Sel volta dapat menghasilkan arus listrik melalui reaksi redoks antara logam dan elektrolit. Jenis sel volta yang umum digunakan adalah sel kering, sel aki, sel perak oksida, sel nikel kadmium, dan sel bahan bakar. Sel elektrolisis menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan, dan digunakan untuk proses seperti elektroplating dan pemurnian logam.
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Sel volta
1. HYPERLINK quot;
http://irizlovely.blogspot.com/2009/05/sel-volta.htmlquot;
SEL VOLTA<br />Sel Volta adalah rangkaian sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel tersebut terjadi perubahan dari reaksi redoks menghasilkan arus listrik. <br />Rangkaian Sel Volta :<br />68580026670<br />Sel Volta dalam kehidupan sehari – hari :<br />1. Sel Kering (Sel Leclanche)<br />0101600<br />Dikenal sebagai batu baterai. Terdiri dari katode yang berasal dari karbon(grafit) dan anode logam zink. Elektrolit yang dipakai berupa pasta campuran MnO2, serbuk karbon dan NH4Cl.<br />Persamaan reaksinya : <br />Katode : 2MnO2 + 2H+ + 2e quot;
Mn2O3 + H2O <br />Anode : Zn quot;
Zn2+ + 2e <br />Reaksi sel : 2MnO2 + 2H+ + Zn quot;
Mn2O3 + H2O + Zn2<br />2. Sel Aki<br />25400173355Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat dikeluarkan .<br />Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat dari logam timbal yang dilapisi PbO2. <br />Reaksi penggunaan aki : <br />Anode: Pb + SO4 2- quot;
PbSO4 + 2e <br />Katode: PbO2 + SO42-+ 4H++ 2e quot;
PbSO4 + 2H2O <br />Reaksi sel: Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+ quot;
2PbSO4 + 2H2O <br />Reaksi Pengisian aki : 2PbSO4 + 2H2O quot;
Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+ <br />3. Sel Perak Oksida <br />Sel ini banyak digunakan untuk alroji, kalkulator dan alat elektronik.Reaksi yang terjadi : <br />Anoda : Zn(s) + 2OH-(l) quot;
Zn(OH)2(s) + 2e <br />Katoda : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e quot;
2Ag(s) + 2OH-(aq) <br />Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) quot;
Zn(OH)2(s) + 2Ag(s) <br />Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 V <br />4. Sel Nikel Cadmium (Nikad) <br />Sel Nicad merupakan sel kering yang dapat diisi kembali (rechargable). Anodenya terbuat dari Cd dan katodenya berupa Ni2O3 (pasta). Beda potensial yang dihasilkan sebesar 1,29 V. Reaksinya dapat balik : <br />NiO(OH).xH2O + Cd + 2H2O -> 2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2 <br />5. Sel Bahan Bakar <br />Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi – pereaksinya (oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode dari nikel, katode dari nikel oksida dan elektrolit KOH. <br />Reaksi yang terjadi : <br />Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq) -> 4H2O(l) + 4e <br />Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e -> 4OH-(aq) <br />Reaksi sel : 2H2(g) + O2 -> 2H2O(l)<br />Sel Elektrolisis<br />Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita.<br />Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) danelektrolisis larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda.<br />Berdasarkan potensial electrode standartnya, maka digunakan untuk menamakan reaksi di katode dan anode pada sel eletrolisis yaitu : <br />Reaksi pada katode (reduksi terhadap kation)<br />Ion-ion logam alkali, alkali tanah, Al3+, Mn dan ion-ion logam yang memiliki Fo < - 0,83 volt tidak direduksi terjadi pada pelarut air<br />2H2O(e) + 2e- -> 2OH- (aq + H2(q))<br />Ion-ion logam yang memiliki Eo> 0,83 volt di reduksi menjadi logam <br />Ln+(aq) + ne-->L(s) <br />Ion H+ dari asam direduksi menjadi gas hydrogen (H2) <br />2H+(aq) +2e- -> H2(q)<br />Elektrolisis leburan (cairan) elektrolit tanpa, ion-ion logam pada urutan (1) diatas mengalami reaksi : <br />Ln+(aq) + ne -> L(s)<br /> Reaksi pada anode (oksidasi terhadap) anion <br />Ion-ion yang mengandung atom dengan bilangan oksidasi maksimum (SO42- dan NO3-) tidak dapat dioksidasi pada pelarut (air) terbentuk O2. <br />2H2O(e) -> 4H+(aq) + O2(g) + 4e-<br />Ion-ion halide ( x- ) dioksidasi mengadi gas halogen (X2)<br />2x-(aq) -> x(2(g) + 2e- <br />Ion OH-(basah) dioksidasi mengadi gas oksigen (O2)<br />4OH-(aq) ->2H2O(e) + O2(g) + 4e-<br />Proses penyembuhan & pemurnian logam dipakai suatu logam (sebagai anode) sehingga mengalami oksidasi menjadi ion yang larut. <br />L(s) -> Ln+(aq) + ne-<br />Macam-macam electrode yang digunakan pada elektosis yaitu :<br />Elektrode enert yaitu electrode yang tidak dapat bereaksi (pt,C,Au)<br />Electrode tidak inert yaitu electrode yang dapat beraksi (Cu dan ag), dimana yang teroksidasi pada anode : <br />L(s) -> Ln+ (aq) + ne- <br />Penerapan elektrolisis dalam kehidupan.<br />Penyepuhan<br />Prinsip elektrolisis dapat diterapkan dalam industri, antara lain elektroplating (pelapisan logam secara listrik). Elektroplating adalah proses pelapisan suatu logam dengan logam lain dengan cara elektrolisis. Tujuan dari pelapisan ini ialah untuk melindungi logam yang mudah rusak karena udara (korosi) dengan logam lain yang tidak mudah berkarat atau tahan korosi. Elektroplating dapat dilakukan pada beberapa logam oleh beberapa logam yang lainnya yang tidak mudah berkarat. Misalnya: Logam lain dilapisi nikel disebut parnikel, logam lain dilapisi krom disebut perkrom, dan besi dilapisi tembaga.<br />Prinsip elektroplating ialah sebagai berikut.<br />- Katode : logam yang akan dilapisi.<br />- Anode : logam untuk melapisi.<br />- Elektrolit : garam dari logam anode.<br />Contoh<br />Besi akan dilapisi tembaga, maka sebagai katodenya adalah besi, anodenya tembaga, dan sebagai elektrolit adalah tembaga sulfat CuSO4. Reaksi yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut.<br />0-228600<br />Lama kelamaan tembaga pada anode berkurang dan besi katode dilapisi tembaga. Bila proses ini makin lama, maka pelapisannya makin tebal. Pemanfaatan elektrolisis terus berkembang. Penelitianpenelitian elektrolisis terus dilakukan. Di Indonesia penelitian ini banyak dilakukan di laboratorium BATAN (Badan Tenaga Nuklir Indonesia) yang berada di Yogyakarta, Jawa Tengah dan di Serpong, Banten.<br />Pemurnian Logam <br />Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih tercampur dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk beberapa keperluan dibutuhkan tembaga murni, misalnya untuk membuat kabel. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat pengotornya dengan elektrolisis. <br />Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 tembaga di anoda akan teroksidasi menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda. <br />