SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
NI WAYAN KARLINI
2011.III.2.0034
Pendekatan pembelajaran berkenaan dengan
bagaimana menyajikan bahan keilmuan
kepada peserta didik secara efektif dan efisien.
Istilah yang digunakan oleh para ahli
menyebutkan bahwa pendekatan pembelajaran
berbeda-beda dengan substansi yang hampir
sama antara pendekatan, strategi, dan metode
pembelajaran. Pendekatan juga diartikan
sebagai sebuah model pembelajaran. Begitu
juga dengan pengertian strategi pembelajaran,
akan selalu terkait erat dengan metode
pembelajaran itu sendiri.
1. Kondisi pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi efek metode
dalam meningkatkan hasil pembelajaran
2. Metode pembelajaran
Cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi
yang berbeda
3. Hasil pembelajaran
Semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator
tentang nilai dari penggunaan metode
pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda
Kondisi pembelajaran yaitu variabel yang
mempengaruhi penggunaan variabel metode.
Oleh karena perhatian kita adalah untuk
mempreskripsikan metode pembelajaran,
maka variabel kondisi haruslah yang
berinteraksi dengan metode dan sekaligus
berada diluar kontrol pembelajaran. Variable
kondisi pembelajaran yaitu
1. Tujuan dan karakteristik bidang studi;
2. Kendala dan karakteristik bidang studi; dan
3. Karakteristik si belajar.
Variabel metode pembelajaran diklasifikasi
menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Strategi pengorganisasian
(organizational strategy);
2. Strategi penyampaian (delivery
strategy); dan
3. Strategi pengelolaan (management
strategy).
Seperti halnya variabel kondisi dan metode
pembelajaran, variabel hasil pembelajaran
juga dapat diklasifikasi dengan cara yang
sama. Pada tingkat yang amat umum
sekali, hasil pembelajaran dapat
diklasifikasi menjadi tiga, yaitu:
1. Keefektifan (effectiveness);
2. Efeisiensi (efficiency); dan
3. Daya tarik (appeal).
Pendekatan ini bersifat demokratis yang ditandai oleh keputusan-keputusan
yang dikembangkan dari pengalaman kelompok dalam konteks masalah
sebagai titik sentral kegiatan belajar. Pendekatan investigasi kelompok
dilaksanakan dengan prosedur:
 Peserta didik dihadapkan pada situasi yang bermasalah
 Peserta didik mengeksplorasi untuk merespon situasi bermasalah yang
sedang dihadapi
 Peserta didik merumuskan tugas-tugas belajar dan
mengorganisasikannya untuk membangun suatu proses penelitian
 Peserta didik melakukan kegiatan belajar individual maupun kelompok
 Peserta didik menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam
penelitian secara kelompok
 Peserta didik melakukan pengulangan kegiatan
Pendekatan analisis sosial adalah suatu penyajian
pembelajaran secara induktif yang berorientasi pada
cara kerja keilmuan dengan pola, masalah, hipotesis,
pengumpulan dan pengolahan data, penarikan
kesimpulan sebagai penguji hipotesis
 Memberi contoh masalah/kasus yang bertentangan
dengan topik
 Merumuskan masalah/kasus yang akan dikaji dalam
bentuk pertanyaan
 Merumuskan jawaban sementara (hipotesis) sesuai
dengan masalah/kasus yang bertentangan dengan topik
 Mengumpulkan data
 Menganalisis data
 Menarik kesimpulan sebagai hasil pengujian hipotesis
 Memberi contoh masalah/kasus yang
bertentangan dengan topik
 Mengkaji nilai yang terkait dengan esensi
contoh kasus
 Menguji komitmen peserta didik terhadap
suatu nilai tertentu
 Memberikan penguatan terhadap
komitmen peserta didik
Langkah-langkah penggunaan pendekatan pencapaian konsep adalah sebagai
berikut:
Tahap pertama: presentasi data dan identifikasi konsep
 Guru mempresentasikan/menyajikan contoh-contoh yang diberi label
 Peserta didik membandingkan atribut positif dan negatif dari contoh-contoh
 Peserta didik menyusun dan mengetes hipotesis
 Peserta didik membuat definisi dari atribut-atribut yang esensial
Tahap kedua: testing pencapaian konsep
 Peserta didik menjawab “ya” atau “tidak” pada contoh-contoh yang tidak diberi
label
 Guru menetapkan hipotesis, menamai/memberi label konsep dan
mendefinisikan kembali berdasarkan atribut-atribut esensial
 Peserta didik menyusun contoh-contoh
Tahap ketiga: analisis strategi berpikir
 Peserta didik mengungkapkan/mendeskripsikan pemikirannya
 Peserta didik mendiskusikan peranan hipotesis dan atribut-atribut
 Peserta didik mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis
 Metode Socrates bisa disebut sebgai metode
elenchus, artinya penyelidikan atau uji silang.
Melalui penyelidikan seseorang secara jujur
memeriksa kesadaran yang dimilikinya dan
melihat konskeunsi yang dihasilkan dari
kesadaran itu. Jika ternyata konsekuensinya
mengarah pada ketidakbahagiaan, keyakinan itu
harus dirumuskan kembali.
 Dialog Socrates meminta kita untuk secara rela
memeriksa seluruh kebenaran yang selama ini
kita yakini, juga segala hal-hal yang selama ini
dianggap remeh.
 Dialog Socrates menegaskan bahwa kearifan tidak bisa dilakukan
sendirian. Dibutuhkan kawan dialog (bukan lawan) untuk setiap
pencarian kebahagiaan. Kawan dialog ini secara kritis terus
memberikan pandangan lain dari dalam dirinya. Pandangan lain itu
bisa berbentuk hipotesis, keyakinan, dugaan atau teori-teori yang
ditawarkan kawan dialog; kesemuanya menjadi cermin bagi seluruh
keyakinan kita. Seluruh ketidaksetujuan dan penentangan
merupakan cermin yang sangat dibutuhkan agar kita bisa berkaca
dan menemukan cacat dari kesadaran yang selama ini dianggap telah
sempurna.
 Untuk bisa mencapai dialog model Socrates dibutuhkan kejujuran
dari semua peserta dialog. Melalui kejujuran orang akan sering
memeriksa keyakinannya sendiri, karena kejujuran akan mengatakan
bahwa “saya tahu bahwa saya tak tahu” atau “saya sadar bahwa
keyakinanku bisa salah kaprah”. Kejujuran pula yang membuat kita
bisa berdialog dengan rendah hati; kita bisa menerima dengan tulus
apa pun yang dikemukakan orang lain walaupun berbeda atau
bertentangan dengan kepercayaan kita sendiri.
Metode sosiodrama dan bermain peranan
merupakan dua buah metode mengajar yang
mengandung pengertian yang dapat
dikatakan bersama dan karenanya dalam
pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah
sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial
dan drama. Kata drama adalah suatu
kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan
manusia yang mengandung konflik kejiwaan,
pergolakan, clash atau benturan antara dua
orang atau lebih.
Bila metode inl dikendalikan dengan cekatan oleh guru,
banyak manfaat yang dapat dipetik, sebagai metode cara
ini : (1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui
adegan-adegan, sehingga dapat mempertajam imajinasi,
hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau
diskusi. (2) Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial
psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan
dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama
manusia, seperti halnya penonton film atau sandiwara,
yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut
menangis pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira
dan lain sebagainya. (3) Siswa dapat menempatkan diri
pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian
mereka tentang orang lain.
Model Pembelajaran Jigsaw adalah tipe
pembelajaran kooperatif yang dikembangkan
oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini
didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan dan mengajarkan materi
tersebut kepada kelompoknya.
 Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
 Kelompok cooperative (awal)
◦ Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang
◦ Bagikan wacana atau tugas yang sesuai dengan materi yang diajarkan
◦ Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana/tugas yang berbeda-beda
dan memhami informasi yang ada di dalamnya
 Kelompok ahli
◦ Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama dalam satu
kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan wacana/tugas yang telah
dipersiapkan
◦ Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi asli sesuai
dengan wacana/tugas yang menjadi tanggung jawabnya
◦ Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat
menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana/tugas yang telah dipahami kepada
kelompok cooperative
 Kelompok cooperative (awal)
◦ Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-masing siswa
kembali kelompok cooperative (awal)
◦ Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil dari
tugas di kelompok ahli
◦ Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya, secara keseluruhan masing-masing
kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
Dikembangkan oleh Spancer Kagan (1992),
teknik ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling membagikan
ide-ide dan mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat. Selain itu, teknik ini
juga mendorong siswa untuk
meningkatkan semangat kerjasama
mereka. Teknik ini juga digunakan dalam
semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap siswa
dalam setiap kelompok mendapat nomor urut;
 Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya;
 Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling
benar dan memastikan setiap anggota kelompok
mengetahui jawaban ini;
 Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor
panggil, melaporkan hasil kerjasama mereka;
 Tanggapan dari kelompok lain; dan
 Teknik Kepala Bernomor ini juga dapat dilanjutkan untuk
mengubah komposisi kelompok yang biasanya dan
bergabung dengan siswa-siswa lain yang bernomor sama
dari kelompok lain.
Teknik belajar mengajar Berpikir-Berpasangan-Berempat
dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan sebagai
struktur kegiatan pembelajaran Cooperative Learning. Teknik ini
memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri serta
kekerjasama dengan orang lain, keunggulan adalah optimalisasi
partisipasi siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share:
 Guru membagi siswa dalam kelompok berempat, dan
memberikan tugas kepada semua kelompok;
 Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas yang diberikan
sendiri;
 Siswa berpasangan dengan salah satu temannya dalam kelompok
dan mendiskusikan hasil yang dikerjakan; dan
 Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat
untuk mendiskusikan kembali hasil pekerjaannya.
Model pembelajaran berbasis masalah menurut
Arnes penggunaannya di dalam pengembangan
tingkat berpikir yang lebih tinggi dalam situasi
yang berorientasi pada masalah, termasuk
pembelajaran bagaimana belajar. Model
pembelajaran ini juga mengacu kepada
pembelajaran-pembelajaran lain seperti
pengajaran berdasar proyek (project base
instruction), pembelajaran berdasarkan
pengalaman (experience base instruction),
pembelajaran autentik (authentic instruction),
dan pembelajaran bermakna
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis
Masalah
Menurut Arends*, pengelolaan pembelajaran
berbasis masalah terdapat 5 langkah utama.
Berikut kelima langkah yang dimaksud:
 Mengorientasikan pebelajar pada masalah
 Mengorganisasikan pebelajar untuk belajar
 Memandu menyelidiki secara mandiri atau
kelompok
 Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
 Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan
masalah

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendahJawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendahArya Ningrat
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifTri Asih Krisna
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFMuhamad Yogi
 
Pwer point evaluasi
Pwer point evaluasiPwer point evaluasi
Pwer point evaluasiMargembug
 
Model pembelajaran kooperatif power point
Model  pembelajaran kooperatif power pointModel  pembelajaran kooperatif power point
Model pembelajaran kooperatif power pointZalina Razali
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientificDesy Aryanti
 
5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatif5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatifRizal Sunanda
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatiftaufik ikhsan
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliIslamuddin Syam
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarArif Winahyu
 
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICKMODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICKdina suci
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.New Mubarok
 

Was ist angesagt? (20)

Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendahJawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
Pwer point evaluasi
Pwer point evaluasiPwer point evaluasi
Pwer point evaluasi
 
Model pembelajaran kooperatif power point
Model  pembelajaran kooperatif power pointModel  pembelajaran kooperatif power point
Model pembelajaran kooperatif power point
 
Jigsaw
JigsawJigsaw
Jigsaw
 
Model Pembelajaran Kooperatif
Model  Pembelajaran KooperatifModel  Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatif5 tipe pembelajaran kooperatif
5 tipe pembelajaran kooperatif
 
Ppt model pembelajaran
Ppt model pembelajaranPpt model pembelajaran
Ppt model pembelajaran
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatif
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
 
Model pembelajaran inovatif.ppt materi pelatihan
Model pembelajaran inovatif.ppt materi pelatihan Model pembelajaran inovatif.ppt materi pelatihan
Model pembelajaran inovatif.ppt materi pelatihan
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICKMODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 

Ähnlich wie Strategi dan model pembelajaran

IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceErmaniatuNyihanaerma
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfEnangCuhendi1
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranQmMu
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptZuhriyyahHidayati2
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranDino414929
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningAndi Rafiah S
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelasRahma Guna
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranAbdul Manan
 
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxsaibani3
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2kurnia-0ne
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learningMuhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMas Yudi
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarWahyuniMappa
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasDee Deeka
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 

Ähnlich wie Strategi dan model pembelajaran (20)

IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelas
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Strategi dan model pembelajaran

  • 2. Pendekatan pembelajaran berkenaan dengan bagaimana menyajikan bahan keilmuan kepada peserta didik secara efektif dan efisien. Istilah yang digunakan oleh para ahli menyebutkan bahwa pendekatan pembelajaran berbeda-beda dengan substansi yang hampir sama antara pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran. Pendekatan juga diartikan sebagai sebuah model pembelajaran. Begitu juga dengan pengertian strategi pembelajaran, akan selalu terkait erat dengan metode pembelajaran itu sendiri.
  • 3. 1. Kondisi pembelajaran Faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran 2. Metode pembelajaran Cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda 3. Hasil pembelajaran Semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda
  • 4. Kondisi pembelajaran yaitu variabel yang mempengaruhi penggunaan variabel metode. Oleh karena perhatian kita adalah untuk mempreskripsikan metode pembelajaran, maka variabel kondisi haruslah yang berinteraksi dengan metode dan sekaligus berada diluar kontrol pembelajaran. Variable kondisi pembelajaran yaitu 1. Tujuan dan karakteristik bidang studi; 2. Kendala dan karakteristik bidang studi; dan 3. Karakteristik si belajar.
  • 5. Variabel metode pembelajaran diklasifikasi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Strategi pengorganisasian (organizational strategy); 2. Strategi penyampaian (delivery strategy); dan 3. Strategi pengelolaan (management strategy).
  • 6. Seperti halnya variabel kondisi dan metode pembelajaran, variabel hasil pembelajaran juga dapat diklasifikasi dengan cara yang sama. Pada tingkat yang amat umum sekali, hasil pembelajaran dapat diklasifikasi menjadi tiga, yaitu: 1. Keefektifan (effectiveness); 2. Efeisiensi (efficiency); dan 3. Daya tarik (appeal).
  • 7. Pendekatan ini bersifat demokratis yang ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan dari pengalaman kelompok dalam konteks masalah sebagai titik sentral kegiatan belajar. Pendekatan investigasi kelompok dilaksanakan dengan prosedur:  Peserta didik dihadapkan pada situasi yang bermasalah  Peserta didik mengeksplorasi untuk merespon situasi bermasalah yang sedang dihadapi  Peserta didik merumuskan tugas-tugas belajar dan mengorganisasikannya untuk membangun suatu proses penelitian  Peserta didik melakukan kegiatan belajar individual maupun kelompok  Peserta didik menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam penelitian secara kelompok  Peserta didik melakukan pengulangan kegiatan
  • 8. Pendekatan analisis sosial adalah suatu penyajian pembelajaran secara induktif yang berorientasi pada cara kerja keilmuan dengan pola, masalah, hipotesis, pengumpulan dan pengolahan data, penarikan kesimpulan sebagai penguji hipotesis  Memberi contoh masalah/kasus yang bertentangan dengan topik  Merumuskan masalah/kasus yang akan dikaji dalam bentuk pertanyaan  Merumuskan jawaban sementara (hipotesis) sesuai dengan masalah/kasus yang bertentangan dengan topik  Mengumpulkan data  Menganalisis data  Menarik kesimpulan sebagai hasil pengujian hipotesis
  • 9.  Memberi contoh masalah/kasus yang bertentangan dengan topik  Mengkaji nilai yang terkait dengan esensi contoh kasus  Menguji komitmen peserta didik terhadap suatu nilai tertentu  Memberikan penguatan terhadap komitmen peserta didik
  • 10. Langkah-langkah penggunaan pendekatan pencapaian konsep adalah sebagai berikut: Tahap pertama: presentasi data dan identifikasi konsep  Guru mempresentasikan/menyajikan contoh-contoh yang diberi label  Peserta didik membandingkan atribut positif dan negatif dari contoh-contoh  Peserta didik menyusun dan mengetes hipotesis  Peserta didik membuat definisi dari atribut-atribut yang esensial Tahap kedua: testing pencapaian konsep  Peserta didik menjawab “ya” atau “tidak” pada contoh-contoh yang tidak diberi label  Guru menetapkan hipotesis, menamai/memberi label konsep dan mendefinisikan kembali berdasarkan atribut-atribut esensial  Peserta didik menyusun contoh-contoh Tahap ketiga: analisis strategi berpikir  Peserta didik mengungkapkan/mendeskripsikan pemikirannya  Peserta didik mendiskusikan peranan hipotesis dan atribut-atribut  Peserta didik mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis
  • 11.  Metode Socrates bisa disebut sebgai metode elenchus, artinya penyelidikan atau uji silang. Melalui penyelidikan seseorang secara jujur memeriksa kesadaran yang dimilikinya dan melihat konskeunsi yang dihasilkan dari kesadaran itu. Jika ternyata konsekuensinya mengarah pada ketidakbahagiaan, keyakinan itu harus dirumuskan kembali.  Dialog Socrates meminta kita untuk secara rela memeriksa seluruh kebenaran yang selama ini kita yakini, juga segala hal-hal yang selama ini dianggap remeh.
  • 12.  Dialog Socrates menegaskan bahwa kearifan tidak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan kawan dialog (bukan lawan) untuk setiap pencarian kebahagiaan. Kawan dialog ini secara kritis terus memberikan pandangan lain dari dalam dirinya. Pandangan lain itu bisa berbentuk hipotesis, keyakinan, dugaan atau teori-teori yang ditawarkan kawan dialog; kesemuanya menjadi cermin bagi seluruh keyakinan kita. Seluruh ketidaksetujuan dan penentangan merupakan cermin yang sangat dibutuhkan agar kita bisa berkaca dan menemukan cacat dari kesadaran yang selama ini dianggap telah sempurna.  Untuk bisa mencapai dialog model Socrates dibutuhkan kejujuran dari semua peserta dialog. Melalui kejujuran orang akan sering memeriksa keyakinannya sendiri, karena kejujuran akan mengatakan bahwa “saya tahu bahwa saya tak tahu” atau “saya sadar bahwa keyakinanku bisa salah kaprah”. Kejujuran pula yang membuat kita bisa berdialog dengan rendah hati; kita bisa menerima dengan tulus apa pun yang dikemukakan orang lain walaupun berbeda atau bertentangan dengan kepercayaan kita sendiri.
  • 13. Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih.
  • 14. Bila metode inl dikendalikan dengan cekatan oleh guru, banyak manfaat yang dapat dipetik, sebagai metode cara ini : (1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan, sehingga dapat mempertajam imajinasi, hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi. (2) Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia, seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya. (3) Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.
  • 15. Model Pembelajaran Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.
  • 16.  Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:  Kelompok cooperative (awal) ◦ Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang ◦ Bagikan wacana atau tugas yang sesuai dengan materi yang diajarkan ◦ Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana/tugas yang berbeda-beda dan memhami informasi yang ada di dalamnya  Kelompok ahli ◦ Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan wacana/tugas yang telah dipersiapkan ◦ Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi asli sesuai dengan wacana/tugas yang menjadi tanggung jawabnya ◦ Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana/tugas yang telah dipahami kepada kelompok cooperative  Kelompok cooperative (awal) ◦ Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-masing siswa kembali kelompok cooperative (awal) ◦ Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil dari tugas di kelompok ahli ◦ Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya, secara keseluruhan masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi
  • 17. Dikembangkan oleh Spancer Kagan (1992), teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Teknik ini juga digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
  • 18. Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:  Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor urut;  Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya;  Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini;  Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor panggil, melaporkan hasil kerjasama mereka;  Tanggapan dari kelompok lain; dan  Teknik Kepala Bernomor ini juga dapat dilanjutkan untuk mengubah komposisi kelompok yang biasanya dan bergabung dengan siswa-siswa lain yang bernomor sama dari kelompok lain.
  • 19. Teknik belajar mengajar Berpikir-Berpasangan-Berempat dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan sebagai struktur kegiatan pembelajaran Cooperative Learning. Teknik ini memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri serta kekerjasama dengan orang lain, keunggulan adalah optimalisasi partisipasi siswa. Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share:  Guru membagi siswa dalam kelompok berempat, dan memberikan tugas kepada semua kelompok;  Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas yang diberikan sendiri;  Siswa berpasangan dengan salah satu temannya dalam kelompok dan mendiskusikan hasil yang dikerjakan; dan  Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat untuk mendiskusikan kembali hasil pekerjaannya.
  • 20. Model pembelajaran berbasis masalah menurut Arnes penggunaannya di dalam pengembangan tingkat berpikir yang lebih tinggi dalam situasi yang berorientasi pada masalah, termasuk pembelajaran bagaimana belajar. Model pembelajaran ini juga mengacu kepada pembelajaran-pembelajaran lain seperti pengajaran berdasar proyek (project base instruction), pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience base instruction), pembelajaran autentik (authentic instruction), dan pembelajaran bermakna
  • 21. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Arends*, pengelolaan pembelajaran berbasis masalah terdapat 5 langkah utama. Berikut kelima langkah yang dimaksud:  Mengorientasikan pebelajar pada masalah  Mengorganisasikan pebelajar untuk belajar  Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok  Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja  Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah