SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1 : 5




                   UNDANG-UNDANG (UU)
              Nomor : 33 TAHUN 1964 (33/1964)
           Tanggal : 31 DESEMBER 1964 (JAKARTA)
            Sumber : LN 1964/137; TLN NO. 2720
Tentang DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG

                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang:
a. bahwa berhubung dengan perkembangan masyarakat dewasa ini sebagai
   langkah pertama menuju kesuatu sistim jaminan sosial (social security)
   sebagaimana ditetapkan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
   Sementara No. II/ MPRS/1960, beserta lampiran-lampirannya, dianggap perlu
   untuk mengadakan dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang;
b. bahwa sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
   No. II/MPRS/1960, iuran dana pertanggungan wajib yang terhimpun, yang
   tidak/belum akan digunakan dalam waktu dekat untuk membayar ganti rugi,
   dapat disalurkan penggunaannya untuk pembiayaan rencana-rencana
   pembangunan;

Mengingat:
pasal-pasal 5 ayat 1, 20 ayat 1 dan 23 ayat 2 Undang-undang Dasar;

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong.
Memutuskan :
Menetapkan:
Undang - Undang Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.

                                   Istilah
                                   Pasal 1.
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
a. quot;Menteriquot; yalah Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan.
b. quot;Kendaraan bermotor umumquot; yalah kendaraan bermotor umum yang dipakai
   untuk mengangkut penumpang menurut pasal 1 ayat (1) Undang-undang Lalu-
   Lintas dan Angkutan Jalan Raya.
c. quot;Dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpangquot; yalah dana yang
   terhimpun dari iuran-iuran, terkecuali jumlah yang akan ditetapkan oleh
   Menteri untuk pembayaran ganti rugi akibat kecelakaan penumpang.

                            Dana dan iuran.
                               Pasal 2.
Hubungan hukum pertanggungan wajib kecelakaan penumpang diciptakan antara
iuran dana dan penguasa dana.

                                   Pasal 3.
(1)
      a. Tiap penumpang yang sah dari kendaraan bermotor umum, kereta-api,
         pesawat terbang, perusahaan penerbangan nasional dan kapal
         perusahaan perkapalan/pelayaran nasional, wajib membayar iuran
2 : 5




           melalui pengusaha/pemilik yang bersangkutan untuk menutup akibat
           keuangan disebabkan kecelakaan penumpang dalam perjalanan.
        b. Penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota dibebaskan dari
           pembayaran iuran wajib.
        c. Iuran wajib tersebut pada sub a diatas digunakan untuk mengganti
           kerugian berhubung dengan:
                I.     kematian, dan
                II.    cacat tetap, akibat dari kecelakaan penumpang.
(2) Dengan Peraturan Pemerintah dapat diadakan pengecualian dari pembayaran
    iuran wajib seperti termaksud pada ayat (1) sub a di atas.

                                    Pasal 4.
(1) Hak atas pembayaran ganti rugi tersebut dalam pasal-3 dibuktikan semata-mata
    dengan surat bukti menurut contoh yang ditetapkan oleh Menteri.
(2) Surat bukti tersebut pada ayat (1) diberikan kepada setiap penumpang yang
    wajib membayar iuran bersama dengan pembelian tiket.

                                   Pasal 5.
Paling lambat pada tanggal 27 dari setiap bulan, pengusaha dari perusahaan-
perusahaan kendaraan tersebut pada pasal 3 ayat (1) sub a sudah harus
menyetorkan hasil penerimaan uang iuran wajib dari para penumpang kepada
dana pertanggungan melalui bank atau badan asuransi yang ditunjuk oleh Menteri.

                                  Pasal 6.
Investasi dari dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang diatur oleh
Menteri.

                    K e t e n t u a n -K e t e n t u a n P e l a k s a n a a n .
                                           Pasal 7.
Jumlah besarnya uang iuran wajib dan besarnya jumlah ganti rugi tersebut dalam
pasal 3 ayat (1 ) sub a serta ketentuan-ketentuan pelaksanaan lainnya dari Undang-
undang ini diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah.

                     K e t e n t u a n -K e t e n t u a n H u k u m .
                                        Pasal 8.
Perusahaan angkutan tersebut pada pasal 3 ayat (1) sub a yang melakukan tindakan
sebagai inkaso, bilamana ia melakukan kelalaian menjalankan kewajibannya tidak
memungut iuran kepada penumpang dan atau tidak menyetorkan hasil
pendapatannya pada waktu yang ditentukan menurut pasal 5 dikenakan hukuman
denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

                                  Pasal 9.
Undang-undang Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa, Lembaran-Negara
tahun 1959 No. 63, dapat dinyatakan berlaku untuk penagihan denda yang
diancamkan.

                                 Penutup
                                Pasal 10.
Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan.
3 : 5




Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik
Indonesia.

Disahkan di Jakarta.
pada tanggal 31 Desember 1964.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SUKARNO.

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 1964.
SEKRETARIS NEGARA,
MOHD. ICHSAN.
4 : 5




                  PENJELASAN ATAS
           UNDANG-UNDANG No. 33 TAHUN 1964
                      Tentang
   DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG.

UMUM.
I. 1.
(1) Setaraf dengan kemajuan teknik modern dalam penghidupan manusia
     bermasyarakat, terkandung bahaya yang kian meningkat disebabkan
     kecelakaan-kecelakaan di luar kesalahannya. Pada dasarnya, setiap
     warganegara harus mendapat perlindungan terhadap kerugian yang diderita
     karena resiko-resiko demikian. Ini merupakan suatu pemikiran sosial. Oleh
     karena keadaan ekonomi dan keuangan dewasa ini belum mengizinkan, bahwa
     segala akibat mengadakan jaminan sosial tersebut ditampung oleh Pemerintah,
     maka perlu usaha ini dilakukan secara gotong-royong. Manifestasi dari
     kegotong-royongan ini adalah dengan pembentukan dana-dana yang cara
     pemupukannya dilakukan dengan mengadakan iuran-iuran wajib, dimana akan
     dianut principe bahwa yang dikenakan iuran wajib tersebut adalah hanya
     golongan atau mereka yang berada atau mampu saja, sedang hasil
     pemupukannya akan dilimpahkan juga kepada perlindungan jaminan rakyat
     banyak. Oleh karena itu jaminan sosial rakyatlah yang dalam pada itu menjadi
     pokok tujuan. Kita lebih melihat kepada rakyat banyak yang mungkin menjadi
     korban resiko-risiko teknik moderen, dari pada kepada para
     pemilik/pengusaha alat-alat modern yang bersangkutan. Dan jika jaminan itu
     dirasakan oleh rakyat, maka akan timbullah pula kegairahan social-control.
(2) Sebagai langkah pertama menuju kesuatu sistim jaminan sosial (social security)
     yang mengandung perlindungan yang dimaksud, dapatlah diadakan iuran-iuran
     wajib bagi para penumpang-penumpang dari kendaraan bermotor umum,
     kereta api. pesawat terbang perusahaan penerbangan nasional dan kapal
     perusahaan perkapalan/pelayaran nasional dengan menganut principe tersebut
     di dalam ad 1 di atas.
(3) Pembentukan dana-dana tersebut akan dipakai guna perlindungan bagi
     penumpang terhadap kecelakaan yang terjadi dengan alat-alat pengangkutan
     besar seperti kereta api, kapal terbang dan kapal laut. Pun penumpang
     kendaraan bermotor umum perlu mendapat perlindungan yang sama.
     Kecelakaan kereta api Trowek (1961 & l963), kecelakaan kapal terbang sebagai
     Burangrang crash ( 1962), dll.nya, membuat Pemerintah menganggap perlu
     untuk membentuk dana-dana yang akan menampung akibat keuangan
     disebabkan kecelakaan penumpang dalam perjalanan.

II.4.
(4) Sejalan dengan segi-segi sosial yang telah diuraikan di atas, dari iuran-iuran
     wajib tersebutpun dapat diharapkan terhimpunnya dana-dana yang dapat
     digunakan untuk tujuan pembangunan, karena dengan pembayaran iuran wajib,
     secara sadar ataupun tidak, seseorang itu telah menjalankan aksi menabung.
     Dengan demikian, iuran wajib merupakan pula alat untuk memupuk tabungan
     secara terpimpin, demi membantu menekan inflasi dan menambah dana
     investasi yang diperlukan dalam rangka pembiayaan Pembangunan Nasional-
     Semesta-Berencana.
5 : 5




(5) Tentu saja, dana yang akan terkumpul nanti harus diatur penggunaaannya yaitu
    pada proyek-proyek yang produktif dimana Pemerintah mempunyai penyertaan
    modal sepenuhnya atau sebagian terbesar secara langsung atau tidak langsung.
    Dalam hal ini Departermen Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan
    adalah instansi Pemerintah yang paling tepat untuk mengaturnya. Berhubung
    dengan itu, penggunaan dana yang tersedia bagi inventasi itu, harus diatur oleh
    Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan. Untuk dapat
    mengatur penggunaan tersebut di atas secara effektif dan effisien, perlulah
    dana-dana yang dapat di-inventasikan itu, dipusatkan dalam suatu badan
    Pemerintah c.q. suatu Perusahaan Negara yang harus mengadministrir dana-
    dana tersebut secara baik, sehingga terjaminlah kedua tujuan dari pemupukan
    dana-dana tersebut, yaitu:
           1. untuk sewaktu-waktu dapat menutup akibat keuangan disebabkan
              kecelakaan penumpang dalam perjalanan;
           2. tetap tersedianya quot;invesible-fundsquot; yang dapat dipergunakan oleh
              Pemerintah untuk tujuan produktif yang non-inflatoir.

PASAL DEMI PASAL.
P a s a l 1 d a n 2 . Cukup jelas.
Pasal 3.
Berhubung kereta api merupakan alat pengangkutan yang murah bagi rakyat
banyak, terutama untuk jarak-jarak dekat dimana rakyat kecillah yang
mempergunakan kesempatan itu, maka sudah sewajarnya bahwa para penumpang
kereta api untuk jarak kurang dari 50 km dibebaskan dari pembayaran iuran wajib
tersebut meskipun terhadap mereka tetap diberikan jaminan pembayaran ganti-
kerugian bila mereka mengalami kecelakaan dalam perjalanan.
Pun bagi penumpang kereta api kota (ringbaan dan trem listrik) berlaku ketentuan-
ketentuan yang sama seperti tersebut di atas. Sedangkan bagi para penumpang
kendaraan bermotor umum di dalam kota yang dibebaskan dari pembayaran iuran
wajib, diberikan juga jaminan pembayaran ganti kerugian yang dimaksud.
P a s a l 4 , 5 d a n 6 . Cukup jelas.
Pasal 7.
Berhubung dengan adanya kenyataan bahwa memang ada perbedaan dalam
kemampuan untuk membayar iuran wajib bagi mereka yang menumpang klas I
dengan yang naik kelas II atau klas III untuk alat pengangkutan tersebut dalam
pasal 3 ayat (1)sub a, maka di dalam menentukan jumlah iuran wajib harus
ditetapkan secara progressif, artinya untuk klas yang lebih mahal harus dibayar
iuran wajib yang prosentuil lebih besar juga.
P a s a l 8 , 9 d a n 1 0 . Cukup jelas.

Mengetahui :
Sekretaris Negara.
MOHD. ICHSAN.

    LEMBARAN NEGARA DAN TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA TAHUN 1964

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014cahpelok
 
Sejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiSejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiTommy Wibowo
 
Asuransi n polis
Asuransi n polisAsuransi n polis
Asuransi n polisrussyhanna
 
Sosialisasi uu 33 34 jasa raharja
Sosialisasi uu 33   34 jasa raharjaSosialisasi uu 33   34 jasa raharja
Sosialisasi uu 33 34 jasa raharjaSarif Sidik
 
Contoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaan
Contoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaanContoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaan
Contoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaanTaksi Cirebon
 
Perjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintah
Perjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintahPerjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintah
Perjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintahGLC
 
Uu no 42_1999_ttg fidusia
Uu no 42_1999_ttg fidusiaUu no 42_1999_ttg fidusia
Uu no 42_1999_ttg fidusiaBobby D'Arch
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Fenti Anita Sari
 

Was ist angesagt? (18)

1 pp63 th1999
1 pp63 th19991 pp63 th1999
1 pp63 th1999
 
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
 
Sejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiSejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransi
 
Asuransi n polis
Asuransi n polisAsuransi n polis
Asuransi n polis
 
Hukum Fidusia
Hukum FidusiaHukum Fidusia
Hukum Fidusia
 
Skep 40-iii-2010 ac incident accident report
Skep 40-iii-2010 ac incident  accident reportSkep 40-iii-2010 ac incident  accident report
Skep 40-iii-2010 ac incident accident report
 
Pp 39 tahun_2008
Pp 39 tahun_2008Pp 39 tahun_2008
Pp 39 tahun_2008
 
Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
 
Sosialisasi uu 33 34 jasa raharja
Sosialisasi uu 33   34 jasa raharjaSosialisasi uu 33   34 jasa raharja
Sosialisasi uu 33 34 jasa raharja
 
Contoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaan
Contoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaanContoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaan
Contoh surat perjanjian sewa mobil berupa dokumen resmi perusahaan
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Uu 25 2003
Uu 25 2003Uu 25 2003
Uu 25 2003
 
Perjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintah
Perjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintahPerjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintah
Perjanjian pengadaan kendaraan bermotor pemerintah
 
Uu no 42_1999_ttg fidusia
Uu no 42_1999_ttg fidusiaUu no 42_1999_ttg fidusia
Uu no 42_1999_ttg fidusia
 
Uu 02 1992
Uu 02 1992Uu 02 1992
Uu 02 1992
 
Uu 15 1992
Uu 15 1992Uu 15 1992
Uu 15 1992
 
Hukum Kebendaan
Hukum KebendaanHukum Kebendaan
Hukum Kebendaan
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
 

Andere mochten auch

Bambang Setiono Restrukturisasi Industri Pulp And Paper
Bambang Setiono   Restrukturisasi Industri Pulp And PaperBambang Setiono   Restrukturisasi Industri Pulp And Paper
Bambang Setiono Restrukturisasi Industri Pulp And PaperPeople Power
 

Andere mochten auch (8)

Bambang Setiono Restrukturisasi Industri Pulp And Paper
Bambang Setiono   Restrukturisasi Industri Pulp And PaperBambang Setiono   Restrukturisasi Industri Pulp And Paper
Bambang Setiono Restrukturisasi Industri Pulp And Paper
 
Uu 04 2004 Pjls
Uu 04 2004 PjlsUu 04 2004 Pjls
Uu 04 2004 Pjls
 
Uu 21 1997
Uu 21 1997Uu 21 1997
Uu 21 1997
 
Uu 16 2000 Pjls
Uu 16 2000 PjlsUu 16 2000 Pjls
Uu 16 2000 Pjls
 
Uu 21 03+Pjls
Uu 21 03+PjlsUu 21 03+Pjls
Uu 21 03+Pjls
 
Uu 01 2004 Pjls
Uu 01 2004 PjlsUu 01 2004 Pjls
Uu 01 2004 Pjls
 
Uu 15 2003
Uu 15 2003Uu 15 2003
Uu 15 2003
 
Uu 32 2003 Pjls+L
Uu 32 2003 Pjls+LUu 32 2003 Pjls+L
Uu 32 2003 Pjls+L
 

Ähnlich wie UU PENUMPANG

Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))GLC
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020NicodemusArhatta
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020PrabariniKartika
 
Permenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomi
Permenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomiPermenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomi
Permenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomiFerry Koto
 
Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...
Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...
Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...GLC
 
Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...
Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...
Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...GLC
 
Jr sosialisasi uu 33 34
Jr sosialisasi uu 33   34Jr sosialisasi uu 33   34
Jr sosialisasi uu 33 34Sarif Sidik
 
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...Ridwan Ichsan
 
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011Anton Kurniawan
 
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...GLC
 
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asingUu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asingOchä MegaSukma
 
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdfPOJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdfAristoElyanTambuwun1
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahTm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahWennaSustiany
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Yayasan Pendidikan Pomparan Toga Siregar
 

Ähnlich wie UU PENUMPANG (20)

Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Contoh Perjanjian Pengadaan Bus Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020
 
Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020
 
Sosialisasi 2019.ppt
Sosialisasi  2019.pptSosialisasi  2019.ppt
Sosialisasi 2019.ppt
 
Permenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomi
Permenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomiPermenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomi
Permenhub 51/2014 tentang tarif pesawat kelas ekonomi
 
Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...
Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...
Contoh Perjanjian Pengadaan Chassis Kendaraan Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: ...
 
Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...
Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...
Contoh Perjanjian Kesepakatan Uang Tuntutan Masyarakat Adat atas Tanah Adat (...
 
Jr sosialisasi uu 33 34
Jr sosialisasi uu 33   34Jr sosialisasi uu 33   34
Jr sosialisasi uu 33 34
 
Pm 77
Pm 77Pm 77
Pm 77
 
Pm 77
Pm 77Pm 77
Pm 77
 
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
 
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 92 Tahun 2011
 
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
Contoh Perjanjian Jaminan Produk dan Perbaikan (Beli Perjanjian, Hub: 0811888...
 
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asingUu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
 
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdfPOJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
 
Uu 03 1964
Uu 03 1964Uu 03 1964
Uu 03 1964
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahTm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
 

Mehr von People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

Mehr von People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

UU PENUMPANG

  • 1. 1 : 5 UNDANG-UNDANG (UU) Nomor : 33 TAHUN 1964 (33/1964) Tanggal : 31 DESEMBER 1964 (JAKARTA) Sumber : LN 1964/137; TLN NO. 2720 Tentang DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa berhubung dengan perkembangan masyarakat dewasa ini sebagai langkah pertama menuju kesuatu sistim jaminan sosial (social security) sebagaimana ditetapkan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. II/ MPRS/1960, beserta lampiran-lampirannya, dianggap perlu untuk mengadakan dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang; b. bahwa sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. II/MPRS/1960, iuran dana pertanggungan wajib yang terhimpun, yang tidak/belum akan digunakan dalam waktu dekat untuk membayar ganti rugi, dapat disalurkan penggunaannya untuk pembiayaan rencana-rencana pembangunan; Mengingat: pasal-pasal 5 ayat 1, 20 ayat 1 dan 23 ayat 2 Undang-undang Dasar; Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong. Memutuskan : Menetapkan: Undang - Undang Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. Istilah Pasal 1. Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. quot;Menteriquot; yalah Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan. b. quot;Kendaraan bermotor umumquot; yalah kendaraan bermotor umum yang dipakai untuk mengangkut penumpang menurut pasal 1 ayat (1) Undang-undang Lalu- Lintas dan Angkutan Jalan Raya. c. quot;Dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpangquot; yalah dana yang terhimpun dari iuran-iuran, terkecuali jumlah yang akan ditetapkan oleh Menteri untuk pembayaran ganti rugi akibat kecelakaan penumpang. Dana dan iuran. Pasal 2. Hubungan hukum pertanggungan wajib kecelakaan penumpang diciptakan antara iuran dana dan penguasa dana. Pasal 3. (1) a. Tiap penumpang yang sah dari kendaraan bermotor umum, kereta-api, pesawat terbang, perusahaan penerbangan nasional dan kapal perusahaan perkapalan/pelayaran nasional, wajib membayar iuran
  • 2. 2 : 5 melalui pengusaha/pemilik yang bersangkutan untuk menutup akibat keuangan disebabkan kecelakaan penumpang dalam perjalanan. b. Penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota dibebaskan dari pembayaran iuran wajib. c. Iuran wajib tersebut pada sub a diatas digunakan untuk mengganti kerugian berhubung dengan: I. kematian, dan II. cacat tetap, akibat dari kecelakaan penumpang. (2) Dengan Peraturan Pemerintah dapat diadakan pengecualian dari pembayaran iuran wajib seperti termaksud pada ayat (1) sub a di atas. Pasal 4. (1) Hak atas pembayaran ganti rugi tersebut dalam pasal-3 dibuktikan semata-mata dengan surat bukti menurut contoh yang ditetapkan oleh Menteri. (2) Surat bukti tersebut pada ayat (1) diberikan kepada setiap penumpang yang wajib membayar iuran bersama dengan pembelian tiket. Pasal 5. Paling lambat pada tanggal 27 dari setiap bulan, pengusaha dari perusahaan- perusahaan kendaraan tersebut pada pasal 3 ayat (1) sub a sudah harus menyetorkan hasil penerimaan uang iuran wajib dari para penumpang kepada dana pertanggungan melalui bank atau badan asuransi yang ditunjuk oleh Menteri. Pasal 6. Investasi dari dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang diatur oleh Menteri. K e t e n t u a n -K e t e n t u a n P e l a k s a n a a n . Pasal 7. Jumlah besarnya uang iuran wajib dan besarnya jumlah ganti rugi tersebut dalam pasal 3 ayat (1 ) sub a serta ketentuan-ketentuan pelaksanaan lainnya dari Undang- undang ini diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah. K e t e n t u a n -K e t e n t u a n H u k u m . Pasal 8. Perusahaan angkutan tersebut pada pasal 3 ayat (1) sub a yang melakukan tindakan sebagai inkaso, bilamana ia melakukan kelalaian menjalankan kewajibannya tidak memungut iuran kepada penumpang dan atau tidak menyetorkan hasil pendapatannya pada waktu yang ditentukan menurut pasal 5 dikenakan hukuman denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Pasal 9. Undang-undang Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa, Lembaran-Negara tahun 1959 No. 63, dapat dinyatakan berlaku untuk penagihan denda yang diancamkan. Penutup Pasal 10. Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan.
  • 3. 3 : 5 Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta. pada tanggal 31 Desember 1964. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUKARNO. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 1964. SEKRETARIS NEGARA, MOHD. ICHSAN.
  • 4. 4 : 5 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG No. 33 TAHUN 1964 Tentang DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG. UMUM. I. 1. (1) Setaraf dengan kemajuan teknik modern dalam penghidupan manusia bermasyarakat, terkandung bahaya yang kian meningkat disebabkan kecelakaan-kecelakaan di luar kesalahannya. Pada dasarnya, setiap warganegara harus mendapat perlindungan terhadap kerugian yang diderita karena resiko-resiko demikian. Ini merupakan suatu pemikiran sosial. Oleh karena keadaan ekonomi dan keuangan dewasa ini belum mengizinkan, bahwa segala akibat mengadakan jaminan sosial tersebut ditampung oleh Pemerintah, maka perlu usaha ini dilakukan secara gotong-royong. Manifestasi dari kegotong-royongan ini adalah dengan pembentukan dana-dana yang cara pemupukannya dilakukan dengan mengadakan iuran-iuran wajib, dimana akan dianut principe bahwa yang dikenakan iuran wajib tersebut adalah hanya golongan atau mereka yang berada atau mampu saja, sedang hasil pemupukannya akan dilimpahkan juga kepada perlindungan jaminan rakyat banyak. Oleh karena itu jaminan sosial rakyatlah yang dalam pada itu menjadi pokok tujuan. Kita lebih melihat kepada rakyat banyak yang mungkin menjadi korban resiko-risiko teknik moderen, dari pada kepada para pemilik/pengusaha alat-alat modern yang bersangkutan. Dan jika jaminan itu dirasakan oleh rakyat, maka akan timbullah pula kegairahan social-control. (2) Sebagai langkah pertama menuju kesuatu sistim jaminan sosial (social security) yang mengandung perlindungan yang dimaksud, dapatlah diadakan iuran-iuran wajib bagi para penumpang-penumpang dari kendaraan bermotor umum, kereta api. pesawat terbang perusahaan penerbangan nasional dan kapal perusahaan perkapalan/pelayaran nasional dengan menganut principe tersebut di dalam ad 1 di atas. (3) Pembentukan dana-dana tersebut akan dipakai guna perlindungan bagi penumpang terhadap kecelakaan yang terjadi dengan alat-alat pengangkutan besar seperti kereta api, kapal terbang dan kapal laut. Pun penumpang kendaraan bermotor umum perlu mendapat perlindungan yang sama. Kecelakaan kereta api Trowek (1961 & l963), kecelakaan kapal terbang sebagai Burangrang crash ( 1962), dll.nya, membuat Pemerintah menganggap perlu untuk membentuk dana-dana yang akan menampung akibat keuangan disebabkan kecelakaan penumpang dalam perjalanan. II.4. (4) Sejalan dengan segi-segi sosial yang telah diuraikan di atas, dari iuran-iuran wajib tersebutpun dapat diharapkan terhimpunnya dana-dana yang dapat digunakan untuk tujuan pembangunan, karena dengan pembayaran iuran wajib, secara sadar ataupun tidak, seseorang itu telah menjalankan aksi menabung. Dengan demikian, iuran wajib merupakan pula alat untuk memupuk tabungan secara terpimpin, demi membantu menekan inflasi dan menambah dana investasi yang diperlukan dalam rangka pembiayaan Pembangunan Nasional- Semesta-Berencana.
  • 5. 5 : 5 (5) Tentu saja, dana yang akan terkumpul nanti harus diatur penggunaaannya yaitu pada proyek-proyek yang produktif dimana Pemerintah mempunyai penyertaan modal sepenuhnya atau sebagian terbesar secara langsung atau tidak langsung. Dalam hal ini Departermen Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan adalah instansi Pemerintah yang paling tepat untuk mengaturnya. Berhubung dengan itu, penggunaan dana yang tersedia bagi inventasi itu, harus diatur oleh Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan. Untuk dapat mengatur penggunaan tersebut di atas secara effektif dan effisien, perlulah dana-dana yang dapat di-inventasikan itu, dipusatkan dalam suatu badan Pemerintah c.q. suatu Perusahaan Negara yang harus mengadministrir dana- dana tersebut secara baik, sehingga terjaminlah kedua tujuan dari pemupukan dana-dana tersebut, yaitu: 1. untuk sewaktu-waktu dapat menutup akibat keuangan disebabkan kecelakaan penumpang dalam perjalanan; 2. tetap tersedianya quot;invesible-fundsquot; yang dapat dipergunakan oleh Pemerintah untuk tujuan produktif yang non-inflatoir. PASAL DEMI PASAL. P a s a l 1 d a n 2 . Cukup jelas. Pasal 3. Berhubung kereta api merupakan alat pengangkutan yang murah bagi rakyat banyak, terutama untuk jarak-jarak dekat dimana rakyat kecillah yang mempergunakan kesempatan itu, maka sudah sewajarnya bahwa para penumpang kereta api untuk jarak kurang dari 50 km dibebaskan dari pembayaran iuran wajib tersebut meskipun terhadap mereka tetap diberikan jaminan pembayaran ganti- kerugian bila mereka mengalami kecelakaan dalam perjalanan. Pun bagi penumpang kereta api kota (ringbaan dan trem listrik) berlaku ketentuan- ketentuan yang sama seperti tersebut di atas. Sedangkan bagi para penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota yang dibebaskan dari pembayaran iuran wajib, diberikan juga jaminan pembayaran ganti kerugian yang dimaksud. P a s a l 4 , 5 d a n 6 . Cukup jelas. Pasal 7. Berhubung dengan adanya kenyataan bahwa memang ada perbedaan dalam kemampuan untuk membayar iuran wajib bagi mereka yang menumpang klas I dengan yang naik kelas II atau klas III untuk alat pengangkutan tersebut dalam pasal 3 ayat (1)sub a, maka di dalam menentukan jumlah iuran wajib harus ditetapkan secara progressif, artinya untuk klas yang lebih mahal harus dibayar iuran wajib yang prosentuil lebih besar juga. P a s a l 8 , 9 d a n 1 0 . Cukup jelas. Mengetahui : Sekretaris Negara. MOHD. ICHSAN. LEMBARAN NEGARA DAN TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA TAHUN 1964