SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
MEWASPADAI TREND LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL,
DAN TRANSGENDER) SEBAGAI BENTUK KENAKALAN
REMAJA DI ERA WESTERNISASI
Karya Tulis Ilmiah
Disusun untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional SMA/Sederajat
Lembaga Penelitian (Lemlit) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
NANDA NAJIH HABIBIL AFIF
NIS. 094790
SMA DARUL ULUM 2 UNGGULAN BPPT RSBI
Komplek Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang Jawa Timur
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini telah diterima dan disahkan oleh a.n. Waka
Kurikulum I SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI Jombang guna mengikuti
lomba karya tulis ilmiah nasional SMA/sederajat yang diadakan oleh Lembaga
Penelitian (Lemlit) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011.
Nama : Nanda Najih Habibil Afif
Nomor Induk Siswa (NIS): 094790
Kelas : XII IPA 3
Judul Karya Tulis Ilmiah : Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual,
dan Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan Remaja
di Era Westernisasi
Jombang, 24 Juli 2011
Guru Pembimbing
Muhammad Ali Mashur, S.Si
Mengetahui,
a.n. Kepala Sekolah
Waka Kurikulum I
Didik Sadianto, S.Pd
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Mewaspadai Trend
LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan
Remaja di Era Westernisasi” untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah
SMA/sederajat yang diadakan oleh Lembaga Penelitian (Lemlit) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2011.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penulisan, terutama:
1. Kaseri, S.Pd, selaku kepala SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI
Jombang.
2. Muhammad Ali Mashur, S.Si, selaku pembina dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini.
3. Ayah, ibu, dan kakak yang telah banyak memberi dukungan moral, material,
dan spiritual.
4. Teman-teman semuanya, khususnya kelas XII IPA 3 dan Generasi 16
(Reenable) yang telah memberi semangat kepada Penulis.
Penulis menyadari penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak Penulis butuhkan guna penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jombang, 23 Juli 2011
Penulis
iii
ABSTRAK
Afif, Nanda Najih Habibil. 2011. Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay,
Biseksual, dan Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era
Westernisasi. Pembina: Muhammad Ali Mashur, S.Si
Kenakalan remaja merupakan aktivitas dalam salah satu fase
perkembangan manusia yang dianggap menyimpang dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat. Fenomena tersebut disebabkan oleh kesalahan pola
belajar dari proses interaksi sosial dalam rangka mencari jati diri remaja. Contoh
kenakalan remaja yang umum dilakukan dan ditemukan adalah membolos sekolah
dan, keluyuran, dan menonton film porno. Seiring dengan perkembangan
teknologi, arus westernisasi memang sulit difilter. Salah satu budaya barat yang
masuk di Indonesia adalah LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).
Ironisnya, budaya ini telah menjadi trend dan mulai merambah dunia remaja
sebagai generasi penerus bangsa dalam konteks kenakalan remaja. Hal ini menjadi
salah satu penyebab peningkatan LGBT di Indonesia yang rendah disadari
masyarakat.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui indikator
remaja telah mengikuti trend LGBT dan memberikan langkah-langkah dalam
rangka mewaspadai trend LGBT. Penulisan karya tulis ilmiah ini meliputi tiga
tahap. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode kepustakaan, observasi,
dan menyimak. Pada tahap analisis data digunakan metode induktif, deduktif, dan
deskriptif, sedangkan pada tahap hasil analisis data digunakan metode deskriptif.
Dari hasil dari penulisan karya tulis ini dapat diketahui bahwa indikator
remaja telah mengikuti trend LGBT dapat dilihat dari segi busana dan aksesori,
tingkah laku, cara bergaul, dan pola pikir. Trend lesbian akan cenderung
maskulin, trend gay condong ke arah feminin, trend biseksual memiliki orientasi
seksual pada dua gender sekaligus, trend transgender merupakan perpaduan gay
dengan biseksual (putra) dan lesbian dengan biseksual (putri).
Kata kunci: LGBT, kenakalan, remaja, westernisasi
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul..................................................................................................... i
Halaman Pengesahan.......................................................................................... ii
Kata Pengantar.................................................................................................... iii
Abstrak................................................................................................................ iv
Daftar Isi.............................................................................................................. v
Daftar Tabel........................................................................................................ vii
Daftar Diagram.................................................................................................... viii
Daftar Lampiran.................................................................................................. ix
Bab I Pendahuluan.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah................................................................................ 3
1.3 Rumusan Masalah............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................. 4
Bab II Kajian Pustaka.......................................................................................... 5
2.1 Kenakalan Remaja............................................................................. 5
2.2 Westernisasi...................................................................................... 7
2.3 LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)......................... 8
2.4 Trend LGBT ..................................................................................... 9
2.4.1 Terapi Gender................................................................................. 10
Bab III Metodologi Penelitian............................................................................. 12
3.1 Tahap Pengumpulan Data.................................................................... 12
3.2 Tahap Analisa Data............................................................................. 12
3.3 Tahap Hasil Analisa Data................................................................... 13
Bab IV Pembahasan............................................................................................ 14
4.1 Indikator Remaja Telah Mengikuti Trend LGBT (Lesbian, Gay,
iiiii Biseksual, dan Transgender)............................................................. 15
v
4.2 Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan
…..Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era
,,,,,,Westernisasi...................................................................................... 16
Bab V Penutup.................................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan................................................................................ 19
5.2 Saran........................................................................................... 19
Daftar Pustaka..................................................................................................... x
Lampiran............................................................................................................. xi
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Bentuk-bentuk kenakalan remaja....................................................... 6
vii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1. Tingkat LGBT dalam kehidupan masyarakat............................... 16
Diagram 4.2. Proporsi komponen utama masyarakat yang berperan dalam
……………..mewaspadai intervensi trend LGBT pada remaja......................... 16
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I – Budaya dan trend LGBT............................................................... xi
Lampiran II – Biodata Penulis............................................................................ xii
Lampiran III – Biodata Pembimbing.................................................................. xiii
ix
1 Masngudin telah melakukan penelitian terhadap kenakalan remaja. Penelitian yang dilakukakan
merupakan koalisi dengan Puslitbang UKS Badan Latbang Sosial Indonesia. (Masngudin. 2011.
Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan Keberfungsian Sosial
Keluarga. http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/ Masngudin_
files/filelist.xml) (diakses pada tanggal 21 Juni 2011).
2 Konsep dasar westernisasi ini tersirat dalam buku eksplorasi sosiologi yang dikarang oleh Puline
Pudjiastiti. (Pudjiastiti, Puline. 2007. Sosiologi untuk SMA kelas X. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kenakalan remaja merupakan aktivitas dalam perkembangan manusia
yang dianggap menyimpang dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Fenomena ini umumnya terjadi pada usia 10-17 tahun. Kenakalan
remaja dapat disebabkan oleh pergaulan yang tidak sehat, kurangnya kasih sayang
dan perhatian orang tua, dan emosi remaja yang labil.
Pada dasarnya kenakalan remaja merupakan kesalahan pola belajar dari
proses interaksi sosial dalam rangka mencari jati diri remaja. Bentuk kenakalan
remaja yang umum dilakukan di Indonesia adalah membolos sekolah, perkelahian
antar sekolah, menonton film porno, keluyuran, dan begadang tanpa tujuan.
Bahkan bentuk kenakalan remaja yang telah melanggar undang-undang kriminal
seperti mencuri, mencopet, menodong, aborsi, dan penggunaan narkotika sering di
jumpai sebagai kasus yang mewarnai dunia remaja Indonesia. Bentuk-bentuk
kenakalan remaja tersebut merupakan beberapa contoh yang sering dilakukan dan
telah mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak sebagai upaya preventasi
dan rehabilitasi1
.
Westernisasi merupakan proses presipitasi dan implementasi budaya
negara barat/eropa tanpa adanya filter yang ketat2
. Pancasila merupakan filter
sekaligus patokan ideologi yang seharusnya dipakai dalam proses penerimaan
budaya bangsa lain. Faktanya, Pancasila hanya dianggap masyarakat sebagai
formalitas dasar negara dan salah satu simbol dari sisi historis perjuangan
1
3 Dikutip dari ringkasan siaran radio Belanda-Indonesia. (Radio Nederland Wereldomroep. 2011.
http://cdn.radionetherlands.nl/data/files/wereldomroep_ favicon.ico) (diakses tanggal 21 Juli 2011).
4 Dikutip dari penjelasan tutorial civic education dalam rangka memperjelas sejarah pancasila,
ideologi Indonesia, dimensi ideologi, dan budaya asli Indonesia. (Hermin. 2011. Sejarah Pancasila.
Terpadu karangan Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Penerbit Erlangga).
5 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas
IPSK. Jombang: Smulandu2).
kemerdekaan Indonesia. Masyarakat dinilai masih sangat rendah dalam memaknai
dan mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila. Hal ini mengakibatkan westernisasi
mudah terjadi di Indonesia yang mengakibatkan remaja sebagai generasi emas
penerus bangsa kehilangan jati dirinya dan tergerus oleh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kaidah ideologi Indonesia. Salah satu budaya negara barat yang
masuk dalam arus westernisasi adalah LGBT.
LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan salah satu
budaya negara barat yang menghargai dan menghormati penyimpangan dalam hal
orientasi seksual. Bentuk dari penyimpangan orientasi seksual LGBT adalah
menyukai sesama gender, menyukai dua gender sekaligus, dan mengganti gender
asli dengan lawan gendernya. Negara barat seperti Belanda telah mengesahkan
aksi tersebut dalam undang-undang pernikahan negara3
. Fenomena ini tentu
sangat bertentangan dengan budaya asli Indonesia yang menjunjung tinggi harkat
dan martabat yang dilandasi nilai kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa4
.
Ironisnya, saat ini remaja Indonesia mulai menganggap hal tersebut
sebagai fenomena yang wajar dan lumrah dijumpai di Indonesia. Beberapa opini
yang diutarakan remaja menyebutkan bahwa LGBT merupakan gaya masa kini
yang umum terjadi di negara maju. Pemikiran demikian menimbulkan pola
pemikiran remaja yang menganggap LGBT sebagai trend dan tindakan wajar. Hal
ini ditunjukkan oleh beberapa fenomena, diantaranya remaja putra yang memakai
pernak-pernik remaja putri, remaja putri yang bergaya seperti remaja putra,
bermesraan dengan sesama jenis, dan maraknya presenter dan artis program TV
remaja yang berkedok transgender.
Peningkatan jumlah LGBT di Indonesia juga disebabkan oleh faktor
remaja yang mengikuti trend LGBT sebagai dampak westernisasi5
. Namun pada
akhirnya trend tersebut berlanjut menuju aktivitas terlarang, yaitu hubungan seks
2
antar sesama jenis. Inilah salah satu faktor meningkatnya jumlah LGBT di
Indonesia yang disebabkan oleh kenakalan remaja, namun jarang disadari
masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk mengkaji trend LGBT
yang telah mengintervensi remaja Indonesia guna mewaspadai keberadaannya
sebagai salah satu kenakalan remaja di era westernisasi.
1.2 Batasan Masalah
Penulisan karya tulis ilmiah ini terbatas dalam pembahasan masalah
mengenai tanda-tanda remaja yang telah mengikuti trend LGBT (lesbian, gay,
biseksual, dan transgender) dan langkah-langkah dalam mewaspadai trend LGBT
sebagai bentuk kenakalan remaja di era westernisasi.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Bagaimana indikator remaja telah mengikuti trend LGBT (lesbian, gay,
biseksual, dan transgender) sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja di
era weseternisasi?
2. Bagaimana langkah-langkah mewaspadai trend LGBT (lesbian, gay,
biseksual, dan transgender) sebagai bentuk kenakalan remaja di era
westernisasi?
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Mengetahui indikator remaja telah mengikuti trend LGBT (lesbian, gay,
biseksual, dan transgender) sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja di
era weseternisasi.
2. Mengetahui langkah-langkah mewaspadai trend LGBT (lesbian, gay,
biseksual, dan transgender) sebagai bentuk kenakalan remaja di era
westernisasi.
3
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini secara teoristis dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya mewaspadai trend LGBT
(lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sebagai bentuk kenakalan remaja di era
westernisasi. Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini secara praktis
adalah:
1. Mengendalikan peningkatan jumlah kasus kenakalan remaja di Indonesia.
2. Membatasi jumlah LGBT di Indonesia yang disebabkan oleh pola
pergaulan yang salah pada komunitas remaja.
3. Menjadi salah satu dari solusi kasus degradasi moral remaja sebagai upaya
preventasi generasi penerus bangsa dari tindakan-tindakan yang tidak
sesuai dengan kebudayaan, kepribadian, dan tata krama bangsa Indonesia.
4. Menjaga budaya dan tata krama yang telah lama tertanam pada jiwa
bangsa Indonesia agar tidak rusak akibat arus westernisasi.
4
6 Cacat Sosial merupakan pengibaratan yang dikemukakan oleh Kartono terhadap proses sosialisasi
remaja yang tidak sempurna sebagai persiapan menuju kehidupan di masa dewasa. (Kartono,
Kartini. 1986. Psikologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali).
7 Masngudin mengungkapkan hal ini berdasarkan isi dari Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku pedoman
8. (Masngudin. 2011. Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan
Keberfungsian Sosial Keluarga. http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/
Masngudin_files/filelist.xml) (diakses pada tanggal 21 Juni 2011).
8 Perbuatan amoral berarti tidak sesuai dengan tata moral di masyarakat. (Gunarsa, Singgih D., dkk.
1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya).
9 Tiga tingkatan kenakalan remaja ini sering digunakan sebagai dasar penelitian sosial anak cacat
sosial yang dilakukan oleh Badan Latbang Sosial Indonesia. (Sartono, Suwarniyati. 1985.
Pengukuran Sikap Masyarakat terhadap Kenakalan Remaja di DKI Jakarta. Jakarta: laporan
penelitian UI.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kenakalan Remaja
Pada dasarnya kenakalan remaja merupakan bentuk perilaku remaja yang
tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakatnya. Remaja nakal
disebut pula sebagai remaja cacat sosial6
. Mereka menderita cacat mental yang
disebabkan oleh pengaruh sosial, sehingga perilaku mereka dinilai oleh sebagai
suatu kelainan. Kenakalan remaja dapat disebut sebagai kelainan tingkah
laku/tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama,
dan ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat7
.
Ditinjau dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua
kelompok, yaitu bersifat amoral tidak melanggar hukum dan amoral melanggar
hukum8
. Menurut bentuknya, kenakalan remaja dibagi dalam tiga tingkatan9
.
Tingkatan pertama adalah kenakalan biasa seperti berkelahi, keluyuran, membolos
sekolah, dan pergi dari rumah tanpa pamit. Tingkatan kedua yaitu kenakalan yang
menjurus pada pelanggaran dan kejahatan pidana ringan seperti mengendarai
mobil tanpa SIM dan mengambil barang orang tua milik orang lain tanpa izin.
Tingkatan ketiga adalah kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika,
hubungan seks di luar nikah, dan pemerkosaan.
Normal tidaknya kenakalan sebagai bentuk perilaku menyimpang telah
dijelaskan oleh Emile Durkheim, bahwa perilaku menyimpang atau jahat pada
5
10 Masngudin. 2011. Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan
Keberfungsian Sosial Keluarga. http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/
Masngudin_files/filelist.xml (diakses pada tanggal 21 Juni 2011).
11 Dalam “Rules of Sociological Method” maksud batas-batas tertentu kenakalan adalah perilaku yang
normal. Hal ini dikarenakan tidak memungkinkan untuk menghapus perilaku tersebut secara tuntas.
(Soekanto, Soerjono. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta: Rajawali).
batas-batas tertentu dianggap sebagai fakta sosial yang normal10
. Dengan
demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan
keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu
dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi, kebalikan dari
perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku yang disengaja yang tidak
menimbulkan keresahan pada masyarakat. Bentuk-bentuk kenakalan remaja yang
sering dilakukan adalah sebagai berikut11
.
Tabel 2.1. Bentuk-bentuk kenakalan remaja
Bentuk kenakalan Frekuensi Prosentase (%)
Berbohong 30 100,0
Pergi keluar rumah tanpa izin 30 100,0
Keluyuran 28 93,3
Begadang 26 86,7
Membolos sekolah 7 23,3
Berkelahi dengan teman 17 56,7
Berkelahi antar sekolah 2 6,7
Membuang sampah semabarangan 10 33,3
Membaca buku porno 5 16,7
Melihat gambar porno 7 23,3
Menonton film porno 5 16,7
Mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM 21 70,0
Mengebut di jalan 19 63,3
Minum minuman keras 25 83,3
Kumpul kebo 5 16,7
Hubungan seks di luar nikah 12 40,0
Mencuri 14 46,7
Mencopet 8 26,7
Menodong 3 10,0
Mengugurkan kandungan 2 6,7
Memperkosa 1 3,3
Berjudi 10 33,3
Menyalahgunkan narkotika 22 73,3
Membunuh 1 3,3
2.2 Westernisasi
6
7
12 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas
IPSK. Jombang: Smulandu2).
13 Merupakan bagian tubuh pria dan wanita yang harus ditutup menurut hukum islam. Hal ini
merupakan salah satu dari norma kesopanan sekaligus salah satu syarat sah beberapa ibadah dalam
Islam. (Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqih Islam. Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo).
Definisi dari westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai
kehilangan jiwa nasionalismenya dan meniru budaya bangsa eropa. Westernisasi
sudah berkembang di masyarakat luas. Westernisasi merupakan sebuah arus besar
yang mempunyai jangkauan politik, sosial, budaya, dan teknologi yang mewarnai
kehidupan bangsa-bangsa dengan cara menggusur kepribadian dan karakteristik
suatu bangsa melalui kebudayaan dan peradaban barat. Kebudayaan kebarat-
baratan ini datang dengan membawa dampak yang luar biasa dalam berbagai
bidang dan berakibat kepada seluruh kalangan masyarakat. Kebudayaan ini sudah
sangat meracuni tingkah laku dan gaya hidup masyarakat Indonesia12
.
Saat ini masyarakat Indonesia lebih menyukai memakai produk yang
diproduksi dari luar negeri, seperti pakaian yang berlisensi dari luar negeri.
Dengan alasan produk luar negeri lebih bagus dan berkualitas, masyarakat sering
melupakan produk dalam negeri seperti kain batik. Pola perilaku juga sangat jelas
tergambar di kehidupan masyarakat Indonesia. Pada kalangan remaja sebagian
dari mereka menggemari kehidupan malam yang umum terjadi di night club dan
diskotik. Selain untuk menghilangkan rasa penat, secara tidak langsung mereka
mengadopsi kebiasaan negara barat yang suka mengunjungi hiburan malam.
Remaja yang telah terbiasa dengan dunia malam juga sangat mudah untuk ikut
mengkonsumsi minuman keras hingga obat-obatan terlarang.
Westernisasi dapat memberi dampak positif. Pada zaman dahulu
masyarakat Indonesia memakai pakaian adat dalam melakukan aktivitas apapun,
misalnya kaum wanita di Jawa memakai kebaya lengkap. Dengan adanya
westernisasi memunculkan beragam pakaian seperti kemeja, celana, dan rok.
Pengaruh westernisasi dari segi pakaian juga membawa dampak negatif.
Masyarakat Indonesia yang dinilai memiliki ciri busana yang sopan, kini terbiasa
memakai pakaian minimalis dan mengumbar aurat13
. Dari segi bahasa, bahasa
Inggris menjadi bahasa pengantar internasional. Di sisi lain banyak remaja yang
tidak mengenal bahasa daerah yang menjadi salah satu kekayaan daerah.
2.3 LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
8
14 Gunderloy, Mike. 1989. Acronyms, initialisms & abbreviations dictionary, Volume 1, Part 1 Gale
Research Co., 1985. Factsheet five, Issues 32-36.
14 Swain, Keith W. 2007. Gay Pride Needs New Direction. Denver Post. Retrieved 2008-07-05.
15 Konsep ini diutarakan dalam kinerja ilmiah siswa sekolah tingkat dasar oleh Syaiful mengenai
kelainan-kelainan dalam kehidupan masyarakat yang dianggap tabu. (Syaiful. 2006. Gay dan
Lesbian. Tuban: Forum Bebas).
16 STBP. 2007. Waria. Jakarta: Tim Survelian Terpadu Biologi Perilaku.
17 Penyebab LGBT ini didasarkan pada forum diskusi elektronik Indonesia tahun 2008. (Feli. 2008.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080402203435AAsBcsf. diakses tanggal 6 Juni
2011).
LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan terminasi
yang umum digunakan di dunia internasional sejak tahun 1990-an14
. Singkatan ini
digunakan sebagai istilah bagi kaum yang mengalami kelainan fungsi natural
gender/kelamin. Pada awalnya kaum dengan kelainan tersebut mendapat sebutan
komunitas gay. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa kelainan pada gender
memiliki empat variasi yaitu lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Selain itu
seseorang juga dapat menngidap lebih dari satu jenis kelainan gender15
.
Lesbian, gay, biseksual, dan transgender memiliki definisi yang berbeda-
beda. Lesbian merupakan istilah yang digunakan untuk gender wanita yang
memiliki ketertarikan dengan wanita. Gay merupkan kelainan gender pria yang
memiliki ketertarikan pada pria. Biseksual merupakan istilah yang digunakan bagi
seseorang yang tertarik dengan dua gender sekaligus, sedangkan transgender
merupakan kelainan pada seseorang dengan merubah penampilan tubuh yang
berlawanan dengan gender aslinya. Di Indonesia transgender umumnya disebut
sebagai waria atau banci16
.
Jumlah LGBT di Indonesia mencapai 20.960 hingga 35.00017
. Jumlah ini
selalu mengalami peningkatan secara periodik dari tahun ke tahun dan didominasi
oleh kaum transgender yang tersebar merata di seluruh kabupaten di Indonesia.
Umumnya LGBT terlokalisasi di suatu titik dan cenderung melakukan aktivitas
seks komersial. Hal ini menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia
berpola pikir bahwa LGBT selalu mengandalkan aktivitas seks komersial sebagai
profesi yang dijalani sehari-hari. Adapaun penyebab LGBT meliputi18
:
1. Pola asuh keluarga yang cenderung pada gender tertentu dan berlawanan
dengan gender anak yang diasuh.
2. Lingkungan pergaulan yang didominasi oleh lawan gendernya, sehingga
orang tersebut akan terbiasa dan tidak tertarik dengan lawan jenis.
3.
4. Lingkungan pergaulan yang terisolasi pada waktu yang relatif lama dan
didominasi oleh sesama jenis, sehingga untuk memuaskan nafsunya
mereka melakukan hubungan seks dengan sesama jenis.
9
18 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas
IPSK. Jombang: Smulandu2).
19 Penyebab LGBT ini didasarkan pada forum diskusi elektronik Indonesia tahun 2008. (Feli. 2008.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080402203435AAsBcsf.) (diakses tanggal 6
Juni 2011).
5. Tuntutan ekonomi.
6. Ingin menjadi pusat perhatian atau sedang menjadi trend.
2.4 Trend LGBT
Trend merupakan istilah untuk suatu kecenderungan gaya hidup pada
suatu obyek yang dianggap populer dalam suatu masa. Dalam dunia remaja
banyak sekali obyek yang dijadikan sebagai trend masa kini baik dari bidang
teknologi, busana, maupun tata rias. Parahnya, budaya asing dari negara luar saat
ini telah menjadi salah satu dari trend remaja Indonesia. Budaya asing tersebut
secara kasat mata dapat diamati dan dengan mudah dapat dijumpai, terutama
budaya dari negara barat (west country). Salah satu budaya barat yang telah
mengintervensi negara Indonesia adalah LGBT19
.
LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan salah satu
budaya negara barat yang menghargai dan menghormati penyimpangan dalam hal
orientasi seksual. Bentuk dari penyimpangan orientasi seksual LGBT adalah
menyukai sesama gender, menyukai dua gender sekaligus, dan mengganti gender
asli dengan lawan gendernya. Berkaitan dengan istilah trend, LGBT telah menjadi
salah satu budaya yang mulai dianggap wajar akan kehadirannya di Indonesia.
Trend LGBT merupakan salah satu faktor menigkatnya jumlah LGBT di
Indonesia20
. Bermula dari trend, LGBT akan menjadi suatu gaya hidup yang
dianggap menyenangkan. Sebuah gaya hidup yang menyenangkan akan
berpengaruh terhadap pola hidup yang dijalani, baik dari segi finansial, kesehatan,
bahkan seksual.
Indikator hadirnya trend LGBT dapat dilihat dari beberapa sudut pandang.
Sudut pandang pertama adalah busana. Intervensi trend LGBT sangat terlihat dari
busana, seperti penggunaan busana lawan jenis dan segala aksesorisnya.
Sudut pandang kedua adalah logat/gerak tubuh. Indikator ini pada dasarnya
menekankan pada subyektifitas penilaian seseorang. Trend LGBT akan membuat
seseorang secara sengaja meniru gaya lawan jenisnya, meski pada awalnya hanya
dianggap sebagai bentuk dari canda tawa dan sensasi belaka. Sudut pandang
10
20 Dikutip dari penjelasan tutorial civic education dalam rangka memperjelas sejarah pancasila,
ideologi Indonesia, dimensi ideologi, dan budaya asli Indonesia. (Hermin. 2011. Sejarah Pancasila.
Terpandu karangan Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII.
Jakarta: Penerbit Erlangga).
21 Pendapat ini dikaitkan dari hasil penelitian Najih mengenai LGBT pantai Boom Tuban. (Najih.
2011. Pengaruh Aksi Diskriminasi Masyarakat Terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender Pantai Boom Tuban. Makalah Olimpiade Sains Penelitian OPSI 2011 SMA Darul
Ulum 2 Jombang).
ketiga adalah maraknya dunia hiburan yang menampilkan seseorang dengan
logat/gerak tubuh yang tidak sesuai dengan gender aslinya. Hal ini sangat mudah
dijumpai baik dalam dunia hiburan secara langsung maupun melewati media
elektronik. Hampir dari segala jenis program hiburan saat ini banyak
menampilkan seseorang dengan logat/gerak tubuh yang tidak sesuai dengan
gender aslinya yang pada awalnya hanya dijadikan sebagai sensasi belaka.
Trend LGBT jelas sangat bertentangan dengan budaya dan kepribadian
bangsa Indonesia. Budaya dan kepribadian bangsa Indonesia sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai harkat martabat sebagai insan yang mulia dan beradab,
sedangkan trend LGBT sangat tidak sesuai dengan kaidah hidup yang dianut oleh
nenak moyang bangsa Indonesia. Kaidah hidup bangsa Indonesia pada dasarnya
telah tertuang dalam Pancasila yang dimulai sejak adanya bangsa Indonesia. Sila
pertama dari Pancasila menekankan pada kepercayaan dan ketaqwaan kepada
Tuhan yang Maha Esa yang salah satu intisarinya adalah bahwa seluruh bangsa
Indonesia diharuskan untuk mengerjakan perintah agama yang diyakini dan
dianut. Pasalnya, tidak satupun agama di Indonesia yang mengesahkan adanya
trend LGBT21
.
2.4.1 Terapi Gender
Terapi gender merupakan suatu bentuk usaha untuk mengembalikan
perilaku seseorang pasca penyimpangan gender. Penyimpangan gender yang
dimaksud di sini adalah bahwa seseorang tersebut telah kehilangan eksistensi pola
gender naturalnya yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sistem
pengasuhan keluarga yang cenderung pada gender tertentu, lingkungan pergaulan
yang didominasi oleh lawan gendernya, lingkungan pergaulan yang terisolasi pada
waktu yang relatif lama yang didominasi oleh sesama jenis, tuntutan ekonomi,
dan sedang menjadi trend22
.
11
22 Penyebab LGBT ini didasarkan pada forum diskusi elektronik Indonesia tahun 2008. (Feli. 2008.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080402203435AAsBcsf) (diakses tanggal 6
Juni 2011)..
Pada prinsipnya terapi ini membutuhkan biaya yang tidak murah, sehingga
hanya golongan dengan kondisi perekonomian tinggi yang umumnya mengikuti
terapi ini. Meski efektif dalam memperbaiki kejiwaan seseorang yang
terintervensi trend LGBT, namun hal ini tidak menjamin akan menormalkan
kejiwaan seterusnya. Hal ini dikarenakan untuk menjaga seseorang agar tidak
terintervensi trend LGBT perlu dukungan dan perhatian dari banyak pihak, seperti
keluarga, teman, dan kerabat kerja.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data merupakan tahapan Penulis mengumpulkan data-
data dari beberapa sumber yang menjadi unsur penyusunan karya tulis.
Pengumpulan data dalam karya tulis ini meliputi metode kepustakaan, metode
menyimak, dan metode observasi.
Metode kepustakaan merupakan metode yang digunakan dengan mencatat
pokok bahasan dari buku pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Metode menyimak merupakan metode dengan cara mengamati dan menyimak
secara terperinci dari hal-hal yang berhubungan dengan obyek penelitian. Metode
observasi merupakan metode pengamatan terhadap obyek penelitian yang
dilakukan secara analitis, jujur, dan obyektif.
3.2 Tahap Analisa Data
Tahap analisa data merupakan tahap Penulis menganalisa sumber-sumber
obyek yang telah didapat dan memilah-milah data yang berkaitan dengan obyek
yang dianalisa. Analisa data menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1. Metode Deskriptif
Yaitu sistem pemecahan masalah dengan mengumpulkan dan menyusun
data, kemudian dianalisa dan diinterpretasikan.
2. Metode Deduktif
Yaitu cara pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum ke
hal-hal yang bersifat khusus.
3. Metode Induktif
Yaitu pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal-hal
yang bersifat umum.
3.3 Tahap Hasil Analisa Data
Tahap hasil analisa data merupakan tahap Penulis menyajikan hasil
penyelesaian penelitian. Hasil analisa data diperoleh dengan cara membandingkan
atau membuktikan teori yang menjadi patokan dengan data yang melatar
13
12
belakangi munculnya teori tersebut. Hasil tahap analisa data kemudian disajikan
menggunakan metode deskripitif, yaitu metode yang memaparkan hasil penelitian
secara terperinci yang disajikan dalam bentuk susunan-susunan kalimat
(kualitatif).
BAB IV
23 Pendapat ini dikaitkan dari hasil penelitian Najih mengenai LGBT pantai Boom Tuban. Najih.
2011. (Pengaruh Aksi Diskriminasi Masyarakat Terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender Pantai Boom Tuban. Makalah Olimpiade Sains Penelitian OPSI 2011 SMA Darul
Ulum 2 Jombang).
24 Arif, Ridu Ridwan. 2009. Tanda-tanda Lesbi. http://ridu0ne.wordpress.com/xmlrpc.php
(diakses tanggal 21 Juli 2011).
14
PEMBAHASAN
4.1. Indikator Remaja Telah Mengikuti Trend LGBT (Lesbian, Gay,
…...Biseksual, dan Transgender)
Di era globalisasi dengan laju westernisasi yang terus meningkat, sangat
mungkin remaja Indonesia mengikuti trend LGBT sebagai bentuk kenakalan
remaja di era westernisasi. Pada dasarnya, remaja yang telah mengikuti trend
LGBT sangat sulit dideteksi secara dini karena memerlukan unsur subyektifitas
untuk mengungkapnya. Namun beberapa indikator dapat ditemukan pada remaja
yang telah mengikuti trend LGBT23
. Indikator tersebut dapat dilihat dari segi
busana dan aksesori, tingkah laku, cara bergaul, dan pola pikir.
Indikator umum remaja putri yang mengikuti trend lesbian akan cenderung
untuk memakai busana pria. Aksesoris yang umum digunakan oleh pria juga
digunakan oleh remaja putri. Namun remaja putri yang mengikuti trend lesbian
pada tingkatan dini tidak secara total mengubah busana dan aksesoris yang
dipakai seperti seorang pria. Beberapa remaja putri hanya menggunakan aksesoris
yang umum digunakan oleh kelompok maskulin. Indikator lain yang dapat
diamati adalah tingkah laku dan cara bergaul. Tingkah laku trend lesbian
umumnya lebih maskulin, dan tidak menyukai hal-hal yang berbau feminin.
Penganut trend lesbian juga lebih sering bergaul dengan laki-laki dan perempuan
maskulin. Pada tingkatan akut, remaja putri yang menganut trend lebian akan
berteman secara tidak wajar terhadap remaja putri lain, seperti bermesraan, lebih
sering meyendiri untuk berdua, bahkan beberapa kasus juga ditemukan adegan
ciuman antar remaja putri24
. Trend lesbian juga mempengaruhi pola pikir,
diantaranya lebih condong pada pemikiran kaku dan kasar yang tidak
mengandung unsur feminin.
Indikator remaja putra telah mengikuti trend gay adalah penggunaan
pernak-pernik remaja putri dan menganggapnya sebagai mode masa kini, seperti
warna merah muda (pink), boneka, dan bando. Selain itu beberapa remaja putra
juga bertingkah laku dan berkomunikasi dengan tidak sewajarnya, yaitu
ditemukan unsur-unsur feminin pada cara berkomunikasi. Cara bergaul yang lebih
15
25 Pernyataan ini diadopsi berdasarkan pengamatan Keith mengenai identifikasi LGBT pada
masyarakat internasional. (Swain, Keith W. 2007. Gay Pride Needs New Direction. Denver Post.
Retrieved 2008-07-05).
sering bersama remaja putri dan bergaul secara tidak wajar dengan remaja putra
juga patut diwaspadai. Pola pikir trend gay juga lebih condong ke arah feminin
dari pada maskulin, seperti lebih mengutamakan perasaan dari pada logika.
Trend biseksual dapat terjadi pada remaja putra maupun remaja putri.
Indikator trend biseksual dapat diamati ketika seorang menyadari bahwa seorang
remaja memiliki orientasi seksual pada dua gender sekaligus. Biseksual sulit
diindikasikan dari aksesoris dan pola pikir. Biseksual mudah diamati saat
seseorang mengamati remaja dalam hal perilakunya terhadap remaja putra dan
remaja putri.
Trend transgender merupakan kasus yang paling sering terjadi pada remaja
Indonesia. Trend ini dapat diamati saat remaja mulai berani menggunakan
kosmetik, busana, dan aksesoris yang tidak sesuai dengan gender aslinya. Trend
ini juga menjadikan remaja putra memiliki pola pikir dan tingkah laku feminin,
sedangkah remaja putri lebih condong ke maskulin. Dengan demikian remaja
putra yang mengikuti trend transgender dapat memiliki karakteristik seperti gay
dan biseksual, sedangkan remaja putri yang mengikuti trend transgender dapat
memiliki karakteristik seperti lesbian dan biseksual.
Pada dasarnya, remaja yang mengikuti trend LGBT sangat sulit untuk
diidentifikasi apakah mereka mengikuti trend lesbian, gay, biseksual, atau
transgender25
. Namun yang perlu diperhatikan di sini adalah saat remaja
menunjukkan pola perilaku yang tidak wajar (tidak sesuai dengan gender aslinya)
atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Ketidakwajaran
ini merupakan sebuah indikator pada kehidupan masyarakat Indonesia secara
umum, bukan pada masyarakat yang telah menganggap trend LGBT sebagai hal
yang wajar.
4.2. Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
…...sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era Westernisasi
Trend LGBT sebagai salah satu dari budaya barat yang mengintervensi
remaja Indonesia sekaligus menjadi bentuk kenakalan remaja yang jarang disadari
masyarakat. Sebagai sebuah masyarakat yang cerdas, perlu untuk mengetahui
16
26 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas
IPSK. Jombang: Smulandu2).
tingkat penyimpangan gender untuk mengetahui probabilitas gender seseorang
dapat mengalami penyimpangan, sehingga dapat diambil prevalensi berupa
langkah-langkah yang perlu ditempuh. Berikut merupakan diagram asumsi tingkat
LGBT dalam kehidupan masyarakat26
.
Diagram 4.1. Tingkat LGBT dalam kehidupan masyarakat
Berdasarkan diagram 4.1 dapat diketahui bahwa 50% LGBT lebih
condong ke arah transgender, 30% merupakan gay, 15% merupakan biseksual,
dan 5% merupakan lesbian. Dengan demikian, maka masyarakat perlu
memperhatikan adanya intervensi trend transgender yang merupakan hasil
perpaduan gay dengan biseksual (pada pria), dan lebisan dengan biseksual (pada
wanita). Prosentase didasarkan pada realita sosial dan kondisi penyimpangan
sosial dalam kehidupan masyarakat.
Beberapa langkah-langkah dalam upaya mewaspadai trend LGBT sebagai
bentuk kenakalan remaja di era westernisasi. Langkah pertama adalah memberi
pendidikan normatif dan religius mengenai kodrat manusia di dunia sejak dini.
Tarjet utama dari langkah ini adalah anak-anak. Dalam hal ini anak-anak dididik
untuk memiliki dasar yang kuat mengenai gender yang telah diberikan oleh Tuhan
kepada manusia. Anak-anak diberi pengarahan mengenai apa yang harus
dilakukan sewajarnya sesuai dengan gender yang diperoleh di dunia. Pendidikan
ini perlu ditanamkan sejak proses sosialisasi primer yang dipimpin oleh orang tua
di lingkungan keluarga.
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
Lesbian Gay Biseksual Transgender
5%
30%
15%
50%
17
50%
10%
10%
30% Keluarga
Guru
Teman sepermainan
Pemerintah
Langkah kedua adalah selalu melestarikan kebudayaan, kepribadian, dan
tata krama luhur bangsa Indonesia. Jiwa dan perilaku bangsa Indonesia yang
dilandasi kesopanan telah diakui dan dihargai oleh dunia seharusnya patut untuk
dijaga. Pemerintah perlu menjadi promotor dalam pelestarian budaya Indonesia
melalui program-program dalam rangka memperkenalkan, melestarikan, dan
menjaga kebudayaan, kepribadian, dan tata krama luhur bangsa Indonesia. Hal ini
dapat dilakukan dengan memperbanyak ajang ketrampilan pria dan wanita
berlandaskan kebudayaan, seperti Abang None Jakarta dan Cung Nduk Jawa
Timur untuk menumbuhkan kebanggan terhadap budaya asli daerah.
Langkah ketiga adalah memperketat filtrasi budaya barat yang masuk di
Indonesia dalam arus westernisasi, khususnya trend LGBT yang jarang disadari
masyarakat. Filtrasi ini perlu dimulai dari pemerintah sebagai subyek utama
penjaga stabilitas negara. Langkah yang bisa diterapkan adalah mereduksi jumlah
program remaja di media elektronik yang lebih didominasi oleh entertainer
dengan trend LGBT, serta memberi tambahan kurikulum sekolah yang
terspesialisasi dalam hal preventasi dan revitalisasi budaya Indonesia dari
intervensi budaya barat yang tidak sesuai dengan norma dan kaidah bangsa
Indonesia.
Upaya mewaspadai adanya intervensi trend LGBT sebagai bentuk
kenakalan di usia remaja perlu didukung oleh semua komponen masyarakat.
Keluarga, guru, teman sepermainan, dan pemerintah merupakan komponen utama
untuk mencegah intervensi trend LGBT pada dunia remaja di era westernisasi.
Diagram 4.2 menunjukkan proporsi komponen utama masyarakat yang
berperan dalam mewaspadai intervensi trend LGBT pada remaja. Keluarga
mendapat proporsi sebesar 50%. Hal ini dikarenakan keluaraga merupakan agen
sosialisasi primer sejak manusia lahir, sehingga perhatian dan pendidikan keluarga
sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan pendirian remaja. Guru dan teman
Diagram 4.2. Proporsi komponen utama masyarakat yang berperan dalam mewaspadai
intervensi trend LGBT pada remaja
18
sepermainan mendapat proporsi masing-masing 10%. Guru secara kontekstual
menjadi panutan dan memberi pelajaran perlu memberikan kewaspadaan
mengenai pentingnya menjaga kepribadian, kebudayaan, dan tata krama. Teman
sepermainan sebagai subyek dalam hal ini dianggap sebagi seseorang yang dekat
dalam tatanan pergaulan remaja, sehingga diharapkan dapat saling mengingatkan
satu sama lain. Pemerintah sebagai pemimpin sekaligus penjaga stabilitas negeri
mendapat proporsi sebesar 30% dikarenakan memiliki kewenangan dalam hal
mobilitas penggunaan media masa elektronik dan cetak, sehingga diharapkan
pemerintah mampu memfiltrasi arus westernisasi yang masuk ke Indonesia
melalui media komunikasi tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Indikator remaja telah mengikuti trend LGBT dapat dilihat dari segi
busana dan aksesori, tingkah laku, cara bergaul, dan pola pikir. Trend lesbian akan
cenderung memakai busana dan aksesosi pria, bertingkah laku maskulin, dan
berpolapikir maskulin. Trend gay dapat dilihat saat remaja putra menggunaan
pernak-pernik remaja putri, pergaulan yang lebih sering bersama remaja putri, dan
pola pikir yang condong ke arah feminin. Trend biseksual dapat terjadi saat
remaja memiliki orientasi seksual pada dua gender sekaligus. Trend transgender
dapat diamati saat remaja putra mengikuti trend gay dan biseksual, sedangkan
remaja putri mengikuti trend lesbian dan biseksual.
Langkah-langkah mewasapai trend LGBT sebagai kenakalan remaja
adalah memberi pendidikan normatif dan religius mengenai kodrat manusia di
dunia sejak dini, melestarikan kebudayaan, kepribadian, dan tata krama luhur
bangsa Indonesia, dan memperketat filtrasi arus westernisasi. Upaya mewaspadai
intervensi trend LGBT pada remaja perlu didukung oleh seluruh komponen
masyarakat, terutama keluarga, guru, teman sepermainan, dan pemerintah.
5.2 Saran
1. Hasil penulisan dari karya tulis ilmiah ini perlu dijadikan sebagai referensi
oleh masyarakat dalam memahami kenakalan remaja yang terus
berkembang seiring dengan kemajuan zaman.
2. Perlu diadakan penelitian lebih dalam untuk mengetahui indikator-
indikator yang dapat dijadikan sebagai acuan adanya intervensi trend
LGBT pada remaja.
3. Perlu diadakan tindakan mewaspadai trend LGBT pada remaja oleh
seluruh komponen masyarakat untuk menyelamatkan moral dan identitas
diri generasi emas penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Aji. 2011. Forum Bebas IPSK. Jombang: Smulandu2.
Arif, Ridu Ridwan. 2009. Tanda-tanda Lesbi. http://ridu0ne.wordpress.com/
xmlrpc.php (diakses tanggal 13 Juli 2011).
19
Feli. 2008. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=2008040
2203435AasBcsf (diakses tanggal 6 Juni 2011).
Gunarsa, Singgih D., dkk. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya.
Gunderloy, Mike. 1989. Acronyms, initialisms & abbreviations dictionary,
Volume 1, Part 1 Gale Research Co., 1985. Factsheet five, Issues 32-36.
Hermin. 2011. Sejarah Pancasila. Terpadu karangan Budiyanto. 2007.
Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Juwilda. 2010. Trangender “Manusia Keragaman dan Kesetaraan”. Makalah
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya Palembang.
Kartono, Kartini. 1986. Psikologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Masngudin. 2011. Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang
Hubungannya dengan Keberfungsian Sosial Keluarga.
http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/
Masngudin_ files/filelist.xml (diakses pada tanggal 21 Juni 2011).
Najih. 2011. Pengaruh Aksi Diskriminasi Masyarakat Terhadap Lesbian, Gay,
Biseksual, dan Transgender Pantai Boom Tuban. Makalah Olimpiade
Sains Penelitian OPSI 2011 SMA Darul Ulum 2 Jombang.
Pudjiastiti, Puline. 2007. Sosiologi untuk SMA kelas X. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Radio Nederland Wereldomroep. 2011. http://cdn.radionetherlands.nl/data/files/
wereldomroep _ favicon.ico) (diakses tanggal 21 Juli 2011).
Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqih Islam. Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo.
Sartono, Suwarniyati. 1985. Pengukuran Sikap Masyarakat terhadap Kenakalan
Remaja di DKI Jakarta. Jakarta: laporan penelitian UI.
Soekanto, Soerjono. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta: Rajawali).
STBP. 2007. Waria. Jakarta: Tim Survelian Terpadu Biologi Perilaku.
Swain, Keith W. 2007. Gay Pride Needs New Direction. Denver Post. Retrieved
2008-07-05.
Syaiful. 2006. Gay dan Lesbian. Tuban: Forum Bebas.
LAMPIRAN
Lampiran I – Budaya dan trend LGBT
x
Pernikahan kaum lesbian di Belanda (Sumber:Nederland Radio)
Seorang laki-laki transgender asal Paris (Sumber: Juwilda Unsri, 2010)
Lampiran II - Biodata Penulis
Nama : Nanda Najih Habibil Afif
Tempat Tanggal Lahir : Tuban, 06 September 1993
Alamat Rumah : Jl. Glondong-Kerek, desa Merkawang, Rt. 01/Rw. 01,
iiiiTambakboyo, Tuban, Jawa Timur
xi
Alamat Siswa : Asrama Pondok Tinggi, komplek Pondok Pesantren
….Darul Ulum, Peterongan, Jombang, Jawa Timur
Sekolah : SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI Jombang
Nomor Induk Siswa : 094790
Kelas : XII Science 3
Alamat Sekolah : Komplek Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan,
……………………………..Jombang,.Jawa Timur, Telepon 62-032-865265
E-mail Siswa : najh_cie2boyz@yahoo.com
Orang Tua
Ayah : H. Zaenal Arifin, SH
Ibu : Hj. Ni`matun, S.Pd
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih:
1. Finalis LKTI Universitas Trunojoyo Bangkalan Teknologi Industri Pangan se-
Jawa Timur tahun 2010.
2. Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Universitas Negeri Surabaya Bio-Compact
UNESA se-Jawa Timur-Bali tahun 2010.
3. Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro Semarang se-
Indonesia tahun 2010.
4. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
Jomabang tingkat Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk tahun 2011.
5. Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya Malang dalam even
Biology Open House for Environmental Recognition V tahun 2011.
6. The Best Group PIRN X Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun
2011 tse-Indonesia bidang Ilmu Pengetahuan dan Kemanusiaan (IPSK).
Jombang, 23 Juli 2011
Penulis
Lampiran III - Biodata Pembimbing
Nama : Muhammad Ali Mashur, S.Si
Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 17 Februari 1982
Pendidikan Terakhir : S-1
Tempat Mengajar : SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI Jombang
xii
Alamat Tempat Mengajar : Komplek Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang
Alamat : Kauman, Peterongan, Jombang
Telepon : 081703267257
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih:
1. Deklarasi terpilih Indonesia dalam Teaching Training di Malaysia 2010.
2. Pembina peserta Indonesian Young Scientist Competition (InaYS) 2010.
Jombang, 23 Juli 2011
Pembimbing
xiii

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Hilya Auliya
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatAzizah Fitria Sari
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelDayana Florencia
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)shellawidiyanti
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
Laporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan SachLaporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan Sachameliarizkap
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijaurendrafauzi
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didihworodyah
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
Laporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan SachLaporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan Sach
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 

Ähnlich wie LGBT Remaja

Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar MuttaqinMakalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqinmfajarmuttaqin
 
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptxProposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptxFahmi313128
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 
Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12Warnet Raha
 
Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12Warnet Raha
 
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )Ressy Octaviani
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remajahellohary
 
Gay archipelago-bahasa-indonesia
Gay archipelago-bahasa-indonesiaGay archipelago-bahasa-indonesia
Gay archipelago-bahasa-indonesiaUmi Zainab
 
Sosiologi sma kelas xii bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas xii bondet wrahatnalaSosiologi sma kelas xii bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas xii bondet wrahatnalaDnr Creatives
 
Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009
Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009
Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009Rohadi Rohadi
 
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdfMODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdfAmenksOedhien
 
adoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdf
adoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdfadoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdf
adoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdfAndreArmandaSuryanto
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Padjadjaran University
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluanfebry777
 

Ähnlich wie LGBT Remaja (20)

kenakalan remaja
kenakalan remaja kenakalan remaja
kenakalan remaja
 
Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar MuttaqinMakalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
Makalah TIK Muhammad Fajar Muttaqin
 
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptxProposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12
 
Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12
 
Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12Makalah globalisasi12
Makalah globalisasi12
 
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Tesis
Tesis Tesis
Tesis
 
Gay archipelago-bahasa-indonesia
Gay archipelago-bahasa-indonesiaGay archipelago-bahasa-indonesia
Gay archipelago-bahasa-indonesia
 
Sosiologi sma kelas xii bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas xii bondet wrahatnalaSosiologi sma kelas xii bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas xii bondet wrahatnala
 
Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009
Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009
Sosiologi sma kelas x vina dwi laning-2009
 
Tugas TIK Makalah
Tugas TIK MakalahTugas TIK Makalah
Tugas TIK Makalah
 
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdfMODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
 
adoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdf
adoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdfadoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdf
adoc.pub_silabus-mata-pelajaran-sejarah-indonesia-wajib.pdf
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 

Mehr von PT Carbon Indonesia (18)

9146art9
9146art99146art9
9146art9
 
Granular Activated Crbon From Activated Sludge
Granular  Activated Crbon From Activated SludgeGranular  Activated Crbon From Activated Sludge
Granular Activated Crbon From Activated Sludge
 
arang kayu
arang kayuarang kayu
arang kayu
 
bank indonesia
bank indonesiabank indonesia
bank indonesia
 
576-1284-1-SM
576-1284-1-SM576-1284-1-SM
576-1284-1-SM
 
BAB 1
BAB 1BAB 1
BAB 1
 
T1_682005027_BAB III
T1_682005027_BAB IIIT1_682005027_BAB III
T1_682005027_BAB III
 
buku-panduan-praktis-sekolah-ke-inggris-edisi-2-updated_cover
buku-panduan-praktis-sekolah-ke-inggris-edisi-2-updated_coverbuku-panduan-praktis-sekolah-ke-inggris-edisi-2-updated_cover
buku-panduan-praktis-sekolah-ke-inggris-edisi-2-updated_cover
 
How to write a business plan
How to write a business planHow to write a business plan
How to write a business plan
 
Uji kolmogorov 2
Uji kolmogorov 2Uji kolmogorov 2
Uji kolmogorov 2
 
kolmogorov smirnov PPT
kolmogorov smirnov PPTkolmogorov smirnov PPT
kolmogorov smirnov PPT
 
Uni spiegel gibt rat lernen
Uni spiegel gibt rat lernenUni spiegel gibt rat lernen
Uni spiegel gibt rat lernen
 
Aufgaben vorkurs Mathematik
Aufgaben vorkurs MathematikAufgaben vorkurs Mathematik
Aufgaben vorkurs Mathematik
 
Apa itu gojek
Apa itu gojekApa itu gojek
Apa itu gojek
 
Tips and How to make debate Munplan
Tips and How to make debate MunplanTips and How to make debate Munplan
Tips and How to make debate Munplan
 
Paper pendidikan
Paper pendidikanPaper pendidikan
Paper pendidikan
 
Presentasi Business planning
Presentasi Business planningPresentasi Business planning
Presentasi Business planning
 
Presentasi Business planning
Presentasi Business planningPresentasi Business planning
Presentasi Business planning
 

LGBT Remaja

  • 1. MEWASPADAI TREND LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER) SEBAGAI BENTUK KENAKALAN REMAJA DI ERA WESTERNISASI Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional SMA/Sederajat Lembaga Penelitian (Lemlit) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: NANDA NAJIH HABIBIL AFIF NIS. 094790 SMA DARUL ULUM 2 UNGGULAN BPPT RSBI Komplek Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang Jawa Timur 2011
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ilmiah ini telah diterima dan disahkan oleh a.n. Waka Kurikulum I SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI Jombang guna mengikuti lomba karya tulis ilmiah nasional SMA/sederajat yang diadakan oleh Lembaga Penelitian (Lemlit) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Nama : Nanda Najih Habibil Afif Nomor Induk Siswa (NIS): 094790 Kelas : XII IPA 3 Judul Karya Tulis Ilmiah : Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era Westernisasi Jombang, 24 Juli 2011 Guru Pembimbing Muhammad Ali Mashur, S.Si Mengetahui, a.n. Kepala Sekolah Waka Kurikulum I Didik Sadianto, S.Pd ii
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era Westernisasi” untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/sederajat yang diadakan oleh Lembaga Penelitian (Lemlit) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses penulisan, terutama: 1. Kaseri, S.Pd, selaku kepala SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI Jombang. 2. Muhammad Ali Mashur, S.Si, selaku pembina dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. 3. Ayah, ibu, dan kakak yang telah banyak memberi dukungan moral, material, dan spiritual. 4. Teman-teman semuanya, khususnya kelas XII IPA 3 dan Generasi 16 (Reenable) yang telah memberi semangat kepada Penulis. Penulis menyadari penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak Penulis butuhkan guna penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Jombang, 23 Juli 2011 Penulis iii
  • 4. ABSTRAK Afif, Nanda Najih Habibil. 2011. Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era Westernisasi. Pembina: Muhammad Ali Mashur, S.Si Kenakalan remaja merupakan aktivitas dalam salah satu fase perkembangan manusia yang dianggap menyimpang dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Fenomena tersebut disebabkan oleh kesalahan pola belajar dari proses interaksi sosial dalam rangka mencari jati diri remaja. Contoh kenakalan remaja yang umum dilakukan dan ditemukan adalah membolos sekolah dan, keluyuran, dan menonton film porno. Seiring dengan perkembangan teknologi, arus westernisasi memang sulit difilter. Salah satu budaya barat yang masuk di Indonesia adalah LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Ironisnya, budaya ini telah menjadi trend dan mulai merambah dunia remaja sebagai generasi penerus bangsa dalam konteks kenakalan remaja. Hal ini menjadi salah satu penyebab peningkatan LGBT di Indonesia yang rendah disadari masyarakat. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui indikator remaja telah mengikuti trend LGBT dan memberikan langkah-langkah dalam rangka mewaspadai trend LGBT. Penulisan karya tulis ilmiah ini meliputi tiga tahap. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode kepustakaan, observasi, dan menyimak. Pada tahap analisis data digunakan metode induktif, deduktif, dan deskriptif, sedangkan pada tahap hasil analisis data digunakan metode deskriptif. Dari hasil dari penulisan karya tulis ini dapat diketahui bahwa indikator remaja telah mengikuti trend LGBT dapat dilihat dari segi busana dan aksesori, tingkah laku, cara bergaul, dan pola pikir. Trend lesbian akan cenderung maskulin, trend gay condong ke arah feminin, trend biseksual memiliki orientasi seksual pada dua gender sekaligus, trend transgender merupakan perpaduan gay dengan biseksual (putra) dan lesbian dengan biseksual (putri). Kata kunci: LGBT, kenakalan, remaja, westernisasi iv
  • 5. DAFTAR ISI Halaman judul..................................................................................................... i Halaman Pengesahan.......................................................................................... ii Kata Pengantar.................................................................................................... iii Abstrak................................................................................................................ iv Daftar Isi.............................................................................................................. v Daftar Tabel........................................................................................................ vii Daftar Diagram.................................................................................................... viii Daftar Lampiran.................................................................................................. ix Bab I Pendahuluan.............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 1.2 Batasan Masalah................................................................................ 3 1.3 Rumusan Masalah............................................................................. 3 1.4 Tujuan Penelitian............................................................................... 3 1.5 Manfaat Penelitian............................................................................. 4 Bab II Kajian Pustaka.......................................................................................... 5 2.1 Kenakalan Remaja............................................................................. 5 2.2 Westernisasi...................................................................................... 7 2.3 LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)......................... 8 2.4 Trend LGBT ..................................................................................... 9 2.4.1 Terapi Gender................................................................................. 10 Bab III Metodologi Penelitian............................................................................. 12 3.1 Tahap Pengumpulan Data.................................................................... 12 3.2 Tahap Analisa Data............................................................................. 12 3.3 Tahap Hasil Analisa Data................................................................... 13 Bab IV Pembahasan............................................................................................ 14 4.1 Indikator Remaja Telah Mengikuti Trend LGBT (Lesbian, Gay, iiiii Biseksual, dan Transgender)............................................................. 15 v
  • 6. 4.2 Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan …..Transgender) sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era ,,,,,,Westernisasi...................................................................................... 16 Bab V Penutup.................................................................................................... 19 5.1 Kesimpulan................................................................................ 19 5.2 Saran........................................................................................... 19 Daftar Pustaka..................................................................................................... x Lampiran............................................................................................................. xi vi
  • 7. DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Bentuk-bentuk kenakalan remaja....................................................... 6 vii
  • 8. DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1. Tingkat LGBT dalam kehidupan masyarakat............................... 16 Diagram 4.2. Proporsi komponen utama masyarakat yang berperan dalam ……………..mewaspadai intervensi trend LGBT pada remaja......................... 16 viii
  • 9. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I – Budaya dan trend LGBT............................................................... xi Lampiran II – Biodata Penulis............................................................................ xii Lampiran III – Biodata Pembimbing.................................................................. xiii ix
  • 10. 1 Masngudin telah melakukan penelitian terhadap kenakalan remaja. Penelitian yang dilakukakan merupakan koalisi dengan Puslitbang UKS Badan Latbang Sosial Indonesia. (Masngudin. 2011. Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan Keberfungsian Sosial Keluarga. http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/ Masngudin_ files/filelist.xml) (diakses pada tanggal 21 Juni 2011). 2 Konsep dasar westernisasi ini tersirat dalam buku eksplorasi sosiologi yang dikarang oleh Puline Pudjiastiti. (Pudjiastiti, Puline. 2007. Sosiologi untuk SMA kelas X. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kenakalan remaja merupakan aktivitas dalam perkembangan manusia yang dianggap menyimpang dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Fenomena ini umumnya terjadi pada usia 10-17 tahun. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh pergaulan yang tidak sehat, kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua, dan emosi remaja yang labil. Pada dasarnya kenakalan remaja merupakan kesalahan pola belajar dari proses interaksi sosial dalam rangka mencari jati diri remaja. Bentuk kenakalan remaja yang umum dilakukan di Indonesia adalah membolos sekolah, perkelahian antar sekolah, menonton film porno, keluyuran, dan begadang tanpa tujuan. Bahkan bentuk kenakalan remaja yang telah melanggar undang-undang kriminal seperti mencuri, mencopet, menodong, aborsi, dan penggunaan narkotika sering di jumpai sebagai kasus yang mewarnai dunia remaja Indonesia. Bentuk-bentuk kenakalan remaja tersebut merupakan beberapa contoh yang sering dilakukan dan telah mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak sebagai upaya preventasi dan rehabilitasi1 . Westernisasi merupakan proses presipitasi dan implementasi budaya negara barat/eropa tanpa adanya filter yang ketat2 . Pancasila merupakan filter sekaligus patokan ideologi yang seharusnya dipakai dalam proses penerimaan budaya bangsa lain. Faktanya, Pancasila hanya dianggap masyarakat sebagai formalitas dasar negara dan salah satu simbol dari sisi historis perjuangan 1
  • 11. 3 Dikutip dari ringkasan siaran radio Belanda-Indonesia. (Radio Nederland Wereldomroep. 2011. http://cdn.radionetherlands.nl/data/files/wereldomroep_ favicon.ico) (diakses tanggal 21 Juli 2011). 4 Dikutip dari penjelasan tutorial civic education dalam rangka memperjelas sejarah pancasila, ideologi Indonesia, dimensi ideologi, dan budaya asli Indonesia. (Hermin. 2011. Sejarah Pancasila. Terpadu karangan Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga). 5 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas IPSK. Jombang: Smulandu2). kemerdekaan Indonesia. Masyarakat dinilai masih sangat rendah dalam memaknai dan mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila. Hal ini mengakibatkan westernisasi mudah terjadi di Indonesia yang mengakibatkan remaja sebagai generasi emas penerus bangsa kehilangan jati dirinya dan tergerus oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah ideologi Indonesia. Salah satu budaya negara barat yang masuk dalam arus westernisasi adalah LGBT. LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan salah satu budaya negara barat yang menghargai dan menghormati penyimpangan dalam hal orientasi seksual. Bentuk dari penyimpangan orientasi seksual LGBT adalah menyukai sesama gender, menyukai dua gender sekaligus, dan mengganti gender asli dengan lawan gendernya. Negara barat seperti Belanda telah mengesahkan aksi tersebut dalam undang-undang pernikahan negara3 . Fenomena ini tentu sangat bertentangan dengan budaya asli Indonesia yang menjunjung tinggi harkat dan martabat yang dilandasi nilai kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa4 . Ironisnya, saat ini remaja Indonesia mulai menganggap hal tersebut sebagai fenomena yang wajar dan lumrah dijumpai di Indonesia. Beberapa opini yang diutarakan remaja menyebutkan bahwa LGBT merupakan gaya masa kini yang umum terjadi di negara maju. Pemikiran demikian menimbulkan pola pemikiran remaja yang menganggap LGBT sebagai trend dan tindakan wajar. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa fenomena, diantaranya remaja putra yang memakai pernak-pernik remaja putri, remaja putri yang bergaya seperti remaja putra, bermesraan dengan sesama jenis, dan maraknya presenter dan artis program TV remaja yang berkedok transgender. Peningkatan jumlah LGBT di Indonesia juga disebabkan oleh faktor remaja yang mengikuti trend LGBT sebagai dampak westernisasi5 . Namun pada akhirnya trend tersebut berlanjut menuju aktivitas terlarang, yaitu hubungan seks 2
  • 12. antar sesama jenis. Inilah salah satu faktor meningkatnya jumlah LGBT di Indonesia yang disebabkan oleh kenakalan remaja, namun jarang disadari masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk mengkaji trend LGBT yang telah mengintervensi remaja Indonesia guna mewaspadai keberadaannya sebagai salah satu kenakalan remaja di era westernisasi. 1.2 Batasan Masalah Penulisan karya tulis ilmiah ini terbatas dalam pembahasan masalah mengenai tanda-tanda remaja yang telah mengikuti trend LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) dan langkah-langkah dalam mewaspadai trend LGBT sebagai bentuk kenakalan remaja di era westernisasi. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Bagaimana indikator remaja telah mengikuti trend LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja di era weseternisasi? 2. Bagaimana langkah-langkah mewaspadai trend LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sebagai bentuk kenakalan remaja di era westernisasi? 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui indikator remaja telah mengikuti trend LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja di era weseternisasi. 2. Mengetahui langkah-langkah mewaspadai trend LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sebagai bentuk kenakalan remaja di era westernisasi. 3
  • 13. 1.5 Manfaat Penulisan Manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini secara teoristis dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya mewaspadai trend LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sebagai bentuk kenakalan remaja di era westernisasi. Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini secara praktis adalah: 1. Mengendalikan peningkatan jumlah kasus kenakalan remaja di Indonesia. 2. Membatasi jumlah LGBT di Indonesia yang disebabkan oleh pola pergaulan yang salah pada komunitas remaja. 3. Menjadi salah satu dari solusi kasus degradasi moral remaja sebagai upaya preventasi generasi penerus bangsa dari tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan kebudayaan, kepribadian, dan tata krama bangsa Indonesia. 4. Menjaga budaya dan tata krama yang telah lama tertanam pada jiwa bangsa Indonesia agar tidak rusak akibat arus westernisasi. 4
  • 14. 6 Cacat Sosial merupakan pengibaratan yang dikemukakan oleh Kartono terhadap proses sosialisasi remaja yang tidak sempurna sebagai persiapan menuju kehidupan di masa dewasa. (Kartono, Kartini. 1986. Psikologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali). 7 Masngudin mengungkapkan hal ini berdasarkan isi dari Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku pedoman 8. (Masngudin. 2011. Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan Keberfungsian Sosial Keluarga. http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/ Masngudin_files/filelist.xml) (diakses pada tanggal 21 Juni 2011). 8 Perbuatan amoral berarti tidak sesuai dengan tata moral di masyarakat. (Gunarsa, Singgih D., dkk. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya). 9 Tiga tingkatan kenakalan remaja ini sering digunakan sebagai dasar penelitian sosial anak cacat sosial yang dilakukan oleh Badan Latbang Sosial Indonesia. (Sartono, Suwarniyati. 1985. Pengukuran Sikap Masyarakat terhadap Kenakalan Remaja di DKI Jakarta. Jakarta: laporan penelitian UI. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kenakalan Remaja Pada dasarnya kenakalan remaja merupakan bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakatnya. Remaja nakal disebut pula sebagai remaja cacat sosial6 . Mereka menderita cacat mental yang disebabkan oleh pengaruh sosial, sehingga perilaku mereka dinilai oleh sebagai suatu kelainan. Kenakalan remaja dapat disebut sebagai kelainan tingkah laku/tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama, dan ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat7 . Ditinjau dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok, yaitu bersifat amoral tidak melanggar hukum dan amoral melanggar hukum8 . Menurut bentuknya, kenakalan remaja dibagi dalam tiga tingkatan9 . Tingkatan pertama adalah kenakalan biasa seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah, dan pergi dari rumah tanpa pamit. Tingkatan kedua yaitu kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan pidana ringan seperti mengendarai mobil tanpa SIM dan mengambil barang orang tua milik orang lain tanpa izin. Tingkatan ketiga adalah kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks di luar nikah, dan pemerkosaan. Normal tidaknya kenakalan sebagai bentuk perilaku menyimpang telah dijelaskan oleh Emile Durkheim, bahwa perilaku menyimpang atau jahat pada 5
  • 15. 10 Masngudin. 2011. Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan Keberfungsian Sosial Keluarga. http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/ Masngudin_files/filelist.xml (diakses pada tanggal 21 Juni 2011). 11 Dalam “Rules of Sociological Method” maksud batas-batas tertentu kenakalan adalah perilaku yang normal. Hal ini dikarenakan tidak memungkinkan untuk menghapus perilaku tersebut secara tuntas. (Soekanto, Soerjono. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta: Rajawali). batas-batas tertentu dianggap sebagai fakta sosial yang normal10 . Dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi, kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku yang disengaja yang tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat. Bentuk-bentuk kenakalan remaja yang sering dilakukan adalah sebagai berikut11 . Tabel 2.1. Bentuk-bentuk kenakalan remaja Bentuk kenakalan Frekuensi Prosentase (%) Berbohong 30 100,0 Pergi keluar rumah tanpa izin 30 100,0 Keluyuran 28 93,3 Begadang 26 86,7 Membolos sekolah 7 23,3 Berkelahi dengan teman 17 56,7 Berkelahi antar sekolah 2 6,7 Membuang sampah semabarangan 10 33,3 Membaca buku porno 5 16,7 Melihat gambar porno 7 23,3 Menonton film porno 5 16,7 Mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM 21 70,0 Mengebut di jalan 19 63,3 Minum minuman keras 25 83,3 Kumpul kebo 5 16,7 Hubungan seks di luar nikah 12 40,0 Mencuri 14 46,7 Mencopet 8 26,7 Menodong 3 10,0 Mengugurkan kandungan 2 6,7 Memperkosa 1 3,3 Berjudi 10 33,3 Menyalahgunkan narkotika 22 73,3 Membunuh 1 3,3 2.2 Westernisasi 6 7
  • 16. 12 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas IPSK. Jombang: Smulandu2). 13 Merupakan bagian tubuh pria dan wanita yang harus ditutup menurut hukum islam. Hal ini merupakan salah satu dari norma kesopanan sekaligus salah satu syarat sah beberapa ibadah dalam Islam. (Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqih Islam. Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo). Definisi dari westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya dan meniru budaya bangsa eropa. Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Westernisasi merupakan sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, budaya, dan teknologi yang mewarnai kehidupan bangsa-bangsa dengan cara menggusur kepribadian dan karakteristik suatu bangsa melalui kebudayaan dan peradaban barat. Kebudayaan kebarat- baratan ini datang dengan membawa dampak yang luar biasa dalam berbagai bidang dan berakibat kepada seluruh kalangan masyarakat. Kebudayaan ini sudah sangat meracuni tingkah laku dan gaya hidup masyarakat Indonesia12 . Saat ini masyarakat Indonesia lebih menyukai memakai produk yang diproduksi dari luar negeri, seperti pakaian yang berlisensi dari luar negeri. Dengan alasan produk luar negeri lebih bagus dan berkualitas, masyarakat sering melupakan produk dalam negeri seperti kain batik. Pola perilaku juga sangat jelas tergambar di kehidupan masyarakat Indonesia. Pada kalangan remaja sebagian dari mereka menggemari kehidupan malam yang umum terjadi di night club dan diskotik. Selain untuk menghilangkan rasa penat, secara tidak langsung mereka mengadopsi kebiasaan negara barat yang suka mengunjungi hiburan malam. Remaja yang telah terbiasa dengan dunia malam juga sangat mudah untuk ikut mengkonsumsi minuman keras hingga obat-obatan terlarang. Westernisasi dapat memberi dampak positif. Pada zaman dahulu masyarakat Indonesia memakai pakaian adat dalam melakukan aktivitas apapun, misalnya kaum wanita di Jawa memakai kebaya lengkap. Dengan adanya westernisasi memunculkan beragam pakaian seperti kemeja, celana, dan rok. Pengaruh westernisasi dari segi pakaian juga membawa dampak negatif. Masyarakat Indonesia yang dinilai memiliki ciri busana yang sopan, kini terbiasa memakai pakaian minimalis dan mengumbar aurat13 . Dari segi bahasa, bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar internasional. Di sisi lain banyak remaja yang tidak mengenal bahasa daerah yang menjadi salah satu kekayaan daerah. 2.3 LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) 8
  • 17. 14 Gunderloy, Mike. 1989. Acronyms, initialisms & abbreviations dictionary, Volume 1, Part 1 Gale Research Co., 1985. Factsheet five, Issues 32-36. 14 Swain, Keith W. 2007. Gay Pride Needs New Direction. Denver Post. Retrieved 2008-07-05. 15 Konsep ini diutarakan dalam kinerja ilmiah siswa sekolah tingkat dasar oleh Syaiful mengenai kelainan-kelainan dalam kehidupan masyarakat yang dianggap tabu. (Syaiful. 2006. Gay dan Lesbian. Tuban: Forum Bebas). 16 STBP. 2007. Waria. Jakarta: Tim Survelian Terpadu Biologi Perilaku. 17 Penyebab LGBT ini didasarkan pada forum diskusi elektronik Indonesia tahun 2008. (Feli. 2008. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080402203435AAsBcsf. diakses tanggal 6 Juni 2011). LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan terminasi yang umum digunakan di dunia internasional sejak tahun 1990-an14 . Singkatan ini digunakan sebagai istilah bagi kaum yang mengalami kelainan fungsi natural gender/kelamin. Pada awalnya kaum dengan kelainan tersebut mendapat sebutan komunitas gay. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa kelainan pada gender memiliki empat variasi yaitu lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Selain itu seseorang juga dapat menngidap lebih dari satu jenis kelainan gender15 . Lesbian, gay, biseksual, dan transgender memiliki definisi yang berbeda- beda. Lesbian merupakan istilah yang digunakan untuk gender wanita yang memiliki ketertarikan dengan wanita. Gay merupkan kelainan gender pria yang memiliki ketertarikan pada pria. Biseksual merupakan istilah yang digunakan bagi seseorang yang tertarik dengan dua gender sekaligus, sedangkan transgender merupakan kelainan pada seseorang dengan merubah penampilan tubuh yang berlawanan dengan gender aslinya. Di Indonesia transgender umumnya disebut sebagai waria atau banci16 . Jumlah LGBT di Indonesia mencapai 20.960 hingga 35.00017 . Jumlah ini selalu mengalami peningkatan secara periodik dari tahun ke tahun dan didominasi oleh kaum transgender yang tersebar merata di seluruh kabupaten di Indonesia. Umumnya LGBT terlokalisasi di suatu titik dan cenderung melakukan aktivitas seks komersial. Hal ini menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia berpola pikir bahwa LGBT selalu mengandalkan aktivitas seks komersial sebagai profesi yang dijalani sehari-hari. Adapaun penyebab LGBT meliputi18 : 1. Pola asuh keluarga yang cenderung pada gender tertentu dan berlawanan dengan gender anak yang diasuh. 2. Lingkungan pergaulan yang didominasi oleh lawan gendernya, sehingga orang tersebut akan terbiasa dan tidak tertarik dengan lawan jenis. 3. 4. Lingkungan pergaulan yang terisolasi pada waktu yang relatif lama dan didominasi oleh sesama jenis, sehingga untuk memuaskan nafsunya mereka melakukan hubungan seks dengan sesama jenis. 9
  • 18. 18 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas IPSK. Jombang: Smulandu2). 19 Penyebab LGBT ini didasarkan pada forum diskusi elektronik Indonesia tahun 2008. (Feli. 2008. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080402203435AAsBcsf.) (diakses tanggal 6 Juni 2011). 5. Tuntutan ekonomi. 6. Ingin menjadi pusat perhatian atau sedang menjadi trend. 2.4 Trend LGBT Trend merupakan istilah untuk suatu kecenderungan gaya hidup pada suatu obyek yang dianggap populer dalam suatu masa. Dalam dunia remaja banyak sekali obyek yang dijadikan sebagai trend masa kini baik dari bidang teknologi, busana, maupun tata rias. Parahnya, budaya asing dari negara luar saat ini telah menjadi salah satu dari trend remaja Indonesia. Budaya asing tersebut secara kasat mata dapat diamati dan dengan mudah dapat dijumpai, terutama budaya dari negara barat (west country). Salah satu budaya barat yang telah mengintervensi negara Indonesia adalah LGBT19 . LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan salah satu budaya negara barat yang menghargai dan menghormati penyimpangan dalam hal orientasi seksual. Bentuk dari penyimpangan orientasi seksual LGBT adalah menyukai sesama gender, menyukai dua gender sekaligus, dan mengganti gender asli dengan lawan gendernya. Berkaitan dengan istilah trend, LGBT telah menjadi salah satu budaya yang mulai dianggap wajar akan kehadirannya di Indonesia. Trend LGBT merupakan salah satu faktor menigkatnya jumlah LGBT di Indonesia20 . Bermula dari trend, LGBT akan menjadi suatu gaya hidup yang dianggap menyenangkan. Sebuah gaya hidup yang menyenangkan akan berpengaruh terhadap pola hidup yang dijalani, baik dari segi finansial, kesehatan, bahkan seksual. Indikator hadirnya trend LGBT dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Sudut pandang pertama adalah busana. Intervensi trend LGBT sangat terlihat dari busana, seperti penggunaan busana lawan jenis dan segala aksesorisnya. Sudut pandang kedua adalah logat/gerak tubuh. Indikator ini pada dasarnya menekankan pada subyektifitas penilaian seseorang. Trend LGBT akan membuat seseorang secara sengaja meniru gaya lawan jenisnya, meski pada awalnya hanya dianggap sebagai bentuk dari canda tawa dan sensasi belaka. Sudut pandang 10
  • 19. 20 Dikutip dari penjelasan tutorial civic education dalam rangka memperjelas sejarah pancasila, ideologi Indonesia, dimensi ideologi, dan budaya asli Indonesia. (Hermin. 2011. Sejarah Pancasila. Terpandu karangan Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga). 21 Pendapat ini dikaitkan dari hasil penelitian Najih mengenai LGBT pantai Boom Tuban. (Najih. 2011. Pengaruh Aksi Diskriminasi Masyarakat Terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender Pantai Boom Tuban. Makalah Olimpiade Sains Penelitian OPSI 2011 SMA Darul Ulum 2 Jombang). ketiga adalah maraknya dunia hiburan yang menampilkan seseorang dengan logat/gerak tubuh yang tidak sesuai dengan gender aslinya. Hal ini sangat mudah dijumpai baik dalam dunia hiburan secara langsung maupun melewati media elektronik. Hampir dari segala jenis program hiburan saat ini banyak menampilkan seseorang dengan logat/gerak tubuh yang tidak sesuai dengan gender aslinya yang pada awalnya hanya dijadikan sebagai sensasi belaka. Trend LGBT jelas sangat bertentangan dengan budaya dan kepribadian bangsa Indonesia. Budaya dan kepribadian bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai harkat martabat sebagai insan yang mulia dan beradab, sedangkan trend LGBT sangat tidak sesuai dengan kaidah hidup yang dianut oleh nenak moyang bangsa Indonesia. Kaidah hidup bangsa Indonesia pada dasarnya telah tertuang dalam Pancasila yang dimulai sejak adanya bangsa Indonesia. Sila pertama dari Pancasila menekankan pada kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa yang salah satu intisarinya adalah bahwa seluruh bangsa Indonesia diharuskan untuk mengerjakan perintah agama yang diyakini dan dianut. Pasalnya, tidak satupun agama di Indonesia yang mengesahkan adanya trend LGBT21 . 2.4.1 Terapi Gender Terapi gender merupakan suatu bentuk usaha untuk mengembalikan perilaku seseorang pasca penyimpangan gender. Penyimpangan gender yang dimaksud di sini adalah bahwa seseorang tersebut telah kehilangan eksistensi pola gender naturalnya yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sistem pengasuhan keluarga yang cenderung pada gender tertentu, lingkungan pergaulan yang didominasi oleh lawan gendernya, lingkungan pergaulan yang terisolasi pada waktu yang relatif lama yang didominasi oleh sesama jenis, tuntutan ekonomi, dan sedang menjadi trend22 . 11
  • 20. 22 Penyebab LGBT ini didasarkan pada forum diskusi elektronik Indonesia tahun 2008. (Feli. 2008. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080402203435AAsBcsf) (diakses tanggal 6 Juni 2011).. Pada prinsipnya terapi ini membutuhkan biaya yang tidak murah, sehingga hanya golongan dengan kondisi perekonomian tinggi yang umumnya mengikuti terapi ini. Meski efektif dalam memperbaiki kejiwaan seseorang yang terintervensi trend LGBT, namun hal ini tidak menjamin akan menormalkan kejiwaan seterusnya. Hal ini dikarenakan untuk menjaga seseorang agar tidak terintervensi trend LGBT perlu dukungan dan perhatian dari banyak pihak, seperti keluarga, teman, dan kerabat kerja. BAB III
  • 21. METODOLOGI PENULISAN 3.1 Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data merupakan tahapan Penulis mengumpulkan data- data dari beberapa sumber yang menjadi unsur penyusunan karya tulis. Pengumpulan data dalam karya tulis ini meliputi metode kepustakaan, metode menyimak, dan metode observasi. Metode kepustakaan merupakan metode yang digunakan dengan mencatat pokok bahasan dari buku pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian. Metode menyimak merupakan metode dengan cara mengamati dan menyimak secara terperinci dari hal-hal yang berhubungan dengan obyek penelitian. Metode observasi merupakan metode pengamatan terhadap obyek penelitian yang dilakukan secara analitis, jujur, dan obyektif. 3.2 Tahap Analisa Data Tahap analisa data merupakan tahap Penulis menganalisa sumber-sumber obyek yang telah didapat dan memilah-milah data yang berkaitan dengan obyek yang dianalisa. Analisa data menggunakan beberapa metode sebagai berikut: 1. Metode Deskriptif Yaitu sistem pemecahan masalah dengan mengumpulkan dan menyusun data, kemudian dianalisa dan diinterpretasikan. 2. Metode Deduktif Yaitu cara pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus. 3. Metode Induktif Yaitu pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal-hal yang bersifat umum. 3.3 Tahap Hasil Analisa Data Tahap hasil analisa data merupakan tahap Penulis menyajikan hasil penyelesaian penelitian. Hasil analisa data diperoleh dengan cara membandingkan atau membuktikan teori yang menjadi patokan dengan data yang melatar 13 12
  • 22. belakangi munculnya teori tersebut. Hasil tahap analisa data kemudian disajikan menggunakan metode deskripitif, yaitu metode yang memaparkan hasil penelitian secara terperinci yang disajikan dalam bentuk susunan-susunan kalimat (kualitatif). BAB IV
  • 23. 23 Pendapat ini dikaitkan dari hasil penelitian Najih mengenai LGBT pantai Boom Tuban. Najih. 2011. (Pengaruh Aksi Diskriminasi Masyarakat Terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender Pantai Boom Tuban. Makalah Olimpiade Sains Penelitian OPSI 2011 SMA Darul Ulum 2 Jombang). 24 Arif, Ridu Ridwan. 2009. Tanda-tanda Lesbi. http://ridu0ne.wordpress.com/xmlrpc.php (diakses tanggal 21 Juli 2011). 14 PEMBAHASAN 4.1. Indikator Remaja Telah Mengikuti Trend LGBT (Lesbian, Gay, …...Biseksual, dan Transgender) Di era globalisasi dengan laju westernisasi yang terus meningkat, sangat mungkin remaja Indonesia mengikuti trend LGBT sebagai bentuk kenakalan remaja di era westernisasi. Pada dasarnya, remaja yang telah mengikuti trend LGBT sangat sulit dideteksi secara dini karena memerlukan unsur subyektifitas untuk mengungkapnya. Namun beberapa indikator dapat ditemukan pada remaja yang telah mengikuti trend LGBT23 . Indikator tersebut dapat dilihat dari segi busana dan aksesori, tingkah laku, cara bergaul, dan pola pikir. Indikator umum remaja putri yang mengikuti trend lesbian akan cenderung untuk memakai busana pria. Aksesoris yang umum digunakan oleh pria juga digunakan oleh remaja putri. Namun remaja putri yang mengikuti trend lesbian pada tingkatan dini tidak secara total mengubah busana dan aksesoris yang dipakai seperti seorang pria. Beberapa remaja putri hanya menggunakan aksesoris yang umum digunakan oleh kelompok maskulin. Indikator lain yang dapat diamati adalah tingkah laku dan cara bergaul. Tingkah laku trend lesbian umumnya lebih maskulin, dan tidak menyukai hal-hal yang berbau feminin. Penganut trend lesbian juga lebih sering bergaul dengan laki-laki dan perempuan maskulin. Pada tingkatan akut, remaja putri yang menganut trend lebian akan berteman secara tidak wajar terhadap remaja putri lain, seperti bermesraan, lebih sering meyendiri untuk berdua, bahkan beberapa kasus juga ditemukan adegan ciuman antar remaja putri24 . Trend lesbian juga mempengaruhi pola pikir, diantaranya lebih condong pada pemikiran kaku dan kasar yang tidak mengandung unsur feminin. Indikator remaja putra telah mengikuti trend gay adalah penggunaan pernak-pernik remaja putri dan menganggapnya sebagai mode masa kini, seperti warna merah muda (pink), boneka, dan bando. Selain itu beberapa remaja putra juga bertingkah laku dan berkomunikasi dengan tidak sewajarnya, yaitu ditemukan unsur-unsur feminin pada cara berkomunikasi. Cara bergaul yang lebih 15
  • 24. 25 Pernyataan ini diadopsi berdasarkan pengamatan Keith mengenai identifikasi LGBT pada masyarakat internasional. (Swain, Keith W. 2007. Gay Pride Needs New Direction. Denver Post. Retrieved 2008-07-05). sering bersama remaja putri dan bergaul secara tidak wajar dengan remaja putra juga patut diwaspadai. Pola pikir trend gay juga lebih condong ke arah feminin dari pada maskulin, seperti lebih mengutamakan perasaan dari pada logika. Trend biseksual dapat terjadi pada remaja putra maupun remaja putri. Indikator trend biseksual dapat diamati ketika seorang menyadari bahwa seorang remaja memiliki orientasi seksual pada dua gender sekaligus. Biseksual sulit diindikasikan dari aksesoris dan pola pikir. Biseksual mudah diamati saat seseorang mengamati remaja dalam hal perilakunya terhadap remaja putra dan remaja putri. Trend transgender merupakan kasus yang paling sering terjadi pada remaja Indonesia. Trend ini dapat diamati saat remaja mulai berani menggunakan kosmetik, busana, dan aksesoris yang tidak sesuai dengan gender aslinya. Trend ini juga menjadikan remaja putra memiliki pola pikir dan tingkah laku feminin, sedangkah remaja putri lebih condong ke maskulin. Dengan demikian remaja putra yang mengikuti trend transgender dapat memiliki karakteristik seperti gay dan biseksual, sedangkan remaja putri yang mengikuti trend transgender dapat memiliki karakteristik seperti lesbian dan biseksual. Pada dasarnya, remaja yang mengikuti trend LGBT sangat sulit untuk diidentifikasi apakah mereka mengikuti trend lesbian, gay, biseksual, atau transgender25 . Namun yang perlu diperhatikan di sini adalah saat remaja menunjukkan pola perilaku yang tidak wajar (tidak sesuai dengan gender aslinya) atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Ketidakwajaran ini merupakan sebuah indikator pada kehidupan masyarakat Indonesia secara umum, bukan pada masyarakat yang telah menganggap trend LGBT sebagai hal yang wajar. 4.2. Mewaspadai Trend LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) …...sebagai Bentuk Kenakalan Remaja di Era Westernisasi Trend LGBT sebagai salah satu dari budaya barat yang mengintervensi remaja Indonesia sekaligus menjadi bentuk kenakalan remaja yang jarang disadari masyarakat. Sebagai sebuah masyarakat yang cerdas, perlu untuk mengetahui 16
  • 25. 26 Merupakan hasil pemikiran dalam forum penulisan karya tulis ilmiah bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) siswa sekolah menengah atas/sederajat. (Aji. 2011. Forum Bebas IPSK. Jombang: Smulandu2). tingkat penyimpangan gender untuk mengetahui probabilitas gender seseorang dapat mengalami penyimpangan, sehingga dapat diambil prevalensi berupa langkah-langkah yang perlu ditempuh. Berikut merupakan diagram asumsi tingkat LGBT dalam kehidupan masyarakat26 . Diagram 4.1. Tingkat LGBT dalam kehidupan masyarakat Berdasarkan diagram 4.1 dapat diketahui bahwa 50% LGBT lebih condong ke arah transgender, 30% merupakan gay, 15% merupakan biseksual, dan 5% merupakan lesbian. Dengan demikian, maka masyarakat perlu memperhatikan adanya intervensi trend transgender yang merupakan hasil perpaduan gay dengan biseksual (pada pria), dan lebisan dengan biseksual (pada wanita). Prosentase didasarkan pada realita sosial dan kondisi penyimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat. Beberapa langkah-langkah dalam upaya mewaspadai trend LGBT sebagai bentuk kenakalan remaja di era westernisasi. Langkah pertama adalah memberi pendidikan normatif dan religius mengenai kodrat manusia di dunia sejak dini. Tarjet utama dari langkah ini adalah anak-anak. Dalam hal ini anak-anak dididik untuk memiliki dasar yang kuat mengenai gender yang telah diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Anak-anak diberi pengarahan mengenai apa yang harus dilakukan sewajarnya sesuai dengan gender yang diperoleh di dunia. Pendidikan ini perlu ditanamkan sejak proses sosialisasi primer yang dipimpin oleh orang tua di lingkungan keluarga. 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% Lesbian Gay Biseksual Transgender 5% 30% 15% 50% 17
  • 26. 50% 10% 10% 30% Keluarga Guru Teman sepermainan Pemerintah Langkah kedua adalah selalu melestarikan kebudayaan, kepribadian, dan tata krama luhur bangsa Indonesia. Jiwa dan perilaku bangsa Indonesia yang dilandasi kesopanan telah diakui dan dihargai oleh dunia seharusnya patut untuk dijaga. Pemerintah perlu menjadi promotor dalam pelestarian budaya Indonesia melalui program-program dalam rangka memperkenalkan, melestarikan, dan menjaga kebudayaan, kepribadian, dan tata krama luhur bangsa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak ajang ketrampilan pria dan wanita berlandaskan kebudayaan, seperti Abang None Jakarta dan Cung Nduk Jawa Timur untuk menumbuhkan kebanggan terhadap budaya asli daerah. Langkah ketiga adalah memperketat filtrasi budaya barat yang masuk di Indonesia dalam arus westernisasi, khususnya trend LGBT yang jarang disadari masyarakat. Filtrasi ini perlu dimulai dari pemerintah sebagai subyek utama penjaga stabilitas negara. Langkah yang bisa diterapkan adalah mereduksi jumlah program remaja di media elektronik yang lebih didominasi oleh entertainer dengan trend LGBT, serta memberi tambahan kurikulum sekolah yang terspesialisasi dalam hal preventasi dan revitalisasi budaya Indonesia dari intervensi budaya barat yang tidak sesuai dengan norma dan kaidah bangsa Indonesia. Upaya mewaspadai adanya intervensi trend LGBT sebagai bentuk kenakalan di usia remaja perlu didukung oleh semua komponen masyarakat. Keluarga, guru, teman sepermainan, dan pemerintah merupakan komponen utama untuk mencegah intervensi trend LGBT pada dunia remaja di era westernisasi. Diagram 4.2 menunjukkan proporsi komponen utama masyarakat yang berperan dalam mewaspadai intervensi trend LGBT pada remaja. Keluarga mendapat proporsi sebesar 50%. Hal ini dikarenakan keluaraga merupakan agen sosialisasi primer sejak manusia lahir, sehingga perhatian dan pendidikan keluarga sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan pendirian remaja. Guru dan teman Diagram 4.2. Proporsi komponen utama masyarakat yang berperan dalam mewaspadai intervensi trend LGBT pada remaja 18
  • 27. sepermainan mendapat proporsi masing-masing 10%. Guru secara kontekstual menjadi panutan dan memberi pelajaran perlu memberikan kewaspadaan mengenai pentingnya menjaga kepribadian, kebudayaan, dan tata krama. Teman sepermainan sebagai subyek dalam hal ini dianggap sebagi seseorang yang dekat dalam tatanan pergaulan remaja, sehingga diharapkan dapat saling mengingatkan satu sama lain. Pemerintah sebagai pemimpin sekaligus penjaga stabilitas negeri mendapat proporsi sebesar 30% dikarenakan memiliki kewenangan dalam hal mobilitas penggunaan media masa elektronik dan cetak, sehingga diharapkan pemerintah mampu memfiltrasi arus westernisasi yang masuk ke Indonesia melalui media komunikasi tersebut. BAB V PENUTUP
  • 28. 5.1 Kesimpulan Indikator remaja telah mengikuti trend LGBT dapat dilihat dari segi busana dan aksesori, tingkah laku, cara bergaul, dan pola pikir. Trend lesbian akan cenderung memakai busana dan aksesosi pria, bertingkah laku maskulin, dan berpolapikir maskulin. Trend gay dapat dilihat saat remaja putra menggunaan pernak-pernik remaja putri, pergaulan yang lebih sering bersama remaja putri, dan pola pikir yang condong ke arah feminin. Trend biseksual dapat terjadi saat remaja memiliki orientasi seksual pada dua gender sekaligus. Trend transgender dapat diamati saat remaja putra mengikuti trend gay dan biseksual, sedangkan remaja putri mengikuti trend lesbian dan biseksual. Langkah-langkah mewasapai trend LGBT sebagai kenakalan remaja adalah memberi pendidikan normatif dan religius mengenai kodrat manusia di dunia sejak dini, melestarikan kebudayaan, kepribadian, dan tata krama luhur bangsa Indonesia, dan memperketat filtrasi arus westernisasi. Upaya mewaspadai intervensi trend LGBT pada remaja perlu didukung oleh seluruh komponen masyarakat, terutama keluarga, guru, teman sepermainan, dan pemerintah. 5.2 Saran 1. Hasil penulisan dari karya tulis ilmiah ini perlu dijadikan sebagai referensi oleh masyarakat dalam memahami kenakalan remaja yang terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. 2. Perlu diadakan penelitian lebih dalam untuk mengetahui indikator- indikator yang dapat dijadikan sebagai acuan adanya intervensi trend LGBT pada remaja. 3. Perlu diadakan tindakan mewaspadai trend LGBT pada remaja oleh seluruh komponen masyarakat untuk menyelamatkan moral dan identitas diri generasi emas penerus bangsa. DAFTAR PUSTAKA Aji. 2011. Forum Bebas IPSK. Jombang: Smulandu2. Arif, Ridu Ridwan. 2009. Tanda-tanda Lesbi. http://ridu0ne.wordpress.com/ xmlrpc.php (diakses tanggal 13 Juli 2011). 19
  • 29. Feli. 2008. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=2008040 2203435AasBcsf (diakses tanggal 6 Juni 2011). Gunarsa, Singgih D., dkk. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya. Gunderloy, Mike. 1989. Acronyms, initialisms & abbreviations dictionary, Volume 1, Part 1 Gale Research Co., 1985. Factsheet five, Issues 32-36. Hermin. 2011. Sejarah Pancasila. Terpadu karangan Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga. Juwilda. 2010. Trangender “Manusia Keragaman dan Kesetaraan”. Makalah Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya Palembang. Kartono, Kartini. 1986. Psikologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali. Masngudin. 2011. Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan Keberfungsian Sosial Keluarga. http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/ Masngudin_ files/filelist.xml (diakses pada tanggal 21 Juni 2011). Najih. 2011. Pengaruh Aksi Diskriminasi Masyarakat Terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender Pantai Boom Tuban. Makalah Olimpiade Sains Penelitian OPSI 2011 SMA Darul Ulum 2 Jombang. Pudjiastiti, Puline. 2007. Sosiologi untuk SMA kelas X. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Radio Nederland Wereldomroep. 2011. http://cdn.radionetherlands.nl/data/files/ wereldomroep _ favicon.ico) (diakses tanggal 21 Juli 2011). Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqih Islam. Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo. Sartono, Suwarniyati. 1985. Pengukuran Sikap Masyarakat terhadap Kenakalan Remaja di DKI Jakarta. Jakarta: laporan penelitian UI. Soekanto, Soerjono. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta: Rajawali). STBP. 2007. Waria. Jakarta: Tim Survelian Terpadu Biologi Perilaku. Swain, Keith W. 2007. Gay Pride Needs New Direction. Denver Post. Retrieved 2008-07-05. Syaiful. 2006. Gay dan Lesbian. Tuban: Forum Bebas. LAMPIRAN Lampiran I – Budaya dan trend LGBT x
  • 30. Pernikahan kaum lesbian di Belanda (Sumber:Nederland Radio) Seorang laki-laki transgender asal Paris (Sumber: Juwilda Unsri, 2010) Lampiran II - Biodata Penulis Nama : Nanda Najih Habibil Afif Tempat Tanggal Lahir : Tuban, 06 September 1993 Alamat Rumah : Jl. Glondong-Kerek, desa Merkawang, Rt. 01/Rw. 01, iiiiTambakboyo, Tuban, Jawa Timur xi
  • 31. Alamat Siswa : Asrama Pondok Tinggi, komplek Pondok Pesantren ….Darul Ulum, Peterongan, Jombang, Jawa Timur Sekolah : SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI Jombang Nomor Induk Siswa : 094790 Kelas : XII Science 3 Alamat Sekolah : Komplek Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan, ……………………………..Jombang,.Jawa Timur, Telepon 62-032-865265 E-mail Siswa : najh_cie2boyz@yahoo.com Orang Tua Ayah : H. Zaenal Arifin, SH Ibu : Hj. Ni`matun, S.Pd Penghargaan ilmiah yang pernah diraih: 1. Finalis LKTI Universitas Trunojoyo Bangkalan Teknologi Industri Pangan se- Jawa Timur tahun 2010. 2. Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Universitas Negeri Surabaya Bio-Compact UNESA se-Jawa Timur-Bali tahun 2010. 3. Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro Semarang se- Indonesia tahun 2010. 4. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jomabang tingkat Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk tahun 2011. 5. Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya Malang dalam even Biology Open House for Environmental Recognition V tahun 2011. 6. The Best Group PIRN X Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2011 tse-Indonesia bidang Ilmu Pengetahuan dan Kemanusiaan (IPSK). Jombang, 23 Juli 2011 Penulis Lampiran III - Biodata Pembimbing Nama : Muhammad Ali Mashur, S.Si Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 17 Februari 1982 Pendidikan Terakhir : S-1 Tempat Mengajar : SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI Jombang xii
  • 32. Alamat Tempat Mengajar : Komplek Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang Alamat : Kauman, Peterongan, Jombang Telepon : 081703267257 Penghargaan ilmiah yang pernah diraih: 1. Deklarasi terpilih Indonesia dalam Teaching Training di Malaysia 2010. 2. Pembina peserta Indonesian Young Scientist Competition (InaYS) 2010. Jombang, 23 Juli 2011 Pembimbing xiii