Dokumen tersebut membahas tentang pengguna internet di Indonesia dan cara mengenalkan internet kepada anak-anak berdasarkan usia. Indonesia memiliki 38 juta pengguna internet dan masuk 5 besar di Asia. Facebook adalah situs paling banyak dikunjungi. Internet sehat berarti mengedepankan kebebasan berekspresi secara aman dan bijak dengan pendekatan self-censorship dan pemberdayaan masyarakat. Anak usia muda hanya boleh menggunakan internet bers

1. Source : http://ictwatch.com/internetsehat/

2. Fakta :
 Data Penguna Internet di Indonesia : 38 Juta orang
 Untuk kawasan Asia, Indonesia masuk dalam 5 besar
penguna internet terbanyak bersama
China, Jepang, India dan Korea Selatan
 Penguna layanan Facebook di Indonesia : 28 Juta
orang
sumber : google.com/adplanner ( Mei 2010 )
 Situs yang paling banyak dikunjungi dari Indonesia :
Facebook, blogspot, wordpress, youtube, multiply, twit
ter
Sumber: alexa.com

3. Konten Internet
 Positif  membangun
diri, masyarakat, maupun negara
 Negatif  merugikan diri sendiri ataupun
orang lain moril dan materil
Internet Sehat yang diusung oleh ICT Watch adalah
“mengedepankan kebebasan berekspresi di Internet secara aman
(safely) dan bijak (wisely), dengan pendekatan self-censorship dan
pemberdayaan masyarakat“.

4. Mengenalkan Internet
Berdasarkan Usia Anak

5. Usia 2-4 Tahun
 Anak harus di dampingi orang tua
Melakukan surfing bersama orang tua ada lah yang
terbaik
 Orang tua memilihkan situs yang cocok untuk mereka
kunjungi dan tidak membiarkan anak keluar dari
situs tersebut

6. Usia 4 – 7 Tahun
 Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan
untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh
dikunjungi,berdasarkan pengamatan orang tua
sebelumnya.
Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua
bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan
sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak
sebagai situs yang wajib dibuka saat pertama kali
terhubung dengan Internet

7. Usia 7-10 tahun
 Anak harus di dorong untuk melakukan eksplorasi sendiri
 Tempatkan komputer di ruang yang mudah diawasi
semisal di ruang keluarga
 Pasang software filter dan search engine anak atau browser
untuk anak.
 Fokus orang tua : berapa lama mengunakan internet
perhatikan waktu tidak hanya digunakan untuk internet
saja, perhatikan aktifitas lain
 Upayakan mereka mengunjungi berbagai macam
situs, tidak hanya situs favorit mereka saja

8. Usia 10 -12 tahun
 Kenalkan fungsi internet untuk membantu tugas
sekolah atau menemukan hal-hal baru yang
berkenaan dengan hobby mereka
 Tugas orang tua : membantu mengarahkan kebebasan
mereka
 Pada usia 12 tahun anak mulai mengasah kemampuan
dan nalar berpikir. Sangat penting untuk menekankan
konsep kredibilitas bahwa tidak selamanya yang
mereka lihat di internet itu benar dan bermanfaat

9. Usia 12 -14 tahun
 Anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya
 Mereka mulai tertarik chatting dan social media (
facebook )
 Tekankan kepada mereka untuk tidak memberi data
pribadi, tukar menukar foto atau melakukan
pertemuan face to face dengan seseorang yang baru di
kenal melalui internet tanpa sepengetahuan atau seijin
orang tua.
 Pada usia ini anak harus sudah memahami , faktanya
bahwa seseorang di internet belum tentu seperti yang
di bayangkan

10.  Anak mulai tertarik masalah/materi seksualitas
Orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan
anaknya. Orang tua tidak harus berada di ruangan
yang sama ketika anak mengakses internet, tetapi
anak harus tahu, orang tua berhak keluar masuk
ruangan tersebut untuk menanyakan kegiatan yang
dilakukan ketika sedang online.
 Pentingnya software filter, tapi yang terutama adalah
keterlibatan orang tua yang intensif menekankan nilai
norma dan agama serta meningkatkan kepercayaan
dan keterbukaan antara orang tua dan anak. Masa ini
merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang
tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang halhal seksual kepada anaknya.

11. Usia 14 – 17 tahun
 Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi
dan intelektual
 Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko
tinggi, baik online maupun offline. Tidak jarang
remaja memutuskan untuk bertemu muka dengan
seseorang yang baru dikenalnya melalui Internet,
tentu saja tanpa pengawasan orang tua.
 Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada
remaja bahwa siapapun yang merekakenal di Internet
belumlahtentu seperti apa yang merekabayangkan dan
bisa jauh berbeda dalam kehidupan sehari-hari.