Dokumen tersebut membahas evaluasi berbagai aspek dalam studi kelayakan bisnis, termasuk aspek pasar dan pemasaran, produksi, teknik, dan teknologi. Dibahas pula tahapan produksi dan hal-hal penting yang perlu dievaluasi dalam aspek produksi."
2. PENILAIAN ASPEK DALAM SKB
Identifikasi dan
Verivikasi Aspek Pasar Pemasaran
Identifikasi dan
Identifikasi dan
Verivikasi Aspek Teknik -
Verivikasi Aspek
Teknologi
EVALUASI DAN
Manajemen dan SDM
PENILAIAN ASPEK DALAM
Identifikasi dan
Verivikasi Aspek Yuridis
SKB
Identifikasi dan
Verivikasi Aspek Ek dan
Lingkungan
Identifikasi dan
Verivikasi Aspek
Finansial
2
3. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang pertama dianalisis dalam Studi Kelayakan Bisnis. Hal ini disebabkan agar
dapat diketahui apakah proyek yang akan didirikan atau produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen / pasar. Fokus evaluasi aspek pasar dan pemasaran ini mencakup 3 hal pokok yaitu memperoleh gambaran
mengenai :
Permintaan pasar dan pemasaran atas produk yang akan dihasilkan
Persaingan dan pangsa pasar
Faktor lingkungan ekstern dan ekonomi makro yang dapat mempengaruhi permintaan atas produk
Pasar merupakan tempat dimana kekuatan permintaan dan penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Atau,
pasar merupakan kumpulan manusia yang menginginkan kepuasan, memiliki uang, dan mempunyai kemauan untuk
membelanjakan uangnya. Jadi terdapat 3 faktor utama terjadinya pasar, yaitu manusia dengan segala keinginan, daya beli,
dan tingkah lakunya (Husein Umar, 2000).
Sedangkan istilah pemasaran (marketing) masa kini diartikan sebagai suatu upaya untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen / satisfying consumer needs and wants. (Kotler, P dan Armstrong, G :1997). Dengan demikian perlu
dilakukan riset pasar agar dapat diketahui hal-hal mengenai :
Apa yang diinginkan konsumen
Bagaimana produk yang akan dapat memberikan super value dan harga yang bersaing
Bagaimana dilakukan promosi secara efektif.
3
4. Empat hal diatas disebut sebagai marketing mix, yang merupakan baruan dari 4P, yaitu : Product, Price, Place, and
Promotion. Marketing mix merupakan alat pemasaran yang harus digunakan secara bersamaan agar konsep pemasaran (
core marketing concept’s) dapat dijalankan.
ANALISIS PELUANG PASAR
Telah dijelaskan diatas bahwa konsep pemasaran adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh keuntungan melalui
pemenuhan kepuasan konsumen, yang secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut.
MARKET COSTUMER NEEDS
INTEGRATED MARKETING PROFIT THROUGH COSTUMER SATISFACTION
Untuk dapat mencapai tujuan di atas, hal hal yang perlu dianalisis dalam aspek ini adalah :
a. Lingkungan pemasaran (marketing environment)
b. Pasar konsumen ( consumer market ) dan tingkah laku pembeliannya (buying behaviour )
c. Industri dan persaingan
d. Identifikasi segmen pasar ( market segment )
4
5. MENGANALISIS PELUANG
Hal hal yang perlu dianalisis dalam lingkungan pemasaran adalah :
Kebutuhan ( need ) dan trend pasar
Lingkungan makro mencakup lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi,
lingkungan politik, dan lingkungan sosial budaya
BUYING BEHAVIOUR
Kotler dan Armstrong (1997) menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen ( buying
behaviour ) sebagai berikut :
CULTURAL
SOCIAL
Culture
Reference Group
Subculture
Family
Social Class
Roles & Statuses
PERSONAL
Age & life
Cycle stage
Occupation
Economic
Circumstance
Lifestyle
Personality & Self
Concept
PSYCOLOGICAL
Motivation
Perception
Learning
Beliefs and Attitudes
B
U
Y
E
R
5
6. ANALISIS INDUSTRI DAN PERSAINGAN
Michael E. Porter (1985) menyatakan bahwa terdapat 5 kekuatan yang mempengaruhi profitability perusahaan dalam
menghadapi persaingan, yaitu :
-INDUSTRY COMPETITORS ( segment rivalry),
-POTENTIAL ENTRANTS ( Ancaman Pendatang Baru),
-BUYER (Buyer Power),
-SUBSTITUTIES (Produk Subtitusi),
-SUPPLIERS (Supplier power).
MENGIDENTIFIKASI MARKET SEGMENT DAN TARGET MARKETS
Market Segment adalah suatu kelompok konsumen yang dengan cara yang sama merespon suatu produk. Jadi
melakukan market segmentation berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang masing-masing
kelompok berbeda kebutuhannya, karakteristiknya, atau tingkah lakunya terhadap berbagai produk.
Target Market adalah suatu kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik yang sama di mana
perusahaan memutuskan untuk dapat memenuhi atau melayaninya. Jadi, Market Targeting adalah suatu proses
evaluasi kekuatan setiap market segment dan menyeleksi satu atau beberapa segment untuk dimasukinya.
1. Identifikasi bases for
segmentating the market
2. Developing profiles of
resulting segment
3. Developing measures of
segment attractiviness
4. Select the target segments
5. Develop positioning for each
target segment
6. Develop marketing mix for
each target segment
6
7. ASPEK PRODUKSI, TEKNIK DAN TEKNOLOGI
Produksi adalah suatu proses atau rangkaian aktivitas yang diperlukan untuk membuat suatu barang dan jasa yang
mempunyai nilai sekonomi atau guna (Moch. Ichsan, dkk : 1998).
Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentranformasi input menjadi output berupa barang dan jasa (Sofyan
Assyauri 1999).
Jadi produksi merupakan suatu sistem untuk menyediakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi masyarakat.
INPUT
TRANSFORMASI
OUTPUT
Proses
Barang dan jasa
Material
SDM
Mesin
Energi
Modal
Informasi
metode
Konversi
Contoh :
INPUT
OUTPUT
Bank
Peralatan komputer,tellers
Jasa Pelayanan
Pabrik
Kayu, mesin, peralatan
Meja, kursi, lemari
7
8. Hotel
Perlengkapan Hotel, receptionist
Jasa akomodasi, hiburan, dll
- SISTEMATIKA ASPEK TEKNIK
PEMASARAN
Letak Lokasi
Proses Produksi
ASPEK TEKNIS
Kapasitas Instansi
FINANSIAL DAN
EKONOMI
Seleksi Peralatan
Bangunan Sipil
Desain Engineering
Pendahulu
Desain Engineering
Terinci
Gambar Cetak Biru
Instansi
8
9. - TAHAP PRODUKSI
TAHAP TAHAP PERSIAPAN PRODUKSI
A.
Menetapkan produk yang akan diproduksi dan kapasitas produksi
Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama perusahaan dalam memasarkan produknya. Jika konsumen tidak
merasa puas terhadap produk yang dihasilkan perusahaan maka perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan
sehingga dalam jangka panjang tidak akan dapat survive (bertahan). Oleh karena itu, perusahaan harus membuat dan
memasarkan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginana, dan selera konsumen. Untuk mengetahui keinginan,
dan selera konsumen, perusahaan melakukan riset pasar sehingga dapat diperoleh informasi mengenai jenis, kualitas
dan kuantitas produk yang sebaliknya diproduksi.
Sedangkan kapasitas produksi merupakan suatu batas kemampuan unit produksi untuk berproduksi dalam jangka
waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran per satuan waktu, missal : 1000 ton / bulan.
B.
Menetapkan lokasi proyek
Tujuan penentuan lokasi perusahaan / pabrik / tempat usaha secara tepat adalah agar membantu perusahaan untuk
dapat beroperasi secara lancar, efektif dan efisien. Dengan demikian perusahaan dapat menyediakan barang/jasa
yang tepat pada waktu dengan jumlah, kualitas, serta harga yang layak serta masih dapat memperoleh keuntungan.
Dengan adanya penentuan lokasi secara tepat, maka perusahaan diharapkan akan mempunyai kemampuan dalam :
Melayani konsumen dengan memuaskan
9
10.
Mendapatkan bahan baku secara tepat, kontinyu, dan harga yang layak
Mendapatkan tenaga kerja yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitas
Serta memungkinkan untuk perluasan di masa mendatang
10
11. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi proyek :
1. Factor primer, meliputi :
Mendekati pasar (konsumen)
Mendekati sumber bahan baku
Terdapat fasilitas pengangkutan
Tersedia Tenaga memadai
Terdapat pembangkit tenaga listrik
2. Factor sekunder, meliputi :
Biaya tanah / gedung dikaitkan masa depan
Memungkinkan perluasan
Terdapat service facilities (a.l bengkel mesin, rumah sakit, kantor pos )
Terdapat financial facilities
Water supply
C.
Rencana masa depan
Sikap dan budaya masyarakat sekitar
Menjamin Ketersediaan Bahan
Ketersediaan bahan disini adalah bagaimana menyediakan bahan kuantitas, kualitas, harga, dan pemasok yang tepat
D.
Lay Out
1.
Perencanaan bangunan
Bangunan yang didirikan harus :
11
12.
Memenuhi tujuan dapat melindungi semua input produksi (bahan,peralatan,karyawan,dll) dari cuaca
(panas/hujan), kehilangan, dan resiko kerugian lainnya.
Disesuaikan dengan mesin / peralatan produksi yang akan digunakan sehingga dapat ditetapkan
kekuatan / jenis bahan bangunan dan bentuk bangunan ( bertingkat / tidak ).
Pertimbangan – pertimbangan dalam pembuatan bangunan :
a. Fleksibilitas, yaitu bagaimana agar bangunan dapat dirubah dengan biaya yang tidak terlalu mahal apabila
diperlukan.
b. Kemungkinan perluasan / ekspansi, bangunan harus didisain sedemikian rupa sehingga mempermudah
didirikan tambahan bangunan di masa depan apabila perusahaan melakukan ekspansi.
c. Fasilitas bagi karyawan, sehingga mereka mendapatkan kesenangan kerja dan dengan demikian didapat
moral dan produktivitas kerja yang tinggi ( misalnya : AC, tempat istirahat, kantin, toilet, mussola, dll)
d. Kekuatan dan kapasitas yang memadai dikaitkan dengan mesin / peralatan yang digunakan.
e. Perlindungan kepada karyawan terhadap bahaya kebakaran, keamanan, keselamatan kerja, kesehatan
(debu,polusi)
2.
Penyusunan peralatan pabrik (plant lay out)
Plan lay out berkaitan dengan masalah penyusunan mesin / peralatan produksi dalam pabrik, yaitu bagaimana
mesin/peralatan produksi disusun sehingga proses produksi dapat dilakukan secara efisien dan efektif yang
apada akhirnya akan berpengaruh terhadap perolehan laba dan kelangsungan hidup usaha perusahaan.
Terdapat 2 cara pengaturan lay out yaitu :
12
13. a.
Procees Lay Out, yaitu di mana mesin / peralatan yang sama ditempatkan/dikelompokkan dalam satu
area/departemen yang sama. Lay out ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang berdasarkan job
order, misalnya penjahit.
b.
Product Lay Out, yaitu di mana mesin/peralatan produksi disusun menurut urut-urutan proses produksi
untuk menghasilkan suatu produk. System ini biasa digunakan untuk perusahaan yang memproduksi
secara massa (mass production).
Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun lay out :
Produk yang dihasilkan, mencakup besar, berat, dan sifat produk yang dihasilkan. Misalnya, apabila
produk yang dihasilkan besar dan mudah pecah maka dibutuhkan ruang yang besar.
Urutan produksi, khususnya untuk product lay out
Besar/ bentuk/ jumlah mesin/ peralatan yang dibutuhkan
Kemudahan dilakukan maintenance
Adanya balancing capacities
Fleksibilitas pengaturan mesin/peralatan
Diupayakan minimum movement karena dengan gerak yang lebih sedikit biaya yang terbeban akan
lebih rendah
Service area bagi pekerja/karyawan yang cukup memadai
HAL TERPENTING YANG PERLU DIEVALUASI DALAM ASPEK PRODUKSI
A.
Pemilihan Teknologi
13
14. Agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi, maka harus digunakan teknologi tepat guna sehingga
diharapkan perusahaan mampu :
Meningkatkan kualitas produk
Menekan pokok produksi karena peningkatan efisinesi proses prodksi : antara lain melalui upaya :
Mempercepat proses produksi
Proses produksi yangyang lebih cepat diharapkan dapat penghematan pemakaian tenaga listrik dan
mempercepat pengiriman produk ke kinsmen
Mengurangi limbah (waste) bahan baku
Persyaratan Dalam Pemilihan Teknologi :
Mutu, spesifikasi, dan jenis produk yang akan dihasilkan dengan menggunakan teknologi tersebut dapat
diterima konsuen
Teknologi yang dipilih dapat menjamin tercapainya kapasitas produksi ekonomis (kapasitas produksi yang
paling menguntungkan )
Teknologi yang dipilih tidak akan menimbulkan kesulitan dalam pengadaan tenaga teknis, bahan
baku/pembantu, suku cadang
Sedapat mungkin teknologi yang dipilih dapat menghasilkan sebanyak mungkin jenis produk dengan
menggunakan bahan baku yang sama
B.
Teknologi yang dipilih diterapkan di tempat/Negara lain secara berhasil
Teknologi yang dipilih tidak menimbulkan dampak lingkungan negative bagi masyarakat sekitar
Pemilihan Peralatan Produksi
Pemilihan peralatan produksi (jumlah dan jenis) harus dikaitkan dengan :
14
15.
Kapasitas produksi
C.
Teknologi yang akan digunakan
Balancing capacities
Pasokan bahan baku / pembantu
Dalam penyusunan SKB perlu dievaluai kontinuitas pengadan dan suber pasokan bahan baku, misalnya :
Apakah bahan baku proyek merupakan bahan mentah ( SDA ) atau barang setengah jadi
Apakah sumber pasokan dari dalam negeri. Apabila dari LN perlu dikaji mengenai factor-faktor yang terkait
political risks, exghange rate, competitions, transportations.
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI
Proses Kontinu
Proses umunya menghasilkan volume output yang besar dan berulang ulang (repetitive)
Proses Intermitten (Batch)
Proses yang digunakan bermacam macam proses yang berbeda sehingga dapat menghasilkan lebih dari satu variasi produk
Otomatisasi dan CAM (Computer Aided Manufacturing)
Meminimalkan penggunaan tenaga kerja manusia dan meninggi akurasi serta meminimalkan bahaya.
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Analisis aspek manajemen pada penyusunan SKB mencakup 2 tahap, yaitu pada masa pembangunan proyek (pra operasi) dan masa
operasional.
1.
MASA PEMBANGUNAN PROYEK
15
16. Kegagalan suatu proyek dapat terjadi apabila tenaga kerja pada masa pembangunan proyek kurang berkualitas. Oleh sebab
itu, masa pembangunan (konstruksi) harus terdapat keterpaduan antara ketrampilan tenaga manusia dengan kapasitas
peralatan sejak tahap perencanaan sampai dengan proyek selesai dan diserahkan kepada pemilik proyek. Pembangunan
proyek dapat dilakukan oleh perusahaan kontraktor atau dapat pula dilakukan secara borongan yang dipimpin oleh mandor
borongan.
16
17. Terdapat 3 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan dalam masa pembangunan proyek, yaitu :
A.
Perencanaan proyek
Tujuan perencanaan proyek adalah aktivitas yang dikerjakan sesuai dengan rencana dan apabila terjadi penyimpangan
(misalnya : keterlambatan ) diupayakan agar penyimpangannya tidak materiil. Pada tahap perencanaan ini disusun
suatu rencana kerja pembangunan proyek sampai dengan masa uji coba. Hal-hal yang dianalisis meliputi jenis
pekerjaan, waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan, tenaga pelaksana, peralatan, dan anggaran. Perencanaan yang
lengkap dan matang akan menentukan keberhasilan proyek secara optimal. Yang dimaksud optimal disini adalah
proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan kualitas dan anggaran yang ditentukan. Dengan
demikian, perencanaan harus dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan dan kepentingan pelaksanaan konstruksim
yaitu mulai dari hal-hal yang bersifat teknis sampai dengan bersifat social.
B.
Realisasi Pembangunan Proyek / Pelaksanaan Konstruksi
Pada tahap ini, selain mempersiapkan ijin-ijin, organisasi dan petugas lapagan, disusun pula suatu jadwal rencana
kerja secara spesifik. Penyusunan jadwal kerja paling sederhana adalah menggunakan bagan balok (bar chart), seperti
contoh dibawah ini.
C.
Pengendalian
Pengendalian dilakukan selama masa konstruksi sampai dengan proyek selesai. Pengendalian selama masa konstruksi
dilakukan dengan selalu mengikuti laporan dan evaluasi pekerjaan secara teratur (harian, mingguan, bulanan),
biasanya dilengkapi dengan foto-foto yang menunjukkan realisasi keajuan penyelesaian pekerjaan proyek secara fisik.
Jadi proses pengendalian (waktu dan kualitas) merupakan suatu pemantauan langkah demi langkah terhadap proses
pelaksanaan suatu pekerjaan, mencakup metode kerja, peralatan dan tenaga kerja termasuk keamanan dan
keselamatan kerja.
17
18. 2.
MASA OPERASIONAL
Pada masa operasional, kebutuhan SDM perlu disetimasi menurut jumlah, keahlian, pengalaman, tingkat pendidikan, gaji /
upah, dan kebutuhan masing-masing bagian. Apabila dibutuhkan adanya tenaga asing, perlu diestimasi pula proporsi
banyaknya tenaga asing yang akan digunakan. Misalnya, pada proyek Hotel perlu diestimasi kebutuhan SDM baik TK
Langsung maupun TK Tak Langsung untuk masing- masing bagian.
Disamping kebutuhan jumlah dan tingkat pendidikan SDM, diperlukan pula standarisasi kebutuhan dalam hal :
Keahlian / pengalaman kerja
Gaji / upah dan tunjangan
Kriteria lain (apabila dinilai penting) seperti : memiliki sikap ramah (bagian Humas). Pada industry jasa penerbangan,
misalnya dibutuhkan kriteria khusus bagi pramugari / pramugara, seperti tidak berkaca mata, berpenampilan menarik
dengan minim tinggi badan tertentu dan berat badan seimbang.
Estimasi kebutuhan dan kriteria standart SDM / TK harus disesuaikan dengan struktur organisasi perusahaan
Rencana Pengisian Jabatan
Pada beberapa perusahaan, biasanya siapa yang akan mengisi jabatan tingkat atas telah direncanakan sebelumnya, misalnya
: untuk jabatan komisaris dan direksi. Pihak yang dcalonkan mengisi jabatan – jabatan tersebut sebaiknya adalah orang
orang yang memiliki performance pribadi yang baik, misalnya :
a.
Dikenal sebagai tokoh masyarakat yang jujur
b.
Dikenal sebagai mitra usaha yang baik
c.
Dalam dunia perbankan dinilai sebagai nasabah yang baik
d.
Sedapat mungkin memiliki pengalaman dalam bidang manajerial dengan reputasi baik.
18
19. Informasi yang digunakan untuk menilai performance pribadi tersebut biasanya bersumber dari sesame pengusaha, media
masa, perbankan, dll.
Sumber Pengadaan TK / SDM
TK/SDM yang dibutuhkan sesuai strandarisasi perusahaan adalah cukup langkah dan mungkin tidak mudah mendapatkannya.
Oleh karena itu, penyusunan SKB sebaiknya dicantumkan indikasi sumber pengadaan TK/SDM, misalnya dari :
a.
kelompok perusahaan
b.
Daerah sekitar proyek
c.
Lembaga pelatihan (LPK), lembaga-lembaga yang menspesialisasikan diri dalam bidang penyaluran TK, Perguruan
Tinggi , dll
d.
Luar negeri, misalnya kebutuhan tenaga expert dari Jepang atau Korea (untuk perusahaan otomotif dan elektronik),
dari Hongkong atau Taiwan (untuk Chinese Restaurant), dll
KEGIATAN PERENCANAAN
Kegiatan Perencanaan meliputi
Menyeleksi tim penganalisis system
Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas
Membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas bias diselesaikan sesuai waktu yang direncanakan
Dua tool untuk perencanaan dan control proyek adalah Gantt Charts dan PERT (program Evaluation and Review Techniques)
diagram
MEMPERKIRAKAN WAKTU YANG DIPERLUKAN
Proyek dibagi ke dalam beberapa fase
Kemudian dibagi ke dalam tugas / kegiatan
19
20.
Terakhir dibagi ke perincian kegiatan yang lebih detil
Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas / kegiatan
Bias menggunakan most likely, pessimistic, and optimistic perkiraan untuk waktunya
ASPEK YURIDIS / LEGAL
Dalam penyusunan SKB, analisis sisi turidis sangat penting dilakukan. Hali ini untuk menghindari proyek fiktif atau perusahaan –
perusahaan yang beroperasi secara “illegal”. Yang dimaksud dengan “illegal” disini misalnya apabila perusahaan tidak memiliki iji
usaha atau proyek yang bidang usahanya dilarang oleh Pemda / Negara / wilayah setempat. Disamping itu, evaluasi aspek yuridis
mencakup mengenai :
1.
Bentuk Badan Hukum Perusahaan
2.
Legalitas pelaksanaan proyek (apakah perusahaan beroperasi sesuai ijin yang diberikan oleh pemerintah setempat
3.
Identitas Pelaksana proyek
4.
Lokasi ( tempat) pelaksanaan proyek
5.
Waktu pelaksanaan proyek
6.
Cara pelaksanaan proyek
LEGALITAS PERUSAHAAN
Yang dimaksud legalitas di sini adalah apakah pendirian dan operasional perusahaan telah memenuhi ketentuan-ketentuan
Pemerintah. Misalnya telah memiliki :
Pengesahan perusahaan (untuk PT) oleh Mentri Kehakiman
20
21.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat IJin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Wajib Pajak (NPWP), Keanggotaan / sertifikasi
yang dikeluarkan oleh asosiasi,dll
Untuk beberapa usaha tertentu diperlukan ijin gangguan (HO), Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL)
Untuk eksportir / importer diperlukan surat-surat ijin khusus yang dipersyaratkan bagi eksoortir / importer
IDENTITAS PELAKSANA PROYEK
Identitas dari pelaksana proyek perlu diteliti apakah memenuhi ketentuan / perundang undangan yang berlaku di Indonesia. Hal ini
perlu dilakukan penelitian, misalnya :
Kewarganegaraan
Informasi bank
Keterlibatan perkara pidana / perdata
Hubungan keluarga antar pengurus
LOKASI (TEMPAT) PELAKSANAAN PROYEK
Penelitian lokasi ini lebih dititik beratkan pada :
Perencanaan wilayah
Lokasi proyek harus disesuaikan dengan rencana wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah
Status Kepemilikan Tanah
WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
Proyek baru dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya apabila seluruh ijin terkait telah lengkap dan masih berlaku
21
22. SYARAT PELAKSANAAN PROYEK
Pada beberapa proyek dibutuhkan tambahan dana pinjaman yang bersumber dari Ban, Modal Ventura, Lembaga Leasing, atau pihak
lainnya. Berkaitan dengan pinjaman dana tersebut, biasanya terdapat beberapa syarat khusus yang ditentukan oleh pihak kreditor
dan harus dipenuhi oleh pelaksana proyek sebagai debitor.
ASPEK EKONOMI DAN LINGKUNGAN
Hal-hal yang perlu dianalisis mengenai aspek ekonomi dalam penyusunan SKB adalah berkaitan dengan manfaat proyek
terhadap perekonomian nasional dan social serta masalah-masalah yang menghambat pembangunan ekonomi.
A.
MANFAAT PROYEK BAGI PEREKONOMIAN
Yaitu apakah proyek baru dapat :
Memberdayakan sumber daya nasional
Menghasilkan dan menghemat devisa
Mendorong pertumbuhan masyarakat
B.
Membuka lapangan kerja baru
Menambah pendapatan nasional
HAMBATAN – HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN PROYEK
Iklim yang kurang mendukung ( biasanya terkait dengan proyek agribisnis )
Kualitas SDM dan SDA kurang menunjang sehingga berakibat pada produktivitas yang rendah
Kurangnya modal (capital) yang tersedia sehingga berdampak negative terhadap penyelesaian dan
kesinambungan operasional proyek
22
23.
Tidak stabilnya nilai tukar
Tigginya tingkat suku bunga Bank
Situasi serta kondisi social politik dan keamanan nasional yang kurang kondusif
23
24. Analisis aspek lingkungan dalam SKB mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang disusun oleh
konsultan AMDAL. Di Indonesia AMDAL dikenal sejak 1985-an. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu proyek
(kegiatan) terhadap lingkungan hidup.
Tujuan dilakukan AMDAL terutama adalah agar kualitas lingkungan dapat terjaga dengan baik dan tidak mengalami
kerusakan dengan berdirinya proyek. Contoh pencemaran lingkungan :
Tercemarnya kali Surabaya akibat pembuangan limbah industry
Hutan gundul akibat penebangan kayu secara liar, maupun adanya illegal logging
Udara di Gresik tercemar oleh zat Amonia akibat bocornya saluran PT. Petrokimia.
Bidang usaha yang membutuhkan AMDAL dalam pendiriannya sesuai Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. KPE11/MENLH/3/94/ tanggal 19 Maret 1994, adalah usaha dalam :
Industry pertambangan dan energy (a.l. batu bara, PLTA, PLTD)
Kesehatan (RS,Industri farmasi)
PU (waduk,irigasi, jalan raya / tol)
Agribisnis (tambak > 59 ha, pertanian > 5000 ha, perkebunan > 10.000 ha)
Parpostel (Hotel , padang golf, tepat rekreasi)
Lahan Transmigrasi (3000 ha)
Industri berat (semen, kimia, baja, baterai, kayu, galangan kapal, pesawat terbang, dll)
Perhubungan (pelabuhan)
Perdagangan (>5 ha)
Hankam (Pengkalan Laut/udara, Pusat Latihan Tenbak) nuklir
24
25. Kehutanan ( Taman Safari)
AMDAL VS ANDAL
AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Merupakan hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan hidup
ANDAL ( Analisis Dampak Lingkungan)
Merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak pentingnya suatu kegiatan yang dierncanakan.
Dampak adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar diakibatkkan oleh kegiatan.
PENYUSUNAN HASIL PELAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Produk daripada kegiatan Studi Kelayakan Bisnis adalah berupa Laporan Hasil Studi, dimana Laporan hasil Studi ini minimal
akan terdiri dari :
Pendahuluan
Kondisi eksisting bisnis yang akan dilakukan studi
Metodologi kegiatan
Analisis hasil studi
Kesimpulan
25