SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Downloaden Sie, um offline zu lesen
khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 1/4
search...
Home Tentang Kami Kontak kami Guestbook Search Sunday, 28 April 2013
Menu Utama
HOME
REDAKTUR
Editorial
Flashnews / Dari kami
BERITA
Terbaru
Politik
Lain Lain
ARTIKEL
Siyasah
Ekonomi
Pemikiran
Nafsiyyah
Aqidah
Tsaqofah
Seluruh Katagori
Search
Links
News Feeds
TENTANG KAMI
KALENDER ACARA
KEGIATAN
Konsultasi
Ma'had
Liputan Kegiatan
Hubungi Kami
Anggota / Member
23495 registered
14 today
14 this week
2083 this month
Last: anhvfrp
Statistics
Members: 23495
News: 810
Web Links: 2
MEMBUANG NASIONALISME KE TEMPAT
SAMPAH
Written by Redaksi
Thursday, 13 October 2005
Oleh : Muhammad Shiddiq Al-Jawi
Kondisi umat Islam saat ini sangat memilukan. Mereka yang
jumlahnya 1 milyar lebih terpecah-belah menjadi 57 negara
berdasarkan nasionalisme dalam format negara-bangsa
(nation-state). Bahkan mungkin jumlah ini akan bertambah,
seiring dengan upaya dan rekayasa licik dari penjajah Barat
pimpinan AS untuk semakin mencerai-beraikan berbagai
negara di dunia, dengan gerakan separatisme dan prinsip â
€œmenentukan nasib sendiriâ€​(right of self determinism)
melalui legitimasi PBB yang disetir AS. Kasus lepasnya Timor
Timur dari Indonesia adalah contoh yang amat telanjang di
hadapan mata kita.
Kondisi cerai-berai ini dengan sendirinya membuat umat
menjadi lemah dan ringkih sehingga mudah untuk
dikendalikan dan dijajah oleh negara-negara imperialis.
Prinsip “devide et imperaâ€​(Arab : farriq tasud) ternyata
belum berakhir. Penjajahan yang dulu dilakukan secara
langsung dengan pendudukan militer, kini telah bersalin rupa
menjadi penjajahan gaya baru yang lebih halus dan canggih.
Di bidang ekonomi, Barat menerapkan pemberian utang luar
negeri, privatisasi, globalisasi, pengembangan pasar modal,
dan sebagainya. Di bidang budaya, Barat mengekspor
liberalisme melalui film, lagu, novel, radio, musik, dan lain-
lain. Di bidang politik, Barat memaksakan ide masyarakat
madani (civil society), demokrasi, hak asasi manusia (HAM),
pluralisme, dan lain-lainnya. Bentuk-bentuk penjajahan gaya
baru ini dapat berlangsung, karena kondisi umat yang
terpecah-belah tadi.
Nasionalisme, dengan demikian, dapat ditunjuk sebagai
salah satu biang keladi atau biang kerok perpecahan dan
keterpurukan umat yang dahsyat di bawah tindasan
imperialisme Barat gaya baru tersebut.
Maka dari itu, salah besar kalau umat Islam terus
mengagung-agungkan ide kafir itu, atau menganggapnya
sebagai ide sakral yang tidak boleh dibantah. Padahal,
faktanya, nasionalisme telah menghancur-leburkan
persatuan umat Islam. Maka, Umat Islam harus segera
mengambil sikap tegas terhadap ide rusak ini dengan
menolak dan mengikis habis ide ini dari benak mereka. Jika
tidak, neo-imperialisme Barat akan terus berlangsung dan
umat pun akan tetap terseok-seok menjalani pinggir-pinggir
peradaban secara nista di bawah telapak kaki para penjajah
yang kafir.
Absurditas Nasionalisme
Nasionalisme merupakan suatu ikatan untuk mempersatukan
sekelompok manusia berdasarkan kesamaan identitas
sebagai sebuah “bangsaâ€​. Pengertian “bangsaâ€​ini,
pada praktiknya sangat luas dan kadang malah bersifat
imajiner. Kesamaan “bangsaâ€​kadang bisa berarti
kesamaan ras, budaya, bahasa, sejarah, dan sebagainya.
Dalam wacana ilmu politik mutakhir, pengertian “bangsaâ
€​lebih bersifat imajinatif (Benedict Anderson, 1999).
Penduduk pesisir timur Sumatera (yang berâ€​bangsaâ€​
Indonesia) sebenarnya bukan hanya dekat secara fisik
Flash News
Assalamu'alaikum wr wb
Untuk memberi komentar,
tanggapan, atau ingin
berkonsultasi, silakan kirim
e-mail ke :
shiddiq_aljawi@yahoo.com.
Atau ke nomor hp : 081-
3287-44133.
Popular
BAITUL MAL
TINJAUAN HISTORIS
DAN KONSEP
IDEALNYA
DASAR-DASAR
INTELIJEN (BAGIAN
1)
DASAR-DASAR
INTELIJEN OLEH :
LETJEND (PURN) ZA
MAULANI (MANTAN
KEPALA BAKIN)
MEMAHAMI
KARAKTER SALAFI
KITAB BARU HIZBUT
TAHRIR:
khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 2/4
dengan penduduk di Semenanjung Malaysia sebelah barat
(yang berâ€​bangsaâ€​Malaysia), yang hanya dipisahkan oleh
Selat Malaka. Mereka pun satu suku, sehingga mereka bisa
saling memahami ucapan dan adat masing-masing. Tetapi,
mereka “mengimajinasiâ€​sebagai bangsa yang berbeda,
dan saling menganggap sebagai bangsa asing. Sebaliknya
penduduk Sumatera, yang sama sekali tidak memiliki
kesamaan bahasa ibu dan kesukuan dengan orang Ambon,
ternyata telah “mengimajinasiâ€​ sebagai satu â
€œbangsaâ€​ dengan orang Ambon. Di sinilah letak
absurdnya nasionalisme. Yang “samaâ€​bisa menjadi â
€œbangsaâ€​yang berbeda, sementara yang “tidak
samaâ€​bisa menjadi satu “bangsaâ€​.
Karena itulah, nasionalisme sesungguhnya adalah ide
absurd, tidak mengandung suatu hakikat pengertian yang
pasti. Nasionalisme adalah ide yang kosong dari makna-
makna yang konkret. Nasionalisme lebih mengandalkan
sentimen atau emosi yang semu, yang dibangkitkan
sewaktu-waktu sesuai dengan hawa nafsu dan kepentingan
sempit penguasa. Nasionalisme tidak bertolak dari ide yang
lahir melalui proses berpikir yang benar dan sadar.
Maka dari itu, nasionalisme bukan ide yang layak untuk
membangkitkan umat manusia. Sebab dalam suatu
kebangkitan, diperlukan suatu pemikiran yang menyeluruh
(fikrah kulliyah) tentang kehidupan, alam semesta, dan
manusia; serta pemikiran tentang pengaturan kehidupan
yang lahir dari pemikiran menyeluruh itu untuk memecahkan
problem-problem manusia (Taqiyuddin An-Nabhani, 1953).
Pemikiran seperti inilah yang dapat membangkitkan
manusia. Sebab dia memiliki konsep-konsep yang
menerangkan makna keberadaan manusia dalam
kehidupan, menjelaskan pandangan hidup serta jenis
peradaban, masyarakat, dan nilai-nilai dasar kehidupan. Ini
semua diperlukan untuk sebuah kebangkitan, yang faktanya,
tidak dimiliki oleh nasionalisme (Abdus Sami’ Hamid,
1998)
Masuknya Nasionalisme di Dunia Islam
Umat Islam tak pernah mengenal paham nasionalisme
dalam sejarahnya yang panjang selama 10 abad, hingga
adanya upaya imperialis untuk memecah-belah negara
Khilafah pada abad ke-17 M. Mereka melancarkan serangan
pemikiran melalui para misionaris dan merekayasa partai-
partai politik rahasia untuk menyebarluaskan paham
nasionalisme dan patriotisme. Banyak kelompok misionaris â
€“sebagian besarnya dari Inggris, Perancis, dan Amerika--
didirikan sepanjang abad ke-17, 18, dan 19 M untuk
menjalankan misi tersebut. Namun hingga saat itu upaya
mereka belum berhasil.
Barulah pada tahun 1857, penjajah mulai memetik
kesuksesan tatkala berdiri Masyarakat Ilmiah Syiria (Syrian
Scientific Society) yang menyerukan nasionalisme Arab.
Sebuah sekolah misionaris terkemuka --dengan nama Al-
Madrasah Al-Wataniyah-- didirikan di Syiria oleh Butros Al-
Bustani, seorang Kristen Arab (Maronit). Nama sekolah ini
menyimbolkan esensi misi Al-Bustani, yakni paham
patriotisme (cinta tanah air, hubb al-wathan). Langkah
serupa terjadi di Mesir, ketika Rifa'ah Badawi Rafi' At
Tahtawi (w. 1873 M) mempropagandakan patriotisme dan
sekularisme. Setelah itu, berdirilah beberapa partai politik
yang berbasis paham nasionalisme, misalnya partai Turki
Muda (Turkiya Al Fata) di Istanbul. Partai ini didirikan untuk
mengarahkan gerak para nasionalis Turki. Kaum misionaris
kemudian memiliki kekuatan riil di belakang partai-partai
politik ini dan menjadikannya sebagai sarana untuk
menghancurkan Khilafah (Syaikh Afif Az-Zain, 1993).
Sepanjang masa kemerosotan Khilafah Utsmaniyah, kaum
kafir berhimpun bersama, pertama kali dengan perjanjian
Sykes-Picot tahun 1916 ketika Inggris dan Perancis
khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 3/4
merencanakan untuk membagi-bagi wilayah negara
Khilafah. Kemudian pada 1923, dalam Perjanjian Versailles
dan Lausanne, rencana itu mulai diimplementasikan.
Dari sinilah lahir negara-negara Irak, Syria, Palestina,
Lebanon, dan Transjordan. Semuanya ada di bawah mandat
Inggris, kecuali Syria dan Lebanon yang ada di bawah
Perancis. Hal ini kemudian diikuti dengan upaya Inggris
untuk merekayasa lahirnya Pakistan. Jadi, semua negara-
bangsa ini tiada lain adalah hasil rekayasa Barat yang ada di
bawah mandat mereka (Taqiyuddin An-Nabhani, 1994; Ali
Muhammad Jarisyah & Muhammad Syarif, 1992)
Lahirnya Indonesia juga tak lepas dari rekayasa penjajah
menyebarkan nasionalisme di Dunia Islam. Hal itu dapat
dirunut sejak berdirinya negara-negara bangsa di Eropa
pada abad ke-19. Perubahan di Eropa ini, dan juga adanya
persaingan yang hebat antara kekuatan-kekuatan kolonialis
Eropa di Asia Tenggara pada paruh kedua abad ke-19,
menimbulkan dampak politis terhadap negara-negara
jajahan Eropa, termasuk Hinda Belanda. Dampak
monumentalnya adalah dicanangkannya Politik Etis pada
tahun 1901. Kebijakan ini pada gilirannya membuka
kesempatan bagi pribumi untuk mendapatkan pendidikan
Barat. Melalui pendidikan Barat inilah paham nasionalisme
dan patriotisme menginfiltrasi ke tubuh umat Islam di Hindia
Belanda, yang selanjutnya mengilhami dan menjiwai
lahirnya berbagai pergerakan nasional di Indonesia, Boedi
Utomo, Jong Java, Jong Sumatra, Jong Islamieten Bond,
Jong Celebes, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan
sejenisnya (Hasyim Wahid dkk, 2000).
Menyikapi Nasionalisme
Berdasarkan tinjauan filosofis dan historis di atas, dapat kita
pahami mengapa Islam menentang dan menolak ide
nasionalisme itu. Sebab nasionalisme sebenarnya adalah ide
kosong dan tidak layak untuk membangkitkan manusia.
Nasionalisme dalam sejarahnya dan konteks kekinian juga
terbukti telah membawa kemudharatan, penderitaan, dan
kesengsaraan umat manusia. Apakah masuk akal ide
destruktif dan berbahaya seperti itu kita terima tanpa
reserve ?
Secara syar’i, umat Islam diharamkan mengadopsi
nasionalisme karena nasionalisme bertentangan dengan
prinsip kesatuan umat yang diwajibkan oleh Islam. Kesatuan
umat Islam wajib didasarkan pada ikatan aqidah, bukan
ikatan kebangsaan, seperti nasionalisme. Allah SWT
berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang beriman adalah
bersaudara.â€​(QS Al Hujurat : 13)
Ayat di atas menunjukan bahwa Umat Islam adalah
bersaudara (ibarat satu tubuh), yang diikat oleh kesamaan
aqidah Islamiyah (iman), bukan oleh kesamaan bangsa.
Rasulullah SAW bahkan mengharamkan ikatan ‘ashabiyah
(fanatisme golongan), yaitu setiap ikatan pemersatu yang
bertentangan dengan Islam, termasuk nasionalisme :
“Tidak tergolong umatku orang yang menyerukan
ashabiyah (fanatisme golongan, seperti nasionalisme). (HR.
Abu Dawud)
Jelaslah, ikatan yang layak di antara umat Islam hanyalah
ikatan keimanan. Bukan ikatan kebangsaan. Sebagai
perwujudannya dalam realitas, Islam mewajibkan umatnya
untuk hidup di bawah satu kepemimpinan (Khilafah
Islamiyah). Haram bagi mereka tercerai-berai di bawah
pimpinan yang lebih dari satu. Rasulullah SAW bersabda :
“Jika dibai’at dua orang khalifah, maka bunuhlah
yang terakhir dari keduanya.â€​(HR. Muslim).
khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 4/4
Rasulullah SAW bersabda pula :
“Barangsiapa datang kepada kalian, sedangkan urusan
kalian terhimpun pada satu orang laki-laki (seorang
Khalifah), dia (orang yang datang itu) hendak memecah
kesatuan kalian dan menceraiberaikan jamaah kalian, maka
bunuhlah dia.â€​(HR. Muslim)
Dalam Piagam Madinah (Watsiqah Al-Madinah) disebutkan
identitas Umat Islam sebagai umat yang satu :
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Ini adalah kitab (perjanjian) dari Muhammad
Nabi SAW antara orang-orang mu`min dan muslim dari
golongan Quraisy dan Yatsrib…: ‘Sesungguhnya mereka
adalah umat yang satu (ummah wahidah), yang berbeda
dengan orang-orang lain …â€​(Lihat Sirah Ibnu Hisyam, Juz
II hal. 119).
Nash-nash seperti di atas dengan jelas menunjukkan adanya
kewajiban umat untuk bersatu, di bawah satu negara
Khilafah. Tidak dibenarkan umat memiliki lebih dari seorang
khalifah (imam). Abdurrahman Al Jaziri menjelaskan
pendirian empat imam madzhab yang saleh sebagai berikut:
“Para imam (Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi’i, dan
Ahmad) –rahimahumulah— bersepakat pula bahwa Umat
Islam tidak boleh pada waktu yang sama di seluruh dunia
mempunyai dua Imam (Khalifah), baik keduanya sepakat
maupun bertentangan.â€​(Abdurrahman Al-Jaziri, Al- Fiqh â
€˜Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah, Juz V/308).
Berdasarkan hal ini, sudah saatnya Umat Islam menyadari
kontradiksi nasionalisme dengan norma Islam di atas.
Mereka hendaknya menyikapi nasionalisme dengan tegas,
yaitu membuang nasionalisme ke tempat sampah. Sebab
nasionalisme memang ide najis (kufur) dan terbukti tidak
ada gunanya bagi umat Islam. Apa gunanya ide yang absurd
dan kosong ? Apa gunanya ide yang membuat umat Islam
terpecah-belah ? Apa gunanya ide yang membuat kita terus
dijajah dan dieksploitir oleh kaum penjajah yang kafir ?
Karena itu, sekali lagi marilah kita buang nasionalisme yang
destruktif itu ! Mari kita kuburkan nasionalisme yang hanya
melanggengkan penjajahan kafir atas kita ! Marilah kita
kembali kepada ajaran Islam yang murni, yakni kembali
kepada ikatan (rabithah) keimanan, bukan ikatan
nasionalisme yang palsu dan rapuh. Marilah kita berusaha
untuk mewujudkan ikatan yang suci itu dalam bentuk satu
institusi politik pemersatu umat Islam di seluruh penjuru
dunia, yakni negara Khilafah Islamiyah. [ ].
Sumber:
http://www.myquran.org/forum/archive/index.php/t-
7415.html
Last Updated ( Sunday, 18 December 2005 )
< Prev Next >
[ Back ]
top of page
© 2013 House of Khilafah
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

โครงสร้าง
โครงสร้างโครงสร้าง
โครงสร้างpreedasak
 
система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...
система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...
система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...channa1971
 
Museo mizuta estudio sumo - tm
Museo mizuta estudio sumo - tmMuseo mizuta estudio sumo - tm
Museo mizuta estudio sumo - tmarq_d_d
 
Lineaarinen optimointi: teoriaa
Lineaarinen optimointi: teoriaaLineaarinen optimointi: teoriaa
Lineaarinen optimointi: teoriaaSari Piisi
 

Andere mochten auch (7)

โครงสร้าง
โครงสร้างโครงสร้าง
โครงสร้าง
 
система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...
система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...
система работы первичной организации росто (досааф) моусош № 63 по военно пат...
 
Qs slide
Qs slideQs slide
Qs slide
 
Publicidad
PublicidadPublicidad
Publicidad
 
Museo mizuta estudio sumo - tm
Museo mizuta estudio sumo - tmMuseo mizuta estudio sumo - tm
Museo mizuta estudio sumo - tm
 
Lineaarinen optimointi: teoriaa
Lineaarinen optimointi: teoriaaLineaarinen optimointi: teoriaa
Lineaarinen optimointi: teoriaa
 
Informe Access
Informe AccessInforme Access
Informe Access
 

Ähnlich wie Nasionalisme itu Sampah

92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemudaEric Galih
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politikabdul rouf
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIKuliahMandiri.org
 
4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.pptPkuGontor1
 
Nasionalisme kita
Nasionalisme kitaNasionalisme kita
Nasionalisme kitaIndra Jaya
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaWashfa Aulia
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeIsaka Yoga
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Dian Anisa Putri
 
Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiDzikriani Yugi
 
Obsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwah
Obsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwahObsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwah
Obsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwahAMIR HAMZAH
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasilaSatrio Adi
 
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSuardi Al-Bukhari
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxdevvypertiwi
 
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...Episteme IAIN Tulungagung
 
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)DPK GmnI FISIP Undip
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismeAidha Mariza
 

Ähnlich wie Nasionalisme itu Sampah (20)

Seputar Nasionalisme
Seputar NasionalismeSeputar Nasionalisme
Seputar Nasionalisme
 
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
92 e96358d01 refleksi sumpah pemuda
 
Sejarah Nasionalisme
Sejarah NasionalismeSejarah Nasionalisme
Sejarah Nasionalisme
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
 
Nation State dan Khilafah
Nation State dan KhilafahNation State dan Khilafah
Nation State dan Khilafah
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
 
Makalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaanMakalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaan
 
4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt
 
Nasionalisme kita
Nasionalisme kitaNasionalisme kita
Nasionalisme kita
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 
Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasi
 
Obsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwah
Obsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwahObsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwah
Obsesi 12-nasionalisme-vs-ukhuwah
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
 
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
 
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
 

Mehr von Alat_Survey_Pemetaan

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalAlat_Survey_Pemetaan
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...Alat_Survey_Pemetaan
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Alat_Survey_Pemetaan
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Alat_Survey_Pemetaan
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahAlat_Survey_Pemetaan
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraAlat_Survey_Pemetaan
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HAlat_Survey_Pemetaan
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianAlat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeAlat_Survey_Pemetaan
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Alat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaAlat_Survey_Pemetaan
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamAlat_Survey_Pemetaan
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Alat_Survey_Pemetaan
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Alat_Survey_Pemetaan
 
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap KhilafahMuktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap KhilafahAlat_Survey_Pemetaan
 

Mehr von Alat_Survey_Pemetaan (20)

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
 
Nasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsaNasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsa
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalisme
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
 
Menggugat Toleransi
Menggugat ToleransiMenggugat Toleransi
Menggugat Toleransi
 
Islam dan peradaban barat
Islam dan peradaban baratIslam dan peradaban barat
Islam dan peradaban barat
 
Seputar Sekularisme
Seputar SekularismeSeputar Sekularisme
Seputar Sekularisme
 
Nasionalisme itu konyol
Nasionalisme itu konyolNasionalisme itu konyol
Nasionalisme itu konyol
 
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap KhilafahMuktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
 

Kürzlich hochgeladen

,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxnursamsi40
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 

Kürzlich hochgeladen (20)

,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 

Nasionalisme itu Sampah

  • 1. khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 1/4 search... Home Tentang Kami Kontak kami Guestbook Search Sunday, 28 April 2013 Menu Utama HOME REDAKTUR Editorial Flashnews / Dari kami BERITA Terbaru Politik Lain Lain ARTIKEL Siyasah Ekonomi Pemikiran Nafsiyyah Aqidah Tsaqofah Seluruh Katagori Search Links News Feeds TENTANG KAMI KALENDER ACARA KEGIATAN Konsultasi Ma'had Liputan Kegiatan Hubungi Kami Anggota / Member 23495 registered 14 today 14 this week 2083 this month Last: anhvfrp Statistics Members: 23495 News: 810 Web Links: 2 MEMBUANG NASIONALISME KE TEMPAT SAMPAH Written by Redaksi Thursday, 13 October 2005 Oleh : Muhammad Shiddiq Al-Jawi Kondisi umat Islam saat ini sangat memilukan. Mereka yang jumlahnya 1 milyar lebih terpecah-belah menjadi 57 negara berdasarkan nasionalisme dalam format negara-bangsa (nation-state). Bahkan mungkin jumlah ini akan bertambah, seiring dengan upaya dan rekayasa licik dari penjajah Barat pimpinan AS untuk semakin mencerai-beraikan berbagai negara di dunia, dengan gerakan separatisme dan prinsip â €œmenentukan nasib sendiriâ€​(right of self determinism) melalui legitimasi PBB yang disetir AS. Kasus lepasnya Timor Timur dari Indonesia adalah contoh yang amat telanjang di hadapan mata kita. Kondisi cerai-berai ini dengan sendirinya membuat umat menjadi lemah dan ringkih sehingga mudah untuk dikendalikan dan dijajah oleh negara-negara imperialis. Prinsip “devide et imperaâ€​(Arab : farriq tasud) ternyata belum berakhir. Penjajahan yang dulu dilakukan secara langsung dengan pendudukan militer, kini telah bersalin rupa menjadi penjajahan gaya baru yang lebih halus dan canggih. Di bidang ekonomi, Barat menerapkan pemberian utang luar negeri, privatisasi, globalisasi, pengembangan pasar modal, dan sebagainya. Di bidang budaya, Barat mengekspor liberalisme melalui film, lagu, novel, radio, musik, dan lain- lain. Di bidang politik, Barat memaksakan ide masyarakat madani (civil society), demokrasi, hak asasi manusia (HAM), pluralisme, dan lain-lainnya. Bentuk-bentuk penjajahan gaya baru ini dapat berlangsung, karena kondisi umat yang terpecah-belah tadi. Nasionalisme, dengan demikian, dapat ditunjuk sebagai salah satu biang keladi atau biang kerok perpecahan dan keterpurukan umat yang dahsyat di bawah tindasan imperialisme Barat gaya baru tersebut. Maka dari itu, salah besar kalau umat Islam terus mengagung-agungkan ide kafir itu, atau menganggapnya sebagai ide sakral yang tidak boleh dibantah. Padahal, faktanya, nasionalisme telah menghancur-leburkan persatuan umat Islam. Maka, Umat Islam harus segera mengambil sikap tegas terhadap ide rusak ini dengan menolak dan mengikis habis ide ini dari benak mereka. Jika tidak, neo-imperialisme Barat akan terus berlangsung dan umat pun akan tetap terseok-seok menjalani pinggir-pinggir peradaban secara nista di bawah telapak kaki para penjajah yang kafir. Absurditas Nasionalisme Nasionalisme merupakan suatu ikatan untuk mempersatukan sekelompok manusia berdasarkan kesamaan identitas sebagai sebuah “bangsaâ€​. Pengertian “bangsaâ€​ini, pada praktiknya sangat luas dan kadang malah bersifat imajiner. Kesamaan “bangsaâ€​kadang bisa berarti kesamaan ras, budaya, bahasa, sejarah, dan sebagainya. Dalam wacana ilmu politik mutakhir, pengertian “bangsaâ €​lebih bersifat imajinatif (Benedict Anderson, 1999). Penduduk pesisir timur Sumatera (yang berâ€​bangsaâ€​ Indonesia) sebenarnya bukan hanya dekat secara fisik Flash News Assalamu'alaikum wr wb Untuk memberi komentar, tanggapan, atau ingin berkonsultasi, silakan kirim e-mail ke : shiddiq_aljawi@yahoo.com. Atau ke nomor hp : 081- 3287-44133. Popular BAITUL MAL TINJAUAN HISTORIS DAN KONSEP IDEALNYA DASAR-DASAR INTELIJEN (BAGIAN 1) DASAR-DASAR INTELIJEN OLEH : LETJEND (PURN) ZA MAULANI (MANTAN KEPALA BAKIN) MEMAHAMI KARAKTER SALAFI KITAB BARU HIZBUT TAHRIR:
  • 2. khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 2/4 dengan penduduk di Semenanjung Malaysia sebelah barat (yang berâ€​bangsaâ€​Malaysia), yang hanya dipisahkan oleh Selat Malaka. Mereka pun satu suku, sehingga mereka bisa saling memahami ucapan dan adat masing-masing. Tetapi, mereka “mengimajinasiâ€​sebagai bangsa yang berbeda, dan saling menganggap sebagai bangsa asing. Sebaliknya penduduk Sumatera, yang sama sekali tidak memiliki kesamaan bahasa ibu dan kesukuan dengan orang Ambon, ternyata telah “mengimajinasiâ€​ sebagai satu â €œbangsaâ€​ dengan orang Ambon. Di sinilah letak absurdnya nasionalisme. Yang “samaâ€​bisa menjadi â €œbangsaâ€​yang berbeda, sementara yang “tidak samaâ€​bisa menjadi satu “bangsaâ€​. Karena itulah, nasionalisme sesungguhnya adalah ide absurd, tidak mengandung suatu hakikat pengertian yang pasti. Nasionalisme adalah ide yang kosong dari makna- makna yang konkret. Nasionalisme lebih mengandalkan sentimen atau emosi yang semu, yang dibangkitkan sewaktu-waktu sesuai dengan hawa nafsu dan kepentingan sempit penguasa. Nasionalisme tidak bertolak dari ide yang lahir melalui proses berpikir yang benar dan sadar. Maka dari itu, nasionalisme bukan ide yang layak untuk membangkitkan umat manusia. Sebab dalam suatu kebangkitan, diperlukan suatu pemikiran yang menyeluruh (fikrah kulliyah) tentang kehidupan, alam semesta, dan manusia; serta pemikiran tentang pengaturan kehidupan yang lahir dari pemikiran menyeluruh itu untuk memecahkan problem-problem manusia (Taqiyuddin An-Nabhani, 1953). Pemikiran seperti inilah yang dapat membangkitkan manusia. Sebab dia memiliki konsep-konsep yang menerangkan makna keberadaan manusia dalam kehidupan, menjelaskan pandangan hidup serta jenis peradaban, masyarakat, dan nilai-nilai dasar kehidupan. Ini semua diperlukan untuk sebuah kebangkitan, yang faktanya, tidak dimiliki oleh nasionalisme (Abdus Sami’ Hamid, 1998) Masuknya Nasionalisme di Dunia Islam Umat Islam tak pernah mengenal paham nasionalisme dalam sejarahnya yang panjang selama 10 abad, hingga adanya upaya imperialis untuk memecah-belah negara Khilafah pada abad ke-17 M. Mereka melancarkan serangan pemikiran melalui para misionaris dan merekayasa partai- partai politik rahasia untuk menyebarluaskan paham nasionalisme dan patriotisme. Banyak kelompok misionaris â €“sebagian besarnya dari Inggris, Perancis, dan Amerika-- didirikan sepanjang abad ke-17, 18, dan 19 M untuk menjalankan misi tersebut. Namun hingga saat itu upaya mereka belum berhasil. Barulah pada tahun 1857, penjajah mulai memetik kesuksesan tatkala berdiri Masyarakat Ilmiah Syiria (Syrian Scientific Society) yang menyerukan nasionalisme Arab. Sebuah sekolah misionaris terkemuka --dengan nama Al- Madrasah Al-Wataniyah-- didirikan di Syiria oleh Butros Al- Bustani, seorang Kristen Arab (Maronit). Nama sekolah ini menyimbolkan esensi misi Al-Bustani, yakni paham patriotisme (cinta tanah air, hubb al-wathan). Langkah serupa terjadi di Mesir, ketika Rifa'ah Badawi Rafi' At Tahtawi (w. 1873 M) mempropagandakan patriotisme dan sekularisme. Setelah itu, berdirilah beberapa partai politik yang berbasis paham nasionalisme, misalnya partai Turki Muda (Turkiya Al Fata) di Istanbul. Partai ini didirikan untuk mengarahkan gerak para nasionalis Turki. Kaum misionaris kemudian memiliki kekuatan riil di belakang partai-partai politik ini dan menjadikannya sebagai sarana untuk menghancurkan Khilafah (Syaikh Afif Az-Zain, 1993). Sepanjang masa kemerosotan Khilafah Utsmaniyah, kaum kafir berhimpun bersama, pertama kali dengan perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 ketika Inggris dan Perancis
  • 3. khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 3/4 merencanakan untuk membagi-bagi wilayah negara Khilafah. Kemudian pada 1923, dalam Perjanjian Versailles dan Lausanne, rencana itu mulai diimplementasikan. Dari sinilah lahir negara-negara Irak, Syria, Palestina, Lebanon, dan Transjordan. Semuanya ada di bawah mandat Inggris, kecuali Syria dan Lebanon yang ada di bawah Perancis. Hal ini kemudian diikuti dengan upaya Inggris untuk merekayasa lahirnya Pakistan. Jadi, semua negara- bangsa ini tiada lain adalah hasil rekayasa Barat yang ada di bawah mandat mereka (Taqiyuddin An-Nabhani, 1994; Ali Muhammad Jarisyah & Muhammad Syarif, 1992) Lahirnya Indonesia juga tak lepas dari rekayasa penjajah menyebarkan nasionalisme di Dunia Islam. Hal itu dapat dirunut sejak berdirinya negara-negara bangsa di Eropa pada abad ke-19. Perubahan di Eropa ini, dan juga adanya persaingan yang hebat antara kekuatan-kekuatan kolonialis Eropa di Asia Tenggara pada paruh kedua abad ke-19, menimbulkan dampak politis terhadap negara-negara jajahan Eropa, termasuk Hinda Belanda. Dampak monumentalnya adalah dicanangkannya Politik Etis pada tahun 1901. Kebijakan ini pada gilirannya membuka kesempatan bagi pribumi untuk mendapatkan pendidikan Barat. Melalui pendidikan Barat inilah paham nasionalisme dan patriotisme menginfiltrasi ke tubuh umat Islam di Hindia Belanda, yang selanjutnya mengilhami dan menjiwai lahirnya berbagai pergerakan nasional di Indonesia, Boedi Utomo, Jong Java, Jong Sumatra, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan sejenisnya (Hasyim Wahid dkk, 2000). Menyikapi Nasionalisme Berdasarkan tinjauan filosofis dan historis di atas, dapat kita pahami mengapa Islam menentang dan menolak ide nasionalisme itu. Sebab nasionalisme sebenarnya adalah ide kosong dan tidak layak untuk membangkitkan manusia. Nasionalisme dalam sejarahnya dan konteks kekinian juga terbukti telah membawa kemudharatan, penderitaan, dan kesengsaraan umat manusia. Apakah masuk akal ide destruktif dan berbahaya seperti itu kita terima tanpa reserve ? Secara syar’i, umat Islam diharamkan mengadopsi nasionalisme karena nasionalisme bertentangan dengan prinsip kesatuan umat yang diwajibkan oleh Islam. Kesatuan umat Islam wajib didasarkan pada ikatan aqidah, bukan ikatan kebangsaan, seperti nasionalisme. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang beriman adalah bersaudara.â€​(QS Al Hujurat : 13) Ayat di atas menunjukan bahwa Umat Islam adalah bersaudara (ibarat satu tubuh), yang diikat oleh kesamaan aqidah Islamiyah (iman), bukan oleh kesamaan bangsa. Rasulullah SAW bahkan mengharamkan ikatan ‘ashabiyah (fanatisme golongan), yaitu setiap ikatan pemersatu yang bertentangan dengan Islam, termasuk nasionalisme : “Tidak tergolong umatku orang yang menyerukan ashabiyah (fanatisme golongan, seperti nasionalisme). (HR. Abu Dawud) Jelaslah, ikatan yang layak di antara umat Islam hanyalah ikatan keimanan. Bukan ikatan kebangsaan. Sebagai perwujudannya dalam realitas, Islam mewajibkan umatnya untuk hidup di bawah satu kepemimpinan (Khilafah Islamiyah). Haram bagi mereka tercerai-berai di bawah pimpinan yang lebih dari satu. Rasulullah SAW bersabda : “Jika dibai’at dua orang khalifah, maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya.â€​(HR. Muslim).
  • 4. khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=14 4/4 Rasulullah SAW bersabda pula : “Barangsiapa datang kepada kalian, sedangkan urusan kalian terhimpun pada satu orang laki-laki (seorang Khalifah), dia (orang yang datang itu) hendak memecah kesatuan kalian dan menceraiberaikan jamaah kalian, maka bunuhlah dia.â€​(HR. Muslim) Dalam Piagam Madinah (Watsiqah Al-Madinah) disebutkan identitas Umat Islam sebagai umat yang satu : “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah kitab (perjanjian) dari Muhammad Nabi SAW antara orang-orang mu`min dan muslim dari golongan Quraisy dan Yatsrib…: ‘Sesungguhnya mereka adalah umat yang satu (ummah wahidah), yang berbeda dengan orang-orang lain …â€​(Lihat Sirah Ibnu Hisyam, Juz II hal. 119). Nash-nash seperti di atas dengan jelas menunjukkan adanya kewajiban umat untuk bersatu, di bawah satu negara Khilafah. Tidak dibenarkan umat memiliki lebih dari seorang khalifah (imam). Abdurrahman Al Jaziri menjelaskan pendirian empat imam madzhab yang saleh sebagai berikut: “Para imam (Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi’i, dan Ahmad) –rahimahumulah— bersepakat pula bahwa Umat Islam tidak boleh pada waktu yang sama di seluruh dunia mempunyai dua Imam (Khalifah), baik keduanya sepakat maupun bertentangan.â€​(Abdurrahman Al-Jaziri, Al- Fiqh â €˜Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah, Juz V/308). Berdasarkan hal ini, sudah saatnya Umat Islam menyadari kontradiksi nasionalisme dengan norma Islam di atas. Mereka hendaknya menyikapi nasionalisme dengan tegas, yaitu membuang nasionalisme ke tempat sampah. Sebab nasionalisme memang ide najis (kufur) dan terbukti tidak ada gunanya bagi umat Islam. Apa gunanya ide yang absurd dan kosong ? Apa gunanya ide yang membuat umat Islam terpecah-belah ? Apa gunanya ide yang membuat kita terus dijajah dan dieksploitir oleh kaum penjajah yang kafir ? Karena itu, sekali lagi marilah kita buang nasionalisme yang destruktif itu ! Mari kita kuburkan nasionalisme yang hanya melanggengkan penjajahan kafir atas kita ! Marilah kita kembali kepada ajaran Islam yang murni, yakni kembali kepada ikatan (rabithah) keimanan, bukan ikatan nasionalisme yang palsu dan rapuh. Marilah kita berusaha untuk mewujudkan ikatan yang suci itu dalam bentuk satu institusi politik pemersatu umat Islam di seluruh penjuru dunia, yakni negara Khilafah Islamiyah. [ ]. Sumber: http://www.myquran.org/forum/archive/index.php/t- 7415.html Last Updated ( Sunday, 18 December 2005 ) < Prev Next > [ Back ] top of page © 2013 House of Khilafah Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.