SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 110
Downloaden Sie, um offline zu lesen
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Linux …………………………………………………… 1
1.2 Memulai Sistem …………………………………………………. 2
1.3 Perintah-perintah sederhana …………………………………… 4
BAB II INSTALASI SISTEM OPERASI
2.1 Source Instalasi Slackware ……………………………………. 7
2.2 Persiapan Instalasi ………..……………………………………9
2.3 Instalasi dengan Bootdisk ……………………………………..10
2.4 Partisi Hard disk ………………………………………………. 12
2.5 Proses Setup ……………………………………………………16
2.6 Instalasi Source Program …………………………………… 20
2.7 Instalasi Redhat Packet Manager …………………………….. 20
BAB III SISTEM FILE
3.1 Organisasi File …………………………………………………. 23
3.2 Struktur File ………………………………………………….25
3.3 Perintah-perintah File …………………………………………... 31
3.4 Perintah-perintah Direktori ……………………………………… 32
BAB IV PROSES INPUT/OUTPUT
4.1 File Descriptor ………………………………………………… 33
4.2 Redirection ……………………………………………………. 34
4.3 Append ………………………………………………………... 35
4.4 PIPA ………………………………………………………….. 35
4.5 Filter …………………………………………………………… 36
BAB VEDITOR
5.1 Perintah Dasar ……………………………………………….. 39
5.2 Perintah Advance ……………………………………………… 41
BAB VI KOMUNIKASI ANTAR PEMAKAI
6.1 Elektronik Mail …………………………………………………. 44
6.2 Write …………………………………………………………….. 45
iv
6.3 Talk ……………………………………………………………… 46
BAB VII MANAJEMEN PROSES
7.1 Background Proses................................................................ 50
7.2 Status Proses …………………………………………………… 51
7.3 Menghentikan Proses (kill) …………………………............. 54
7.4 Jobs ……………………………………………………………... 56
7.5 Penjadwalan Proses ……………………………………………. 59
BAB VIII SHELL
8.1 Profile ………………………………………………………….. 65
8.2 History ………………………………………………………… 66
8.3 Prompt String ……………………………………………………. 68
8.4 BASH Script ……………………………………………………. 69
8.5 Dialog …………………………………………………………… 76
BAB IX ADMINISTRASI USER DAN GROUP
9.1 User Identitas …………………………………………………… 80
9.2 Group Identifier …………………………………………………. 84
9.3 Superuser ……………………………………………………… 87
BAB XKERNEL
10.1 Download Kernel …………………….......……………………….. 90
10.2 Konfigurasi Kernel ……………………......……………………….. 91
10.3 Kompile Kernel dan Modul ................................................ 91
10.4 Instalasi Kernel................................................................... 92
10.5 Patch Kernel ………………………………..………………………… 93
10.6 Lilo ………………………………………………………………………. 94
BAB XI SISTEM BACKUP DAN RECOVER
11.1 Program cp ……………………….…………………………………….100
11.2 Program dd ……………………….……………………………………100
11.3 Program tar ……………………..……………………………………. 101
BAB XI KONEKSI JARINGAN
12.1 Perintah modprobe ………….…………………………………….. 103
12.2 Perintah ifconfig ……………..…………………………………….. 104
12.3 Perintah route ………………..……………………………………... 106
12.4 Menentukan DNS ………….………………………………………. 107
DAFTAR PUSTAKA ……………………….………………………………………. 109
Halaman : 1
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB I
PENDAHULUAN
(Pertemuan 1 )
Sistem Operasi adalah software yang mengatur dan mengkoordinasikan interaksi
(proses) antar pemakai, sumber daya (resource) satu dengan yang lainnya. Sumber
daya dapat berupa peralatan perangkat keras, memori, paket data dan layanan
(service) lainnya.
1.1 Sejarah Linux
Linux adalah Unix clone, kernel nya ditulis oleh Linus Torvalds dan dikembangkan
dengan bantuan programer dan hackers dari seluruh dunia. Ide mengenai Linux oleh
Torvald (mahasiswa Universitas Helsinki Finlandia) di munculkan sejak bulan
Agustus 1991 melalui Internet Newsgroup pada pesannya yang berbunyi :
Hello everybody out there using minix –
I’m doing a (free) operating system (just hobby, won’t be big and professional
like gnu) for 386(486) AT clones.
Linux kernel dibungkus oleh library dan utilitas POSIX (Portable Operating System
Interface Definition) yang dibakukan oleh organisasi standar dunia untuk UNIX,
sehingga LINUX disebut sebagai UNIX-clone. Kontribusi yang cukup besar untuk
LINUX berasal dari Free Software Foundation dengan proyek yang dikenal sebagai
GNU (Gnu is Not Unix). Salah satu produk keluaran GNU yang paling terkenal
adalah C-compiler gcc.
Linux pertama kali dikembangkan untuk PC berbasis 386/486 dan kemudian
dikembangkan juga untuk mesin-mesin lain. Hingga saat ini Linux juga berjalan di
mesin-mesin DEC Alpha, SUN Sparcs, M68000 (seperti Atari dan Amiga), MIPS
serta PowerPC.
Linux bisa berjalan hanya dengan 150MB spasi hard disk, 2 MB RAM tapi secara
realistis tentunya dibutuhkan ruang lagi untuk development tools, data dan sebagainya
maka dibutuhkan sekitar 250MB spasi hard disk dan 12-16MB RAM. Kebutuhannya
akan meningkat bila kelak dipasang Xwindow dsb.
Halaman : 2
Sistem Operasi 2 : Linux
Sebagai sistem operasi modern Linux mendukung banyak sekali hardware yang
beredar di pasaran tapi beberapa memang tidak didukung karena masalah teknis atau
sekelompok sukarelawan sedang sedang mengusahakan driver-nya.
Linux merupakan sistem operasi free, artinya Linux dapat didistribusikan tanpa harus
membayar lisensi kepada penciptanya. Linux dapat di ambil (download) dari situs di
Internet baik dengan melalui FTP maupun WEB. Linux memiliki semua feature yang
dimiliki oleh Unix, termasuk multitasking, virtual memory, shared libraries, demand
loading, shared copy-on-write exexutables, proper memory management dan TCP/IP
networking.
Untuk mempelajari sistem operasi, Linux sangat tepat digunakan karena sistem
operasi Linux memperkenankan pengguna mengetahui kode sumber (source code).
Dengan kebebasan untuk mengembangkan kode sumber, memudahkan seseorang
mempelajari bagaimana sistem operasi disusun, dikembangkan dan juga diciptakan.
Linux yang merupakan keluarga UNIX, memiliki fitur/kemampuan seperti halnya
UNIX. Beberapa fitur tersebut diantaranya :
- Multi tasking dan dukungan 32 bit; mampu menjalankan beberapa perintah
secara bersamaan, dan dengan memanfaatkan model terlindung (protected
mode) dari Intel 80836 keatas, Linux merupakan sistem operasi 32 bit.
- Multiprocessor
- MultiThreading, dapat menciptakan sub proses dengan cara effisien
- Job Scheduler dan spooler
- Security, login dengan password, ownership, group
- Memperlakukan file dan peralatan secara konsisten
- Pembelokan I/O, pipe dan filter
- Local & Network File System
1.2 Memulai Sistem
Setiap pemakai Linux harus mempunyai nama login (user account) yang sebelumnya
harus didaftarkan pada Administrator System. Nama login umumnya dibatasi
maksimum 8 karakter dan umumnya dalam huruf kecil.
Halaman : 3
Sistem Operasi 2 : Linux
Login : dsn970210
Password : ********
[dsn970210@omega /home/dsn970210]$
Pengguna system Linux harus menggunakan tipe terminal tertentu karena tipe
terminal di Linux sangat beragam dan tipe terminal yang digunakan harus disesuaikan.
Untuk mengubah tipe terminal, dapat digunakan shell-variabel TERM seperti
berikut :
$TERM=ansi
$xport TERM
Untuk melihat tipe terminal yang sedang digunakan, dengan perintah :
$ echo $TERM
Dalam sistem operasi Linux dapat digunakan instruksi id dari prompt shell untuk
mengetahui informasi lengkap mengenai user bersangkutan :
$ id
uid=500(dsn970210) gid=100(users) groups=100(users)
Linux memberikan setiap pemakai sebuah nomor id yaitu 500 pada contoh diatas.
UID ini adalah uniq (tunggal), artinya tidak digunakan oleh pemakai lain. Group
adalah kelompok pemakai, dimana kelompok ini umumhya bekerja pada proyek atau
aplikasi yang sama. UID dan nama login disimpan pada file yang bernama
/etc/passwd , sedangkan GID disimpan pada file /etc/group.
Untuk proses authentication, diperlukan password. Password digunakan untuk
memproteksi akses, yaitu menghindari pemakaian sistem bagi orang yang tidak
berhak. Orang yang berhak memakai nama login adalah orang yang mengenal
password account tersebut. Password dapat diubah dengan ketentuan :
- Sebaiknya terdiri atas minimal 6 karakter
- Merupakan campuran dari alpabet dan numerik atau karakter lainnya.
- Jangan memilih nama sendiri, nama keluarga, tanggal lahir, nama perusahaan
atau apapun yang mudah ditebak.
Halaman : 4
Sistem Operasi 2 : Linux
[dsn970210@omega /home/dsn970210]$passwd
Changing password for dsn970210
(current) LINUX password :
New LINUX password : *******
Retype new LINUX password : *******
Passwd : all authentication tokens updated sucessfully
Pada saat login, maka user akan berada pada direktori HOME dan dapat dilihat
sebagai berikut :
$ pwd
/home/dsn970210
Dari perintah tersebut, diketahui direkroti HOME pemakai dalam hal ini dsn970210
yang berada di /home/970210. Perintah pwd adalah print working directory, yaitu
menampilkan direktori dimana saat ini user berada.
Untuk keluar dari sistem dapat dilakukan dengan menjalankan instruksi : logout, exit
atau (CTRL + d).
1.3 Perintah-perintah sederhana :
Cara mengganti prompt
[dsn970210@omega /home/dsn970210]$PS1=”$ “
$
Menampilkan tanggal sistem
$ date
Mon Apr 12 08:30:45 JAVT 2004
Meng-copy suatu file menjadi file lain
$ cp f1 f2
Mencari sebuah string dalam suatu file
$ grep anjik /etc/passwd
Melakukan kompresi file
$ gzip data.txt
Halaman : 5
Sistem Operasi 2 : Linux
Menampilkan isi file text yang tercompresi
$ zcat data.txt.gz
Mengembalikan file dalam format un-kompres (dinormalkan)
$ gunzip data.txt.gz
Perintah untuk mencari informasi tentang utilitas tertentu dengan : which, whereis
dan apropos.
Perintah which digunakan untuk mencari instruksi dengan nama yang sama pada
direksori yang berbeda. Which bermanfaat untuk mencari duplikasi utilitas yang ada
di Linux.
$which echo
Perintah whereis digunakan untuk mencari PATH apa saja yang mengandung sebuah
kata.Berikut contoh penggunaan perintah whereis untuk mencari kata stikom.
$whereis passwd
/usr/bin/passwd
Perintah apropos dapat digunakan untuk mencari kunci kata yang dapat ditemukan
pada linux direktori.
$apropos passwd
SSL_CTX_set_default_passwd_cb,
SSL_CTX_set_default_passwd_cb_userdata (3) - set passwd callback for
encrypted PEM file handling
htpasswd (1) - Create and update user authentication files
kpasswdd (8) - Kerberos 5 password changing server
login_passwd (8) - provide standard password authentication type
passwd (1) - modify a user's password
passwd (5) - format of the password file
passwd.conf (5) - format of the password configuration file
pw_dup (3) - make a copy of a struct passwd
pw_getconf (3) - passwd configuration access function
pw_init, pw_setdir, pw_file, pw_edit, pw_prompt, pw_copy, pw_scan,
pw_error (3) - utility functions for interactive passwd file updates
pw_lock, pw_mkdb, pw_abort (3) - passwd file update functions
rpc.yppasswdd (8) - YP update password file daemon
ldappasswd (1) - change the password of an LDAP entry
smbpasswd (5) - The Samba encrypted password file
smbpasswd (8) - change a user's SMB password
Halaman : 6
Sistem Operasi 2 : Linux
Latihan :
1. Bagaimanakah cara mengganti prompt, dari prompt yang aktif saat ini
menjadi “:>“
2. Bagaimana perintah untuk merubah tanggal sistem dengan perintah date ?
3. Bagaimana perintah untuk meng-copy file dari /etc/passwd menjadi file f1 di
direktori saat ini ?
4. Bagaimana cara mengganti nama file f1 menjadi f2
5. Bagaimanakah perintah untuk mencari string nama anda dari file f2 ?
6. Perintah untuk menampilkan 10 baris awal ?
7. Apa yang terjadi jika dijalankan perintah $sort f2 ?
8. Dari baris perintah dijalankan perintah $gzip f2 , apa yang terjadi terhadap file
f2 setalh perintah tersebut dijalankan. Jelaskan!
9. Apa fungsi dari perintah zcat ? Jika dijalankan perintah $zcat f2.gz, jelaskan
apa yang terjadi terhadap file tersebut ?
10. Bagaimanakah caranya untuk mengembalikan file f2.gz menjadi bentuk
aslinya sebelum dilakukan kompresi ?
Halaman : 7
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB II
INSTALASI SISTEM OPERASI
(Pertemuan 2 dan 3)
2.1 Source Instalasi Slackware
Sebelum dilakukan instalasi, terlebih dahulu mengetahui isi dari CD Insteller Linux
Slackware. Beberapa direktori dalam CD Installer Slackware yang penting adalah:
• Slakware; berisi program sumber instalasi. Isi direktori ini akan direview
nanti
• bootdsks.144; berisi file untuk membuat boot disk format 1.44
• rootdsks; berisi image file root disk, termasuk di dalamnya skrip setup
• kernels; berisi kumpulan precompiled kernel untuk berbagai macam jenis
perangkat keras.
Pada tahap instalasi, direktori yang perlu diperhatikan adalah direktori Slakware
karena berisi paket program yang dikelompokkan dalam beberapa kategori yang
disebut disk set, antara lain :
1. Paket Aplikasi Disk Set A
Berisi program dasar untuk menjalankan Linux Slackware. Program disini
cukup untuk dimuat dalam Disket 1.22. Instal program dari sini saja cukup
untuk menjalankan Linux, dengan editor teks Elvis dan beberapa program
komunikasi, serta sistem file standard (file system standard /FSSTND). Disk
Set A membutuhkan 25 MB.
2. Disk Set AP
Berisi aplikasi yang sering dijalankan di Linux. Di antaranya man pages, groff,
ispell (GNU and international versions), term, joe, jove, ghostscript, Midnight
Commander (seperti Norton Commander di DOS), bc, dan quota. Disk Set AP
membutuhkan 20 MB.
3. Disk Set D
Berisi program pengembangan. Beberapa diantaranya GCC/G++/Objective C
compiler make (GNU and BSD), byacc dan GNU bison, flex, library C
Halaman : 8
Sistem Operasi 2 : Linux
libraries, gdb debugger, Fortran, ncurses, clisp, f2c, p2c, Pascal, perl, dan rcs.
Disk Set D membutuhkan 48 MB.
4. Disk Set E
Berisi program paket editor teks GNU emacs 20.3. Disk Set E membutuhkan
35 MB.
5. Disk Set F
Berisi koleksi FAQ, HOWTO, Mini-HOWTO, dan dokumentasi lainnya. Set
ini berisi banyak sekali informasi bermanfaat. Disk Set F membutuhkan 11
MB.
6. Disk Set K
Berisi kode sumber kernel (Kernel Source Code). Dapat mempergunakannya
untuk mengkompilasi ulang kernel. Disk Set K membutuhkan 27 MB.
7. Disk Set N
Berisi aplikasi pendukung jaringan. Termasuk di dalamnya dukungan
TCP/UUCP, SLIP, PPP untuk koneksi ke Internet. Program pendukungnya
adalah browser Lynx basis teks, Apache Web Server, Pine, Elm, Trn dan
aplikasi Internet lainnya.
8. Disk Set N
membutuhkan 23 MB. Disk Set T Berisi program format teks TEX and
LA
TEX2. TEX merupakan program terkenal dan canggih dalam format teks,
termasuk penggunaan ekspresi matematis. Disk Set T membutuhkan 42 MB.
9. Disk Set TCL
Berisi paket program pengembangan dari keluarga itcl, diantaranya Tcl dan
Tk dapat dipakai untuk menyusun program yang dijalankan dibawah sistem X
Window. Disk Set TCL membutuhkan 7 MB.
10. Disk Set X
Berisi program dasar sistem Xfree86 3.3.2 dari MIT. Di dalamnya termasuk
Library dan grafis antar muka pemakai yang dapat dijalankan di sistem
Slackware. Disk Set X membutuhkan 70 MB.
Halaman : 9
Sistem Operasi 2 : Linux
Catatan :
Di Linux dan sistem Unix lainnya, tampilan grafis dijalankan dengan sistem
client server. Sedangkan untuk tampilannya bisa dipilih bermacam macam,
disebut Window Manager. Beberapa Window Manager yang terkenal adalah
Gnome, KDE (K Desktop Evironment), Window Maker dan sebagainya.
11. Disk Set XAP
Berisi berbagai macam aplikasi yang dijalankan di X, seperti Window
Manager fvwm, fvwm95, browser grafis (arena& Netscape) dan berbagai
macam game X. Disk Set XAP membutuhkan 65 MB.
12. Disk Set XD
Berisi program pengembangan X. Termasuk di dalamnya X11 libraries, server
linkkit, dan PEX support. Disk Set XD membutuhkan 14 MB.
13. Disk Set XV
Xview yang mendukung Open Look window Manager yang biasa dijalankan
pada mesin SUN. Termasuk pula di dalamnya program compiler Xview. Disk
Set XV membutuhkan 11 MB.
14. Disk Set Y
Berisi berbagai macam game yang dijalankan di atas console (tidak
membutuhkan tampilan grafis). Disk Set Y membutuhkan 8 MB.
2.2 Persiapan Instalasi
Dalam melakukan instalasi sistem operasi Linux Slackware kebutuhan perangkat
keras Minimal CPU dengan prosesor 80836 atau 80846 sudah bisa menjalankan
Linux. Memori minimal 4 hingga 8 Megabyte, dan paling tidak 16 Megabyte jika
ingin menjalankan aplikasi X. Hard disk, IDE maupun SCSI dengan ukuran hard disk
yang dibutuhkan minimal 20 Megabyte untuk menginstal aplikasi dasar Linux. Jika
semua program diinstal paling tidak membutuhkan spasi hard disk hingga 400
Megabyte.
Halaman : 10
Sistem Operasi 2 : Linux
Sebelum mulai instalasi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan :
1. Usahakan untuk mencatat perangkat keras yang akan digunakan. Perangkat
keras tersebut meliputi monitor, VGA card, Mouse, Hard disk dan CDROM
(untuk yang SCSI), dan perangkat keras khusus lainnya.
2. Back up data-data yang penting. Meskipun penyusunan partisi dan format
partisi di Linux dapat dijalankan secara aman tanpa mengganggu data yang
ada, namun bisa saja terjadi salah ketik atau salah pilih yang membuat semua
data hilang.
3. Siapkan partisi khusus untuk Linux. Jika sistem operasi yang ada tidak
memungkinkan untuk diinstal ulang, gunakan program penambahan partisi
seperti Partition Magic (program komersial) atau fips yang disertakan dalam
CD. Dengan program tersebut dapat dlakukan penambahan partisi dari sisa
hard disk kosong, tanpa harus menghapus partisi yang sudah ada. Lebih
mudah jika menghapus semua partisi dalam hard disk, kemudian dipisah
menjadi tiga hingga empat partisi. Satu untuk instal Windows (jika perlu),
sistem file Linux, dan Swap Linux.
2.3 Instalasi dengan Boot Disk
1. Masuk ke DOS prompt
A:>
2. Pindah ke direktori Bootdsks.144
A:>cd d:Bootdsks.144 D:Bootdsks.144>
3. Masukkan disket kosong ke dalam drive disket. Jalankan rawrite untuk
menuliskan program boot Linux kedalam disket. Pilih image sesuai dengan
perangkat keras
D:Bootdsks.144>rawrite bare.I a: #untuk perangkat keras IDE secara umum
D:Bootdsks.144>rawrite scsi.s a: #untuk perangkat keras SCSI secara umum
Halaman : 11
Sistem Operasi 2 : Linux
4. Setelah selesai, keluarkan disket dan beri label boot disk. Pindah ke direktori
root disk.
D:Bootdsks.144>cd ../rootdsks D:rootdsks>
5. Jalankan kembali rawrite untuk menuliskan root disk ke dalam disket.
D:rootdsks>rawrite color.gz a: # untuk monitor color
D:rootdsks>rawrite text.gz a: # untuk monitor monokrom
D:rootdsks>rawrite pcmcia.gz a: # untuk instalasi pada laptop
dengan dukungan pcmcia
D:rootdsks>rawrite rescue.gz a: # untuk membuat disket rescue
D:rootdsks>rawrite umsdos.gz a: # untuk menginstal Slackware pada partisi
UMSDOS
6. Setelah selesai, keluarkan disket, dan beri label root disk.
7. Masukkan boot disk ke drive a, kemudian booting komputer.
8. Pada awal Booting akan terlihat tulisan LILO, dan tampil pesan dari boot
linux. Setelah muncul Lilo dan pilihannya dapat memilih dan menekan enter
jika setuju. Kernel akan mencoba mengenali perangkat keras. Perhatikan
hingga sampai pada teks :
VFS: Insert root floppy disk to be loaded into ramdisk and press enter
9. Keluarkan boot disk, dan ganti dengan root disk. Tekan Enter. Root disk akan
dimuat dalam memory. Kemudian login sebagai root.
Slackware login : root
#
Halaman : 12
Sistem Operasi 2 : Linux
Setelah muncul prompt Linux Slackware dan siap untuk instalasi. Langkah
berikutnya adalah menyiapkan ruang untuk file Linux. Partisi hard disk diasumsikan
sudah menyiapkan partisi kosong. Jika belum, maka perlu melakukannya terlebih
dahulu dengan program Partition Magic yang harus dibeli secara terpisah atau Fips
yang disertakan dalam CD.
Catatan :
Kemampuan Fips terbatas, dan tidak ada garansi jika mengalami error dalam
menjalankannya. Untuk itu, back up data sangat diperlukan. Atau lebih mudah jika
partisi ulang semuanya dengan menggunakan fdisk.
2.4 Partisi Harddisk
Hard disk untuk bisa diisi sistem operasi, membutuhkan satu wadah, yang dinamakan
partisi. Jika terbiasa menggunakan Microsoft, partisi disimbolkan dengan Drive.
Misal, Drive C:(partisi pertama) Drive D:(partisi kedua) dan seterusnya.
Dengan membagi hard disk ke dalam beberapa partisi dapat menjalankan berbagai
sistem operasi secara bersamaan. Misalnya Linux - Windows 98 - Windows NT.
Partisi dikategorikan dalam tiga jenis. Primary, Extended dan Logical Partition.
Partisi utama, disebut primary, dalam satu hard disk maksimal hanya 4 partisi. Jika
ingin lebih dari 4 partisi, maka perlu dibuat extended partition yang bisa memuat
logical partition dengan jumlah lebih banyak. Jadi data hanya terletak di partisi
primary atau logical, sedangkan extended hanya merupakan wadah dari partisi logical.
Halaman : 13
Sistem Operasi 2 : Linux
Untuk mengetahui partisi yang saat ini sudah terbentuk dapat ditampilkan
menggunakan perintah p pada prompt partisi. Perhatikan contoh berikut ini :
Dari tampilan partisi di atas, hard disk diwakili dengan /dev/hda, hanya mempunyai
satu partisi, yakni /dev/hda1. Di MSDOS ataupun windows biasa melihatnya sebagai
Drive C. Partisi tersebut mempunyai sistem file DOS 16-bit, dan menempati silinder
2 hingga 204. Cara pembuatan partisi baru, seperti pada tahapan berikut :
# fdisk
Using /dev/hda as default device!
Command (m for help): m # ketik m dan tekan enter
a toggle bootable flag
b edit bsd dick label
c toggle the DOS compatibility flag
d delete a partition
l list of known partition types
m print this menu
n add new partition
o create a new empty DOS partition table
q quit without saving changes
t change partition system ID
u change display /entry units
v verify partition table
w write table to disk and exit
x extra functionality (expert only)
Disk /dev/hda: 16 heads, 63 sectors, 1024 cylinders
Units = cylinders of 1008 * 512 bytes
Device Boot Begin Start End Blocks Id System
/dev/hda1 * 2 2 126 63000 6 DOS 16-bit>=32M
Halaman : 14
Sistem Operasi 2 : Linux
Pada Partition Number atau nomor partisi, isi 2, karena partisi satu sudah terisi Ms
DOS. First cylinder adalah silinder pertama yang dipakai partisi ke dua ini. Last
cylinder, bisa isikan nomor silinder, atau +xM, dimana x adalah jumlah Megabyte
yang diinginkan, atau +xK, dimana x adalah jumlah Kilobyte yang diinginkan.
Sebagai contoh, untuk menambah satu partisi lagi, yakni partisi ke-3 dengan ukuran
10 Mbyte, sebagai berikut :
Dengan terbentuknya partisi ke-3 dari dua partisi yang sudah dibuat, dapat dilihat
hasilnya dengan menekan perintah p. Dengan perintah p tersebut dapat diketahui
informasi partisi yang dibuat tersebut menempati cilinder berapa.
Command (m for help): n
Command action
e extended
p primary partition (1-4)
p
Partition number (1-4): 2
First cylinder (204-683): 204
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (204-683): +80M
Command (m for help): n
Command action
e extended
p primary partition (1-4)
p
Partition number (1-4): 3
First cylinder (474-683): 474
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (474-683): +10M
Halaman : 15
Sistem Operasi 2 : Linux
Dari tampilan di atas, tabel 3 partisi yang kesemuanya primary sudah berhasil dibuat.
Untuk partisi extended biasanya dimulai dari angka 5 ke atas. Misalnya /dev/hda5,
/dev/hda6 dan seterusnya.
Lanjutkan dengan mengganti system ID atau format sistem file untuk menambahkan
swap. Swap adalah bagian dari Hard disk, baik berupa file atau satu partisi penuh
yang dipakai sebagai virtual memory. Swap sangat membantu jika punya memory
fisik yang terbatas.
Command (m for help): p
Disk /dev/hda: 16 heads, 38 sectors, 683 cylinders Units = cylinders
of 608 * 512 bytes
Device Boot Begin Start End Blocks Id System
/dev/hda1 * 1 1 203 61693 6 DOS 16-bit >=32M
/dev/hda2 204 204 473 82080 83 Linux native
/dev/hda3 474 474 507 10336 83 Linux native
Command (m for help): t
Partition number (1-4): 3
Hex code (type L to list codes): L
0 Empty 9 AIX bootable 75 PC/IX b7 BSDI fs
1 DOS 12-bit FAT a OS/2 Boot Manag 80 Old MINIX b8 BSDI swap
2 XENIX root 40 Venix 80286 81 Linux/MINIX c7 Syrinx
3 XENIX usr 51 Novell? 82 Linux swap db CP/M
4 DOS 16-bit <32M 52 Microport 83 Linux native e1 DOS access
5 Extended 63 GNU HURD 93 Amoeba e3 DOS R/O
6 DOS 16-bit>=32 64 Novell Netware 94 Amoeba BBT f2 DOS secondary
7 OS/2 HPFS 65 Novell Netware a5 BSD/386 ff BBT
8 AIX
Command (m for help): t
Partition number (1-4): 3
Hex code (type L to list codes): 82
Halaman : 16
Sistem Operasi 2 : Linux
Setelah perubahan dilakukan, kemudian memastikan sekali lagi apakah tipe partisi
sudah berubah.
Terlihat bahwa /dev/hda3 telah berubah dari Linux native menjadi Linux swap.
Langkah berikutnya adalah menyimpan tabel partisi yang telah dibuat.
Command (m for help): w
Setelah ditekan perintah w kemudian akan kembali ke shell prompt. Setelah itu
lanjutkan dengan instalasi. Pertama , aktifkan swap yang telah dibuat sebelumnya
# mkswap /dev/hda3
# swapon
2.5 Proses Setup
Setelah mengaktifkan swap, jalankan skrip setup dari Slackware.
# setup
Akan muncul menu :
• Help ; File help dari slackware, menyangkut instalasi
• Key Map ; Memetakan keyboard, jika menggunakan keyboard non english
• Swap ; Membuat dan mengaktifkan swap file
• Target; Menentukan direktori tempt Linux akan diinstal
• Source ; Menentukan direktori sumber file yang akan diinstal
Command (m for help): p
Disk /dev/hda: 16 heads, 38 sectors, 683 cylinders
Units = cylinders of 608 * 512 bytes
Device Boot Begin Start End Blocks Id System
/dev/hda1 * 1 1 203 61693 6 DOS 16-bit >=32M
/dev/hda2 204 204 473 82080 83 Linux native
/dev/hda3 474 474 507 10336 82 Linux swap
Halaman : 17
Sistem Operasi 2 : Linux
• Select ; Memilih perangkat lunak yang akan diinstal
• Instal; Memulai instalasi dari paket program yang telah dipilih sebelumnya
• Configure ; Mengkonfigurasikan Linux sebelum di restart
• Exit ; Selesai instalasi dan keluar
Perlu dicatat bahwa menu tersebut merupakan urutan instalasi yang harus dipilih satu
demi satu. Untuk memulai instalasi, dapat abaikan dua menu pertama. Secara default,
akan ditanya apakah akan memasukkan /dev/hda3 sebagai swap. Jika ya, maka
Slackware akan menjalankan perintah mkswap untuk memformat /dev/hda3 dengan
file sistem swap, kemudian mengaktifkannya dengan perintah swapon. Karena
perintah ini telah dilakukan sebelumnya, dapat abaikan. Yang penting adalah
memasukkan /dev/hda3 ke dalam file fstab sehingga saat Linux boot dapat langsung
menggunakan swap.
Catatan :
Linux menuliskan semua sistem file dan device yang dipergunakan ke dalam file
/etc/fstab. Saat akan dipergunakan dengan perintah mount, Linux akan membaca file
ini. Device yang dipergunakan termasuk semua hard disk dan partisinya, CDROM,
floppy dan device untuk back up. Untuk lebih jelasnya, ketikkan man fstab pada shell
prompt.
2.5.1 Target Instalasi
Secara default akan muncul /dev/hda2 sebagai satu-satunya Linux native yang ada
dalam partisi yang sudah dibuat. Jika membuat lebih dari satu partisi yang berisi
Linux native, Slackware akan menanyakan mount point dari masing-masing partisi.
Misalnya /dev/hda5 mount pointnya /, lalu /dev/hda6 mount pointnya /usr/local dan
seterusnya. Pada bagian ini ditanyakan pula apakah akan mengaitkan
(mounting)/dev/hda1 dengan sistem file DOS? Mengaitkan /dev/hda1 memungkinkan
membaca file-file yang berada dalam lingkungan DOS/Windows dari Linux. Selesai
mengkonfigurasikan partisi di mana Linux akan diinstal, lanjutkan dengan sumber di
mana file Linux Slackware binary berada.
Halaman : 18
Sistem Operasi 2 : Linux
2.5.2 Source Instalasi
Slackware akan menampilkan pilihan beberapa metode instalasi berdasarkan di mana
sumber file berada.
1. Floppy; Instal Slackware dari disket
2. Instal Slackware from CD-ROM; Instal Slackware dari CD-ROM. Kadang
Linux gagal mendeteksi CD-ROM yang dipunyai. Hal ini disebabkan pilihan
kernel yang tidak tepat saat membuat boot disk. Pastikan memilih kernel yang
sesuai dengan perangkat keras yang akan diinstall.
3. Instal Slackware from Hardrive partition; Instal Slackware dari hard disk
(misalnya telah menyalin file dari CD-ROM ke dalam hard disk). Path harus
ditulis secara benar, sebab dalam lingkungan Linux semua huruf diperlakukan
case sensitive. Dalam arti perbedaan huruf besar dan kecil dapat membuat file
tidak dikenal.
4. Instal via NFS; Instal Slackware dari NFS (Network File Server)
5. Instal from pre-mounted directory; Jika sudah mempunyai partisi Linux
sebelumnya, dan berisi file source, maka bisa melakukan pengaitan
(mounting) sebelum instalasi dimulai. Direktori ini yang dipakai sebagai
sumber instalasi. Pilih sesuai kebutuhan Anda, dan ikuti perintah-perintah
berikutnya.
2.5.3 Select Packet Instalasi
Slackware memberikan pilihan paket aplikasi yang akan diinstal. Paket yang
ditawarkan adalah :
A Aplikasi dasar yang dibutuhkan sistem Linux
AP Berbagai aplikasi yang dapat dijalankan di console tanpa membutuhkan X
D Program pengembangan, terdiri atas berbagai bahasa pemrograman
E GNU Emacs, editor teks
F Daftar FAQ, dan dokumentasi How To lengkap
Halaman : 19
Sistem Operasi 2 : Linux
K Sumber (Source) dari kernel Linux
N Networking (TCP/IP, UUCP, Mail, News)
T Program pengolah kata tingkat lanjut TCL Bahasa Skrip Tcl/Tk
X X Free, Server untuk tampilan grafis
XD Program pengembangan X Free
XV X View (Window Manager dan berbagai aplikasi tampilan grafis)
Y Games yang tidak membutuhkan X (dijalankan di console)
2.5.4 Proses Instal
Selesai memilih paket aplikasi yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan instalasi.
Slackware menawarkan berbagai metode instalasi :
1. Newbie; Slackware akan menanyakan setiap program yang akan diinstal,
disertai dengan gambaran singkat dari berbagai program yang akan diinstal.
2. Expert ; Slackware akan memberikan daftar seluruh aplikasi, dan cukup
memilihnya dengan memberikan pointer.
3. Full ; Instal seluruh aplikasi yang tersedia
2.5.5 Configure
Pada proses configure ini dapat menjalankan konfigurasi awal dari sistem Linux yang
telah diinstal. Konfigurasi mencakup password untuk root, Pembuatan disket boot,
pengaturan LILO (Linux Loader, program yang menjalankan Linux saat booting),
modem, mouse, dan beberapa konfigurasi network jika komputer sudah terhubung
satu sama lain dalam jaringan. Setelah mengkonfigurasi sistem Linux, Anda dapat
keluar dari program setup, dan tekan Ctrl-Alt-Del untuk booting komputer.
Halaman : 20
Sistem Operasi 2 : Linux
2.6 Instalasi Source Program
Source program dapat dilakukan proses instalasi dengan melakukan proses kompilasi
program terlebih dahulu. Kompilasi program dapat dilakukan dengan bantuan
kompiler gcc dan juga library yang diperlukan. Source program umumnya dikemas
dalam file terkompresi dengan format x.tar.gz atau tgz.
Source program tersebut sebelum bisa dijalankan terlebih dahulu dilakukan
pemekaran (exstrak), perhatikan contoh :
$tar zxvf x.tar.gz
Setelah dilakukan pemekaran file, kemudian baru bisa dilakukan proses kompilasi.
Untuk mengkompilasi source program lebih dianjurkan membaca petunjuk instalasi
yang berada dalam direktori hasil pemekaran tersebut. Umumnya petunjuk kompilasi
dan instalasi berada pada file README.
Namun demikian secara umum proses instalasi dilakukan dengan tahapan :
$ configure # Konfigurasi komponen
$ make # Proses kompilasi
$ make install # Proses Instalasi program ke lokasi direktori yang sudah
ditentukan
Perintah configure memiliki banyak option, misalnya untuk menentukan target
instalasi dengan menyebutkan letak direktori target, misalnya :
$ configure -- prefix=/usr/local/namaprogram
2.7 Install RedHat Packet Manager (RPM)
Salah satu utilitas yang paling powerful dan inovatif dari RedHat Linux adalah RPM,
RedHat Package Manager. Teknologi RPM adalah sebuah cara yang paling mudah
untuk melakukan instalasi, uninstalasi, ugrade, query, verify dan mem-build paket
software.
Paket software RPM adalah sebuah arsip dari file-file dengan beberapa informasi
yang berhubungan dengan file-file tersebut, seperti nama, versi dan deskripsinya.
Halaman : 21
Sistem Operasi 2 : Linux
Berbeda dengan cara tradisional menggunakan file tar.gz, metode RPM membuat
user tidak direpotkan masalah manajemen file seperti letak file, direktori dsb.
Untuk menjalankan RPM sangat mudah, berikut ini adalah perintah umum untuk:
Install
rpm -i [option] [nama_paket_rpm]
misalnya:
rpm -ivh vim-4.5-2.i386.rpm
v dan h adalah option untuk menampilkan jalannya instalasi dan menampilkan grafik
berbentuk hash (#). Option lainnya dapat di lihat di man rpm.
Bila paket tersebut telah di instalasi atau ditemukan dependency, RPM akan
memberitahukan dan instalasi di batalkan. Gunakan - -replacepkgs atau - -replacefiles
bila ingin menimpa paket lama. Untuk dependency error, paket atau file yang di
butuhkan harus di instalasi dulu. Sebaiknya tidak menggunakan option - -nodeps
untuk mengatasi error dependency.
Upgrade
rpm -U [option] [nama_paket_rpm]
misalnya;
rpm -Uvh emacs-19.34-4.i386.rpm
Upgrade ini adalah kombinasi dari uninstalasi dan instalasi, artinya RPM akan
menguninstalasi dulu paket versi lama bila ditemukan dan menggantinya dengan
versi baru. Bila tidak ditemukan versi lamanya maka otomatis RPM melakukan
instalasi.
Uninstalasi
rpm -e [option] [nama_paket]
Halaman : 22
Sistem Operasi 2 : Linux
misalnya:
rpm -e emacs
Untuk uninstalasi tidak dipakai nama paket RPM tapi nama paket itu sendiri.
Dependency error juga terjadi bila paket yang ingin di uninstalasi dibutuhkan oleh
program lain. Gunakan - -nodeps bila ingin tetap menghapusnya.
Query
rpm -q [option] [nama_paket]
misal:
rpm -ql kernel
Option l menampilkan semua file yang dimiliki oleh paket kernel.
Verify
rpm -V [nama_paket]
misal:
rpm -V bash
Latihan :
1. Bagaimanakah tahapan melakukan perubahan terhadap tipe partisi dari Linux
Native ke Linux Swap
2. Dapatkah dalam sistem operasi Linux meletakkan file system secara terpisah,
misalnya untuk direktori /etc diletakkan di harddisk ke -2 partisi ke-3.
Jelaskan !
3. Bagaimanakah cara melakukan instalasi sistem Linux melaui jaringan.
(Source Instalasinya berada di komputer lain). Jelaskan
4. Bagaimana cara melakukan instalasi packet program pada Linux Slackware ?
5. Bagaimanakah cara/tahapan instalasi Linux dalam modus text antara
distribusi : Slackware, Redhat, Suse, dan Mandrake.
Halaman : 23
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB III
LINUX FILE SISTEM
(Pertemuan 4 & 5)
3.1 Organisasi File
Regular file / ordinary file adalah file yang digunakan untuk menyimpan data, source
program, dokumen, grafik, program obyek, dan sebagainya. File ini terdiri dari 3
macam, antara lain :
- File teks
- File Script Shell
- File Binary (executable)
- File Data
Sistem File pada Linux diatur secara hirarkhikal seperti UNIX, yaitu dimulai dari root
dengan simbol “/”. Mulai dari root kebawah, dapat diciptakan File dan Direktori.
Direktori adalah file yang berisi daftar nama file dan bilangan inode dari masing-
masing file. Umumnya panjang nama file sampai dengan 14 karakter, walaupun ada
juga sistem yang lebih panjang (s.d 256 karakter). Dalam sebuah direktori bisa
terdapat direktori, atau biasa disebut dengan subdirektori.. Direktori yang berada tepat
diatas suatu direktori disebut dengan direktori induk (parrent directory). Direktori
tempat kerja dinamakan working directory atau current directory. Sedangkan
direktori yang umumnya dituju user saat melakukan login adalah home directory.
Setelah instalasi, Linux menciptakan sistem file yang baku, terdiri atas direktori.
Direktori tersebut dikenal dengan direktori standar. Berikut susunan direktori standar
yang ada pada Slackware (dan Linux secara umum).
/
Direktori root, yang menampung seluruh file yang ada dalam
Linux. Pada direktori root biasanya tidak menampung file,
kecuali image dari kernel (vmlinuz).
/bin Berisi file yang dapat dieksekusi/dijalankan (file dengan
ekstension exe pada DOS/Windows)
/boot Direktori berisi file yang dieksekusi saat Linux booting.
/dev Linux memperlakukan semua sebagai file. Direktori ini
merupakan file dari hardware komputer. Misal floppy disk
Halaman : 24
Sistem Operasi 2 : Linux
menjadi file /dev/fd0, CD ROM menjadi /dev/hdb bahkan
hingga memory. Yang cukup terkenal adalah /dev/null,
semua file yang dikopi kesini akan dibuang.
/etc Berisi file-file konfigurasi Linux. Biasanya berbentuk file text
dan dapat diedit dengan mudah.
/home Berisi direktori dari masing-masing user.
/lib Berisi kumpulan library yang diperlukan oleh program di root
direktori. (file DLL pada sistem operasi Windows).
/mnt
Direktori tempat mounting device. Misalnya /dev/fd0 (disket)
akan dimount ke /mnt/floppy, /dev/hda1 (partisi DOS)
dimount ke /mnt/dos. Secara default direktori ini kosong, dan
harus membuat direktori sendiri sebagai mount point-nya.
/proc
Sistem file semua yang ditulis di atas memory. Digunakan untuk
menginformasikan sistem (biasanya tentang proses yang sedang
berjalan).
/root Direktori home, bagi root
/sbin File eksekusi yang dijalankan oleh sistem atau root.
/tmp Berisi file-file sementara
/usr Berisi file dan program yang berorientasi pada user. Hampir
semua program yang disertakan dalam distribusi diinstal di sini.
/var
Berisi data yang berubah pada saat Linux berjalan. Data ini
biasanya hanya spesifik pada satu komputer, dan tidak dibagi
dengan komputer lain dalam jaringan.
Dalam Linux file sistem Linux, untuk mengacu suatu file harus dituliskan dimana file
tersebut berada (PATH). Nama path dapat memperjelas, suatu file benar-benar yang
dimaksudkan. Hal ini bisa terjadi persamaan nama dari suatu file dari direktori yang
berbeda. Cara menyatakan nama path dari suatu file terdiri dari :
- absolut path
- relatif path
Absolut path selalu dimulai dari root. Nama path selalu diawali dengan “/“, misalnya
/home/anji/latihan/satu. Sedangkan relatif path selalu diacu secara relatif dari
direktori kerja yang biasa menggunakan dua simbol, yakni sebuah titik dan dua buah
titik.
Misalnya :
$./file1.sh
$../c/program.c
Halaman : 25
Sistem Operasi 2 : Linux
3.2 Struktur File
a. Tipe File
Dalam Linux/UNIX terdapat 5 buah tipe File. Kelima tipe file tersebut antara lain :
- File Biasa (Ordinary File)
d Direktori
b Block Device (Peralatan I/O)
c Character Device (Peralatan I/O)
p Named Pipe (FIFO)
Block Device ; Merupakan file dari suatu peralatan yang menggunakan transmisi
data per block (misalnya 1KB block). Contoh adalah DISK, FLOPPY, Tape.
Character Device; Merupakan file dari peralatan yang menggunakan transmisi data
per karakter. Contoh adalah terminal modem, ploter, dll
Named Pipe; File yang digunakan secara intern oleh sistem operasi untuk
komunikasi antar proses.
-rw-r--r-- 1 root root 6253 Mar 11 11:37 /etc/passwd
Tipe File
Ijin Akses
Jumlah Link
Owner (pemilik)
Group
Ukuran File (jumlah karakter)
Tanggal pembuatan File
Nama File
Halaman : 26
Sistem Operasi 2 : Linux
b. Ijin Akses
Setiap obyek di Linux harus mempunyai pemilik yaitu nama pemakai Linux
(account) yang terdaftar dalam file /etc/passwd. Account ini yang dapat digunakan
sebagai acuan untuk pemberian security file (ijin akses) terhadap suatu file. Ijin akses
dibagi atas 3 peran, yaitu untuk :
- Pemilik (owner)
- Kelompok (group)
- Lainnya(others)
Masing-masing peran tersebut dapat melakukan 3 bentuk operasi :
Pada File
R READ : Ijin untuk membaca
W WRITE : Ijin untuk mengubah/membuat
X Execute : Ijin untuk menjalankan program
Pada Direktori
R READ : Ijin untuk membaca daftar file dalam direktori
W WRITE : Ijin untuk mengubah/membuat file di direktori tersebut
X Execute : Ijin untuk masuk ke direktori
c. Mengubah Ijin Akses (chmod)
Perintah chmod digunakan sebagai perintah untuk mengubah ijin akses dari tiap-tiap
file dengan memberikan mode huruf atau angka oktal(0-7) dari konversi desimal.
an71k@lug:~$ ls -l /dev/fd0
brw-rw---- 1 root floppy 2, 0 May 15 1996 /dev/fd0
an71k@lug:~$ ls -l /dev/tty
crw-rw-rw- 1 root tty 5, 0 Jul 18 1994 /dev/tty
an71k@lug:~$ ls -ld /dev/
drwxr-xr-x 9 root root 32768 Apr 7 14:19 /dev/
an71k@lug:~$ ls -l /dev/initctl
prw------- 1 root root 0 Apr 7 14:18 /dev/initctl|
Halaman : 27
Sistem Operasi 2 : Linux
Format perubahan tersebut dengan argument sebagai berikut :
Chmod [ugoa] [=+-] [rwx] File(s)
Chmod [ugoa] [=+-] [rwx] Directory(s)
u = user (pemilik)
g = group (kelompok)
o = others (lainnya)
a = all
Contoh :
Selain dengan menggunakan format huruf depan dari pemilik(u), kelompok (g)
ataupun lainnya (o), chmod dapat digunakan untuk mengubah ijin akses dengan
format oktal. Untuk memberikan nilai oktal harus mengetahui posisi huruf dari
masing-masing ijin.
an71k@lug:~/coba$ touch file1 file2 file3
an71k@lug:~/coba$ ls -l
total 0
-rw-r--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file1
-rw-r--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file2
-rw-r--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file3
an71k@lug:~/coba$ chmod u+x file1;chmod g=w file2;chmod o-r file3
an71k@lug:~/coba$ ls -l
total 0
-rwxr--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file1*
-rw--w-r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file2
-rw-r----- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file3
an71k@lug:~/coba$ chmod a=x file2
an71k@lug:~/coba$ chmod u+x,g-r,o=w file3
an71k@lug:~/coba$ ls -l
total 0
-rwxr--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file1*
---x--x--x 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file2*
-rwx----w- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file3*
Halaman : 28
Sistem Operasi 2 : Linux
Contoh :
r w x
1 1 1 = 7
r - -
1 0 0 = 4
r - x
1 0 1 = 5
Dari contoh diatas, jika akan mengubah attribut sebuah file dengan attribut rwxr-x—x,
maka dapat dilakukan dengan perintah :
$chmod 751 namafile/direktori
d. Mengganti Pemilikan (chown)
Pemilik sebuah file/direktori dapat diganti sebagai berikut :
$chown PemilikBaru File/direktori
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perubahan pemilikan
file/direktori :
- Hanya pemilik file/direktori sendiri yang dapat mengganti pemilikan tersebut
(kecuali superuser)
- Setiap kali file/direktori dibuat, maka pemilik file tersebut adalah yang
menciptakannya.
Contoh :
e. Mengubah group (chgrp)
Group hanya dapat diganti oleh pemilik file/direktori tersebut. Untuk dapat
melakukan perubahan group harus memastikan group yang menggantikan tersebut
ada dalam daftar group dalam file /etc/group
[dsn970210@omega kelas]$ chown benny file1
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l
total 0
-rw-r--r-- 1 benny dosen 0 Apr 8 13:42 file1
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file2
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file3
Halaman : 29
Sistem Operasi 2 : Linux
f. User Mask (umask)
Umask menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat. Pada
umumnya sebuah sistem menggunakan konfigurasi umask 022. Dengan setting
umask 022 membuat sistem pada saat membuat file dan direktori ber-ijin akses rw-r-
-r-- untuk file dan rwxr-xr-x untuk direktori. Hal ini bisa terjadi karena nilai umask
didapatkan dari kalkulasi berikut ini :
Kreasi file (biasa) 666
Nilai Umask 022
------- -
644 r w x r - - r - -
Kreasi Direktori 777
Nilai Umask 022
-------- -
755 r w x r – x r – x
[dsn970210@omega kelas]$ cat /etc/group | grep staff
staff:*:20:root
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l
total 0
-rw-r--r-- 1 benny dosen 0 Apr 8 13:42 file1
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file2
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file3
[dsn970210@omega kelas]$ chgrp staff file1
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l
total 0
-rw-r--r-- 1 benny staff 0 Apr 8 13:42 file1
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file2
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file3
Halaman : 30
Sistem Operasi 2 : Linux
Contoh :
g. Link & Symbolic Link
Link adalah sebuah teknik untuk memberikan lebih dari satu nama file dengan data
yang sama. Jika dilakukan perubahan pada file baru, maka apa yang terjadi pada file
barus tersebut berpengaruh terhadap file aslinya.
Symbolic Link diperlukan, bila file tersebut di “link“ dengan direktori/file yang
berada pada partisi yang berbeda.
Format Link :
ln fileasli fileduplikat
Format Symbolic Link
ln –s /FullPath/FileAsli /FullPath/FileDuplicat
[dsn970210@omega x]$ umask
022
[dsn970210@omega x]$ mkdir dir1
[dsn970210@omega x]$ touch f1
[dsn970210@omega x]$ ls -l
total 2
drwxr-xr-x 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:49 dir1
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 14:50 f1
[dsn970210@omega x]$ umask 027
[dsn970210@omega x]$ mkdir dir2
[dsn970210@omega x]$ touch f2
[dsn970210@omega x]$ ls -l
total 4
drwxr-xr-x 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:49 dir1
drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:50 dir2
-rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 14:50 f1
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 14:50 f2
Halaman : 31
Sistem Operasi 2 : Linux
Setiap kali dilakukan link, maka akan diikuti juga oleh perubahan jumlah link pada
struktur filenya. Seperti pada contoh, dari satu, kemudian 2 kemudian 3.
3.3 Perintah-perintah File
- Menciptakan file (cat > namafile, touch)
- Melihat isi file (cat namafile, more, less)
- Melihat informasi file(ls, ls –l, ls –ld namadir, ls –al, ls /bin/[bc]*)
- Menyalin File (cp file1 file2, cp file1 file2 dir)
- Menghapus File (rm namafile, rm –rf namadir, rm file[sk]*)
- Mengganti nama file (mv file1 file2, mv file1 file2 dir)
[dsn970210@omega kelas]$ echo "Sedang belajar Linux" > file.txt
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l
total 2
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.txt
[dsn970210@omega kelas]$ ln file.txt x
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l
total 4
-rw-r----- 2 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.txt
-rw-r----- 2 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 x
[dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1
[dsn970210@omega kelas]$ ln x dir1/file.ttt
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l dir1/
total 2
-rw-r----- 3 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.ttt
[dsn970210@omega kelas]$ ln file.txt dir1/file.yyy
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l dir1/
total 4
-rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.ttt
-rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.yyy
[dsn970210@omega kelas]$ ln -s /etc/passwd
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l
total 6
drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:57 dir1
-rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.txt
lrwxr-x--- 1 dsn97021 dosen 11 Apr 8 15:04 passwd -> /etc/passwd
-rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 x
Halaman : 32
Sistem Operasi 2 : Linux
- Mengetahui informasi file (file /etc/passwd)
- Mencetak file (lp namafile)
- Membuat link (ln)
3.4 Perintah-perintah direktori
- Mengetahui direktori kerja (pwd)
- Membuat direktori (mkdir)
- Memindahkan direktori kerja (cd)
- Menghapus direktori (rmdir)
- Mengubah nama direktori (mv)
Latihan :
1. Program seperti date tergolong dalam file biner, data atau teks ?
2. Jelaskan termasuk dalam jenis file apakah disk, mouse, printer dan keyboard
3. Nama path yang mengacu pada root direktori adalah ?
4. Bagaimanakah caranya agar file dan direktori pada saat dibuat pertama kali
ber-ijin akses file=rw-rw-r—dan direktori = rwxr--r--
Halaman : 33
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB IV
PROSES I/O
(Pertemuan 6)
Untuk menciptakan suatu proses, diperlukan intruksi atau perintah yang kemudian
menghasilkan keluaran(output), sehingga proses memerlukan input dan output.
Instruksi (command) yang diberikan pada Linux (melalui shell) disebut sebagai
eksekusi program yang selanjutnya disebut sebagai proses. Setiap kali instruksi
diberikan, maka Linux kernel akan menciptakan sebuah proses dengan memberikan
nomor PID (Proses Identity). Proses dalam Linux selalu membutuhkan input dan
menghasilkan suatu output.
4.1 File Descriptor
Linux berkomunikasi dengan file melalui file descriptor yang direpresentasikan
melalui angka yang dimulai dari 0, 1, 2 dan seterusnya. 3 buah file descriptor standar
selalu diciptakan oleh proses adalah :
0 = keyboard (standard input)
1 = layar (standard output)
2 = layar (standard error)
Linux tidak membedakan antara peralatan hardware dan file, Linux memanipulasi
peralatan hardware sama dengan file.
Input dari sistem (kernel), output ke layar (standard output) :
Input dari keyboard (standard Input), output ke layar :
[dsn970210@omega kelas]$ cat
Satu, dua tiga dicoba
Satu, dua tiga dicoba
sekarang selesai
sekarang selesai
^d
[dsn970210@omega kelas]$ who
benny ttyp0 Apr 8 15:01 (202.155.19.101)
dsn970210 ttyp1 Apr 8 14:47 (202.155.19.101)
dsn030435 ttyp2 Apr 8 15:01 (202.155.19.82)
Halaman : 34
Sistem Operasi 2 : Linux
Input dari direktori, output tidak ada(membuat direktori baru), bila terjadi error maka
tampilan error muncul pada layar(standard error)
[dsn970210@omega kelas]$ mkdir satu
[dsn970210@omega kelas]$ mkdir satu
mkdir: satu: File exists
4.2 Redirection (pembelokan)
Pembelokan dilakukan untuk standard input, output dan error, yaitu untuk
mengalihkan file descriptor dari 0, 1 dan 2.
Simbol untuk pembelokan adalah :
0< atau < Pengganti standard input
1> atau > Pengganti standard output
2> Pengganti standard error
Contoh :
Standard output
[dsn970210@omega kelas]$ cat 1> file.txt
Sedang mencoba
Menulis text
^d
Perintah tersebut diatas sama halnya jika penulisan perintahnya adalah cat > file.txt
Standard Input
[dsn970210@omega kelas]$ cat 0< file.txt
Sedang mencoba
Menulis text
Perintah tersebut diatas sama halnya jika penulisan perintahnya adalah cat < file.txt
atau cat file.txt
Standard Error
[dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1
[dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1
mkdir: dir1: File exists
[dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1 2> error.txt
[dsn970210@omega kelas]$ cat error.txt
mkdir: dir1: File exists
Halaman : 35
Sistem Operasi 2 : Linux
Dari contoh diatas setelah penggunaan 2> (standard error) untuk dibelokkan ke file
error.txt, error tidak muncul lagi, melainkan sudah tersimpan dalam file bernama
error.txt tersebut. Menulis 2> tidak boleh dipisah dengan spasi 2 >.
4.3 Append
Tanda >> dapat digunakan untuk menambahkan input pada file. Jika dalam
pembelokkan ke file digunakan tanda > maka isi file sebelumnya akan terhapus. Agar
file isi file pertama tidak terhapus dan dapat melakukan penambahan isi file baru,
maka dapat digunakan tanda pembelokkan >>
Contoh :
[dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris Pertama" > naskah
[dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris kedua" >> naskah
[dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris ketiga" >> naskah
[dsn970210@omega kelas]$ cat naskah
Baris Pertama
Baris kedua
Baris ketiga
[dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris keempat" > naskah
[dsn970210@omega kelas]$ cat naskah
Baris keempat
4.4 PIPA
Dalam Linux, mekanisme pipa (pipe) digunakan sebagai alat komunikasi antar proses.
Input proses1 output=input proses2 output
Proses1 menghasilkan output yang selanjutnya digunakan sebagai input oleh proses2.
Hubungan output input ini dinamakan PIPE, yang menghubungkan proses1 dengan
proses2 dan dinyatakan dengan simbol “|”.
Proses1 | proses2
Contoh :
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l | sort -r
drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 16:07 dir1
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 28 Apr 8 15:48 file.txt
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 25 Apr 8 16:08 error.txt
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 14 Apr 8 16:20 naskah
Output dari ls –l langsung diberikan sebagai input untuk program sort.
Halaman : 36
Sistem Operasi 2 : Linux
Dengan demikian PIPA dapat menyerderhanakan penulisan program dan eksekusi
proses secara lebih cepat. Identik dengan ``ls –l | sort“, tanpa mekanisme PIPA
instruksi dijalankan sebagai berikut :
[dsn970210@omega kelas]$ ls -l > tmp
[dsn970210@omega kelas]$ cat tmp
drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 16:07 dir1
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 25 Apr 8 16:08 error.txt
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 28 Apr 8 15:48 file.txt
-rw-r----- 1 dsn97021 dosen 14 Apr 8 16:20 naskah
Contoh PIPA :
$cat /etc/passwd | sort | head
$head /etc/passwd | tail -5|sort
4.5 Filter
Filter adalah utilitas yang dapat digunakan dalam sistem operasi Linux yang
digunakan untuk meproses standard input dan menampilkan hasilnya pada standard
output (layar).
Contoh filter adalah wc, cat, sort, grep, head, tail, paste
wc : Adalah perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris, kata dan
karakter pada file.
Format :
Wc [-lwc] [file ...]
-l menghitung baris
-w menghitung kata
-c menghitung karakter
[dsn970210@omega kelas]$wc –l document.txt
cat : adalah perintah yang dapat digunakan untuk membaca isi file, menciptakan file
baru dari standard input.
sort : adalah perintah yang dapat digunakan untuk mengurutkan isi file perbaris.
[dsn970210@omega kelas]$who | sort
Halaman : 37
Sistem Operasi 2 : Linux
grep : adalah perintah yang dapat digunakan untuk pencarian isi file sesuai dengan
pattern yang diminta.
[dsn970210@omega kelas]$ tail -5 naskah.txt
Sekarang
besok
Lusa
Kemarin
[dsn970210@omega kelas]$ grep esok naskah.txt
besok
Head : adalah perintah yang dapat digunakan untuk menampilkan beberapa isi file
beberapa baris awal.
Format :
head [-jumlah] [file ..]
-jumlah : untuk menentukan jumlah baris yang akan ditampilkan
Contoh :
[dsn970210@omega kelas]$ head -2 naskah.txt
Sekarang
Besok
Tail : adalah perintah yang dapat digunakan untuk menampilkan isi file beberpa baris
terakhir.
Format :
tail [-/+n] [ satuan] [file ..]
+n : ke-n hingga terakhir
-n : n buah yang terakhir
satuan : menyatakan baris (l), blok(b) dan karakter (c)
Contoh :
[dsn970210@omega kelas]$ cat > naskah.txt
Sekarang
besok
Lusa
Kemarin
[dsn970210@omega kelas]$ tail -2 naskah.txt
Lusa
Kemarin
Halaman : 38
Sistem Operasi 2 : Linux
Paste : adalah perintah yang dapat digunakan untuk menggabungkan isi file satu
dengan file lain perbaris, kemudian menampilkan dalam standard output dalam satu
output.
[dsn970210@omega kelas]$ cat > f1
1
2
3
4
[dsn970210@omega kelas]$ cat > f2
satu
dua
tiga
empat
[dsn970210@omega kelas]$ paste f1 f2
1 satu
2 dua
3 tiga
4 empat
Pada rangkaian perintah yang memanfaatkan PIPA, misalnya :
P1 | P2 | P3 …………| Pn-1 | Pn
Maka P2 sampai Pn-1 mutlak harus utilitas Linux yang berfungsi untuk proses filter,
sedangkan P1 (awal) dan Pn (akhir) boleh tidak filter. Beberapa perintah yang bukan
merupakan filter adalah who, ls, ps, lp, lpr, mail.
Latihan :
1. Buatlah perintah yang melibatkan 4 proses filter
2. Bagaimanakah perintah untuk mencari string “profile” yang berada dalam
beberapa file yang berada dalam direktori /etc
3. Carilah semua file yang ada dalam sistem dan hasil pencarian diletakkan
dalam file ketemu.txt dan jika terjadi errror karena permasalahan permisi file
simpanlah dalam file error.txt
Halaman : 39
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB V
Editor Vi
(Pertemuan 7)
Vi adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan sebagai file editor
(membuat, mengubah, menghapus). Aplikasi vi dalam operasinya terbagi
dalam dua modus, yakni modus instruksi dan modus editing. Pada modus
instruksi, pemakai dapat melakukan instruksi-instruksi terhadap isi file
(pencarian, penghapus, pindah baris, peng-copy-an) sedangkan modus
editing adalah modus di mana proses penulisan ke buffer dapat dilakukan.
Urutannya adalah shell modus instruksi modus editing modus
instruksi shell
5.1 Perintah Dasar
Pergerakan kursor :
Kanan : l dan
Kiri : h dan
Atas : k dan panah atas
Bawah : j , panah bawah dan <enter>
Kanan 1 kata : w dan W
Kiri 1 kata : b dan B
Awal baris : 0
Akhir baris : $
Baris n : nG
Akhir baris : G
Editing :
Insert ( i ) : memasukkan kalimat. Kata diselipkan pada posisi kursor,
untuk mengakhiri tekan ESC
Vi filename
Shell
Prompt $
Modus
Instruksi
Modus
Editing
a, i, o
ESC:q
Halaman : 40
Sistem Operasi 2 : Linux
Append ( a ) : memasukkan kalimat. Kata diselipkan pada posisi setelah
kursor.
Open ( o dan O ) : o membuat satu baris barus dibawah posisi kursor
O membuat satu baris barus diatas posisi kursor
Delete (x dan X ) : x menghapus 1 karakter pada posisi kursor
X menghapus 1 karakter pada posisi sebelum kursor
Delete word (dw) : menghapus sebuah kata
Delete Line (dd) : menghapus satu baris
Raplace (r dan R) : r mengganti 1 karakter pada posisi kursor
R mengganti kata mulai dari posisi kursor sampai
ditekan ESC
Change Word (cw): mengganti kata dengan kata yang lain, kata yang
diganti dibatasi dengan $.
Undo (u) : Membatalkan editing sebelumnya
Search ( / dan ? ) / mencari string mulai dari kursor kebawah
? mencari string mulai dari kursor keatas
Copy ( y dan Y ) :
y Copy dari kursor sampai akhir baris ke buffer
Y Copy 1 baris penuh ke buffer
yw Copy karakter dari posisi kursor hingga akhir kata
yW Copy karakter dari posisi kursor hingga akhir kata
yang dipisahkan spasi.
yb Copy karakter dari awal kata hingga tepat sebelum
posisi kursor
yB Copy karakter dari awal kata yang dipisahkan spasi
hingga sebelum posisi kursor
y<enter> Copy baris pada posisi kursor dan baris
sesudah posisi kursor
yy Copy baris pada posisi kurosr
y0 Copy dari awal baris hingga sebelum posisi kursor
y$ Copy dari posisi kursor hingga akhir baris
Paste (p dan P) : p Menyalin isi buffer khusus ke posisi sesudah kursor.
P Menyalin isi buffer khusus ke posisi sebelum kursor
Halaman : 41
Sistem Operasi 2 : Linux
5.2 Perintah Advance
:50 : pindah ke baris 50
:$ : pindah ke baris terakhir
:= : Mengetahui posisi kursor
:q : keluar dari vi
:wq : keluar dan menyimpan dulu
:x : keluar dan menyimpan dulu
Hapus (d)
:15d : Hapus baris 15
:10,15d : Hapus dari 10 hingga 15
:.-3,.+3d : Hapus 3 baris sebelum kursor dan 3 baris setelah kursor
Simpan (w)
:w! : Save editing
:1,10w tmp.txt : Simpan baris 1 sampai 10 ke file tmp.txt
:w! coba.txt : Simpan seluruh isi file yang sedang diedit ke file bernama
coba.txt
Insert Isi File (r)
:r coba.txt : baca file coba.txt dan letakkan setelah baris sekarang
: 0,r coba.txt : baca file coba.txt dan letakkan pada awal file yang sedang
diedit.
:$r coba.txt : baca file coba.txt dan letakkan pada akhir file yang sedang
diedit.
Copy ( co )
:10,20co0 : Salin baris 10 sampai 20 dan letakkan pada awal file
:1,10co30 : salin baris 1 sampai 10 dan letakkan setelah baris 30 (baris
31)
: $-3,$co0 : 3 baris sebelum terakhir s.d terakhir di salin ke baris
pertama
Move (m)
Halaman : 42
Sistem Operasi 2 : Linux
:10m0 : Pindahkan baris 10 ke awal
:1,10m$ : Pindahkan baris 1 sampai 10 ke akhir file
Find & Replace
:s/s1/s2 : String s1 yang pertama pada baris kursor
berada akan
diganti menjadi s2
:s/s1/s2/p : Semua string s1 pada baris kursor berada
akan diganti
menjadi s2
:5,$/s1/s2/g : Semua string s1 pada baris 5 hingga baris
yang
terakhir akan diganti dengan s2
:1,$s/stikom/STIKOM/p : ganti semua kata [stikom] yang pertama
menjadi
[STIKOM] dan cetak hasilnya penggantian.
Hanya kata
pertama dalam satu baris yang diganti menjadi
STIKOM
:1,$s/stikom/STIKOM/gp : ganti semua kata [stikom] menjadi [STIKOM]
secara
global
:1,$s/a/c/c/a/gp : ganti semua [a/c] menjadi [c/a] secara global
Merubah tampilan
:set all : melihat konfigurasi saat ini
:set number/nonumber : mengaktifkan/menghilangkan nomor baris
:set autoindent : set margin kiri
:set tabstop 8 : merubah tab menjadi 8 karakter
:set ruler : menampilkan posisi baris dan kolom
:set showmarkups : menampilkan source program markup
Menggeser isi satu atau beberapa baris
>> : Menggeser isi baris ke kanan 1 tab
<< : Menggeser isi baris ke kiri 1 tab
Halaman : 43
Sistem Operasi 2 : Linux
Konversi Huruf Kecil dan Huruf Besar
~ : Dengan menekan tombol “~“ maka huruf kecil akan
berubah menjadi
huruf besar dan demikian sebaliknya huruf besar menjadi
huruf kecil.
~6 : 6 Huruf mulai kursor akan di konversi
Mengulang perubahan yang terakhir
Untuk mengulang perubahan perintah yang terakhir (penggantian,
penghapusan, pengkonversian) dapat dilakukan dengan menggunakan
perintah titik (.).
Latihan :
1. Perintah untuk menampilkan nomor baris ketika menyunting file
adalah ?
2. Suatu file bernama file.txt sudah ada pada direktori kerja.
Bagaimanakah perintah untuk menyimpan baris pertama hingga
baris kelima kedalam file file.tmp
3. Bagaimanakah perintah dalam vi untuk mengganti semua kata
STIKOM menjadi Sekolah ?
4. Bagaimankah perintah dalam vi untuk menyisipkan file lain ke
dalam file yang sedang di edit ?
5. Bagaimanakah perintah dalam vi untuk mendefinisikan suatu
tombol !
Halaman : 44
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB VI
Komunikasi Antar Pemakai
(Pertemuan 8)
1. Elektronik Mail
Dalam Linux, mail digunakan untuk mengirim dan menerima email.
Formatnya :
mail [-iInv] [-s subject] [-c list] [-b list] to-addr [...]
[-sendmail-options [...]]
mail [-iInNv] -f [name]
mail [-iInNv] [-u user]
Program mail adalah sebuah program yang bisa dikatakan cerdas dalam pengelolaan
mail dalam mailbox user.
Untuk melakukan pengiriman pesan menggunakan program ini dapat dilakukan
sebagi berikut :
$mail dsn970210
Subject : Testing
Hai,
Apaka kabar ?
. <titik>
Untuk mengakhiri penulisan pesan dalam mail dengan menekan <CTRL+D> atau
tulis karakter titik, kemudian <enter>
Untuk membaca email, dari baris perintah, ditulis mail <enter>, yang kemudian akan
muncul daftar email seperti berikut ini :
Pada kolom paling kiri terdapat status email. Status email tersebut antara lain :
U Email belum terbaca
Blank Email sudah terbaca
N Email yang baru (baru datang)
$ mail
Mail version 8.1.2 01/15/2001. Type ? for help.
"/var/mail/help": 2 messages 1 new 2 unread
U 1 help@ambrosia.sti Fri Apr 2 14:50 17/477 test
>N 2 dsn970210@omega.s Fri Apr 2 14:50 21/924 Testing
&
Halaman : 45
Sistem Operasi 2 : Linux
2. Write
Write adalah perintah yang digunakan untuk mengirim pesan ke user lain.
Format perintah :
write user [ttyname]
Write digunakan untuk komunikasi dengan user lain, dengan melakukan copy satu
baris pesan ke terminal lawan (teman).
Saat kita menjalankan write untuk memberikan pesan ke user lain, dalam terminal
user tersebut akan ditampilkan awalan message sbb:
Message from yourname@yourhost on yourtty at hh:mm ...
User yang menerima pesan seperti diatas, dapat membalas pesan tersebut dengan
menulis write pula. Komunikasi dapat diakhiri dengan menuliskan end-of-file atau
karakter interupt (^D), dengan menuliaskan end-of-line tersebut user lawan bicara
akan mendapatkan pesan EOF, yang menandakan percakapan berakhir.
Seseorang bisa menghindar dari pengiriman message diberikan oleh user lain dengan
menjalankan perintah mesg.
Jika seorang user login lebih dari satu terminal (tty1, tty2,dst), untuk
menghubunginya perlu diperhatikan user bersangkutan yang login dari terminal yang
dimaksudkan. Perhatikan contoh berikut :
Dari contoh diatas, user icha dapat menghubungi user dsn970210 secara langsung
dengan melakukan perintah :
$write dsn970210
atau
$write dsn970210 ttyp0
Perintah write dsn970210 artinya sama dengan write dsn970210 ttyp0 karena perintah
write secara default akan menuju tty pertama dari user yang dimaksudkan, sedangkan
[icha@omega icha]$ w
8:52AM up 34 days, 15:59, 3 users, load averages: 0.38, 0.29, 0.18
USER TTY FROM LOGIN@ IDLE WHAT
dsn970210 p0 202.155.19.101 8:45AM 0 sh
dsn970210 p1 202.155.19.101 8:45AM 0 -ksh
icha p2 202.155.19.101 8:48AM 0 w
Halaman : 46
Sistem Operasi 2 : Linux
jika ingin menghubungi user dsn970210 yang berada di ttyp2 maka terminal ttyp0
dirubah menjadi ttyp1, sehingga secara lengkap perintahnya dapat ditulis :
$write dsn970210 ttyp1
Berikut contoh dialog antara user icha dengan user dsn970210 :
Pada saat user icha menuliskan perintah write, pada layar user dsn970210 akan
tampak message yang menginformasikan bahwa user icha sedang menghubunginya.
Message from icha@omega.stikom.edu on ttyp2 at 09:02 ...
Pesan yang dituliskan user icha dalam satu baris, akan terkirimkan pada layar user
dsn970210 setelah ditekan <enter>. Kemudian user dsn970210 tinggal menulisakan
perintah yang sama kepada user icha jika ingin membalasnya, seperti pada contoh
dialog diatas.
3. Talk
Perintah talk dapat digunakan untuk melakukan dialog/percakapan/perbincangan dua
arah antara dua user.
Format perintah :
talk [-Hs] person [ttyname]
[icha@omega icha]$ write dsn970210 ttyp1
Haii
How are you ?
Message from dsn970210@omega.stikom.edu on ttyp1 at 09:02 ...
Haii Icha
Fine thank you
[dsn970210@omega dsn970210]$
Message from icha@omega.stikom.edu on ttyp2 at 09:02 ...
Haii
How are you ?
write icha
Haii Icha
Halaman : 47
Sistem Operasi 2 : Linux
Talk adalah program yang dapat digunakan untuk komuniaksi secara maya dengan
cara kerja melakukan pengkopian setiap perintah yang dituliskan user satu ke layar
user lain yang diajak berkumunikasi. Argumen dari perintah talk antara lain :
-s Digunakan untuk mengubah tampilan message menjadi scrolling.
person Jika berdialog antar user dalam satu mesin, person disini adalah user
yang digunakan untuk login. Sedangkan jika person yang akan diajak
berdialog berada di mesin lain, perintah talk harus menyebutkan nama
hostnya “user@host”.
ttyname Jika berdialog dengan user yang login pada lebih dari satu terminal
dalam sistem yang sama, perlu menyebutkan pada terminal berapa
user yang dimaksudkan (ttyXX.
Pada saat pertama kali user melakukan perintah talk ke user lain, pada tampilan user
lawan akan muncul tampilan sebagai berikut :
Message from Talk_Daemon@localhost...
talk: connection requested by your_name@your_machine.
talk: respond with: talk your_name@your_machine
Untuk membalasnya user pada tampilan tersebut dituliskan perintah :
$ talk your_name@your_machine
Perhatikan contoh berikut ini :
Pada contoh tersebut merupakan tampilan user yang diajak bicara dan bagaimana
proses menjawabnya, yaitu dengan cara langsung menulis perintah talk pada user
tersebut.
4. mesg
Perintah mesg digunakan untuk menampilkan (tidak menampilkan) kiriman pesan
dari user lain.
Format perintah :
mesg [y | n]
Message from Talk_Daemon@omega.stikom.edu at 11:03 ...
talk: connection requested by icha@omega.stikom.edu.
talk: respond with: talk icha@omega.stikom.edu
talk icha
Halaman : 48
Sistem Operasi 2 : Linux
Utilitas mesg adalah suatu perintah yang dapat digunakan user untuk memberi ijin
write terhadap suatu terminal melalui standard output. Ijin write disini dikhususkan
untuk uttilitas seperti talk dan write yang biasanya menampilkan perintah dalam suatu
terminal.
Argument untuk merintah mesg ini terdiri dari :
n Tidak menampilakan message
y Mengijinkan message untuk ditampilkan.
Jika kedua argument tersebut tidak diisi, maka arti perintah tersebut hanya untuk
mengetahui status messagenya saja (n/y).
5. who
Perintah who digunakan untuk menampilkan informasi user siapa saja yang sedang
login dalam suatu sistem (mesin)
Format perintah :
who [-mqTuH] [file]
who am i
Perintah who merupakan utilitas yang dapat digunakan untuk mengetahui user yang
sedang login saat itu. Masing-masing user yang sedang login ditampilakan informasi
mengenai nama login, nama terminal (tty), tanngal dan jam, dan juga hostname user
tersebut jiga bukan berasal dari komputer lokal.
Option perintah who antara lain :
-m Hanya menampilkan informasi tentang user yang login pada terminal aktif
(sekarang). Perintah who seperti ini sama dengan perintah who am i
-q (Quick.) Hanya menampilkan daftar user dan jumlah user yang sedang login.
Jika option ini dipakai maka option-optioan lain tidak dihiraukan.
-T Menampilkan informasi status terminal dalam kondisi writable atau tidak.
Tanda “+” jika writable, “-“ Tidak writable dan “?” jika terjadi permasalahan
pada terminal;
-u Mencetak waktu idle tiap user.
-H Menulis informasi user dalam kolom heading.
am I Untuk memastikan user dalam terminal aktif.
Halaman : 49
Sistem Operasi 2 : Linux
Latihan :
1. Bagaimanakah urutan pengiriman email yang disertai file (attachment)
menggunakan aplikasi pine.
2. Jelaskan apa perbedaan tujuan email yang duliskan melalui to: , cc : dan bcc :
3. Aplikasi mail, write dan talk digunakan sebagai media untuk komunikasi
antar user dalam sistem berbasis Linux. Dari ketiga aplikasi tersebut, manakah
yang dapat digunakan untuk mengirim message ke user lain yang status
messagenya adalah off (n)
4. Bagaimanakah cara untuk mengakhiri message dalam aplikasi write ?
5. Dapatkah satu user melakukan komunikasi menggunakan talk dengan 2 user
lain secara bersamaan pada satu terminal. Jelaskan !
Halaman : 50
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB VII
MANAJEMEN PROSES
(Pertemuan 9)
Setiap kali instruksi diberikan pada Shell Linux, kernel akan menciptakan proses-id.
Proses ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses-id (PID)
dimulai dari 0, yaitu proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (dapat
dilihat dalam daftar urutan pada /etc /inittab). Proses-proses sistem terbagi dalam tiga
tipe utama, yaitu :
Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan
Background.
Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang
dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu
Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi
sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS
Proses Interaktive terdiri dari atas :
- Proses fireground adalah suatu proses yang ketika berjalan, shell tidak
menampilkan prompt hingga proses berakhir.
- Proses background adalah suatu proses yang sewaktu-waktu berjalan, pemakai
tetap dapat memberikan perintah yang lain. Sebab begitu perintah background
diberikan (setelah di tekan ENTER), prompt akan ditampilkan kembali dan
shell siap menerika perintah berikutnya.
7.1 Background Proses
Untuk menghasilkan sebuah background proses, dapat dilakukan dengan menjalankan
perintah yang diakhiri dengan simbol &. Pada kondisi seperti ini, sehll tidak akan
menunggu sampai eksekusi perintah berakhir. Begitu perintah berakhiran & diberikan,
shell siap menerima perintah lain. Kegunaan perintah ini misalnya untuk
memperoleh daftar seluruh file dari direktori root (/) beserta anak-anaknya dan
menempatkannya ke sebuah file. Karena proses ini kemungkinan memakan waktu
yang cukup lama, pemakai dapat mengatur agar eksekusinya dilakukan dilatar
Halaman : 51
Sistem Operasi 2 : Linux
belakang. Sehingga sementara sistem sedang memprosesnya, pemakai tetap dapat
bekerja memberikan perintah-perintah lainnya.
Contoh :
$ls –lR / > lsroot 2>&1 &
Pada contoh tersebut, perintah ls beserta pesan kesalahan ditempatkan ke file lsroot
dan dilakukan secara background. Proses latar belakang cocok untuk proses yang
tidak menggunakan keluaran ke layar terminal atau masukkan dari keyboard.
7.2 Status Proses
Instruksi ps (proses status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. Ketika
tidak ada option sama sekali, ps akan menampilkan proses yang saat itu dilakukan
oleh sebuah terminal (tty?).
Proses ksh adalah proses shell yang aktif pada saat user login ke dalam sistem dan
proses ksh ini akan menunggu instruksi dari pemakai. Bila shell menjalankan
instruksi, maka shell menciptakan proses anak dan menunggu hingga proses tersebut
selesai.
Sebuah sistem yang dibangun oleh serangkain proses, dengan perintah ps –e
(everthing) dapat ditampilkan sejumlah proses-proses tersebut.
$ ps
PID TT STAT TIME COMMAND
29384 p0 Is 0:00.01 -ksh (ksh)
27221 p0 R+ 0:00.00 ps
$ ps -u
USER PID %CPU %MEM VSZ RSS TT STAT STARTED TIME COMMAND
dsn970210 29384 0.0 0.1 404 328 p0 Ss 7:35PM 0:00.01 -ksh (ksh)
dsn970210 21658 0.0 0.1 284 164 p0 R+ 7:42PM 0:00.00 ps -u
$ ps -e
PID TTY TIME COMMAND
1 ? 00:00:05 init
2 ? 00:00:00 klogd
3 ? 00:00:00 inetd
---cut------
Halaman : 52
Sistem Operasi 2 : Linux
Semakin banyak pemakai yang sedang menggunakan sistem, semakin banyak proses
yang akan ditampilkan. Tanda tanya (?) menyatakan bahwa proses tersebut adalah
proses daemon (proses yang hidup terus selama sistem hidup dan berjalan dilatar
belakang).
Sejumlah proses yang ditampilkan melalui ps –e berkedudukan sebagai pemimpin
group proses (proses group leader), yaitu proses yang menjalankan proses yang lain.
Sebagai contoh jika dijanlankan perintah ps –f (full listing), dengan hasil sebagai
berikut :
Proses sh sebenarnya memimpin group proses. Tampak bahwa PID dari bash
tercantum dalam PPID dari proses ps –f. PPID (parrent PID) menyatakan proses
induk dari proses yang sedang berjalan, dan STIME menyatakan awal proses dimulai.
Contoh lain perintah ps :
ps –u anjik : untuk menampilkan proses yang terkait dengan seorang pemakai
ps –t tty02 : untuk menampilkan proses yang terkait dengan terminal
ps –auxww : untuk menampilkan informasi detail tentang setiap proses yang
berjalan dalam komputer.
a : Mendaftar semua proses
u : menampilkan informasi dalam “user-oriented style”
x : memasukkan informasi dalam proses yang tidak
menampilkan kontrol ttys.
ww : memasukkan baris perintah dengan komplit, bahkan jika
mereka menjalankan sampai 132 kolom.
Field-field dalam output ps diantaranya :
USER : username dari proses. (Jika proses memiliki UID yang tidak sesuai
dengan /etc/passwd, perlu berhati-hati karena dimungkinkan terjadi
proses penyerangan.
$ps –f
UID PID PPID C STIME TTY TIME CMD
dsn970210 8907 1094 0 12:44 tty02 00:00:00 -bash
dsn970210 9205 8907 0 13:02 tty02 00:00:00 ps -f
Halaman : 53
Sistem Operasi 2 : Linux
PID : Proses Identification Number
%CPU : Prosentasi CPU yang digunakan
%MEM : Prosentasi MEMORY yang digunakan
SZ : Jumlah virtual memori yang digunakan proses
RSS : Resident set size, jumlah proses physical memory yang ditempati
proses
TT : Terminal yang mengontrol proses
STAT : Field yang menunjukkan status proses
TIME : CPU time yang sedang digunakan
COMMAND : Nama perintah
Pada field STAT yang merupakan status proses dapat digunakan sebagai indikator
terhadap suatu proses, sejumlah status tersebut dapat diketaui dari huruf pertama field
STAT adalah :
R : actually running or runnable
S : Sleeping (sleeping > 20 seconds)
I : Idle (sleeping < 20 seconds)
T : stop
H : Halted
P : In page wait
D : In disk wait
Z : Zombie
<blank> : In core
W : Swapped out
> : Proses yang telah melampaui soft limit ketetapan memori
Pada huruf ketiga field STAT menunjukkan keterangan apakah proses berjalan
dengan altered CPU Schedule, antara lain :
N : Proses berjalan pada prioritas rendah
# : nice (nomor yang lebih tinggi dari 0)
< : Proses berjalan pada prioritas tinggi
Halaman : 54
Sistem Operasi 2 : Linux
Beberapa pilihan perintah ps, sebagai berikut :
-a : Menampilkan semua proses (termasuk milik user)
-c : Menampilkan nama perintah dari environment task_struct
-e : Menampilkan environment setelah baris perintah dan “and”
-f : Menampilkan “forest” fromat pohon (proses dan subproses)
-h : Tidak ada header
-j : Jobs format
-l : Long format
-m : Menampilkan info memori
-n : Output memori untuk USER dan WCHAN
-r : Hanya proses-proses yang berjalan
-s : Format signal
-S : Menambah child CPU time dan page fault
-t xx : Proses-proses yang hanya diasoasikan dengan ttyxx
-u : Format user, memberikan nama user dan waktu mulai
-v : format vm (virtual memory)
-w : Wide output
-x : Menampilakn proses-proses tanpa mengontrol terminal
7.3 Menghentikan Proses (Kill)
Kadang ada keinginan untuk membunuh atau menghentikan sebuah proses. Suatu
alasan yang umum untuk menghentikan proses diantaranya :
- Proses terlalu banyak menghabiskan CPU time
- Proses berjalan terlalu lama tanpa menghasilkan output yang diharapkan.
- Proses memproduksi terlalu banyak output pada layar atau ke sebuah file.
- Proses mengunci terminal atau beberapa sesi lain.
- Proses menggunakan file-file yang salah baik input maupun output,
disebabkan kesalahan operator atau programming yang error.
- Proses sudah tidak diperlukan lagi.
Halaman : 55
Sistem Operasi 2 : Linux
Sebenarnya untuk menghentikan proses yang tidak berada pada background, cukup
dengan menekan <CTRL+C>. Namun jika proses tersebut bekerja pada background,
proses dapat dihentikan dengan perintah kill. Perintah kill bekerja dengan cara
mengirim signal ke proses yang sedang berjalan melalui nomer proses yang sudah
diketahui. Kill hanya dapat digunakan untuk menghentikan proses dari masing-
masing user, hanya superuser saja yang berwenang untuk menghentikan proses user
lain.
Format penulisan perintah kill sebagai berikut :
kill [-s signal_name] pid [...]
kill -l [exit_status]
kill -signal_name pid [...]
kill -signal_number pid [...]
Beberpa signal tersebut diantaranya:
1 HUP (hang up)
2 INT (interrupt)
3 QUIT (quit)
6 ABRT (abort)
9 KILL (non-catchable, non-ignorable kill)
14 ALRM (alarm clock)
15 TERM (software termination signal)
Contoh :
$ kill 123
Menghentikan proses dengan PID 123
$ kill -9 1234
Menghentikan dengan paksa proses dengan PID 1234.
# kill -HUP `cat /var/run/inetd.pid`
Halaman : 56
Sistem Operasi 2 : Linux
Mengirimkan hang up signal kepada daemon ined dengan PID seperti yang
terseimpan pada /var/run/inetd.pid, dan meminta proses untuk membaca ulang
susunan konfigurasi /etc/inetd.conf.
# kill 0
Menghentikan semua proses yang berjalan dalam background.
7.4 JOBS
Jobs control adalah fasilitas yang memungkinkan suatu program dihentikan secara
sementara dan kemudian dijalankan kembali. Fasilitas ini dapat dipakai untuk
memindahkan program yang sedang berjalan secara background (dilatar belakang) ke
foreground (di latar depan) atau sebaliknya. Fasilitas ini meniru fasilitas pada C shell.
Jika seseorang memberikan perintah (script shell, utilitas atau program), perintah
tersebut akan menjadi sebuah job, terlepas perrintah itu dijalankan dilatar depan atau
belakang.
Jobs control biasanya diaktifkan secara otomatis begitu berada di prompt (shell).
Untuk mengetahui fasilitas ini sudah dijalankan atau belum, dapat deketahui dengan
perintah :
$ set –o | grep monitor
monitor on
Jika perintah di atas menghasilkan informasi berupa “monitor on” berarti fasilitas job
control sudah diaktifkan. Apabila fasilitas tesebut belum aktif, dapat diaktifkan
dengan perintah :
$ set -o monitor
$ set -m
Untuk menjalankan perintah di background, perlu akhiran & disetiap perintah yang
akan dijalankan.
$find / -name *.c –print > c.out 2> c.error &
Halaman : 57
Sistem Operasi 2 : Linux
Perintah diatas dipakai untuk memperoleh semua file berakhiran *.c dari root (/)
danhasilnya ditempatkan ke file c.out. Adapun kalau ada sesuatu kesalahan (misalnya
karena tidak diperkanankan membaca direktori tertentu berhubungan dengan ijin
akses) kesalahan tersebut direkam ke file c.error. Proses ini dilakukan dibelakang
layar, dan diberi nomor job dan identitas proses (PID).
Apabila nomor job adalah satu dan jobs belum berakhir, maka jika diberikan job
kedua, maka nomor job tersebut sama dengan 2.
$ du / > du.out 2>1 &
[2] 272
Perintah du digunakan untuk memperoleh blok dari setiap file atau direktori. Setelah
nomor job kedua diatas, jika dijalankan satu job lagi, maka :
$ sleep 500 & #tidak melakukan apa-apa selama 500 detik
[3] 273
Untuk melihat status proses dari perintah yang dieksekusi dilatar belakang, dapat
digunakan perintah jobs.
$ jobs
[1] Stopped vi file1.txt &
[2] - Running ps –aux &
[3] + Running sleep 500 &
Informasi dibagian kiri menyatakan nomor job. Tanda + sesudah nomor job
menyatakan job yang terbaru. Tanda – menyatakan job kedua yang terbaru. Informasi
seperti running menyatakan bahwa perintah job sedang dieksekusi (belum selesai).
Kemungkinan lain informasi adalah :
Stopped : job sedang berhenti secara sementara (ditangguhkan)
Done : job sudah selesai dikerjakan.
Bagian terkanan menyatakan nama perintah. Pemakai dapat memberikan pilihan –p
pada perintah jobs. Pilihan ini akan menyebabkan jobs menampilkan PID dari semua
proses yang dieksekusi dilatar belakang.
$ jobs –p
300
302
Halaman : 58
Sistem Operasi 2 : Linux
Artinya ada dua proses di latar belakang dengan PID 300 dan 302. Pilihan (option) –l
akan menampilkan informasi seperti jobs tanpa option dan informasi PID (nomor
proses)
$ jobs –l
[2] + 300 Running sleep 300 &
[1] - 302 Running sleep 150 &
Job yang berjalan dilatar depan dapat dihentikan dengan menekan tombol <CTRL +
Z>. Sebagai contoh, saat menjalankan perintah sleep 500 di latar depan, kemudian
menekan tombol <CTRL + Z>, maka proses tersebut akan dihentikan sementara.
$ sleep 500
<CTRL + Z> [1] + Stopped sleep 500
Dengan menggunakan perintah jobs, status proses tersebut diatas dapat diketahui,
sebagai berikut :
$ jobs
[1] + Stopped sleep 500
Job yang sedang ditangguhkan dapat diaktifkan kembali dengan cara diaktifkan
dilatar belakang dan diaktifkan dilatar depan. Job yang sedang berhenti secara
sementara dapat dijalankan kembali dilatar depan dengan cara menjalankan perintah
fg. Dengan menjalankan perintah fg maka sleep 500 akan dijalankan di foreground,
dan jika setelah di depan ingin ditangguhkan kembali tinggal menjalankan perintah
bg.
$ sleep 500
<CTRL + Z>
[1] + Stopped sleep 500
$ bg #Eksekusi kelatar belakang
[1] sleep 500
Pada bentuk fg dan bg tanpa argumen, job terbarulah yang diproses. Sedangkan
jika %n digunakan, job dengan nomor n yang diproses.
$ jobs
[2] + Running sleep 1000 &
[1] - Running sleep 200 &
Halaman : 59
Sistem Operasi 2 : Linux
$ fg %1
sleep 200 &
Proses yang sedang ditangguhkan ataupun yang sedang berada di latar belakang dapat
dimatikan dengan menggunakan perintah kill.
$ kill %1 # job nomor 1 dihapus
[1] – Terminated sleep 200 &
Jika dikehendaki, pemakai dapat menyuruh shell menunggu suatu proses dilatar
belakang selesai dieksekusi. Perintah yang diperlukan adalah wait. Perintahnya
adalah wait %n, dengan n adalah nomor job dari proses latar belakang yang ditunggu.
7.5 Penjadwalan Proses
Pada sistem Linux, terdapat banyak cara untuk menangani eksekusi-eksekusi perintah.
Diantaranya, diberi kesempatan untuk membuat daftar perintah dan menentukan
kapan perintah dijalankan oleh sistem. Perintah at , sebagai contoh memberi peluang
untuk menjalankan program berdasarkan waktu yang ditentukan. Perintah batch
adalah semiliar dengan at, namun batch menjalankan program-program manakala
sistem menemukan waktu untuk mereka. Perintah cron memungkinkan program
untuk menjalankan secara pereodik, dan perintah crontab mengizinkan user untuk
mengedit file-file yang digunakan oleh cron. Perintah-perintah scheduling tersebut
sangat berguna sat ingin melakukan pengaturan terhadap sistem agar tidak terlalu
sibuk menjalankan tugas-tugas. Teknik ini juga sangat baik untuk eksekusi script-
script bagi layanan-layanan exksternal seperti query-query database.
Perintah at
Seperti telah diuraikan diatas, untuk menjadwalkan satu atau beberapa perintah pada
waktu yang ditentukan dapat digunakan at. Sebagai contoh, untuk membentuk
pekerjaan pada jam 2:30 a.m yakni melakukan pencetakan semua file yang terdapat
pada direktori /home/mahasiswa/dimas dan melakukan pengiriman mail
pemberitahuan ke user yang bernama anjik bahwa pekerjaan pencetakan telah
dilakukan pukul 2.30 a.m. Untuk menuliskan shcedule pekerjaan dengan at yakni
Halaman : 60
Sistem Operasi 2 : Linux
dengan menulis perintah baris demi baris dan menekan enter untuk masing-masing
perintah dan untuk mengakhiri dapat digunakan <CTRL + D>.
$ at 2.30
lp /home/mahasiswa/dimas/*
echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ anjik@stikom.edu
<CTRL + D>
Beberapa variasi penggunaan perintah at dapat dilakukan dengan :
At hh:mm : Penjadwalan kerja berdasarkan jam (hh) dan menit (mm),
menggunakan standard 24 jam
At hh:mm month
day year : Penjadwalan kerja berdasarkan jam (hh) dan menit (mm),
bulan,
hari dan tahun tertentu
at –l : Mendaftar jadwal tugas-tugas, merupakan alias utk perintah
atq.
At now +count
timeunit : Menjadwalkan pekerjaan sekarang plus hitungan berdasarkan
time-unit ; time unit dapat berupa menit, jam, hari atau
minggu
at –d job_id : Membatalkan kerja dengan nomor job_id
Sebagai user root, dapat dengan bebas menjalankan perintah-perintah ini, sedangkan
user lian, file-file /etc/at.allow dan /etc/at.deny menentukan permisi permisi
menggunakan perintah tersebut. Jika file /etc/at.allow ada, maka hanya user-user yang
tercantum dalam file tersebut yang diizinkan untuk menggunakan perintah at . Jika
file /etc/at.allo tidak tersedia, sistem akan mengecek file /etc/at.deny yang akan
memberikan izin penggunaannya, tapi kalau /etc/at.deny kosong, setiap user dapat
menggunakan perintah at ini.
Halaman : 61
Sistem Operasi 2 : Linux
Perintah batch
Dalam sistem Linux tidak hanya memiliki satu perintah untuk penjadwalan tugas-
tugas. Dengan menggunakan perintah batch user dapat memberikan kelonggaran
terhadap sistem untuk memutuskan sendiri kapan proses dijalankan.
Perintah batch akan dijalankan oleh sistem jika sistem dalam keadaan tidak begitu
sibuk. Tugas-tugas yang dijalankan melalui batch akan dieksekusi melalui
background. Format menjalankan perintah batch yaitu dengan mengetikkan perintah
di terminal dan mengakhiri dengan <CTRL + D> pada akhir baris.
contoh :
$ batch
lp /home/mahasiswa/dimas/*
echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ anjik@stikom.edu
<CTRL + D>
Perintah cron dan crontab
Untuk menjalankan perintah atau proses yang harus dilakukan secara reguler, dapat
menggunakan perintah cron (chronograph). Dengan cron dapat menentukan tanggal
dan waktu yang diinginkan untuk menjalankan sebuah perintah dalam file-file
crontab.
Program cron hanya dijalankan satu kali, yakni saat sistem di-boot. User-user
individual hendaknya diberi izin untuk menjalankan cron secara langsung. Selain itu
administrator juga menjalankan aplikasi cron pada start-up file Linux agar cron
berjalan saat proses boot terjadi.
Perintah/Aplikasi yang dapat digunakan untuk menuliskan jadwal proses adalah
crontab. Dalam file crontab ini konfigurasi penjadwalan proses tersimpan. File
contab user disimpan dalam direktori /usr/spool/cron/crontabs dan memberi nama
Halaman : 62
Sistem Operasi 2 : Linux
file tersebut dengan nama user. Sehingga jika usernya adalah icha, maka dapat
digunakan file text editor untuk mengeditnya pada direktori tersebut.
$crontab icha
Dengan eksekusi perintah tersebut maka file /usr/spool/cron/crontabs/icha akan
terbentuk.
Masing-masing baris dalam file crontab memuat sebuah pola waktu dan sebuah
perintah. Di mana perintah tersebut akan dieksekusi pada pola waktu yang ditetapkan.
Pola waktu dibagi dalam lima field yang dipisahkan oleh spasi atau tab.
Minute hour day-of-month month-of-year day-of-week command
Keterangan range waktu :
Minute : 00 s.d 59
Hour : 00 s.d 23 (tengah malam 00)
Day-of-month : 01 s.d 31
Month-of-year : 01 s.d 12
Day-of-week : 01 s.d 07 (Senin 01, Minggu 07)
Lima field pertama adalah field waktu, sedangkan satu field terkahir adalam field
perintah. Dapat digunakan asterisk (*) dalam field waktu jika tidak ingin menentukan
waktu – waktu tertentu.
Option perintah crontab terdiri dari :
-e : mengedit file contab
-r : menghapus isi file crontab
-l : Menampilkan daftar crontab
Halaman : 63
Sistem Operasi 2 : Linux
Latihan :
1. Bagaimanakah perintah untuk menampilkan semua proses yang dijalankan
oleh seorang user pada satu terminal
2. Jelaskan apa maksud dari status jobs : running, stoped dan done !
3. Jika dalam perintah ps digunakan option –f, jelaskan output yang dihasilkan !
4. Bagaimakah perintah untuk melakukan restart terhadap suatu proses yang
sedang berjalan !
5. Apakah perbedaan status proses I (idle) dan S (sleeping) !
6. Buatlah susunan jadwal proses untuk melakukan pengiriman email ke root
setiap 5 menit sekali mengenai 5 baris isi dari file /var/log/message
Halaman : 64
Sistem Operasi 2 : Linux
BAB VIII
SHELL
(Pertemuan 10 dan 11)
Shell adalah “command Executive”, artinya program yang menunggu instruksi dari
pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi
perintah tersebut.
Shell ditandai dengan prompt. Umumnya adalah $ (bash shell) untuk pemakai biasa
dan # untuk superuser (root). Pada awalnya UNIX (System V) mengembangkan Shell
yang dikenal dengan nama Bourne Shell (/bin/sh), shell tersebut dirancang oleh
Steve Bourne dari AT & T.
Pada perjalanannya /bin/sh kemudian dikembangkan oleh David Korn, oleh
karenanya Shell tersebut kemudian dikenal dengan nama Korn Shell (/bin/ksh).
UNIX Berkeley (BSD = Berkeley Software Distribution) juga mengembangkan Shell
yang dikenal dengan nama C-Shell (/bin/csh). Shell ini mengambil syntac yang mirip
dengan bahasa C (C-Language). Penciptanya adalah Bill Joy (salah satu pendiri/
Founder dari Sun MicroSystems).
Linux mengembangkan Shell yang kompatibel dengan Bourne-Shell, juga
mengadaptasi kemampuan yang ada di Korn-Shell. Shell ini disebut sebagai bash
(Bourne Again Shell) dengan nama program (/bin/bash).
Perbedaan antara shell-shell tersebut hampir tidak ada, kecuali pada fasilitas
pemrograman dan editing. Umumnya pemakai UNIX aliran AT&T menggunakan
Bourne-Shell dan Korn Shell, aliran BSD seperti SunOS menggunakan C-Shell,
sedangkan pemakai Linux menggunakan BASH. Pada awalnya bash diciptakan untuk
menghindari lisensi/copyright Unix.
Halaman : 65
Sistem Operasi 2 : Linux
Shell mana yang akan dipakai pengguna Linux, dapat dipilih saat membuat account
baru, atau mengubahnya pada file /etc/passwd.
root:*:0:0:Charlie &,,,:/root:/bin/csh
demon:*:666:666::/home/bofh/demon:/bin/ksh
di0311111:*:1000:1001:Bill Gates:/home/di/di031111:/bin/sh
Pada prinsipnya shell adalah program yang dapat dibuat melalui bahasa pemrograman
seperti C atau lainnya. Kreatifitas pengembang software banyak yang menciptakan
shell lainnya, walaupun kurang populer seperti tcsh, zsh dan lainnya.
8.1 Profile
Saat seoarang user melakukan login, sistem akan menjalankan program antara lain :
/etc/profile
Berisi shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux yang melakukan
session login.
PATH="/usr/local/bin:/usr/bin:/bin:/usr/games:/var/qmail/bin"
PS1='u@h:w$ '
umask 022
HOSTNAME="`cat /etc/HOSTNAME`"
HISTSIZE=1000
HISTFILESSIZE=1000
export PATH TERM PS1 HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE USER
LOGNAME
PATH, merupakan daftar nama direktori. Bila sebuah instruksi diberikan dari
prompt shell, maka instruksi tersebut akan dicari pada daftar tersebut.
PS1, adalah prompt. Dalam hal ini dirinci sebagai berikut : PS1='u@h:w$ '
u = Nama user
h = Nama Host
W = Nama working directory
.bash_profile
Merupakan profile setiap pemakai yang terletak pada home direktori masing-masing
user. Sebelumnya sistem melakukan pengecekan apakah ada file ini, jika ada sistem
akan mengeksekusi. File .bash_profile adalah hiddent file yang terletak dihome
direktori masing-masing user. Untuk melihatnya dapat digunakan perintah $ls –a
Halaman : 66
Sistem Operasi 2 : Linux
.bash_login
File .bash_login juga terletak dalam direktori home user. Urutan
pengeksekusiannya adalah, jika dalam home direktori user tidak ditemukan
file .bash_profile, maka sistem akan mencari file .bash_login. Seterusnya jika
sistem tidak menemukan file .bash_login, sistem akan mencari file .profile
untuk dieksekusi bila ditemukan.
.bashrc
File .bashrc akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang
lainmelalui instruksi su (substitute user).
.bash_logout
User pada saat logout, shell terlebih dahulu akan mencari file .bash_logout, bile file
tersebut ada maka file .bash_logout akan dieksekusi terlebih dahulu. Biasanya file ini
diisi perintah-perintah untuk membersihkan jejak user, untuk keamanan.
$ cat .bash_logout
clear
Pada contoh diatas .bash_logout hanya berisi satu instruksi, yaitu clear yang berarti
membersihkan layar saat proses logout dilakukan oleh user tersebut.
8.2 History
History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari semua instruksi yang sejauh ini
telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat sebagai history, kemudian dapat dipilih
kembali, diedit dan dieksekusi. History umumnya memudahkan pemakai untuk
mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang terutama bila terjadi kesalahan
pada penulisan intruksi maupun parameter.
History mempunyai batasan maksimum instruksi yang dapat disimpan. Hal ini
dinyatakan pada variabel HISTSIZE.
$echo $HISTSIZE
Halaman : 67
Sistem Operasi 2 : Linux
Untuk menampilkan instruksi yang telah dilakukan dengan menjalankan command
history.
$history <enter>
--cut----
667 w
668 cat /etc/profile
669 cat /etc/profile | less
670 ls -a
671 history
Daftar intruksi dilengkapi dengan nomor urut. Nomor kemudian dapat dijadikan
parameter dalam mengedit atau mengulang instruksi. Selain instruksi history,
instruksi fc (fix command) juga dapat digunakan, seperti berikut :
$ fc –l
667 w
668 cat /etc/profile
669 cat /etc/profile | less
670 ls -a
671 history
672 fc
673 history
674 fc –l
Secara lebih nyata, fc dapat menampilkan instruksi antara 2 buah nomor, misalnya no.
667 s.d 669 :
an71k@lug:~$ fc -l 667 669
667 w
668 cat /etc/profile
669 cat /etc/profile | less
Cara diatas dapat diganti dengan menggunakan kata depan instruksi yang diberikan,
an71k@lug:~$ fc -l clear whereis
683 clear
684 ls -l
685 ps -aux
686 whereis ls
Halaman : 68
Sistem Operasi 2 : Linux
Intruksi dapat diedit dengan menggunakn fasilitas editor, misalnya editor vi.
Penggunaan vi ini dapat dinyatakan dengan parameter sebagai berikut :
$ fc 685
Instruksi diatas akan mengaktifkan editor vi, dan instruksi tersebut dapat diedit dalam
vi, kemudian setelah selesai tekan ESC ZZ untuk keluar dari editor.
Navigator history, dapat digunakan sebagai bantuan untuk bernavigasi terhadap
instruksi dalam daftar history. Navigator tersebut antara lain :
^P (CTRL + P) : Melihat instruksi sebelumnya
^N (CTRL + N) : Melihat instruksi sesudahnya
!! : Eksekusi kembali instruksi sebelumnya
!! -3 : Instruksi 3 sebelum terakhir akan di eksekusi
!! 100 : Ulangi eksekusi instruksi no 100
8.3 Prompt String (PS)
Prompt String merupakan script yang berada pada file /etc/profile atau .bash_profile
yang berfungsi untuk mengubah tampilan prompt user. Setelah mengganti variabel
PS1, berikutnya jalankan instruksi export PS1 agar dikenal disemua shell.
Beberapa penggantian prompt seperti berikut ini :
$ PS1=”! >” prompt dari nomor history
69 >
69 > PS1=”d > “ Prompt dari tanggal sekarang
Mon Apr 12 >
Mon Apr 12 >PS1=”t >” Prompt jam sistem
20:10:05 >
20:10:05 >PS1=”u >” Prompt username
anjik >
anjik >PS1=”w > “ Prompt tanda “~” yang artinya home direktori
~ >
~>PS1=”h >” Prompt hostname
lug >
Halaman : 69
Sistem Operasi 2 : Linux
Untuk menghasilkan sebuah prompt NamaUser@NamaMesin didirectory x $ jika
dituliskan dalam prompt adalah :
PS1=”u@h w $ “
Dalam menulis prompt selain PS1, juga dapat digunakan PS2 yang nantinya sebagai
prompt jika shell memerlukan input.
8.4 BASH-Script
Bash Script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi melalui
perintah shell (prompt). Program BASH-Script akan menjadi executable jika modus
file ditambah dengan “x”. Perhatikan contoh,
$ cat > prg1.sh
echo “Contoh program Bash”
^ D
Untuk dapat dijalankan dalam prompt/shell, terlebih dahulu akses mode file harus
ditambah executable atau “x”, sebagai berikut :
$ ls -l prg1.sh
-rw-r--r-- 1 an71k users 27 Apr 12 17:45 prg1.sh
$ chmod +x prg1.sh
$ ls -l prg1.sh
-rwxr-xr-x 1 an71k users 27 Apr 12 17:45 prg1.sh*
Menjalankan Script
Untuk menjalankan script tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain :
$ bash prg1.sh
Contoh Program BASH
$ sh prg1.sh
Contoh Program BASH
$ . prg1.sh
Contoh Program BASH
$ ./prg1.sh
Halaman : 70
Sistem Operasi 2 : Linux
Contoh Program BASH
Eksekusi menggunakan . prg1.sh berarti adalah eksekusi shell, sedangkan ./prg1.sh
berada pada direktori aktual.
Aturan dalam pembuatan script shell dinyatakan dengan menulis pada baris pertama
shell script dengan :
#! /bin/bash
8.4.1 Variabel
Variabel adalah suatu nama yang dapat digunakan untuk menampung suatu nilai dan
nilai yang ada dapat diubah. Pemberian nilai ke suatu variabel dapat melalui
penugasan, sebagai berikut :
Variabel=nilai
Contoh :
jalan=“Kedung Baruk 98 Surabaya“
Apabila nilai mengandung karakter khusus seperti spasi, nilai harus ditulis dalam
tanda petik. Pemberian string “Kedung Baruk 98 Surabaya“ ke variabel jalan,
sebelum dan sesudah tanda sama dengan (+) tidak boleh ada spasinya.
Untuk memperoleh nilai/isi dari variabel perlu diawali dengan tanda “$”, perhatikan
contoh :
echo $jalan
8.4.2 Parameter Posisi
Banyaknya sekali perintah UNIX yang melibatkan argumen (parameter). Misalnya
untuk menciptakan file bernama a, b, dan c perlu menuliskan perintah berupa :
$touch a b c
Argumen-argumen seperti ini dapat dikenali pada skrip shell dan biasa disebut
sebagai parameter posisi. Parameter di BASH Shell yang berhubungan dengan
parameter posisi, antara lain :
$# Jumlah parameter
$0 Nama skrip Shell
Halaman : 71
Sistem Operasi 2 : Linux
$1 Parameter Pertama
$2 Parameter Kedua
${10} Parameter ke sepuluh
$* Semua parameter
Contoh penggunaan parameter :
$cat prg3.sh
#! /bin/bash
# prg3.sh
# = = = = = =
echo “jumlah parameter = $#“
echo “semua parameter = $*“
echo “ Isi $0 : “ $0
echo “ Isi $1 : “ $1
echo “ Isi $2 : “ $2
$./prg3.sh mencoba parameter shell
jumlah parameter = 3
semua parameter = mencoba parameter shell
Isi $0 : ./prgprg3.sh
Isi $1 : mencoba
Isi $2 : parameter
8.4.3 Perintah dan fungsi yang dapat digunakan :
Perintah - perintah dari yang diketikkan oleh user secara default telah disimpan ke
dalam sebuah file. Perintah untuk melihat perintah yang terakhir anda ketikkan
dengan menggunakan “history”.
Perintah-perintah dari Bourne Shell programming ini hampir sama digunakan oleh
user. Perintah-perintah tersebut dapat diketikkan pada editor vi , sehingga dapat
dijadikan sebuah program. Bentuk prompt dari Bourne Shell adalah ‘$’.
1. echo
Digunakan untuk menampilkan keterangan pada layar komputer.
Option: -n digunakan untuk ganti baris baru.
Contoh :
$ echo -n “Saya hendak belajar Bourne Shell.”
Halaman : 72
Sistem Operasi 2 : Linux
Hasil :
Saya hendah belajar Bourne Shell.
2. tanda( $ )
Digunakan untuk melihat isi dari suatu variabel file.
Contoh :
$ kalimat=‘Hallo apa kabar’
$ echo $kalimat
Hasil:
Hallo apa kabar
3. tanda ( ` ....... ` )
Digunakan untuk menjalankan perintah yang ada di dalam tanda petik tunggal
terbalik ( ` ...... ` )
Contoh:
$ coba=`pwd`
$ echo $coba
Hasil:
/home/siswa
4. Tanda (  )
1.Digunakan untuk membedakan antara perintah dengan tanda yang akan
dicetak.
Contoh :
$ echo “” “
Hasil:
“
2. Digunakan untuk menjalankan suatu perintah di dalam perintah.
Contoh:
$echo “Sekarang saya ada di direktory : `pwd` ”
Hasil:
Sekarang saya ada di direktory : /home/siswa
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia
Slackware indonesia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Dasar dasar sistem jaringan internet dan intranet
Dasar dasar sistem jaringan internet dan intranetDasar dasar sistem jaringan internet dan intranet
Dasar dasar sistem jaringan internet dan intranetfiniyuliani
 
Sistem keamanan client server
Sistem keamanan client serverSistem keamanan client server
Sistem keamanan client serverarfianti
 
Proposal Proyek Aplikasi Web Percetakan
Proposal Proyek Aplikasi Web PercetakanProposal Proyek Aplikasi Web Percetakan
Proposal Proyek Aplikasi Web Percetakansubhan
 
Utility Sistem Komputer
Utility Sistem KomputerUtility Sistem Komputer
Utility Sistem KomputerLoveiArika
 
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerMembangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerLusiana Diyan
 
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2rizki adam kurniawan
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan KomputerAncaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan KomputerFajar Sany
 
Ppt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba serverPpt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba serverMAFauzan
 
Laporan pembuatan aplikasi my so untuk android ppt
Laporan pembuatan aplikasi my so untuk android pptLaporan pembuatan aplikasi my so untuk android ppt
Laporan pembuatan aplikasi my so untuk android pptWahyu Anggara
 
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Deny Sundari Syahrir
 
Dampak negatif media sosial
Dampak negatif media sosialDampak negatif media sosial
Dampak negatif media sosialpha_phin
 
Digital Safety - seri 2
Digital Safety - seri 2Digital Safety - seri 2
Digital Safety - seri 2Fajar Muharom
 
Erd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademikErd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademikDiyat Diyat
 
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3I Putu Hariyadi
 
Pertemuan09 virus,trojandanworm
Pertemuan09 virus,trojandanwormPertemuan09 virus,trojandanworm
Pertemuan09 virus,trojandanwormRoziq Bahtiar
 

Was ist angesagt? (20)

Dasar dasar sistem jaringan internet dan intranet
Dasar dasar sistem jaringan internet dan intranetDasar dasar sistem jaringan internet dan intranet
Dasar dasar sistem jaringan internet dan intranet
 
perancangan web 1
perancangan web 1perancangan web 1
perancangan web 1
 
Sistem keamanan client server
Sistem keamanan client serverSistem keamanan client server
Sistem keamanan client server
 
Proposal Proyek Aplikasi Web Percetakan
Proposal Proyek Aplikasi Web PercetakanProposal Proyek Aplikasi Web Percetakan
Proposal Proyek Aplikasi Web Percetakan
 
Utility Sistem Komputer
Utility Sistem KomputerUtility Sistem Komputer
Utility Sistem Komputer
 
Presentasi cloud computing akakom BAB 1
Presentasi cloud computing akakom BAB 1Presentasi cloud computing akakom BAB 1
Presentasi cloud computing akakom BAB 1
 
10. deadlock
10. deadlock10. deadlock
10. deadlock
 
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerMembangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
 
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan KomputerAncaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
Ancaman-Ancaman pada Keamanan Jaringan Komputer
 
Ppt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba serverPpt ftp dan samba server
Ppt ftp dan samba server
 
Laporan pembuatan aplikasi my so untuk android ppt
Laporan pembuatan aplikasi my so untuk android pptLaporan pembuatan aplikasi my so untuk android ppt
Laporan pembuatan aplikasi my so untuk android ppt
 
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
 
Dampak negatif media sosial
Dampak negatif media sosialDampak negatif media sosial
Dampak negatif media sosial
 
Digital Safety - seri 2
Digital Safety - seri 2Digital Safety - seri 2
Digital Safety - seri 2
 
Erd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademikErd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademik
 
Tipe Data pada MySQL
Tipe Data pada MySQLTipe Data pada MySQL
Tipe Data pada MySQL
 
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
 
Pertemuan09 virus,trojandanworm
Pertemuan09 virus,trojandanwormPertemuan09 virus,trojandanworm
Pertemuan09 virus,trojandanworm
 

Andere mochten auch

Penginstalan linux slackware
Penginstalan linux slackware Penginstalan linux slackware
Penginstalan linux slackware alfianostefano
 
Tugas so 2 linux slackware
Tugas so 2 linux slackwareTugas so 2 linux slackware
Tugas so 2 linux slackwareApriyantoGafur
 
Cara Instal Slackware
Cara Instal SlackwareCara Instal Slackware
Cara Instal SlackwareEma Gazeboo
 
Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016
Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016
Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016bimo kontaning
 
Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?
Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?
Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?55020
 
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2Rusmanto Maryanto
 
Slackware Demystified [SELF 2011]
Slackware Demystified [SELF 2011]Slackware Demystified [SELF 2011]
Slackware Demystified [SELF 2011]Vincent Batts
 
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshootingRusmanto Maryanto
 

Andere mochten auch (8)

Penginstalan linux slackware
Penginstalan linux slackware Penginstalan linux slackware
Penginstalan linux slackware
 
Tugas so 2 linux slackware
Tugas so 2 linux slackwareTugas so 2 linux slackware
Tugas so 2 linux slackware
 
Cara Instal Slackware
Cara Instal SlackwareCara Instal Slackware
Cara Instal Slackware
 
Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016
Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016
Daftar nama kontingen sepak takraw kabupaten Tegal Tahun 2016
 
Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?
Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?
Slackware Linux: 21 years and still not tried it? What are you waiting for?
 
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
 
Slackware Demystified [SELF 2011]
Slackware Demystified [SELF 2011]Slackware Demystified [SELF 2011]
Slackware Demystified [SELF 2011]
 
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
 

Ähnlich wie Slackware indonesia

laporan INSTALASI OS LINUX
laporan INSTALASI OS LINUXlaporan INSTALASI OS LINUX
laporan INSTALASI OS LINUXMela Roviani
 
100 perintah dasar linux
100 perintah dasar linux100 perintah dasar linux
100 perintah dasar linuxALI FIKRI
 
Command Line di Linux
Command Line di LinuxCommand Line di Linux
Command Line di LinuxFajar Sany
 
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02zieqie
 
Praktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file systemPraktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file systemMooksHal Mhiestri
 
Linux Booting Process
Linux Booting ProcessLinux Booting Process
Linux Booting ProcessLusiana Diyan
 
01 perintah dasar_linux
01 perintah dasar_linux01 perintah dasar_linux
01 perintah dasar_linuxsulaiman yunus
 
Sebastian mandai perintah2 dasar linux
Sebastian mandai   perintah2 dasar linuxSebastian mandai   perintah2 dasar linux
Sebastian mandai perintah2 dasar linuxSebastian Mandai
 
File system linux
File system linuxFile system linux
File system linuxmoliiceman
 
Setting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debianSetting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debianslempase
 
Laporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntu
Laporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntuLaporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntu
Laporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntuMelina Krisnawati
 

Ähnlich wie Slackware indonesia (20)

Instalasi Linux
Instalasi LinuxInstalasi Linux
Instalasi Linux
 
laporan INSTALASI OS LINUX
laporan INSTALASI OS LINUXlaporan INSTALASI OS LINUX
laporan INSTALASI OS LINUX
 
Linux dasar
Linux dasarLinux dasar
Linux dasar
 
Laporan praktikum linux
Laporan praktikum linuxLaporan praktikum linux
Laporan praktikum linux
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Laporan praktikum linux
Laporan praktikum linuxLaporan praktikum linux
Laporan praktikum linux
 
Laporan praktikum linux
Laporan praktikum linuxLaporan praktikum linux
Laporan praktikum linux
 
100 perintah dasar linux
100 perintah dasar linux100 perintah dasar linux
100 perintah dasar linux
 
Command Line di Linux
Command Line di LinuxCommand Line di Linux
Command Line di Linux
 
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
100perintahdasarlinux 130224233003-phpapp02
 
Praktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file systemPraktikum ii linux file system
Praktikum ii linux file system
 
Linux Booting Process
Linux Booting ProcessLinux Booting Process
Linux Booting Process
 
01 perintah dasar_linux
01 perintah dasar_linux01 perintah dasar_linux
01 perintah dasar_linux
 
Sebastian mandai perintah2 dasar linux
Sebastian mandai   perintah2 dasar linuxSebastian mandai   perintah2 dasar linux
Sebastian mandai perintah2 dasar linux
 
File system linux
File system linuxFile system linux
File system linux
 
23. pkti-2b[5]
23. pkti-2b[5]23. pkti-2b[5]
23. pkti-2b[5]
 
Fahri ramlan
Fahri ramlanFahri ramlan
Fahri ramlan
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Setting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debianSetting jaringan linux debian
Setting jaringan linux debian
 
Laporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntu
Laporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntuLaporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntu
Laporan praktikum i dan ii tentang mengenal perintah dasar linux ubuntu
 

Mehr von bimo kontaning

RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI bimo kontaning
 
Surat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat Karesidenan
Surat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat KaresidenanSurat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat Karesidenan
Surat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat Karesidenanbimo kontaning
 
Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016
Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016
Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016bimo kontaning
 
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif SekolahSurat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolahbimo kontaning
 
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwerna
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 AdiwernaTata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwerna
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwernabimo kontaning
 
Peminjaman alat pemilos 2015
Peminjaman alat pemilos 2015Peminjaman alat pemilos 2015
Peminjaman alat pemilos 2015bimo kontaning
 
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016bimo kontaning
 
RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016bimo kontaning
 
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016bimo kontaning
 
RPP PJOK KELAS X SEMESTER GASAL
RPP PJOK KELAS X SEMESTER GASALRPP PJOK KELAS X SEMESTER GASAL
RPP PJOK KELAS X SEMESTER GASALbimo kontaning
 
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013bimo kontaning
 
Deskripsi penjasorkes kurtilas kelas x
Deskripsi penjasorkes kurtilas kelas xDeskripsi penjasorkes kurtilas kelas x
Deskripsi penjasorkes kurtilas kelas xbimo kontaning
 
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1bimo kontaning
 
PKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 aPKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 abimo kontaning
 
Pkg penjasorkes golongan 3 a
Pkg penjasorkes golongan 3 aPkg penjasorkes golongan 3 a
Pkg penjasorkes golongan 3 abimo kontaning
 
Soal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smk
Soal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smkSoal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smk
Soal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smkbimo kontaning
 
4. ki dan kd penjasorkes sma
4. ki dan kd penjasorkes sma4. ki dan kd penjasorkes sma
4. ki dan kd penjasorkes smabimo kontaning
 
Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015
Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015
Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015bimo kontaning
 
Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015
Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015
Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015bimo kontaning
 
RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013
RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013
RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013bimo kontaning
 

Mehr von bimo kontaning (20)

RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
 
Surat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat Karesidenan
Surat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat KaresidenanSurat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat Karesidenan
Surat Keterangan Peserta Didik POPDA Tingkat Karesidenan
 
Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016
Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016
Daftar Siswa Prakerin Jurusan Multimedia Tahun Ajaran 2015/2016
 
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif SekolahSurat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
Surat Keterangan Peserta Didik Aktif Sekolah
 
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwerna
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 AdiwernaTata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwerna
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwerna
 
Peminjaman alat pemilos 2015
Peminjaman alat pemilos 2015Peminjaman alat pemilos 2015
Peminjaman alat pemilos 2015
 
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
Perhitungan Minggu Efektif Tahun Ajaran 2015/2016
 
RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XI Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
 
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
 
RPP PJOK KELAS X SEMESTER GASAL
RPP PJOK KELAS X SEMESTER GASALRPP PJOK KELAS X SEMESTER GASAL
RPP PJOK KELAS X SEMESTER GASAL
 
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
 
Deskripsi penjasorkes kurtilas kelas x
Deskripsi penjasorkes kurtilas kelas xDeskripsi penjasorkes kurtilas kelas x
Deskripsi penjasorkes kurtilas kelas x
 
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
 
PKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 aPKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 a
 
Pkg penjasorkes golongan 3 a
Pkg penjasorkes golongan 3 aPkg penjasorkes golongan 3 a
Pkg penjasorkes golongan 3 a
 
Soal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smk
Soal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smkSoal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smk
Soal penjasorkes kelas x semester 2 tingkat smk
 
4. ki dan kd penjasorkes sma
4. ki dan kd penjasorkes sma4. ki dan kd penjasorkes sma
4. ki dan kd penjasorkes sma
 
Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015
Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015
Perhitungan Minggu Efektif Mapel PJOK Tahun Ajaran 2014/2015
 
Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015
Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015
Analisis Hari Efektif PJOK tahun Ajaran 2014/2015
 
RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013
RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013
RPP PJOK SMK Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Slackware indonesia

  • 1.
  • 2. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Linux …………………………………………………… 1 1.2 Memulai Sistem …………………………………………………. 2 1.3 Perintah-perintah sederhana …………………………………… 4 BAB II INSTALASI SISTEM OPERASI 2.1 Source Instalasi Slackware ……………………………………. 7 2.2 Persiapan Instalasi ………..……………………………………9 2.3 Instalasi dengan Bootdisk ……………………………………..10 2.4 Partisi Hard disk ………………………………………………. 12 2.5 Proses Setup ……………………………………………………16 2.6 Instalasi Source Program …………………………………… 20 2.7 Instalasi Redhat Packet Manager …………………………….. 20 BAB III SISTEM FILE 3.1 Organisasi File …………………………………………………. 23 3.2 Struktur File ………………………………………………….25 3.3 Perintah-perintah File …………………………………………... 31 3.4 Perintah-perintah Direktori ……………………………………… 32 BAB IV PROSES INPUT/OUTPUT 4.1 File Descriptor ………………………………………………… 33 4.2 Redirection ……………………………………………………. 34 4.3 Append ………………………………………………………... 35 4.4 PIPA ………………………………………………………….. 35 4.5 Filter …………………………………………………………… 36 BAB VEDITOR 5.1 Perintah Dasar ……………………………………………….. 39 5.2 Perintah Advance ……………………………………………… 41 BAB VI KOMUNIKASI ANTAR PEMAKAI 6.1 Elektronik Mail …………………………………………………. 44 6.2 Write …………………………………………………………….. 45
  • 3. iv 6.3 Talk ……………………………………………………………… 46 BAB VII MANAJEMEN PROSES 7.1 Background Proses................................................................ 50 7.2 Status Proses …………………………………………………… 51 7.3 Menghentikan Proses (kill) …………………………............. 54 7.4 Jobs ……………………………………………………………... 56 7.5 Penjadwalan Proses ……………………………………………. 59 BAB VIII SHELL 8.1 Profile ………………………………………………………….. 65 8.2 History ………………………………………………………… 66 8.3 Prompt String ……………………………………………………. 68 8.4 BASH Script ……………………………………………………. 69 8.5 Dialog …………………………………………………………… 76 BAB IX ADMINISTRASI USER DAN GROUP 9.1 User Identitas …………………………………………………… 80 9.2 Group Identifier …………………………………………………. 84 9.3 Superuser ……………………………………………………… 87 BAB XKERNEL 10.1 Download Kernel …………………….......……………………….. 90 10.2 Konfigurasi Kernel ……………………......……………………….. 91 10.3 Kompile Kernel dan Modul ................................................ 91 10.4 Instalasi Kernel................................................................... 92 10.5 Patch Kernel ………………………………..………………………… 93 10.6 Lilo ………………………………………………………………………. 94 BAB XI SISTEM BACKUP DAN RECOVER 11.1 Program cp ……………………….…………………………………….100 11.2 Program dd ……………………….……………………………………100 11.3 Program tar ……………………..……………………………………. 101 BAB XI KONEKSI JARINGAN 12.1 Perintah modprobe ………….…………………………………….. 103 12.2 Perintah ifconfig ……………..…………………………………….. 104 12.3 Perintah route ………………..……………………………………... 106 12.4 Menentukan DNS ………….………………………………………. 107 DAFTAR PUSTAKA ……………………….………………………………………. 109
  • 4. Halaman : 1 Sistem Operasi 2 : Linux BAB I PENDAHULUAN (Pertemuan 1 ) Sistem Operasi adalah software yang mengatur dan mengkoordinasikan interaksi (proses) antar pemakai, sumber daya (resource) satu dengan yang lainnya. Sumber daya dapat berupa peralatan perangkat keras, memori, paket data dan layanan (service) lainnya. 1.1 Sejarah Linux Linux adalah Unix clone, kernel nya ditulis oleh Linus Torvalds dan dikembangkan dengan bantuan programer dan hackers dari seluruh dunia. Ide mengenai Linux oleh Torvald (mahasiswa Universitas Helsinki Finlandia) di munculkan sejak bulan Agustus 1991 melalui Internet Newsgroup pada pesannya yang berbunyi : Hello everybody out there using minix – I’m doing a (free) operating system (just hobby, won’t be big and professional like gnu) for 386(486) AT clones. Linux kernel dibungkus oleh library dan utilitas POSIX (Portable Operating System Interface Definition) yang dibakukan oleh organisasi standar dunia untuk UNIX, sehingga LINUX disebut sebagai UNIX-clone. Kontribusi yang cukup besar untuk LINUX berasal dari Free Software Foundation dengan proyek yang dikenal sebagai GNU (Gnu is Not Unix). Salah satu produk keluaran GNU yang paling terkenal adalah C-compiler gcc. Linux pertama kali dikembangkan untuk PC berbasis 386/486 dan kemudian dikembangkan juga untuk mesin-mesin lain. Hingga saat ini Linux juga berjalan di mesin-mesin DEC Alpha, SUN Sparcs, M68000 (seperti Atari dan Amiga), MIPS serta PowerPC. Linux bisa berjalan hanya dengan 150MB spasi hard disk, 2 MB RAM tapi secara realistis tentunya dibutuhkan ruang lagi untuk development tools, data dan sebagainya maka dibutuhkan sekitar 250MB spasi hard disk dan 12-16MB RAM. Kebutuhannya akan meningkat bila kelak dipasang Xwindow dsb.
  • 5. Halaman : 2 Sistem Operasi 2 : Linux Sebagai sistem operasi modern Linux mendukung banyak sekali hardware yang beredar di pasaran tapi beberapa memang tidak didukung karena masalah teknis atau sekelompok sukarelawan sedang sedang mengusahakan driver-nya. Linux merupakan sistem operasi free, artinya Linux dapat didistribusikan tanpa harus membayar lisensi kepada penciptanya. Linux dapat di ambil (download) dari situs di Internet baik dengan melalui FTP maupun WEB. Linux memiliki semua feature yang dimiliki oleh Unix, termasuk multitasking, virtual memory, shared libraries, demand loading, shared copy-on-write exexutables, proper memory management dan TCP/IP networking. Untuk mempelajari sistem operasi, Linux sangat tepat digunakan karena sistem operasi Linux memperkenankan pengguna mengetahui kode sumber (source code). Dengan kebebasan untuk mengembangkan kode sumber, memudahkan seseorang mempelajari bagaimana sistem operasi disusun, dikembangkan dan juga diciptakan. Linux yang merupakan keluarga UNIX, memiliki fitur/kemampuan seperti halnya UNIX. Beberapa fitur tersebut diantaranya : - Multi tasking dan dukungan 32 bit; mampu menjalankan beberapa perintah secara bersamaan, dan dengan memanfaatkan model terlindung (protected mode) dari Intel 80836 keatas, Linux merupakan sistem operasi 32 bit. - Multiprocessor - MultiThreading, dapat menciptakan sub proses dengan cara effisien - Job Scheduler dan spooler - Security, login dengan password, ownership, group - Memperlakukan file dan peralatan secara konsisten - Pembelokan I/O, pipe dan filter - Local & Network File System 1.2 Memulai Sistem Setiap pemakai Linux harus mempunyai nama login (user account) yang sebelumnya harus didaftarkan pada Administrator System. Nama login umumnya dibatasi maksimum 8 karakter dan umumnya dalam huruf kecil.
  • 6. Halaman : 3 Sistem Operasi 2 : Linux Login : dsn970210 Password : ******** [dsn970210@omega /home/dsn970210]$ Pengguna system Linux harus menggunakan tipe terminal tertentu karena tipe terminal di Linux sangat beragam dan tipe terminal yang digunakan harus disesuaikan. Untuk mengubah tipe terminal, dapat digunakan shell-variabel TERM seperti berikut : $TERM=ansi $xport TERM Untuk melihat tipe terminal yang sedang digunakan, dengan perintah : $ echo $TERM Dalam sistem operasi Linux dapat digunakan instruksi id dari prompt shell untuk mengetahui informasi lengkap mengenai user bersangkutan : $ id uid=500(dsn970210) gid=100(users) groups=100(users) Linux memberikan setiap pemakai sebuah nomor id yaitu 500 pada contoh diatas. UID ini adalah uniq (tunggal), artinya tidak digunakan oleh pemakai lain. Group adalah kelompok pemakai, dimana kelompok ini umumhya bekerja pada proyek atau aplikasi yang sama. UID dan nama login disimpan pada file yang bernama /etc/passwd , sedangkan GID disimpan pada file /etc/group. Untuk proses authentication, diperlukan password. Password digunakan untuk memproteksi akses, yaitu menghindari pemakaian sistem bagi orang yang tidak berhak. Orang yang berhak memakai nama login adalah orang yang mengenal password account tersebut. Password dapat diubah dengan ketentuan : - Sebaiknya terdiri atas minimal 6 karakter - Merupakan campuran dari alpabet dan numerik atau karakter lainnya. - Jangan memilih nama sendiri, nama keluarga, tanggal lahir, nama perusahaan atau apapun yang mudah ditebak.
  • 7. Halaman : 4 Sistem Operasi 2 : Linux [dsn970210@omega /home/dsn970210]$passwd Changing password for dsn970210 (current) LINUX password : New LINUX password : ******* Retype new LINUX password : ******* Passwd : all authentication tokens updated sucessfully Pada saat login, maka user akan berada pada direktori HOME dan dapat dilihat sebagai berikut : $ pwd /home/dsn970210 Dari perintah tersebut, diketahui direkroti HOME pemakai dalam hal ini dsn970210 yang berada di /home/970210. Perintah pwd adalah print working directory, yaitu menampilkan direktori dimana saat ini user berada. Untuk keluar dari sistem dapat dilakukan dengan menjalankan instruksi : logout, exit atau (CTRL + d). 1.3 Perintah-perintah sederhana : Cara mengganti prompt [dsn970210@omega /home/dsn970210]$PS1=”$ “ $ Menampilkan tanggal sistem $ date Mon Apr 12 08:30:45 JAVT 2004 Meng-copy suatu file menjadi file lain $ cp f1 f2 Mencari sebuah string dalam suatu file $ grep anjik /etc/passwd Melakukan kompresi file $ gzip data.txt
  • 8. Halaman : 5 Sistem Operasi 2 : Linux Menampilkan isi file text yang tercompresi $ zcat data.txt.gz Mengembalikan file dalam format un-kompres (dinormalkan) $ gunzip data.txt.gz Perintah untuk mencari informasi tentang utilitas tertentu dengan : which, whereis dan apropos. Perintah which digunakan untuk mencari instruksi dengan nama yang sama pada direksori yang berbeda. Which bermanfaat untuk mencari duplikasi utilitas yang ada di Linux. $which echo Perintah whereis digunakan untuk mencari PATH apa saja yang mengandung sebuah kata.Berikut contoh penggunaan perintah whereis untuk mencari kata stikom. $whereis passwd /usr/bin/passwd Perintah apropos dapat digunakan untuk mencari kunci kata yang dapat ditemukan pada linux direktori. $apropos passwd SSL_CTX_set_default_passwd_cb, SSL_CTX_set_default_passwd_cb_userdata (3) - set passwd callback for encrypted PEM file handling htpasswd (1) - Create and update user authentication files kpasswdd (8) - Kerberos 5 password changing server login_passwd (8) - provide standard password authentication type passwd (1) - modify a user's password passwd (5) - format of the password file passwd.conf (5) - format of the password configuration file pw_dup (3) - make a copy of a struct passwd pw_getconf (3) - passwd configuration access function pw_init, pw_setdir, pw_file, pw_edit, pw_prompt, pw_copy, pw_scan, pw_error (3) - utility functions for interactive passwd file updates pw_lock, pw_mkdb, pw_abort (3) - passwd file update functions rpc.yppasswdd (8) - YP update password file daemon ldappasswd (1) - change the password of an LDAP entry smbpasswd (5) - The Samba encrypted password file smbpasswd (8) - change a user's SMB password
  • 9. Halaman : 6 Sistem Operasi 2 : Linux Latihan : 1. Bagaimanakah cara mengganti prompt, dari prompt yang aktif saat ini menjadi “:>“ 2. Bagaimana perintah untuk merubah tanggal sistem dengan perintah date ? 3. Bagaimana perintah untuk meng-copy file dari /etc/passwd menjadi file f1 di direktori saat ini ? 4. Bagaimana cara mengganti nama file f1 menjadi f2 5. Bagaimanakah perintah untuk mencari string nama anda dari file f2 ? 6. Perintah untuk menampilkan 10 baris awal ? 7. Apa yang terjadi jika dijalankan perintah $sort f2 ? 8. Dari baris perintah dijalankan perintah $gzip f2 , apa yang terjadi terhadap file f2 setalh perintah tersebut dijalankan. Jelaskan! 9. Apa fungsi dari perintah zcat ? Jika dijalankan perintah $zcat f2.gz, jelaskan apa yang terjadi terhadap file tersebut ? 10. Bagaimanakah caranya untuk mengembalikan file f2.gz menjadi bentuk aslinya sebelum dilakukan kompresi ?
  • 10. Halaman : 7 Sistem Operasi 2 : Linux BAB II INSTALASI SISTEM OPERASI (Pertemuan 2 dan 3) 2.1 Source Instalasi Slackware Sebelum dilakukan instalasi, terlebih dahulu mengetahui isi dari CD Insteller Linux Slackware. Beberapa direktori dalam CD Installer Slackware yang penting adalah: • Slakware; berisi program sumber instalasi. Isi direktori ini akan direview nanti • bootdsks.144; berisi file untuk membuat boot disk format 1.44 • rootdsks; berisi image file root disk, termasuk di dalamnya skrip setup • kernels; berisi kumpulan precompiled kernel untuk berbagai macam jenis perangkat keras. Pada tahap instalasi, direktori yang perlu diperhatikan adalah direktori Slakware karena berisi paket program yang dikelompokkan dalam beberapa kategori yang disebut disk set, antara lain : 1. Paket Aplikasi Disk Set A Berisi program dasar untuk menjalankan Linux Slackware. Program disini cukup untuk dimuat dalam Disket 1.22. Instal program dari sini saja cukup untuk menjalankan Linux, dengan editor teks Elvis dan beberapa program komunikasi, serta sistem file standard (file system standard /FSSTND). Disk Set A membutuhkan 25 MB. 2. Disk Set AP Berisi aplikasi yang sering dijalankan di Linux. Di antaranya man pages, groff, ispell (GNU and international versions), term, joe, jove, ghostscript, Midnight Commander (seperti Norton Commander di DOS), bc, dan quota. Disk Set AP membutuhkan 20 MB. 3. Disk Set D Berisi program pengembangan. Beberapa diantaranya GCC/G++/Objective C compiler make (GNU and BSD), byacc dan GNU bison, flex, library C
  • 11. Halaman : 8 Sistem Operasi 2 : Linux libraries, gdb debugger, Fortran, ncurses, clisp, f2c, p2c, Pascal, perl, dan rcs. Disk Set D membutuhkan 48 MB. 4. Disk Set E Berisi program paket editor teks GNU emacs 20.3. Disk Set E membutuhkan 35 MB. 5. Disk Set F Berisi koleksi FAQ, HOWTO, Mini-HOWTO, dan dokumentasi lainnya. Set ini berisi banyak sekali informasi bermanfaat. Disk Set F membutuhkan 11 MB. 6. Disk Set K Berisi kode sumber kernel (Kernel Source Code). Dapat mempergunakannya untuk mengkompilasi ulang kernel. Disk Set K membutuhkan 27 MB. 7. Disk Set N Berisi aplikasi pendukung jaringan. Termasuk di dalamnya dukungan TCP/UUCP, SLIP, PPP untuk koneksi ke Internet. Program pendukungnya adalah browser Lynx basis teks, Apache Web Server, Pine, Elm, Trn dan aplikasi Internet lainnya. 8. Disk Set N membutuhkan 23 MB. Disk Set T Berisi program format teks TEX and LA TEX2. TEX merupakan program terkenal dan canggih dalam format teks, termasuk penggunaan ekspresi matematis. Disk Set T membutuhkan 42 MB. 9. Disk Set TCL Berisi paket program pengembangan dari keluarga itcl, diantaranya Tcl dan Tk dapat dipakai untuk menyusun program yang dijalankan dibawah sistem X Window. Disk Set TCL membutuhkan 7 MB. 10. Disk Set X Berisi program dasar sistem Xfree86 3.3.2 dari MIT. Di dalamnya termasuk Library dan grafis antar muka pemakai yang dapat dijalankan di sistem Slackware. Disk Set X membutuhkan 70 MB.
  • 12. Halaman : 9 Sistem Operasi 2 : Linux Catatan : Di Linux dan sistem Unix lainnya, tampilan grafis dijalankan dengan sistem client server. Sedangkan untuk tampilannya bisa dipilih bermacam macam, disebut Window Manager. Beberapa Window Manager yang terkenal adalah Gnome, KDE (K Desktop Evironment), Window Maker dan sebagainya. 11. Disk Set XAP Berisi berbagai macam aplikasi yang dijalankan di X, seperti Window Manager fvwm, fvwm95, browser grafis (arena& Netscape) dan berbagai macam game X. Disk Set XAP membutuhkan 65 MB. 12. Disk Set XD Berisi program pengembangan X. Termasuk di dalamnya X11 libraries, server linkkit, dan PEX support. Disk Set XD membutuhkan 14 MB. 13. Disk Set XV Xview yang mendukung Open Look window Manager yang biasa dijalankan pada mesin SUN. Termasuk pula di dalamnya program compiler Xview. Disk Set XV membutuhkan 11 MB. 14. Disk Set Y Berisi berbagai macam game yang dijalankan di atas console (tidak membutuhkan tampilan grafis). Disk Set Y membutuhkan 8 MB. 2.2 Persiapan Instalasi Dalam melakukan instalasi sistem operasi Linux Slackware kebutuhan perangkat keras Minimal CPU dengan prosesor 80836 atau 80846 sudah bisa menjalankan Linux. Memori minimal 4 hingga 8 Megabyte, dan paling tidak 16 Megabyte jika ingin menjalankan aplikasi X. Hard disk, IDE maupun SCSI dengan ukuran hard disk yang dibutuhkan minimal 20 Megabyte untuk menginstal aplikasi dasar Linux. Jika semua program diinstal paling tidak membutuhkan spasi hard disk hingga 400 Megabyte.
  • 13. Halaman : 10 Sistem Operasi 2 : Linux Sebelum mulai instalasi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan : 1. Usahakan untuk mencatat perangkat keras yang akan digunakan. Perangkat keras tersebut meliputi monitor, VGA card, Mouse, Hard disk dan CDROM (untuk yang SCSI), dan perangkat keras khusus lainnya. 2. Back up data-data yang penting. Meskipun penyusunan partisi dan format partisi di Linux dapat dijalankan secara aman tanpa mengganggu data yang ada, namun bisa saja terjadi salah ketik atau salah pilih yang membuat semua data hilang. 3. Siapkan partisi khusus untuk Linux. Jika sistem operasi yang ada tidak memungkinkan untuk diinstal ulang, gunakan program penambahan partisi seperti Partition Magic (program komersial) atau fips yang disertakan dalam CD. Dengan program tersebut dapat dlakukan penambahan partisi dari sisa hard disk kosong, tanpa harus menghapus partisi yang sudah ada. Lebih mudah jika menghapus semua partisi dalam hard disk, kemudian dipisah menjadi tiga hingga empat partisi. Satu untuk instal Windows (jika perlu), sistem file Linux, dan Swap Linux. 2.3 Instalasi dengan Boot Disk 1. Masuk ke DOS prompt A:> 2. Pindah ke direktori Bootdsks.144 A:>cd d:Bootdsks.144 D:Bootdsks.144> 3. Masukkan disket kosong ke dalam drive disket. Jalankan rawrite untuk menuliskan program boot Linux kedalam disket. Pilih image sesuai dengan perangkat keras D:Bootdsks.144>rawrite bare.I a: #untuk perangkat keras IDE secara umum D:Bootdsks.144>rawrite scsi.s a: #untuk perangkat keras SCSI secara umum
  • 14. Halaman : 11 Sistem Operasi 2 : Linux 4. Setelah selesai, keluarkan disket dan beri label boot disk. Pindah ke direktori root disk. D:Bootdsks.144>cd ../rootdsks D:rootdsks> 5. Jalankan kembali rawrite untuk menuliskan root disk ke dalam disket. D:rootdsks>rawrite color.gz a: # untuk monitor color D:rootdsks>rawrite text.gz a: # untuk monitor monokrom D:rootdsks>rawrite pcmcia.gz a: # untuk instalasi pada laptop dengan dukungan pcmcia D:rootdsks>rawrite rescue.gz a: # untuk membuat disket rescue D:rootdsks>rawrite umsdos.gz a: # untuk menginstal Slackware pada partisi UMSDOS 6. Setelah selesai, keluarkan disket, dan beri label root disk. 7. Masukkan boot disk ke drive a, kemudian booting komputer. 8. Pada awal Booting akan terlihat tulisan LILO, dan tampil pesan dari boot linux. Setelah muncul Lilo dan pilihannya dapat memilih dan menekan enter jika setuju. Kernel akan mencoba mengenali perangkat keras. Perhatikan hingga sampai pada teks : VFS: Insert root floppy disk to be loaded into ramdisk and press enter 9. Keluarkan boot disk, dan ganti dengan root disk. Tekan Enter. Root disk akan dimuat dalam memory. Kemudian login sebagai root. Slackware login : root #
  • 15. Halaman : 12 Sistem Operasi 2 : Linux Setelah muncul prompt Linux Slackware dan siap untuk instalasi. Langkah berikutnya adalah menyiapkan ruang untuk file Linux. Partisi hard disk diasumsikan sudah menyiapkan partisi kosong. Jika belum, maka perlu melakukannya terlebih dahulu dengan program Partition Magic yang harus dibeli secara terpisah atau Fips yang disertakan dalam CD. Catatan : Kemampuan Fips terbatas, dan tidak ada garansi jika mengalami error dalam menjalankannya. Untuk itu, back up data sangat diperlukan. Atau lebih mudah jika partisi ulang semuanya dengan menggunakan fdisk. 2.4 Partisi Harddisk Hard disk untuk bisa diisi sistem operasi, membutuhkan satu wadah, yang dinamakan partisi. Jika terbiasa menggunakan Microsoft, partisi disimbolkan dengan Drive. Misal, Drive C:(partisi pertama) Drive D:(partisi kedua) dan seterusnya. Dengan membagi hard disk ke dalam beberapa partisi dapat menjalankan berbagai sistem operasi secara bersamaan. Misalnya Linux - Windows 98 - Windows NT. Partisi dikategorikan dalam tiga jenis. Primary, Extended dan Logical Partition. Partisi utama, disebut primary, dalam satu hard disk maksimal hanya 4 partisi. Jika ingin lebih dari 4 partisi, maka perlu dibuat extended partition yang bisa memuat logical partition dengan jumlah lebih banyak. Jadi data hanya terletak di partisi primary atau logical, sedangkan extended hanya merupakan wadah dari partisi logical.
  • 16. Halaman : 13 Sistem Operasi 2 : Linux Untuk mengetahui partisi yang saat ini sudah terbentuk dapat ditampilkan menggunakan perintah p pada prompt partisi. Perhatikan contoh berikut ini : Dari tampilan partisi di atas, hard disk diwakili dengan /dev/hda, hanya mempunyai satu partisi, yakni /dev/hda1. Di MSDOS ataupun windows biasa melihatnya sebagai Drive C. Partisi tersebut mempunyai sistem file DOS 16-bit, dan menempati silinder 2 hingga 204. Cara pembuatan partisi baru, seperti pada tahapan berikut : # fdisk Using /dev/hda as default device! Command (m for help): m # ketik m dan tekan enter a toggle bootable flag b edit bsd dick label c toggle the DOS compatibility flag d delete a partition l list of known partition types m print this menu n add new partition o create a new empty DOS partition table q quit without saving changes t change partition system ID u change display /entry units v verify partition table w write table to disk and exit x extra functionality (expert only) Disk /dev/hda: 16 heads, 63 sectors, 1024 cylinders Units = cylinders of 1008 * 512 bytes Device Boot Begin Start End Blocks Id System /dev/hda1 * 2 2 126 63000 6 DOS 16-bit>=32M
  • 17. Halaman : 14 Sistem Operasi 2 : Linux Pada Partition Number atau nomor partisi, isi 2, karena partisi satu sudah terisi Ms DOS. First cylinder adalah silinder pertama yang dipakai partisi ke dua ini. Last cylinder, bisa isikan nomor silinder, atau +xM, dimana x adalah jumlah Megabyte yang diinginkan, atau +xK, dimana x adalah jumlah Kilobyte yang diinginkan. Sebagai contoh, untuk menambah satu partisi lagi, yakni partisi ke-3 dengan ukuran 10 Mbyte, sebagai berikut : Dengan terbentuknya partisi ke-3 dari dua partisi yang sudah dibuat, dapat dilihat hasilnya dengan menekan perintah p. Dengan perintah p tersebut dapat diketahui informasi partisi yang dibuat tersebut menempati cilinder berapa. Command (m for help): n Command action e extended p primary partition (1-4) p Partition number (1-4): 2 First cylinder (204-683): 204 Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (204-683): +80M Command (m for help): n Command action e extended p primary partition (1-4) p Partition number (1-4): 3 First cylinder (474-683): 474 Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (474-683): +10M
  • 18. Halaman : 15 Sistem Operasi 2 : Linux Dari tampilan di atas, tabel 3 partisi yang kesemuanya primary sudah berhasil dibuat. Untuk partisi extended biasanya dimulai dari angka 5 ke atas. Misalnya /dev/hda5, /dev/hda6 dan seterusnya. Lanjutkan dengan mengganti system ID atau format sistem file untuk menambahkan swap. Swap adalah bagian dari Hard disk, baik berupa file atau satu partisi penuh yang dipakai sebagai virtual memory. Swap sangat membantu jika punya memory fisik yang terbatas. Command (m for help): p Disk /dev/hda: 16 heads, 38 sectors, 683 cylinders Units = cylinders of 608 * 512 bytes Device Boot Begin Start End Blocks Id System /dev/hda1 * 1 1 203 61693 6 DOS 16-bit >=32M /dev/hda2 204 204 473 82080 83 Linux native /dev/hda3 474 474 507 10336 83 Linux native Command (m for help): t Partition number (1-4): 3 Hex code (type L to list codes): L 0 Empty 9 AIX bootable 75 PC/IX b7 BSDI fs 1 DOS 12-bit FAT a OS/2 Boot Manag 80 Old MINIX b8 BSDI swap 2 XENIX root 40 Venix 80286 81 Linux/MINIX c7 Syrinx 3 XENIX usr 51 Novell? 82 Linux swap db CP/M 4 DOS 16-bit <32M 52 Microport 83 Linux native e1 DOS access 5 Extended 63 GNU HURD 93 Amoeba e3 DOS R/O 6 DOS 16-bit>=32 64 Novell Netware 94 Amoeba BBT f2 DOS secondary 7 OS/2 HPFS 65 Novell Netware a5 BSD/386 ff BBT 8 AIX Command (m for help): t Partition number (1-4): 3 Hex code (type L to list codes): 82
  • 19. Halaman : 16 Sistem Operasi 2 : Linux Setelah perubahan dilakukan, kemudian memastikan sekali lagi apakah tipe partisi sudah berubah. Terlihat bahwa /dev/hda3 telah berubah dari Linux native menjadi Linux swap. Langkah berikutnya adalah menyimpan tabel partisi yang telah dibuat. Command (m for help): w Setelah ditekan perintah w kemudian akan kembali ke shell prompt. Setelah itu lanjutkan dengan instalasi. Pertama , aktifkan swap yang telah dibuat sebelumnya # mkswap /dev/hda3 # swapon 2.5 Proses Setup Setelah mengaktifkan swap, jalankan skrip setup dari Slackware. # setup Akan muncul menu : • Help ; File help dari slackware, menyangkut instalasi • Key Map ; Memetakan keyboard, jika menggunakan keyboard non english • Swap ; Membuat dan mengaktifkan swap file • Target; Menentukan direktori tempt Linux akan diinstal • Source ; Menentukan direktori sumber file yang akan diinstal Command (m for help): p Disk /dev/hda: 16 heads, 38 sectors, 683 cylinders Units = cylinders of 608 * 512 bytes Device Boot Begin Start End Blocks Id System /dev/hda1 * 1 1 203 61693 6 DOS 16-bit >=32M /dev/hda2 204 204 473 82080 83 Linux native /dev/hda3 474 474 507 10336 82 Linux swap
  • 20. Halaman : 17 Sistem Operasi 2 : Linux • Select ; Memilih perangkat lunak yang akan diinstal • Instal; Memulai instalasi dari paket program yang telah dipilih sebelumnya • Configure ; Mengkonfigurasikan Linux sebelum di restart • Exit ; Selesai instalasi dan keluar Perlu dicatat bahwa menu tersebut merupakan urutan instalasi yang harus dipilih satu demi satu. Untuk memulai instalasi, dapat abaikan dua menu pertama. Secara default, akan ditanya apakah akan memasukkan /dev/hda3 sebagai swap. Jika ya, maka Slackware akan menjalankan perintah mkswap untuk memformat /dev/hda3 dengan file sistem swap, kemudian mengaktifkannya dengan perintah swapon. Karena perintah ini telah dilakukan sebelumnya, dapat abaikan. Yang penting adalah memasukkan /dev/hda3 ke dalam file fstab sehingga saat Linux boot dapat langsung menggunakan swap. Catatan : Linux menuliskan semua sistem file dan device yang dipergunakan ke dalam file /etc/fstab. Saat akan dipergunakan dengan perintah mount, Linux akan membaca file ini. Device yang dipergunakan termasuk semua hard disk dan partisinya, CDROM, floppy dan device untuk back up. Untuk lebih jelasnya, ketikkan man fstab pada shell prompt. 2.5.1 Target Instalasi Secara default akan muncul /dev/hda2 sebagai satu-satunya Linux native yang ada dalam partisi yang sudah dibuat. Jika membuat lebih dari satu partisi yang berisi Linux native, Slackware akan menanyakan mount point dari masing-masing partisi. Misalnya /dev/hda5 mount pointnya /, lalu /dev/hda6 mount pointnya /usr/local dan seterusnya. Pada bagian ini ditanyakan pula apakah akan mengaitkan (mounting)/dev/hda1 dengan sistem file DOS? Mengaitkan /dev/hda1 memungkinkan membaca file-file yang berada dalam lingkungan DOS/Windows dari Linux. Selesai mengkonfigurasikan partisi di mana Linux akan diinstal, lanjutkan dengan sumber di mana file Linux Slackware binary berada.
  • 21. Halaman : 18 Sistem Operasi 2 : Linux 2.5.2 Source Instalasi Slackware akan menampilkan pilihan beberapa metode instalasi berdasarkan di mana sumber file berada. 1. Floppy; Instal Slackware dari disket 2. Instal Slackware from CD-ROM; Instal Slackware dari CD-ROM. Kadang Linux gagal mendeteksi CD-ROM yang dipunyai. Hal ini disebabkan pilihan kernel yang tidak tepat saat membuat boot disk. Pastikan memilih kernel yang sesuai dengan perangkat keras yang akan diinstall. 3. Instal Slackware from Hardrive partition; Instal Slackware dari hard disk (misalnya telah menyalin file dari CD-ROM ke dalam hard disk). Path harus ditulis secara benar, sebab dalam lingkungan Linux semua huruf diperlakukan case sensitive. Dalam arti perbedaan huruf besar dan kecil dapat membuat file tidak dikenal. 4. Instal via NFS; Instal Slackware dari NFS (Network File Server) 5. Instal from pre-mounted directory; Jika sudah mempunyai partisi Linux sebelumnya, dan berisi file source, maka bisa melakukan pengaitan (mounting) sebelum instalasi dimulai. Direktori ini yang dipakai sebagai sumber instalasi. Pilih sesuai kebutuhan Anda, dan ikuti perintah-perintah berikutnya. 2.5.3 Select Packet Instalasi Slackware memberikan pilihan paket aplikasi yang akan diinstal. Paket yang ditawarkan adalah : A Aplikasi dasar yang dibutuhkan sistem Linux AP Berbagai aplikasi yang dapat dijalankan di console tanpa membutuhkan X D Program pengembangan, terdiri atas berbagai bahasa pemrograman E GNU Emacs, editor teks F Daftar FAQ, dan dokumentasi How To lengkap
  • 22. Halaman : 19 Sistem Operasi 2 : Linux K Sumber (Source) dari kernel Linux N Networking (TCP/IP, UUCP, Mail, News) T Program pengolah kata tingkat lanjut TCL Bahasa Skrip Tcl/Tk X X Free, Server untuk tampilan grafis XD Program pengembangan X Free XV X View (Window Manager dan berbagai aplikasi tampilan grafis) Y Games yang tidak membutuhkan X (dijalankan di console) 2.5.4 Proses Instal Selesai memilih paket aplikasi yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan instalasi. Slackware menawarkan berbagai metode instalasi : 1. Newbie; Slackware akan menanyakan setiap program yang akan diinstal, disertai dengan gambaran singkat dari berbagai program yang akan diinstal. 2. Expert ; Slackware akan memberikan daftar seluruh aplikasi, dan cukup memilihnya dengan memberikan pointer. 3. Full ; Instal seluruh aplikasi yang tersedia 2.5.5 Configure Pada proses configure ini dapat menjalankan konfigurasi awal dari sistem Linux yang telah diinstal. Konfigurasi mencakup password untuk root, Pembuatan disket boot, pengaturan LILO (Linux Loader, program yang menjalankan Linux saat booting), modem, mouse, dan beberapa konfigurasi network jika komputer sudah terhubung satu sama lain dalam jaringan. Setelah mengkonfigurasi sistem Linux, Anda dapat keluar dari program setup, dan tekan Ctrl-Alt-Del untuk booting komputer.
  • 23. Halaman : 20 Sistem Operasi 2 : Linux 2.6 Instalasi Source Program Source program dapat dilakukan proses instalasi dengan melakukan proses kompilasi program terlebih dahulu. Kompilasi program dapat dilakukan dengan bantuan kompiler gcc dan juga library yang diperlukan. Source program umumnya dikemas dalam file terkompresi dengan format x.tar.gz atau tgz. Source program tersebut sebelum bisa dijalankan terlebih dahulu dilakukan pemekaran (exstrak), perhatikan contoh : $tar zxvf x.tar.gz Setelah dilakukan pemekaran file, kemudian baru bisa dilakukan proses kompilasi. Untuk mengkompilasi source program lebih dianjurkan membaca petunjuk instalasi yang berada dalam direktori hasil pemekaran tersebut. Umumnya petunjuk kompilasi dan instalasi berada pada file README. Namun demikian secara umum proses instalasi dilakukan dengan tahapan : $ configure # Konfigurasi komponen $ make # Proses kompilasi $ make install # Proses Instalasi program ke lokasi direktori yang sudah ditentukan Perintah configure memiliki banyak option, misalnya untuk menentukan target instalasi dengan menyebutkan letak direktori target, misalnya : $ configure -- prefix=/usr/local/namaprogram 2.7 Install RedHat Packet Manager (RPM) Salah satu utilitas yang paling powerful dan inovatif dari RedHat Linux adalah RPM, RedHat Package Manager. Teknologi RPM adalah sebuah cara yang paling mudah untuk melakukan instalasi, uninstalasi, ugrade, query, verify dan mem-build paket software. Paket software RPM adalah sebuah arsip dari file-file dengan beberapa informasi yang berhubungan dengan file-file tersebut, seperti nama, versi dan deskripsinya.
  • 24. Halaman : 21 Sistem Operasi 2 : Linux Berbeda dengan cara tradisional menggunakan file tar.gz, metode RPM membuat user tidak direpotkan masalah manajemen file seperti letak file, direktori dsb. Untuk menjalankan RPM sangat mudah, berikut ini adalah perintah umum untuk: Install rpm -i [option] [nama_paket_rpm] misalnya: rpm -ivh vim-4.5-2.i386.rpm v dan h adalah option untuk menampilkan jalannya instalasi dan menampilkan grafik berbentuk hash (#). Option lainnya dapat di lihat di man rpm. Bila paket tersebut telah di instalasi atau ditemukan dependency, RPM akan memberitahukan dan instalasi di batalkan. Gunakan - -replacepkgs atau - -replacefiles bila ingin menimpa paket lama. Untuk dependency error, paket atau file yang di butuhkan harus di instalasi dulu. Sebaiknya tidak menggunakan option - -nodeps untuk mengatasi error dependency. Upgrade rpm -U [option] [nama_paket_rpm] misalnya; rpm -Uvh emacs-19.34-4.i386.rpm Upgrade ini adalah kombinasi dari uninstalasi dan instalasi, artinya RPM akan menguninstalasi dulu paket versi lama bila ditemukan dan menggantinya dengan versi baru. Bila tidak ditemukan versi lamanya maka otomatis RPM melakukan instalasi. Uninstalasi rpm -e [option] [nama_paket]
  • 25. Halaman : 22 Sistem Operasi 2 : Linux misalnya: rpm -e emacs Untuk uninstalasi tidak dipakai nama paket RPM tapi nama paket itu sendiri. Dependency error juga terjadi bila paket yang ingin di uninstalasi dibutuhkan oleh program lain. Gunakan - -nodeps bila ingin tetap menghapusnya. Query rpm -q [option] [nama_paket] misal: rpm -ql kernel Option l menampilkan semua file yang dimiliki oleh paket kernel. Verify rpm -V [nama_paket] misal: rpm -V bash Latihan : 1. Bagaimanakah tahapan melakukan perubahan terhadap tipe partisi dari Linux Native ke Linux Swap 2. Dapatkah dalam sistem operasi Linux meletakkan file system secara terpisah, misalnya untuk direktori /etc diletakkan di harddisk ke -2 partisi ke-3. Jelaskan ! 3. Bagaimanakah cara melakukan instalasi sistem Linux melaui jaringan. (Source Instalasinya berada di komputer lain). Jelaskan 4. Bagaimana cara melakukan instalasi packet program pada Linux Slackware ? 5. Bagaimanakah cara/tahapan instalasi Linux dalam modus text antara distribusi : Slackware, Redhat, Suse, dan Mandrake.
  • 26. Halaman : 23 Sistem Operasi 2 : Linux BAB III LINUX FILE SISTEM (Pertemuan 4 & 5) 3.1 Organisasi File Regular file / ordinary file adalah file yang digunakan untuk menyimpan data, source program, dokumen, grafik, program obyek, dan sebagainya. File ini terdiri dari 3 macam, antara lain : - File teks - File Script Shell - File Binary (executable) - File Data Sistem File pada Linux diatur secara hirarkhikal seperti UNIX, yaitu dimulai dari root dengan simbol “/”. Mulai dari root kebawah, dapat diciptakan File dan Direktori. Direktori adalah file yang berisi daftar nama file dan bilangan inode dari masing- masing file. Umumnya panjang nama file sampai dengan 14 karakter, walaupun ada juga sistem yang lebih panjang (s.d 256 karakter). Dalam sebuah direktori bisa terdapat direktori, atau biasa disebut dengan subdirektori.. Direktori yang berada tepat diatas suatu direktori disebut dengan direktori induk (parrent directory). Direktori tempat kerja dinamakan working directory atau current directory. Sedangkan direktori yang umumnya dituju user saat melakukan login adalah home directory. Setelah instalasi, Linux menciptakan sistem file yang baku, terdiri atas direktori. Direktori tersebut dikenal dengan direktori standar. Berikut susunan direktori standar yang ada pada Slackware (dan Linux secara umum). / Direktori root, yang menampung seluruh file yang ada dalam Linux. Pada direktori root biasanya tidak menampung file, kecuali image dari kernel (vmlinuz). /bin Berisi file yang dapat dieksekusi/dijalankan (file dengan ekstension exe pada DOS/Windows) /boot Direktori berisi file yang dieksekusi saat Linux booting. /dev Linux memperlakukan semua sebagai file. Direktori ini merupakan file dari hardware komputer. Misal floppy disk
  • 27. Halaman : 24 Sistem Operasi 2 : Linux menjadi file /dev/fd0, CD ROM menjadi /dev/hdb bahkan hingga memory. Yang cukup terkenal adalah /dev/null, semua file yang dikopi kesini akan dibuang. /etc Berisi file-file konfigurasi Linux. Biasanya berbentuk file text dan dapat diedit dengan mudah. /home Berisi direktori dari masing-masing user. /lib Berisi kumpulan library yang diperlukan oleh program di root direktori. (file DLL pada sistem operasi Windows). /mnt Direktori tempat mounting device. Misalnya /dev/fd0 (disket) akan dimount ke /mnt/floppy, /dev/hda1 (partisi DOS) dimount ke /mnt/dos. Secara default direktori ini kosong, dan harus membuat direktori sendiri sebagai mount point-nya. /proc Sistem file semua yang ditulis di atas memory. Digunakan untuk menginformasikan sistem (biasanya tentang proses yang sedang berjalan). /root Direktori home, bagi root /sbin File eksekusi yang dijalankan oleh sistem atau root. /tmp Berisi file-file sementara /usr Berisi file dan program yang berorientasi pada user. Hampir semua program yang disertakan dalam distribusi diinstal di sini. /var Berisi data yang berubah pada saat Linux berjalan. Data ini biasanya hanya spesifik pada satu komputer, dan tidak dibagi dengan komputer lain dalam jaringan. Dalam Linux file sistem Linux, untuk mengacu suatu file harus dituliskan dimana file tersebut berada (PATH). Nama path dapat memperjelas, suatu file benar-benar yang dimaksudkan. Hal ini bisa terjadi persamaan nama dari suatu file dari direktori yang berbeda. Cara menyatakan nama path dari suatu file terdiri dari : - absolut path - relatif path Absolut path selalu dimulai dari root. Nama path selalu diawali dengan “/“, misalnya /home/anji/latihan/satu. Sedangkan relatif path selalu diacu secara relatif dari direktori kerja yang biasa menggunakan dua simbol, yakni sebuah titik dan dua buah titik. Misalnya : $./file1.sh $../c/program.c
  • 28. Halaman : 25 Sistem Operasi 2 : Linux 3.2 Struktur File a. Tipe File Dalam Linux/UNIX terdapat 5 buah tipe File. Kelima tipe file tersebut antara lain : - File Biasa (Ordinary File) d Direktori b Block Device (Peralatan I/O) c Character Device (Peralatan I/O) p Named Pipe (FIFO) Block Device ; Merupakan file dari suatu peralatan yang menggunakan transmisi data per block (misalnya 1KB block). Contoh adalah DISK, FLOPPY, Tape. Character Device; Merupakan file dari peralatan yang menggunakan transmisi data per karakter. Contoh adalah terminal modem, ploter, dll Named Pipe; File yang digunakan secara intern oleh sistem operasi untuk komunikasi antar proses. -rw-r--r-- 1 root root 6253 Mar 11 11:37 /etc/passwd Tipe File Ijin Akses Jumlah Link Owner (pemilik) Group Ukuran File (jumlah karakter) Tanggal pembuatan File Nama File
  • 29. Halaman : 26 Sistem Operasi 2 : Linux b. Ijin Akses Setiap obyek di Linux harus mempunyai pemilik yaitu nama pemakai Linux (account) yang terdaftar dalam file /etc/passwd. Account ini yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pemberian security file (ijin akses) terhadap suatu file. Ijin akses dibagi atas 3 peran, yaitu untuk : - Pemilik (owner) - Kelompok (group) - Lainnya(others) Masing-masing peran tersebut dapat melakukan 3 bentuk operasi : Pada File R READ : Ijin untuk membaca W WRITE : Ijin untuk mengubah/membuat X Execute : Ijin untuk menjalankan program Pada Direktori R READ : Ijin untuk membaca daftar file dalam direktori W WRITE : Ijin untuk mengubah/membuat file di direktori tersebut X Execute : Ijin untuk masuk ke direktori c. Mengubah Ijin Akses (chmod) Perintah chmod digunakan sebagai perintah untuk mengubah ijin akses dari tiap-tiap file dengan memberikan mode huruf atau angka oktal(0-7) dari konversi desimal. an71k@lug:~$ ls -l /dev/fd0 brw-rw---- 1 root floppy 2, 0 May 15 1996 /dev/fd0 an71k@lug:~$ ls -l /dev/tty crw-rw-rw- 1 root tty 5, 0 Jul 18 1994 /dev/tty an71k@lug:~$ ls -ld /dev/ drwxr-xr-x 9 root root 32768 Apr 7 14:19 /dev/ an71k@lug:~$ ls -l /dev/initctl prw------- 1 root root 0 Apr 7 14:18 /dev/initctl|
  • 30. Halaman : 27 Sistem Operasi 2 : Linux Format perubahan tersebut dengan argument sebagai berikut : Chmod [ugoa] [=+-] [rwx] File(s) Chmod [ugoa] [=+-] [rwx] Directory(s) u = user (pemilik) g = group (kelompok) o = others (lainnya) a = all Contoh : Selain dengan menggunakan format huruf depan dari pemilik(u), kelompok (g) ataupun lainnya (o), chmod dapat digunakan untuk mengubah ijin akses dengan format oktal. Untuk memberikan nilai oktal harus mengetahui posisi huruf dari masing-masing ijin. an71k@lug:~/coba$ touch file1 file2 file3 an71k@lug:~/coba$ ls -l total 0 -rw-r--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file1 -rw-r--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file2 -rw-r--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file3 an71k@lug:~/coba$ chmod u+x file1;chmod g=w file2;chmod o-r file3 an71k@lug:~/coba$ ls -l total 0 -rwxr--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file1* -rw--w-r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file2 -rw-r----- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file3 an71k@lug:~/coba$ chmod a=x file2 an71k@lug:~/coba$ chmod u+x,g-r,o=w file3 an71k@lug:~/coba$ ls -l total 0 -rwxr--r-- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file1* ---x--x--x 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file2* -rwx----w- 1 an71k users 0 Apr 8 13:04 file3*
  • 31. Halaman : 28 Sistem Operasi 2 : Linux Contoh : r w x 1 1 1 = 7 r - - 1 0 0 = 4 r - x 1 0 1 = 5 Dari contoh diatas, jika akan mengubah attribut sebuah file dengan attribut rwxr-x—x, maka dapat dilakukan dengan perintah : $chmod 751 namafile/direktori d. Mengganti Pemilikan (chown) Pemilik sebuah file/direktori dapat diganti sebagai berikut : $chown PemilikBaru File/direktori Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perubahan pemilikan file/direktori : - Hanya pemilik file/direktori sendiri yang dapat mengganti pemilikan tersebut (kecuali superuser) - Setiap kali file/direktori dibuat, maka pemilik file tersebut adalah yang menciptakannya. Contoh : e. Mengubah group (chgrp) Group hanya dapat diganti oleh pemilik file/direktori tersebut. Untuk dapat melakukan perubahan group harus memastikan group yang menggantikan tersebut ada dalam daftar group dalam file /etc/group [dsn970210@omega kelas]$ chown benny file1 [dsn970210@omega kelas]$ ls -l total 0 -rw-r--r-- 1 benny dosen 0 Apr 8 13:42 file1 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file2 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file3
  • 32. Halaman : 29 Sistem Operasi 2 : Linux f. User Mask (umask) Umask menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat. Pada umumnya sebuah sistem menggunakan konfigurasi umask 022. Dengan setting umask 022 membuat sistem pada saat membuat file dan direktori ber-ijin akses rw-r- -r-- untuk file dan rwxr-xr-x untuk direktori. Hal ini bisa terjadi karena nilai umask didapatkan dari kalkulasi berikut ini : Kreasi file (biasa) 666 Nilai Umask 022 ------- - 644 r w x r - - r - - Kreasi Direktori 777 Nilai Umask 022 -------- - 755 r w x r – x r – x [dsn970210@omega kelas]$ cat /etc/group | grep staff staff:*:20:root [dsn970210@omega kelas]$ ls -l total 0 -rw-r--r-- 1 benny dosen 0 Apr 8 13:42 file1 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file2 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file3 [dsn970210@omega kelas]$ chgrp staff file1 [dsn970210@omega kelas]$ ls -l total 0 -rw-r--r-- 1 benny staff 0 Apr 8 13:42 file1 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file2 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 13:42 file3
  • 33. Halaman : 30 Sistem Operasi 2 : Linux Contoh : g. Link & Symbolic Link Link adalah sebuah teknik untuk memberikan lebih dari satu nama file dengan data yang sama. Jika dilakukan perubahan pada file baru, maka apa yang terjadi pada file barus tersebut berpengaruh terhadap file aslinya. Symbolic Link diperlukan, bila file tersebut di “link“ dengan direktori/file yang berada pada partisi yang berbeda. Format Link : ln fileasli fileduplikat Format Symbolic Link ln –s /FullPath/FileAsli /FullPath/FileDuplicat [dsn970210@omega x]$ umask 022 [dsn970210@omega x]$ mkdir dir1 [dsn970210@omega x]$ touch f1 [dsn970210@omega x]$ ls -l total 2 drwxr-xr-x 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:49 dir1 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 14:50 f1 [dsn970210@omega x]$ umask 027 [dsn970210@omega x]$ mkdir dir2 [dsn970210@omega x]$ touch f2 [dsn970210@omega x]$ ls -l total 4 drwxr-xr-x 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:49 dir1 drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:50 dir2 -rw-r--r-- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 14:50 f1 -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 0 Apr 8 14:50 f2
  • 34. Halaman : 31 Sistem Operasi 2 : Linux Setiap kali dilakukan link, maka akan diikuti juga oleh perubahan jumlah link pada struktur filenya. Seperti pada contoh, dari satu, kemudian 2 kemudian 3. 3.3 Perintah-perintah File - Menciptakan file (cat > namafile, touch) - Melihat isi file (cat namafile, more, less) - Melihat informasi file(ls, ls –l, ls –ld namadir, ls –al, ls /bin/[bc]*) - Menyalin File (cp file1 file2, cp file1 file2 dir) - Menghapus File (rm namafile, rm –rf namadir, rm file[sk]*) - Mengganti nama file (mv file1 file2, mv file1 file2 dir) [dsn970210@omega kelas]$ echo "Sedang belajar Linux" > file.txt [dsn970210@omega kelas]$ ls -l total 2 -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.txt [dsn970210@omega kelas]$ ln file.txt x [dsn970210@omega kelas]$ ls -l total 4 -rw-r----- 2 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.txt -rw-r----- 2 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 x [dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1 [dsn970210@omega kelas]$ ln x dir1/file.ttt [dsn970210@omega kelas]$ ls -l dir1/ total 2 -rw-r----- 3 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.ttt [dsn970210@omega kelas]$ ln file.txt dir1/file.yyy [dsn970210@omega kelas]$ ls -l dir1/ total 4 -rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.ttt -rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.yyy [dsn970210@omega kelas]$ ln -s /etc/passwd [dsn970210@omega kelas]$ ls -l total 6 drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 14:57 dir1 -rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 file.txt lrwxr-x--- 1 dsn97021 dosen 11 Apr 8 15:04 passwd -> /etc/passwd -rw-r----- 4 dsn97021 dosen 21 Apr 8 14:56 x
  • 35. Halaman : 32 Sistem Operasi 2 : Linux - Mengetahui informasi file (file /etc/passwd) - Mencetak file (lp namafile) - Membuat link (ln) 3.4 Perintah-perintah direktori - Mengetahui direktori kerja (pwd) - Membuat direktori (mkdir) - Memindahkan direktori kerja (cd) - Menghapus direktori (rmdir) - Mengubah nama direktori (mv) Latihan : 1. Program seperti date tergolong dalam file biner, data atau teks ? 2. Jelaskan termasuk dalam jenis file apakah disk, mouse, printer dan keyboard 3. Nama path yang mengacu pada root direktori adalah ? 4. Bagaimanakah caranya agar file dan direktori pada saat dibuat pertama kali ber-ijin akses file=rw-rw-r—dan direktori = rwxr--r--
  • 36. Halaman : 33 Sistem Operasi 2 : Linux BAB IV PROSES I/O (Pertemuan 6) Untuk menciptakan suatu proses, diperlukan intruksi atau perintah yang kemudian menghasilkan keluaran(output), sehingga proses memerlukan input dan output. Instruksi (command) yang diberikan pada Linux (melalui shell) disebut sebagai eksekusi program yang selanjutnya disebut sebagai proses. Setiap kali instruksi diberikan, maka Linux kernel akan menciptakan sebuah proses dengan memberikan nomor PID (Proses Identity). Proses dalam Linux selalu membutuhkan input dan menghasilkan suatu output. 4.1 File Descriptor Linux berkomunikasi dengan file melalui file descriptor yang direpresentasikan melalui angka yang dimulai dari 0, 1, 2 dan seterusnya. 3 buah file descriptor standar selalu diciptakan oleh proses adalah : 0 = keyboard (standard input) 1 = layar (standard output) 2 = layar (standard error) Linux tidak membedakan antara peralatan hardware dan file, Linux memanipulasi peralatan hardware sama dengan file. Input dari sistem (kernel), output ke layar (standard output) : Input dari keyboard (standard Input), output ke layar : [dsn970210@omega kelas]$ cat Satu, dua tiga dicoba Satu, dua tiga dicoba sekarang selesai sekarang selesai ^d [dsn970210@omega kelas]$ who benny ttyp0 Apr 8 15:01 (202.155.19.101) dsn970210 ttyp1 Apr 8 14:47 (202.155.19.101) dsn030435 ttyp2 Apr 8 15:01 (202.155.19.82)
  • 37. Halaman : 34 Sistem Operasi 2 : Linux Input dari direktori, output tidak ada(membuat direktori baru), bila terjadi error maka tampilan error muncul pada layar(standard error) [dsn970210@omega kelas]$ mkdir satu [dsn970210@omega kelas]$ mkdir satu mkdir: satu: File exists 4.2 Redirection (pembelokan) Pembelokan dilakukan untuk standard input, output dan error, yaitu untuk mengalihkan file descriptor dari 0, 1 dan 2. Simbol untuk pembelokan adalah : 0< atau < Pengganti standard input 1> atau > Pengganti standard output 2> Pengganti standard error Contoh : Standard output [dsn970210@omega kelas]$ cat 1> file.txt Sedang mencoba Menulis text ^d Perintah tersebut diatas sama halnya jika penulisan perintahnya adalah cat > file.txt Standard Input [dsn970210@omega kelas]$ cat 0< file.txt Sedang mencoba Menulis text Perintah tersebut diatas sama halnya jika penulisan perintahnya adalah cat < file.txt atau cat file.txt Standard Error [dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1 [dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1 mkdir: dir1: File exists [dsn970210@omega kelas]$ mkdir dir1 2> error.txt [dsn970210@omega kelas]$ cat error.txt mkdir: dir1: File exists
  • 38. Halaman : 35 Sistem Operasi 2 : Linux Dari contoh diatas setelah penggunaan 2> (standard error) untuk dibelokkan ke file error.txt, error tidak muncul lagi, melainkan sudah tersimpan dalam file bernama error.txt tersebut. Menulis 2> tidak boleh dipisah dengan spasi 2 >. 4.3 Append Tanda >> dapat digunakan untuk menambahkan input pada file. Jika dalam pembelokkan ke file digunakan tanda > maka isi file sebelumnya akan terhapus. Agar file isi file pertama tidak terhapus dan dapat melakukan penambahan isi file baru, maka dapat digunakan tanda pembelokkan >> Contoh : [dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris Pertama" > naskah [dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris kedua" >> naskah [dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris ketiga" >> naskah [dsn970210@omega kelas]$ cat naskah Baris Pertama Baris kedua Baris ketiga [dsn970210@omega kelas]$ echo "Baris keempat" > naskah [dsn970210@omega kelas]$ cat naskah Baris keempat 4.4 PIPA Dalam Linux, mekanisme pipa (pipe) digunakan sebagai alat komunikasi antar proses. Input proses1 output=input proses2 output Proses1 menghasilkan output yang selanjutnya digunakan sebagai input oleh proses2. Hubungan output input ini dinamakan PIPE, yang menghubungkan proses1 dengan proses2 dan dinyatakan dengan simbol “|”. Proses1 | proses2 Contoh : [dsn970210@omega kelas]$ ls -l | sort -r drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 16:07 dir1 -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 28 Apr 8 15:48 file.txt -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 25 Apr 8 16:08 error.txt -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 14 Apr 8 16:20 naskah Output dari ls –l langsung diberikan sebagai input untuk program sort.
  • 39. Halaman : 36 Sistem Operasi 2 : Linux Dengan demikian PIPA dapat menyerderhanakan penulisan program dan eksekusi proses secara lebih cepat. Identik dengan ``ls –l | sort“, tanpa mekanisme PIPA instruksi dijalankan sebagai berikut : [dsn970210@omega kelas]$ ls -l > tmp [dsn970210@omega kelas]$ cat tmp drwxr-x--- 2 dsn97021 dosen 512 Apr 8 16:07 dir1 -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 25 Apr 8 16:08 error.txt -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 28 Apr 8 15:48 file.txt -rw-r----- 1 dsn97021 dosen 14 Apr 8 16:20 naskah Contoh PIPA : $cat /etc/passwd | sort | head $head /etc/passwd | tail -5|sort 4.5 Filter Filter adalah utilitas yang dapat digunakan dalam sistem operasi Linux yang digunakan untuk meproses standard input dan menampilkan hasilnya pada standard output (layar). Contoh filter adalah wc, cat, sort, grep, head, tail, paste wc : Adalah perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris, kata dan karakter pada file. Format : Wc [-lwc] [file ...] -l menghitung baris -w menghitung kata -c menghitung karakter [dsn970210@omega kelas]$wc –l document.txt cat : adalah perintah yang dapat digunakan untuk membaca isi file, menciptakan file baru dari standard input. sort : adalah perintah yang dapat digunakan untuk mengurutkan isi file perbaris. [dsn970210@omega kelas]$who | sort
  • 40. Halaman : 37 Sistem Operasi 2 : Linux grep : adalah perintah yang dapat digunakan untuk pencarian isi file sesuai dengan pattern yang diminta. [dsn970210@omega kelas]$ tail -5 naskah.txt Sekarang besok Lusa Kemarin [dsn970210@omega kelas]$ grep esok naskah.txt besok Head : adalah perintah yang dapat digunakan untuk menampilkan beberapa isi file beberapa baris awal. Format : head [-jumlah] [file ..] -jumlah : untuk menentukan jumlah baris yang akan ditampilkan Contoh : [dsn970210@omega kelas]$ head -2 naskah.txt Sekarang Besok Tail : adalah perintah yang dapat digunakan untuk menampilkan isi file beberpa baris terakhir. Format : tail [-/+n] [ satuan] [file ..] +n : ke-n hingga terakhir -n : n buah yang terakhir satuan : menyatakan baris (l), blok(b) dan karakter (c) Contoh : [dsn970210@omega kelas]$ cat > naskah.txt Sekarang besok Lusa Kemarin [dsn970210@omega kelas]$ tail -2 naskah.txt Lusa Kemarin
  • 41. Halaman : 38 Sistem Operasi 2 : Linux Paste : adalah perintah yang dapat digunakan untuk menggabungkan isi file satu dengan file lain perbaris, kemudian menampilkan dalam standard output dalam satu output. [dsn970210@omega kelas]$ cat > f1 1 2 3 4 [dsn970210@omega kelas]$ cat > f2 satu dua tiga empat [dsn970210@omega kelas]$ paste f1 f2 1 satu 2 dua 3 tiga 4 empat Pada rangkaian perintah yang memanfaatkan PIPA, misalnya : P1 | P2 | P3 …………| Pn-1 | Pn Maka P2 sampai Pn-1 mutlak harus utilitas Linux yang berfungsi untuk proses filter, sedangkan P1 (awal) dan Pn (akhir) boleh tidak filter. Beberapa perintah yang bukan merupakan filter adalah who, ls, ps, lp, lpr, mail. Latihan : 1. Buatlah perintah yang melibatkan 4 proses filter 2. Bagaimanakah perintah untuk mencari string “profile” yang berada dalam beberapa file yang berada dalam direktori /etc 3. Carilah semua file yang ada dalam sistem dan hasil pencarian diletakkan dalam file ketemu.txt dan jika terjadi errror karena permasalahan permisi file simpanlah dalam file error.txt
  • 42. Halaman : 39 Sistem Operasi 2 : Linux BAB V Editor Vi (Pertemuan 7) Vi adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan sebagai file editor (membuat, mengubah, menghapus). Aplikasi vi dalam operasinya terbagi dalam dua modus, yakni modus instruksi dan modus editing. Pada modus instruksi, pemakai dapat melakukan instruksi-instruksi terhadap isi file (pencarian, penghapus, pindah baris, peng-copy-an) sedangkan modus editing adalah modus di mana proses penulisan ke buffer dapat dilakukan. Urutannya adalah shell modus instruksi modus editing modus instruksi shell 5.1 Perintah Dasar Pergerakan kursor : Kanan : l dan Kiri : h dan Atas : k dan panah atas Bawah : j , panah bawah dan <enter> Kanan 1 kata : w dan W Kiri 1 kata : b dan B Awal baris : 0 Akhir baris : $ Baris n : nG Akhir baris : G Editing : Insert ( i ) : memasukkan kalimat. Kata diselipkan pada posisi kursor, untuk mengakhiri tekan ESC Vi filename Shell Prompt $ Modus Instruksi Modus Editing a, i, o ESC:q
  • 43. Halaman : 40 Sistem Operasi 2 : Linux Append ( a ) : memasukkan kalimat. Kata diselipkan pada posisi setelah kursor. Open ( o dan O ) : o membuat satu baris barus dibawah posisi kursor O membuat satu baris barus diatas posisi kursor Delete (x dan X ) : x menghapus 1 karakter pada posisi kursor X menghapus 1 karakter pada posisi sebelum kursor Delete word (dw) : menghapus sebuah kata Delete Line (dd) : menghapus satu baris Raplace (r dan R) : r mengganti 1 karakter pada posisi kursor R mengganti kata mulai dari posisi kursor sampai ditekan ESC Change Word (cw): mengganti kata dengan kata yang lain, kata yang diganti dibatasi dengan $. Undo (u) : Membatalkan editing sebelumnya Search ( / dan ? ) / mencari string mulai dari kursor kebawah ? mencari string mulai dari kursor keatas Copy ( y dan Y ) : y Copy dari kursor sampai akhir baris ke buffer Y Copy 1 baris penuh ke buffer yw Copy karakter dari posisi kursor hingga akhir kata yW Copy karakter dari posisi kursor hingga akhir kata yang dipisahkan spasi. yb Copy karakter dari awal kata hingga tepat sebelum posisi kursor yB Copy karakter dari awal kata yang dipisahkan spasi hingga sebelum posisi kursor y<enter> Copy baris pada posisi kursor dan baris sesudah posisi kursor yy Copy baris pada posisi kurosr y0 Copy dari awal baris hingga sebelum posisi kursor y$ Copy dari posisi kursor hingga akhir baris Paste (p dan P) : p Menyalin isi buffer khusus ke posisi sesudah kursor. P Menyalin isi buffer khusus ke posisi sebelum kursor
  • 44. Halaman : 41 Sistem Operasi 2 : Linux 5.2 Perintah Advance :50 : pindah ke baris 50 :$ : pindah ke baris terakhir := : Mengetahui posisi kursor :q : keluar dari vi :wq : keluar dan menyimpan dulu :x : keluar dan menyimpan dulu Hapus (d) :15d : Hapus baris 15 :10,15d : Hapus dari 10 hingga 15 :.-3,.+3d : Hapus 3 baris sebelum kursor dan 3 baris setelah kursor Simpan (w) :w! : Save editing :1,10w tmp.txt : Simpan baris 1 sampai 10 ke file tmp.txt :w! coba.txt : Simpan seluruh isi file yang sedang diedit ke file bernama coba.txt Insert Isi File (r) :r coba.txt : baca file coba.txt dan letakkan setelah baris sekarang : 0,r coba.txt : baca file coba.txt dan letakkan pada awal file yang sedang diedit. :$r coba.txt : baca file coba.txt dan letakkan pada akhir file yang sedang diedit. Copy ( co ) :10,20co0 : Salin baris 10 sampai 20 dan letakkan pada awal file :1,10co30 : salin baris 1 sampai 10 dan letakkan setelah baris 30 (baris 31) : $-3,$co0 : 3 baris sebelum terakhir s.d terakhir di salin ke baris pertama Move (m)
  • 45. Halaman : 42 Sistem Operasi 2 : Linux :10m0 : Pindahkan baris 10 ke awal :1,10m$ : Pindahkan baris 1 sampai 10 ke akhir file Find & Replace :s/s1/s2 : String s1 yang pertama pada baris kursor berada akan diganti menjadi s2 :s/s1/s2/p : Semua string s1 pada baris kursor berada akan diganti menjadi s2 :5,$/s1/s2/g : Semua string s1 pada baris 5 hingga baris yang terakhir akan diganti dengan s2 :1,$s/stikom/STIKOM/p : ganti semua kata [stikom] yang pertama menjadi [STIKOM] dan cetak hasilnya penggantian. Hanya kata pertama dalam satu baris yang diganti menjadi STIKOM :1,$s/stikom/STIKOM/gp : ganti semua kata [stikom] menjadi [STIKOM] secara global :1,$s/a/c/c/a/gp : ganti semua [a/c] menjadi [c/a] secara global Merubah tampilan :set all : melihat konfigurasi saat ini :set number/nonumber : mengaktifkan/menghilangkan nomor baris :set autoindent : set margin kiri :set tabstop 8 : merubah tab menjadi 8 karakter :set ruler : menampilkan posisi baris dan kolom :set showmarkups : menampilkan source program markup Menggeser isi satu atau beberapa baris >> : Menggeser isi baris ke kanan 1 tab << : Menggeser isi baris ke kiri 1 tab
  • 46. Halaman : 43 Sistem Operasi 2 : Linux Konversi Huruf Kecil dan Huruf Besar ~ : Dengan menekan tombol “~“ maka huruf kecil akan berubah menjadi huruf besar dan demikian sebaliknya huruf besar menjadi huruf kecil. ~6 : 6 Huruf mulai kursor akan di konversi Mengulang perubahan yang terakhir Untuk mengulang perubahan perintah yang terakhir (penggantian, penghapusan, pengkonversian) dapat dilakukan dengan menggunakan perintah titik (.). Latihan : 1. Perintah untuk menampilkan nomor baris ketika menyunting file adalah ? 2. Suatu file bernama file.txt sudah ada pada direktori kerja. Bagaimanakah perintah untuk menyimpan baris pertama hingga baris kelima kedalam file file.tmp 3. Bagaimanakah perintah dalam vi untuk mengganti semua kata STIKOM menjadi Sekolah ? 4. Bagaimankah perintah dalam vi untuk menyisipkan file lain ke dalam file yang sedang di edit ? 5. Bagaimanakah perintah dalam vi untuk mendefinisikan suatu tombol !
  • 47. Halaman : 44 Sistem Operasi 2 : Linux BAB VI Komunikasi Antar Pemakai (Pertemuan 8) 1. Elektronik Mail Dalam Linux, mail digunakan untuk mengirim dan menerima email. Formatnya : mail [-iInv] [-s subject] [-c list] [-b list] to-addr [...] [-sendmail-options [...]] mail [-iInNv] -f [name] mail [-iInNv] [-u user] Program mail adalah sebuah program yang bisa dikatakan cerdas dalam pengelolaan mail dalam mailbox user. Untuk melakukan pengiriman pesan menggunakan program ini dapat dilakukan sebagi berikut : $mail dsn970210 Subject : Testing Hai, Apaka kabar ? . <titik> Untuk mengakhiri penulisan pesan dalam mail dengan menekan <CTRL+D> atau tulis karakter titik, kemudian <enter> Untuk membaca email, dari baris perintah, ditulis mail <enter>, yang kemudian akan muncul daftar email seperti berikut ini : Pada kolom paling kiri terdapat status email. Status email tersebut antara lain : U Email belum terbaca Blank Email sudah terbaca N Email yang baru (baru datang) $ mail Mail version 8.1.2 01/15/2001. Type ? for help. "/var/mail/help": 2 messages 1 new 2 unread U 1 help@ambrosia.sti Fri Apr 2 14:50 17/477 test >N 2 dsn970210@omega.s Fri Apr 2 14:50 21/924 Testing &
  • 48. Halaman : 45 Sistem Operasi 2 : Linux 2. Write Write adalah perintah yang digunakan untuk mengirim pesan ke user lain. Format perintah : write user [ttyname] Write digunakan untuk komunikasi dengan user lain, dengan melakukan copy satu baris pesan ke terminal lawan (teman). Saat kita menjalankan write untuk memberikan pesan ke user lain, dalam terminal user tersebut akan ditampilkan awalan message sbb: Message from yourname@yourhost on yourtty at hh:mm ... User yang menerima pesan seperti diatas, dapat membalas pesan tersebut dengan menulis write pula. Komunikasi dapat diakhiri dengan menuliskan end-of-file atau karakter interupt (^D), dengan menuliaskan end-of-line tersebut user lawan bicara akan mendapatkan pesan EOF, yang menandakan percakapan berakhir. Seseorang bisa menghindar dari pengiriman message diberikan oleh user lain dengan menjalankan perintah mesg. Jika seorang user login lebih dari satu terminal (tty1, tty2,dst), untuk menghubunginya perlu diperhatikan user bersangkutan yang login dari terminal yang dimaksudkan. Perhatikan contoh berikut : Dari contoh diatas, user icha dapat menghubungi user dsn970210 secara langsung dengan melakukan perintah : $write dsn970210 atau $write dsn970210 ttyp0 Perintah write dsn970210 artinya sama dengan write dsn970210 ttyp0 karena perintah write secara default akan menuju tty pertama dari user yang dimaksudkan, sedangkan [icha@omega icha]$ w 8:52AM up 34 days, 15:59, 3 users, load averages: 0.38, 0.29, 0.18 USER TTY FROM LOGIN@ IDLE WHAT dsn970210 p0 202.155.19.101 8:45AM 0 sh dsn970210 p1 202.155.19.101 8:45AM 0 -ksh icha p2 202.155.19.101 8:48AM 0 w
  • 49. Halaman : 46 Sistem Operasi 2 : Linux jika ingin menghubungi user dsn970210 yang berada di ttyp2 maka terminal ttyp0 dirubah menjadi ttyp1, sehingga secara lengkap perintahnya dapat ditulis : $write dsn970210 ttyp1 Berikut contoh dialog antara user icha dengan user dsn970210 : Pada saat user icha menuliskan perintah write, pada layar user dsn970210 akan tampak message yang menginformasikan bahwa user icha sedang menghubunginya. Message from icha@omega.stikom.edu on ttyp2 at 09:02 ... Pesan yang dituliskan user icha dalam satu baris, akan terkirimkan pada layar user dsn970210 setelah ditekan <enter>. Kemudian user dsn970210 tinggal menulisakan perintah yang sama kepada user icha jika ingin membalasnya, seperti pada contoh dialog diatas. 3. Talk Perintah talk dapat digunakan untuk melakukan dialog/percakapan/perbincangan dua arah antara dua user. Format perintah : talk [-Hs] person [ttyname] [icha@omega icha]$ write dsn970210 ttyp1 Haii How are you ? Message from dsn970210@omega.stikom.edu on ttyp1 at 09:02 ... Haii Icha Fine thank you [dsn970210@omega dsn970210]$ Message from icha@omega.stikom.edu on ttyp2 at 09:02 ... Haii How are you ? write icha Haii Icha
  • 50. Halaman : 47 Sistem Operasi 2 : Linux Talk adalah program yang dapat digunakan untuk komuniaksi secara maya dengan cara kerja melakukan pengkopian setiap perintah yang dituliskan user satu ke layar user lain yang diajak berkumunikasi. Argumen dari perintah talk antara lain : -s Digunakan untuk mengubah tampilan message menjadi scrolling. person Jika berdialog antar user dalam satu mesin, person disini adalah user yang digunakan untuk login. Sedangkan jika person yang akan diajak berdialog berada di mesin lain, perintah talk harus menyebutkan nama hostnya “user@host”. ttyname Jika berdialog dengan user yang login pada lebih dari satu terminal dalam sistem yang sama, perlu menyebutkan pada terminal berapa user yang dimaksudkan (ttyXX. Pada saat pertama kali user melakukan perintah talk ke user lain, pada tampilan user lawan akan muncul tampilan sebagai berikut : Message from Talk_Daemon@localhost... talk: connection requested by your_name@your_machine. talk: respond with: talk your_name@your_machine Untuk membalasnya user pada tampilan tersebut dituliskan perintah : $ talk your_name@your_machine Perhatikan contoh berikut ini : Pada contoh tersebut merupakan tampilan user yang diajak bicara dan bagaimana proses menjawabnya, yaitu dengan cara langsung menulis perintah talk pada user tersebut. 4. mesg Perintah mesg digunakan untuk menampilkan (tidak menampilkan) kiriman pesan dari user lain. Format perintah : mesg [y | n] Message from Talk_Daemon@omega.stikom.edu at 11:03 ... talk: connection requested by icha@omega.stikom.edu. talk: respond with: talk icha@omega.stikom.edu talk icha
  • 51. Halaman : 48 Sistem Operasi 2 : Linux Utilitas mesg adalah suatu perintah yang dapat digunakan user untuk memberi ijin write terhadap suatu terminal melalui standard output. Ijin write disini dikhususkan untuk uttilitas seperti talk dan write yang biasanya menampilkan perintah dalam suatu terminal. Argument untuk merintah mesg ini terdiri dari : n Tidak menampilakan message y Mengijinkan message untuk ditampilkan. Jika kedua argument tersebut tidak diisi, maka arti perintah tersebut hanya untuk mengetahui status messagenya saja (n/y). 5. who Perintah who digunakan untuk menampilkan informasi user siapa saja yang sedang login dalam suatu sistem (mesin) Format perintah : who [-mqTuH] [file] who am i Perintah who merupakan utilitas yang dapat digunakan untuk mengetahui user yang sedang login saat itu. Masing-masing user yang sedang login ditampilakan informasi mengenai nama login, nama terminal (tty), tanngal dan jam, dan juga hostname user tersebut jiga bukan berasal dari komputer lokal. Option perintah who antara lain : -m Hanya menampilkan informasi tentang user yang login pada terminal aktif (sekarang). Perintah who seperti ini sama dengan perintah who am i -q (Quick.) Hanya menampilkan daftar user dan jumlah user yang sedang login. Jika option ini dipakai maka option-optioan lain tidak dihiraukan. -T Menampilkan informasi status terminal dalam kondisi writable atau tidak. Tanda “+” jika writable, “-“ Tidak writable dan “?” jika terjadi permasalahan pada terminal; -u Mencetak waktu idle tiap user. -H Menulis informasi user dalam kolom heading. am I Untuk memastikan user dalam terminal aktif.
  • 52. Halaman : 49 Sistem Operasi 2 : Linux Latihan : 1. Bagaimanakah urutan pengiriman email yang disertai file (attachment) menggunakan aplikasi pine. 2. Jelaskan apa perbedaan tujuan email yang duliskan melalui to: , cc : dan bcc : 3. Aplikasi mail, write dan talk digunakan sebagai media untuk komunikasi antar user dalam sistem berbasis Linux. Dari ketiga aplikasi tersebut, manakah yang dapat digunakan untuk mengirim message ke user lain yang status messagenya adalah off (n) 4. Bagaimanakah cara untuk mengakhiri message dalam aplikasi write ? 5. Dapatkah satu user melakukan komunikasi menggunakan talk dengan 2 user lain secara bersamaan pada satu terminal. Jelaskan !
  • 53. Halaman : 50 Sistem Operasi 2 : Linux BAB VII MANAJEMEN PROSES (Pertemuan 9) Setiap kali instruksi diberikan pada Shell Linux, kernel akan menciptakan proses-id. Proses ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses-id (PID) dimulai dari 0, yaitu proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (dapat dilihat dalam daftar urutan pada /etc /inittab). Proses-proses sistem terbagi dalam tiga tipe utama, yaitu : Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan Background. Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS Proses Interaktive terdiri dari atas : - Proses fireground adalah suatu proses yang ketika berjalan, shell tidak menampilkan prompt hingga proses berakhir. - Proses background adalah suatu proses yang sewaktu-waktu berjalan, pemakai tetap dapat memberikan perintah yang lain. Sebab begitu perintah background diberikan (setelah di tekan ENTER), prompt akan ditampilkan kembali dan shell siap menerika perintah berikutnya. 7.1 Background Proses Untuk menghasilkan sebuah background proses, dapat dilakukan dengan menjalankan perintah yang diakhiri dengan simbol &. Pada kondisi seperti ini, sehll tidak akan menunggu sampai eksekusi perintah berakhir. Begitu perintah berakhiran & diberikan, shell siap menerima perintah lain. Kegunaan perintah ini misalnya untuk memperoleh daftar seluruh file dari direktori root (/) beserta anak-anaknya dan menempatkannya ke sebuah file. Karena proses ini kemungkinan memakan waktu yang cukup lama, pemakai dapat mengatur agar eksekusinya dilakukan dilatar
  • 54. Halaman : 51 Sistem Operasi 2 : Linux belakang. Sehingga sementara sistem sedang memprosesnya, pemakai tetap dapat bekerja memberikan perintah-perintah lainnya. Contoh : $ls –lR / > lsroot 2>&1 & Pada contoh tersebut, perintah ls beserta pesan kesalahan ditempatkan ke file lsroot dan dilakukan secara background. Proses latar belakang cocok untuk proses yang tidak menggunakan keluaran ke layar terminal atau masukkan dari keyboard. 7.2 Status Proses Instruksi ps (proses status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. Ketika tidak ada option sama sekali, ps akan menampilkan proses yang saat itu dilakukan oleh sebuah terminal (tty?). Proses ksh adalah proses shell yang aktif pada saat user login ke dalam sistem dan proses ksh ini akan menunggu instruksi dari pemakai. Bila shell menjalankan instruksi, maka shell menciptakan proses anak dan menunggu hingga proses tersebut selesai. Sebuah sistem yang dibangun oleh serangkain proses, dengan perintah ps –e (everthing) dapat ditampilkan sejumlah proses-proses tersebut. $ ps PID TT STAT TIME COMMAND 29384 p0 Is 0:00.01 -ksh (ksh) 27221 p0 R+ 0:00.00 ps $ ps -u USER PID %CPU %MEM VSZ RSS TT STAT STARTED TIME COMMAND dsn970210 29384 0.0 0.1 404 328 p0 Ss 7:35PM 0:00.01 -ksh (ksh) dsn970210 21658 0.0 0.1 284 164 p0 R+ 7:42PM 0:00.00 ps -u $ ps -e PID TTY TIME COMMAND 1 ? 00:00:05 init 2 ? 00:00:00 klogd 3 ? 00:00:00 inetd ---cut------
  • 55. Halaman : 52 Sistem Operasi 2 : Linux Semakin banyak pemakai yang sedang menggunakan sistem, semakin banyak proses yang akan ditampilkan. Tanda tanya (?) menyatakan bahwa proses tersebut adalah proses daemon (proses yang hidup terus selama sistem hidup dan berjalan dilatar belakang). Sejumlah proses yang ditampilkan melalui ps –e berkedudukan sebagai pemimpin group proses (proses group leader), yaitu proses yang menjalankan proses yang lain. Sebagai contoh jika dijanlankan perintah ps –f (full listing), dengan hasil sebagai berikut : Proses sh sebenarnya memimpin group proses. Tampak bahwa PID dari bash tercantum dalam PPID dari proses ps –f. PPID (parrent PID) menyatakan proses induk dari proses yang sedang berjalan, dan STIME menyatakan awal proses dimulai. Contoh lain perintah ps : ps –u anjik : untuk menampilkan proses yang terkait dengan seorang pemakai ps –t tty02 : untuk menampilkan proses yang terkait dengan terminal ps –auxww : untuk menampilkan informasi detail tentang setiap proses yang berjalan dalam komputer. a : Mendaftar semua proses u : menampilkan informasi dalam “user-oriented style” x : memasukkan informasi dalam proses yang tidak menampilkan kontrol ttys. ww : memasukkan baris perintah dengan komplit, bahkan jika mereka menjalankan sampai 132 kolom. Field-field dalam output ps diantaranya : USER : username dari proses. (Jika proses memiliki UID yang tidak sesuai dengan /etc/passwd, perlu berhati-hati karena dimungkinkan terjadi proses penyerangan. $ps –f UID PID PPID C STIME TTY TIME CMD dsn970210 8907 1094 0 12:44 tty02 00:00:00 -bash dsn970210 9205 8907 0 13:02 tty02 00:00:00 ps -f
  • 56. Halaman : 53 Sistem Operasi 2 : Linux PID : Proses Identification Number %CPU : Prosentasi CPU yang digunakan %MEM : Prosentasi MEMORY yang digunakan SZ : Jumlah virtual memori yang digunakan proses RSS : Resident set size, jumlah proses physical memory yang ditempati proses TT : Terminal yang mengontrol proses STAT : Field yang menunjukkan status proses TIME : CPU time yang sedang digunakan COMMAND : Nama perintah Pada field STAT yang merupakan status proses dapat digunakan sebagai indikator terhadap suatu proses, sejumlah status tersebut dapat diketaui dari huruf pertama field STAT adalah : R : actually running or runnable S : Sleeping (sleeping > 20 seconds) I : Idle (sleeping < 20 seconds) T : stop H : Halted P : In page wait D : In disk wait Z : Zombie <blank> : In core W : Swapped out > : Proses yang telah melampaui soft limit ketetapan memori Pada huruf ketiga field STAT menunjukkan keterangan apakah proses berjalan dengan altered CPU Schedule, antara lain : N : Proses berjalan pada prioritas rendah # : nice (nomor yang lebih tinggi dari 0) < : Proses berjalan pada prioritas tinggi
  • 57. Halaman : 54 Sistem Operasi 2 : Linux Beberapa pilihan perintah ps, sebagai berikut : -a : Menampilkan semua proses (termasuk milik user) -c : Menampilkan nama perintah dari environment task_struct -e : Menampilkan environment setelah baris perintah dan “and” -f : Menampilkan “forest” fromat pohon (proses dan subproses) -h : Tidak ada header -j : Jobs format -l : Long format -m : Menampilkan info memori -n : Output memori untuk USER dan WCHAN -r : Hanya proses-proses yang berjalan -s : Format signal -S : Menambah child CPU time dan page fault -t xx : Proses-proses yang hanya diasoasikan dengan ttyxx -u : Format user, memberikan nama user dan waktu mulai -v : format vm (virtual memory) -w : Wide output -x : Menampilakn proses-proses tanpa mengontrol terminal 7.3 Menghentikan Proses (Kill) Kadang ada keinginan untuk membunuh atau menghentikan sebuah proses. Suatu alasan yang umum untuk menghentikan proses diantaranya : - Proses terlalu banyak menghabiskan CPU time - Proses berjalan terlalu lama tanpa menghasilkan output yang diharapkan. - Proses memproduksi terlalu banyak output pada layar atau ke sebuah file. - Proses mengunci terminal atau beberapa sesi lain. - Proses menggunakan file-file yang salah baik input maupun output, disebabkan kesalahan operator atau programming yang error. - Proses sudah tidak diperlukan lagi.
  • 58. Halaman : 55 Sistem Operasi 2 : Linux Sebenarnya untuk menghentikan proses yang tidak berada pada background, cukup dengan menekan <CTRL+C>. Namun jika proses tersebut bekerja pada background, proses dapat dihentikan dengan perintah kill. Perintah kill bekerja dengan cara mengirim signal ke proses yang sedang berjalan melalui nomer proses yang sudah diketahui. Kill hanya dapat digunakan untuk menghentikan proses dari masing- masing user, hanya superuser saja yang berwenang untuk menghentikan proses user lain. Format penulisan perintah kill sebagai berikut : kill [-s signal_name] pid [...] kill -l [exit_status] kill -signal_name pid [...] kill -signal_number pid [...] Beberpa signal tersebut diantaranya: 1 HUP (hang up) 2 INT (interrupt) 3 QUIT (quit) 6 ABRT (abort) 9 KILL (non-catchable, non-ignorable kill) 14 ALRM (alarm clock) 15 TERM (software termination signal) Contoh : $ kill 123 Menghentikan proses dengan PID 123 $ kill -9 1234 Menghentikan dengan paksa proses dengan PID 1234. # kill -HUP `cat /var/run/inetd.pid`
  • 59. Halaman : 56 Sistem Operasi 2 : Linux Mengirimkan hang up signal kepada daemon ined dengan PID seperti yang terseimpan pada /var/run/inetd.pid, dan meminta proses untuk membaca ulang susunan konfigurasi /etc/inetd.conf. # kill 0 Menghentikan semua proses yang berjalan dalam background. 7.4 JOBS Jobs control adalah fasilitas yang memungkinkan suatu program dihentikan secara sementara dan kemudian dijalankan kembali. Fasilitas ini dapat dipakai untuk memindahkan program yang sedang berjalan secara background (dilatar belakang) ke foreground (di latar depan) atau sebaliknya. Fasilitas ini meniru fasilitas pada C shell. Jika seseorang memberikan perintah (script shell, utilitas atau program), perintah tersebut akan menjadi sebuah job, terlepas perrintah itu dijalankan dilatar depan atau belakang. Jobs control biasanya diaktifkan secara otomatis begitu berada di prompt (shell). Untuk mengetahui fasilitas ini sudah dijalankan atau belum, dapat deketahui dengan perintah : $ set –o | grep monitor monitor on Jika perintah di atas menghasilkan informasi berupa “monitor on” berarti fasilitas job control sudah diaktifkan. Apabila fasilitas tesebut belum aktif, dapat diaktifkan dengan perintah : $ set -o monitor $ set -m Untuk menjalankan perintah di background, perlu akhiran & disetiap perintah yang akan dijalankan. $find / -name *.c –print > c.out 2> c.error &
  • 60. Halaman : 57 Sistem Operasi 2 : Linux Perintah diatas dipakai untuk memperoleh semua file berakhiran *.c dari root (/) danhasilnya ditempatkan ke file c.out. Adapun kalau ada sesuatu kesalahan (misalnya karena tidak diperkanankan membaca direktori tertentu berhubungan dengan ijin akses) kesalahan tersebut direkam ke file c.error. Proses ini dilakukan dibelakang layar, dan diberi nomor job dan identitas proses (PID). Apabila nomor job adalah satu dan jobs belum berakhir, maka jika diberikan job kedua, maka nomor job tersebut sama dengan 2. $ du / > du.out 2>1 & [2] 272 Perintah du digunakan untuk memperoleh blok dari setiap file atau direktori. Setelah nomor job kedua diatas, jika dijalankan satu job lagi, maka : $ sleep 500 & #tidak melakukan apa-apa selama 500 detik [3] 273 Untuk melihat status proses dari perintah yang dieksekusi dilatar belakang, dapat digunakan perintah jobs. $ jobs [1] Stopped vi file1.txt & [2] - Running ps –aux & [3] + Running sleep 500 & Informasi dibagian kiri menyatakan nomor job. Tanda + sesudah nomor job menyatakan job yang terbaru. Tanda – menyatakan job kedua yang terbaru. Informasi seperti running menyatakan bahwa perintah job sedang dieksekusi (belum selesai). Kemungkinan lain informasi adalah : Stopped : job sedang berhenti secara sementara (ditangguhkan) Done : job sudah selesai dikerjakan. Bagian terkanan menyatakan nama perintah. Pemakai dapat memberikan pilihan –p pada perintah jobs. Pilihan ini akan menyebabkan jobs menampilkan PID dari semua proses yang dieksekusi dilatar belakang. $ jobs –p 300 302
  • 61. Halaman : 58 Sistem Operasi 2 : Linux Artinya ada dua proses di latar belakang dengan PID 300 dan 302. Pilihan (option) –l akan menampilkan informasi seperti jobs tanpa option dan informasi PID (nomor proses) $ jobs –l [2] + 300 Running sleep 300 & [1] - 302 Running sleep 150 & Job yang berjalan dilatar depan dapat dihentikan dengan menekan tombol <CTRL + Z>. Sebagai contoh, saat menjalankan perintah sleep 500 di latar depan, kemudian menekan tombol <CTRL + Z>, maka proses tersebut akan dihentikan sementara. $ sleep 500 <CTRL + Z> [1] + Stopped sleep 500 Dengan menggunakan perintah jobs, status proses tersebut diatas dapat diketahui, sebagai berikut : $ jobs [1] + Stopped sleep 500 Job yang sedang ditangguhkan dapat diaktifkan kembali dengan cara diaktifkan dilatar belakang dan diaktifkan dilatar depan. Job yang sedang berhenti secara sementara dapat dijalankan kembali dilatar depan dengan cara menjalankan perintah fg. Dengan menjalankan perintah fg maka sleep 500 akan dijalankan di foreground, dan jika setelah di depan ingin ditangguhkan kembali tinggal menjalankan perintah bg. $ sleep 500 <CTRL + Z> [1] + Stopped sleep 500 $ bg #Eksekusi kelatar belakang [1] sleep 500 Pada bentuk fg dan bg tanpa argumen, job terbarulah yang diproses. Sedangkan jika %n digunakan, job dengan nomor n yang diproses. $ jobs [2] + Running sleep 1000 & [1] - Running sleep 200 &
  • 62. Halaman : 59 Sistem Operasi 2 : Linux $ fg %1 sleep 200 & Proses yang sedang ditangguhkan ataupun yang sedang berada di latar belakang dapat dimatikan dengan menggunakan perintah kill. $ kill %1 # job nomor 1 dihapus [1] – Terminated sleep 200 & Jika dikehendaki, pemakai dapat menyuruh shell menunggu suatu proses dilatar belakang selesai dieksekusi. Perintah yang diperlukan adalah wait. Perintahnya adalah wait %n, dengan n adalah nomor job dari proses latar belakang yang ditunggu. 7.5 Penjadwalan Proses Pada sistem Linux, terdapat banyak cara untuk menangani eksekusi-eksekusi perintah. Diantaranya, diberi kesempatan untuk membuat daftar perintah dan menentukan kapan perintah dijalankan oleh sistem. Perintah at , sebagai contoh memberi peluang untuk menjalankan program berdasarkan waktu yang ditentukan. Perintah batch adalah semiliar dengan at, namun batch menjalankan program-program manakala sistem menemukan waktu untuk mereka. Perintah cron memungkinkan program untuk menjalankan secara pereodik, dan perintah crontab mengizinkan user untuk mengedit file-file yang digunakan oleh cron. Perintah-perintah scheduling tersebut sangat berguna sat ingin melakukan pengaturan terhadap sistem agar tidak terlalu sibuk menjalankan tugas-tugas. Teknik ini juga sangat baik untuk eksekusi script- script bagi layanan-layanan exksternal seperti query-query database. Perintah at Seperti telah diuraikan diatas, untuk menjadwalkan satu atau beberapa perintah pada waktu yang ditentukan dapat digunakan at. Sebagai contoh, untuk membentuk pekerjaan pada jam 2:30 a.m yakni melakukan pencetakan semua file yang terdapat pada direktori /home/mahasiswa/dimas dan melakukan pengiriman mail pemberitahuan ke user yang bernama anjik bahwa pekerjaan pencetakan telah dilakukan pukul 2.30 a.m. Untuk menuliskan shcedule pekerjaan dengan at yakni
  • 63. Halaman : 60 Sistem Operasi 2 : Linux dengan menulis perintah baris demi baris dan menekan enter untuk masing-masing perintah dan untuk mengakhiri dapat digunakan <CTRL + D>. $ at 2.30 lp /home/mahasiswa/dimas/* echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ anjik@stikom.edu <CTRL + D> Beberapa variasi penggunaan perintah at dapat dilakukan dengan : At hh:mm : Penjadwalan kerja berdasarkan jam (hh) dan menit (mm), menggunakan standard 24 jam At hh:mm month day year : Penjadwalan kerja berdasarkan jam (hh) dan menit (mm), bulan, hari dan tahun tertentu at –l : Mendaftar jadwal tugas-tugas, merupakan alias utk perintah atq. At now +count timeunit : Menjadwalkan pekerjaan sekarang plus hitungan berdasarkan time-unit ; time unit dapat berupa menit, jam, hari atau minggu at –d job_id : Membatalkan kerja dengan nomor job_id Sebagai user root, dapat dengan bebas menjalankan perintah-perintah ini, sedangkan user lian, file-file /etc/at.allow dan /etc/at.deny menentukan permisi permisi menggunakan perintah tersebut. Jika file /etc/at.allow ada, maka hanya user-user yang tercantum dalam file tersebut yang diizinkan untuk menggunakan perintah at . Jika file /etc/at.allo tidak tersedia, sistem akan mengecek file /etc/at.deny yang akan memberikan izin penggunaannya, tapi kalau /etc/at.deny kosong, setiap user dapat menggunakan perintah at ini.
  • 64. Halaman : 61 Sistem Operasi 2 : Linux Perintah batch Dalam sistem Linux tidak hanya memiliki satu perintah untuk penjadwalan tugas- tugas. Dengan menggunakan perintah batch user dapat memberikan kelonggaran terhadap sistem untuk memutuskan sendiri kapan proses dijalankan. Perintah batch akan dijalankan oleh sistem jika sistem dalam keadaan tidak begitu sibuk. Tugas-tugas yang dijalankan melalui batch akan dieksekusi melalui background. Format menjalankan perintah batch yaitu dengan mengetikkan perintah di terminal dan mengakhiri dengan <CTRL + D> pada akhir baris. contoh : $ batch lp /home/mahasiswa/dimas/* echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ anjik@stikom.edu <CTRL + D> Perintah cron dan crontab Untuk menjalankan perintah atau proses yang harus dilakukan secara reguler, dapat menggunakan perintah cron (chronograph). Dengan cron dapat menentukan tanggal dan waktu yang diinginkan untuk menjalankan sebuah perintah dalam file-file crontab. Program cron hanya dijalankan satu kali, yakni saat sistem di-boot. User-user individual hendaknya diberi izin untuk menjalankan cron secara langsung. Selain itu administrator juga menjalankan aplikasi cron pada start-up file Linux agar cron berjalan saat proses boot terjadi. Perintah/Aplikasi yang dapat digunakan untuk menuliskan jadwal proses adalah crontab. Dalam file crontab ini konfigurasi penjadwalan proses tersimpan. File contab user disimpan dalam direktori /usr/spool/cron/crontabs dan memberi nama
  • 65. Halaman : 62 Sistem Operasi 2 : Linux file tersebut dengan nama user. Sehingga jika usernya adalah icha, maka dapat digunakan file text editor untuk mengeditnya pada direktori tersebut. $crontab icha Dengan eksekusi perintah tersebut maka file /usr/spool/cron/crontabs/icha akan terbentuk. Masing-masing baris dalam file crontab memuat sebuah pola waktu dan sebuah perintah. Di mana perintah tersebut akan dieksekusi pada pola waktu yang ditetapkan. Pola waktu dibagi dalam lima field yang dipisahkan oleh spasi atau tab. Minute hour day-of-month month-of-year day-of-week command Keterangan range waktu : Minute : 00 s.d 59 Hour : 00 s.d 23 (tengah malam 00) Day-of-month : 01 s.d 31 Month-of-year : 01 s.d 12 Day-of-week : 01 s.d 07 (Senin 01, Minggu 07) Lima field pertama adalah field waktu, sedangkan satu field terkahir adalam field perintah. Dapat digunakan asterisk (*) dalam field waktu jika tidak ingin menentukan waktu – waktu tertentu. Option perintah crontab terdiri dari : -e : mengedit file contab -r : menghapus isi file crontab -l : Menampilkan daftar crontab
  • 66. Halaman : 63 Sistem Operasi 2 : Linux Latihan : 1. Bagaimanakah perintah untuk menampilkan semua proses yang dijalankan oleh seorang user pada satu terminal 2. Jelaskan apa maksud dari status jobs : running, stoped dan done ! 3. Jika dalam perintah ps digunakan option –f, jelaskan output yang dihasilkan ! 4. Bagaimakah perintah untuk melakukan restart terhadap suatu proses yang sedang berjalan ! 5. Apakah perbedaan status proses I (idle) dan S (sleeping) ! 6. Buatlah susunan jadwal proses untuk melakukan pengiriman email ke root setiap 5 menit sekali mengenai 5 baris isi dari file /var/log/message
  • 67. Halaman : 64 Sistem Operasi 2 : Linux BAB VIII SHELL (Pertemuan 10 dan 11) Shell adalah “command Executive”, artinya program yang menunggu instruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut. Shell ditandai dengan prompt. Umumnya adalah $ (bash shell) untuk pemakai biasa dan # untuk superuser (root). Pada awalnya UNIX (System V) mengembangkan Shell yang dikenal dengan nama Bourne Shell (/bin/sh), shell tersebut dirancang oleh Steve Bourne dari AT & T. Pada perjalanannya /bin/sh kemudian dikembangkan oleh David Korn, oleh karenanya Shell tersebut kemudian dikenal dengan nama Korn Shell (/bin/ksh). UNIX Berkeley (BSD = Berkeley Software Distribution) juga mengembangkan Shell yang dikenal dengan nama C-Shell (/bin/csh). Shell ini mengambil syntac yang mirip dengan bahasa C (C-Language). Penciptanya adalah Bill Joy (salah satu pendiri/ Founder dari Sun MicroSystems). Linux mengembangkan Shell yang kompatibel dengan Bourne-Shell, juga mengadaptasi kemampuan yang ada di Korn-Shell. Shell ini disebut sebagai bash (Bourne Again Shell) dengan nama program (/bin/bash). Perbedaan antara shell-shell tersebut hampir tidak ada, kecuali pada fasilitas pemrograman dan editing. Umumnya pemakai UNIX aliran AT&T menggunakan Bourne-Shell dan Korn Shell, aliran BSD seperti SunOS menggunakan C-Shell, sedangkan pemakai Linux menggunakan BASH. Pada awalnya bash diciptakan untuk menghindari lisensi/copyright Unix.
  • 68. Halaman : 65 Sistem Operasi 2 : Linux Shell mana yang akan dipakai pengguna Linux, dapat dipilih saat membuat account baru, atau mengubahnya pada file /etc/passwd. root:*:0:0:Charlie &,,,:/root:/bin/csh demon:*:666:666::/home/bofh/demon:/bin/ksh di0311111:*:1000:1001:Bill Gates:/home/di/di031111:/bin/sh Pada prinsipnya shell adalah program yang dapat dibuat melalui bahasa pemrograman seperti C atau lainnya. Kreatifitas pengembang software banyak yang menciptakan shell lainnya, walaupun kurang populer seperti tcsh, zsh dan lainnya. 8.1 Profile Saat seoarang user melakukan login, sistem akan menjalankan program antara lain : /etc/profile Berisi shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux yang melakukan session login. PATH="/usr/local/bin:/usr/bin:/bin:/usr/games:/var/qmail/bin" PS1='u@h:w$ ' umask 022 HOSTNAME="`cat /etc/HOSTNAME`" HISTSIZE=1000 HISTFILESSIZE=1000 export PATH TERM PS1 HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE USER LOGNAME PATH, merupakan daftar nama direktori. Bila sebuah instruksi diberikan dari prompt shell, maka instruksi tersebut akan dicari pada daftar tersebut. PS1, adalah prompt. Dalam hal ini dirinci sebagai berikut : PS1='u@h:w$ ' u = Nama user h = Nama Host W = Nama working directory .bash_profile Merupakan profile setiap pemakai yang terletak pada home direktori masing-masing user. Sebelumnya sistem melakukan pengecekan apakah ada file ini, jika ada sistem akan mengeksekusi. File .bash_profile adalah hiddent file yang terletak dihome direktori masing-masing user. Untuk melihatnya dapat digunakan perintah $ls –a
  • 69. Halaman : 66 Sistem Operasi 2 : Linux .bash_login File .bash_login juga terletak dalam direktori home user. Urutan pengeksekusiannya adalah, jika dalam home direktori user tidak ditemukan file .bash_profile, maka sistem akan mencari file .bash_login. Seterusnya jika sistem tidak menemukan file .bash_login, sistem akan mencari file .profile untuk dieksekusi bila ditemukan. .bashrc File .bashrc akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lainmelalui instruksi su (substitute user). .bash_logout User pada saat logout, shell terlebih dahulu akan mencari file .bash_logout, bile file tersebut ada maka file .bash_logout akan dieksekusi terlebih dahulu. Biasanya file ini diisi perintah-perintah untuk membersihkan jejak user, untuk keamanan. $ cat .bash_logout clear Pada contoh diatas .bash_logout hanya berisi satu instruksi, yaitu clear yang berarti membersihkan layar saat proses logout dilakukan oleh user tersebut. 8.2 History History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat sebagai history, kemudian dapat dipilih kembali, diedit dan dieksekusi. History umumnya memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan intruksi maupun parameter. History mempunyai batasan maksimum instruksi yang dapat disimpan. Hal ini dinyatakan pada variabel HISTSIZE. $echo $HISTSIZE
  • 70. Halaman : 67 Sistem Operasi 2 : Linux Untuk menampilkan instruksi yang telah dilakukan dengan menjalankan command history. $history <enter> --cut---- 667 w 668 cat /etc/profile 669 cat /etc/profile | less 670 ls -a 671 history Daftar intruksi dilengkapi dengan nomor urut. Nomor kemudian dapat dijadikan parameter dalam mengedit atau mengulang instruksi. Selain instruksi history, instruksi fc (fix command) juga dapat digunakan, seperti berikut : $ fc –l 667 w 668 cat /etc/profile 669 cat /etc/profile | less 670 ls -a 671 history 672 fc 673 history 674 fc –l Secara lebih nyata, fc dapat menampilkan instruksi antara 2 buah nomor, misalnya no. 667 s.d 669 : an71k@lug:~$ fc -l 667 669 667 w 668 cat /etc/profile 669 cat /etc/profile | less Cara diatas dapat diganti dengan menggunakan kata depan instruksi yang diberikan, an71k@lug:~$ fc -l clear whereis 683 clear 684 ls -l 685 ps -aux 686 whereis ls
  • 71. Halaman : 68 Sistem Operasi 2 : Linux Intruksi dapat diedit dengan menggunakn fasilitas editor, misalnya editor vi. Penggunaan vi ini dapat dinyatakan dengan parameter sebagai berikut : $ fc 685 Instruksi diatas akan mengaktifkan editor vi, dan instruksi tersebut dapat diedit dalam vi, kemudian setelah selesai tekan ESC ZZ untuk keluar dari editor. Navigator history, dapat digunakan sebagai bantuan untuk bernavigasi terhadap instruksi dalam daftar history. Navigator tersebut antara lain : ^P (CTRL + P) : Melihat instruksi sebelumnya ^N (CTRL + N) : Melihat instruksi sesudahnya !! : Eksekusi kembali instruksi sebelumnya !! -3 : Instruksi 3 sebelum terakhir akan di eksekusi !! 100 : Ulangi eksekusi instruksi no 100 8.3 Prompt String (PS) Prompt String merupakan script yang berada pada file /etc/profile atau .bash_profile yang berfungsi untuk mengubah tampilan prompt user. Setelah mengganti variabel PS1, berikutnya jalankan instruksi export PS1 agar dikenal disemua shell. Beberapa penggantian prompt seperti berikut ini : $ PS1=”! >” prompt dari nomor history 69 > 69 > PS1=”d > “ Prompt dari tanggal sekarang Mon Apr 12 > Mon Apr 12 >PS1=”t >” Prompt jam sistem 20:10:05 > 20:10:05 >PS1=”u >” Prompt username anjik > anjik >PS1=”w > “ Prompt tanda “~” yang artinya home direktori ~ > ~>PS1=”h >” Prompt hostname lug >
  • 72. Halaman : 69 Sistem Operasi 2 : Linux Untuk menghasilkan sebuah prompt NamaUser@NamaMesin didirectory x $ jika dituliskan dalam prompt adalah : PS1=”u@h w $ “ Dalam menulis prompt selain PS1, juga dapat digunakan PS2 yang nantinya sebagai prompt jika shell memerlukan input. 8.4 BASH-Script Bash Script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi melalui perintah shell (prompt). Program BASH-Script akan menjadi executable jika modus file ditambah dengan “x”. Perhatikan contoh, $ cat > prg1.sh echo “Contoh program Bash” ^ D Untuk dapat dijalankan dalam prompt/shell, terlebih dahulu akses mode file harus ditambah executable atau “x”, sebagai berikut : $ ls -l prg1.sh -rw-r--r-- 1 an71k users 27 Apr 12 17:45 prg1.sh $ chmod +x prg1.sh $ ls -l prg1.sh -rwxr-xr-x 1 an71k users 27 Apr 12 17:45 prg1.sh* Menjalankan Script Untuk menjalankan script tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : $ bash prg1.sh Contoh Program BASH $ sh prg1.sh Contoh Program BASH $ . prg1.sh Contoh Program BASH $ ./prg1.sh
  • 73. Halaman : 70 Sistem Operasi 2 : Linux Contoh Program BASH Eksekusi menggunakan . prg1.sh berarti adalah eksekusi shell, sedangkan ./prg1.sh berada pada direktori aktual. Aturan dalam pembuatan script shell dinyatakan dengan menulis pada baris pertama shell script dengan : #! /bin/bash 8.4.1 Variabel Variabel adalah suatu nama yang dapat digunakan untuk menampung suatu nilai dan nilai yang ada dapat diubah. Pemberian nilai ke suatu variabel dapat melalui penugasan, sebagai berikut : Variabel=nilai Contoh : jalan=“Kedung Baruk 98 Surabaya“ Apabila nilai mengandung karakter khusus seperti spasi, nilai harus ditulis dalam tanda petik. Pemberian string “Kedung Baruk 98 Surabaya“ ke variabel jalan, sebelum dan sesudah tanda sama dengan (+) tidak boleh ada spasinya. Untuk memperoleh nilai/isi dari variabel perlu diawali dengan tanda “$”, perhatikan contoh : echo $jalan 8.4.2 Parameter Posisi Banyaknya sekali perintah UNIX yang melibatkan argumen (parameter). Misalnya untuk menciptakan file bernama a, b, dan c perlu menuliskan perintah berupa : $touch a b c Argumen-argumen seperti ini dapat dikenali pada skrip shell dan biasa disebut sebagai parameter posisi. Parameter di BASH Shell yang berhubungan dengan parameter posisi, antara lain : $# Jumlah parameter $0 Nama skrip Shell
  • 74. Halaman : 71 Sistem Operasi 2 : Linux $1 Parameter Pertama $2 Parameter Kedua ${10} Parameter ke sepuluh $* Semua parameter Contoh penggunaan parameter : $cat prg3.sh #! /bin/bash # prg3.sh # = = = = = = echo “jumlah parameter = $#“ echo “semua parameter = $*“ echo “ Isi $0 : “ $0 echo “ Isi $1 : “ $1 echo “ Isi $2 : “ $2 $./prg3.sh mencoba parameter shell jumlah parameter = 3 semua parameter = mencoba parameter shell Isi $0 : ./prgprg3.sh Isi $1 : mencoba Isi $2 : parameter 8.4.3 Perintah dan fungsi yang dapat digunakan : Perintah - perintah dari yang diketikkan oleh user secara default telah disimpan ke dalam sebuah file. Perintah untuk melihat perintah yang terakhir anda ketikkan dengan menggunakan “history”. Perintah-perintah dari Bourne Shell programming ini hampir sama digunakan oleh user. Perintah-perintah tersebut dapat diketikkan pada editor vi , sehingga dapat dijadikan sebuah program. Bentuk prompt dari Bourne Shell adalah ‘$’. 1. echo Digunakan untuk menampilkan keterangan pada layar komputer. Option: -n digunakan untuk ganti baris baru. Contoh : $ echo -n “Saya hendak belajar Bourne Shell.”
  • 75. Halaman : 72 Sistem Operasi 2 : Linux Hasil : Saya hendah belajar Bourne Shell. 2. tanda( $ ) Digunakan untuk melihat isi dari suatu variabel file. Contoh : $ kalimat=‘Hallo apa kabar’ $ echo $kalimat Hasil: Hallo apa kabar 3. tanda ( ` ....... ` ) Digunakan untuk menjalankan perintah yang ada di dalam tanda petik tunggal terbalik ( ` ...... ` ) Contoh: $ coba=`pwd` $ echo $coba Hasil: /home/siswa 4. Tanda ( ) 1.Digunakan untuk membedakan antara perintah dengan tanda yang akan dicetak. Contoh : $ echo “” “ Hasil: “ 2. Digunakan untuk menjalankan suatu perintah di dalam perintah. Contoh: $echo “Sekarang saya ada di direktory : `pwd` ” Hasil: Sekarang saya ada di direktory : /home/siswa