Rangkuman materi ekonomi (lintas minat) untuk Kelas Sepuluh SMA Semester 2. Mencangkup Bank, LKBB, Bank Sentral, OJK, Sistem pembayaran (tunai dan nontunai), Manajemen, dan Koperasi.
Rangkuman Ekonomi semester 2 (dua) SMA Kelas X (sepuluh)
1. 1. Bank
Tugas Bank
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro,
deposito, sertifikat deposito, dan tabungan.
Memberikan kredit.
Menerbitkan surat pengakuan utang.
Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun
untuk kepentingan bank itu sendiri.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
berharga.
Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
Fungsi bank
Pada umumnya fungsi bank umum adalah menghimpun dana
dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Secara lebih terperinci fungsi bank umum adalah sebagai berikut :
a) Meyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang
lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
b) Menciptakan uang.
c) Menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
d) Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.
e) Menyalurkan kredit.
Bank umum harus mampu menarik dana masyarakat sebanyak
mungkin. Kemampuan menarik dana masyarakat ini merupakan
persoalan tersendirikarena selalu berhadapan dengan biaya yang
harus dikeluarkan dalam rangka penarikan dana tersebut.
Jenis bank
Berdasarkan Fungsinya
a) Bank Sentral, Bank yang memiliki otoritas penuh dalam
mengendalikan kegiatan moneter suatu negara
b) Bank Umum (bank konvesional & Bank Syariah),
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensial dan atau syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
c) Bank Perkreditan Rakyat, Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau syariah, yg
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran
Berdasarkan Organisasinya
a) Unit Banking, Bank yang hanya mempunyai satu
organisasi dan tidak memiliki cabang
b) Branco Banking, Memiliki cabang-cabang
c) Correspondence Banking, Bank yang dapat melakukan
pemeriksaan dokumen ekspor impor dan kegiatan
utamanya di luar negri
Berdasarkan Kepemilikannya
a) Bank Milik Negara, Seluruh/sebagian besar sahamnya
milik pemerintah. Contoh : BRI
b) Bank Pemerintah Daerah, Milik Pemda. Contoh : Bank
Kaltim
c) Bank Swasta Nasional, Berbadan hukum Indonesia.
Sebgaian/seluruh modalnya dimiliki oleh WNI dan atau
badan hukum Indonesia. Contoh : Bank Muamalat
d) Bank Asing, Kantor cabang dari suatu bank di luar
Indonesia. Contoh : Citibank, commonwealth
Berdasarkan Hukumnya
a) Bank berbentuk perseroan terbatas (PT)
b) Bank berbentuk Firma (Fa)
c) Bank berbentuk badan usaha perseorangan
d) Bank berbentuk koperasi
Prinsip kegiatan usaha (Bank Umum)
a) Prinsip Kepercayaan (fiduciary relation principle)
Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang
melandasi hubungan antara bank dan nasabah bank.
Bank berusaha dari dana masyarakat yang disimpan
berdasarkan kepercayaan, sehingga setiap bank perlu
menjaga kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan
mempertahankan kepercayaan masyarakat. Prinsip
kepercayaan diatur dalam Pasal 29 ayat (4) UU No 10
Tahun 1998.
b) Prinsip Kehatihatian (prudential principle)
Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang
menegaskan bahwa bank dalam menjalankan kegiatan
usaha baik dalam penghimpunan terutama dalam
penyaluran dana kepada masyarakat harus sangat
berhati-hati. Tujuan dilakukannya prinsip kehati-hatian
ini agar bank selalu dalam keadaan sehat menjalankan
usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-ketentuan
dan norma-norma hukum yang berlaku di dunia
perbankan. Prinsip kehati-hatian tertera dalam Pasal 2 dan
Pasal 29 ayat (2) UU No 10 tahun 1998.
c) Prinsip Kerahasiaan (secrecy principle)
Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam Pasal 40
sampai dengan Pasal 47 A UU No 10 Tahun 1998.
Menurut Pasal 40 bank wajib merahasiakan
keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya. Namun dalam ketentuan tersebut
kewajiban merahasiakan itu bukan tanpa pengecualian.
Kewajiban merahasiakan itu dikecualikan untuk dalam
hal-hal untuk kepentingan pajak, penyelesaian utang
piutang bank yang sudah diserahkan kepada badan Urusan
Piutang dan Lelang/Panitia Urusan Piutang Negara
(UPLN/PUPN), untuk kepentingan pengadilan perkara
pidana, dalam perkara perdata antara bank dengan
nasabah, dan dalam rangka tukar menukar informasi antar
bank.
d) Prinsip Mengenal Nasabah ( know how costumer
principle )
Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang
diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui
identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi
nasabah termasuk melaporkan setiap transaksi yang
mencurigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia No.3/1 0/PBI/2001
tentang Penerapan Prinsip Mengenal nasabah. Tujuan
yang hendak dicapai dalam penerapan prinsip mengenal
nasabah adalah meningkatkan peran lembaga keuangan
dengan berbagai kebijakan dalam menunjang praktik
lembaga keuangan, menghindari berbagai kemungkinan
lembaga keuangan dijadikan ajang tindak kejahatan dan
aktivitas illegal yang dilakukan nasabah, dan melindungi
nama baik dan reputasi lembaga keuangan.
Produk bank (umum)
Giro (Demand Deposit), merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet
giro.
Tabungan (Saving Deposit), merupakan simpanan pada bank yang
penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank dan
dapat dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan,
kwitansi atau kartu (ATM).
Deposito (Deposit), merupakan simpanan pada Bank yang
memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya dilakukan pada saat
jatuh tempo yang terdiri dari Deposito Berjangka (time deposit),
Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit) dan Deposit On Call.
Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah
untuk keperluan investasi.
Kedit Modal Kerja, merupakan kredit yang diberikan kepada
nasabah untuk keperluan modal usaha.
Kredit Perdagangan, merupakan kredit yang diberikan kepada
nasabah untuk memperbesar/memperlancar kegiatan perdagangan.
Kredit Produktif, merupakan kredit yang dapat berupa investasi,
modal keda atau perdagangan.
Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang diberikan kepada
nasabah untuk keperluan konsumsi.
Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan
professional.
Kredit Sindikasi, merupakan kredit yang diberikan kepada debitur
korporasi secara bersama-sama dengan beberapa bank lain.
Produk Kredit aktif : Kredit rekening koran, kredit aksep, kredit
remburs
2. Lembaga keuangan bukan bank
Fungsi lkbb
Memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang
berpendapatan rendah, agar mereka tidak terjerat
Membiayai pembangunan industri dan memperlancar
pembangunan ekonomi lewat pembangunan pasar uang dan pasar
modal.
Jenis lkbb
Lembaga Pembiayaan, merupakan badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
atau modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari
2. masyarakat.
Asuransi, merupakan suatu metode untuk melindungi seseorang
atau perusahaan dari kerugian keuangan yang disebabkan oleh
kerusakan atau pencurian aset dan kematian atau kecelakaan.
Dana Pensiun, sebenarnya merupakan salah satu cara
memberikan jaminan kesejahteraan pada karyawan.
Reksa Dana, merupakan wadah menghimpun dana dari
masyarakat dan kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek
oleh manajer investasi (pihak pengelola dana)
Perusahaan Penjamin, apabila pengusaha tidak bisa membayar
kredit dan berbagai transaksi lainnya, maka perusahaan penjamin
yang menanggung.
Pegadaian, jika anda membutuhkan dana cepat datanglah ke
pegadaian dan anda akan mendapat pinjaman uang tanpa syarat
yang rumit.
Bursa Efek Indonesia, tempat jual-beli berkas-berkas/surat
berharga. Produknya adalah : obligasi (surat utang – akan dapat
bunga), saham (surat ikut serta atas perusahaan – akan dapat
deuridan)
Prinsip kegiatan usaha lkbb
Prinsip mengenal nasabah.
Prinsip mengenal nasabah adalah adalah prinsip yang diterapkan
LKBB untuk mengetahui latar belakang dan identitas nasabah,
serta melaporkan transaksi keuangan mencurigakan serta
transaksi yang dilakukan secara tunai, termasuk transaksi yang
terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme.
Produk lkbb
Perusahaan pembiayaan
Perusahaan sewa-guna (leasing), kegiatan pembiayaan dengan
menyediakan barang modal, baik hak opsi maupun tanpa hak
opsi untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran
Perusahaan anjak piutang
Perusahaan pegadaian
Perusahaan kartu kredit
Perusahaan asuransi
Perusahaan penyelenggaraan dana pensiun
3. Bank Sentral
Fungsi Bank Indonesia sebagai Bank sentral RI
a) Memperlancar lalu lintas pembayaran.
Menciptakan uang kartal.
Menyelenggarakan kliring antar bank umum.
b) Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah.
Bank sentral sebagai bankir :
o Memelihara rekening pemerintah.
o Memberikan pinjaman sementara.
o Memberikan pinjaman khusus.
o Melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli
valuta asing (valas).
o Menerima pembayaran pajak.
o Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah.
o Membantu pengedaran surat berharga pemerintah.
o Mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi.
Bank sentral sebagai agen dan penasehat pemerintah :
o Mengadministrasi dan mengelola hutang nasional.
o Memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang.
o Memberikan saran dan informasi mengenai keadaan
pasar uang dan modal.
c) Memelihara cadangan/cash reserve bank umum.
d) Memelihara cadangan devisa negara.
Internal reserve, untuk keperluan jumlah uang beredar.
Eksternal reserve, untuk alat pernbayaran internasional.
e) Sebagai bankers bank (Bank-nya bank) dan lender of last resort.
f) Mengawasi kredit.
g) Mengawasi bank (bank supervision)
Prudential Supervision, yaitu pengawasan bank yang
diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan
hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi.
Monetary Supervision, yaitu menjaga nilai mata uang negara
yang bersangkutan sehingga bank tersebut dapat menjadi
penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi
pemerintah lainnya.
Tugas Bank Indonesia sebagai Bank sentral RI
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Mengatur dan mengawasi bank.
Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam
bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia.
Wewenang Bank Indonesia sebagai Bank sentral RI
Kewenangan memberikan izin (right to license), yaitu
kewenangan untuk menetapkan tatacara perizinan dan pendirian
suatu bank. Cakupan pemberian izin oleh BI meliputi pemberian
izin dan pencabutan izin usaha bank, pemberian izin pembukaan,
penutupan dan pemindahan kantor bank, pemberian persetujuan
atas kepemilikan dan kepengurusan bank, pemberian izin kepada
bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu.
Kewenangan untuk mengatur (right to regulate), yaitu
kewenangan untuk menetapkan ketentuan yang menyangkut
aspek usaha dan kegiatan perbankan dalam rangka menciptakan
perbankan sehat yang mampu memenuhi jasa perbankan yang
diinginkan masyarakat.
Kewenangan untuk mengawasi (right to control), yaitu
kewenangan melakukan pengawasan bank melalui pengawasan
langsung (on-site supervision) dan pengawasan tidak langsung
(off-site supervision).
Pengawasan langsung dapat berupa pemeriksaan umum dan
pemeriksaan khusus,yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran tentang keadaan keuangan bank dan untuk
memantau tingkat kepatuhan bank terhadap peraturan yang
berlaku serta untuk mengetahui apakah terdapat praktik-
praktik yang tidak sehat yang membahayakan kelangsungan
usaha bank.
Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan melalui alat
pemantauan seperti laporan berkala yang disampaikan
bank,laporan hasil pemeriksaan dan informasi lainnya.
Dalam pelaksanaannya, apabila diperlukan BI dapat
melakukan pemeriksaan terhadap bank termasuk pihak lain
yang meliputi perusahaan induk, perusahaan anak, pihak
terkait, pihak terafiliasi dan debitur bank. BI dapat menugasi
pihak lain untuk dan atas nama BI melaksanakan tugas
pemeriksaan.
Kewenangan untuk mengenakan sanksi (right to impose
sanction), yaitu kewenangan untuk menjatuhkan sanksi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan terhadap bank apabila suatu
bank kurang atau tidak memenuhi ketentuan. Tindakan ini
mengandung unsur pembinaan agar bank beroperasi sesuai dengan
asas perbankan yang sehat.
Stabilitas sistem keuangan
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran
utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran
utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan itu adalah :
a) Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga
stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga
dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk
mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan
berimbang
b) Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam
menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat,
khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan
seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan
regulasi.
c) Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia
memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko
potensial dalam sistem pembayaran.
d) Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan,
Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang
dinilai mengancam stabilitas keuangan.
e) Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring
pengaman sistim keuangan melalui fungsi bank sentral
sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR
merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral
dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan.
4. Otoritas jasa keuangan
Fungsi OJK
Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas
keuangan.
Menjaga stabilitas sistem keuangan.
Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama seperti
sekarang.
Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan
dipegang oleh lembaga baru.
3. Tugas OJK
Tugas OJK adalah mengatur dan mengawasi kegiatan jasa
keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
terhadap :
a) Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
b)Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
c) Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Wewenang OJK
Untuk melaksanakan tugas pengaturan OJK mempunyai
berbagai wewenang, yaitu :
a) Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang.
b) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
c) Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.
d) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa
keuangan.
e) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK.
f) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah
tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.
g) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola
statuter pada lembaga jasa keuangan.
h) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta
mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan
kewajiban.
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai
wewenang :
a) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan.
b) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan
oleh kepala eksekutif.
c) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan,
pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana
dimaksud dalamperaturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
d) Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan
dan/atau pihak tertentu.
e) Melakukan penunjukan pengelola statuter.
f) Menetapkan penggunaan pengelola statuter.
g) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang
melakukanpelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan.
h) Memberikan dan/atau mencabut :
izin usaha;
izin orang perseorangan;
efektifnya pernyataan pendaftaran;
surat tanda terdaftar;
persetujuan melakukan kegiatan usaha;
pengesahan;
persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
5. Uang
Sejarah Uang
Tahap barter : Untuk memperoleh barang yang tidak bisa
dihasilkan sendiri, seseorang mencari barang tersebut kepada
orang yang memiliki dan mau menukarkan barangnya tersebut
Tahap uang barang : Pada masa ini benda yang dipakai sebagai
alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh hukum,
benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari
Tahap uang logam : Sejalan dengan perkembangan
perekonomian, tukar-menukar harus dilayani dengan uang logam
Tahap uang kertas : Selanjutnya masyarakat tidak lagi
menggunakan emas secara langsung sebagai alat pertukaran.
Sebagai gantinya, mereka menjadikan kertas bukti tersebut
sebagai alat tukar.
Pengertian Uang
Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-
barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran hutang
Fungsi uang
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan
hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of
exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang
akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan
barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat
diatasi dengan pertukaran uang.
Contoh : Seorang petani yang menginginkan pakaian, tidak
perlu menukarkan padinya dengan pakaian secara langsung.
Petani tersebut dapat menjual padinya terlebih dahulu
kemudian uang hasil penjualan padi itu digunakan untuk
membeli pakaian.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of
account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan
nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar
kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan
harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan
hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Contoh : nilai sebuah buku tulis seharga Rp 1.500,00.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai
(valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya
beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang
penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai
pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia
dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli
barang dan jasa di masa mendatang.
• Fungsi Turunan
Uang sebagai alat pembayaran yang sah,
Contoh : Ibu pergi ke pasar tradisional, maka dia wajib
membayar dengan uang, atas apa yang dibelinya.
Uang sebagai alat pembayaran utang, Uang dapat digunakan
untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
Contoh : Bapak Edi berhutang kepada renternir, renternir
memberinya sejumlah uang yang ia butuhkan. Dan saat
waktunya, pak Edi melunaskan hutang tersebut dengan uang.
Uang sebagai alat penimbun kekayaan, Sebagian orang
biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya
untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan
dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
Contoh : Sebuah perusahaan menginvestasi-kan keuntungan
dari perusahaan tersebut kepada bank, maka semakin banyak
uang yang telah diinvestasiakan, semakin bertambah peluang
untuk memajukan perusahaan tersebut(kekayaan bertambah).
Uang sebagai alat pemindah kekayaan, Seseorang yang
hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat
memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan
rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di
tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi, Apabila
nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan
investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi
akan semakin meningkat.
Jenis uang
Menurut Bank yang mengeluarkan
a) Uang kartal yang berupa kertas dan logam, yang
dikeluarkan oleh BI
b) Uang giral yang berupa cek, kartu kredit, dll., yang
dikeluarkan oleh Bank Umum
Menurut Bahannya
a) Uang kertas b) Uang Logam
Menurut Asal Negaranya
a) Uang dalam negeri
b) Mata uang asing
c) Mata uang univikasi
Syarat uang
Diterima secara umum oleh masyarakat
Tahan lama/tidak mudah rusak
Mudah dibawa kemana-mana
Mudah disimpan
Nilainya stabil
4. Unsur pengaman uang Rupiah
Ciri-ciri keaslian uang Rupiah
a) Tanda Air (Watermark) dan Electrotype Pada kertas
uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat
apabila diterawangkan ke arah cahaya.
b) Benang Pengaman (Security Thread) Ditanam di tengah
ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga
tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat
dibuat tidak memendar maupun memendar di bawah sinar
ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.
c) Cetak Intaglio Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.
d) Gambar Saling Isi (Rectoverso) Pencetakan suatu ragam
bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan
belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan
ke arah cahaya.
e) Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink) Hasil
cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya
bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
f) Tulisan Mikro (Micro Text) Tulisan berukuran sangat
kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca
pembesar.
g) Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink) Hasil cetak tidak
kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
a. Gambar Tersembunyi (Latent Image) Teknik cetak
dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari
sudut pandang tertentu.
Unsur pengaman pada uang Rupiah
Benang pengaman, nomor seri, dll
Karaktaristik uang logam Rupiah
Pengelolaan uang Rupiah oleh BI
Mencangkup perencanaan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan
penarikan serta kemusnahan uang yang dilakukan secara efektif,
efesien, transparan, dan akuntable
6. Alat pembayaran nontunai
Jenis-jenis alat pembayaran nontunai
Berbasis warkat (paper based). cek, bilyet giro, nota debet, nota
kredit
Berbasis kartu (card based) dan elektronik (electronic based).
atm, kartu kredit
7. Manajemen
Pengertian manajemen
Sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk
memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan
sejumlah orang atau sumber milik organisasi
Fungsi manajemen
Perencanaan, memuat 5W+1H
Perorganisasian, bertujuan agar orang-orang yang terlibat dalam
suatu sistem organisasi dapat bekerja sama satu dengan yang
lainnya untuk mencapai tujuan bersama
Pelaksanaan, dibutuhkan sebuah motivasi yang dapat membantu
menggerakkan kinerja dari setiap individu untuk mencapai tujuan
bersama
Unsur-unsur manajemen
Man/manusia, akar dari kegiatan dalam sebuah
perusahaan/organisasi
Money/uang, berkaitan dg biaya produksi maupun menggaji
Material/bahan, bahan mentah/bahan baku yg akan diproses
sedemikian rupa sehingga dapat mencapai hasil
Machines/mesin, diperlukan untuk mengolah bahan
Methods/metode, sarana manajemen dalam mencapai tujuan
Market/pasar, tempat pemasaran produk yg telah diproduksi
Bidang-bidang manajemen
a. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses manajemen yang bertanggung
jawab terhadap prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau
manajemen proyek yang dijalankan oleh sebuah organisasi
Kegiatan manajemen produksi meliputi : (1). Perencanaan
(desain) produksi (2). Pengendalian (berkaitan dengan
persediaan) produksi (3). Pengawasan Produksi (berkaitan
dengan mutu/quality control)
b. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan product yang disukai
pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi :
riset pasar merupakan bagian terpenting untuk mengetahui
keinginan, sikap dan tingkah laku konsumen terhadap produk
yang akan dijual.
Segmentasi pasar yakni proses kegiatan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok konsumen yang akan dilayani oleh
perusahaan.
Promosi terpadu (promotional mix) merupakan ussaha
memperkenalkan produk secara terpadu yang dapat dilakukan
melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan personal
selling.
Fungsi: penjualan, pembelian, pengangkutan, pembelanjaan,
penanggungan resiko, standarrisasi dan gading informasi pasar
c. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya
adalah pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Tugas :
memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern
Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
Penggunaan dana yang dilakukan secara efesien dan efektif
d. Manajemen personalia
Manajemen personalia adalah bagian dari manajemen yang
memfokuskan perhatiannya pada faktor produksi tenaga kerjadalam suatun
organisasi agar tujuan yant telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
Kegiatan :
Pengadaan pegawai
pemilihan tenaga kerja
penyeleksian pegawai untuk menentukan posisi jabatan yang sesuai.
mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk pegawai.
Menyediakan fasilitas, kesejahteraan dan gaji yang memuaskan.
Melakukan rotasi jabatan
Memotivasi pegawai dengan dmemberikan penghargaan kepada
pegawai yang berprestasi.
melakukan pemberhentian dan pesiun pegawai.
e. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang
memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada
bidang lainnya.
Kegiatan :
Pengadministrasian seluruh kegiatan
Menginventarisasi peralatan kantor
Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.
Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang
membutuhkan.
8. KOPERASI
(Menurut UU No.17 Tahun 2012)
• Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau
badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip Koperasi.
• Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan.
• Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:
Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan
independen;
Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota,
Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi
kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan
Koperasi;
Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan
Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat
lokal, nasional, regional, dan internasional; dan
Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan
dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
5. • Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan.
• Jenis Koperasi ada empat :
Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota.
Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota.
Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-
simpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan non-Anggota.
Koperasi Simpan Pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai
satu-satunya usaha yang melayani Anggota.
• Selisih Hasil Usaha adalah Surplus Hasil Usaha atau Defisit Hasil Usaha
yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan Koperasi dalam satu tahun
buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha.
• Peran Koperasi :
Sebagai urat nadi perekonomian Indonesia
Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia
Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada,
presentase SHU untuk simpanan
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
Mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat pada umumnya
Memperkokoh perekonomian rakyat
Mengembangkan kreatifitas dan membangun jiwa keorganisasian
• Perangkat organisasi koperasi :
Rapat Anggota adalah perangkat organisasi Koperasi yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
Pengawas adalah perangkat organisasi Koperasi yang bertugas
mengawasi dan memberikan nasihat kepada Pengurus.
Pengurus adalah perangkat organisasi Koperasi yang bertanggung jawab
penuh atas kepengurusan Koperasi untuk kepentingan dan tujuan
Koperasi, serta mewakili Koperasi baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
• Sumber pemodalan koperasi :
Modal sendiri :
Modal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal
Koperasi sebagai modal awal.
Modal dai luar :
o Hibah; Modal Penyertaan; Modal pinjaman yg berasal dari anggota,
lembaga keuangan, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
pemerintah dan pemerintah daerah.; dan/atau sumber lain yang sah
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Prosedur pendirian koperasi :
Sekurang-kurangnya dibentuk oleh 20 orang
Warga Negara Indonesia
Harus layak secara ekonomi dan memberikan manfaat
Modal sendiri harus cukup tersedia
Memiliki tenaga terampil
Keperguruan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha