turunan diperkenalkan pertama kali oleh matematikawan dx German Goltfried Wilhelm Leibnir (1646 – 1716) sedangkan notasi f diperkenalkan oleh matematikawan Perancis Joseph Louis Lagrange (1736 – 1813). 1
  • 2. Beberapa contoh soal : 1. Carilah turunan pertama dari fungsi f(x) = x2 + 1 2. Carilah turunan pertama fungsi f(x) = x di x = 2 Limit f ( x x) f ( x) Pada perhitungan , apabila diadakan substitusi x = h maka x 0 x untuk x 0 mengakibatkan h 0, sehingga : Limit f ( x x) f ( x) Limit f ( x h) f ( x) = x 0 x h 0 h Perhitungan-perhitungan secara definisi, jarang kita jumpai oleh sebab itu lebih baik langsung menggunakan rumus-rumus hitung differensial (rumus derivative) yang ada. B. Penafsiran Derivative Secara Ilmu Ukur Diberikan fungsi y = f(x). Ditinjau dua titik P(x,y) dan Q(x + x, y y ), selisih absis kedua titik = x dan selisih kedua ordinatnya = y , titik P dianggap tetap. y 0 x y f (x x) f ( x) Dipandang bentuk = = tg x x Apabila titik Q bergerak menuju titik P, maka x 0 dan y 0 , sehingga sudut mendekati dan : Limit y Limit f ( x x) f ( x) f (x) = = = x 0 x x 0 x 2
  • 3. Limit f ( x x) f ( x) = = tg x 0 x Berarti bahwa f (x) adalah menunjukkan besarnya koefisien arah (tangen arah) garis singgung kurva y = f (x) di titik P. Dan garis singgung kurva y = f(x) di titik P(a, b) adalah: y – b = f (a).(x – a). Selain turunan pertama diartikan sebagai besarnya koefisien arah garis singgung pada suatu kurva y = f(x) di titik x, maka turunan pertama dapat juga diartikan sebagai besarnya kecepatan sesaat pada suatu gerakan. Perhatikan ilustrasi sebagai berikut: Misalkan kita mengendarai sebuah mobil dari kota A ke kota B yang jaraknya 80 km dalam waktu 2 jam, maka kecepatan rata-rata adalah 40 km/jam, artinya kecepatan rata-rata adalah selisih jarak dibagi waktu atau jarak antara posisi tempat A dengan tempat B dibagi waktu. selisih jarak V= waktu Contoh lain apabila sebuah benda P dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan benda P jatuh sejauh 16 t2 meter setelah t detik atau dalam fungsi dapat dirumuskan sebagai S(t)_=_16 t2, t 0. Pada detik pertama benda jatuh sejauh S(1) = 16 meter dan pada detik kedua benda jatuh sejauh S(2) = 64 meter, sehingga kecepatan rata-rata jatuhnya benda dari t1 = 1 detik sampai t2 = 2 detik adalah S (t2 ) S (t1 ) V= t2 t1 64 16 = = 48 meter/detik 2 1 Sedangkan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,5 adalah S (1,5) S (1) 20 V= 40 meter/detik 1,5 1 0,5 Dan kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,1 adalah S (1,1) S (1) 3,36 V= 33,6 meter/detik 1,1 1 0,1 Adapun kecepatan antara t = 1 s/d t = 1,01 adalah 3
  • 4. S (1,01) S (1) 0,3216 V= 32 ,16 meter/detik 1,01 1 0,01 Dari hasil perhitungan itu, maka semakin pendek selang waktu yang digunakan, maka semakin baik hampiran kecepatan yang benar pada saat t = 1, dan yang paling ideal adalah selang waktu t 0. Sehingga kecepatan rata-rata pada saat t = 1 adalah : Limit S (1 t ) S (1) V= t 0 t Limit 16 (1 t ) 2 16 = t 0 t Limit 16 32 t ( t ) 2 16 = t 0 t Limit = (32 + t ) = 32 meter/detik t 0 Dengan demikian kita dapat mendefinisikan kecepatan sesaat V pada saat t yaitu : Limit S (t t ) S (t ) V= t 0 t Teorema: Apabila f (a) ada maka f(x) kotinu di x = a Bukti: Untuk membuktikan bahwa f(x) kontinu di x = a maka diperlihatkan Limit f(x) = f(a) x a f ( x) f ( a ) Perhatikan bahwa: f(x) = f(a) + ( x a) x a Limit Limit f ( x) f (a) Sehingga f(x) = f (a) ( x a) x a x a x a Limit Limit f ( x) f (a) Limit = f(a) + ( x a) x a x a x a x a = f(a) + f (a).0 = f(a) Terbukti f(x) kontinu di x = a 4
  • 5. Teorema itu tidak dapat dibalik yaitu apabila f(x) kontinu di x = a maka belum tentu f (a) ada atau f(x) diferensial di x = a. Untuk membuktikan hal ini diperlihatkan sebuah contoh : y f(x) = -x f(x) = x x x untuk x 0 Diambil fungsi: f(x) = x = x untuk x 0 Limit Fungsi f(x) = x adalah kontinu di x = 0 sebab f(x) = 0 namun dapat diperlihatkan x 0 bahwa f(x) tidak diferensibel di x = 0 sebab : Limit f ( x) f (0) Limit x 0 Limit x f (0) = x 0 x 0 x 0 x 0 x 0 x dan f (0) tidak ada sebab. Limit x Limit x 1 x 0 x x 0 x Sedangkan: Limit x Limit x 1 x 0 x x 0 x Dengan demikian f (0) tidak ada atau f(x) tidak diferensiabel di x = 0. 5
  • 6. MODUL 5 DERIVATIVE FUNGSI ALJABAR, IMPLISIT DAN TRIGONOMETRI Oleh: Muchammad Abrori A. Derivative Fungsi Aljabar Selain fungsi transenden (fungsi eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, fungsi hiperbolik) disebut fungsi aljabar. Beberapa contoh fungsi aljabar : 1. f(x) = 5x2 + x + 3 2. f(x) = 9 (x2 - 1)2 3. f(x) = x x2 x 4. f(x) = (x + 1) (x3 – 5)-2 x 3 5. f(x) = x2 4 Rumus-rumus: U, V, W, …. dimaksudkan fungsi-fungsi dari x yang differensiabel. dy 1. y = C, c = konstan 0 dx dy 2. y = x 1 dx dy 3. y = xn n.x n 1 dx dy dU dV dW 4. y = U + V + W + ….. ..... dx dx dx dx dy dU 5. y = c . U, c = konstan c dx dx dy dV dU 6. y = U . V U V dx dx dx dy dW dV dU 7. y = U . V . W UV UW VW dx dx dx dx 6
  • 7. dU dV V U U dy dx dx 8. y = V dx V2 dy dU 9. y = Un n Un 1 dx dx dy dy dU 10. y = f(U), U = g(x) dx dU dx dy dikatakan turunan pertama dari y = f(x). dx dy Pada umumnya merupakan fungsi dari x lagi, maka jika : dx dy d dy d2y didefferensial diperoleh: dikatakan turunan kedua, dan seterusnya dx dx dx dx 2 sampai: dny dikatakan turunan ke n. dx n Beberapa contoh soal : dy 1. y = xn, tentukan dx dy 2. y = U + V, tentukan dx dy 3. y = U . V, tentukan dx U dy 4. y = , tentukan V dx dy 5. y = Un, tentukan dx dy 6. y = f(U), U = g(x), tentukan dx dy 7. y = x3 – 3x2 + 2x – 5, tentukan dx x2 x dy 8. y = 3 , tentukan x 1 dx 7
  • 8. dy 9. y = (3x4 + 6x2 + 1)7, tentukan dx dy 10. y = x2 6x 3 , tentukan dx x2 dy 11. y = , tentukan 4 x 2 dx x2 1 dy 12. y = 3 2 , tentukan x 1 dx dy 13. x = 3 1 y 2 y 4 , tentukan dx 1 x 1 x dy 14. y = , tentukan di mana –1 x 1 1 x 1 x dx 2 dny 15. y = , tentukan 1 x dx n B. Derivative Fungsi Implisit Bentuk-bentuk fungsi y = f (x) disebut fungsi eksplisit, sedangkan bentuk fungsi f(x,y)_=_0 yang kadang-kadang sukar dibawa bentuk eksplisit disebut fungsi implisit. Sebagai contoh diberikan fungsi implisit: x3 + xy + y3 = 0, kemudian akan dicari turunan pertamanya. Demikian: x3 + xy + y3 = 0 dy dy 3x2 + y + x . + 3y2 . =0 dx dx dy (x + 3y2) . = - (3x2 + y) dx dy 3x 2 y =- dx x 3y2 Derivative fungsi implisit akan lebih mudah jika kita menggunakan derivative total yaitu: f(x,y) = 0 f ( x, y ) f ( x, y ) dx dy 0 x y 8
  • 9. f ( x, y ) dy x =- dx f ( x, y ) y f =- x f y Beberapa contoh soal: dy 1. Carilah dari x3 + xy + y3 = 0 dx dy 2. x3 + 2x2y + 4xy2 + 8y3 = 40, tentukan dx 3. Tentukan koefisien garis singgung lingkaran x2 + y2 = 4 dititik (1, 3 ), kemudian tulislah persamaan garis singgung tersebut dy 4. x = 3 1 y 2 y 4 , tentukan dx 5. Diberikan fungsi xy = 1 dy Carilah : a. di (1, 1) dx d2y b. di (1 ,1) dx 2 c. Persamaan garis singgung melalui (1, 1) d. Persamaan garis normal melalui (1, 1) C. Derivative Fungsi Trigonometri Diberikan y = sin u dengan u fungsi dari x y+ y = sin (u + u) y = sin u y = sin (u + u ) – sin u 1 1 = 2 cos (u + u + u) . sin (u + u + u) 2 2 9
  • 10. 1 1 = 2 cos (2u + u) . sin u 2 2 1 1 2 cos (2u u ) sin u dy Limit y Limit 2 2 = dx x 0 x x 0 x u sin Limit u Limit 2 Limit u = cos(u ) u 0 2 u 0 u x 0 x 2 du = cos u . dx Rumus-rumus : dy du 1. y = sin u = cos u . dx dx dy du 2. y = cos u = - sin u . dx dx dy du 3. y = tg u = sec2u . dx dx dy du 4. y = ctg u = - cosec2u . dx dx dy du 5. y = sec u = sec u . tg u . dx dx dy du 6. y = cosec u = - cosec u . cotg u . dx dx Beberapa contoh soal: dy 1. y = sin 4x + cos 2x, tentukan dx dy 2. y = ctg (2 – x3), tentukan dx dy 3. y = tg3 (x2 – 2), tentukan dx 10
  • 11. dy 4. y = cosec x . ctg (2x – 3), tentukan dx dy 5. y = 2 tg x . sin 2x, tentukan dx 1 dy 6. y = 23 ,tentukan (sec 2 x 1) dx dy 7. y cos x = sin (x – y), tentukan dx 8. Jika y = A sin kx + B cos kx, dengan A, B dan k konstan perlihatkan bahwa: d2y 2 d2y a. k y b. ( 1) k 2 n y dx 2 dx 2 dny 9. Hitung , jika y = cos x dx n 11