SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
1
Research and Development (R&D) dan
Development Research (DR)
A.Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Asikin dan Cahyono (2004) mengatakan Penelitian dan pengembangan
bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar,
media, modul praktikum, latihan kerja siswa, alat mengukur kemajuan belajar,
alat mengukur hasil belajar, dsb. Yang melatarbelakangi perlunya dilakukan
penelitian pengembangan adalah adanya masalah yang terkait dengan perangkat
pembelajaran yang kurang tepat. Masalah ini ditemui oleh peneliti dari hasil
pengamatan selama mengajar atau dari hasil needs assessment.
Sukmadinata (2005:164) mengatakan “Penelitian dan Pengembangan
(Research and Development) adalah suatu proses atau langkah – langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,
yang dapat dipertanggungjawabkan “.
Lebih lanjut Sukmadinata (2005:165) mengemukakan “Langkah – langkah
penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan
adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan
menggunakan suatu produk tertentu”.
1. Metode Pengembangan
Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1)
Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk.
Deskripsi dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut :
1.1 Model pengembangan
Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk
yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural,
model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang
2
bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang
menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci
dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model
teoritik adalah model yang menggambar kerangka berfikir yang didasarkan pada
teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.
Dalam model pengembangan, peneliti memperhatikan 3 hal:
a. Menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar
pengembangan produk.
b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka
perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan,
dan kekuatan serta kelemahan model dibanding model aslinya.
c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan
mengenai komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam
pengembangan
1.2 Prosedur penelitian pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang
ditempuh oleh peneliti/pengembang dalam membuat produk. Prosedur
pengembangan berbeda dengan model pengembangan dalam memaparkan
komponen rancangan produk yang dikembangkan. Dalam prosedur, peneliti
menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan,
menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan
produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem. Borg dan Gall
(1989) (dalam Sukmadinata, 2005 :169) mengatakan ada sepuluh langkah
pelaksanaan strategi dan pengembangan.
1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information).
Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil dan
pertimbangan – pertimbangan dalam segi nilai.
2. Perencanaan (planning). Menyususn rencana penelitian, meliputi
kemampuan – kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan
penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian
3
tersebut, desain atau langkah – langkah penelitian kemungkinan
pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan
instrumen evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba dilapangan
pada1 sampai 3 sekolah dengan 6 samapai 12 subjek uji coba (guru).
Selama uji coba diadakan pengamatan wawancara dan pengedaran
angket.
5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau
menyempurnakan hasil uji coba.
6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih
luas pada 5 sampai 15 sekolah, dengan 30 sampai 100 orang subjek uji
coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah
menggunakan model yang dicoobakan dikumpulkan. Hasil – hasil
pengumpulan data dievaluasi dan dibandingkan dengan kelompok
pembanding.
7. Penyempurnaan produk uji coba lapangan (operasional product
revision). Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan (operational field ttesting). Dilaksanakan ada
10 sampai 30 sekolah, melibatkan 40 sampai 200 subjek. Pengujian
dilakukan melalui angket wawancara, observasi dan analisis hasilnya.
9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan
didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
10. Diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation).
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.
Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor
penyebaran untuk pengontrolan kualitas.
Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat
dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama:
1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
4
2. Mengembangkan produk awal
3. Validasi ahli dan revisi
4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir
1.3 Uji Coba Model atau Produk
Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji
coba model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat
layak digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana
produk yang dibuat dapat mencapai sasarandan tujuan. Model atau produk yang
baik memenuhi 2 kriteria yaitu : kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan
kriteria penampilan (presentation criteria). Ujicoba dilakukan 3 kali: (1) Uji-ahli
(2) Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk; (3)
Uji-lapangan (field Testing) Dengan uji coba kualitas model atau produk yang
dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
1.3.1 Desain Uji Coba
Ada 3 tahapan dalam uji coba produk:
a. Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan
model atau produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal,
memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert
Judgement atau Teknik Delphi.
b. Analisis konseptual
c. Revisi I
d. Uji Coba Kelompok Kecil, atau Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil
sebagai pengguna produk.
e. Revisi II
f. Uji Coba Lapangan (field testing)
g. Telaah Uji Lapangan
h. Revisi III
i. Produk Akhir dan Diseminasi
1.3.2 Subyek Uji Coba.
5
Subyek uji coba atau sampel untuk uji coba, dilihat dari jumlah dan cara memilih
sampel perlu dipaparkan secara jelas. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih sampel.
a. Penentuan sampel yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dan ruang
lingkup dan tahapan penelitian pengembangan.
b. Sampel hendaknya representatif, terkait dengan jenis produk yang akan
dikembangkan, terdiri atas tenaga ahli dalam bidang studi, ahli perancangan
produk, dan sasaran pemakai produk.
c. Jumlah sampel uji coba tergantung tahapan uji coba tahap awal (preliminary
field test).
2. Jenis Data
Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan
keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang akan
dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk
yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bisa terjadi data
yang dikumpulkan hanya data tentang pemecahan masalah yang terkait dengan
keefektifan dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang dihasilkan.
Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subyek uji coba
tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subyek ahli isi,
kelompok kecil, atau ketiganya. Dalam Uji Ahli, data yang terungkap antara lain
ketepatan substansi, ketepatan metode, ketapatan desain produk, dsb.
3. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Dalam pengumpulan data dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan
data atau pengukuran yang disesuaikan dengan karakteristik data yang akan
dikumpulkan dan responden penelitian.
a. Teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan kuesioner.
b. Pengumpulan data dapat menggunakan Instrumen yang sudah ada. Untuk ini
perlu kejelasan mengenai karateristik instrumen, mencakup kesahihan (validitas),
kehandalan (reliabilitas), dan pernah dipakai dimana dan untuk mengukur apa..
6
c. Instrumen dapat dikembangkan sendiri oleh oleh peneliti, oleh karena itu perlu
kejelasan prosedur pengembangannya, tingkat validitas dan reliabilitas.
4. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data
dikumpulkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis data:
a. Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data
baik dengan tabel, bagan, atau grafik.
b. Data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang
dikembangkan
c. Data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif.
d. Penyajian hasil analisis dibatasi pada halhal yang bersifat faktual, dengan tanpa
interpretasi pengembang, sehingga sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.
e. Dalam analisis data penggunaan perhitungan dan analisis statistik sejalan.
dengan permasalahan yang diajukan, dan produk yang akan dikembangkan.
f. Laporan atau sajian harus diramu dalam format yang tepat sedemikian rupa dan
disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk.
5. Penyajian Hasil Pengembangan
Penyajian data hasil uji coba hendaknya komunikatif, sesuai dengan jenis dan
karakteristik produk dan calon konsumen pemakai produk. Penyajian yang
komunikatif akan membantu konsumen/ pengguna produk dalam mencerna
informasi yang disajikan, dan menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan
model atau produk hasil pengembangan.
6. Revisi produk
a. Simpulan yang ditarik dari hasil analisis data uji coba menjelaskan produk yang
diujicobakan sebagai dasar pengam-bilan keputusan apakah model atau produk
yang dihasilkan perlu direvisi atau tidak.
b. Pengampilan keputusan untuk mengadakan revisi model atau produk perlu
disertai dengan dukungan/ pembenaran bahwa setelah direvisi model atau produk
7
itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik, dan lebih mudah bagi
pemakai.
c. Komponen-komponen yang perlu dan akan direvisi hendaknya dikemukakan
secara jelas dan rinci.
7. Expert Judgement
Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli dilakukan melalui: (1) Diskusi
Kelompok (group discussion), dan (2) Teknik Delphi.
1. Group discussion, adalah sutau proses diskusi yang melibatkan para pakar
(ahli) untuk mengidentifikasi masalah analisis penyebab masalah, menentukan
cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan
masalah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi
kelompok terjadi curah pendapat (brain storming) diantara para ahli dalam
perancangan model atau produk. Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing..
2. Teknik Delphi, adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus diantara para
pakar melalui pendekatan intuitif. Langkah-Langkah penerapan Teknik Delphi
dalam Uji-Ahli dalam penelitian pengembangan adalah sebagai berikut :
a. Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi isu dan
masalah yang berkembang di lingkungannya (bidangnya), permasalahan yang
melatar belakangi, atau permasalahan yang dihadapi yang harus segera perlu
penyelesaian.
b. Personal identification and selection. Berdasarkan bidang permasalahan dan
isu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan dan memilih orang-orang yang
ahli, manaruh perhatian, dan tertarik bidang tersebut, yang memungkinkan
ketercapaian tujuan. Jumlah responden paling tidak sesuai dengan sub
permasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan atau kewenangannya.
c. Questionaire Design. Peneliti menyusun butirbutir instrumen berdasarkan
variabel yang diamati atau permasalahan yang akan diselesaikan. Butir instrumen
hendaknya memenuhi validitas isinya (content validity). Pertanyaan dalam bentuk
open-ended question, kecuali jika permasalahan memang sudah spesifik.
8
d. Sending questioner and analisis responded for first round. Peneliti
mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya
meriview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen yang telah
dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang serupa.
Berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi instrument.
e. Development of subsequent Questionaires. Kuesioner hasil review pada putaran
pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan pada putaran kedua, dan
ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner dikirimkan kembali kepada responden. Jika
mengalami kesulitan dan keraguan dalam merangkum, peneliti dapat meminta
klarifikasi kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan hingga 3-5
putaran, tergantung dari keluasan dan kekomplekan permasalahan sampai dengan
tercapainya konsensus.
f. Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang responden untuk
melakukan diskusi panel, untuk klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan.
Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk mencapai konsensus dalam
memberikan jawaban tentang rancangan suatu produk atau intrumen penelitian.
Dengan face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara rinci mengenai
respon yang telah diberikan. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat
dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus.
g. Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses,
dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasil Teknik Delphi perlu diujicoba
di lapangan dengan responden yang akan memakai model atau produk dalam
jumlah yang jauh lebih besar.
B.Penelitian Pengembangan (Development Research)
Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk
mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan
untuk menguji teori. Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian
pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan,
pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus
9
memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999)
menambahkan kriteria “dapat menunjukkan nilai tambah” selain ketiga kriteria
tersebut.
Zulkardi (2008) didalam weblognya (http://zulkardi.wordpress.com/)
mengatakan Development research atau riset pengembangan adalah metode
penelitian yang menekankan kepada dua hal yaitu : pengembangan prototype
suatu product dan proses saat product tersebut di buat serta di ujicobakan. Beliau
juga mengatakan bahwa saat ini development research banyak dipakai di
Indonesia. Dikalangan dosen, metode ini kerap digunakan pada penelitian Hibah
Bersaing yang dibiayai dikti. Hibah bersaing menekankan pada hasil penelitian
yang berbentuk produk atau model yang dapat di pasarkan atau bahkan
dipatenkan.
Zulkardi (2002:17) mengatakan “ Pengembangan pendidikan sering terjadi
dalam situasi yang dinamis dan tidak pasti sesuai keadaan, tetapi dengan ambisi
tinggi. Penelitian dapat dilakukan untuk mendukung kurikulum desainer atau
programmer reformasi.”. Van den Akker (1999) dalam (Zulkardi, 2002:17)
mengemukakan bahwa Penelitian pengembangan dapat memberikan pendekatan
penelitian yang berguna sebagai alternatif dalam situasi kompleks di mana
kebutuhan yang beragam, masalah tidak jelas dan hasil intervensi sering tidak
diketahui.
Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian
pengembangan berdasarkan dua tujuan, yaitu:
1.Pengembangan prototipe produk
2.Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe
produk tersebut.
Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian
pengembangan atas dua tipe sebagai berikut:
Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau
program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
10
proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi
implementasi program tersebut.
Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan
yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk
memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang
efektif.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru,
materi belajar, media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran.
1. Motif Penelitian Pengembangan
Motif penelitian pengembangan yang dikemukankan Akker (1999)
antara lain :
1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional,
seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis
deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan
pengembangan dalam pendidikan.
2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di dalam
dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih
evolusioner (interaktif dan siklis).
3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada
reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.
2.Tujuan Penelitian Pengembangan
Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan dibedakan
berdasarkan pengembangan pada bagian kurikulum, teknologi dan media,
pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis.
1. Pada bagian kurikulum
11
Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang
pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk
menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai
hal dari jenis ini pada situasi ke depan.
2. Pada bagian teknologi dan media
Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional,
pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah
spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.
3. Pada bagian pelajaran dan instruksi
Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan
pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari
pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk
berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.
4. Pada bagian pendidikan guru dan didaktis
Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan
para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik
bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian
pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar pada penelitian
dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang memberi
pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan, mendorong
secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses
pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.
3. Proses Penelitian Pengembangan
Menurut Akker (1999), ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan yaitu :
1. Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation).
Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan
mencakup:
tinjauan ulang literatur,
konsultasi tenaga ahli,
analisa tentang ketersediaan contoh untuk tujuan yang terkait, dan
12
studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan kebutuhan.
2. Penyesuaian teoritis (theoretical embedding)
Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam
mengutarakan dasar pemikiran yang teoritis untuk pilihan rancangan.
3. Uji empiris (empirical testing)
Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari
intervensi.
4. Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation,analysis,
and reflection on process and outcome).
Implementasi dan hasilnya untuk berperan pada spesifikasi dan perluasan
metodologi rancangan dan pengembangan penelitian.
4.Metode Penelitian Pengembangan
Metode penelitian pengembangan tidaklah berbeda jauh dari penelitian
pendekatan penelitian lainya. Namun, pada penelitian pengembangan difokuskan
pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation(Tessmer,
1993) yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews dan one-to-one,
dan small group), serta field test. Adapun alur desain formative evaluation sebagai
berikut :
Gambar Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993)
13
1. Tahap Preliminary
Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti
dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah yang
akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan-
persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja sama
dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian.
2. Tahap Formative Evaluation
1) Self Evaluation
Analisis
Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam hal
inin akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat
atau bahan yang akan dikembangkan.
Desain
Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan yang
meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di kembangkan.
Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi teknik validasi yang
telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi
oleh pakar (expert) dan teman sejawat. Hasil pendesainan ini disebut sebagai
prototipe pertama.
2) Prototyping
Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self
evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara
paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe
pertama dinamakan dengan prototipe kedua.
Expert Review
Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan
dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa
dari masing-masing prototipe. Saran–saran para pakar digunakan untuk merevisi
perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para
pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi
14
sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau
tidak.
One-to-one
Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah dikembangkan
kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan
untuk merevisi desain yang telah dibuat.
Small group
Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada
prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe tersebut dan
dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan pada small group.
Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum diujicobakan pada
tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan saran/komentar siswa pada small
group dan hasil analisis butir soal ini dinamakan prototipe ketiga.
3) Field Test
Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar untuk
merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek penelitian
dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test.
Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk yang
telah memenuhi kriteria kualitas. Akker (1999) mengemukakan bahwa tiga
kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki efek
potensial).
15
Daftar Pustaka
Asikin dan Cahyono. 2004. Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan.
Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Noname.http://pou-pout.blogspot.com/2011/11/model-penelitian-pengembangan-
borg-gall.html diakses pada tanggal 22 april 2012
Noname.http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian-
pengembangan-development-research/ diakses pada tanggal 30 April
2012
Noname.http://www.ziddu.com/download/11996868/MetodePenelitiandanPenge
mbangan.docx.html diakses pada tanggal 30 April 2012
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,
Bandung, 2011
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta : Depdiknas
Dirjendikti.
Zulkardi. 2002. CASCADE. Dissertation - Developing a learning environment on
realistic mathematics education for Indonesian student teachers.
http://projects.gw.utwente.nl/cascade/imei/dissertation/disertasi.html di
akses pada 19 April 2012.
Zulkardi.2008. Zulkardi’s Weblog. http://zulkardi.wordpress.com/ diakses pada
20 April 2012.
16

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design researchTugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design research06091008010
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guruAlby Alyubi
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Yuningsih Yuningsih
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAPendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAmtancania
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifMuhammad Bahrudin
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
CSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODELCSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODELAlberstofRadjah
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaanugerah pratama
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganAwal Akbar Jamaluddin
 

Was ist angesagt? (20)

Tugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design researchTugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guru
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAPendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
CSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODELCSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODEL
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
 

Ähnlich wie RnD_Pembelajaran

Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian PengembanganLangkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
Presentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plompPresentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plompaseprosadi29
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganWidi Nugroho
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganWidi Nugroho
 
Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp aseprosadi29
 
PPT Perbedaan R&D dan Design Research
PPT Perbedaan R&D dan Design ResearchPPT Perbedaan R&D dan Design Research
PPT Perbedaan R&D dan Design Research06091008010
 
KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptx
KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptxKARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptx
KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptxssuser07c174
 
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranataSkripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranataYohanes Pranata
 
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guruPenelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guruBina Nusantara University
 
Penelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnkPenelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnkJeny Hardiah
 

Ähnlich wie RnD_Pembelajaran (20)

Mepenla
Mepenla Mepenla
Mepenla
 
Kelompok_3_RnD.pptx
Kelompok_3_RnD.pptxKelompok_3_RnD.pptx
Kelompok_3_RnD.pptx
 
Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian PengembanganLangkah-langkah Penelitian Pengembangan
Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
 
R&d
R&dR&d
R&d
 
Presentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plompPresentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plomp
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembangan
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembangan
 
Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp
 
MAKALAH RND.docx
MAKALAH RND.docxMAKALAH RND.docx
MAKALAH RND.docx
 
ppt irfa.pptx
ppt irfa.pptxppt irfa.pptx
ppt irfa.pptx
 
PPT Perbedaan R&D dan Design Research
PPT Perbedaan R&D dan Design ResearchPPT Perbedaan R&D dan Design Research
PPT Perbedaan R&D dan Design Research
 
DEVELOPMENT RESEARCH
DEVELOPMENT RESEARCHDEVELOPMENT RESEARCH
DEVELOPMENT RESEARCH
 
metode penelitian R & D
metode penelitian R & Dmetode penelitian R & D
metode penelitian R & D
 
KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptx
KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptxKARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptx
KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (.pptx
 
Penel r & d
Penel r & dPenel r & d
Penel r & d
 
7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran
 
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranataSkripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
 
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guruPenelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
 
Metode penelitian r and d
Metode penelitian r and dMetode penelitian r and d
Metode penelitian r and d
 
Penelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnkPenelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnk
 

Mehr von Rahma Siska Utari

Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Rahma Siska Utari
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema PythagorasRahma Siska Utari
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisRahma Siska Utari
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPASilabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPARahma Siska Utari
 
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013Rahma Siska Utari
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas InstrumentLaporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas InstrumentRahma Siska Utari
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Rahma Siska Utari
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
Lesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolLesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolRahma Siska Utari
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranRahma Siska Utari
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataRahma Siska Utari
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Rahma Siska Utari
 

Mehr von Rahma Siska Utari (14)

Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPASilabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
 
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas InstrumentLaporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
 
Makalah Analisis varians
Makalah Analisis variansMakalah Analisis varians
Makalah Analisis varians
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Lesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolLesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high school
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaran
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian data
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 

RnD_Pembelajaran

  • 1. 1 Research and Development (R&D) dan Development Research (DR) A.Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) Asikin dan Cahyono (2004) mengatakan Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, media, modul praktikum, latihan kerja siswa, alat mengukur kemajuan belajar, alat mengukur hasil belajar, dsb. Yang melatarbelakangi perlunya dilakukan penelitian pengembangan adalah adanya masalah yang terkait dengan perangkat pembelajaran yang kurang tepat. Masalah ini ditemui oleh peneliti dari hasil pengamatan selama mengajar atau dari hasil needs assessment. Sukmadinata (2005:164) mengatakan “Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah suatu proses atau langkah – langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan “. Lebih lanjut Sukmadinata (2005:165) mengemukakan “Langkah – langkah penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu”. 1. Metode Pengembangan Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1) Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk. Deskripsi dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut : 1.1 Model pengembangan Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang
  • 2. 2 bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik. Dalam model pengembangan, peneliti memperhatikan 3 hal: a. Menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar pengembangan produk. b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan, dan kekuatan serta kelemahan model dibanding model aslinya. c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan mengenai komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam pengembangan 1.2 Prosedur penelitian pengembangan Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti/pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan model pengembangan dalam memaparkan komponen rancangan produk yang dikembangkan. Dalam prosedur, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem. Borg dan Gall (1989) (dalam Sukmadinata, 2005 :169) mengatakan ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi dan pengembangan. 1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil dan pertimbangan – pertimbangan dalam segi nilai. 2. Perencanaan (planning). Menyususn rencana penelitian, meliputi kemampuan – kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian
  • 3. 3 tersebut, desain atau langkah – langkah penelitian kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product). Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi. 4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba dilapangan pada1 sampai 3 sekolah dengan 6 samapai 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan wawancara dan pengedaran angket. 5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah, dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicoobakan dikumpulkan. Hasil – hasil pengumpulan data dievaluasi dan dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7. Penyempurnaan produk uji coba lapangan (operasional product revision). Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan. 8. Uji pelaksanaan lapangan (operational field ttesting). Dilaksanakan ada 10 sampai 30 sekolah, melibatkan 40 sampai 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket wawancara, observasi dan analisis hasilnya. 9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. 10. Diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation). Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama: 1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
  • 4. 4 2. Mengembangkan produk awal 3. Validasi ahli dan revisi 4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk 5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir 1.3 Uji Coba Model atau Produk Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasarandan tujuan. Model atau produk yang baik memenuhi 2 kriteria yaitu : kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Ujicoba dilakukan 3 kali: (1) Uji-ahli (2) Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk; (3) Uji-lapangan (field Testing) Dengan uji coba kualitas model atau produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris. 1.3.1 Desain Uji Coba Ada 3 tahapan dalam uji coba produk: a. Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan model atau produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi. b. Analisis konseptual c. Revisi I d. Uji Coba Kelompok Kecil, atau Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk. e. Revisi II f. Uji Coba Lapangan (field testing) g. Telaah Uji Lapangan h. Revisi III i. Produk Akhir dan Diseminasi 1.3.2 Subyek Uji Coba.
  • 5. 5 Subyek uji coba atau sampel untuk uji coba, dilihat dari jumlah dan cara memilih sampel perlu dipaparkan secara jelas. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sampel. a. Penentuan sampel yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dan ruang lingkup dan tahapan penelitian pengembangan. b. Sampel hendaknya representatif, terkait dengan jenis produk yang akan dikembangkan, terdiri atas tenaga ahli dalam bidang studi, ahli perancangan produk, dan sasaran pemakai produk. c. Jumlah sampel uji coba tergantung tahapan uji coba tahap awal (preliminary field test). 2. Jenis Data Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang akan dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bisa terjadi data yang dikumpulkan hanya data tentang pemecahan masalah yang terkait dengan keefektifan dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang dihasilkan. Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subyek uji coba tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subyek ahli isi, kelompok kecil, atau ketiganya. Dalam Uji Ahli, data yang terungkap antara lain ketepatan substansi, ketepatan metode, ketapatan desain produk, dsb. 3. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Dalam pengumpulan data dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data atau pengukuran yang disesuaikan dengan karakteristik data yang akan dikumpulkan dan responden penelitian. a. Teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan kuesioner. b. Pengumpulan data dapat menggunakan Instrumen yang sudah ada. Untuk ini perlu kejelasan mengenai karateristik instrumen, mencakup kesahihan (validitas), kehandalan (reliabilitas), dan pernah dipakai dimana dan untuk mengukur apa..
  • 6. 6 c. Instrumen dapat dikembangkan sendiri oleh oleh peneliti, oleh karena itu perlu kejelasan prosedur pengembangannya, tingkat validitas dan reliabilitas. 4. Teknik analisis data Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data dikumpulkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis data: a. Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, bagan, atau grafik. b. Data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan c. Data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif. d. Penyajian hasil analisis dibatasi pada halhal yang bersifat faktual, dengan tanpa interpretasi pengembang, sehingga sebagai dasar dalam melakukan revisi produk. e. Dalam analisis data penggunaan perhitungan dan analisis statistik sejalan. dengan permasalahan yang diajukan, dan produk yang akan dikembangkan. f. Laporan atau sajian harus diramu dalam format yang tepat sedemikian rupa dan disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk. 5. Penyajian Hasil Pengembangan Penyajian data hasil uji coba hendaknya komunikatif, sesuai dengan jenis dan karakteristik produk dan calon konsumen pemakai produk. Penyajian yang komunikatif akan membantu konsumen/ pengguna produk dalam mencerna informasi yang disajikan, dan menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan model atau produk hasil pengembangan. 6. Revisi produk a. Simpulan yang ditarik dari hasil analisis data uji coba menjelaskan produk yang diujicobakan sebagai dasar pengam-bilan keputusan apakah model atau produk yang dihasilkan perlu direvisi atau tidak. b. Pengampilan keputusan untuk mengadakan revisi model atau produk perlu disertai dengan dukungan/ pembenaran bahwa setelah direvisi model atau produk
  • 7. 7 itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik, dan lebih mudah bagi pemakai. c. Komponen-komponen yang perlu dan akan direvisi hendaknya dikemukakan secara jelas dan rinci. 7. Expert Judgement Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli dilakukan melalui: (1) Diskusi Kelompok (group discussion), dan (2) Teknik Delphi. 1. Group discussion, adalah sutau proses diskusi yang melibatkan para pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah analisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah pendapat (brain storming) diantara para ahli dalam perancangan model atau produk. Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.. 2. Teknik Delphi, adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif. Langkah-Langkah penerapan Teknik Delphi dalam Uji-Ahli dalam penelitian pengembangan adalah sebagai berikut : a. Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi isu dan masalah yang berkembang di lingkungannya (bidangnya), permasalahan yang melatar belakangi, atau permasalahan yang dihadapi yang harus segera perlu penyelesaian. b. Personal identification and selection. Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan dan memilih orang-orang yang ahli, manaruh perhatian, dan tertarik bidang tersebut, yang memungkinkan ketercapaian tujuan. Jumlah responden paling tidak sesuai dengan sub permasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan atau kewenangannya. c. Questionaire Design. Peneliti menyusun butirbutir instrumen berdasarkan variabel yang diamati atau permasalahan yang akan diselesaikan. Butir instrumen hendaknya memenuhi validitas isinya (content validity). Pertanyaan dalam bentuk open-ended question, kecuali jika permasalahan memang sudah spesifik.
  • 8. 8 d. Sending questioner and analisis responded for first round. Peneliti mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya meriview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang serupa. Berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi instrument. e. Development of subsequent Questionaires. Kuesioner hasil review pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitan dan keraguan dalam merangkum, peneliti dapat meminta klarifikasi kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan hingga 3-5 putaran, tergantung dari keluasan dan kekomplekan permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus. f. Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang responden untuk melakukan diskusi panel, untuk klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan. Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk mencapai konsensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan suatu produk atau intrumen penelitian. Dengan face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara rinci mengenai respon yang telah diberikan. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus. g. Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasil Teknik Delphi perlu diujicoba di lapangan dengan responden yang akan memakai model atau produk dalam jumlah yang jauh lebih besar. B.Penelitian Pengembangan (Development Research) Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus
  • 9. 9 memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut. Zulkardi (2008) didalam weblognya (http://zulkardi.wordpress.com/) mengatakan Development research atau riset pengembangan adalah metode penelitian yang menekankan kepada dua hal yaitu : pengembangan prototype suatu product dan proses saat product tersebut di buat serta di ujicobakan. Beliau juga mengatakan bahwa saat ini development research banyak dipakai di Indonesia. Dikalangan dosen, metode ini kerap digunakan pada penelitian Hibah Bersaing yang dibiayai dikti. Hibah bersaing menekankan pada hasil penelitian yang berbentuk produk atau model yang dapat di pasarkan atau bahkan dipatenkan. Zulkardi (2002:17) mengatakan “ Pengembangan pendidikan sering terjadi dalam situasi yang dinamis dan tidak pasti sesuai keadaan, tetapi dengan ambisi tinggi. Penelitian dapat dilakukan untuk mendukung kurikulum desainer atau programmer reformasi.”. Van den Akker (1999) dalam (Zulkardi, 2002:17) mengemukakan bahwa Penelitian pengembangan dapat memberikan pendekatan penelitian yang berguna sebagai alternatif dalam situasi kompleks di mana kebutuhan yang beragam, masalah tidak jelas dan hasil intervensi sering tidak diketahui. Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan, yaitu: 1.Pengembangan prototipe produk 2.Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut. Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan atas dua tipe sebagai berikut: Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
  • 10. 10 proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi implementasi program tersebut. Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang efektif. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru, materi belajar, media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran. 1. Motif Penelitian Pengembangan Motif penelitian pengembangan yang dikemukankan Akker (1999) antara lain : 1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan. 2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis). 3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti. 2.Tujuan Penelitian Pengembangan Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan dibedakan berdasarkan pengembangan pada bagian kurikulum, teknologi dan media, pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis. 1. Pada bagian kurikulum
  • 11. 11 Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan. 2. Pada bagian teknologi dan media Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi. 3. Pada bagian pelajaran dan instruksi Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah. 4. Pada bagian pendidikan guru dan didaktis Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar pada penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan, mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional. 3. Proses Penelitian Pengembangan Menurut Akker (1999), ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan yaitu : 1. Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation). Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan mencakup: tinjauan ulang literatur, konsultasi tenaga ahli, analisa tentang ketersediaan contoh untuk tujuan yang terkait, dan
  • 12. 12 studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan kebutuhan. 2. Penyesuaian teoritis (theoretical embedding) Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam mengutarakan dasar pemikiran yang teoritis untuk pilihan rancangan. 3. Uji empiris (empirical testing) Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari intervensi. 4. Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation,analysis, and reflection on process and outcome). Implementasi dan hasilnya untuk berperan pada spesifikasi dan perluasan metodologi rancangan dan pengembangan penelitian. 4.Metode Penelitian Pengembangan Metode penelitian pengembangan tidaklah berbeda jauh dari penelitian pendekatan penelitian lainya. Namun, pada penelitian pengembangan difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation(Tessmer, 1993) yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews dan one-to-one, dan small group), serta field test. Adapun alur desain formative evaluation sebagai berikut : Gambar Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993)
  • 13. 13 1. Tahap Preliminary Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan- persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian. 2. Tahap Formative Evaluation 1) Self Evaluation Analisis Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam hal inin akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan. Desain Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di kembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat. Hasil pendesainan ini disebut sebagai prototipe pertama. 2) Prototyping Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe pertama dinamakan dengan prototipe kedua. Expert Review Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa dari masing-masing prototipe. Saran–saran para pakar digunakan untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi
  • 14. 14 sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau tidak. One-to-one Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah dikembangkan kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk merevisi desain yang telah dibuat. Small group Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe tersebut dan dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan pada small group. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum diujicobakan pada tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan saran/komentar siswa pada small group dan hasil analisis butir soal ini dinamakan prototipe ketiga. 3) Field Test Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar untuk merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test. Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk yang telah memenuhi kriteria kualitas. Akker (1999) mengemukakan bahwa tiga kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki efek potensial).
  • 15. 15 Daftar Pustaka Asikin dan Cahyono. 2004. Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Noname.http://pou-pout.blogspot.com/2011/11/model-penelitian-pengembangan- borg-gall.html diakses pada tanggal 22 april 2012 Noname.http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian- pengembangan-development-research/ diakses pada tanggal 30 April 2012 Noname.http://www.ziddu.com/download/11996868/MetodePenelitiandanPenge mbangan.docx.html diakses pada tanggal 30 April 2012 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung, 2011 Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta : Depdiknas Dirjendikti. Zulkardi. 2002. CASCADE. Dissertation - Developing a learning environment on realistic mathematics education for Indonesian student teachers. http://projects.gw.utwente.nl/cascade/imei/dissertation/disertasi.html di akses pada 19 April 2012. Zulkardi.2008. Zulkardi’s Weblog. http://zulkardi.wordpress.com/ diakses pada 20 April 2012.
  • 16. 16