SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
ONTOLOGI, 
EPISTOMOLOGI, dan 
AKSIOLOGI
Obyek Studi Filsafat Ilmu 
1. Kenyataan atau Fakta 
2. Kebenaran 
3. Uji konfirmasi 
4. Logika Inferensi
Metode Filsafat 
• Metode Kritis (Socrates) 
 Metode kritis disebut juga metode dialektik 
Socrates (470-399 SM) menganalisis objek-objek filsafatnya secara 
kritis dan dialektis. Berusaha menemukan jawaban yang 
mendasarkan tentang objek analisanya dengan pemeriksaan yang 
amat teliti dan terus-menerus. 
Menempatkan dirinya sebagai intelektual mid wife, yaitu orang yang 
memberi dorongan agar seseorang bisa melahirkan pengetahuannya 
yang tertimbun oleh pengetahuan semunya. 
Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap orang tahu akan hakekat. 
• Metode Intuitif (Platinos dan Bergson) 
 Filsuf yang mengembangkan pemikiran dengan metode ini adalah 
Platinos (205-275 M) dan Henri Bergson (1859-1941). 
Platinos menggunakan metode intuitif atau mistik dengan 
membentuk kelompok yang melakukan kontemplasi religious yang 
dijiwai oleh sikap kontemplatif.
Filsafat Platinos adalah a way of life. 
Dalam kelompoknya Platinos melakukan usaha untuk 
member semangat dan mengantarkan mereka kedalam 
kehidupan rohani. 
Dengan demikian bisa kita pahami bahwa tujuan Platinos 
dengan filsafatnya adalah ingin membawa manusia kedalam 
hidup mistis, hidup yang mempertinggi nilai rohani dan 
persatuan dengan Yang Maha Esa. 
Dinamika kosmis hanya bisa dipahami kalau manusia 
menyelam dan membiarkan diri dalam arus kesadaran. Ia 
langsung mengambil bagian dalamnya. Identifikasi telah 
ditemukan dalam naluri, tapi dalam manusia mencapai 
tingkat lebih tinggi bersifat sadar diri, reflektif, disinterested, 
lepas dari tuntutan kegiatan dan hidup social.
• Metode Skolastik (Aristoteles dan Thomas Aquinas) 
Metode Skolastik dikembangkan oleh Thomas Aquinas (1225- 
1247). 
 Juga disebut metode sintetis deduktif. Metode berpikir 
skolastik menunjukan persamaan dengan metode mengajar 
dalam bentuknya yang sistematis dan matang. 
 Ada dua prinsip utama dalam metode sekolastik 
yaitu Lectio dan Disputatio. 
@ Lectio adalah perkuliahan kritis, diambil teks-teks dari para 
pemikir besar yang berwibawa untuk dikaji. 
@ Disputatio adalah suatu diskusi sistematis dan meliputi 
debat dialegtis yang sangat terarah. 
• Metode Geometris, Rene Descartes 
 Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks di capai intiuisi 
akan hakikat-hakikat sederhana (ide terang dan berbeda dari 
yang lain), dari hakikat-hakikat itu di dedukasikan secara 
matematis segala pengertian lainnya. 
 Rene Descartes (1596-1650) adalah pelopor filsafat modern 
yang berusaha melepaskan dari pengaruh fisafat klasik.
 Dalam metodenya Descartes mengintegrasikan logika, analisa 
geometris dan aljabar dengan menghindari kelemahannya. 
 Metode ini membuat kombinasi dari pemahaman intuitif akan 
pemecahan soal dan uraian analitis. 
 Descartes ingin mencari titik pangkal yang bersifat mutlak dari 
filsafat dengan menolak atau meragukan metode-metode dan 
pengetahuan lain secara prinsipel ia menghasilkan segala-galanya. 
• Metode Empiris (Thomas Hobbes & John Locke) 
 Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan 
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu 
sendiri dan mengecilkan peran akal. 
 Istilah empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria yang berarti 
pengalaman. 
 Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. 
 Meskipun bertolak pada dasar-dasar empiris, namun menerima 
juga metode yang dipakai dalam ilmu alam yang bersifat 
matematis. Ia telah mempersatukan empirisme dengan 
rasionalisme matematis. 
 Mempersatukan empirisme dengan rasionalisme dalam bentuk 
suatu filsafat materialistis yang konsekuen pada zaman modern.
• Metode Transendental (Immanuel Kant & Neo Skolastik) 
Immanuel Kant (1724-1804) dalam filsafat mengembangkan 
metode kritis transcendental. 
 Kant berpikir tentang unsure-unsur mana dalam pemikiran 
manusia yang berasal dari pengalaman dan unsur-unsur mana yang 
terdapat dalam rasio manusia. 
 Ia melawan dogmatisme. 
• Metode Fenomenologis (Husserl) 
 Edmund Husserl (1859-1938) mengembaangkan metode 
fenomenologis dalam filsafat. 
 Menurut Husserl dalam usaha kita mencapai hakekat –pengertian 
dalam aslinya- harus melalui proses reduksi. 
Reduksi adalah proses pembersihan atau penyaringan dimana 
objek harus disaring dari beberapa hal tambahannya. 
Obyek penyelidikan adalah fenomena. 
 Dan yang kita cari adalah kekhasan hakekat yang berlaku bagi 
masing-masing fenomena. 
Fenomena adalah yang menampak. Yaitu data sejauh disadari dan 
sejauh masuk dalam pemahaman
 Jadi fenomena adalah yang menampakkan diri menurut adanya 
didalam diri manusia. 
Fenomenologis mengadakan refleksi mengenai pengalaman 
langsung. 
• Metode Dialektis (Hegel, Marx) 
 Metode yang dikembangkan oleh Hegel (George Wilhelm 
Friederich Hegel, 1770-1831) disebut metode dialektis. 
 Disebut demikian sebab jalan untuk memahami kenyataan adalah 
dengan mengikuti gerakan fikiran atau konsep. 
 Metode teori dan sistem tidak dapat dipisahkan karena saling 
menentukan dan keduanya sama dengan kenyataan pula. 
 Dialektis terjadi dalam langkah-langkah yang dinamakan tesis-antitesis- 
sintesis. 
• Metode Nen-Positivistis 
Kenyataan yang di pahami menurut hakikatnya dengan jalan 
mempergunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu 
pengetahuan positif (eksakta). 
 Non-positivisme adalah satu cara pandang open mind untuk 
mendapatkan keunikan informasi serta tidak untuk generalisasi, 
yang entry pouint pendekatannya berawal dari pemaknaan untuk 
menghasilkan teori dan bukan mencari pembenaran terhadap 
suatu teori ataupun menjelaskan suatu teori, dikarenakan 
kebenaran yang diperoleh ialah pemahaman terhadap teori yang 
dihasilkan.
• Metode Analitika Bahasa (Wittgenstein) 
Menurut Ludwig Von Wittgenstein (1889-1951) filsafat adalah 
hanya merupakan metode Critique of Language. 
 Analisa bahasa adalah metode netral. 
Tidak mengandaikan epistemology, metafisika, atau filsafat. 
Metode Wittgenstein mempunyai maksud positif dan negatif. 
Positif maksudnya bahasa sendirilah yang dijelaskan. 
 Apakah memang dapat dikatakan dan bagaimanakah dapat 
dikatakan.
Peter R.Senn mengemukakan, “metode merupakan 
suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang 
mempunyai langkah-langkah yang sistematis”. 
Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian 
dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. 
Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi 
adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang 
mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui 
sesuatu.
Banyak peneliti pemula yang tidak bisa 
membedakan paradigma penelitian ketika 
dia mengadakan penelitian kuantitatif dan 
kualitatif. 
Padahal mestinya harus benar-benar 
memahami, bahwa penelitian kuantitatif 
menggunakan paradigma positivisme, 
sehingga ditentukan oleh sebab akibat 
(mengikuti paham determinsime, sesuatu 
yang ditentukan oleh yang lain), sedangkan 
penelitian kualitatif menggunakan 
paradigma naturalisme (fenomenologis).
Ontologi 
• Menurut Bahasa : Ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu 
on / ontos = being atau ada, dan logos = logic atau ilmu. 
Jadi, ontologi bisa diartikan : 
The theory of being qua being (teori tentang keberadaan 
sebagai keberadaan), atau Ilmu tentang yang ada. 
• Pengertian menurut istilah : Ontologi adalah ilmu yang 
membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan 
ultimate reality yang berbentuk jasmani / kongkret maupun 
rohani / abstrak (Bakhtiar, 2004). 
• Dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan 
pokok/aliran-aliran pemikiran antara lain: 
Monoisme, Dualisme, Pluralisme, Nihilisme, dan Agnotisisme.
Epistimologi 
• Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata Yunani 
episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori. 
• Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang 
mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan 
sahnya (validitasnya) pengetahuan. 
• Pengertian lain, menyatakan bahwa epistemologi merupakan 
pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan 
pengetahuan: apakah sumber-sumber pengetahuan ? apakah 
hakikat, jangkauan dan ruang lingkup pengetahuan? Sampai 
tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk ditangkap 
manuasia (William S.Sahakian dan Mabel Lewis Sahakian, 
1965, dalam Jujun S.Suriasumantri, 2005).
• Ruang lingkup Epistimologi 
M.Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi hakekat, 
sumber dan validitas pengetahuan. 
 Mudlor Achmad merinci menjadi enam aspek, yaitu hakikat, 
unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. 
Bahkan, A.M Saefuddin menyebutkan, bahwa epistemologi 
mencakup pertanyaan yang harus dijawab, apakah ilmu itu, dari 
mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana 
membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu, 
mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita 
ketahui, dan sampai dimanakah batasannya. 
Semua pertanyaan itu dapat diringkat 
menjadi dua masalah pokok; masalah 
sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu.
• Objek dan Tujuan 
Objek epistemologi ini menurut Jujun S.Suriasumatri berupa 
“segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk 
memperoleh pengetahuan.” 
Proses untuk memperoleh pengetahuan inilah yang menjadi 
sasaran teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi mengantarkan 
tercapainya tujuan, sebab sasaran itu merupakan suatu tahap 
pengantara yang harus dilalui dalam mewujudkan tujuan. 
Tujuan epistemologi menurut Jacques Martain mengatakan: 
“Tujuan epistemologi bukanlah hal yang utama untuk menjawab 
pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan 
syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu”. 
Hakikat Epistemologi berusaha memberi definisi ilmu 
pengetahuan, membedakan cabang-cabangnya yang pokok, 
mengidentifikasikan sumber-sumbernya dan menetapkan batas-batasnya. 
“Apa yang bisa kita ketahui dan bagaimana kita mengetahui” 
adalah masalah-masalah sentral epistemologi, tetapi masalah-masalah 
ini bukanlah semata-mata masalah-masalah filsafat
Aksiologi 
• Menurut Kamus Filsafat, Aksiologi Berasal dari bahasa Yunani 
Axios (layak, pantas) dan Logos (Ilmu). 
• Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari 
nilai. 
• Jujun S.Suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai 
yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang 
diperoleh.
CABANG-CABANG FILSAFAT 
• Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, 
hakikat yang bersifat transenden, di luar jangkauan 
pengalaman manusia. 
• Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah. 
• Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk. 
• Estetika: filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek. 
• Epistomologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan. 
• Filsafat-filsafat khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, 
filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat 
pendidikan, dan sebagainya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanUniversity of Jember
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsMutiara Cess
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Jocareture Interprises
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmugueste97040
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranSusi Yanti
 
Empirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisismeEmpirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisismeDina Haya Sufya
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptAZA Zulfi
 

Was ist angesagt? (20)

PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Aksiologi ppt
Aksiologi pptAksiologi ppt
Aksiologi ppt
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
Tugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmatTugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmat
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Empirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisismeEmpirisme dan kritisisme
Empirisme dan kritisisme
 
Ppt. objek filsafat
Ppt. objek filsafatPpt. objek filsafat
Ppt. objek filsafat
 
Filsafat etika
Filsafat etikaFilsafat etika
Filsafat etika
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN METODE FILSAFAT

Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
EpistemologiMzHendra
 
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptxMateri 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptxFandiAlHafizh1
 
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptxfilsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptxiinroyani
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologiriskaramadhanti
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriDimasBimaAndika
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatLevina Lme
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiIntelektual Aceh
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN METODE FILSAFAT (20)

Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptxMateri 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
Materi 1 Ke-arah-pemikiran-filsafat (1).pptx
 
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptxfilsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
 
PPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptxPPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptx
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Ilmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agamaIlmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agama
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam Filsafat
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
EPISTEMOLOGI_pptx.pptx
EPISTEMOLOGI_pptx.pptxEPISTEMOLOGI_pptx.pptx
EPISTEMOLOGI_pptx.pptx
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 

Kürzlich hochgeladen

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaYanuarBayu2
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 

Kürzlich hochgeladen (9)

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 

OPTIMALKAN METODE FILSAFAT

  • 2. Obyek Studi Filsafat Ilmu 1. Kenyataan atau Fakta 2. Kebenaran 3. Uji konfirmasi 4. Logika Inferensi
  • 3. Metode Filsafat • Metode Kritis (Socrates)  Metode kritis disebut juga metode dialektik Socrates (470-399 SM) menganalisis objek-objek filsafatnya secara kritis dan dialektis. Berusaha menemukan jawaban yang mendasarkan tentang objek analisanya dengan pemeriksaan yang amat teliti dan terus-menerus. Menempatkan dirinya sebagai intelektual mid wife, yaitu orang yang memberi dorongan agar seseorang bisa melahirkan pengetahuannya yang tertimbun oleh pengetahuan semunya. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap orang tahu akan hakekat. • Metode Intuitif (Platinos dan Bergson)  Filsuf yang mengembangkan pemikiran dengan metode ini adalah Platinos (205-275 M) dan Henri Bergson (1859-1941). Platinos menggunakan metode intuitif atau mistik dengan membentuk kelompok yang melakukan kontemplasi religious yang dijiwai oleh sikap kontemplatif.
  • 4. Filsafat Platinos adalah a way of life. Dalam kelompoknya Platinos melakukan usaha untuk member semangat dan mengantarkan mereka kedalam kehidupan rohani. Dengan demikian bisa kita pahami bahwa tujuan Platinos dengan filsafatnya adalah ingin membawa manusia kedalam hidup mistis, hidup yang mempertinggi nilai rohani dan persatuan dengan Yang Maha Esa. Dinamika kosmis hanya bisa dipahami kalau manusia menyelam dan membiarkan diri dalam arus kesadaran. Ia langsung mengambil bagian dalamnya. Identifikasi telah ditemukan dalam naluri, tapi dalam manusia mencapai tingkat lebih tinggi bersifat sadar diri, reflektif, disinterested, lepas dari tuntutan kegiatan dan hidup social.
  • 5. • Metode Skolastik (Aristoteles dan Thomas Aquinas) Metode Skolastik dikembangkan oleh Thomas Aquinas (1225- 1247).  Juga disebut metode sintetis deduktif. Metode berpikir skolastik menunjukan persamaan dengan metode mengajar dalam bentuknya yang sistematis dan matang.  Ada dua prinsip utama dalam metode sekolastik yaitu Lectio dan Disputatio. @ Lectio adalah perkuliahan kritis, diambil teks-teks dari para pemikir besar yang berwibawa untuk dikaji. @ Disputatio adalah suatu diskusi sistematis dan meliputi debat dialegtis yang sangat terarah. • Metode Geometris, Rene Descartes  Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks di capai intiuisi akan hakikat-hakikat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain), dari hakikat-hakikat itu di dedukasikan secara matematis segala pengertian lainnya.  Rene Descartes (1596-1650) adalah pelopor filsafat modern yang berusaha melepaskan dari pengaruh fisafat klasik.
  • 6.  Dalam metodenya Descartes mengintegrasikan logika, analisa geometris dan aljabar dengan menghindari kelemahannya.  Metode ini membuat kombinasi dari pemahaman intuitif akan pemecahan soal dan uraian analitis.  Descartes ingin mencari titik pangkal yang bersifat mutlak dari filsafat dengan menolak atau meragukan metode-metode dan pengetahuan lain secara prinsipel ia menghasilkan segala-galanya. • Metode Empiris (Thomas Hobbes & John Locke)  Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peran akal.  Istilah empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria yang berarti pengalaman.  Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme.  Meskipun bertolak pada dasar-dasar empiris, namun menerima juga metode yang dipakai dalam ilmu alam yang bersifat matematis. Ia telah mempersatukan empirisme dengan rasionalisme matematis.  Mempersatukan empirisme dengan rasionalisme dalam bentuk suatu filsafat materialistis yang konsekuen pada zaman modern.
  • 7. • Metode Transendental (Immanuel Kant & Neo Skolastik) Immanuel Kant (1724-1804) dalam filsafat mengembangkan metode kritis transcendental.  Kant berpikir tentang unsure-unsur mana dalam pemikiran manusia yang berasal dari pengalaman dan unsur-unsur mana yang terdapat dalam rasio manusia.  Ia melawan dogmatisme. • Metode Fenomenologis (Husserl)  Edmund Husserl (1859-1938) mengembaangkan metode fenomenologis dalam filsafat.  Menurut Husserl dalam usaha kita mencapai hakekat –pengertian dalam aslinya- harus melalui proses reduksi. Reduksi adalah proses pembersihan atau penyaringan dimana objek harus disaring dari beberapa hal tambahannya. Obyek penyelidikan adalah fenomena.  Dan yang kita cari adalah kekhasan hakekat yang berlaku bagi masing-masing fenomena. Fenomena adalah yang menampak. Yaitu data sejauh disadari dan sejauh masuk dalam pemahaman
  • 8.  Jadi fenomena adalah yang menampakkan diri menurut adanya didalam diri manusia. Fenomenologis mengadakan refleksi mengenai pengalaman langsung. • Metode Dialektis (Hegel, Marx)  Metode yang dikembangkan oleh Hegel (George Wilhelm Friederich Hegel, 1770-1831) disebut metode dialektis.  Disebut demikian sebab jalan untuk memahami kenyataan adalah dengan mengikuti gerakan fikiran atau konsep.  Metode teori dan sistem tidak dapat dipisahkan karena saling menentukan dan keduanya sama dengan kenyataan pula.  Dialektis terjadi dalam langkah-langkah yang dinamakan tesis-antitesis- sintesis. • Metode Nen-Positivistis Kenyataan yang di pahami menurut hakikatnya dengan jalan mempergunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif (eksakta).  Non-positivisme adalah satu cara pandang open mind untuk mendapatkan keunikan informasi serta tidak untuk generalisasi, yang entry pouint pendekatannya berawal dari pemaknaan untuk menghasilkan teori dan bukan mencari pembenaran terhadap suatu teori ataupun menjelaskan suatu teori, dikarenakan kebenaran yang diperoleh ialah pemahaman terhadap teori yang dihasilkan.
  • 9. • Metode Analitika Bahasa (Wittgenstein) Menurut Ludwig Von Wittgenstein (1889-1951) filsafat adalah hanya merupakan metode Critique of Language.  Analisa bahasa adalah metode netral. Tidak mengandaikan epistemology, metafisika, atau filsafat. Metode Wittgenstein mempunyai maksud positif dan negatif. Positif maksudnya bahasa sendirilah yang dijelaskan.  Apakah memang dapat dikatakan dan bagaimanakah dapat dikatakan.
  • 10. Peter R.Senn mengemukakan, “metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis”. Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui sesuatu.
  • 11. Banyak peneliti pemula yang tidak bisa membedakan paradigma penelitian ketika dia mengadakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Padahal mestinya harus benar-benar memahami, bahwa penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivisme, sehingga ditentukan oleh sebab akibat (mengikuti paham determinsime, sesuatu yang ditentukan oleh yang lain), sedangkan penelitian kualitatif menggunakan paradigma naturalisme (fenomenologis).
  • 12. Ontologi • Menurut Bahasa : Ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu on / ontos = being atau ada, dan logos = logic atau ilmu. Jadi, ontologi bisa diartikan : The theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan), atau Ilmu tentang yang ada. • Pengertian menurut istilah : Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality yang berbentuk jasmani / kongkret maupun rohani / abstrak (Bakhtiar, 2004). • Dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok/aliran-aliran pemikiran antara lain: Monoisme, Dualisme, Pluralisme, Nihilisme, dan Agnotisisme.
  • 13. Epistimologi • Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori. • Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan. • Pengertian lain, menyatakan bahwa epistemologi merupakan pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan pengetahuan: apakah sumber-sumber pengetahuan ? apakah hakikat, jangkauan dan ruang lingkup pengetahuan? Sampai tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk ditangkap manuasia (William S.Sahakian dan Mabel Lewis Sahakian, 1965, dalam Jujun S.Suriasumantri, 2005).
  • 14. • Ruang lingkup Epistimologi M.Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi hakekat, sumber dan validitas pengetahuan.  Mudlor Achmad merinci menjadi enam aspek, yaitu hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. Bahkan, A.M Saefuddin menyebutkan, bahwa epistemologi mencakup pertanyaan yang harus dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu, mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan sampai dimanakah batasannya. Semua pertanyaan itu dapat diringkat menjadi dua masalah pokok; masalah sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu.
  • 15. • Objek dan Tujuan Objek epistemologi ini menurut Jujun S.Suriasumatri berupa “segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan.” Proses untuk memperoleh pengetahuan inilah yang menjadi sasaran teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi mengantarkan tercapainya tujuan, sebab sasaran itu merupakan suatu tahap pengantara yang harus dilalui dalam mewujudkan tujuan. Tujuan epistemologi menurut Jacques Martain mengatakan: “Tujuan epistemologi bukanlah hal yang utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu”. Hakikat Epistemologi berusaha memberi definisi ilmu pengetahuan, membedakan cabang-cabangnya yang pokok, mengidentifikasikan sumber-sumbernya dan menetapkan batas-batasnya. “Apa yang bisa kita ketahui dan bagaimana kita mengetahui” adalah masalah-masalah sentral epistemologi, tetapi masalah-masalah ini bukanlah semata-mata masalah-masalah filsafat
  • 16. Aksiologi • Menurut Kamus Filsafat, Aksiologi Berasal dari bahasa Yunani Axios (layak, pantas) dan Logos (Ilmu). • Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. • Jujun S.Suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
  • 17. CABANG-CABANG FILSAFAT • Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat transenden, di luar jangkauan pengalaman manusia. • Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah. • Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk. • Estetika: filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek. • Epistomologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan. • Filsafat-filsafat khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya.