1. CASHFLOW QUADRANT
Cashflow Quadrant adalah tentang keempat jenis orang berbeda yang ada dalam dunia bisnis, tentang
siapa diri mereka dan apa yang membuat individu di masing-masing kuadran unik.
H uruf dalam
masing-masing kuadran mewakili :
E untuk employee (pegawai)
S untuk self-employed (pekerja lepas)
B untuk business owner (Pemilik usaha)
I untuk Investor (penanam modal)
Pertanyaan :
Tulis semua tentang diri Anda selengkap-lengkapnya , serta semua pengalaman dan kondisi anda
secara financial sejujur-jujurnya.
Apakah Anda bebas secara financial ?
Apakah Anda sudah sampai dipersimpangan Finansial ?
Apakah Anda telah memetakan langkah Anda ?
Anda Berada di Kuadrant Mana ?
Apakah Kuadrant Itu Sudah Tepat untuk Anda ?
Apakah anda ingin berpindah Kuadrant ?
Langkah apa yang anda harus lakukan untuk tetap fokus dengan konsep Cashflow Quadrant ?
Jawaban :
Periode tahun 1999 - 2000, saya lulus dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Dengan bekal ilmu yang
saya dapat selama dibangku kuliah jurusan Teknik Sipil S1, saya kembali ke kotaku tercinta
Balikpapan. Menikah pada tahun 2000, kemudian saya langsung bekerja pada perusahaan milik
Ayahku yang bergerak dibidang jasa konstruksi yaitu Kontraktor. Tanpa bekal pengalaman, saya
langsung ditunjuk untuk memegang kendali proyek dengan nilai pagu dana sebesar 1,2 Milyar.
2. Dipilhnya saya untuk memegang proyek tersebut karena pada saat itu kondisi proyek sedang
mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan. Hari pertama bekerja di proyek , tanpa
pengalaman yang memadai kecuali pengalaman selama mengikuti magang pada proyek pembangunan
Ruko di Suarabaya pada masa Praktek Kerja Lapangan, saya langsung melakukan survey lapangan,
untuk mengetahui situasi lapangan . Berdasarkan pengamatan tersebut, saya langsung dapat
mengetahui permasalahan yang terjadi selama proyek ini berlangsung dan akhirnya mengalami
keterlambatan dari jadwal yang ditentukan. Keputusanku pada saat itu hanya satu yaitu metode kerja
yang selama ini berjalan harus segera dibenahi. Pertimbangannya adalah akses jalan untuk melakukan
mobilisasi bahan dan peralatan kerja hanya ada satu, sehingga ketika terjadi hujan pada malam hari,
pagi harinya akses jalan tidak dapat berfungsi dengan baik karena licin dan becek, sehingga semua
bahan dan peralatan kerja harus diangsur dari depan sampai ke lokasi kerja yang berada di dalam.
Dengan melakukan pendekatan pada pihak sekolah , akhirnya saya berhasil mendapatkan akses baru
yang lebih baik dan lebih dekat ke lokasi pekerjaan yang berada di dalam. Akhirnya, mulai hari itu,
semua material seperti , semen, batu gunung , pasir dan perlatan kerja serta kendaraan operasional
dilapangan dapat langsung diletakkan pada posisi yang saya inginkan. Selanjutnya semua pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar sejak saya memimpin pekerjaan di lapangan. Semua pekerja senang
dengan pola kepemimpinan yang saya terapkan. Dan akhirnya pekerjaan yang saya ambil alih selesai
dengan tepat waktu dari tambahan perpanjangan waktu yang diberikan. Perlu saya ceritakan bahwa
status saya saat itu hanya seorang pelaksana lapangan dari perusahaan yang kebetulan milik Ayah,
dan Gaji yang saya terima juga standar dan tidak ada keisitimewaan . Yang saya ingat pada saat itu ,
Besarnya Gaji yang saya terima tidak cukup untuk membayarkan makanan dan minuman kecil para
pekerja jika dikalkulasi selama sebulan ketika saya pimpin. Seperti yang saya katakan, bahwa pola
kepemimpinan saya sangat disukai pekerja, karena selain lebih akrab dengan pekerja , satu hal yang
mereka sukai, yaitu saya tidak pelit kepada mereka. Setelah lebih mengerti dan banyak membaca dari
buku , ternyata tindakan saya saat itu adalah sebuah kesalahan pertama dalam bidang financial yang
saya lakukan, yaitu saya termasuk orang yang Boros. Dan akhirnya berdasarkan sumber pemasukan
yang mengandalkan slip gaji , jelas tampat saya berada di kuadran kiri pada Cashflow Quadrant dan
termasuk kelompok employee (pegawai).
1999 - 2000
Periode tahun 2001 - 2002, Sebuah Perusahaan dengan nama CV. Putra Mandiri Cipta Karya Indah
berdiri dan sebagai direktur sekaligus komisaris , saya mulai belajar memimpin perusahaan dan
3. menjalankan perusahaan dengan sistim manajemen keluarga. Saat itu saya selain merangkap sebagai
direktur , juga masih merangkap jabatan sebagai staf lapangan di beberapa proyek yang dikerjakan
induk perusahaan pmcki. Mengawasi pekerjaan lapangan , memesan segala kebutuhan material ,
mencari tenaga kerja , melakukan rapat-rapat dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ,
hingga pengurusan termyn pekerjaan, semuanya masih saya lakukan sendiri. Beberapa proyek dari
Pemerintah kota Balikpapan mulai didapat perusahaan yang saya pimpin, namun dalam
pelaksanaannya terpaksa proyek tersebut saya sub kan, karena saya sendiri masih sibuk melaksanakan
proyek perusahaan induk kami, yaitu Meranti Indah. Selain mendapat gaji dari perusahaan Meranti ,
fee perusahaan pmcki dari beberapa pekerjaan yang saya subkan menjadi sumber pendapatan saya.
Satu lagi kesalahan dalam bidang financial yang saya lakukan yaitu dalam mengatur manajemen
keuangan perusahaan. Karena belum berpengalaman dalam mengelola keuangan perusahaan, pada saat
itu Buku Cek dan Giro Bilyet yang seharusnya disimpan di kantor , ternyata selalu kubawa sendiri dan
hanya kusimpan disaku celana saja. Dan bukan hal yang aneh , kalau setiap pembayaran invoice dari
supplier bisa kulakukan dimana saja, dan semua cek dan BG yang beredar hanya tercatat di buku cek /
BG saja, tanpa ada pencatatan dibuku Kas Keuangan Perusahaan. Kesalahan lainnya yaitu, Dana yang
berada di rekening Perusahaan seolah-olah milik pribadi saya sendiri, sehingga kapan saja saya bebas
menggunakan dana tersebut. Semua kebutuhan hidup saya dan keluarga saya selalu saya ambil dari
rekening perusahaan pmcki. Begitu pula Gaji dan Pendapatan yang saya dapatkan dari sumber lainnya
semuanya saya masukkan kerekening perusahaan. Dan setelah mengetahui dari beberapa sumber
referensi yang ada, semua yang saya lakukan dalam mengelola keuangan perusahaan ternyata terjadi
kesalahan yang sangat fatal. Dan akhirnya berdasarkan sumber pemasukan yang mengandalkan slip
gaji dan fee perusahaan , tampat saya berada di kuadran kiri dan kanan pada Cashflow Quadrant dan
termasuk kelompok employee (pegawai) dan Business Owner (pemilik usaha).
2001 - 2002 20012001
2001 - 2002 20012001
Periode tahun 2003 - 2004, Saya mulai fokus menjalankan perusahaan pmcki dan tidak lagi merangkap
sebagai staf di perusahaan induk. Beberapa proyek mulai saya kerjakan sendiri dan seluruh manajemen
keuangan terlepas dari perusahaan induk. Satu hal yang masih belum berubah walaupun saya sudah
tidak lagi merangkap jabatan sebagai staf di perusahaan induk , dalam mengelola proyek , semua tugas
seperti mengawasi pekerjaan dilapangan , mencari tenaga kerja , memesan material dan mengurus
4. segala administrasi proyek dan keuangan masih lebih banyak saya lakukan sendiri. Karena keterlibatan
saya dilapangan lebih banyak , bukan saja keuntungan proyek yang cukup besar , juga hasil proyek
yang selalu mendapat nilai yang baik dari pemilik proyek, akhirnya pmcki mulai mulai dikenal
Balikpapan. Pada periode ini, saya benar-benar merasakan masa keemasan sebagai kontraktor.
Kesalahan fatal yang masih saja terjadi pada periode ini adalah belum terpisahnya dana pribadi dan
dana perusahaan pmcki , semua pemasukan dan pengeluaran , baik untuk kebutuhan pribadi dan
keluarga maupun untuk pengeluaran perusahaan masih bersumber dari satu rekening, yaitu rekening
pmcki. Dan pada periode ini pmcki sudah mulai menggunakan fasilitas kredit yang diberikan sebuah
bank daerah dengan pagu plafond kredit sebesar 200 juta. Berdasarkan sumber pemasukan yang
mengandalkan laba perusahaan , tampat saya berada di kuadran kanan pada Cashflow Quadrant dan
termasuk kelompok Business Owner (pemilik usaha).
Periode tahun 2005 - 2006, Sebagai perusahaan yang bergerak disektor jasa konstruksi, pmcki mulai
beralih status dari CV menjadi PT dengan kualifikasi perusahaaan Menengah. Manajemen proyek dan
keuangan mulai berubah , dalam mengelola proyek , dahulu semua tugas seperti mengawasi pekerjaan
dilapangan , mencari tenaga kerja , memesan material dan mengurus segala administrasi proyek dan
keuangan tidak lagi saya lakukan sendiri. Keterlibatan saya dilapangan mulai berkurang , saya lebih
banyak berada di kantor dalam mengendalikan proyek. Beberapa bisnis lainnya mulai saya coba,
dibidang Depelover , memanfaatkan tanah milik keluarga yang telah saya urug saya mulai membangun
perumahan sebanyak 6 unit dari 24 unit yang saya rencanakan. Rencananya perumahan ini akan saya
pasarkan sendiri tanpa bantuan sales marketing yang profesional. Dibidang Supplier dan perdagangan
umum, memanfaatkan Ruko milik keluarga saya membuka toko bahan bangunan di 2 (dua) lokasi
sekaligus yaitu di perumahan Daksa Batakan dan Samping Embarkasi Haji Manggar Balikpapan.
Investasi yang saya lakukan sebagian masih menggunakan fasilitas pinjaman , baik dari bank maupun
dari induk perusahaan yaitu meranti group. Pada periode ini, untuk mendapatkan proyek pada
pemerintah, kontraktor harus melakukan banting-bantingan harga. Dampaknya keuntungan proyek
yang kami dapat banyak mengalami penurunan, malah ada satu proyek yang saya laksanakan harus
mengalami kerugian hingga ratusan juta, akibat tingginya curah hujan pada saat pelaksanaan dan
akibatnya terjadi keterlambatan jadwal dari yang direncanakan. Usaha depelover ternyata tidak sesuai
harapan , akibat krisis listrik di kota Balikpapan, PLN tidak membuka sambungan baru untuk
pemasangan listrik, dan pada akhirnya perumahan sepinggan unit yang selesai saya bangun sebanyak 6
(enam) unit tidak memiliki supplai listrik. Akibatnya saya terpaksa menunda penjualan perumahan
tersebut. Periode ini memang menjadi masa yang paling sulit bagi saya , Toko yang saya buka di dua
5. tempat sebenarnya mulai berkembang dengan baik selama 6 bulan lamanya , namun akibat tidak fokus
pada usaha tersebut, perlahan usaha toko bahan bangunan saya mulai mengalami penurunan omset dan
bahkan asset toko mulai berkurang. Apalagi setelah ayahku mengalami penurunan kesehatan dan harus
dirawat dirumah sakit berulang kali. Setahun lamanya , saya kehilangan konsentrasi dalam bekerja ,
karena harus merawat ayah dirumah sakit baik sebelum dioperasi jantung maupun setelah paska operasi
jantung di Singapura, semuanya benar-benar menguras waktu dan pikiran saya. Rentetan musibah yang
saya hadapi membuat perusahaan pmcki mengalami penurunan kinerja dan keuangan. Bahkan saya
terlilit hutang hingga 1 milyar lebih, 500 juta di bank dan sisanya sekitar 700 juta di meranti group.
Untuk mengatasi kesulitan keuangan ini, terpaksa saya harus menjual beberapa asset , 1 (satu) buah
truck saya jual kepada saudara saya, 1 (satu) buah mobil pribadi jenis Avanza yang baru saja saya
lunasi terpaksa saya jual kembali , perhiasan emas sekitar 500 gram milik istri terpaksa saya jual,
semuanya itu untuk menutupi kewajiban hutang saya pada meranti group yang pada saat itu juga
sedang mengalami kesulitan keuangan. Dan akhirnya berdasarkan sumber pemasukan yang
mengandalkan hasil dari perusahaan dan usaha lainnya yang saya tanam dalam bentuk investasi ,
tampat saya berada di kuadran kanan pada Cashflow Quadrant dan termasuk kelompok Business
Owner (pemilik usaha) dan Investor (penanam modal).
Periode tahun 2007 - 2008, Pada tahun 2007, sebagai direktur pmcki , saya yang telah dikenal luas oleh
masyarakat jasa konstruksi berhasil terpilih sebagai Ketua Gapeksindo Balikpapan periode 2007 – 2012
. Peran sebagai ketua Gapeksindo banyak merubah prilaku dan cara berpikirku. Dahulu aku hanya
selalu fokus pada perusahaan, kini saya harus membagi waktu untuk organisasi, dua profesi yang
berbeda prinsip harus benar-benar kujalani dengan baik. Disatu sisi , saya harus fokus menyehatkan
kondisi perusahaan baik dari segi manajemen proyek maupun manajemen keuangan, disisi yang lain,
saya harus menjalankan roda organisasi Gapeksindo agar pelayanan kepada anggota dapat berjalan
dengan baik dan maksimal.