Dokumen tersebut meringkas riwayat pendidikan dan pelatihan serta pengalaman dr. Suwarman dalam penanganan nyeri akut pascabedah, termasuk tantangan dan langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan program penanganan nyeri akut di rumah sakit.
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
dr. Suwarman - APS di Bandung
1. Nama : dr. Suwarman, SpAn, MKes
Tempat danTanggal Lahir : Bandung, 24 Februari 1972
Agama : Islam
PerguruanTinggi : Universitas Padjadjaran
Alamat : Jalan Dipati Ukur 35 Bandung
Telp./Faks. : 022-2503271
Alamat Rumah : Jl. Sukanagara No. 10, Antapani, Bandung
Telp./Faks. : 022-7200086
Alamat e-mail : dr.suwarman@yahoo.co.id
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang Studi
1997 S1 Universitas Padjadjaran Kedokteran
2006 Sp1 Universitas Padjadjaran Anestesi
2006 S2 Universitas Padjadjaran Anestesi
2010 KIC Intensive Care
2. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2007 Tutor Training FK UNPAD
2007 Workshop P3D FK UNPAD
2008 Workshop Management of Infection in
Critically Ill Patients
PERDICI
2008 Workshop Basic Mechanical Ventilator PERDICI
2008 Workshop Evidence Base Medicine PERDICI
2009 Basic Assessment & Support of Critically Ill
Patient Course
PKGDI
4. usaha untuk mengatasi nyeri akut
penanganan nyeri yang efektif,
efek samping yang minimal,
Patient safety
Edukasi kepada tenaga kesehatan dan pasien,
membuat serta mengevaluasi pedoman
penatalaksanaan nyeri akut di rumah sakit.
5. 1. Mengurangi kejadian dan beratnya nyeri
akut pascabedah atau pasca trauma.
2. Mengedukasi pasien tentang pentingnya
komunikasi mengenai nyeri yang masih
dirasakan sehingga dapat dilakukan evaluasi
dan penanganan segera.
3. Meningkatkan kenyamanan dan kepuasan
pasien
4. Berkontribusi dalam mengurangi komplikasi
pascabedah
6. Baru mulai berjalan, sejak 3 tahun
Masih terfokus pada nyeri pascabedah
Belum ada kebijakan RS yang tetap tentang
pain program
Belum terkoordinasi dengan baik (lintas
bagian)
Peralatan masih terbatas
7. Mulai dibuat tim APS
Terdiri dari tim anestesi
Fokus pada penanganan nyeri akut
pascabedah
8. Melakukan acute pain management yang bisa
dilakukan saat ini
Analgesia pascabedah
Mempersiapkan SDM
Dokter anestesi
Perawat
Residen
Melengkapi sarana
Sarana administrasi
PCA
9. Memaksimalkan penggunaan sarana yang sudah
ada
USG sonosite
Epidural
Syringe pump
Melakukan koordinasi dengan manajemen RS
mengenai persiapan pembentukan APS team
Menyiapkan aturan2/SOP RS tentang penanganan
Acute pain
Melakukan koordinasi dengan bidang ilmu lain
yang terkait (Bedah, Obgin, dst)
11. Memeriksa keadaan pasien sebelum operasi
Melihat rencana tindakan operasi yang akan
dilakukan, menentukan rencana penanganan
nyeri pascabedah yang akan dilakukan
Mengadakan edukasi kepada pasien
mengenai rencana penanganan nyeri yang
akan dilakukan, memberitahukan mengenai
teknik penilaian nyeri yang akan dipakai nanti
pascabedah
Memberikan premedikasi
12. Numeric Rating Scale untuk dewasa
Wong Baker Faces Pain Rating Scale
14. Dilakukan di ruang persiapan di Instalasi
Bedah Sentral
Diterangkan kembali mengenai rencana
penanganan nyeri yang akan dilakukan
Diterangkan mengenai pemeriksaan NRS
untuk menilai derajat nyeri yang dirasakan
pasien
15. Melakukan pemasangan epidural sebelum
operasi dilakukan (jika memang diperlukan)
Untuk operasi thorakotomi, mastektomi
biasanya dipasang kateter epidural di thorakal 4-5
Untuk laparatomi , operasi ginjal terbuka
dipasang kateter epidural di thorakal 10-11
UntukTURP, radical prostatectomy dipasang
kateter epidural di lumbal 3-4
Memberikan analgetik pascabedah
menjelang akhir operasi
16. EPIDURAL
Bupivacaine 0,1% - 0,125% dikombinasi dengan opioid
(fentanyl, morfin)
Patient Control Analgesia
Dulu thn 1995 - 2000
NSAID + fentanyl 10-25 ug/jam hanya terbatas pada
beberapa pasien tertentu
Analgetik continuous
NSAID + opioid iv.(fentanyl/pethidine)
NSAID + tramadol
NSAID + Durogesic patch
dengan atau tanpa Paracetamol
17. Nerve Block
Block N infra orbital untuk
labioplasty
Block saraf intercostal
Axillary block
Supraclavicular block
Femoral block
Sciatic block
Caudal analgesia
Terutama pada pediatrik
DENGAN
PANDUAN
USG
Dan/atau
NERVE
STIMULATOR
18. Memberikan analgetik yang adekwat sesuai
dengan yang telah direncanakan
Memonitor derajat nyeri pasien di Ruang
pemulihan
Memantau mengenai keluhan nyeri pasien
selama di ruang perawatan selama 2 x 24 jam
20. Pre operasi
Pascaoperasi dimulai sejak pasien sadar
sampai 2 x 24 jam pascabedah
Di Recovery Room :
Residen anestesi
Perawat anestesi
Di Ruang perawatan :
Dr. Anestesi bekerjasama dengan perawat
ruangan
23. Penanganan nyeri pascabedah ini dilakukan
oleh dokter anestesi, residen anestesi, yang
bekerja sama dengan perawat di ruangan
24. Pelatihan mengenai penanganan nyeri
pascabedah untuk residen anestesi
Pelatihan mengenai penanganan nyeri
pascabedah untuk perawat anestesi
25. Belum adanya kesatuan kata dengan dokter
penanggung jawab pasien di ruangan.
pasien di ruangan pascabedah, pemberian
analgetik adalah tanggung jawab dokter bedah
yang ada di ruangan.
Tenaga yang masih kurang
Peralatan yang masih kurang.
Belum satunya visi mengenai penanganan
nyeri adalah tanggung jawab bersama.
26. Adanya akreditasi JCI, dimana peranan
penanganan nyeri oleh management sangat
diperhatikan ada peluang untuk membuat
kebijakan mengenai pembuatan tim APS
yang solid yang ditunjang oleh kebijakan dari
manajemen RS.