SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 76
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MENTERI KESEHATAN
                     REPUBLIK INDONESIA




                   KATA PENGANTAR


              Sebagai penanggung jawab pembangunan
              kesehatan di Indonesia, Kementerian Kesehatan
              telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai
              derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
              tingginya. Namun, upaya tersebut masih terus
              ditingkatkan.

Untuk      mempercepat        pencapaian       sasaran-sasaran
pembangunan kesehatan di Indonesia, Kementerian Kesehatan
telah melakukan terobosan melalui berbagai upaya yang
dilaksanakan secara berkesinambungan. Satu di antaranya
adalah Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). BOK
diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan akses dan
pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya
melalui kegiatan promotif dan preventif, sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan fokus
pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun
2015.




                                                             i
Penyediaan BOK bagi Puskesmas dan jaringannya, Poskesdes
dan Posyandu, telah memasuki tahun kedua. Disadari bahwa
dalam pelaksanaan BOK tahun 2010 masih ditemui berbagai
kendala. Oleh karena itu, pada tahun 2011 dilakukan perubahan
mekanisme penyaluran dana, yaitu yang semula melalui
mekanisme Bantuan Sosial diubah menjadi melalui mekanisme
Tugas Pembantuan. Di samping itu, pengelolaan BOK di
provinsi dan kabupaten/kota tahun 2011 diintegrasikan dengan
pengelolaan Jamkesmas dan Jampersal agar pemanfaatan
dananya memberikan daya ungkit besar dalam pencapaian
MDGs.

Petunjuk teknis ini diterbitkan sebagai acuan bagi semua pihak
yang terkait dengan pengelolaan BOK. Dengan harapan agar
mereka dapat melakukan peran dan fungsinya dengan sebaik-
baiknya, supaya pelaksanaan BOK berjalan dengan efektif dan
efisien. Ucapan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan petunjuk teknis ini.

Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat dalam mendukung
upaya kita untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan.


                    Jakarta, 25 Januari 2011




                                                             ii
MENTERI DALAM NEGERI
                    REPUBLIK INDONESIA



                  KATA PENGANTAR


             Dalam perspektif pembangunan sumber daya
             manusia, pembangunan kesehatan memiliki
             peran penting dalam meningkatkan kualitas
             sumber daya manusia Indonesia. Hal ini dapat
             dicapai melalui peningkatan peran bersama
             antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
             dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, baik melalui Rumah Sakit, Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes),   maupun     pelayanan   kesehatan    berbasis
masyarakat melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Dalam perspektif penyelenggaraan tugas pemerintahan, urusan
pemerintahan di bidang kesehatan merupakan urusan bersama
(concurrent function) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, sehingga setiap Pemerintah Daerah diwajibkan untuk
meningkatkan pemerataan dan aksesibilitas pelayanan
kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, melalui
pengembangan kegiatan dan penyediaan dukungan anggaran
yang memadai, yang dalam pelaksanaannya berpedoman pada

                                                          iii
ketentuan mengenai Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
bidang pelayanan kesehatan. Upaya peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat selain diarahkan untuk mencapai target
Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development
Goals (MDGs), juga harus diarahkan pada pembudayaan pola
hidup sehat bagi masyarakat melalui upaya promotif, preventif,
dan pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini, dukungan jajaran
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Tim
Penggerak PKK) di Kabupaten/Kota merupakan faktor penting
dalam mewujudkan budaya hidup sehat bagi masyarakat.

Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri selaku pembina
penyelenggaraan      pemerintahan    daerah     mendukung
sepenuhnya      upaya    Kementerian    Kesehatan    dalam
menyediakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang akan
dialokasikan kepada Pemerintah Daerah untuk membiayai
pelayanan kesehatan masyarakat melalui Puskesmas,
Poskesdes dan Posyandu dengan harapan agar dana bantuan
tersebut dikelola secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel oleh Pemerintah Daerah.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa, meridhoi seluruh pengabdian
kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Sekian dan terima
kasih.




                                                            iv
MENTERI KESEHATAN
                 REPUBLIK INDONESIA



 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
           NOMOR 210/MENKES/PER/I/2011

                        TENTANG

 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN

        DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

       MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang   :   a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat
                   kesehatan    khususnya     melalui  upaya
                   kesehatan promotif dan preventif perlu
                   menetapkan Bantuan Operasional Kesehatan
                   (BOK) di Puskesmas dan Jaringannya;

                b. bahwa Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
                   Kesehatan (BOK) yang ditetapkan dengan
                   Keputusan   Menteri    Kesehatan    Nomor
                   494/Menkes/SK/IV/2010 perlu disesuaikan
                   dengan    kebutuhan     operasional   dan
                   mekanisme penyaluran bantuan;




                                                           v
c. bahwa        berdasarkan     pertimbangan
                  sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
                  huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri
                  Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Bantuan
                  Operasional Kesehatan;

Mengingat   :   1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
                   tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
                   Tambahan Lembaran Negara Republik
                   Indonesia Nomor 4286);

                2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
                   Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
                   Tambahan Lembaran Negara Republik
                   Indonesia Nomor 4355);

                3. Undang-Undang    Nomor 15 Tahun 2004
                  tentang    Pemeriksaan Pengelolaan dan
                  Tanggung     Jawab     Keuangan    Negara
                  (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
                  2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
                  Republik Indonesia Nomor 4400);

                4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
                   tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
                   Negara Republik Indonesia Tahun 2004
                   Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
                   telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
                   Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,



                                                           vi
Tambahan Lembaran        Negara   Republik
  Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
   tentang Perimbangan Keuangan Antara
   Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
   2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
   Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

6. Undang-Undang   Nomor 36 Tahun 2009
  tentang   Kesehatan    (Lembaran Negara
  Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
  Tambahan Lembaran Negara Republik
  Indonesia Nomor 5063);

7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
   tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
   Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
   Tambahan Lembaran Negara Republik
   Indonesia Nomor 5072);

8. Undang-Undang    Nomor 10 Tahun 2010
  tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
  Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran
  Negara Republik Indonesia Tahun 2010
  Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
  Republik Indonesia Nomor 5167);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
   tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
   Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
   Provinsi,   dan    Pemerintahan   Daerah
   Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik


                                         vii
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
                   Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
                   4737);

               10.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
                   tentang    Organisasi  Perangkat   Daerah
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
                   2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Nomor 4741);

               11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
                   tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
                   Kementerian    Negara   serta  Susunan
                   Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
                   Kementerian Negara;

               12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
                   tentang Rencana Pembangunan Jangka
                   Menengah Nasional Tahun 2010– 2014;

               13. Keputusan     Menteri    Kesehatan   Nomor
                   HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis
                   Kementerian Kesehatan tahun 2010 – 2014;

               14. Peraturan    Menteri    Kesehatan     Nomor
                   1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi
                   dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;


                      MEMUTUSKAN :

Menetapkan :   PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
               PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL
               KESEHATAN.


                                                            viii
Pasal 1

Pengaturan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan
bertujuan untuk memberikan acuan bagi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan
Pihak terkait yang menyelenggarakan Bantuan Operasional
Kesehatan dalam rangka:
a. meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan
     masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif Puskesmas
     untuk mewujudkan pencapaian target Standar Pelayanan Minimal
     Bidang Kesehatan dan Millennium Development Goals (MDGs)
     pada Tahun 2015;
b. meningkatkan cakupan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan
     yang bersifat promotif dan preventif;
c. tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan
     yang bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat; dan
d. terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam
     perencanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

                             Pasal 2

Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

                             Pasal 3

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 494/Menkes/SK/IV/2010 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.




                                                                ix
Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.


                          Ditetapkan di Jakarta
                          pada tanggal 31 Januari 2011




Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Februari 2011

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

      TTD


PATRIALIS AKBAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 69




                                                             x
DAFTAR ISI


Kata Pengantar Menteri Kesehatan                    i
Kata Pengantar Menteri Dalam Negeri                iii
Peraturan Menteri Kesehatan                        v
Daftar Isi                                        xi
Daftar Istilah dan Singkatan                      xiii


BAB I     PENDAHULUAN
          A Latar Belakang                         1
          B Tujuan                                 3
          C Sasaran                                4
          D Kebijakan Operasional                  4
          E Pengertian                             5
BAB II    RUANG LINGKUP KEGIATAN
          A Upaya Kesehatan di Puskesmas          9
          B Penunjang Pelayanan Kesehatan         11
          C Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas   11
          D Pemeliharaan Ringan                   12
BAB III   PENGELOLAAN KEUANGAN
          A Alokasi Dana BOK                      13
          B Pengusulan dan Pencairan Anggaran     14
             Kegiatan
          C Pemanfaatan Dana                      14
          D Satuan Biaya BOK di Puskesmas         17
          E Penatausahaan Dana BOK                17
          F Pertanggungjawaban Dana BOK           18



                                                   xi
BAB IV     PENGORGANISASIAN
           A Tim Koordinasi                      20
           B Tim Pengelola                       24

BAB V      INDIKATOR KEBERHASILAN, PENCATATAN,
           DAN PELAPORAN
           A Indikator Keberhasilan              40
           B Pencatatan                          41
           C Pelaporan                           42
BAB VI     PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
           A Pembinaan                           44
           B Pengawasan                          45

Penutup                                          47
Lampiran                                         48




                                                 xii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN


ANC             Ante-Natal Care
APF             Aparat Pengawasan Fungsional
APBN            Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
ASI             Air Susu Ibu
ATK             Alat Tulis Kantor
BAKD            Bina Administrasi Keuangan Daerah
Bappeda         Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bappenas        Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BOK             Bantuan Operasional Kesehatan
BPK             Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP            Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan
Dinkes          Dinas Kesehatan
Dirjen          Direktur Jenderal
DPR             Dewan Perwakilan Rakyat
DPRD            Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Irjen           Inspektur Jenderal
Itjen           Inspektorat Jenderal
Jamkesmas       Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jampersal       Jaminan Persalinan
Kabag           Kepala Bagian
Kabid           Kepala Bidang
Kasubid         Kepala Sub-Bidang
KB              Keluarga Berencana
Kemendagri      Kementerian Dalam Negeri
Kemenkes        Kementerian Kesehatan
Kemenkeu        Kementerian Keuangan
Kemenko Kesra   Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan
                Rakyat


                                                       xiii
KIA              Kesehatan Ibu dan Anak
KB               Keluarga Berencana
KPA              Kuasa Pengguna Anggaran
Litbangkes       Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Lokakarya Mini   Pertemuan untuk penggalangan dan
                 pemantauan yang diselenggarakan dalam
                 rangka pengorganisasian untuk dapat
                 terlaksananya Rencana Pelaksanaan Kegiatan
                 Puskesmas
MDGs             Millennium Development Goals, yaitu komitmen
                 global untuk mengupayakan pencapaian
                 delapan tujuan bersama pada tahun 2015
P2JK             Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
P2PL             Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
                 Lingkungan
P4K              Program Perencanaan Persalinan dan
                 Pencegahan Komplikasi
PA               Pengguna Anggaran
PB               Pengguna Barang
Perpres          Peraturan Presiden
PHBS             Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PKS              Perjanjian Kerja Sama
PMT              Pemberian Makanan Tambahan
PNC              Post-Natal Care
POA              Plan of Action
Poskesdes        Pos Kesehatan Desa
Posyandu         Pos Pelayanan Terpadu
PPK              - Pemberi Pelayanan Kesehatan
                 - Pejabat Pembuat Komitmen
PPSPM            Penguji dan Penandatangan Surat Perintah
                 Membayar


                                                        xiv
PUS         Pasangan Usia Subur
Pusdatin    Pusat Data dan Informasi
Puskesmas   Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu       Puskesmas Pembantu
Risti       Risiko Tinggi
RPJMN       Rencana Pembangunan Jangka Menengah
            Nasional
SAI         Sistem Akuntansi Instansi
SAK         Sistem Akuntansi Keuangan
SD          Sekolah Dasar
SDM         Sumber Daya Manusia
Sesditjen   Sekretaris Direktorat Jenderal
Setditjen   Sekretariat Direktorat Jenderal
SIMAK BMN   Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik
            Negara
SK          Surat Keputusan
SP2TP       Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
            Puskesmas
SP3         Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
SJSN        Sistem Jaminan Sosial Nasional
SPM         Standar Pelayanan Minimal
SPTB        Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
SPTJM       Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
TOR         Term of Reference
UCI         Universal Child Immunization
UU          Undang-Undang
Waskat      Pengawasan melekat




                                                  xv
BAB I

                    PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
   Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1,
   kesehatan merupakan hak asasi manusia dan investasi
   untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu perlu
   diselenggarakan     pembangunan      kesehatan   secara
   menyeluruh agar terwujud masyarakat yang sehat, mandiri
   dan berkeadilan. Dalam pasal 34 disebutkan bahwa negara
   bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
   kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak yang
   salah    satunya    diwujudkan   dengan    pembangunan
   Puskesmas dan jaringannya.

   Puskesmas dan jaringannya sebagai fasilitas pelayanan
   kesehatan terdepan yang bertanggung jawab di wilayah
   kerjanya, saat ini keberadaannya sudah cukup merata.
   Sampai bulan Desember 2010 terdapat 8.967 Puskesmas
   dengan 22.273 Pustu serta 32.887 Poskesdes dan 266.827
   Posyandu. Ke depan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan
   ini akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah,
   pemerataan, dan kualitasnya.

   Namun demikian, masih terdapat berbagai masalah yang
   dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya
   meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah
   kerjanya, antara lain adalah keterbatasan biaya
   operasional untuk pelayanan kesehatan. Beberapa


                                                          1
pemerintah daerah mampu mencukupi kebutuhan biaya
operasional kesehatan Puskesmas di daerahnya. Di saat
yang sama, tidak sedikit pula pemerintah daerah yang masih
sangat terbatas dalam hal alokasi untuk biaya operasional
Puskesmas di daerahnya. Sementara itu, masih terjadi
disparitas antar berbagai determinan sosial di masyarakat
yang meliputi perbedaan antar wilayah, antar pendidikan
masyarakat, antar sosial ekonomi masyarakat dan
determinan sosial lainnya.

Berbagai upaya telah dan akan terus ditingkatkan baik oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah agar peran dan
fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
dasar semakin meningkat. Dukungan pemerintah bertambah
lagi dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) bagi Puskesmas sebagai kegiatan inovatif di samping
kegiatan lainnya seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal).
Penyaluran dana BOK merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab pemerintah dalam pembangunan kesehatan
bagi masyarakat di pedesaan/kelurahan khususnya dalam
meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif guna
tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan, sebagai tolok ukur urusan kewenangan wajib
bidang kesehatan yang telah dilimpahkan oleh pemerintah
kepada pemerintah daerah. Puskesmas sebagai salah satu
pelaksana pelayanan bidang kesehatan juga mengemban
amanat untuk mencapai target tersebut sehingga
masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan yang
semakin merata, berkualitas dan berkeadilan.




                                                        2
Mengingat pada pelaksanaan tahun 2010 terdapat kendala
  dalam mekanisme penyaluran BOK melalui bantuan sosial,
  maka pada tahun 2011 mekanisme penyaluran dana
  tersebut mengalami perubahan menjadi Tugas Pembantuan
  dimana kepala daerah kabupaten/kota diberikan pelimpahan
  wewenang dan tanggung jawab dari Menteri Kesehatan
  untuk menggunakan dan mengelola anggaran Kementerian
  Kesehatan di tingkat kabupaten/kota.

  Petunjuk Teknis Penggunaan BOK ini disusun sebagai
  acuan dalam pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan
  promotif dan preventif yang dibiayai dari BOK. Apabila
  pemerintah daerah merasa perlu menyusun petunjuk yang
  bersifat lebih operasional sebagai turunan petunjuk teknis ini,
  maka pemerintah daerah dapat mengembangkannya
  sepanjang tidak bertentangan dengan petunjuk teknis ini.

B. Tujuan
   1. Tujuan Umum
      Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan
      kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan
      preventif Puskesmas untuk mewujudkan pencapaian
      target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs pada tahun
      2015.

  2. Tujuan Khusus
     a. Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan
        kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
     b. Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan
        kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi
        masyarakat.


                                                               3
c. Terselenggaranya proses Lokakarya Mini di
         Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan
         bagi masyarakat.

C. Sasaran
   1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
   2. Puskesmas dan jaringannya
   3. Poskesdes
   4. Posyandu

D. Kebijakan Operasional
   1. BOK merupakan bantuan pemerintah kepada pemerintah
      daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan
      untuk pencapaian MDGs tahun 2015 melalui peningkatan
      kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan
      kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
   2. Dana BOK adalah dana APBN Kementerian Kesehatan
      yang penyalurannya pada tahun 2011 melalui mekanisme
      Tugas Pembantuan ke kabupaten/kota.
   3. Dana BOK bukan merupakan penerimaan fungsional
      yang harus disetorkan ke kas daerah dan pemakaiannya
      tidak memerlukan izin dari pemerintah daerah.
   4. Dengan adanya dana BOK diharapkan pemerintah
      daerah tidak mengurangi dana yang sudah dialokasikan
      untuk operasional Puskesmas dan tetap berkewajiban
      menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai
      melalui BOK.
   5. Dana BOK yang tersedia di Puskesmas dapat
      dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Puskesmas
      dan jaringannya, termasuk Poskesdes dan Posyandu.
   6. Pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil
      perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini

                                                        4
Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik
     bulanan/tribulanan sesuai kondisi wilayah Puskesmas.
  7. Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berpedoman pada
     prinsip keterpaduan, kewilayahan, efisien dan efektif.

E. Pengertian
   1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
      Adalah bantuan dana dari pemerintah melalui
      Kementerian Kesehatan dalam membantu pemerintahan
      kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan
      sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
      Kesehatan menuju Millennium Development Goals
      (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan
      jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu dalam
      menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan
      preventif.

  2. MDGs
     Millennium Development Goals (MDGs) adalah komitmen
     global untuk mengupayakan pencapaian delapan tujuan
     bersama pada tahun 2015.

  3. SPM Bidang Kesehatan
     Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
     adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang
     diselenggarakan pemerintah daerah kabupaten/kota.

  4. Upaya Kesehatan Preventif
     Adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
     masalah kesehatan/penyakit.




                                                         5
5. Upaya Kesehatan Promotif
   Adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
   masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan
   bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
   dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
   bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya
   setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
   berwawasan kesehatan.

6. Tugas Pembantuan
   Adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah
   dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada
   kabupaten atau kota dan/atau desa, serta dari
   pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk
   melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
   melaporkan       dan       mempertanggungjawabkan
   pelaksanaannya kepada yang menugaskan.

7. Dana Tugas Pembantuan
   Adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan
   oleh daerah dan desa yang mencakup semua
   penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
   Tugas Pembantuan.

8. Bahan Kontak
   Adalah bahan yang dipakai sebagai pendekatan
   pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
   pada masyarakat khususnya untuk komunitas adat
   terpencil atau masyarakat terasing, contoh: pemberian
   sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk kecil.




                                                      6
9. Belanja Barang
   Adalah pengeluaran untuk menampung pembelian alat
   tulis kantor (ATK) dan penggandaan, pembelian
   konsumsi rapat, biaya transportasi, pembelian bahan
   kontak dan pemeliharaan ringan.

10. Biaya Transportasi
    Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tempat
    kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan
    jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu, baik
    menggunakan sarana transportasi umum atau sarana
    transportasi yang tersedia di wilayah tersebut atau
    penggantian bahan bakar minyak atau jalan kaki ke desa
    yang terpencil/sangat terpencil.

11. Pemeliharaan Ringan
    Adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
    pemeliharaan ringan Puskesmas dan jaringannya,
    meliputi: pemeliharaan ringan alat kesehatan Puskesmas,
    sarana sanitasi dan air bersih Puskesmas, sarana
    instalasi listrik Puskesmas, sarana dan ruang pelayanan
    Puskesmas serta pembelian barang lainnya seperti
    seprai, ember dan sapu.

12. Surat Pernyataan Riil
    Adalah surat untuk bukti pengeluaran perjalanan dinas
    yang tidak dapat dibuktikan dengan dokumen
    pengeluaran/kuitansi.

13. Uang Harian
    Adalah uang yang dapat digunakan sebagai uang makan
    dan uang saku petugas.

                                                         7
14. Uang Penginapan
    Adalah biaya yang diperlukan untuk mengganti biaya
    menginap di penginapan ataupun rumah penduduk dalam
    rangka melakukan kegiatan ke desa terpencil/sulit
    dijangkau.




                                                      8
BAB II

             RUANG LINGKUP KEGIATAN


Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) utamanya digunakan
untuk kegiatan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif di Puskesmas dan jaringannya termasuk Posyandu
dan Poskesdes, dalam rangka membantu pencapaian target
SPM Bidang Kesehatan di kabupaten/kota guna mempercepat
pencapaian target MDGs. Ruang lingkup kegiatan tersebut
meliputi:

A. Upaya Kesehatan di Puskesmas
   Dari sekian banyak upaya kesehatan yang diselenggarakan
   Puskesmas, dana BOK utamanya digunakan untuk
   mendukung upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
   preventif yang meliputi:
     1. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
         Berencana
     2. Imunisasi
     3. Perbaikan Gizi Masyarakat
     4. Promosi Kesehatan
     5. Kesehatan Lingkungan
     6. Pengendalian Penyakit

   Dari enam upaya kesehatan tersebut di atas, kegiatan yang
   dapat dibiayai dari dana BOK secara garis besar dapat
   dikelompokkan sebagai berikut:
      1. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
         bayi, balita, kasus risiko tinggi, rumah tangga, siswa,


                                                              9
sekolah, pasangan usia subur, wanita usia subur,
    tempat-tempat umum, dll)
2. Surveilans (gizi, KIA, imunisasi, penyakit menular,
    penyakit tidak menular, vektor, dll)
3. Kunjungan rumah/lapangan (kasus drop out, kasus
    risiko tinggi, perawatan kesehatan masyarakat,
    pendampingan minum obat, pemasangan stiker P4K,
    dll)
4. Pelayanan di Posyandu (penimbangan, penyuluhan,
    pelayanan KIA, KB, imunisasi, gizi dll)
5. Kegiatan sweeping, penjaringan, pelacakan, dan
    penemuan kasus
6. Pengambilan spesimen
7. Pengendalian dan pemberantasan vektor (fogging,
    spraying, abatisasi, pemeriksaan jentik, pembagian
    kelambu, dll)
8. Kegiatan promosi kesehatan termasuk untuk
    mendukung program prioritas (penyuluhan, konseling
    luar gedung, pembinaan Poskesdes dan Posyandu,
    dll)
9. Kegiatan pemantauan (sanitasi air bersih, rumah,
    tempat-tempat umum, pengelolaan sampah, dll)
10. Pengambilan vaksin
11. Rujukan dari Poskesdes ke Puskesmas dan atau dari
    Puskesmas ke Rumah Sakit terdekat untuk kasus KIA
    risiko tinggi dan komplikasi kebidanan bagi peserta
    Jampersal
12. PMT penyuluhan dan PMT pemulihan untuk balita 6-
    59 bulan dengan gizi kurang




                                                    10
Transport petugas Puskesmas dalam rangka ante-
        natal care (ANC), persalinan, post-natal care (PNC)
         dan kunjungan nifas (KN) termasuk ruang lingkup
                     kegiatan tersebut di atas.


B. Penunjang Pelayanan Kesehatan
   Keberhasilan pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif
   dalam upaya kesehatan perlu didukung oleh kegiatan
   penunjang yang meliputi:
      a. Bahan kontak
      b. Refreshing/penyegaran/orientasi kader kesehatan
      c. Rapat koordinasi dengan lintas sektor/tokoh
         masyarakat/tokoh agama/kader kesehatan
      d. Operasional Posyandu dan Poskesdes

C. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
   Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan di
   Puskesmas secara optimal, tepat sasaran, efisien, dan
   efektif perlu dilaksanakan manajemen Puskesmas yang
   mencakup:
    1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
        Kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas yang
        dimaksud adalah penyusunan perencanaan kegiatan
        Puskesmas yang akan dilaksanakan selama satu tahun
        dari berbagai sumber daya termasuk salah satunya
        adalah BOK.

   2. Lokakarya Mini Puskesmas
      Lokakarya Mini Puskesmas merupakan proses
      penyusunan rencana kegiatan yang telah direncanakan

                                                              11
selama satu tahun menjadi kegiatan bulanan yang
      disepakati (POA bulanan) untuk dilaksanakan, termasuk
      kegiatan-kegiatan yang akan dibiayai dari BOK.

   3. Evaluasi
      Penilaian pencapaian program dan kegiatan Puskesmas
      dalam kurun waktu satu tahun dari yang direncanakan
      tersebut di atas.

D. Pemeliharaan Ringan
   Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas,
   sebagian kecil dana BOK dapat dimanfaatkan untuk
   pemeliharaan ringan di Puskesmas dan jaringannya.




                                                        12
BAB III

             PENGELOLAAN KEUANGAN


Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan
pemerintah kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dalam
rangka Tugas Pembantuan, utamanya untuk kegiatan
operasional Puskesmas yang bersifat promotif dan preventif
dalam pencapaian indikator SPM Bidang Kesehatan menuju
pencapaian target MDGs tahun 2015.

A. Alokasi Dana BOK
   1. Alokasi dana per kabupaten/kota
      Besaran alokasi dana BOK untuk setiap kabupaten/kota
      ditetapkan   berdasarkan    SK  Menteri   Kesehatan.
      Pengelolaan keuangan BOK tingkat kabupaten/kota diatur
      dalam buku Pedoman Pengelolaan Keuangan BOK.

   2. Alokasi dana per Puskesmas
      Besaran alokasi dana BOK setiap Puskesmas di
      kabupaten/kota tersebut ditetapkan berdasarkan SK
      Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Nilai besaran
      setiap Puskesmas memperhatikan situasi dan kondisi:
        a. Jumlah penduduk
        b. Luas wilayah/kondisi geografis
        c. Kesulitan wilayah
        d. Cakupan program
        e. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas
        f. Situasi dan kondisi yang ditentukan oleh Dinas
           Kesehatan Kabupaten/Kota bersangkutan


                                                         13
B. Pengusulan dan Pencairan Anggaran Kegiatan
   Pengusulan dan pencairan anggaran untuk setiap
   Puskesmas harus mengikuti prosedur berikut:
   1. Puskesmas membuat Plan of Action (POA) yang
      merupakan satu kesatuan dengan POA Puskesmas.
   2. Berdasarkan POA tersebut, Puskesmas mengusulkan
      kebutuhan dana untuk kegiatan kepada Dinas Kesehatan
      Kabupaten/Kota.
   3. Bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan
      mencairkan permintaan dana Puskesmas berdasarkan
      persetujuan atas hasil verifikasi Tim Pengelola
      Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota.
   4. Untuk pencairan dana berikutnya dapat dilakukan dengan
      tetap membuat POA dari hasil lokakarya mini dan
      melampirkan laporan pemanfaatan dana sebelumnya
      serta Laporan Pelaksanaan Bantuan Operasional
      Kesehatan (BOK) oleh Puskesmas di Kab/Kota (SIKNAS
      online).
   5. Untuk Puskesmas terpencil/sangat terpencil, periode
      pencairan dana dapat diatur berdasarkan kesepakatan
      Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

C. Pemanfaatan Dana
   1. Upaya Kesehatan
      a. Biaya transportasi petugas Puskesmas, Pustu,
         Poskesdes, kader kesehatan, dan dukun beranak
         untuk pelayanan luar gedung yang meliputi:
         1) Dari Puskesmas ke desa/dusun/Posyandu/
            sasaran
         2) Dari desa ke dusun/Posyandu/sasaran
         3) Dari dusun ke sasaran/Posyandu (di lingkungan
            dusun tersebut)

                                                         14
b. Biaya transportasi rujukan dari desa ke Puskesmas,
      dari Puskesmas ke rumah sakit terdekat untuk peserta
      Jampersal dengan kasus risiko tinggi, komplikasi
      kebidanan, dan bayi baru lahir.
   c. Biaya penginapan, bila diperlukan sesuai peraturan
      yang berlaku (untuk desa terpencil/sulit dijangkau)
   d. Uang harian, bila diperlukan sesuai peraturan yang
      berlaku (untuk desa terpencil/sulit dijangkau)
   e. Pembelian bahan PMT penyuluhan dan PMT
      pemulihan untuk balita usia 6-59 bulan dengan gizi
      kurang


      Biaya transportasi petugas Puskesmas untuk ante-
       natal care (ANC), persalinan, dan post-natal care
                (PNC) dibiayai dari dana BOK.



2. Penunjang
   a. Pembelian ATK dan penggandaan (untuk Posyandu
      dan Poskesdes)
   b. Biaya transportasi dan pembelian konsumsi untuk
      orientasi/refreshing/penyegaran kader kesehatan
   c. Biaya transportasi untuk peserta rapat koordinasi
      dengan      lintas    sektor/tokoh  masyarakat/tokoh
      agama/kader kesehatan ke Puskesmas
   d. Pembelian konsumsi untuk peserta rapat koordinasi
      dengan      lintas    sektor/tokoh  masyarakat/tokoh
      agama/kader kesehatan ke Puskesmas
   e. Pembelian bahan kontak




                                                           15
3. Manajemen Puskesmas
   a. Pembelian ATK dan penggandaan untuk Lokakarya
      Mini Puskesmas
   b. Biaya transportasi peserta Lokakarya Mini Puskesmas
   c. Pembelian     konsumsi     untuk    Lokakarya    Mini
      Puskesmas
   d. Biaya transportasi/biaya pos untuk pengiriman laporan
      ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

4. Pemeliharaan Ringan Puskesmas
   Pemanfaatan dana untuk pemeliharaan ringan yang
   dimaksud secara garis besar adalah sebagai berikut:
   a. Pemeliharaan ringan alat kesehatan Puskesmas.
      Contoh:     pemeliharaan   cold    chain,    termasuk
      pembelian bahan bakar minyak
   b. Pemeliharaan ringan sarana sanitasi dan air bersih
      Puskesmas
   c. Pemeliharaan     ringan   sarana     instalasi   listrik
      Puskesmas
   d. Pemeliharaan ringan sarana dan ruang pelayanan
      Puskesmas
   e. Pembelian termos vaksin, bola lampu, tirai/gorden,
      seprai, sarung bantal, ember, gayung, sapu, keset.

   Besaran alokasi pemeliharaan ringan di Puskesmas
   maksimal 5% dari total anggaran BOK yang diterima
   Puskesmas.




                                                           16
Dana BOK tidak boleh dimanfaatkan untuk:
      a. Upaya kuratif dan rehabilitatif
      b. Gaji, uang lembur, insentif
      c. Pemeliharaan gedung (sedang dan berat)
      d. Pemeliharaan kendaraan
      e. Biaya listrik, telepon, dan air
      f. Pengadaan obat, vaksin, dan alat kesehatan
      g. Biaya konsumsi untuk penyuluhan
      h. Pencetakan
      i. ATK dan penggandaan untuk kegiatan             rutin
         Puskesmas




D. Satuan Biaya BOK di Puskesmas
   Besaran satuan biaya pemanfaatan dana BOK mengacu
   pada Standar Biaya tahun 2011 dan apabila tidak ada di
   dalam Standar Biaya maka dapat menggunakan:
   1. Besaran satuan biaya sesuai kebutuhan real/at cost, atau
   2. Mengacu pada POA yang ditandatangani KPA dan
      membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
      (SPTJM).

E. Penatausahaan Dana BOK
   Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan dana BOK di
   Puskesmas, pengelola dana BOK melakukan beberapa
   kegiatan sebagai berikut:
   1. Mencatat dan membukukan dalam buku kas tunai,
      mempertanggungjawabkan dan melaporkan dalam format
      Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB).

                                                            17
2. Tata cara dan syarat pengajuan dana:
      a. Menyampaikan rencana kegiatan sesuai POA hasil
         Lokakarya Mini.
      b. Dalam pengajuan dana, atasan langsung pengelola
         dana BOK dalam hal ini kepala Puskesmas
         mengajukan surat permohonan dana kepada Kuasa
         Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
         dengan melampirkan Kerangka Acuan Kerja atau
         Term of Reference (TOR).
      c. Dana diberikan kepada pengelola dana paling cepat
         2 (dua) hari sebelum kegiatan dimulai.

F. Pertanggungjawaban Dana BOK
   Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di masing masing
   Puskesmas, pengelola keuangan wajib membukukan dalam
   buku kas tunai atas semua transaksi yang terjadi.

  Sedangkan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
  kegiatan di tingkat Puskesmas adalah sebagai berikut:

  1. Biaya perjalanan dinas yang tidak menginap
     (transportasi, uang harian)
     Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan
     lampiran bukti transportasi, bon pembelian bensin, surat
     pernyataan riil yang ditandatangani petugas yang
     bersangkutan dan diketahui oleh kepala Puskesmas,
     serta laporan perjalanan dinas.

  2. Biaya perjalanan dinas yang menginap (transportasi,
     uang harian, uang penginapan)
     Bentuk pertanggungjawabannya berupa surat tugas,
     kuitansi dengan melampirkan rincian biaya, bukti

                                                          18
transportasi/bon pembelian bensin, surat pernyataan riil
   yang ditandatangani petugas yang bersangkutan dan
   diketahui oleh kepala Puskesmas, serta laporan
   perjalanan dinas.

3. Rapat
   Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi total
   pengeluaran dengan lampiran surat undangan, daftar
   hadir, bukti biaya konsumsi, daftar penerimaan
   transportasi, dan notulen rapat.

4. Pembelian barang, penggandaan, alat tulis kantor
   Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan
   melampirkan faktur barang.

5. Orientasi/refreshing
   Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan
   lampiran kerangka acuan (TOR), bukti-bukti pengeluaran
   (bahan, penggandaan, sewa ruang pertemuan/gedung,
   jadwal kegiatan, daftar hadir peserta, dan laporan
   kegiatan).

6. Pengiriman laporan pertanggungjawaban
   Bentuk pertanggungjawabannya berupa bukti transportasi
   atau bukti pengiriman lewat pos.


        Pertanggungjawaban uang dan barang agar
      dicatat dan disimpan secara tertib administrasi
         guna keperluan pemeriksaan oleh Aparat
           Pengawas Internal maupun Eksternal



                                                        19
BAB IV

                  PENGORGANISASIAN


Pengorganisasian       kegiatan   BOK     dimaksudkan      agar
pelaksanaan manajemen kegiatan BOK dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Pengelolaan kegiatan BOK dilaksanakan
secara bersama-sama antara pemerintah, pemerintah provinsi,
dan pemerintah kabupaten/kota. Untuk itu dalam pengelolaan
BOK dibentuk Tim Pengelola BOK di tingkat pusat, tingkat
provinsi, dan tingkat kabupaten/kota. Pengelolaan kegiatan BOK
terintegrasi dengan kegiatan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal).

Pengorganisasian manajemen Jamkesmas dan BOK terdiri dari:
A. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK (bersifat lintas sektor),
   sampai tingkat kabupaten/kota.
B. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK (bersifat lintas
   program), sampai tingkat Puskesmas, terdiri dari Tim
   Pengelola Teknis Kegiatan.

A. TIM KOORDINASI
   1. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat
      Menteri Kesehatan membentuk Tim Koordinasi
      Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat, yang terdiri dari
      Pelindung, Ketua, Sekretaris dan Anggota. Tim
      Koordinasi bersifat lintas sektor terkait, diketuai oleh
      Sekretaris Utama Kementerian Koordinator Bidang
      Kesejahteraan Rakyat dengan anggota           terdiri dari
      Pejabat Eselon I Kementerian terkait dan unsur lainnya.


                                                             20
a. Tugas Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Pusat:
   1) Menentukan strategi dan kebijakan nasional
      pelaksanaan Jamkesmas dan BOK.
   2) Melakukan       pengendalian       dan     penilaian
      pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK
      secara nasional.
   3) Menjadi fasilitator lintas sektor tingkat pusat dan
      daerah.
   4) Memberikan arahan untuk efisiensi dan efektivitas
      pelaksanaan Jamkesmas dan BOK.

b. Struktur Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Pusat:
   1) Pelindung : Menteri Kesehatan
   2) Ketua        : Sekretaris Utama Kemenko Kesra
   3) Sekretaris : Sekretaris Jenderal Kemenkes
   4) Anggota      :
         a) Irjen Kemenkes
         b) Dirjen BAKD Kemendagri
         c) Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu
         d) Dirjen Anggaran Kemenkeu
         e) Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan
             Bappenas
         f) Dijen Bina Upaya Pelayanan Kesehatan
         g) Dirjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes
         h) Dirjen P2PL Kemenkes
         i) Kepala Badan Litbangkes Kemenkes
         j) Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan
             Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes


                                                       21
k) Staf Ahli Bidang Peningkatan Kapasitas
               Kelembagaan dan Desentralisasi Kemenkes
       5) Sekretariat :
            a) Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
               Kemenkes
            b) Setditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes

2. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Provinsi
   Gubernur membentuk Tim Koordinasi Jamkesmas dan
   BOK Tingkat Provinsi, yang terdiri dari Pelindung, Ketua,
   Sekretaris dan Anggota. Tim Koordinasi bersifat lintas
   sektor terkait dalam pelaksanaan Jamkesmas dan BOK,
   diketuai oleh Sekretaris Daerah Provinsi dengan anggota
   terdiri dari pejabat terkait.

   a. Tugas Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat
      Provinsi:
      1) Menjabarkan strategi dan kebijakan pelaksanaan
         Jamkesmas dan BOK tingkat provinsi.
      2) Mengarahkan         pelaksanaan       kebijakan
         Jamkesmas dan BOK sesuai kebijakan nasional.
      3) Melakukan       pengendalian   dan     penilaian
         pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK di
         tingkat provinsi.

   b. Struktur Tim Koordinasi        Jamkesmas dan BOK
      Tingkat Provinsi:
      1) Pelindung : Gubernur
      2) Ketua         : Sekretaris Daerah Provinsi
      3) Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


                                                         22
4) Anggota    :
          a) Kepala Bappeda Provinsi
          b) Ketua Komisi DPRD Provinsi yang
             membidangi kesehatan
          c) Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi
          d) Lintas sektor terkait sesuai kebutuhan

3. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Kabupaten/Kota
   Bupati/Walikota membentuk Tim Koordinasi Jamkesmas
   dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota, yang terdiri dari
   Pelindung, Ketua, Sekretaris dan Anggota. Tim
   Koordinasi bersifat lintas sektor terkait dalam
   pelaksanaan Jamkesmas dan BOK, diketuai oleh
   Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dengan anggota
   terdiri dari pejabat terkait.

  a. Tugas Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat
     Kabupaten/Kota:
     1) Menjabarkan strategi dan kebijakan pelaksanaan
        Jamkesmas dan BOK tingkat kabupaten/kota.
     2) Mengarahkan             pelaksanaan       kebijakan
        Jamkesmas dan BOK sesuai kebijakan nasional.
     3) Melakukan       pengendalian       dan    penilaian
        pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK di
        tingkat kabupaten/ kota.
     4) Menjadi     fasilitator     lintas sektor   tingkat
        kabupaten/kota dan Puskesmas.




                                                        23
b. Struktur Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat
         Kabupaten/Kota:
         1) Pelindung : Bupati/Walikota
         2) Ketua        : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
         3) Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan
                           Kabupaten/Kota
         4) Anggota      :
              a) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
              b) Ketua Komisi DPRD Kabupaten/Kota yang
                   membidangi kesehatan
              c) Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
              d) Lintas sektor terkait sesuai kebutuhan


B. TIM PENGELOLA JAMKESMAS DAN BOK
   Dalam pengelolaan kegiatan Jamkesmas dan BOK dibentuk
   Tim Pengelola Tingkat Pusat, Tim Pengelola Tingkat
   Provinsi, dan Tim Pengelola Tingkat Kabupaten/Kota serta
   Puskesmas.     Tim Pengelola bersifat lintas program di
   Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan
   Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Puskesmas.

   1. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat
      Menteri Kesehatan membentuk Tim Pengelola BOK
      terintegrasi dengan kegiatan Jaminan Kesehatan
      Masyarakat (Jamkesmas) dan kegiatan Jaminan
      Persalinan (Jampersal). Tim Pengelola Jamkesmas dan
      BOK Tingkat Pusat terdiri dari Penanggung Jawab,
      Pengarah, Pelaksana dan Sekretariat yang ditetapkan
      dengan Keputusan Menteri Kesehatan.




                                                        24
Penanggung jawab       adalah   Menteri Kesehatan,
sedangkan Pengarah terdiri dari pejabat eselon I di
lingkungan Kemenkes, dengan Ketua adalah Sekretaris
Jenderal dan Wakil Ketua adalah Direktur Jenderal Bina
Gizi dan KIA.

Pelaksana terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan
Anggota yang merupakan Pejabat Eselon I dan Pejabat
Eselon II di lingkungan Kemenkes.

Sekretariat terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota
yang merupakan pejabat eselon II, pejabat eselon III dan
pejabat eselon IV di lingkungan Kemenkes.

a. Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Pusat:
   1) Penanggung Jawab       : Menteri Kesehatan
   2) Pengarah               :
      a) Ketua               : Sekretaris Jenderal
                               Kemenkes
      b) Anggota             : Para pejabat eselon I
                               terkait di lingkungan
                               Kemenkes
   3) Pelaksana              :
      a) Ketua Pelaksana I   : Dirjen Bina Upaya
                               Kesehatan
      b) Ketua Pelaksana II  : Dirjen Bina Gizi dan
                               KIA
   4) Anggota                : Para pejabat eselon II
                               dan III terkait




                                                      25
5) Sekretariat               :
      a) Sekretariat I Bidang Jamkesmas
         1. Ketua               : Kepala P2JK
         2. Sekretaris          : Kepala Bidang
                                  Pembiayaan P2JK
         3. Anggota             : Semua Kabid/Kabag
                                  dan Kasubid di
                                  lingkungan P2JK

         Sekretariat   didukung    oleh   koordinator-
         koordinator bidang sesuai kebutuhan, yang
         melibatkan berbagai unit utama di lingkungan
         Kementerian Kesehatan.

      b) Sekretariat II Bidang BOK
         1. Ketua                : Sesditjen Bina Gizi
                                   dan KIA
         2. Sekretaris           : Kabag Keuangan
                                   Setditjen Bina Gizi dan
                                   KIA
         3. Anggota              : Seluruh Kabag di
                                   lingkungan Setditjen
                                   Bina Gizi dan KIA

a. Tugas Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Pusat:
   1) Pengarah
      a) Merumuskan dan menetapkan kebijakan
          operasional  dan   teknis,   pelaksanaan
          Jamkesmas dan BOK agar sejalan dengan
          UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan


                                                       26
Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN
      2010-2014.
   b) Melakukan pengawasan dan pembinaan atas
      kebijakan yang telah ditetapkan.
   c) Melakukan sinkronisasi dan koordinasi terkait
      pengembangan kebijakan.
   d) Memberikan masukan dan laporan kepada
      Menteri Kesehatan terkait pelaksanaan
      Jamkesmas dan BOK.

2) Pelaksana
   a) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan
      yang telah ditetapkan oleh pengarah.
   b) Menyusun pedoman teknis pelaksanaan,
      penataan      sasaran,    penataan    fasilitas
      pelayanan kesehatan (pemberi pelayanan
      kesehatan) dalam rangka penyelenggaraan
      Jamkesmas.
   c) Menyusun dan mengusulkan norma, standar,
      prosedur dan kriteria dalam penyelenggaraan
      Jamkesmas dan BOK.
   d) Melaksanakan pertemuan berkala dengan
      pihak terkait dalam rangka koordinasi,
      sinkronisasi dan evaluasi penyelenggaraan
      Jamkesmas dan BOK.
   e) Melaksanakan        advokasi,      sosialisasi,
      sinkronisasi penyelenggaraan Jamkesmas
      dan BOK.
   f) Menyusun perencanaan, evaluasi, monitoring
      dan pengawasan seluruh kegiatan sesuai
      dengan kebijakan teknis dan operasional yang
      telah ditetapkan.

                                                  27
g) Melakukan telaah hasil verifikasi, otorisasi dan
       realisasi pembayaran klaim dan mengusulkan
       kebutuhan anggaran pelayanan kesehatan.
    h) Membuat laporan hasil penyelenggaraan
       Jamkesmas dan BOK kepada pengarah.

3) Sekretariat Bidang I dan Bidang II
   a) Memberikan masukan kepada Tim Pengelola
      (pengarah       dan       pelaksana)      terkait
      penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK
   b) Menyiapkan      dan      menyusun      pedoman
      pelaksanaan Jamkesmas dan BOK sesuai
      dengan arah kebijakan pengarah dan
      rumusannya.
   c) Membantu          kelancaran        administrasi
      pelaksanaan tugas Tim Pengelola.
   d) Menyiapkan norma, standar, prosedur dan
      kriteria penyelenggaraan Jamkesmas dan
      BOK
   e) Menyiapkan dan menyusun bahan-bahan
      bimbingan     teknis,    monitoring,    evaluasi
      penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK
   f) Membantu pengarah dan pelaksana dalam
      melakukan advokasi, sosialisasi, monitoring
      dan evaluasi penyelenggaraan Jamkesmas
      dan BOK
   g) Melaksanakan       pelatihan-pelatihan    terkait
      penyiapan      SDM       dalam     pelaksanaan
      Jamkesmas dan BOK di pusat, provinsi dan
      kabupaten/kota
   h) Melakukan analisis aspek kendali biaya dan
      kendali mutu.

                                                    28
i) Membuat laporan secara berkala kepada
             pengarah dan pelaksana.

2. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi
   Tim Pengelola Jamkesmas juga sebagai sekaligus
   sebagai Tim Pengelola BOK. Kegiatan Jamkesmas
   (termasuk Jampersal) terintegrasi dalam pengelolaan
   dengan kegiatan-kegiatan BOK, karena itu semua bidang
   yang ada pada Dinas Kesehatan Provinsi harus masuk
   dalam sturuktur organisansi pengelola ini.

   Kegiatan manajemen Jamkemas dan BOK di provinsi
   dibiayai oleh dana Dekonsentrasi Pengelolaan
   Jamkesmas dari Pusat Pembiayaan dan Jaminan
   Kesehatan (P2JK) Sekretariat Jenderal Kementerian
   Kesehatan.

  a. Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK
     Tingkat Provinsi:
     1) Pelindung          : Sekretaris Daerah Provinsi
     2) Penanggungjawab : Kepala Dinas Kesehatan
                             Provinsi
     3) Pelaksana          :
         a) Ketua          : Sekretaris Dinas Kesehatan
                             Provinsi
         b) Anggota        : Seluruh Kepala Bidang pada
                             Dinas Kesehatan Provinsi
         c) Sekretariat    :
               Ketua      : Salah satu Kepala Bidang
                  yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi



                                                     29
   Koordinator     Bidang    Jamkesmas
                (termasuk Jampersal)
               Koordinator Bidang BOK
               Staf   sekretariat   sesuai  dengan
                kebutuhan

b. Tugas Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Provinsi adalah:
   1) Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan
       Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Pusat.
   2) Bertanggung      jawab     dalam    pengelolaan
       manajemen penyelenggaraan Jamkesmas dan
       BOK secara keseluruhan di wilayah kerjanya.
   3) Mengkoordinasikan manajemen kepesertaan,
       pelayanan dan administrasi keuangan dalam
       penyelenggaraan Jamkesmas.
   4) Melakukan pembinaan (koordinasi dan evaluasi)
       terhadap pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan
       BOK di kabupaten/kota.
   5) Melatih tim pengelola Jamkesmas dan BOK
       tingkat kabupaten/ kota.
   6) Menyampaikan          laporan     dari     hasil
       penyelenggaraan kegiatan Jamkesmas dan BOK
       Kabupaten/Kota ke Tim Pengelola BOK Tingkat
       Pusat.
   7) Mengupayakan        peningkatan   dana    untuk
       operasional Puskesmas dan          manajemen
       Jamkesmas dan BOK dari sumber APBD.
   8) Mengkoordinasikan manajemen administrasi
       keuangan Jamkesmas dan BOK.



                                                   30
9) Melakukan         pembinaan,     pengawasan     dan
    pengendalian terhadap unit-unit kerja yang
    terkait dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan
    BOK di wilayah kerjanya.
10) Memfasilitasi pertemuan secara berkala dengan
    Tim Koordinasi sesuai kebutuhan dalam rangka
    sinkronisasi,      harmonisasi,    evaluasi,   dan
    penyelesaian masalah lintas sektor yang terkait
    dengan penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK
    di provinsi.
11) Membuat        laporan   secara     berkala    atas
    pelaksanaan Jamkesmas dan BOK di wilayahnya
    kepada Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK
    Pusat.
12) Menangani penyelesaian keluhan dari para
    pihak.
13) Meneruskan hasil rekruitmen PPK dari Dinkes
    Kabupaten/Kota ke Pusat.
14) Memonitor pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama
    (PKS) antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
    dengan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
    yang menyelenggarakan Jamkesmas di wilayah
    kerjanya.
15) Melakukan pengawasan dan pemeliharaan
    terhadap      inventaris   barang     yang    telah
    diserahkan Kementerian Kesehatan untuk
    menunjang pelaksanaan Jamkesmas dan BOK di
    daerahnya.
16) Menyusun dan menyampaikan laporan atas
    semua           hasil     pelaksanaan        tugas
    penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK kepada
    Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Pusat.

                                                    31
3. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Kabupaten/Kota
   Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Kabupaten/Kota dalam menjalankan tugas dan fungsinya
   terintegrasi menjadi satu kesatuan yang tidak
   terpisahkan. Tim pengelola Jamkesmas sekaligus
   menjadi Tim Pengelola BOK. Jaminan Persalinan
   merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
   penyelenggaraan Jamkesmas.

   Untuk melaksanakan kegiatan manajamen Jamkesmas
   dan BOK, Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK didukung
   oleh pembiayaan yang berasal dari dana manajemen
   BOK (bersumber dari dana Tugas Pembantuan Direktorat
   Jenderal Bina Gizi dan KIA Kemenkes).

   Sedangkan untuk honor Tim Pengelola Jamkesmas dan
   BOK, disediakan dari dana Dekonsentrasi Jamkesmas
   (untuk 5 orang dari Tim Pengelola) dan dari dana Tugas
   Pembantuan BOK (untuk 7 orang dari Tim Pengelola).
   Besaran dana yang diperuntukkan disesuaikan dengan
   Standar Biaya Umum yang berlaku.

   Untuk berjalannya tugas dan fungsi Tim Pengelola
   Jamkesmas dan BOK secara serasi, harmoni, dan
   terintegrasi, maka pengorganisasian Jamkesmas dan
   BOK melibatkan seluruh struktur yang ada di Dinas
   Kesehatan      Kabupaten/Kota     dengan      demikian
   pengelolaannya tidak dilakukan oleh satu bidang saja di
   Dinas Kesehatan.


                                                       32
a. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
   Kabupaten/Kota
   1) Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK
      Tingkat Kabupaten/Kota
      Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai
      penanggung jawab pengelolaan Jamkesmas dan
      BOK membentuk Tim Pengelola Jamkesmas dan
      BOK Tingkat Kabupaten/Kota. Tugas Tim
      Pengelola Kabupaten/Kota terintegrasi meliputi
      seluruh kegiatan pengelolaan Jamkesmas
      (termasuk Jampersal) dan BOK.

      Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK
      Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari:
      a) Pelindung              : Sekretaris Daerah
      b) Penanggung Jawab : Kepala Dinas
                                  Kesehatan
                                  Kabupaten/Kota
      c) Pelaksana
          1. Ketua       : Sekretaris Dinas Kesehatan
                           Kabupaten/Kota
          2. Anggota     : Seluruh Kepala Bidang di
                           Dinas Kesehatan
                           Kabupaten/Kota
          3. Sekretariat :
              Diketuai oleh salah satu Kepala Bidang
                di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
                diutamakan bidang yang bertanggung
                jawab dalam Jaminan Kesehatan




                                                  33
   Ketua Koordinator Bidang Monitoring,
              Evaluasi dan Pelaporan Pengelolaan
              Jamkesmas dan BOK
             Ketua Koordinator Bidang Verifikasi
              dan Klaim Pengelolaan Jamkesmas
              dan BOK
             Setiap Koordinator Bidang dibantu
              minimal 3 (tiga) orang staf

          Tugas    Sekretariat  Tim   Pengelola
          Jamkemas dan BOK secara keseluruhan
          sebagai     pendukung     (supporting)
          kelancaran pelaksanaan pengelolaan
          Jamkesmas dan BOK.

2) Tugas Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK
   Tingkat Kabupaten/Kota
   a) Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan
      Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
      Pusat.
   b) Bertanggung jawab mengelola manajemen
      penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK
      secara keseluruhan di wilayah kerjanya.
   c) Melakukan pembinaan (koordinasi dan
      evaluasi) terhadap pelaksanaan kegiatan
      Jamkesmas dan BOK di kabupaten/kota.
   d) Melakukan pembinaan, pengawasan dan
      pengendalian terhadap unit-unit kerja yang
      terkait dalam penyelenggaraan Jamkesmas
      dan BOK di wilayah kerjanya (termasuk pada
      fasilitas pelayanan kesehatan dasar di


                                               34
Puskesmas dan jaringannya serta PPK
     lanjutan).
e)   Memfasilitasi pertemuan secara berkala
     dengan tim koordinasi sesuai kebutuhan
     dalam rangka evaluasi, monitoring, pembinaan
     dan penyelesaian masalah lintas sektor yang
     terkait dengan penyelenggaraan Jamkesmas
     dan BOK di kabupaten/kota.
f)   Mengkoordinasikan manajemen pelayanan
     dan      administrasi      keuangan     dalam
     penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK di
     kabupaten/kota.
g)   Melakukan      sosialisasi    dan     advokasi
     penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK.
h)   Melakukan monitoring, evaluasi, pembinaan
     dan        pengawasan         penyelenggaraan
     Jamkesmas dan BOK.
i)   Melakukan telaah atas kegiatan (POA)
     Jamkesmas dan BOK yang diusulkan
     Puskesmas.
j)   Menyalurkan dana kepada Puskemas yang
     didasarkan atas usulan-usulan kegiatan-
     kegiatan Jamkesmas dan BOK yang disetujui
     dan ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan
     atau pejabat yang diberikan kewenangan oleh
     Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
k)   Melakukan verifikasi atas semua kegiatan
     Jamkesmas dan BOK yang dilaksanakan
     Puskesmas berdasarkan usulan kegiatan
     sebelumnya.
l)   Melakukan verifikasi dan membayar atas klaim
     yang diajukan oleh fasilitas kesehatan yang

                                                35
melaksanakan         Jaminan      Persalianan
     (Jampersal).
m)   Menangani penyelesaian keluhan terkait
     dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan
     BOK.
n)   Melakukan perjanjian pelaksanaan Perjanjian
     Kerja Sama (PKS) dengan fasilitas pelayanan
     kesehatan swasta yang berkeinginan menjadi
     jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
     Jaminan Persalinan di wilayah kerjanya.
o)   Selaku pembina verifikator independen
     melakukan pembinaaan dan pengawasan
     pelaksanaan kegiatan verifikator independen
     di daerahnya, termasuk di dalamnya adalah
     melakukan evaluasi kinerja terhadap kegiatan
     verifikator independen.
p)   Mengupayakan peningkatan dana untuk
     operasional dan manajemen Puskesmas
     melalui     BOK    dan    peningkatan    dana
     kepesertaan Jaminan Kesehatan dari sumber
     APBD.
q)   Melakukan pengawasan dan pemeliharaan
     terhadap inventaris barang yang telah
     diserahkan Kementerian Kesehatan untuk
     menunjang pelaksanaan Jamkesmas dan
     BOK di daerahnya.
r)   Menyusun dan menyampaikan laporan
     keuangan dan hasil kenerja kepada Tim
     Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat
     Pusat.
s)   Menyusun dan menyampaikan laporan atas
     semua pelaksanaan tugas penyelenggaraan

                                               36
Jamkesmas dan BOK kepada Tim Pengelola
          Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat melalui
          Dinas Kesehatan Provinsi setempat.

b. Tim Pengelola Keuangan
   Sumber dana Jamkesmas (termasuk Jampersal)
   berasal dari dana belanja Bantuan Sosial yang akan
   disalurkan    langsung    ke    Dinas    Kesehatan
   Kabupaten/Kota. Kepala Dinas Kesehatan dan
   Pengelola Keuangan Jamkesmas (ditetapkan oleh
   Kepala Dinas Kesehatan) membuka rekening khusus
   untuk pengelolaan Jamkesmas atas nama Dinas
   Kesehatan      Kabupaten/Kota    (akan    dilakukan
   pengaturan khusus).

   Sedangkan khusus dalam pengelolaan dana Tugas
   Pembantuan sebagai sumber dana penyelenggaraan
   BOK, pengaturannya adalah sebagai berikut:
   1) Setelah Bupati/Walikota menerima SK Menteri
      Kesehatan tentang pelimpahan wewenang selaku
      Pengguna Anggaran (PA), Pengguna Barang
      (PB) dalam pengelolaan anggaran pada
      Kementerian      Kesehatan,     Bupati/Walikota
      menetapkan      Kepala    Dinas      Kesehatan
      Kabupaten/Kota    selaku    Kuasa    Pengguna
      Anggaran (KPA).
   2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku
      KPA membentuk dan menetapkan Tim Pengelola
      Keuangan BOK tingkat Kabupaten/Kota, yang
      terdiri dari:




                                                   37
a) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
        b) Penguji     dan   Penandatanganan     SPM
           (PPSPM)
        c) Bendahara Keuangan
        d) Sekretariat Pengelola Anggaran
        e) Pengelola SAI, yang terdiri dari:
           1. SAK
           2. SIMAK BMN
        f) Pengelola keuangan Puskesmas

     Tugas Tim Pengelola Keuangan sesuai dengan
     ketentuan peraturan perundang-undangan yang
     berlaku. Pengelolaan keuangan BOK pada Satker
     Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan diatur dan
     dijelaskan tersendiri.



         Selain mengelola dana BOK, Bendahara
         Keuangan juga bertugas mengelola dana
               Jamkesmas dan Jampersal




4. Tim Pengelola BOK Puskesmas
   Kepala Puskesmas membentuk Tim Pengelola BOK
   Puskesmas dengan komposisi sebagai berikut:
   a. Ketua
   b. Pengelola Keuangan
   c. Anggota




                                                  38
Tugas Tim Pengelola BOK Puskesmas adalah:
a. Melaksanakan kegiatan BOK sesuai dengan
   perencanaan hasil dari Lokakarya Mini Puskesmas.
b. Mengelola dana BOK sesuai dengan Petunjuk Teknis
   BOK secara bertanggung jawab dan transparan.
c. Melaporkan realisasi dana BOK kepada Tim
   Pengelola BOK Tingkat Kabupaten/Kota.




                                                39
BAB V

           INDIKATOR KEBERHASILAN,
         PENCATATAN, DAN PELAPORAN


A. Indikator Keberhasilan
   Untuk mengetahui keberhasilan BOK di Puskesmas
   ditetapkan indikator keberhasilan yang meliputi:

   Indikator   Persentase Puskesmas yang menerima
   Input       dana BOK dari SKPD

   Indikator   Persentase Puskesmas yang melaksanakan
   Proses      Lokakarya Mini

   Indikator   Persentase pencapaian target SPM bidang
   Output      kesehatan, dengan indikator:
               1. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
               2. Cakupan komplikasi kebidanan yang
                   ditangani
               3. Cakupan pertolongan persalinan oleh
                   tenaga kesehatan memiliki kompetensi
                   kebidanan
               4. Cakupan pelayanan nifas
               5. Cakupan neonatus dengan komplikasi
                   ditangani
               6. Cakupan kunjungan bayi
               7. Cakupan desa UCI
               8. Cakupan pelayanan anak balita
               9. Cakupan balita gizi buruk mendapat
                   perawatan

                                                          40
10. Cakupan pemberian makanan
                     pendamping ASI pada anak 6-24 bulan
                     dari keluarga miskin
                 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa
                     SD dan setingkat
                 12. Cakupan peserta KB aktif
                 13. Cakupan penemuan dan penanganan
                     penderita penyakit
                 14. Cakupan Desa Siaga Aktif

   Keterangan:
    BOK bukanlah dana utama dalam penyelenggaraan
      upaya kesehatan. Pencapaian SPM tidak hanya melalui
      dana BOK.
    Besaran target indikator SPM per tahunnya ditetapkan
      oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mengacu
      pada target SPM tahun 2015 sesuai SK Menteri
      Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008.

B. Pencatatan
   Semua kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas harus
   dicatat dalam buku pencatatan yang disediakan. Pencatatan
   kegiatan BOK bukan merupakan bagian terpisah dari
   pencatatan kegiatan lainnya, namun merupakan satu
   kesatuan yang terintegrasi dengan pencatatan kegiatan dari
   sumber dana lainnya.

   1. Pencatatan hasil kegiatan secara menyeluruh
      Hasil kegiatan harian yang dilaksanakan oleh Puskesmas
      dan jaringannya dicatat dalam buku register yang sudah



                                                           41
ada atau menggunakan buku pencatatan kegiatan lain.
      Contoh:
      a. Pelayanan kesehatan ibu menggunakan buku kohort
         ibu
      b. Imunisasi dicatat dalam buku register imunisasi
      c. Penimbangan       dicatat  dalam       buku   register
         gizi/penimbangan
      d. Pelayanan kesehatan bayi dicatat dalam buku register
         bayi
      e. Dan sebagainya.

   2. Pencatatan Pemanfaatan Dana BOK
      Pencatatan pemanfaatan dana BOK dibuat dalam buku
      keuangan    tersendiri,  dilengkapi  dengan    bukti
      pengeluaran dan tanda terima dana oleh petugas yang
      melaksanakan kegiatan.

C. Pelaporan
   Pelaporan BOK meliputi pelaporan kegiatan secara
   menyeluruh dan pelaporan keuangan, yang dikirimkan
   secara berjenjang dari Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
   Kabupaten/Kota dan seterusnya sampai ke tingkat pusat.
   Untuk Puskesmas terpencil/sangat terpencil, periode
   pengiriman laporan dapat diatur berdasarkan kesepakatan
   antara Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

   1. Pelaporan kegiatan secara menyeluruh
      Pelaporan kegiatan BOK bukan merupakan bagian
      terpisah dari pelaporan kegiatan lainnya, namun
      merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan
      pelaporan kegiatan dari sumber dana lainnya.


                                                            42
Hasil pencatatan semua kegiatan Puskesmas dalam satu
   periode tertentu (bulanan) dilakukan rekapitulasi dalam
   suatu laporan pelaksanaan dengan menggunakan Sistem
   Pencatatan dan Pelaporan Bantuan Operasional
   Kesehatan (BOK) oleh Puskesmas di Kab/Kota (SIKNAS
   online) yang dikoordinasikan oleh Pusat Data dan
   Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan. Laporan
   dari Puskesmas diserahkan kepada Dinas Kesehatan
   Kabupaten/Kota dan seterusnya secara berjenjang
   hingga ke tingkat pusat.

   Dari rekapitulasi laporan tersebut pada dasarnya hasilnya
   akan dimanfaatkan oleh Puskesmas itu sendiri dalam
   melakukan analisis laporan untuk mengetahui tingkat
   keberhasilan. Puskesmas wajib membuat laporan rutin
   Puskesmas sebagai lampiran pelaporan keuangan guna
   pencairan dana bulan berikutnya.

2. Pelaporan keuangan
   Pelaporan keuangan di tingkat Puskesmas berupa
   laporan pencairan dan pemanfaatan dana BOK. Bukti
   pertanggungjawaban uang dan barang dicatat dan
   disimpan di Puskesmas secara tertib administrasi guna
   keperluan pemeriksaan oleh aparat pengawas internal
   maupun eksternal.




                                                         43
BAB VI

          PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


A. Pembinaan
   Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK di setiap tingkat (pusat,
   provinsi, kabupaten/kota) ditujukan agar dana BOK dapat
   dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk pencapaian
   tujuan sehingga dapat memberikan hasil seoptimal mungkin.

   1. Pembinaan oleh Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK
      Tingkat Kabupaten/Kota
      Beberapa hal yang terkait dengan pembinaan pengelola
      BOK Puskesmas oleh Tim Pengelola Jamkesmas dan
      BOK Tingkat Kabupaten/Kota adalah:
         a. Pembinaan dilakukan secara berkala
         b. Pembinaan dilakukan secara terintegrasi dengan
            kegiatan Jamkesmas dan Jampersal
         c. Pembinaan dilakukan terhadap aspek teknis
            kegiatan dan administrasi
         d. Pembinaan dilakukan mulai dari penyusunan POA
            dan penggerakan pelaksanaan kegiatan BOK
         e. Pembinaan dapat dilakukan melalui kunjungan
            lapangan secara acak untuk pembuktian laporan
            Puskesmas
         f. Pembinaan dapat dilakukan melalui pertemuan
            koordinasi di tingkat kabupaten/kota dengan
            mengundang Puskesmas




                                                          44
2. Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat
       Provinsi dan Pusat.
       Prinsip pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat
       Provinsi dan Pusat pada dasarnya sama dengan
       pembinaan dan pengawasan yang dilakukan Tim
       Pengelola BOK Tingkat Kabupaten/Kota.

       Pembinaan kegiatan BOK di tingkat provinsi terintegrasi
       dengan    pembinaan   kegiatan    Jamkesmas        dan
       Jampersal.



    PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
    1. Pembinaan dilakukan secara berjenjang oleh
       pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan
       tugas dan fungsinya.
    2. Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan kegiatan
       BOK dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional
       (APF).



B. Pengawasan
   Kegiatan pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
   mengurangi     dan/atau  menghindari   masalah      yang
   berhubungan     dengan    penyalahgunaan     wewenang,
   kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar,
   atau bentuk penyelewengan lainnya.

   Pengawasan kegiatan BOK meliputi pengawasan melekat
   (waskat), pengawasan fungsional internal, dan pengawasan
   eksternal.


                                                           45
BOK merupakan dana pusat (APBN Kementerian
Kesehatan), maka yang berhak melakukan pengawasan
adalah pengawas internal dari Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Kesehatan dan pengawas eksternal dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).

1. Pengawasan Melekat (Waskat)
   Pengawasan melekat adalah pengawasan yang
   dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada
   bawahannya,     baik   di  tingkat  pusat,    provinsi,
   kabupaten/kota, maupun Puskesmas.

2. Pengawasan Fungsional Internal
   Instansi pengawas fungsional kegiatan BOK secara
   internal adalah Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian
   Kesehatan. Instansi ini juga bertanggung jawab untuk
   melakukan audit sesuai kebutuhan atau sesuai
   permintaan instansi yang akan diaudit terhadap
   pemanfaatan dana BOK.

3. Pengawasan Eksternal
   Instansi pengawas eksternal kegiatan BOK adalah
   pengawasan fungsional yang dilakukan oleh tim audit
   keuangan yang berwenang, yaitu Badan Pemeriksa
   Keuangan (BPK). Instansi ini juga bertanggungjawab
   untuk melakukan audit sesuai dengan kebutuhan atau
   permintaan instansi yang akan diaudit terhadap
   pelaksanaan dan pemanfaatan dana BOK.




                                                        46
PENUTUP


Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi acuan yang diperlukan
bagi pelaksanaan penggunaan dana BOK. Dengan adanya
dana BOK diharapkan dapat meningkatkan akses dan
pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dalam
upaya melaksanakan SPM Bidang Kesehatan guna pencapaian
MDGs tahun 2015.

Puskesmas dan jaringannya diharapkan lebih mampu
melaksanakan fungsinya menangani berbagai masalah
kesehatan dengan menyusun perencanaan Puskesmas di
seluruh wilayah kerjanya secara komprehensif serta
mengutamakan upaya promotif dan preventif, termasuk bagi
masyarakat miskin, dalam kendali manajemen Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
petunjuk teknis ini, maka akan dilakukan penyempurnaan pada
penyusunan petunjuk teknis selanjutnya.




                                                            47
LAMPIRAN




           48
Lampiran 1
             ALUR PIKIR BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN




                                                        Masya
                                                        rakat
                                                        Sehat




                                                                a
Lampiran 2
                                        FORMAT BUKU KAS TUNAI
                           BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI PUSKESMAS
Puskesmas               : ……………………….
Kecamatan               : ……………………….
Kab/Kota                : ……………………….
Provinsi                : ……………………….

                            Uraian Transaksi
  Tanggal                                                      No. Bukti/Kuitansi   Penerimaan             Pengeluaran                             Saldo
                               Keuangan




                                                                                           ....................., ......................................
Mengetahui,
Kepala Puskesmas ............................                                              Pengelola Keuangan BOK Puskesmas,


............................................................                               .............................................................


                                                                                                                                                           b
Lampiran 3

                                         FORMAT
                       LAPORAN PENERIMAAN DAN REALISASI DANA BOK
                                     DI PUSKESMAS
Provinsi                     :                                                    Puskesmas            :
Kab/Kota                     :                                                    Kode Puskesmas       :
Kecamatan                    :                                                    Bulan                :
Jumlah dana BOK *)           :                                                    Tahun                :


          URAIAN                                         KEADAAN KEUANGAN                                  Keterangan
                                   s.d Bulan Lalu            Bulan Ini                s.d Bulan Ini
        Penerimaan
          Realisasi
        Saldo Tunai

                                                                                  …………………… , ……………………….
Mengetahui,
Kepala Puskesmas…………………………....                                                    Pengelola Keuangan BOK Puskesmas,


…………………………………………………..                                                             ……………………………….……………..
Keterangan : *) Jumlah dana BOK sesuai SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


                                                                                                                        c
Lampiran 4
                                       FORMAT
                    SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA (SPTB)
                                                                           Lampiran 2 Perdirjen Perbendaharaan
                                                                           Nomor Per                                    : 66/PB/2005
                                                                           Tanggal                                      : 28 Desember 2005

                                 SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
                                                  Nomor : ……/SPTB/……………/……/2011

1     Nama Satuan Kerja           :   ……………………………………………
2     Kode Satuan Kerja           :   ……………………………………………
3     Tanggal / No. DIPA          :   ……………………………………………
4     Kegiatan/Sub. Kegiatan      :   ……………………………………………
5     Klasifikasi Belanja         :   ……………………………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Puskesmas …………………………………………………………. menyatakan bahwa saya bertanggung jawab
atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima dengan perincian sebagai berikut :

                                                                                          BUKTI
NO       MAK       PENERIMA                    URAIAN                                                                      JUMLAH
                                                                               TANGGAL




                                                                                                                                             d
JUMLAH


Bukti-bukti belanja tersebut diatas disimpan sesuai ketentuan yang berlaku pada Satuan Kerja ……………………………….. untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

                                                                        …………......, ……………………………. 2011

       Mengetahui,
       Kepala Puskesmas ……………………………..                                   Pengelola Keuangan BOK Puskesmas,


       …………………………………………………….                                            ……………………………………………..
       NIP. ………………………………………………                                          NIP. ………………………………………..



                                                                                                                                e
Lampiran 5

                        SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK


Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama        : ………………………………………..
NIP         : ………………………………………...
Jabatan     : Pejabat Pembuat Komitmen
              Satker ………………………………………………………………………….. TA. 2011

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Perhitungan    pembayaran        telah    diperhitungkan   dengan      benar     dan    berdasarkan
   ……………………………………… tertanggal ……………………………… perihal………………………….
2. Apabila di kemudian hari terdapat kelebihan pembayaran agar disetor kembali ke Kas Negara.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

                                                        ………………………,………………..2011
                                                           a/n Kuasa Pengguna Anggaran
                                                          Pejabat Pembuat Komitmen
                                                   Satker ………….…………………………
                                                                   TA. 2011
                                                        ………………………………….
                                                        NIP. ………………………………

                                                                                                     f
Lampiran 6
                                    CONTOH PEMBUKUAN


  1. Penerimaan Dana BOK
     Tanggal 3 Maret 2011 diterima dana dari Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
     sejumlah uang Rp 10.000.000,- untuk kegiatan di Puskesmas.

  2. Tanggal 5 Maret 2011 pembelian ATK          sejumlah Rp. 100.000,- untuk pembiayaan kegiatan
     Lokakarya Mini Puskesmas.

  3. Pada tanggal 5 Maret 2011, biaya penggandaan materi Lokakarya Mini sebesar Rp. 50.000.

  4. Pada tanggal 5 Maret 2011, biaya konsumsi rapat Lokakarya Mini Rp. 100.000,-

  5. Pada tanggal 8 Maret 2011, pembeliaan bahan kontak untuk kegiatan penyuluhan sebesar Rp.
     100.000,-

  6. Pada tanggal 15 Maret 2011, pembelian ATK untuk keperluan operasional Poskesdes dan Posyandu
     sebesar Rp. 1.100.000,- (pajak terhadap transaksi ini langsung disetor ke kas negara)




                                                                                                g
Lampiran 7

                              BUKU KAS TUNAI
              BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI PUSKESMAS
                              (contoh pengisian)

Puskesmas    : ……………………….
Kecamatan    : ……………………….
Kab/Kota     : ……………………….
Provinsi     : ……………………….



  Tanggal     Uraian Transaksi Keuangan     No. Bukti/Kuitansi   Penerimaan     Pengeluaran        Saldo

  1/3/2011   Saldo awal                             -                -               -               -
             Sudah terima dana dari
  3/3/2011   bendahara pengeluaran dinas            -              10.000.000        -              10.000.000
             kesehatan
             Pembelian ATK untuk kegiatan
  5/3/2011                                    001/SPJ/2011           -              100.000       Rp. 9.900.000
             lokmin
             Biaya penggandaan bahan
  5/3/2011                                    002/SPJ/2011                               50.000   Rp. 9.850.000
             lokmin
  5/3/2011   Biaya konsumsi rapat lokmin      003/SPJ/2011                          100.000       Rp. 9.750.000
  8/3/2011   Biaya pembelian bahan kontak     004/SPJ/2011                          100.000       Rp. 9.650.000



                                                                                                              h
Biaya pembelian ATK untuk
   15/3/2011            kegiatan Poskesdes dan                  005/SPJ/2011                            1.100.000                    Rp. 8.550.000
                        Posyandu
   15/3/2011            Pemungutan PPN 10 %                          -          100.000                                              Rp. 8.650.000
   15/3/2011            Pemungutan PPh 1,5 %                         -            15.000                                             Rp. 8.665.000
   15/3/2011            Disetor PPN 10 %                                                                   100.000                   Rp. 8.565.000
   15/3/2011            Disetor PPh 1,5 %                                                                    15.000                  Rp. 8.550.000




                                                                               ....................., ......................................


Mengetahui,                                                                    Pengelola Keuangan BOK Puskesmas
Kepala Puskesmas .............................


.............................................................                  .............................................................




                                                                                                                                                 i
Lampiran 8
             MEKANISME PELAPORAN KEUANGAN BOK




                                                j
Lampiran 9

             MEKANISME PELAPORAN KEGIATAN




                              LAPORAN PELAKSANAAN BOK
                              TERINTEGRASI DLM LAPORAN
                              SP2TP/SP3 (SIKNAS ONLINE)




                                                          k
Lampiran 10

                               BAGIAN YANG DAPAT DIHUBUNGI


 NO                   UNIT                  TELP             EXT       FAKS

      Bagian Program dan Informasi,                    021-5201590
  1                                      021-5279216                 021-5279216
      Setditjen Bina Gizi dan KIA                        ext 8217

      Bagian Keuangan,                                 021-5201590
  2                                      021-5277211                 021-5277211
      Setditjen Bina Gizi dan KIA                        ext 8221

      Bagian Hukormas,                                 021-5201590
  3                                           -                           -
      Setditjen Bina Gizi dan KIA                        ext 8212

      Bagian Umum dan Kepegawaian,                     021-5201590
  4                                      021-5221225                 021-5201225
      Setditjen Bina Gizi dan KIA                        ext 8222




                                                                                   l
Lampiran 11



                           SEKRETARIAT
                   TIM PENGELOLA TINGKAT PUSAT
                 BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN

                    KEMENTERIAN KESEHATAN RI
                    SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA

                     BLOK C LANTAI VIII RUANG 817
          JL. HR. RASUNA SAID BLOK X KAV. 4-9 JAKARTA 12950

                   TELEPON 021-5201590 EXT 8217
                        FAKS. 021-5279216

                   E-MAIL: bok.kemkes@yahoo.com


                                                              m

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASZakiah dr
 
Mencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari DesaMencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari DesaPaul SinlaEloE
 
Contoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdfContoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdfSuwondo Chan
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.pptfaid2
 
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMASSismiati bulu
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docxSuMarni41
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukyusup firmawan
 
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Oswar Mungkasa
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmhusnulchotimah6
 
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfrena rasyidah
 
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...Abdul Aziz Nurse
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Muh Saleh
 
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyandu
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyanduStandar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyandu
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyanduyusup firmawan
 
Standar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt pStandar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt pyusup firmawan
 

Was ist angesagt? (20)

DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
 
Mencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari DesaMencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari Desa
 
Contoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdfContoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdf
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 
Blud
BludBlud
Blud
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
 
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
 
UNDANGAN.docx
UNDANGAN.docxUNDANGAN.docx
UNDANGAN.docx
 
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
 
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
 
Lokmin puskesmas
Lokmin puskesmasLokmin puskesmas
Lokmin puskesmas
 
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
 
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
09.KAK Posyandu.docx
09.KAK Posyandu.docx09.KAK Posyandu.docx
09.KAK Posyandu.docx
 
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyandu
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyanduStandar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyandu
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyandu
 
Standar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt pStandar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt p
 

Andere mochten auch

Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1DR Irene
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
 
Administrasi umum dan keuangan pkk
Administrasi umum dan keuangan pkkAdministrasi umum dan keuangan pkk
Administrasi umum dan keuangan pkkibeth007
 
Pembukuan bendahara dan penyusunan lpj
Pembukuan bendahara dan penyusunan lpjPembukuan bendahara dan penyusunan lpj
Pembukuan bendahara dan penyusunan lpjkppnpelaihari
 
Notulen juli2013
Notulen juli2013Notulen juli2013
Notulen juli2013roellys
 
Buku saku jampersal
Buku saku jampersalBuku saku jampersal
Buku saku jampersalDR Irene
 
Buku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakBuku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakDR Irene
 
Contoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docxContoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docxPriyo Hadi
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGtaufans32
 
Pembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendaharaPembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendaharaTatang Suwandi
 
Poa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejoPoa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejostada0
 
Kartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDP
Kartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDPKartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDP
Kartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDPTrisnadi Wijaya
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012razitakhalyla
 
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...Penataan Ruang
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Ulfah Hanum
 
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAnalisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAbdi Az
 

Andere mochten auch (20)

Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1
 
Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
 
Administrasi umum dan keuangan pkk
Administrasi umum dan keuangan pkkAdministrasi umum dan keuangan pkk
Administrasi umum dan keuangan pkk
 
Pembukuan bendahara dan penyusunan lpj
Pembukuan bendahara dan penyusunan lpjPembukuan bendahara dan penyusunan lpj
Pembukuan bendahara dan penyusunan lpj
 
Notulen juli2013
Notulen juli2013Notulen juli2013
Notulen juli2013
 
Juknis bok-2013
Juknis bok-2013Juknis bok-2013
Juknis bok-2013
 
Buku saku jampersal
Buku saku jampersalBuku saku jampersal
Buku saku jampersal
 
Buku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakBuku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetak
 
Contoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docxContoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docx
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANG
 
Pembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendaharaPembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendahara
 
Poa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejoPoa puskemas wongsorejo
Poa puskemas wongsorejo
 
Kartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDP
Kartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDPKartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDP
Kartu Kendali Akademik Mahasiswa STIE MDP
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012
 
Perencanaan program
Perencanaan programPerencanaan program
Perencanaan program
 
Tata laksana ispa
Tata laksana ispaTata laksana ispa
Tata laksana ispa
 
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
 
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAnalisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
 

Ähnlich wie Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan

Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011Lintas Rakyat
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newUays Hasyim Full
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newUays Hasyim Full
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newDR Irene
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 M Ungang
 
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasPmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasKemala Widhiari
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalNeneng Rukmawati
 
Pmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jkn
Pmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jknPmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jkn
Pmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jknChike Sang Melankolis
 
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014HanzoCOC
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014IdnJournal
 
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKNPermenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKNErie Gusnellyanti
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Dickdick Maulana
 
MATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docxMATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docxjumratulseftriani1
 
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...halimah uminur
 
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmasKmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmashumanisme
 
MATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docxMATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docxjumratulseftriani1
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013IdnJournal
 

Ähnlich wie Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan (20)

Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas new
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas new
 
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JamkesmasPermenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
 
Juknis dak 2011
Juknis dak 2011Juknis dak 2011
Juknis dak 2011
 
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasPmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
 
Pmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jkn
Pmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jknPmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jkn
Pmk 28 2014 pedoman pelaksanaan program jkn
 
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014
 
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKNPermenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
 
MATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docxMATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK FASILITASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
 
Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017
 
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
Tahun 2013 permenpan nomor 30 tentang jabatan fungsional rekam medis dan angk...
 
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmasKmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
 
MATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docxMATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
MATRIK HARMONISASI RAPERBUP NON KAPITASI 2022.docx
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013
 

Mehr von Anggit T A W

Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)Anggit T A W
 
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008Anggit T A W
 
Hadits Shahih Imam Muslim
Hadits Shahih Imam MuslimHadits Shahih Imam Muslim
Hadits Shahih Imam MuslimAnggit T A W
 
Hadits Shahih Imam Bukhari
Hadits Shahih Imam BukhariHadits Shahih Imam Bukhari
Hadits Shahih Imam BukhariAnggit T A W
 
Annual Report UNDP Indonesia 2011
Annual Report UNDP Indonesia 2011Annual Report UNDP Indonesia 2011
Annual Report UNDP Indonesia 2011Anggit T A W
 
Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014
Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014
Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014Anggit T A W
 
Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)
Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)
Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)Anggit T A W
 
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Anggit T A W
 
Buku Pedoman KKN Posdaya Undip
Buku Pedoman KKN Posdaya UndipBuku Pedoman KKN Posdaya Undip
Buku Pedoman KKN Posdaya UndipAnggit T A W
 
Peta Negara Korea Selatan
Peta Negara Korea SelatanPeta Negara Korea Selatan
Peta Negara Korea SelatanAnggit T A W
 
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al butti
Sirah nabawiyah   muhammad said ramadhan al buttiSirah nabawiyah   muhammad said ramadhan al butti
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al buttiAnggit T A W
 
A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)
A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)
A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)Anggit T A W
 
Majalah Detik Seri Laporan Khusus Bom Depok
Majalah Detik Seri Laporan Khusus Bom DepokMajalah Detik Seri Laporan Khusus Bom Depok
Majalah Detik Seri Laporan Khusus Bom DepokAnggit T A W
 
Panduan manajemen bblr untuk bidan desa
Panduan manajemen bblr untuk bidan desaPanduan manajemen bblr untuk bidan desa
Panduan manajemen bblr untuk bidan desaAnggit T A W
 
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakanimplementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakanAnggit T A W
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siagaAnggit T A W
 
daftar gaji pokok pns
daftar gaji pokok pnsdaftar gaji pokok pns
daftar gaji pokok pnsAnggit T A W
 
Indonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnkIndonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnkAnggit T A W
 

Mehr von Anggit T A W (20)

Buku KIA 2015
Buku KIA 2015Buku KIA 2015
Buku KIA 2015
 
Pedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIAPedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIA
 
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
 
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008
 
Hadits Shahih Imam Muslim
Hadits Shahih Imam MuslimHadits Shahih Imam Muslim
Hadits Shahih Imam Muslim
 
Hadits Shahih Imam Bukhari
Hadits Shahih Imam BukhariHadits Shahih Imam Bukhari
Hadits Shahih Imam Bukhari
 
Annual Report UNDP Indonesia 2011
Annual Report UNDP Indonesia 2011Annual Report UNDP Indonesia 2011
Annual Report UNDP Indonesia 2011
 
Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014
Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014
Buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011-2014
 
Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)
Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)
Petunjuk Daftar Pustaka Vancouver (en)
 
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
 
Buku Pedoman KKN Posdaya Undip
Buku Pedoman KKN Posdaya UndipBuku Pedoman KKN Posdaya Undip
Buku Pedoman KKN Posdaya Undip
 
Peta Negara Korea Selatan
Peta Negara Korea SelatanPeta Negara Korea Selatan
Peta Negara Korea Selatan
 
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al butti
Sirah nabawiyah   muhammad said ramadhan al buttiSirah nabawiyah   muhammad said ramadhan al butti
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al butti
 
A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)
A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)
A giant Pack of Lies (Membongkar Raksasa Kebohongan Industri Rokok)
 
Majalah Detik Seri Laporan Khusus Bom Depok
Majalah Detik Seri Laporan Khusus Bom DepokMajalah Detik Seri Laporan Khusus Bom Depok
Majalah Detik Seri Laporan Khusus Bom Depok
 
Panduan manajemen bblr untuk bidan desa
Panduan manajemen bblr untuk bidan desaPanduan manajemen bblr untuk bidan desa
Panduan manajemen bblr untuk bidan desa
 
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakanimplementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
 
daftar gaji pokok pns
daftar gaji pokok pnsdaftar gaji pokok pns
daftar gaji pokok pns
 
Indonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnkIndonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnk
 

Kürzlich hochgeladen

ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 

Kürzlich hochgeladen (17)

ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 

Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan

  • 1. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Namun, upaya tersebut masih terus ditingkatkan. Untuk mempercepat pencapaian sasaran-sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melakukan terobosan melalui berbagai upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Satu di antaranya adalah Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). BOK diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya melalui kegiatan promotif dan preventif, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan fokus pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. i
  • 2. Penyediaan BOK bagi Puskesmas dan jaringannya, Poskesdes dan Posyandu, telah memasuki tahun kedua. Disadari bahwa dalam pelaksanaan BOK tahun 2010 masih ditemui berbagai kendala. Oleh karena itu, pada tahun 2011 dilakukan perubahan mekanisme penyaluran dana, yaitu yang semula melalui mekanisme Bantuan Sosial diubah menjadi melalui mekanisme Tugas Pembantuan. Di samping itu, pengelolaan BOK di provinsi dan kabupaten/kota tahun 2011 diintegrasikan dengan pengelolaan Jamkesmas dan Jampersal agar pemanfaatan dananya memberikan daya ungkit besar dalam pencapaian MDGs. Petunjuk teknis ini diterbitkan sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pengelolaan BOK. Dengan harapan agar mereka dapat melakukan peran dan fungsinya dengan sebaik- baiknya, supaya pelaksanaan BOK berjalan dengan efektif dan efisien. Ucapan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat dalam mendukung upaya kita untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Jakarta, 25 Januari 2011 ii
  • 3. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia, pembangunan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan peran bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, baik melalui Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), maupun pelayanan kesehatan berbasis masyarakat melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Dalam perspektif penyelenggaraan tugas pemerintahan, urusan pemerintahan di bidang kesehatan merupakan urusan bersama (concurrent function) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sehingga setiap Pemerintah Daerah diwajibkan untuk meningkatkan pemerataan dan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, melalui pengembangan kegiatan dan penyediaan dukungan anggaran yang memadai, yang dalam pelaksanaannya berpedoman pada iii
  • 4. ketentuan mengenai Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang pelayanan kesehatan. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat selain diarahkan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs), juga harus diarahkan pada pembudayaan pola hidup sehat bagi masyarakat melalui upaya promotif, preventif, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini, dukungan jajaran Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Tim Penggerak PKK) di Kabupaten/Kota merupakan faktor penting dalam mewujudkan budaya hidup sehat bagi masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri selaku pembina penyelenggaraan pemerintahan daerah mendukung sepenuhnya upaya Kementerian Kesehatan dalam menyediakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang akan dialokasikan kepada Pemerintah Daerah untuk membiayai pelayanan kesehatan masyarakat melalui Puskesmas, Poskesdes dan Posyandu dengan harapan agar dana bantuan tersebut dikelola secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel oleh Pemerintah Daerah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, meridhoi seluruh pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Sekian dan terima kasih. iv
  • 5. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/MENKES/PER/I/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan khususnya melalui upaya kesehatan promotif dan preventif perlu menetapkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas dan Jaringannya; b. bahwa Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 494/Menkes/SK/IV/2010 perlu disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan mekanisme penyaluran bantuan; v
  • 6. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, vi
  • 7. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5167); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik vii
  • 8. Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010– 2014; 13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010 – 2014; 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN. viii
  • 9. Pasal 1 Pengaturan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan bertujuan untuk memberikan acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Pihak terkait yang menyelenggarakan Bantuan Operasional Kesehatan dalam rangka: a. meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif Puskesmas untuk mewujudkan pencapaian target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Millennium Development Goals (MDGs) pada Tahun 2015; b. meningkatkan cakupan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif; c. tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat; dan d. terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pasal 2 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 3 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 494/Menkes/SK/IV/2010 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. ix
  • 10. Pasal 4 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2011 Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Februari 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, TTD PATRIALIS AKBAR BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 69 x
  • 11. DAFTAR ISI Kata Pengantar Menteri Kesehatan i Kata Pengantar Menteri Dalam Negeri iii Peraturan Menteri Kesehatan v Daftar Isi xi Daftar Istilah dan Singkatan xiii BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang 1 B Tujuan 3 C Sasaran 4 D Kebijakan Operasional 4 E Pengertian 5 BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN A Upaya Kesehatan di Puskesmas 9 B Penunjang Pelayanan Kesehatan 11 C Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas 11 D Pemeliharaan Ringan 12 BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN A Alokasi Dana BOK 13 B Pengusulan dan Pencairan Anggaran 14 Kegiatan C Pemanfaatan Dana 14 D Satuan Biaya BOK di Puskesmas 17 E Penatausahaan Dana BOK 17 F Pertanggungjawaban Dana BOK 18 xi
  • 12. BAB IV PENGORGANISASIAN A Tim Koordinasi 20 B Tim Pengelola 24 BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN A Indikator Keberhasilan 40 B Pencatatan 41 C Pelaporan 42 BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN A Pembinaan 44 B Pengawasan 45 Penutup 47 Lampiran 48 xii
  • 13. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ANC Ante-Natal Care APF Aparat Pengawasan Fungsional APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ASI Air Susu Ibu ATK Alat Tulis Kantor BAKD Bina Administrasi Keuangan Daerah Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BOK Bantuan Operasional Kesehatan BPK Badan Pemeriksa Keuangan BPKP Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Dinkes Dinas Kesehatan Dirjen Direktur Jenderal DPR Dewan Perwakilan Rakyat DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Irjen Inspektur Jenderal Itjen Inspektorat Jenderal Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat Jampersal Jaminan Persalinan Kabag Kepala Bagian Kabid Kepala Bidang Kasubid Kepala Sub-Bidang KB Keluarga Berencana Kemendagri Kementerian Dalam Negeri Kemenkes Kementerian Kesehatan Kemenkeu Kementerian Keuangan Kemenko Kesra Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat xiii
  • 14. KIA Kesehatan Ibu dan Anak KB Keluarga Berencana KPA Kuasa Pengguna Anggaran Litbangkes Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Lokakarya Mini Pertemuan untuk penggalangan dan pemantauan yang diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas MDGs Millennium Development Goals, yaitu komitmen global untuk mengupayakan pencapaian delapan tujuan bersama pada tahun 2015 P2JK Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan P2PL Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan P4K Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi PA Pengguna Anggaran PB Pengguna Barang Perpres Peraturan Presiden PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PKS Perjanjian Kerja Sama PMT Pemberian Makanan Tambahan PNC Post-Natal Care POA Plan of Action Poskesdes Pos Kesehatan Desa Posyandu Pos Pelayanan Terpadu PPK - Pemberi Pelayanan Kesehatan - Pejabat Pembuat Komitmen PPSPM Penguji dan Penandatangan Surat Perintah Membayar xiv
  • 15. PUS Pasangan Usia Subur Pusdatin Pusat Data dan Informasi Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat Pustu Puskesmas Pembantu Risti Risiko Tinggi RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional SAI Sistem Akuntansi Instansi SAK Sistem Akuntansi Keuangan SD Sekolah Dasar SDM Sumber Daya Manusia Sesditjen Sekretaris Direktorat Jenderal Setditjen Sekretariat Direktorat Jenderal SIMAK BMN Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara SK Surat Keputusan SP2TP Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas SP3 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional SPM Standar Pelayanan Minimal SPTB Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja SPTJM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak TOR Term of Reference UCI Universal Child Immunization UU Undang-Undang Waskat Pengawasan melekat xv
  • 16. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh agar terwujud masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan. Dalam pasal 34 disebutkan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak yang salah satunya diwujudkan dengan pembangunan Puskesmas dan jaringannya. Puskesmas dan jaringannya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini keberadaannya sudah cukup merata. Sampai bulan Desember 2010 terdapat 8.967 Puskesmas dengan 22.273 Pustu serta 32.887 Poskesdes dan 266.827 Posyandu. Ke depan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan ini akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah, pemerataan, dan kualitasnya. Namun demikian, masih terdapat berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, antara lain adalah keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan kesehatan. Beberapa 1
  • 17. pemerintah daerah mampu mencukupi kebutuhan biaya operasional kesehatan Puskesmas di daerahnya. Di saat yang sama, tidak sedikit pula pemerintah daerah yang masih sangat terbatas dalam hal alokasi untuk biaya operasional Puskesmas di daerahnya. Sementara itu, masih terjadi disparitas antar berbagai determinan sosial di masyarakat yang meliputi perbedaan antar wilayah, antar pendidikan masyarakat, antar sosial ekonomi masyarakat dan determinan sosial lainnya. Berbagai upaya telah dan akan terus ditingkatkan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah agar peran dan fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar semakin meningkat. Dukungan pemerintah bertambah lagi dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bagi Puskesmas sebagai kegiatan inovatif di samping kegiatan lainnya seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal). Penyaluran dana BOK merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah dalam pembangunan kesehatan bagi masyarakat di pedesaan/kelurahan khususnya dalam meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif guna tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, sebagai tolok ukur urusan kewenangan wajib bidang kesehatan yang telah dilimpahkan oleh pemerintah kepada pemerintah daerah. Puskesmas sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang kesehatan juga mengemban amanat untuk mencapai target tersebut sehingga masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan yang semakin merata, berkualitas dan berkeadilan. 2
  • 18. Mengingat pada pelaksanaan tahun 2010 terdapat kendala dalam mekanisme penyaluran BOK melalui bantuan sosial, maka pada tahun 2011 mekanisme penyaluran dana tersebut mengalami perubahan menjadi Tugas Pembantuan dimana kepala daerah kabupaten/kota diberikan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari Menteri Kesehatan untuk menggunakan dan mengelola anggaran Kementerian Kesehatan di tingkat kabupaten/kota. Petunjuk Teknis Penggunaan BOK ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dibiayai dari BOK. Apabila pemerintah daerah merasa perlu menyusun petunjuk yang bersifat lebih operasional sebagai turunan petunjuk teknis ini, maka pemerintah daerah dapat mengembangkannya sepanjang tidak bertentangan dengan petunjuk teknis ini. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif Puskesmas untuk mewujudkan pencapaian target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs pada tahun 2015. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. b. Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat. 3
  • 19. c. Terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. C. Sasaran 1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2. Puskesmas dan jaringannya 3. Poskesdes 4. Posyandu D. Kebijakan Operasional 1. BOK merupakan bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. 2. Dana BOK adalah dana APBN Kementerian Kesehatan yang penyalurannya pada tahun 2011 melalui mekanisme Tugas Pembantuan ke kabupaten/kota. 3. Dana BOK bukan merupakan penerimaan fungsional yang harus disetorkan ke kas daerah dan pemakaiannya tidak memerlukan izin dari pemerintah daerah. 4. Dengan adanya dana BOK diharapkan pemerintah daerah tidak mengurangi dana yang sudah dialokasikan untuk operasional Puskesmas dan tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui BOK. 5. Dana BOK yang tersedia di Puskesmas dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Puskesmas dan jaringannya, termasuk Poskesdes dan Posyandu. 6. Pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini 4
  • 20. Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik bulanan/tribulanan sesuai kondisi wilayah Puskesmas. 7. Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berpedoman pada prinsip keterpaduan, kewilayahan, efisien dan efektif. E. Pengertian 1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Adalah bantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu pemerintahan kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millennium Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. 2. MDGs Millennium Development Goals (MDGs) adalah komitmen global untuk mengupayakan pencapaian delapan tujuan bersama pada tahun 2015. 3. SPM Bidang Kesehatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan pemerintah daerah kabupaten/kota. 4. Upaya Kesehatan Preventif Adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit. 5
  • 21. 5. Upaya Kesehatan Promotif Adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 6. Tugas Pembantuan Adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. 7. Dana Tugas Pembantuan Adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan. 8. Bahan Kontak Adalah bahan yang dipakai sebagai pendekatan pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat khususnya untuk komunitas adat terpencil atau masyarakat terasing, contoh: pemberian sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk kecil. 6
  • 22. 9. Belanja Barang Adalah pengeluaran untuk menampung pembelian alat tulis kantor (ATK) dan penggandaan, pembelian konsumsi rapat, biaya transportasi, pembelian bahan kontak dan pemeliharaan ringan. 10. Biaya Transportasi Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tempat kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu, baik menggunakan sarana transportasi umum atau sarana transportasi yang tersedia di wilayah tersebut atau penggantian bahan bakar minyak atau jalan kaki ke desa yang terpencil/sangat terpencil. 11. Pemeliharaan Ringan Adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan ringan Puskesmas dan jaringannya, meliputi: pemeliharaan ringan alat kesehatan Puskesmas, sarana sanitasi dan air bersih Puskesmas, sarana instalasi listrik Puskesmas, sarana dan ruang pelayanan Puskesmas serta pembelian barang lainnya seperti seprai, ember dan sapu. 12. Surat Pernyataan Riil Adalah surat untuk bukti pengeluaran perjalanan dinas yang tidak dapat dibuktikan dengan dokumen pengeluaran/kuitansi. 13. Uang Harian Adalah uang yang dapat digunakan sebagai uang makan dan uang saku petugas. 7
  • 23. 14. Uang Penginapan Adalah biaya yang diperlukan untuk mengganti biaya menginap di penginapan ataupun rumah penduduk dalam rangka melakukan kegiatan ke desa terpencil/sulit dijangkau. 8
  • 24. BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) utamanya digunakan untuk kegiatan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di Puskesmas dan jaringannya termasuk Posyandu dan Poskesdes, dalam rangka membantu pencapaian target SPM Bidang Kesehatan di kabupaten/kota guna mempercepat pencapaian target MDGs. Ruang lingkup kegiatan tersebut meliputi: A. Upaya Kesehatan di Puskesmas Dari sekian banyak upaya kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas, dana BOK utamanya digunakan untuk mendukung upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif yang meliputi: 1. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana 2. Imunisasi 3. Perbaikan Gizi Masyarakat 4. Promosi Kesehatan 5. Kesehatan Lingkungan 6. Pengendalian Penyakit Dari enam upaya kesehatan tersebut di atas, kegiatan yang dapat dibiayai dari dana BOK secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, kasus risiko tinggi, rumah tangga, siswa, 9
  • 25. sekolah, pasangan usia subur, wanita usia subur, tempat-tempat umum, dll) 2. Surveilans (gizi, KIA, imunisasi, penyakit menular, penyakit tidak menular, vektor, dll) 3. Kunjungan rumah/lapangan (kasus drop out, kasus risiko tinggi, perawatan kesehatan masyarakat, pendampingan minum obat, pemasangan stiker P4K, dll) 4. Pelayanan di Posyandu (penimbangan, penyuluhan, pelayanan KIA, KB, imunisasi, gizi dll) 5. Kegiatan sweeping, penjaringan, pelacakan, dan penemuan kasus 6. Pengambilan spesimen 7. Pengendalian dan pemberantasan vektor (fogging, spraying, abatisasi, pemeriksaan jentik, pembagian kelambu, dll) 8. Kegiatan promosi kesehatan termasuk untuk mendukung program prioritas (penyuluhan, konseling luar gedung, pembinaan Poskesdes dan Posyandu, dll) 9. Kegiatan pemantauan (sanitasi air bersih, rumah, tempat-tempat umum, pengelolaan sampah, dll) 10. Pengambilan vaksin 11. Rujukan dari Poskesdes ke Puskesmas dan atau dari Puskesmas ke Rumah Sakit terdekat untuk kasus KIA risiko tinggi dan komplikasi kebidanan bagi peserta Jampersal 12. PMT penyuluhan dan PMT pemulihan untuk balita 6- 59 bulan dengan gizi kurang 10
  • 26. Transport petugas Puskesmas dalam rangka ante- natal care (ANC), persalinan, post-natal care (PNC) dan kunjungan nifas (KN) termasuk ruang lingkup kegiatan tersebut di atas. B. Penunjang Pelayanan Kesehatan Keberhasilan pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif dalam upaya kesehatan perlu didukung oleh kegiatan penunjang yang meliputi: a. Bahan kontak b. Refreshing/penyegaran/orientasi kader kesehatan c. Rapat koordinasi dengan lintas sektor/tokoh masyarakat/tokoh agama/kader kesehatan d. Operasional Posyandu dan Poskesdes C. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan di Puskesmas secara optimal, tepat sasaran, efisien, dan efektif perlu dilaksanakan manajemen Puskesmas yang mencakup: 1. Perencanaan Tingkat Puskesmas Kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas yang dimaksud adalah penyusunan perencanaan kegiatan Puskesmas yang akan dilaksanakan selama satu tahun dari berbagai sumber daya termasuk salah satunya adalah BOK. 2. Lokakarya Mini Puskesmas Lokakarya Mini Puskesmas merupakan proses penyusunan rencana kegiatan yang telah direncanakan 11
  • 27. selama satu tahun menjadi kegiatan bulanan yang disepakati (POA bulanan) untuk dilaksanakan, termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dibiayai dari BOK. 3. Evaluasi Penilaian pencapaian program dan kegiatan Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dari yang direncanakan tersebut di atas. D. Pemeliharaan Ringan Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas, sebagian kecil dana BOK dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ringan di Puskesmas dan jaringannya. 12
  • 28. BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dalam rangka Tugas Pembantuan, utamanya untuk kegiatan operasional Puskesmas yang bersifat promotif dan preventif dalam pencapaian indikator SPM Bidang Kesehatan menuju pencapaian target MDGs tahun 2015. A. Alokasi Dana BOK 1. Alokasi dana per kabupaten/kota Besaran alokasi dana BOK untuk setiap kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kesehatan. Pengelolaan keuangan BOK tingkat kabupaten/kota diatur dalam buku Pedoman Pengelolaan Keuangan BOK. 2. Alokasi dana per Puskesmas Besaran alokasi dana BOK setiap Puskesmas di kabupaten/kota tersebut ditetapkan berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Nilai besaran setiap Puskesmas memperhatikan situasi dan kondisi: a. Jumlah penduduk b. Luas wilayah/kondisi geografis c. Kesulitan wilayah d. Cakupan program e. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas f. Situasi dan kondisi yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersangkutan 13
  • 29. B. Pengusulan dan Pencairan Anggaran Kegiatan Pengusulan dan pencairan anggaran untuk setiap Puskesmas harus mengikuti prosedur berikut: 1. Puskesmas membuat Plan of Action (POA) yang merupakan satu kesatuan dengan POA Puskesmas. 2. Berdasarkan POA tersebut, Puskesmas mengusulkan kebutuhan dana untuk kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 3. Bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan mencairkan permintaan dana Puskesmas berdasarkan persetujuan atas hasil verifikasi Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota. 4. Untuk pencairan dana berikutnya dapat dilakukan dengan tetap membuat POA dari hasil lokakarya mini dan melampirkan laporan pemanfaatan dana sebelumnya serta Laporan Pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) oleh Puskesmas di Kab/Kota (SIKNAS online). 5. Untuk Puskesmas terpencil/sangat terpencil, periode pencairan dana dapat diatur berdasarkan kesepakatan Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. C. Pemanfaatan Dana 1. Upaya Kesehatan a. Biaya transportasi petugas Puskesmas, Pustu, Poskesdes, kader kesehatan, dan dukun beranak untuk pelayanan luar gedung yang meliputi: 1) Dari Puskesmas ke desa/dusun/Posyandu/ sasaran 2) Dari desa ke dusun/Posyandu/sasaran 3) Dari dusun ke sasaran/Posyandu (di lingkungan dusun tersebut) 14
  • 30. b. Biaya transportasi rujukan dari desa ke Puskesmas, dari Puskesmas ke rumah sakit terdekat untuk peserta Jampersal dengan kasus risiko tinggi, komplikasi kebidanan, dan bayi baru lahir. c. Biaya penginapan, bila diperlukan sesuai peraturan yang berlaku (untuk desa terpencil/sulit dijangkau) d. Uang harian, bila diperlukan sesuai peraturan yang berlaku (untuk desa terpencil/sulit dijangkau) e. Pembelian bahan PMT penyuluhan dan PMT pemulihan untuk balita usia 6-59 bulan dengan gizi kurang Biaya transportasi petugas Puskesmas untuk ante- natal care (ANC), persalinan, dan post-natal care (PNC) dibiayai dari dana BOK. 2. Penunjang a. Pembelian ATK dan penggandaan (untuk Posyandu dan Poskesdes) b. Biaya transportasi dan pembelian konsumsi untuk orientasi/refreshing/penyegaran kader kesehatan c. Biaya transportasi untuk peserta rapat koordinasi dengan lintas sektor/tokoh masyarakat/tokoh agama/kader kesehatan ke Puskesmas d. Pembelian konsumsi untuk peserta rapat koordinasi dengan lintas sektor/tokoh masyarakat/tokoh agama/kader kesehatan ke Puskesmas e. Pembelian bahan kontak 15
  • 31. 3. Manajemen Puskesmas a. Pembelian ATK dan penggandaan untuk Lokakarya Mini Puskesmas b. Biaya transportasi peserta Lokakarya Mini Puskesmas c. Pembelian konsumsi untuk Lokakarya Mini Puskesmas d. Biaya transportasi/biaya pos untuk pengiriman laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 4. Pemeliharaan Ringan Puskesmas Pemanfaatan dana untuk pemeliharaan ringan yang dimaksud secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Pemeliharaan ringan alat kesehatan Puskesmas. Contoh: pemeliharaan cold chain, termasuk pembelian bahan bakar minyak b. Pemeliharaan ringan sarana sanitasi dan air bersih Puskesmas c. Pemeliharaan ringan sarana instalasi listrik Puskesmas d. Pemeliharaan ringan sarana dan ruang pelayanan Puskesmas e. Pembelian termos vaksin, bola lampu, tirai/gorden, seprai, sarung bantal, ember, gayung, sapu, keset. Besaran alokasi pemeliharaan ringan di Puskesmas maksimal 5% dari total anggaran BOK yang diterima Puskesmas. 16
  • 32. Dana BOK tidak boleh dimanfaatkan untuk: a. Upaya kuratif dan rehabilitatif b. Gaji, uang lembur, insentif c. Pemeliharaan gedung (sedang dan berat) d. Pemeliharaan kendaraan e. Biaya listrik, telepon, dan air f. Pengadaan obat, vaksin, dan alat kesehatan g. Biaya konsumsi untuk penyuluhan h. Pencetakan i. ATK dan penggandaan untuk kegiatan rutin Puskesmas D. Satuan Biaya BOK di Puskesmas Besaran satuan biaya pemanfaatan dana BOK mengacu pada Standar Biaya tahun 2011 dan apabila tidak ada di dalam Standar Biaya maka dapat menggunakan: 1. Besaran satuan biaya sesuai kebutuhan real/at cost, atau 2. Mengacu pada POA yang ditandatangani KPA dan membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM). E. Penatausahaan Dana BOK Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan dana BOK di Puskesmas, pengelola dana BOK melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Mencatat dan membukukan dalam buku kas tunai, mempertanggungjawabkan dan melaporkan dalam format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB). 17
  • 33. 2. Tata cara dan syarat pengajuan dana: a. Menyampaikan rencana kegiatan sesuai POA hasil Lokakarya Mini. b. Dalam pengajuan dana, atasan langsung pengelola dana BOK dalam hal ini kepala Puskesmas mengajukan surat permohonan dana kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dengan melampirkan Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference (TOR). c. Dana diberikan kepada pengelola dana paling cepat 2 (dua) hari sebelum kegiatan dimulai. F. Pertanggungjawaban Dana BOK Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di masing masing Puskesmas, pengelola keuangan wajib membukukan dalam buku kas tunai atas semua transaksi yang terjadi. Sedangkan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan di tingkat Puskesmas adalah sebagai berikut: 1. Biaya perjalanan dinas yang tidak menginap (transportasi, uang harian) Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan lampiran bukti transportasi, bon pembelian bensin, surat pernyataan riil yang ditandatangani petugas yang bersangkutan dan diketahui oleh kepala Puskesmas, serta laporan perjalanan dinas. 2. Biaya perjalanan dinas yang menginap (transportasi, uang harian, uang penginapan) Bentuk pertanggungjawabannya berupa surat tugas, kuitansi dengan melampirkan rincian biaya, bukti 18
  • 34. transportasi/bon pembelian bensin, surat pernyataan riil yang ditandatangani petugas yang bersangkutan dan diketahui oleh kepala Puskesmas, serta laporan perjalanan dinas. 3. Rapat Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi total pengeluaran dengan lampiran surat undangan, daftar hadir, bukti biaya konsumsi, daftar penerimaan transportasi, dan notulen rapat. 4. Pembelian barang, penggandaan, alat tulis kantor Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan melampirkan faktur barang. 5. Orientasi/refreshing Bentuk pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan lampiran kerangka acuan (TOR), bukti-bukti pengeluaran (bahan, penggandaan, sewa ruang pertemuan/gedung, jadwal kegiatan, daftar hadir peserta, dan laporan kegiatan). 6. Pengiriman laporan pertanggungjawaban Bentuk pertanggungjawabannya berupa bukti transportasi atau bukti pengiriman lewat pos. Pertanggungjawaban uang dan barang agar dicatat dan disimpan secara tertib administrasi guna keperluan pemeriksaan oleh Aparat Pengawas Internal maupun Eksternal 19
  • 35. BAB IV PENGORGANISASIAN Pengorganisasian kegiatan BOK dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen kegiatan BOK dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengelolaan kegiatan BOK dilaksanakan secara bersama-sama antara pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Untuk itu dalam pengelolaan BOK dibentuk Tim Pengelola BOK di tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/kota. Pengelolaan kegiatan BOK terintegrasi dengan kegiatan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal). Pengorganisasian manajemen Jamkesmas dan BOK terdiri dari: A. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK (bersifat lintas sektor), sampai tingkat kabupaten/kota. B. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK (bersifat lintas program), sampai tingkat Puskesmas, terdiri dari Tim Pengelola Teknis Kegiatan. A. TIM KOORDINASI 1. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat Menteri Kesehatan membentuk Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat, yang terdiri dari Pelindung, Ketua, Sekretaris dan Anggota. Tim Koordinasi bersifat lintas sektor terkait, diketuai oleh Sekretaris Utama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan anggota terdiri dari Pejabat Eselon I Kementerian terkait dan unsur lainnya. 20
  • 36. a. Tugas Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat: 1) Menentukan strategi dan kebijakan nasional pelaksanaan Jamkesmas dan BOK. 2) Melakukan pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK secara nasional. 3) Menjadi fasilitator lintas sektor tingkat pusat dan daerah. 4) Memberikan arahan untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Jamkesmas dan BOK. b. Struktur Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat: 1) Pelindung : Menteri Kesehatan 2) Ketua : Sekretaris Utama Kemenko Kesra 3) Sekretaris : Sekretaris Jenderal Kemenkes 4) Anggota : a) Irjen Kemenkes b) Dirjen BAKD Kemendagri c) Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu d) Dirjen Anggaran Kemenkeu e) Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas f) Dijen Bina Upaya Pelayanan Kesehatan g) Dirjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes h) Dirjen P2PL Kemenkes i) Kepala Badan Litbangkes Kemenkes j) Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes 21
  • 37. k) Staf Ahli Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi Kemenkes 5) Sekretariat : a) Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes b) Setditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes 2. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi Gubernur membentuk Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi, yang terdiri dari Pelindung, Ketua, Sekretaris dan Anggota. Tim Koordinasi bersifat lintas sektor terkait dalam pelaksanaan Jamkesmas dan BOK, diketuai oleh Sekretaris Daerah Provinsi dengan anggota terdiri dari pejabat terkait. a. Tugas Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi: 1) Menjabarkan strategi dan kebijakan pelaksanaan Jamkesmas dan BOK tingkat provinsi. 2) Mengarahkan pelaksanaan kebijakan Jamkesmas dan BOK sesuai kebijakan nasional. 3) Melakukan pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK di tingkat provinsi. b. Struktur Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi: 1) Pelindung : Gubernur 2) Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi 3) Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 22
  • 38. 4) Anggota : a) Kepala Bappeda Provinsi b) Ketua Komisi DPRD Provinsi yang membidangi kesehatan c) Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi d) Lintas sektor terkait sesuai kebutuhan 3. Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota Bupati/Walikota membentuk Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota, yang terdiri dari Pelindung, Ketua, Sekretaris dan Anggota. Tim Koordinasi bersifat lintas sektor terkait dalam pelaksanaan Jamkesmas dan BOK, diketuai oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dengan anggota terdiri dari pejabat terkait. a. Tugas Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota: 1) Menjabarkan strategi dan kebijakan pelaksanaan Jamkesmas dan BOK tingkat kabupaten/kota. 2) Mengarahkan pelaksanaan kebijakan Jamkesmas dan BOK sesuai kebijakan nasional. 3) Melakukan pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK di tingkat kabupaten/ kota. 4) Menjadi fasilitator lintas sektor tingkat kabupaten/kota dan Puskesmas. 23
  • 39. b. Struktur Tim Koordinasi Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota: 1) Pelindung : Bupati/Walikota 2) Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota 3) Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 4) Anggota : a) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota b) Ketua Komisi DPRD Kabupaten/Kota yang membidangi kesehatan c) Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota d) Lintas sektor terkait sesuai kebutuhan B. TIM PENGELOLA JAMKESMAS DAN BOK Dalam pengelolaan kegiatan Jamkesmas dan BOK dibentuk Tim Pengelola Tingkat Pusat, Tim Pengelola Tingkat Provinsi, dan Tim Pengelola Tingkat Kabupaten/Kota serta Puskesmas. Tim Pengelola bersifat lintas program di Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Puskesmas. 1. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat Menteri Kesehatan membentuk Tim Pengelola BOK terintegrasi dengan kegiatan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal). Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat terdiri dari Penanggung Jawab, Pengarah, Pelaksana dan Sekretariat yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. 24
  • 40. Penanggung jawab adalah Menteri Kesehatan, sedangkan Pengarah terdiri dari pejabat eselon I di lingkungan Kemenkes, dengan Ketua adalah Sekretaris Jenderal dan Wakil Ketua adalah Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA. Pelaksana terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota yang merupakan Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II di lingkungan Kemenkes. Sekretariat terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota yang merupakan pejabat eselon II, pejabat eselon III dan pejabat eselon IV di lingkungan Kemenkes. a. Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat: 1) Penanggung Jawab : Menteri Kesehatan 2) Pengarah : a) Ketua : Sekretaris Jenderal Kemenkes b) Anggota : Para pejabat eselon I terkait di lingkungan Kemenkes 3) Pelaksana : a) Ketua Pelaksana I : Dirjen Bina Upaya Kesehatan b) Ketua Pelaksana II : Dirjen Bina Gizi dan KIA 4) Anggota : Para pejabat eselon II dan III terkait 25
  • 41. 5) Sekretariat : a) Sekretariat I Bidang Jamkesmas 1. Ketua : Kepala P2JK 2. Sekretaris : Kepala Bidang Pembiayaan P2JK 3. Anggota : Semua Kabid/Kabag dan Kasubid di lingkungan P2JK Sekretariat didukung oleh koordinator- koordinator bidang sesuai kebutuhan, yang melibatkan berbagai unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan. b) Sekretariat II Bidang BOK 1. Ketua : Sesditjen Bina Gizi dan KIA 2. Sekretaris : Kabag Keuangan Setditjen Bina Gizi dan KIA 3. Anggota : Seluruh Kabag di lingkungan Setditjen Bina Gizi dan KIA a. Tugas Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat: 1) Pengarah a) Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional dan teknis, pelaksanaan Jamkesmas dan BOK agar sejalan dengan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan 26
  • 42. Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014. b) Melakukan pengawasan dan pembinaan atas kebijakan yang telah ditetapkan. c) Melakukan sinkronisasi dan koordinasi terkait pengembangan kebijakan. d) Memberikan masukan dan laporan kepada Menteri Kesehatan terkait pelaksanaan Jamkesmas dan BOK. 2) Pelaksana a) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pengarah. b) Menyusun pedoman teknis pelaksanaan, penataan sasaran, penataan fasilitas pelayanan kesehatan (pemberi pelayanan kesehatan) dalam rangka penyelenggaraan Jamkesmas. c) Menyusun dan mengusulkan norma, standar, prosedur dan kriteria dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK. d) Melaksanakan pertemuan berkala dengan pihak terkait dalam rangka koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK. e) Melaksanakan advokasi, sosialisasi, sinkronisasi penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK. f) Menyusun perencanaan, evaluasi, monitoring dan pengawasan seluruh kegiatan sesuai dengan kebijakan teknis dan operasional yang telah ditetapkan. 27
  • 43. g) Melakukan telaah hasil verifikasi, otorisasi dan realisasi pembayaran klaim dan mengusulkan kebutuhan anggaran pelayanan kesehatan. h) Membuat laporan hasil penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK kepada pengarah. 3) Sekretariat Bidang I dan Bidang II a) Memberikan masukan kepada Tim Pengelola (pengarah dan pelaksana) terkait penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK b) Menyiapkan dan menyusun pedoman pelaksanaan Jamkesmas dan BOK sesuai dengan arah kebijakan pengarah dan rumusannya. c) Membantu kelancaran administrasi pelaksanaan tugas Tim Pengelola. d) Menyiapkan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK e) Menyiapkan dan menyusun bahan-bahan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK f) Membantu pengarah dan pelaksana dalam melakukan advokasi, sosialisasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK g) Melaksanakan pelatihan-pelatihan terkait penyiapan SDM dalam pelaksanaan Jamkesmas dan BOK di pusat, provinsi dan kabupaten/kota h) Melakukan analisis aspek kendali biaya dan kendali mutu. 28
  • 44. i) Membuat laporan secara berkala kepada pengarah dan pelaksana. 2. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi Tim Pengelola Jamkesmas juga sebagai sekaligus sebagai Tim Pengelola BOK. Kegiatan Jamkesmas (termasuk Jampersal) terintegrasi dalam pengelolaan dengan kegiatan-kegiatan BOK, karena itu semua bidang yang ada pada Dinas Kesehatan Provinsi harus masuk dalam sturuktur organisansi pengelola ini. Kegiatan manajemen Jamkemas dan BOK di provinsi dibiayai oleh dana Dekonsentrasi Pengelolaan Jamkesmas dari Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan. a. Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi: 1) Pelindung : Sekretaris Daerah Provinsi 2) Penanggungjawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 3) Pelaksana : a) Ketua : Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi b) Anggota : Seluruh Kepala Bidang pada Dinas Kesehatan Provinsi c) Sekretariat :  Ketua : Salah satu Kepala Bidang yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi 29
  • 45. Koordinator Bidang Jamkesmas (termasuk Jampersal)  Koordinator Bidang BOK  Staf sekretariat sesuai dengan kebutuhan b. Tugas Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Provinsi adalah: 1) Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Pusat. 2) Bertanggung jawab dalam pengelolaan manajemen penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK secara keseluruhan di wilayah kerjanya. 3) Mengkoordinasikan manajemen kepesertaan, pelayanan dan administrasi keuangan dalam penyelenggaraan Jamkesmas. 4) Melakukan pembinaan (koordinasi dan evaluasi) terhadap pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK di kabupaten/kota. 5) Melatih tim pengelola Jamkesmas dan BOK tingkat kabupaten/ kota. 6) Menyampaikan laporan dari hasil penyelenggaraan kegiatan Jamkesmas dan BOK Kabupaten/Kota ke Tim Pengelola BOK Tingkat Pusat. 7) Mengupayakan peningkatan dana untuk operasional Puskesmas dan manajemen Jamkesmas dan BOK dari sumber APBD. 8) Mengkoordinasikan manajemen administrasi keuangan Jamkesmas dan BOK. 30
  • 46. 9) Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap unit-unit kerja yang terkait dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK di wilayah kerjanya. 10) Memfasilitasi pertemuan secara berkala dengan Tim Koordinasi sesuai kebutuhan dalam rangka sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan penyelesaian masalah lintas sektor yang terkait dengan penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK di provinsi. 11) Membuat laporan secara berkala atas pelaksanaan Jamkesmas dan BOK di wilayahnya kepada Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Pusat. 12) Menangani penyelesaian keluhan dari para pihak. 13) Meneruskan hasil rekruitmen PPK dari Dinkes Kabupaten/Kota ke Pusat. 14) Memonitor pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang menyelenggarakan Jamkesmas di wilayah kerjanya. 15) Melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap inventaris barang yang telah diserahkan Kementerian Kesehatan untuk menunjang pelaksanaan Jamkesmas dan BOK di daerahnya. 16) Menyusun dan menyampaikan laporan atas semua hasil pelaksanaan tugas penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK kepada Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Pusat. 31
  • 47. 3. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota dalam menjalankan tugas dan fungsinya terintegrasi menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tim pengelola Jamkesmas sekaligus menjadi Tim Pengelola BOK. Jaminan Persalinan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan Jamkesmas. Untuk melaksanakan kegiatan manajamen Jamkesmas dan BOK, Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK didukung oleh pembiayaan yang berasal dari dana manajemen BOK (bersumber dari dana Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA Kemenkes). Sedangkan untuk honor Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK, disediakan dari dana Dekonsentrasi Jamkesmas (untuk 5 orang dari Tim Pengelola) dan dari dana Tugas Pembantuan BOK (untuk 7 orang dari Tim Pengelola). Besaran dana yang diperuntukkan disesuaikan dengan Standar Biaya Umum yang berlaku. Untuk berjalannya tugas dan fungsi Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK secara serasi, harmoni, dan terintegrasi, maka pengorganisasian Jamkesmas dan BOK melibatkan seluruh struktur yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan demikian pengelolaannya tidak dilakukan oleh satu bidang saja di Dinas Kesehatan. 32
  • 48. a. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota 1) Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab pengelolaan Jamkesmas dan BOK membentuk Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota. Tugas Tim Pengelola Kabupaten/Kota terintegrasi meliputi seluruh kegiatan pengelolaan Jamkesmas (termasuk Jampersal) dan BOK. Susunan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari: a) Pelindung : Sekretaris Daerah b) Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota c) Pelaksana 1. Ketua : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2. Anggota : Seluruh Kepala Bidang di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3. Sekretariat :  Diketuai oleh salah satu Kepala Bidang di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, diutamakan bidang yang bertanggung jawab dalam Jaminan Kesehatan 33
  • 49. Ketua Koordinator Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengelolaan Jamkesmas dan BOK  Ketua Koordinator Bidang Verifikasi dan Klaim Pengelolaan Jamkesmas dan BOK  Setiap Koordinator Bidang dibantu minimal 3 (tiga) orang staf Tugas Sekretariat Tim Pengelola Jamkemas dan BOK secara keseluruhan sebagai pendukung (supporting) kelancaran pelaksanaan pengelolaan Jamkesmas dan BOK. 2) Tugas Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota a) Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat. b) Bertanggung jawab mengelola manajemen penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK secara keseluruhan di wilayah kerjanya. c) Melakukan pembinaan (koordinasi dan evaluasi) terhadap pelaksanaan kegiatan Jamkesmas dan BOK di kabupaten/kota. d) Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap unit-unit kerja yang terkait dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK di wilayah kerjanya (termasuk pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar di 34
  • 50. Puskesmas dan jaringannya serta PPK lanjutan). e) Memfasilitasi pertemuan secara berkala dengan tim koordinasi sesuai kebutuhan dalam rangka evaluasi, monitoring, pembinaan dan penyelesaian masalah lintas sektor yang terkait dengan penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK di kabupaten/kota. f) Mengkoordinasikan manajemen pelayanan dan administrasi keuangan dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK di kabupaten/kota. g) Melakukan sosialisasi dan advokasi penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK. h) Melakukan monitoring, evaluasi, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK. i) Melakukan telaah atas kegiatan (POA) Jamkesmas dan BOK yang diusulkan Puskesmas. j) Menyalurkan dana kepada Puskemas yang didasarkan atas usulan-usulan kegiatan- kegiatan Jamkesmas dan BOK yang disetujui dan ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan atau pejabat yang diberikan kewenangan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. k) Melakukan verifikasi atas semua kegiatan Jamkesmas dan BOK yang dilaksanakan Puskesmas berdasarkan usulan kegiatan sebelumnya. l) Melakukan verifikasi dan membayar atas klaim yang diajukan oleh fasilitas kesehatan yang 35
  • 51. melaksanakan Jaminan Persalianan (Jampersal). m) Menangani penyelesaian keluhan terkait dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK. n) Melakukan perjanjian pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta yang berkeinginan menjadi jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) Jaminan Persalinan di wilayah kerjanya. o) Selaku pembina verifikator independen melakukan pembinaaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan verifikator independen di daerahnya, termasuk di dalamnya adalah melakukan evaluasi kinerja terhadap kegiatan verifikator independen. p) Mengupayakan peningkatan dana untuk operasional dan manajemen Puskesmas melalui BOK dan peningkatan dana kepesertaan Jaminan Kesehatan dari sumber APBD. q) Melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap inventaris barang yang telah diserahkan Kementerian Kesehatan untuk menunjang pelaksanaan Jamkesmas dan BOK di daerahnya. r) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan dan hasil kenerja kepada Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat. s) Menyusun dan menyampaikan laporan atas semua pelaksanaan tugas penyelenggaraan 36
  • 52. Jamkesmas dan BOK kepada Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi setempat. b. Tim Pengelola Keuangan Sumber dana Jamkesmas (termasuk Jampersal) berasal dari dana belanja Bantuan Sosial yang akan disalurkan langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kepala Dinas Kesehatan dan Pengelola Keuangan Jamkesmas (ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan) membuka rekening khusus untuk pengelolaan Jamkesmas atas nama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (akan dilakukan pengaturan khusus). Sedangkan khusus dalam pengelolaan dana Tugas Pembantuan sebagai sumber dana penyelenggaraan BOK, pengaturannya adalah sebagai berikut: 1) Setelah Bupati/Walikota menerima SK Menteri Kesehatan tentang pelimpahan wewenang selaku Pengguna Anggaran (PA), Pengguna Barang (PB) dalam pengelolaan anggaran pada Kementerian Kesehatan, Bupati/Walikota menetapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). 2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku KPA membentuk dan menetapkan Tim Pengelola Keuangan BOK tingkat Kabupaten/Kota, yang terdiri dari: 37
  • 53. a) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) b) Penguji dan Penandatanganan SPM (PPSPM) c) Bendahara Keuangan d) Sekretariat Pengelola Anggaran e) Pengelola SAI, yang terdiri dari: 1. SAK 2. SIMAK BMN f) Pengelola keuangan Puskesmas Tugas Tim Pengelola Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan keuangan BOK pada Satker Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan diatur dan dijelaskan tersendiri. Selain mengelola dana BOK, Bendahara Keuangan juga bertugas mengelola dana Jamkesmas dan Jampersal 4. Tim Pengelola BOK Puskesmas Kepala Puskesmas membentuk Tim Pengelola BOK Puskesmas dengan komposisi sebagai berikut: a. Ketua b. Pengelola Keuangan c. Anggota 38
  • 54. Tugas Tim Pengelola BOK Puskesmas adalah: a. Melaksanakan kegiatan BOK sesuai dengan perencanaan hasil dari Lokakarya Mini Puskesmas. b. Mengelola dana BOK sesuai dengan Petunjuk Teknis BOK secara bertanggung jawab dan transparan. c. Melaporkan realisasi dana BOK kepada Tim Pengelola BOK Tingkat Kabupaten/Kota. 39
  • 55. BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN A. Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui keberhasilan BOK di Puskesmas ditetapkan indikator keberhasilan yang meliputi: Indikator Persentase Puskesmas yang menerima Input dana BOK dari SKPD Indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan Proses Lokakarya Mini Indikator Persentase pencapaian target SPM bidang Output kesehatan, dengan indikator: 1. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan memiliki kompetensi kebidanan 4. Cakupan pelayanan nifas 5. Cakupan neonatus dengan komplikasi ditangani 6. Cakupan kunjungan bayi 7. Cakupan desa UCI 8. Cakupan pelayanan anak balita 9. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 40
  • 56. 10. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 12. Cakupan peserta KB aktif 13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 14. Cakupan Desa Siaga Aktif Keterangan:  BOK bukanlah dana utama dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Pencapaian SPM tidak hanya melalui dana BOK.  Besaran target indikator SPM per tahunnya ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mengacu pada target SPM tahun 2015 sesuai SK Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008. B. Pencatatan Semua kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas harus dicatat dalam buku pencatatan yang disediakan. Pencatatan kegiatan BOK bukan merupakan bagian terpisah dari pencatatan kegiatan lainnya, namun merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan pencatatan kegiatan dari sumber dana lainnya. 1. Pencatatan hasil kegiatan secara menyeluruh Hasil kegiatan harian yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya dicatat dalam buku register yang sudah 41
  • 57. ada atau menggunakan buku pencatatan kegiatan lain. Contoh: a. Pelayanan kesehatan ibu menggunakan buku kohort ibu b. Imunisasi dicatat dalam buku register imunisasi c. Penimbangan dicatat dalam buku register gizi/penimbangan d. Pelayanan kesehatan bayi dicatat dalam buku register bayi e. Dan sebagainya. 2. Pencatatan Pemanfaatan Dana BOK Pencatatan pemanfaatan dana BOK dibuat dalam buku keuangan tersendiri, dilengkapi dengan bukti pengeluaran dan tanda terima dana oleh petugas yang melaksanakan kegiatan. C. Pelaporan Pelaporan BOK meliputi pelaporan kegiatan secara menyeluruh dan pelaporan keuangan, yang dikirimkan secara berjenjang dari Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan seterusnya sampai ke tingkat pusat. Untuk Puskesmas terpencil/sangat terpencil, periode pengiriman laporan dapat diatur berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 1. Pelaporan kegiatan secara menyeluruh Pelaporan kegiatan BOK bukan merupakan bagian terpisah dari pelaporan kegiatan lainnya, namun merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan pelaporan kegiatan dari sumber dana lainnya. 42
  • 58. Hasil pencatatan semua kegiatan Puskesmas dalam satu periode tertentu (bulanan) dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan pelaksanaan dengan menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) oleh Puskesmas di Kab/Kota (SIKNAS online) yang dikoordinasikan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan. Laporan dari Puskesmas diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan seterusnya secara berjenjang hingga ke tingkat pusat. Dari rekapitulasi laporan tersebut pada dasarnya hasilnya akan dimanfaatkan oleh Puskesmas itu sendiri dalam melakukan analisis laporan untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Puskesmas wajib membuat laporan rutin Puskesmas sebagai lampiran pelaporan keuangan guna pencairan dana bulan berikutnya. 2. Pelaporan keuangan Pelaporan keuangan di tingkat Puskesmas berupa laporan pencairan dan pemanfaatan dana BOK. Bukti pertanggungjawaban uang dan barang dicatat dan disimpan di Puskesmas secara tertib administrasi guna keperluan pemeriksaan oleh aparat pengawas internal maupun eksternal. 43
  • 59. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN A. Pembinaan Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK di setiap tingkat (pusat, provinsi, kabupaten/kota) ditujukan agar dana BOK dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan sehingga dapat memberikan hasil seoptimal mungkin. 1. Pembinaan oleh Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota Beberapa hal yang terkait dengan pembinaan pengelola BOK Puskesmas oleh Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota adalah: a. Pembinaan dilakukan secara berkala b. Pembinaan dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan Jamkesmas dan Jampersal c. Pembinaan dilakukan terhadap aspek teknis kegiatan dan administrasi d. Pembinaan dilakukan mulai dari penyusunan POA dan penggerakan pelaksanaan kegiatan BOK e. Pembinaan dapat dilakukan melalui kunjungan lapangan secara acak untuk pembuktian laporan Puskesmas f. Pembinaan dapat dilakukan melalui pertemuan koordinasi di tingkat kabupaten/kota dengan mengundang Puskesmas 44
  • 60. 2. Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat Provinsi dan Pusat. Prinsip pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat Provinsi dan Pusat pada dasarnya sama dengan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan Tim Pengelola BOK Tingkat Kabupaten/Kota. Pembinaan kegiatan BOK di tingkat provinsi terintegrasi dengan pembinaan kegiatan Jamkesmas dan Jampersal. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 1. Pembinaan dilakukan secara berjenjang oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan kegiatan BOK dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional (APF). B. Pengawasan Kegiatan pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan/atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar, atau bentuk penyelewengan lainnya. Pengawasan kegiatan BOK meliputi pengawasan melekat (waskat), pengawasan fungsional internal, dan pengawasan eksternal. 45
  • 61. BOK merupakan dana pusat (APBN Kementerian Kesehatan), maka yang berhak melakukan pengawasan adalah pengawas internal dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kesehatan dan pengawas eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 1. Pengawasan Melekat (Waskat) Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada bawahannya, baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun Puskesmas. 2. Pengawasan Fungsional Internal Instansi pengawas fungsional kegiatan BOK secara internal adalah Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kesehatan. Instansi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai kebutuhan atau sesuai permintaan instansi yang akan diaudit terhadap pemanfaatan dana BOK. 3. Pengawasan Eksternal Instansi pengawas eksternal kegiatan BOK adalah pengawasan fungsional yang dilakukan oleh tim audit keuangan yang berwenang, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Instansi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan audit sesuai dengan kebutuhan atau permintaan instansi yang akan diaudit terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan dana BOK. 46
  • 62. PENUTUP Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi acuan yang diperlukan bagi pelaksanaan penggunaan dana BOK. Dengan adanya dana BOK diharapkan dapat meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dalam upaya melaksanakan SPM Bidang Kesehatan guna pencapaian MDGs tahun 2015. Puskesmas dan jaringannya diharapkan lebih mampu melaksanakan fungsinya menangani berbagai masalah kesehatan dengan menyusun perencanaan Puskesmas di seluruh wilayah kerjanya secara komprehensif serta mengutamakan upaya promotif dan preventif, termasuk bagi masyarakat miskin, dalam kendali manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada petunjuk teknis ini, maka akan dilakukan penyempurnaan pada penyusunan petunjuk teknis selanjutnya. 47
  • 63. LAMPIRAN 48
  • 64. Lampiran 1 ALUR PIKIR BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN Masya rakat Sehat a
  • 65. Lampiran 2 FORMAT BUKU KAS TUNAI BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI PUSKESMAS Puskesmas : ………………………. Kecamatan : ………………………. Kab/Kota : ………………………. Provinsi : ………………………. Uraian Transaksi Tanggal No. Bukti/Kuitansi Penerimaan Pengeluaran Saldo Keuangan ....................., ...................................... Mengetahui, Kepala Puskesmas ............................ Pengelola Keuangan BOK Puskesmas, ............................................................ ............................................................. b
  • 66. Lampiran 3 FORMAT LAPORAN PENERIMAAN DAN REALISASI DANA BOK DI PUSKESMAS Provinsi : Puskesmas : Kab/Kota : Kode Puskesmas : Kecamatan : Bulan : Jumlah dana BOK *) : Tahun : URAIAN KEADAAN KEUANGAN Keterangan s.d Bulan Lalu Bulan Ini s.d Bulan Ini Penerimaan Realisasi Saldo Tunai …………………… , ………………………. Mengetahui, Kepala Puskesmas………………………….... Pengelola Keuangan BOK Puskesmas, ………………………………………………….. ……………………………….…………….. Keterangan : *) Jumlah dana BOK sesuai SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota c
  • 67. Lampiran 4 FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA (SPTB) Lampiran 2 Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per : 66/PB/2005 Tanggal : 28 Desember 2005 SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA Nomor : ……/SPTB/……………/……/2011 1 Nama Satuan Kerja : …………………………………………… 2 Kode Satuan Kerja : …………………………………………… 3 Tanggal / No. DIPA : …………………………………………… 4 Kegiatan/Sub. Kegiatan : …………………………………………… 5 Klasifikasi Belanja : …………………………………………… Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Puskesmas …………………………………………………………. menyatakan bahwa saya bertanggung jawab atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima dengan perincian sebagai berikut : BUKTI NO MAK PENERIMA URAIAN JUMLAH TANGGAL d
  • 68. JUMLAH Bukti-bukti belanja tersebut diatas disimpan sesuai ketentuan yang berlaku pada Satuan Kerja ……………………………….. untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. …………......, ……………………………. 2011 Mengetahui, Kepala Puskesmas …………………………….. Pengelola Keuangan BOK Puskesmas, ……………………………………………………. …………………………………………….. NIP. ……………………………………………… NIP. ……………………………………….. e
  • 69. Lampiran 5 SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ……………………………………….. NIP : ………………………………………... Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Satker ………………………………………………………………………….. TA. 2011 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Perhitungan pembayaran telah diperhitungkan dengan benar dan berdasarkan ……………………………………… tertanggal ……………………………… perihal…………………………. 2. Apabila di kemudian hari terdapat kelebihan pembayaran agar disetor kembali ke Kas Negara. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. ………………………,………………..2011 a/n Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Satker ………….………………………… TA. 2011 …………………………………. NIP. ……………………………… f
  • 70. Lampiran 6 CONTOH PEMBUKUAN 1. Penerimaan Dana BOK Tanggal 3 Maret 2011 diterima dana dari Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sejumlah uang Rp 10.000.000,- untuk kegiatan di Puskesmas. 2. Tanggal 5 Maret 2011 pembelian ATK sejumlah Rp. 100.000,- untuk pembiayaan kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas. 3. Pada tanggal 5 Maret 2011, biaya penggandaan materi Lokakarya Mini sebesar Rp. 50.000. 4. Pada tanggal 5 Maret 2011, biaya konsumsi rapat Lokakarya Mini Rp. 100.000,- 5. Pada tanggal 8 Maret 2011, pembeliaan bahan kontak untuk kegiatan penyuluhan sebesar Rp. 100.000,- 6. Pada tanggal 15 Maret 2011, pembelian ATK untuk keperluan operasional Poskesdes dan Posyandu sebesar Rp. 1.100.000,- (pajak terhadap transaksi ini langsung disetor ke kas negara) g
  • 71. Lampiran 7 BUKU KAS TUNAI BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI PUSKESMAS (contoh pengisian) Puskesmas : ………………………. Kecamatan : ………………………. Kab/Kota : ………………………. Provinsi : ………………………. Tanggal Uraian Transaksi Keuangan No. Bukti/Kuitansi Penerimaan Pengeluaran Saldo 1/3/2011 Saldo awal - - - - Sudah terima dana dari 3/3/2011 bendahara pengeluaran dinas - 10.000.000 - 10.000.000 kesehatan Pembelian ATK untuk kegiatan 5/3/2011 001/SPJ/2011 - 100.000 Rp. 9.900.000 lokmin Biaya penggandaan bahan 5/3/2011 002/SPJ/2011 50.000 Rp. 9.850.000 lokmin 5/3/2011 Biaya konsumsi rapat lokmin 003/SPJ/2011 100.000 Rp. 9.750.000 8/3/2011 Biaya pembelian bahan kontak 004/SPJ/2011 100.000 Rp. 9.650.000 h
  • 72. Biaya pembelian ATK untuk 15/3/2011 kegiatan Poskesdes dan 005/SPJ/2011 1.100.000 Rp. 8.550.000 Posyandu 15/3/2011 Pemungutan PPN 10 % - 100.000 Rp. 8.650.000 15/3/2011 Pemungutan PPh 1,5 % - 15.000 Rp. 8.665.000 15/3/2011 Disetor PPN 10 % 100.000 Rp. 8.565.000 15/3/2011 Disetor PPh 1,5 % 15.000 Rp. 8.550.000 ....................., ...................................... Mengetahui, Pengelola Keuangan BOK Puskesmas Kepala Puskesmas ............................. ............................................................. ............................................................. i
  • 73. Lampiran 8 MEKANISME PELAPORAN KEUANGAN BOK j
  • 74. Lampiran 9 MEKANISME PELAPORAN KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN BOK TERINTEGRASI DLM LAPORAN SP2TP/SP3 (SIKNAS ONLINE) k
  • 75. Lampiran 10 BAGIAN YANG DAPAT DIHUBUNGI NO UNIT TELP EXT FAKS Bagian Program dan Informasi, 021-5201590 1 021-5279216 021-5279216 Setditjen Bina Gizi dan KIA ext 8217 Bagian Keuangan, 021-5201590 2 021-5277211 021-5277211 Setditjen Bina Gizi dan KIA ext 8221 Bagian Hukormas, 021-5201590 3 - - Setditjen Bina Gizi dan KIA ext 8212 Bagian Umum dan Kepegawaian, 021-5201590 4 021-5221225 021-5201225 Setditjen Bina Gizi dan KIA ext 8222 l
  • 76. Lampiran 11 SEKRETARIAT TIM PENGELOLA TINGKAT PUSAT BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA BLOK C LANTAI VIII RUANG 817 JL. HR. RASUNA SAID BLOK X KAV. 4-9 JAKARTA 12950 TELEPON 021-5201590 EXT 8217 FAKS. 021-5279216 E-MAIL: bok.kemkes@yahoo.com m