Dokumen ini membahas peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pertanian berperan sebagai pemasok bahan pangan, bahan baku industri, dan penyerap tenaga kerja. Kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto menurun namun sektor ini penting untuk ekspor nonmigas. Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan seperti harga pembelian minimum, subsidi, dan kredit untuk mendukung pertanian.
3. Pemasok Bahan Pangan dan Bahan Baku
Industri
Pertanian adalah unit produksi biologis primer berbasis
lahan
Output utama pertanian adalah bahan pangan dan
serat
Dewasa ini pertanian dikembangkan sebagai pemasok
sumber bioenergi
Implikasi permasalahan sampai pada persaingan
kepentingan Pangan Vs Bahan Baku Industri Vs Bahan
Baku Bioenergi
Kendala utama yang sering ditemukan yaitu
keterbatasan lahan
4. Sektor Pertanian dalam Pembangunan
Ekonomi
Perkembangan ilmu dan inovasi teknologi
dalam bidang pertanian menyebabkan para
petani meningkatkan pembelian input dari
sektor non pertanian
Permintaan akan jasa pemasaran off-farm
seperti pendistribusian, penyimpanan dan
pengelolahan mengalami peningkatan
5. Penyerapan Tenaga Kerja
Daya serap sektor pertanian terhadap tenaga kerja
cukup besar
Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tidak
memerlukan kualifikasi keterampilan khusus dan level
pendidikan formal tertentu, signifikan dalam jumlah
serta dipengaruhi oleh man-land ratio
Jhonston dan Mellor (2007) menjelaskan bahwa
pertumbuhan sektor pertanian yang makin menurun
juga disebabkan karena ekspansi produksi sektor
pertanian terhadap input tenaga kerja mengikuti hukum
constant dan diminishing return
6. Kontribusi Terhadap PDB
Kuznet, 1961 menyatakan bahwa:
Kontribusi produk dari sektor pertanian
memberikan ekspansi sektor non pertanian
melalui penyediaan pangan dan bahan baku
bagi industri pengolahan;
Sektor pertanian mampu menghasilkan
surplus atas neraca pembayaran karena
sumbangannya terhadap ekspor maupun
pengembangan produk substitusi impor
7. Kontribusi Terhadap PDB
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
*** Angka Sangat sangat sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014
8. Kontribusi Terhadap PDB
Proporsi suatu sektor terhadap total PDB
merupakan alat ukur peran sektor tersebut
dalam perekonomian suatu negara
Jika dilihat dari struktur perekonomian
indonesia dalam kurun dekade terakhir
perekonomian indonesia didominasi oleh tiga
sektor yaitu pertanian, industri pengolahan dan
perdagangan
Pertumbuhan sektor pertanian dipengaruhi oleh
elastisitas permintaan akan makanan dan
produk-produk pertanian
9. Kontribusi Terhadap Perkembangan
Ekspor Nonmigas (Juta US$)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Kementerian Perdagangan
Sektor pertanian merupakan komoditi ekspor yang akan
memperbesar devisa negara
Negara-negara yang memiliki sumberdaya yang rendah
akan memenuhi kebutuhan (khususnya pangan)
penduduknya melalui kegiatan perdagangan (impor)
10. Perkembangan Kebijakan Pertanian di
Indonesia
Tahun Jenis Kebijakan Implementasi Kebijakan
2011 Harga Pembelian
Minimun
BULOG hanya dapat membeli beras dari petani pada saat
harga pasar lebih rendah atau sama dengan harga
pembelian resmi pemerintah
2012 Harga Pembelian
Minimun
Harga pembelian minimum untuk berbagai jenis beras
ditetapkan pada tingkat 25-26% lebih tinggi dari tahun 2011
2010/2012 Subsidi Pupuk Total pengeluaran anggaran yang disediakan pemerintah
dialokasikan untuk mendukung bidang pertanian
2010/2012 Subsidi Benih Petani-petani beras, jagung, kedelai dan gula adalah
penerima bantuan utama, tetapi beberapa subsidi
semacam ini juga disediakan untuk para produsen kopi,
karet alam, minyak sawit dan Pisang
2005/2012 Kredit Istimewa Suku bunga 5-7 persen di bawah suku bunga pasaran
2011/2014 Pembatasan
Kuantitatif Impor
Daging Sapi
Diberlakukan sebagai bagian dari serangkaian langkah
untuk mencapai swasembada daging sapi pada 2014
11. Instrumen-instrumen Utama dalam
Kebijakan
Swasembada
Mencapai swasembada dalam produksi makanan
pokok pilihan adalah pendekatan utama pemerintah
untuk menjamin pasokan pangan.
Raskin
Penerapan harga pembelian minimum untuk beras
dan gula, alokasi anggaran yang substansial untuk
input, dan kompensasi untuk penyediaan jasa bidang
pertanian
12. Instrumen-instrumen Utama dalam
Kebijakan: Tarif Impor
Tahun Jenis Kebijakan
1997/1998 Penghapusan tarif untuk komoditi beras dan gula termasuk tarif
tertentu, monopoli impor, persyaratan perizinan, pembatasan ekspor
produk pertanian
2000-an Pemberlakuan kembali pembatasan kuantitatif impor, khususnya
untuk beras, gula, daging sapi, minyak sawit mentah, produk-produk
turunan dan kakao
2010 Tarif rendah impor MFN untuk produk pertanian pangan, tidak
termasuk minuman beralkohol, berkisar pada tingkatan 5%
2012 Memperkuat prinsip-prinsip kedaulatan pangan dan kemandirian
pangan sebagai pendekatan-pendekatan yang dominan untuk
pasokan/keamanan pangan Membatasi impor dan ekspor makanan
pokok , dan mendirikan otoritas makanan baru untuk menjamin
persediaan pangan yang cukup
13. Strategi Peningkatan Sektor Pertanian
pada Pertumbuhan Ekonomi
Perlu meningkatkan pendapatan petani melalui
diversifikasi produk lebih lanjut
Memperkuat kapasitas regulasi
Meningkatkan pengeluaran untuk penelitian pertanian
Mendukung cara-cara baru dalam penyuluhan pertanian
Mendukung pertumbuhan ICT (Information and
Comunication Technology)
Menjamin berlangsungnya manajemen irigasi
Memperbaiki infrastruktur rural (kawasan perdesaan)