SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Metodelogi Penelitian
Pendidikan Matematika
Rangkuman
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel,
dan Hipotesis
Oleh :
Rahma Siska Utari, Liana Septy dan Rahmawati

Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2014

mathshareblog.wordpress.com
ama.utari@gmail.com
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................

i

DAFTAR ISI................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL........................................................................................

iii

1. Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan................................................

1

1.1. Pengertian Penelitian........................................................................

1

1.2. Karakteristik dan Langkah-langkah Penelitian.................................

3

1.3. Jenis-jenis Metode Penelitian...........................................................

5

2. Variabel..................................................................................................

7

2.1. Pengertian Variabel..........................................................................

7

2.2. Macam-macam Variabel...................................................................

7

2.3. Definisi Operasional Variabel..........................................................

9

3. Hipotesis................................................................................................

10

3.1. Pengertian Hipotesis.........................................................................

10

3.2. Jenis-jenis Hipotesis.........................................................................

13

3.3. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis.......................

14

3.4. Cara Menguji Hipotesis....................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

17
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif............

6

Tabel 2. Macam-macam kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang
Hipotesis.........................................................................................

12
01

Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan
Hipotesis
1. Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan
1.1. Pengertian Penelitian
Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistemastis dan logis menggunakan metode ilmiah untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu (Sukmadinata, 2011:5). Menurut Suryabrata (2010:12) penelitian
adalah suatu proses berupa rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana
dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Hal ini sejalan dengan penjelasan Sugiyono
(2011:2-3) bahwa terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan dalam kegiatan
penelitian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan Berikut penjelasannya:
a) Cara ilmiah, yaitu kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,
antara lain:
 Rasional, yang berarti dalam kegiatan penelitian harus dilakukan dengan caracara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
 Empiris, yang berarti cara-cara yang dilakukan dalam kegiatan penelitian dapat
diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui langkah-langkah yang digunakan.
 Sistematis, yang artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
b) Data adalah keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal yang berupa kategori
atau bernebtuk bilangan (Sudjana, 2002:4). Data dalam penelitian ini haruslah data
yang dapat diamati (empiris) dimana data ini harus valid. Valid adalah derajat
02

ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti.
c) Tujuan penelitian, ada tiga macam tujuan umum penelitian yaitu yang bersifat
penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh
dari penelitian adalah data yang benar-benar baru dan sebelumnya belum pernah
diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan
adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Dan
pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
d) Kegunaan, secara umum penelitian dapat digunakan untuk

memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Sukmadinata (2011:2-3) menyatakan bahwa ada empat alasan mengapa orang
melakukan penelitian, yakni:
a) Keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia dibandingkan
dengan lingkungan yang sangat luas,
b) Adanya rasa ingin tahu/ keingin tahuan (curiousity) manusia terhadap sesuatu.
c) Kehidupan manusia yang tidak terlepas dari masalah, tantangan, ancaman, dan
kesulitan baik dalam dirinya, keluarganya maupun masyarakat sekitarnya, serta
d) Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan dimilikinya
Begitu juga dalam dunia pendidikan alasan-alasan di atas diselaraskan dengan
tujuan untuk mengembangkan pengetahuan melalui penelitian, serta mengembangkan
dan menguji teori. Sehingga Anderson (2005:6) menyatakan bahwa penelitian
pendidikan adalah upaya untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah
melalui pengumpulan dan analisis data primer untuk tujuan deskripsi, penjelasan,
generalisasi dan prediksi,
Selanjutnya Walberg (dalam Sukmadinata, 2011:5) menyatakan ada lima langkah
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: a) mengidentifikasi masalah
penelitian, b) melakukan studi empiris, c) melakukan replikasi atau pengulangan, d)
03

menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan d) menggunakan dan mengevaluasi oleh
pelaksana.
1.2. Karakteristik dan Langkah-langkah Penelitian
Sukmadinata

(2011:7-9)

menyatakan

beberapa

karakteristik

penelitian

pendidikan, yakni:
a) Objektivitas, dicapai melalui keterbukaan sehingga terhindar dari bias dan
subjektivitas, dalam prosedurnya penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan
analisis data yang dapat dipertanggungjawabkan.
b) Ketepatan, secara teknis instrument pengumpulan datanya harus memiliki validitas
dan reliabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampelm dan teknik
analisis yang tepat.
c) Verifikasi / replicable penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan,
direvisi, dan diulang dangan cara yang sama atau berbeda.
d) Penjelasan Ringkas, penelitian memberikan penjelasan tentang hubungan antar
fenomena, dan menjelaskannya menjadi penjelasan yang ringkas,
e) Empiris, empiris diartikan berdasarkan pengalaman praktis, kesimpulan dalam
penelitian didasarkan pada kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode
penelitian yang sistematis.
f) Penalaran Logis, merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika,
deduktif atau induktif.
g) Kesimpulan Kondisional, kesimpulan penelitian tidak bersifat absolut, kondisional,
dimana hasilnya cenderung menunjukkan atau memberikan kecenderungan,
h) Sistematis, berdasarkan prosedur langkah-langkah ilmiah
04

Selanjutnya Sukmadinata (2011:9-11) menuliskan langkah-langkah penelitian
secara umum, yakni:
a) Mengidentifikasi masalah, penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan
masalah-masalah yang esensial (penting), aktual (hangat), dan krusial (mendesak).
b) Merumuskan dan Membatasi Masalah, perumusan atau pemetaan faktor-faktor atau
variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.
c) Melakukan Studi Kepustakaan, kegiatan untuk mengkasji teori-teori yang mendasari
penelitian baik berkenaan dengan bidang ilmu yang dikaji maupun metodelogi.
d) Merumuskan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian
e) Menentukan Desain dan Metode Penelitian, berisi tentang langkah-langkah
penelitian,

dengan

menggunakan

pendekatan,

metode

penelitian,

teknik

pengumpulan data, dan sumber data tertentu serta alasan mengapa menggunakn
metode tersebut.
f) Menyusun Instrumen dan Mengumpulkan Data, didahului oleh penentuan teknik
penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan,
g) Menganalisis Data dan Menyajikan Hasil, menjelaskan teknik dan langkah-langkah
yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data.
h) Menginterpretasikan Temuan, Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi, hasil
analisis data masih berbentuk temuan yang belum bermakna, dengan interpretasi
hasil

temuan

diberi

makna,

dan

dihubungkan

dengan

konteks

yang

melatarbelakanginya. Kemudian adanya penarikan kesimpulan dari interpetasi
temuan.
Menurut Suryabrata (2010:12) langkah-langkah penelitian dibagi menjadi
beberapa tahapan yakni:
a) Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah
b) Penelaahan kepustakaan
c) Peyusunan hipotesis
05

d) Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel-variabel
e) Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
f) Penyusunan rancangan penelitiian
g) Penentuan sampel
h) Pengumpulan data
i) Pengolahan dan analisis data
Selain itu, ada lima langkah metode ilmiah menurut Best dan Kahn (2006:6),
yakni:
a) Identifikasi dan definisi masalah.
b) Perumusan ide hipotesis sebagai kemungkinan pemecahan masalah, sebuah
perkiraan atau firasat.
c) Pengumpulan, organisasi, dan analisis data.
d) Perumusan kesimpulan.
e) Verifikasi, penolakan atau modifikassi hipotesis dengan uji konsekuensi dalam
situasi tertentu.
Ada banyak pola maupun langkah-langkah metode ilmiah yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam menerapkan logika dan observasi untuk memecahkan masalah.
Sehingga tidak ada acuan baku yang dipakai oleh setiap peneliti. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Best dan Kahn (2006:6) bahwa adanya definisi yang terlalu kaku dari suatu
proses penelitian akan menghilangkan banyak cara peneliti dalam melaksanaakan
penelitiannya. Dalam hal ini Best dan Kahn tidak menganjurkan adanya pola atau
langkah-langkah wajib yang harus dipakai dalam penelitian.
1.3. Jenis-jenis Metode Penelitian
Sugiyono (2011:4) menyatakan bahwa berdasarkan tujuannya metode penelitian
diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied
research), dan penelitian pengembangan (research and development). Sedangkan
06

berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian tempat penelitian, dibedakan
menjadi , penelitian eksperimen, penelitian survey, dan penelitian naturalistik.
Sukmadinata (2011:17) membagi penelitian menjadi tiga, yakni:

penelitian

dasar, penelitian terapan, dan penelitian evaluatif. Adapun perbedaan antara tiga
penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif.
Penelitian Dasar

Penelitian Terapan

Penelitian Evaluatif

Bidang

Penelitian bidang fisik,

Bidang aplikasi,

Pelaksanaan berbagai

Penelitian

perilaku dan sosial

kedokterann, rekayasa,

kegiatan, program pada

pendidikan

berbagai tempat dan
lembaga

Tujuan

Menguji kegunaan teori

Mengukur manfaat,

prinsip dasar,

dalam bidang tertentu,

sumbangan dan kelayakan

menentukan hubungan

menentukan hubungan

program atau kegiatan

empiris antar fenomena

empiris dan generalisai

tertentu

dan mengadakan

analitis dalam bidang

generasi analisis
Tingkat

Menguji teori dalil,

tertentu

Abstrak, Umum

Umum tetapi dalam

Konkrit, spesifik dalam

bidang tertentu

bidang tertentu. Diterapkan

Generalisasi

dalam praktik, aspek
tertentu.
Penggunaan

Menambah

Menambah pengetahuan

Menambah pengetahuan

Hasil

pengetahuan ilmiah dan

yang didasarkan

yang didasarkan penelitian

prinsip-prinsip dasar

penelitian dalam bidang

tentang praktik tertentu,

dan hukum tertentu,

tertentu, Meningkatkan

Meningkatkan penelitian

Meningkatkan

penelitian dan

dan metodologi tentang

metodelogi dan cara-

metodelogi dalam bidang

praktik tertentu, Membantu

cara pencarian

tertentu.

dalam penentuankeputusan
dalam bidang tertentu,
07

2. Variabel
2.2. Pengertian Variabel
Menurut Anderson (2005:12), variabel adalah karakteristik yang dapat
mengasumsikan salah satu dari rentang nilai. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:38),
variabel adalah segala sesuatu berbentuk apapun yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Pendapat lain dikemukakan oleh Fraenkel, dkk (2012:75) yang
menyatakan bahwa variabel merupakan sebuah konsep suatu benda yang ada untuk
variasi dalam suatu kelas objek, seperti kursi, jenis kelamin, warna mata, prestasi,
motivasi atau kecepatan lari. Selain itu,variabel seringkali dinyatakan sebagai faktorfaktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata,
2010:25).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
adalah suatu karakteristik atau faktor-faktor sebagai asumsi sebuah rentang nilai yang
ditetapkan oleh peneliti dalam memperoleh dan mengumpulkan informasi sehingga
dapat ditarik suatu kesimpulan.
2.2. Macam-Macam Variabel
Sugiyono (2005:39-41) membagi variabel penelitian berdasarkan hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu:
a. Variabel independen atau variabel bebas (variabel stimulus, predictor, antecendent)
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
Contoh: Penerapam suatu metode pembelajaran dalam kelas mempengaruhi hasil
belajar. Variabel independennya adalah metode pembelajaran
08

b. Variabel dependen atau variabel terikat (variabel output, criteria, konsekuen)
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.
Contoh: Penerapam suatu metode pembelajaran dalam kelas mempengaruhi hasil
belajar. Variabel dependennya adalah hasil belajar
c. Variabel moderator (variabel indepen kedua) adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan
dependen. Variabel moderator mempengaruhi variabel terikat tapi bukan pengaruh
utama.
Contoh: Hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y)
X1 = Motivasi belajar
X2 = Cara belajar
X3 = Fasilitas belajar
Y = Prestasi belajar
Variabel moderatornya adanya Jenis Kelamin Siswa.
d. Variabel intervening yaitu variabel yang secara teoristis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan dependen

menjadi hubungan yang tidak

langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Perantara antara variabel bebas
degan variabel terikat.
Contoh :

X = Sikap {Variabel Bebas)
Y = Prestasi Siswa (Variabel Terikat)
Jika sikap siswa positif pada saat proses pembelajaran berlangsung,
dimana siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik, siswa
memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang terjadi dalam
kelas, maka prestasi dan hasil belajar siswa juga akan baik. Begitu juga
sebaliknaya, Dalam hal ini yang menjadi variabel interveningnya adalah
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Dimana dalam hal ini
09

aktivitas siswa mempengaruhi hubungan antara sikap siswa terhadap
prestasi belajar siswa, tetapi hubungannya tidak langsung.
e. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti.
Contoh : Jika terdapat 3 variabel yakni, X adalah metode pembelajaran, Y adalah
prestasi belajar, dan Z adalah intelegensi siswa. Dalam hal ini yang
menjadi variabel kontrolnya adalag intelegensi siswa, dimana intelegensi
siswa dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh hasil belajar
terhadap metode pembelajaran yang digunakan tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti.
Sedangkan Suryabrata (2010:27) membagi variabel penelitian berdasarkan proses
kuantifikasi, yaitu:
a. Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasarkan pada proses
penggolongan.
b. Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam
atribut tertentu.
c. Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, dimana dalam
pengukuran inni diasumsikan memiliki satuan (unit) yang sama.
d. Variabel ratio, yaitu variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak.
2.3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang
didefinisikan dan dan dapat diamati (Suryabrata, 2010:29). Best dan Kahn (2006:6)
menyatakan bahwa definisi operasional tidak selalu dibuktikan menggunakan
penjelasan variabel akan tetapi juga didasarkan pada perilaku yang tidak relevan.
10

Ada berbagai cara dalam menyusun definisi operasional. berikut adalah beberapa
cara menyusun definisi operasional menurut Suryabrata (2010:30-31), antara lain
dengan:
a) Menekankan pada kegiatan (operation) apa yang perlu dilakukan agar hal yang
didefinisikan terjadi.
Contoh:

Penjumlahan adalah menggabungkan sekelompok bilangan atau lebih
menjadi suatu bilangan.

b) Menekankan pada bagaimana kegiatan (operation) dilakukan. Atau dengan kata lain
disusun berdasarkan bagaimana hal yang didefinisikan tersebut beroperasi.
Contoh: Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuanny adalam memecahkan
masalah, tinggi kemampuanya dalam menggunakan bahasa dan bilangan.
c) Menekankan sifat-sifat statis pada suatu hal yang didefinisikan. Definisi ini dibuat
berdasarkan pada bagaimana suatu hal didefinisikan akan Nampak atau terlihat.
Contoh:


Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang mempunyai ingatan
baik,mempunyai perbendaharaan kata luas, mempunyai kemampuan
berhitung baik.



Prestasi aritmatika adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi
menambah, mengurangi, memperbanyak, membagi, menggunakan pecahan
dan menggunakan decimal.

3. Hipotesis
3.1. Pengertian Hipotesis
Menurut asal katanya hipotesis berasal dari kata “hypo” berarti “di bawah” dan
“thesa” yang berarti kebenaran. Menurut istilah, Arikunto (2002:64) menyatakan
bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis merupakan jawaban
11

terhadap masalah penelitian yang secara teoristis dianggap paling mungkin dan paling
tinggi tingkat kebenarannya (Suryabrata, 2010:21). Sudjana (2002:219) menyatakan
bahwa hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal untuk menjelaskan
sesuatu yang sering dituntut untuk dilakukan adanya pengecekan. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, belum berupa jawaban
empirik dimana rumusan masalah penelitian tersebut telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011:64).
Kebanyakan hipotesis digunakan untuk menguji apakah suatu teori yang ada
dapat digunakan dalam memecahkan masalah (Best dan Kahn, 2006:11). Merumuskan
hipotesis adalah

langkah yang digunakan oleh peneliti setelah penelahaan yang

mendalam terhadap berbagai sumber. Seorang peneliti tidak dapat memecahkan
permasalahannya hanya dengan sekali jalan, namun permasalahan-permasalah itu
diselesaikan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di setiap segi dan mencari
jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Arikunto (2002:64) Menyatakan bahwa jawaban atas permasalahan dalam
menentukan hipotesis, ada dua hal sesuai dengan pencapaiannya, yakni:
a) Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf teoritik dicapai
melalui membaca
b) Jawaban permasalah yang berupa kebenaran pada taraf praktek dicapai setelah
penenlitian selesai, setelah pengolahan data.
Hipotesis atau penelitian ilmiah adalah suatu pernyataan afirmatif yang
memprediksi hasil penelitian tunggal, penjelasan tentatif tentang hubungan antara dua
varuabel atau lebih. Untuk hipotesis yang akan dites, variabelnya harus didefinisikan
terlebih dahulu secara operasional. Artinya peneliti menentukan apa operasi atau tes
yang digunakan untuk mengukur variabel. Dengan demikian, hipotesis terfokus pada
definisi objek yang pasti dan menentukan pengamatan atau tindakan yang harus
digunakan.
12

Peneliti yang mendalami penelitiannya dengan saksama serta menetapkan
anggapan dasar, lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu
diuji, hal inilah yang disebut dengan membuat hipotesis. Peneliti tidak boleh
mempunyai keinginan agar hipotesisinya terbukti dengan cara mengumpulkan data
yang hanya bisa membantu memenuhi keinginannya, atau mengumpulkan data
sedemikian rupa sehingga mengarahkan keterbuktian hipotesis (Arikunto, 2002:65)
Arikunto (2002:65) menyatakan bahwa peneliti harus memiliki sikap terhadap
hipotesis yang dirumuskan, yakni:
a) Menerima keputusan seperti apa adanya jika hipotesisnya tidak terbukti (pada
akhir penelitian)
b) Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang
terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian
berlangsung)
Arikunto (2002:65) menyatakan bahwa ada tiga hal yang membuat hipotesisi
yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.
a) Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan antara variabel
penyebab dan variabel akibat.
b) Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang
ditimbukan oleh penyebab itu.
c) Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebba lain yang bisa
menimbulkan akibat tersebut.
Walaupun hipotesis sangat penting sebagai pedoman kerja dalam penelitian,
namun tidak semua penelitian harus berorientasikan hipotesis. Jenis penelitian
eksploratif, survei, atau kasus, dan penelitian development biasanya tidak berhipotesis.
Tujuan penelitian jenis ini bukan untuk menguji hipotesis tetapi mempelajari gejalagejala sebanyak-banyaknya (Arikunto, 2002 :65)
13

Dalen (dalam Arikunto, 2002:66) menguraikan adanya tiga bentuk inter
relationship studies yang termasuk penelitian hipotesis, yakni: a) case studies, b)
causal comparative studies, dan c) correlatif studies.
3.2. Jenis-jenis Hipotesis
Borg dan Gall (dalam Arikunto, 2002:66) mengajukan adanya persyaratan untuk
hipotesis, yakni:
a) Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas
b) Hipotesis harus dnegan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua
atau lebih variabel
c) Hipotesis harus didukung oleh teori—teori yang dikemukakan oleh para
ahli atau hasil penelitian yang relevan
Arikunto (2002:66) menjelaskan ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam
penelitian, yakni:
a) Hipotesis kerja/ hipotesis alternatif (Ha/H1), menyatakan adanya hubungan
antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja:
1. Jika ... maka ...
Contoh:
Jika siswa rajin belajar maka ia akan naik kelas
2. Ada perbedaan antara .... dan ...
Contoh:
Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti bimbingan
belajar dan tidak mengikuti bimbingan belajar.
b) Hipotesis nol (null hypotheses) (H0), hipotesis nol sering juga disebut hipotesis
statistik, yang diuji dengan hipotesis statistik; Hipotesis ini menyatakan tidak
adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X
14

terhadap variabel Y. Dengan kata lain, selisih variabel pertama dnegan variabel
kedua adalah nol atau nihil.
Rumusan hipotesis nol.
1. Tidak ada perbedaan antara,,, dengan,,,
Contoh:
Tidak ada perbedaan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam
mempelajari matematika di sekolah.
2. Tidak ada pengaruh... terhadap...
Contoh:
Tidak ada pengaruh gender terhadap prestasi belajar matematika siswa di
sekolah.
3.3. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis
Perumusan hipotesis dilakukan dengan hati-hati setelah peneliti memperoleh
bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori yang kuat. Benar atau tidaknya
hipotesis tidak ada hubungan dengan terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut.
Contoh:
Belajar tidak mempengaruhi prestasi. Dari data yang terkumpul memang ternyata
anak-anak yang tidak belajar dapat lulus. Maka ditarik kesimpulan bahwa hipotesis
tersebut benar.
Berdasarkan contoh di atas, adanya kekeliruan dalam perumusan hipotesis karena
pembuktian secara hipotesis memang benar, tetapi menurut norma umum kesimpulan
di atas adalah salah.
Macam-macam kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang Hipotesis dapat
dilihat pada tabel 2 di bawah.
15

Tabel 2. Macam-macam kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang
Hipotesis
Keadaan Sebenaranya

Kesimpulan dan
Keputusan

Hipotesis Benar

Terima

Tidak membuat

hipotesis

kekeliruan

Tolak hipotesis

Kekeliruan macam i

Hipotesis Salah
Kekeliruan macam II
Tidak membuat
Kekeliruan

Selanjutnya ditentukan bahwa probabilitas melakukan kekeliruan macam I
dinyatakan dengan α (alpha), sedangkan melakukan kekeliruan macam II dinyatakan
dengan β (beta). Nama-nama ini biasanya digunakan untuk menyatakan jenis
kesalahan.
Besar kecilnya resiko kesalahan kesimpulan tergantung dari keberanian peneliti
atau kesalahan peneliti mengalami Kekeliruan macam I, yang disebut taraf signifikan
pengetesan artinya keadaan yang terwujud besarnya probabilitas jika hasil penelitian
terhadap sampel yang diterapkan dalam populasi.
Misalanya peneliti menetapkan kesalahan α = 1%, pada penelitian akan ada
penyimpangan sebanyak 1%.
Pada umumnya penelitian dibidang pendidikan digunakan taraf signifikasn 0,05
dan 0,01, sedangkan penelitian obat-obatan yang menyangkut jiwa manusia diambil
0.005 dan 0,001 bahkan mungkin 0,0001.
16

3.4. Cara Menguji Hipotesis
Di dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis maka hipotesis
alternatif (Ha/ H1) diubah menjadi hipotesis nol (H0) (Arikunto, 2002:69). Dengan
asumsi bahwa pupolasi tergambar dalam kurva normal, maka jika menentukan taraf
kepercayaan 95% dengan pengetasan dua ekor, akan didapat dua daerah kritik yaitu
ekor kanan dan ekor kiri.masing-masing 2,5%.

Daerah Penerimaan
Daerah Kritik 2,5%

H0 95%

Daerah Kritik 2,5%

Daerah kritik merupakan daerah penolakan hipotesis (hipotesis nihil) dan disebut
daerah signifikan. Sebaliknya daerah penerimaan hipotesis disebut daerah nonsignifikan.
17

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, G. 2005. The Fundamental of Education. New York: Falmer Press.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Best, J.W., dan Kahn, J.V.2006. Researvh In Education. New York: Pearson.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian Jakarta: PT. Raja Grafindo persada

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisSri Handayani
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Suaidin -Dompu
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifSiti Sahati
 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Sherly Oktaviani
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifcherry121082
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptifUFDK
 
Analisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenAnalisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenSukiman Fitk
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamGusti Gina
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benardiamarsella
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Dewaayu Nopiyanti
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataSriwijaya University
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda MarsandiAnalisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandisandi marsandi
 
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikelmbanarti
 

Was ist angesagt? (20)

Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
P13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis dataP13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis data
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatif
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
 
Analisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenAnalisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumen
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benar
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
 
METODE CAMPURAN.pptx
METODE CAMPURAN.pptxMETODE CAMPURAN.pptx
METODE CAMPURAN.pptx
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
 
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda MarsandiAnalisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
 
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
 
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk PembelajaranPendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
 

Andere mochten auch

Penentuan variabel
Penentuan variabelPenentuan variabel
Penentuan variabelstiemb
 
merumuskan hipotesis
merumuskan hipotesismerumuskan hipotesis
merumuskan hipotesisnona_bramasta
 
Memilih variabel dan teknik pengukurannya
Memilih variabel dan teknik pengukurannyaMemilih variabel dan teknik pengukurannya
Memilih variabel dan teknik pengukurannyastiemb
 
Tugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsep
Tugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsepTugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsep
Tugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsepEsaitiai Arouefai'eitiyuen
 
Dasar dasar metodologi penelitian
Dasar dasar metodologi penelitianDasar dasar metodologi penelitian
Dasar dasar metodologi penelitiancholilmuhamad
 
Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8Heri Waluyo
 
pengertian hipotesis
pengertian hipotesispengertian hipotesis
pengertian hipotesisSomewhere
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitiannina sofhia
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-newNovia Widya
 
Angket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpAngket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpMuhamad Anugrah
 
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloFaktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloPascasarjana POLITEKNIK NEGERI JEMBER
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiHIMA KS FISIP UNPAD
 
rpp kurikulum 2013 pembelajarn scietific
rpp kurikulum 2013 pembelajarn scietificrpp kurikulum 2013 pembelajarn scietific
rpp kurikulum 2013 pembelajarn scietificEvie Nurmala Dewi
 
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013Mühammad Hamim Afiat
 

Andere mochten auch (20)

Penentuan variabel
Penentuan variabelPenentuan variabel
Penentuan variabel
 
merumuskan hipotesis
merumuskan hipotesismerumuskan hipotesis
merumuskan hipotesis
 
Memilih variabel dan teknik pengukurannya
Memilih variabel dan teknik pengukurannyaMemilih variabel dan teknik pengukurannya
Memilih variabel dan teknik pengukurannya
 
Tugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsep
Tugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsepTugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsep
Tugas metode penelitian, masalah, rumusan masalah, variabel dan konsep
 
Variabel kontrol doraemon
Variabel kontrol   doraemonVariabel kontrol   doraemon
Variabel kontrol doraemon
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
Dasar dasar metodologi penelitian
Dasar dasar metodologi penelitianDasar dasar metodologi penelitian
Dasar dasar metodologi penelitian
 
Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8Ak402 092173-651-8
Ak402 092173-651-8
 
pengertian hipotesis
pengertian hipotesispengertian hipotesis
pengertian hipotesis
 
Teori spss
Teori spssTeori spss
Teori spss
 
Idea, problema, hipotesis
Idea, problema, hipotesisIdea, problema, hipotesis
Idea, problema, hipotesis
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitian
 
Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1
 
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKANKONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-new
 
Angket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpAngket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smp
 
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloFaktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
 
rpp kurikulum 2013 pembelajarn scietific
rpp kurikulum 2013 pembelajarn scietificrpp kurikulum 2013 pembelajarn scietific
rpp kurikulum 2013 pembelajarn scietific
 
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
 

Ähnlich wie Metode Penelitian Matematika

Metode Penelitian (Review).ppt
Metode Penelitian (Review).pptMetode Penelitian (Review).ppt
Metode Penelitian (Review).pptNurulHudaya4
 
Metodologi penelitian materinya
Metodologi penelitian materinyaMetodologi penelitian materinya
Metodologi penelitian materinyaAsus Silo
 
1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]
1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]
1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]Fauzul Blanco
 
P1. METODOLOGI PENELITIAN.ppt
P1. METODOLOGI PENELITIAN.pptP1. METODOLOGI PENELITIAN.ppt
P1. METODOLOGI PENELITIAN.pptLanuihsan1
 
Materi 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMateri 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMahesaRioAditya
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifWarnet Raha
 
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02Valentino Selayan
 
Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4Idram M. Ladji
 
Pendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianPendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianJatmiko Susilo
 
Metode_Penelitian_Pendidikan.ppt
Metode_Penelitian_Pendidikan.pptMetode_Penelitian_Pendidikan.ppt
Metode_Penelitian_Pendidikan.pptUmmiSalamahTianotak
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Oyon08
 

Ähnlich wie Metode Penelitian Matematika (20)

Metode Penelitian (Review).ppt
Metode Penelitian (Review).pptMetode Penelitian (Review).ppt
Metode Penelitian (Review).ppt
 
Metodologi penelitian materinya
Metodologi penelitian materinyaMetodologi penelitian materinya
Metodologi penelitian materinya
 
1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]
1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]
1 konsep dasar penelitian [compatibility mode]
 
P1. METODOLOGI PENELITIAN.ppt
P1. METODOLOGI PENELITIAN.pptP1. METODOLOGI PENELITIAN.ppt
P1. METODOLOGI PENELITIAN.ppt
 
Materi 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdfMateri 4 - Penelitian.pdf
Materi 4 - Penelitian.pdf
 
METLIT P III 2023.pdf
METLIT P III 2023.pdfMETLIT P III 2023.pdf
METLIT P III 2023.pdf
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
DESAIN PENELITIAN.pptx
DESAIN PENELITIAN.pptxDESAIN PENELITIAN.pptx
DESAIN PENELITIAN.pptx
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
 
Metode penelitian 03
Metode penelitian 03Metode penelitian 03
Metode penelitian 03
 
Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4
 
Pendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianPendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi Penelitian
 
Metode_Penelitian_Pendidikan.ppt
Metode_Penelitian_Pendidikan.pptMetode_Penelitian_Pendidikan.ppt
Metode_Penelitian_Pendidikan.ppt
 
Penel kualitatif bbptpt (yuti)
Penel kualitatif   bbptpt (yuti)Penel kualitatif   bbptpt (yuti)
Penel kualitatif bbptpt (yuti)
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904
 

Mehr von Rahma Siska Utari

Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Rahma Siska Utari
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema PythagorasRahma Siska Utari
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPASilabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPARahma Siska Utari
 
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013Rahma Siska Utari
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas InstrumentLaporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas InstrumentRahma Siska Utari
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Rahma Siska Utari
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
Lesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolLesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolRahma Siska Utari
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranRahma Siska Utari
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataRahma Siska Utari
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Rahma Siska Utari
 

Mehr von Rahma Siska Utari (14)

Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPASilabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
 
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas InstrumentLaporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
 
Makalah Analisis varians
Makalah Analisis variansMakalah Analisis varians
Makalah Analisis varians
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Lesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolLesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high school
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaran
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian data
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 

Metode Penelitian Matematika

  • 1. Metodelogi Penelitian Pendidikan Matematika Rangkuman Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis Oleh : Rahma Siska Utari, Liana Septy dan Rahmawati Program Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya 2014 mathshareblog.wordpress.com ama.utari@gmail.com
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................ ii DAFTAR TABEL........................................................................................ iii 1. Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan................................................ 1 1.1. Pengertian Penelitian........................................................................ 1 1.2. Karakteristik dan Langkah-langkah Penelitian................................. 3 1.3. Jenis-jenis Metode Penelitian........................................................... 5 2. Variabel.................................................................................................. 7 2.1. Pengertian Variabel.......................................................................... 7 2.2. Macam-macam Variabel................................................................... 7 2.3. Definisi Operasional Variabel.......................................................... 9 3. Hipotesis................................................................................................ 10 3.1. Pengertian Hipotesis......................................................................... 10 3.2. Jenis-jenis Hipotesis......................................................................... 13 3.3. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis....................... 14 3.4. Cara Menguji Hipotesis.................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 17
  • 3. DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif............ 6 Tabel 2. Macam-macam kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang Hipotesis......................................................................................... 12
  • 4. 01 Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis 1. Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan 1.1. Pengertian Penelitian Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistemastis dan logis menggunakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Sukmadinata, 2011:5). Menurut Suryabrata (2010:12) penelitian adalah suatu proses berupa rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Hal ini sejalan dengan penjelasan Sugiyono (2011:2-3) bahwa terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penelitian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan Berikut penjelasannya: a) Cara ilmiah, yaitu kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, antara lain:  Rasional, yang berarti dalam kegiatan penelitian harus dilakukan dengan caracara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.  Empiris, yang berarti cara-cara yang dilakukan dalam kegiatan penelitian dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui langkah-langkah yang digunakan.  Sistematis, yang artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. b) Data adalah keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal yang berupa kategori atau bernebtuk bilangan (Sudjana, 2002:4). Data dalam penelitian ini haruslah data yang dapat diamati (empiris) dimana data ini harus valid. Valid adalah derajat
  • 5. 02 ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. c) Tujuan penelitian, ada tiga macam tujuan umum penelitian yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian adalah data yang benar-benar baru dan sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. d) Kegunaan, secara umum penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Sukmadinata (2011:2-3) menyatakan bahwa ada empat alasan mengapa orang melakukan penelitian, yakni: a) Keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia dibandingkan dengan lingkungan yang sangat luas, b) Adanya rasa ingin tahu/ keingin tahuan (curiousity) manusia terhadap sesuatu. c) Kehidupan manusia yang tidak terlepas dari masalah, tantangan, ancaman, dan kesulitan baik dalam dirinya, keluarganya maupun masyarakat sekitarnya, serta d) Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan dimilikinya Begitu juga dalam dunia pendidikan alasan-alasan di atas diselaraskan dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan melalui penelitian, serta mengembangkan dan menguji teori. Sehingga Anderson (2005:6) menyatakan bahwa penelitian pendidikan adalah upaya untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah melalui pengumpulan dan analisis data primer untuk tujuan deskripsi, penjelasan, generalisasi dan prediksi, Selanjutnya Walberg (dalam Sukmadinata, 2011:5) menyatakan ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: a) mengidentifikasi masalah penelitian, b) melakukan studi empiris, c) melakukan replikasi atau pengulangan, d)
  • 6. 03 menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan d) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana. 1.2. Karakteristik dan Langkah-langkah Penelitian Sukmadinata (2011:7-9) menyatakan beberapa karakteristik penelitian pendidikan, yakni: a) Objektivitas, dicapai melalui keterbukaan sehingga terhindar dari bias dan subjektivitas, dalam prosedurnya penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang dapat dipertanggungjawabkan. b) Ketepatan, secara teknis instrument pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampelm dan teknik analisis yang tepat. c) Verifikasi / replicable penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi, dan diulang dangan cara yang sama atau berbeda. d) Penjelasan Ringkas, penelitian memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena, dan menjelaskannya menjadi penjelasan yang ringkas, e) Empiris, empiris diartikan berdasarkan pengalaman praktis, kesimpulan dalam penelitian didasarkan pada kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematis. f) Penalaran Logis, merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika, deduktif atau induktif. g) Kesimpulan Kondisional, kesimpulan penelitian tidak bersifat absolut, kondisional, dimana hasilnya cenderung menunjukkan atau memberikan kecenderungan, h) Sistematis, berdasarkan prosedur langkah-langkah ilmiah
  • 7. 04 Selanjutnya Sukmadinata (2011:9-11) menuliskan langkah-langkah penelitian secara umum, yakni: a) Mengidentifikasi masalah, penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah yang esensial (penting), aktual (hangat), dan krusial (mendesak). b) Merumuskan dan Membatasi Masalah, perumusan atau pemetaan faktor-faktor atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. c) Melakukan Studi Kepustakaan, kegiatan untuk mengkasji teori-teori yang mendasari penelitian baik berkenaan dengan bidang ilmu yang dikaji maupun metodelogi. d) Merumuskan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian e) Menentukan Desain dan Metode Penelitian, berisi tentang langkah-langkah penelitian, dengan menggunakan pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan sumber data tertentu serta alasan mengapa menggunakn metode tersebut. f) Menyusun Instrumen dan Mengumpulkan Data, didahului oleh penentuan teknik penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan, g) Menganalisis Data dan Menyajikan Hasil, menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. h) Menginterpretasikan Temuan, Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi, hasil analisis data masih berbentuk temuan yang belum bermakna, dengan interpretasi hasil temuan diberi makna, dan dihubungkan dengan konteks yang melatarbelakanginya. Kemudian adanya penarikan kesimpulan dari interpetasi temuan. Menurut Suryabrata (2010:12) langkah-langkah penelitian dibagi menjadi beberapa tahapan yakni: a) Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah b) Penelaahan kepustakaan c) Peyusunan hipotesis
  • 8. 05 d) Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel-variabel e) Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data f) Penyusunan rancangan penelitiian g) Penentuan sampel h) Pengumpulan data i) Pengolahan dan analisis data Selain itu, ada lima langkah metode ilmiah menurut Best dan Kahn (2006:6), yakni: a) Identifikasi dan definisi masalah. b) Perumusan ide hipotesis sebagai kemungkinan pemecahan masalah, sebuah perkiraan atau firasat. c) Pengumpulan, organisasi, dan analisis data. d) Perumusan kesimpulan. e) Verifikasi, penolakan atau modifikassi hipotesis dengan uji konsekuensi dalam situasi tertentu. Ada banyak pola maupun langkah-langkah metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menerapkan logika dan observasi untuk memecahkan masalah. Sehingga tidak ada acuan baku yang dipakai oleh setiap peneliti. Hal ini sejalan dengan pernyataan Best dan Kahn (2006:6) bahwa adanya definisi yang terlalu kaku dari suatu proses penelitian akan menghilangkan banyak cara peneliti dalam melaksanaakan penelitiannya. Dalam hal ini Best dan Kahn tidak menganjurkan adanya pola atau langkah-langkah wajib yang harus dipakai dalam penelitian. 1.3. Jenis-jenis Metode Penelitian Sugiyono (2011:4) menyatakan bahwa berdasarkan tujuannya metode penelitian diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research), dan penelitian pengembangan (research and development). Sedangkan
  • 9. 06 berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian tempat penelitian, dibedakan menjadi , penelitian eksperimen, penelitian survey, dan penelitian naturalistik. Sukmadinata (2011:17) membagi penelitian menjadi tiga, yakni: penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian evaluatif. Adapun perbedaan antara tiga penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif. Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif Bidang Penelitian bidang fisik, Bidang aplikasi, Pelaksanaan berbagai Penelitian perilaku dan sosial kedokterann, rekayasa, kegiatan, program pada pendidikan berbagai tempat dan lembaga Tujuan Menguji kegunaan teori Mengukur manfaat, prinsip dasar, dalam bidang tertentu, sumbangan dan kelayakan menentukan hubungan menentukan hubungan program atau kegiatan empiris antar fenomena empiris dan generalisai tertentu dan mengadakan analitis dalam bidang generasi analisis Tingkat Menguji teori dalil, tertentu Abstrak, Umum Umum tetapi dalam Konkrit, spesifik dalam bidang tertentu bidang tertentu. Diterapkan Generalisasi dalam praktik, aspek tertentu. Penggunaan Menambah Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan Hasil pengetahuan ilmiah dan yang didasarkan yang didasarkan penelitian prinsip-prinsip dasar penelitian dalam bidang tentang praktik tertentu, dan hukum tertentu, tertentu, Meningkatkan Meningkatkan penelitian Meningkatkan penelitian dan dan metodologi tentang metodelogi dan cara- metodelogi dalam bidang praktik tertentu, Membantu cara pencarian tertentu. dalam penentuankeputusan dalam bidang tertentu,
  • 10. 07 2. Variabel 2.2. Pengertian Variabel Menurut Anderson (2005:12), variabel adalah karakteristik yang dapat mengasumsikan salah satu dari rentang nilai. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:38), variabel adalah segala sesuatu berbentuk apapun yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pendapat lain dikemukakan oleh Fraenkel, dkk (2012:75) yang menyatakan bahwa variabel merupakan sebuah konsep suatu benda yang ada untuk variasi dalam suatu kelas objek, seperti kursi, jenis kelamin, warna mata, prestasi, motivasi atau kecepatan lari. Selain itu,variabel seringkali dinyatakan sebagai faktorfaktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata, 2010:25). Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel adalah suatu karakteristik atau faktor-faktor sebagai asumsi sebuah rentang nilai yang ditetapkan oleh peneliti dalam memperoleh dan mengumpulkan informasi sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. 2.2. Macam-Macam Variabel Sugiyono (2005:39-41) membagi variabel penelitian berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu: a. Variabel independen atau variabel bebas (variabel stimulus, predictor, antecendent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Contoh: Penerapam suatu metode pembelajaran dalam kelas mempengaruhi hasil belajar. Variabel independennya adalah metode pembelajaran
  • 11. 08 b. Variabel dependen atau variabel terikat (variabel output, criteria, konsekuen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Contoh: Penerapam suatu metode pembelajaran dalam kelas mempengaruhi hasil belajar. Variabel dependennya adalah hasil belajar c. Variabel moderator (variabel indepen kedua) adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel moderator mempengaruhi variabel terikat tapi bukan pengaruh utama. Contoh: Hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) X1 = Motivasi belajar X2 = Cara belajar X3 = Fasilitas belajar Y = Prestasi belajar Variabel moderatornya adanya Jenis Kelamin Siswa. d. Variabel intervening yaitu variabel yang secara teoristis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Perantara antara variabel bebas degan variabel terikat. Contoh : X = Sikap {Variabel Bebas) Y = Prestasi Siswa (Variabel Terikat) Jika sikap siswa positif pada saat proses pembelajaran berlangsung, dimana siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik, siswa memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang terjadi dalam kelas, maka prestasi dan hasil belajar siswa juga akan baik. Begitu juga sebaliknaya, Dalam hal ini yang menjadi variabel interveningnya adalah aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Dimana dalam hal ini
  • 12. 09 aktivitas siswa mempengaruhi hubungan antara sikap siswa terhadap prestasi belajar siswa, tetapi hubungannya tidak langsung. e. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Contoh : Jika terdapat 3 variabel yakni, X adalah metode pembelajaran, Y adalah prestasi belajar, dan Z adalah intelegensi siswa. Dalam hal ini yang menjadi variabel kontrolnya adalag intelegensi siswa, dimana intelegensi siswa dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh hasil belajar terhadap metode pembelajaran yang digunakan tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Sedangkan Suryabrata (2010:27) membagi variabel penelitian berdasarkan proses kuantifikasi, yaitu: a. Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasarkan pada proses penggolongan. b. Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. c. Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, dimana dalam pengukuran inni diasumsikan memiliki satuan (unit) yang sama. d. Variabel ratio, yaitu variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. 2.3. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang didefinisikan dan dan dapat diamati (Suryabrata, 2010:29). Best dan Kahn (2006:6) menyatakan bahwa definisi operasional tidak selalu dibuktikan menggunakan penjelasan variabel akan tetapi juga didasarkan pada perilaku yang tidak relevan.
  • 13. 10 Ada berbagai cara dalam menyusun definisi operasional. berikut adalah beberapa cara menyusun definisi operasional menurut Suryabrata (2010:30-31), antara lain dengan: a) Menekankan pada kegiatan (operation) apa yang perlu dilakukan agar hal yang didefinisikan terjadi. Contoh: Penjumlahan adalah menggabungkan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu bilangan. b) Menekankan pada bagaimana kegiatan (operation) dilakukan. Atau dengan kata lain disusun berdasarkan bagaimana hal yang didefinisikan tersebut beroperasi. Contoh: Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuanny adalam memecahkan masalah, tinggi kemampuanya dalam menggunakan bahasa dan bilangan. c) Menekankan sifat-sifat statis pada suatu hal yang didefinisikan. Definisi ini dibuat berdasarkan pada bagaimana suatu hal didefinisikan akan Nampak atau terlihat. Contoh:  Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang mempunyai ingatan baik,mempunyai perbendaharaan kata luas, mempunyai kemampuan berhitung baik.  Prestasi aritmatika adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi, memperbanyak, membagi, menggunakan pecahan dan menggunakan decimal. 3. Hipotesis 3.1. Pengertian Hipotesis Menurut asal katanya hipotesis berasal dari kata “hypo” berarti “di bawah” dan “thesa” yang berarti kebenaran. Menurut istilah, Arikunto (2002:64) menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis merupakan jawaban
  • 14. 11 terhadap masalah penelitian yang secara teoristis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya (Suryabrata, 2010:21). Sudjana (2002:219) menyatakan bahwa hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal untuk menjelaskan sesuatu yang sering dituntut untuk dilakukan adanya pengecekan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, belum berupa jawaban empirik dimana rumusan masalah penelitian tersebut telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011:64). Kebanyakan hipotesis digunakan untuk menguji apakah suatu teori yang ada dapat digunakan dalam memecahkan masalah (Best dan Kahn, 2006:11). Merumuskan hipotesis adalah langkah yang digunakan oleh peneliti setelah penelahaan yang mendalam terhadap berbagai sumber. Seorang peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan, namun permasalahan-permasalah itu diselesaikan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di setiap segi dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan. Arikunto (2002:64) Menyatakan bahwa jawaban atas permasalahan dalam menentukan hipotesis, ada dua hal sesuai dengan pencapaiannya, yakni: a) Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf teoritik dicapai melalui membaca b) Jawaban permasalah yang berupa kebenaran pada taraf praktek dicapai setelah penenlitian selesai, setelah pengolahan data. Hipotesis atau penelitian ilmiah adalah suatu pernyataan afirmatif yang memprediksi hasil penelitian tunggal, penjelasan tentatif tentang hubungan antara dua varuabel atau lebih. Untuk hipotesis yang akan dites, variabelnya harus didefinisikan terlebih dahulu secara operasional. Artinya peneliti menentukan apa operasi atau tes yang digunakan untuk mengukur variabel. Dengan demikian, hipotesis terfokus pada definisi objek yang pasti dan menentukan pengamatan atau tindakan yang harus digunakan.
  • 15. 12 Peneliti yang mendalami penelitiannya dengan saksama serta menetapkan anggapan dasar, lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji, hal inilah yang disebut dengan membuat hipotesis. Peneliti tidak boleh mempunyai keinginan agar hipotesisinya terbukti dengan cara mengumpulkan data yang hanya bisa membantu memenuhi keinginannya, atau mengumpulkan data sedemikian rupa sehingga mengarahkan keterbuktian hipotesis (Arikunto, 2002:65) Arikunto (2002:65) menyatakan bahwa peneliti harus memiliki sikap terhadap hipotesis yang dirumuskan, yakni: a) Menerima keputusan seperti apa adanya jika hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian) b) Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung) Arikunto (2002:65) menyatakan bahwa ada tiga hal yang membuat hipotesisi yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian. a) Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan antara variabel penyebab dan variabel akibat. b) Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbukan oleh penyebab itu. c) Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebba lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut. Walaupun hipotesis sangat penting sebagai pedoman kerja dalam penelitian, namun tidak semua penelitian harus berorientasikan hipotesis. Jenis penelitian eksploratif, survei, atau kasus, dan penelitian development biasanya tidak berhipotesis. Tujuan penelitian jenis ini bukan untuk menguji hipotesis tetapi mempelajari gejalagejala sebanyak-banyaknya (Arikunto, 2002 :65)
  • 16. 13 Dalen (dalam Arikunto, 2002:66) menguraikan adanya tiga bentuk inter relationship studies yang termasuk penelitian hipotesis, yakni: a) case studies, b) causal comparative studies, dan c) correlatif studies. 3.2. Jenis-jenis Hipotesis Borg dan Gall (dalam Arikunto, 2002:66) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis, yakni: a) Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas b) Hipotesis harus dnegan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel c) Hipotesis harus didukung oleh teori—teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan Arikunto (2002:66) menjelaskan ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yakni: a) Hipotesis kerja/ hipotesis alternatif (Ha/H1), menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan hipotesis kerja: 1. Jika ... maka ... Contoh: Jika siswa rajin belajar maka ia akan naik kelas 2. Ada perbedaan antara .... dan ... Contoh: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dan tidak mengikuti bimbingan belajar. b) Hipotesis nol (null hypotheses) (H0), hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, yang diuji dengan hipotesis statistik; Hipotesis ini menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X
  • 17. 14 terhadap variabel Y. Dengan kata lain, selisih variabel pertama dnegan variabel kedua adalah nol atau nihil. Rumusan hipotesis nol. 1. Tidak ada perbedaan antara,,, dengan,,, Contoh: Tidak ada perbedaan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam mempelajari matematika di sekolah. 2. Tidak ada pengaruh... terhadap... Contoh: Tidak ada pengaruh gender terhadap prestasi belajar matematika siswa di sekolah. 3.3. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis Perumusan hipotesis dilakukan dengan hati-hati setelah peneliti memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori yang kuat. Benar atau tidaknya hipotesis tidak ada hubungan dengan terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut. Contoh: Belajar tidak mempengaruhi prestasi. Dari data yang terkumpul memang ternyata anak-anak yang tidak belajar dapat lulus. Maka ditarik kesimpulan bahwa hipotesis tersebut benar. Berdasarkan contoh di atas, adanya kekeliruan dalam perumusan hipotesis karena pembuktian secara hipotesis memang benar, tetapi menurut norma umum kesimpulan di atas adalah salah. Macam-macam kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang Hipotesis dapat dilihat pada tabel 2 di bawah.
  • 18. 15 Tabel 2. Macam-macam kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang Hipotesis Keadaan Sebenaranya Kesimpulan dan Keputusan Hipotesis Benar Terima Tidak membuat hipotesis kekeliruan Tolak hipotesis Kekeliruan macam i Hipotesis Salah Kekeliruan macam II Tidak membuat Kekeliruan Selanjutnya ditentukan bahwa probabilitas melakukan kekeliruan macam I dinyatakan dengan α (alpha), sedangkan melakukan kekeliruan macam II dinyatakan dengan β (beta). Nama-nama ini biasanya digunakan untuk menyatakan jenis kesalahan. Besar kecilnya resiko kesalahan kesimpulan tergantung dari keberanian peneliti atau kesalahan peneliti mengalami Kekeliruan macam I, yang disebut taraf signifikan pengetesan artinya keadaan yang terwujud besarnya probabilitas jika hasil penelitian terhadap sampel yang diterapkan dalam populasi. Misalanya peneliti menetapkan kesalahan α = 1%, pada penelitian akan ada penyimpangan sebanyak 1%. Pada umumnya penelitian dibidang pendidikan digunakan taraf signifikasn 0,05 dan 0,01, sedangkan penelitian obat-obatan yang menyangkut jiwa manusia diambil 0.005 dan 0,001 bahkan mungkin 0,0001.
  • 19. 16 3.4. Cara Menguji Hipotesis Di dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis maka hipotesis alternatif (Ha/ H1) diubah menjadi hipotesis nol (H0) (Arikunto, 2002:69). Dengan asumsi bahwa pupolasi tergambar dalam kurva normal, maka jika menentukan taraf kepercayaan 95% dengan pengetasan dua ekor, akan didapat dua daerah kritik yaitu ekor kanan dan ekor kiri.masing-masing 2,5%. Daerah Penerimaan Daerah Kritik 2,5% H0 95% Daerah Kritik 2,5% Daerah kritik merupakan daerah penolakan hipotesis (hipotesis nihil) dan disebut daerah signifikan. Sebaliknya daerah penerimaan hipotesis disebut daerah nonsignifikan.
  • 20. 17 DAFTAR PUSTAKA Anderson, G. 2005. The Fundamental of Education. New York: Falmer Press. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Best, J.W., dan Kahn, J.V.2006. Researvh In Education. New York: Pearson. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian Jakarta: PT. Raja Grafindo persada