SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
RGS & Mitra


                               UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                     NOMOR     19    TAHUN 2004
                                              TENTANG
            PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
 NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999
                        TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG


                               DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


                                  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ,


Menimbang   :   a.     bahwa di dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan tidak
                      mengatur kelangsungan perizinan atau perjanjian pertambangan yang telah ada
                      sebelum berlakunya Undang-undang tersebut ;

                b.    bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di
                      bidang pertambangan yang di kawasan hutan terutama bagi investor yang telah
                      memiliki izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut ,
                      sehingga dapat menempatkan Pemerintah dalam posisi yang sulit dalam
                      mengembangkan iklim investasi ;

                c.    bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam berusaha di bidang
                      pertambangan yang berada di kawasan hutan , dan mendorong minat serta
                      kepercayaan investor untuk berusaha di Indonesia, Pemerintah telah menetapkan
                      Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
                      Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan ;

                d.    bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan

                      c dipandang perlu menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

                      Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun

                      1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang ;



Mengingat   :    1.    Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2)
                      Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan
                      Keempat Undang-Undang Dasar 1945;

                2.    Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara
                      Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor
                      3888);



                                         Dengan persetujuan

                       DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK             INDONESIA
RGS & Mitra

                                              MEMUTUSKAN :

Menetapkan      :    UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI

                    UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS

                    UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG              KEHUTANAN MENJADI

                    UNDANG-UNDANG.



                                                  Pasal 1

                     Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

                    Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

                    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran

                    Negara Nomor 4374) ditetapkan menjadi Undang-undang , dan melampirkannya

                    sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-undang ini.


                                                  Pasal 2

                     Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan .


                     Agar setiap orang mengetahuinya , memerintahkan pengundangan Undang-undang ini

                    dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia .


                                                                               Disahkan diJakarta
                                                                               pada tanggal 13 Agustus
                                                                               2004

                                                                               PRESIDEN REPUBLIK
                                                                               INDONESIA ,

                                                                                            ttd.

                                                                               MEGAWATI
                                                                               SOEKARNOPUTRI


Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 13 Agustus 2004
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ,
                           ttd.
               BAMBANG KESOWO




                    LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 86




                           Salinan sesuai dengan aslinya,
      Deputi Sekretaris Kabinet
RGS & Mitra

            Bidang Hukum dan
           Perundang-undangan




                                  Lambock V. Nahattands




                                              PENJELASAN
                                                   ATAS
                                 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                        NOMOR 19      TAHUN 2004

                                                TENTANG
                    PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
     NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999
                             TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG




I.      UMUM

      Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan , telah menimbulkan
      ketidakpastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan di kawasan hutan terutama bagi
      pemegang izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut . Ketidakpastian
      tersebut terjadi , karena dalam ketentuan Undang-undang tersebut tidak ada ketentuan yang
      menyatakan bahwa perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan
      yang telah ada sebelum berlakunya undang-undang tersebut tetap berlaku . Tidak adanya ketentuan
      tersebut mengakibatkan status dari izin atau perjanjian yang ada sebelum berlakunya
      Undang-undang tersebut menjadi tidak jelas dan bahkan dapat diartikan menjadi tidak berlaku lagi.
      Hal ini diperkuat ketentuan Pasal 38 ayat (4) yang menyatakan secara tegas bahwa pada kawasan
      hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka . Ketentuan
      tersebut semestinya hanya berlaku sesudah berlakunya Undang-undang tersebut dan tidak
      diberlakukan surut .

      Ketidakpastian hukum dalam melakukan kegiatan usaha pertambangan di kawasan hutan tersebut
      dapat mengakibatkan Pemerintah berada dalam posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim
      investasi .

      Sehubungan dengan hal tersebut , Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti
      Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun
      1999 tentang Kehutanan .

      Sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, Peraturan Pemerintah
      Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41
      Tahun 1999 tentang Kehutanan perlu ditetapkan menjadi Undang-undang .
RGS & Mitra

II.    PASAL DEMI PASAL


      Pasal 1

            Cukup jelas
      Pasal 2

            Cukup jelas




                 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK               INDONESIA NOMOR 4412




                                                    LAMPIRAN

                                                    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

                                                    NOMOR         : 19 TAHUN 2004
                                                    TANGGAL       : 13 AGUSTUS 2004
           PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK                      INDONESIA
                                           NOMOR 1 TAHUN 2004
                                                   TENTANG
                                              PERUBAHAN ATAS
                                 UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999
                                            TENTANG KEHUTANAN


                                      PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ,



Menimbang        :    a.    bahwa di dalam Undang-undang      Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

                           tidak mengatur mengenai kelangsungan perizinan atau perjanjian

                           pertambangan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut ;

                     b.     bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di

                           bidang pertambangan di kawasan hutan terutama bagi investor yang telah

                           memiliki izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut ,

                           sehingga dapat menempatkan Pemerintah dalam posisi yang sulit dalam

                           mengembangkan iklim investasi ;

                     c.     bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam berusaha di bidang

                           pertambangan yang berada di kawasan hutan , dan mendorong minat serta

                           kepercayaan investor untuk berusaha di Indonesia, dipandang perlu untuk
RGS & Mitra

                       melakukan perubahan terhadap Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

                       Kehutanan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ;


Mengingat    :    1.    Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah

                       dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945;
                 2.     Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara
                       Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor
                       3888);


                                          MEMUTUSKAN :

Menetapkan   :        PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG TENTANG
                 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG
                 KEHUTANAN.



                                               Pasal I

                 Menambah ketentuan baru dalam Bab Penutup yang dijadikan Pasal 83A dan Pasal
                 83B, yang berbunyi sebagai berikut :



                                            “Pasal 83A

                 Semua perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan yang
                 telah ada sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
                 Kehutanan dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian
                 dimaksud .”



                                            “Pasal 83B

                 Pelaksanaan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83A
                 ditetapkan dengan Keputusan Presiden .”



                                               Pasal II

                 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal
                 diundangkan .

                 Agar setiap orang mengetahuinya , memerintahkan pengundangan Peraturan
                 Pemerintah Pengganti Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran
                 Negara Republik Indonesia .




                                                          Ditetapkan di Jakarta
                                                          pada tanggal 11 Maret 2004
RGS & Mitra

                                              PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ,

                                                             ttd

                                                   MEGAWATI SOEKARNOPUTRI


Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Maret 2004

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ,

                    ttd

          BAMBANG KESOWO




               LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 29

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tata ruang pulau kalimantan
Tata ruang pulau kalimantanTata ruang pulau kalimantan
Tata ruang pulau kalimantanzhelotech
 
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)Sefnad Bagau
 
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...Om Jin
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Rizki Malinda
 
Perpu 01 2004 Pjls
Perpu 01 2004 PjlsPerpu 01 2004 Pjls
Perpu 01 2004 PjlsPeople Power
 
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...Oswar Mungkasa
 
Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Ponk Pink
 
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundanganLampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundanganAji Sahdi Sutisna
 
Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017081233676730
 
Sop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasanSop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasanBenny Benny
 
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)Article33
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAHiniPurwokerto
 

Was ist angesagt? (20)

Tata ruang pulau kalimantan
Tata ruang pulau kalimantanTata ruang pulau kalimantan
Tata ruang pulau kalimantan
 
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
Sop esdm prov papua (energi sumber daya mineral)
 
Uu 08 2002
Uu 08 2002Uu 08 2002
Uu 08 2002
 
Uu 32 2003
Uu 32 2003Uu 32 2003
Uu 32 2003
 
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN YANG DISERAHKAN KEPADA PIH...
 
Uu 09 2002
Uu 09 2002Uu 09 2002
Uu 09 2002
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
 
Perpu 01 2004 Pjls
Perpu 01 2004 PjlsPerpu 01 2004 Pjls
Perpu 01 2004 Pjls
 
Uu 07 2002
Uu 07 2002Uu 07 2002
Uu 07 2002
 
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
 
Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015Pertambangan presentasi 17juni2015
Pertambangan presentasi 17juni2015
 
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
 
Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundanganLampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundangan
 
Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017Aturan baru pertambangan minerba 2017
Aturan baru pertambangan minerba 2017
 
Sop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasanSop izin keluar masuk kawasan
Sop izin keluar masuk kawasan
 
Uu 11 2000
Uu 11 2000Uu 11 2000
Uu 11 2000
 
Uu 05 1959+Pjls
Uu 05 1959+PjlsUu 05 1959+Pjls
Uu 05 1959+Pjls
 
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
 
Pp1 2014bt
Pp1 2014btPp1 2014bt
Pp1 2014bt
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
 

Andere mochten auch

Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan AncamanLembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan AncamanPeople Power
 
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauWalhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauPeople Power
 

Andere mochten auch (8)

Uu 29 2002
Uu 29 2002Uu 29 2002
Uu 29 2002
 
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan AncamanLembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
 
Uu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 PjlsUu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 Pjls
 
Uu 26 2002 L
Uu 26 2002 LUu 26 2002 L
Uu 26 2002 L
 
Uu 28 2004 Pjls
Uu 28 2004 PjlsUu 28 2004 Pjls
Uu 28 2004 Pjls
 
Uu 19 2001 Pjls
Uu 19 2001 PjlsUu 19 2001 Pjls
Uu 19 2001 Pjls
 
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauWalhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
 
Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 

Ähnlich wie UU Penetapan Perppu Kehutanan

Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi
Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi
Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi Ahmad Toriq
 
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindungPermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindungWahyu Yuns
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagekeo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten NagekeoRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagekeo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten NagekeoPenataan Ruang
 
P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_
P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_
P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_Buumb Bee
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok UtaraRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok UtaraPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonogiriRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonogiriPenataan Ruang
 

Ähnlich wie UU Penetapan Perppu Kehutanan (15)

Uu 09 2000
Uu 09 2000Uu 09 2000
Uu 09 2000
 
Uu 11 2004
Uu 11 2004Uu 11 2004
Uu 11 2004
 
Uu 06 2000
Uu 06 2000Uu 06 2000
Uu 06 2000
 
Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi
Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi
Peraturan Menteri Burung yang Dilindungi
 
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindungPermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagekeo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten NagekeoRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagekeo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagekeo
 
Uu 21 1999
Uu 21 1999Uu 21 1999
Uu 21 1999
 
Uu 16 2003
Uu 16 2003Uu 16 2003
Uu 16 2003
 
P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_
P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_
P.45 2012 standar_pedomanpenilaiankinerjakelolahp_ldanvlkpadahutanhak_rev_
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok UtaraRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara
 
Perpu no 3_tahun_2005
Perpu no 3_tahun_2005Perpu no 3_tahun_2005
Perpu no 3_tahun_2005
 
Uu 10 2000
Uu 10 2000Uu 10 2000
Uu 10 2000
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonogiriRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri
 
Uu 08 2000
Uu 08 2000Uu 08 2000
Uu 08 2000
 
Uu 11 2003
Uu 11 2003Uu 11 2003
Uu 11 2003
 

Mehr von People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORPeople Power
 

Mehr von People Power (20)

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
 

UU Penetapan Perppu Kehutanan

  • 1. RGS & Mitra UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA , Menimbang : a. bahwa di dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan tidak mengatur kelangsungan perizinan atau perjanjian pertambangan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut ; b. bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan yang di kawasan hutan terutama bagi investor yang telah memiliki izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut , sehingga dapat menempatkan Pemerintah dalam posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi ; c. bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan , dan mendorong minat serta kepercayaan investor untuk berusaha di Indonesia, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan ; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c dipandang perlu menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang ; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888); Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
  • 2. RGS & Mitra MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG. Pasal 1 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4374) ditetapkan menjadi Undang-undang , dan melampirkannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-undang ini. Pasal 2 Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan . Agar setiap orang mengetahuinya , memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia . Disahkan diJakarta pada tanggal 13 Agustus 2004 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA , ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2004 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA , ttd. BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 86 Salinan sesuai dengan aslinya, Deputi Sekretaris Kabinet
  • 3. RGS & Mitra Bidang Hukum dan Perundang-undangan Lambock V. Nahattands PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG I. UMUM Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan , telah menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan di kawasan hutan terutama bagi pemegang izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut . Ketidakpastian tersebut terjadi , karena dalam ketentuan Undang-undang tersebut tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya undang-undang tersebut tetap berlaku . Tidak adanya ketentuan tersebut mengakibatkan status dari izin atau perjanjian yang ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut menjadi tidak jelas dan bahkan dapat diartikan menjadi tidak berlaku lagi. Hal ini diperkuat ketentuan Pasal 38 ayat (4) yang menyatakan secara tegas bahwa pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka . Ketentuan tersebut semestinya hanya berlaku sesudah berlakunya Undang-undang tersebut dan tidak diberlakukan surut . Ketidakpastian hukum dalam melakukan kegiatan usaha pertambangan di kawasan hutan tersebut dapat mengakibatkan Pemerintah berada dalam posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi . Sehubungan dengan hal tersebut , Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan . Sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan perlu ditetapkan menjadi Undang-undang .
  • 4. RGS & Mitra II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4412 LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19 TAHUN 2004 TANGGAL : 13 AGUSTUS 2004 PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA , Menimbang : a. bahwa di dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan tidak mengatur mengenai kelangsungan perizinan atau perjanjian pertambangan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut ; b. bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan di kawasan hutan terutama bagi investor yang telah memiliki izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut , sehingga dapat menempatkan Pemerintah dalam posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi ; c. bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan , dan mendorong minat serta kepercayaan investor untuk berusaha di Indonesia, dipandang perlu untuk
  • 5. RGS & Mitra melakukan perubahan terhadap Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ; Mengingat : 1. Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN. Pasal I Menambah ketentuan baru dalam Bab Penutup yang dijadikan Pasal 83A dan Pasal 83B, yang berbunyi sebagai berikut : “Pasal 83A Semua perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian dimaksud .” “Pasal 83B Pelaksanaan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83A ditetapkan dengan Keputusan Presiden .” Pasal II Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan . Agar setiap orang mengetahuinya , memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia . Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 2004
  • 6. RGS & Mitra PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA , ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 2004 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA , ttd BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 29