SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
BAB I
                                             PENDAHULUAN


        Seiring dengan adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi dewasa ini
menjadikan dunia seakan-akan tanpa batas dan perekonomian antar negara menjadi semakin saling
terintegrasi dan terkait. Hal ini menyebabkan perkembangan perekonomian suatu negara tidak
hanya ditentukan oleh perekonomian negara itu sendiri, tetapi juga akan selalu terkait dengan
sistem perekonomian global, khususnya dalam bidang perdagangan internasional.
        Kegiatan perdagangan Internasional selalu memerlukan transfer dan konversi mata uang
dari satu negara ke negara lain. Hal ini disebabkan setiap negara merdeka didunia ini mempunyai
wewenang untuk menentukan mata uang yang digunakan dan nilai kursnya (nilai tukar mata uang
suatu negara dengan negara lain). Seandainya di dunia ini ada mata uang tunggal internasional,
barangkali konversi mata uang yang satu dengan mata uang yang lain tidak diperlukan dalam
melakukan perdagangan internasional. Dengan kata lain, terdapat kebutuhan untuk mengkonversi
mata uang yang satu dengan mata uang yang lain dalam lalu lintas perdagangan internasional
tersebut. Inilah yang akan mendorong terjadinya penawaran dan permintaan akan valuta asing, yang
pada gilirannya akan melahirkan transaksi (jual beli) valuta asing di pasar valas. Transaksi valuta
asing akan selalu tergantung oleh nilai kurs mata uang suatu negara dan dapat saja berubah
sewaktu-waktu, sesuai dengan kondisi perekonomian negara tersebut. Adanya fluktuasi nilai kurs
dan kebutuhan akan konversi mata uang tersebut akan menarik pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap valuta asing seperti investor, exportir, importir atau bahkan spekulan untuk melakukan
transaksi valuta asing. Yang menarik sekarang untuk dikaji adalah bagaimana transaksi jual beli
valuta asing dalam perspektif perdagangan hukum Islam.




                                                                                                 1
BAB II
                                                 PEMBAHASAN


      Pasar valuta asing (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat valas
merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara
terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang
utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Adapula yang menyebutnya dengan
sebutan Trading Forex. Istilah Trading = jual-beli, bisa jual beli di pasar bisa juga di bursa. Tetapi
umumnya disebut trading. Forex (foreign exchange) = Valas (valuta asing) = Uang selain rupiah.
Trading forex, secara bahasa bisa jual-beli dolar di pinggir jalan. Tapi istilah ini lebih banyak dipakai
untuk jual-beli forex di bursa.


        Istilah lain jual beli valuta asing (as-Sharf) juga dapat ditemukan dalam beberapa kamus.
Muhammad al-Adnani mendefinisikan as-sharf dengan tukar menukar uang. Dalam kamus al-Munjid
fi al- lughah disebutkan bahwa as-sharf berarti menjual uang dengan uang lainnya. Yang dalam
istilah Inggris adalah money changer. Taqiyuddin an-Nabhani mendefinisikan as-sharf dengan
pemerolehan harta dengan harta lain, dalam bentuk emas dan perak, yang sejenis dengan saling
menyamakan antara emas yang satu dengan emas yang lain, atau antara perak yang satu dengan
perak yang lain (atau berbeda sejenisnya) semisal emas dengan perak, dengan menyamakan atau
melebihkan antara jenia yang satu dengan jenis yang lain.


        Dari beberapa jenis di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa as-sharf merupakan suatu
perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya, transaksi jual beli mata uang asing yang
sejenis (misalnya rupiah dengan rupiah ) maupun yang tidak sejenis (misalnya rupiah dengan dolar
atau sebaliknya). Dalam literatur klasik, ditemukan dalam bentuk jual beli dinar dengan dinar,
dirham dengan dirham atau dinar dengan dirham. Tukar menukar seperti ini ada dalam hukum Islam
termasuk salah satu cara jual beli, dan dalam hukum perdata Barat disebut dengan barter.


        Taqiyuddin an-Nabhani menyatakan bahwa jual beli mata uang atau pertukaran mata uang
merupakan transaksi jual beli dalam bentuk finansial yang menurutnya mencakup :


    1. Pembelian mata uang dengan mata uang yang serupa seperti pertukaran uang kertas danar
        baru Irak dengan kertas danar lama.
    2. Pertukaran mata uang dengan mata uang asing seperti pertukaran dolar dengan Pound
        Mesir.



                                                                                                       2
3. Pembelian barang dengan uang tertentu serta pembelian mata uang tersebut dengan mata
         uang asing seperti membeli pesawat dengan dolar, serta pertukaran dolar dengan dinar Irak
         dalam suatu kesepakatan.
    4. Penjualan barang dengan mata uang, misalnya dengan dolar Australia serta pertukaran dolar
         dengan dolar Australia.
    5.   Penjualan promis (surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang) dengan mata uang
         tertentu.
    6. Penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang tertentu.


         Dewasa ini transaksi jual beli valuta asing umumnya dapat dilakukan di bursa atau pasar
valas yang bersifat internasional. Pasar valas menyediakan sarana fisik dan institusional untuk
melakukan perdagangan valuta asing, menentukan nilai tukar dan menerapkan manajemen valuta
asing. Pasar valas ini dapat menjalankan beberapa fungsi antara lain: Pertama, sebagai mekanisme
dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara; Kedua, sebagai tempat untuk mendapatkan
atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional; dan Ketiga, sebagai wahana
untuk meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.
(Yuliati : 2002)

Tipe - Tipe Transaksi Valuta Asing Dan Partisipan Dalam Valuta Asing
         Ada beberapa jenis tipe – tipe transaksi valuta asing yang terjadi di pasar valas, yaitu spot,
forward, dan swap (Hanafi :2004)
1. Transaction Spot (transaksi spot)
           Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan pembayaran
    saat itu juga, meskipun dalam praktek transaksi spot akan diselesaikan pada dua hari kerja
    berikutnya. Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada
    tanggal 10 agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada tanggal
    12 agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu
    maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti ini
    disebut value date. Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan
    dalam beberapa cara berikut ini (Kuncoro : 2001) :
    a) Cash, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari)
         diadakannya transaksi (kontrak).
    b) Tom (kependekan dari tomorrow), yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja
         berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak.
    c) Spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.


                                                                                                     3
2. Forward Transaction (Transaksi berjangka)
         Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan pada beberapa
waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain.
Kurs dalam transaksi forward ditentukan di muka sedangkan penyerahan dan pembayaran dilakukan
beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh tempo.
         Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi.
Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari
resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Swap Transaction (Transaksi Swap)
         Yaitu transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2
tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan
pada bank lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Dealer
membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali jumlah yang
sama kepada bank lain yang sama dengan kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu
transaksi tunggal dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas yang tidak
diperkirakan.
         Seperti dijelaskan diatas bahwa pada prinsipnya transaksi swap merupakan transaksi tukar
pakai suatu mata uang untuk jangka waktu tertetu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot
atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan
yaitu menjual dan membeli. Penggunaan transaksi swap sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga
kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap
dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut
reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh
bank Indonesia.Transaksi swap antara bank dengan BI antara lain:
    a) Swap likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yang berasal dari
         pinjaman luar negeri. Posisi likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20 % dari modal bank
         tersebut.
    b) Swap investasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap dengan
         nasabah yang adanya berasal dari pinjaman luar negeri untuk keperluan investasi di
         Indonesia.
    c)   Perbedaan dari ketga jenis transaksi di atas adalah bahwa swap terjadi dua transaksi pada
         saat yang sama (double transaction), yaitu jual beli atau beli dan jual. Sedangkan pada spot
         dan forward hanya terjadi satu kali transaksi saja (one single transaction), yaitu jual beli saja.
4. Option Transaction (Transaksi Opsi)


                                                                                                         4
Transaksi Opsi merupakan kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak
untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka
waktu tertentu.
         Di tinjau dari jenis hak yang diberikan, maka terdapat dua jenis opsi, yaitu opsi call dan opsi
put. Opsi call memberi hak kepada pemegang opsi untuk membeli mata uang dengan nilai tukar
tertentu yang telah disepakati (strike price/exercise price). Sementara opsi put memberi hak kepada
pembelinya untuk menjual mata uang pada strike price. Pada umumnya pembeli opsi call akan
menggunakan haknya jika strike price lebih rendah dari spot rate. Sebaliknya, pemegang opsi put
akan menjalankan haknya jika strike price lebih tinggi dari spot rate. Pada kedua kondisi tersebut
pemegang opsi call dan opsi put berada pada kondisi in the money.
         Transaksi yang terjadi di pasar valuta asing dapat di bedakan menjadi dua golongan yaitu
antar bank (wholesale market) dan klien (retail market). Transaksi yang terjadi dalam pasar antar
bank (wholesale market) biasanya berjumlah sangat besar misalnya dalam kelipatan jutaan dolar.
Sedangkan kontrak antar bank dengan nasabah (retail market) biasanya dibuat dalam jumlah
tertentu dan bisa dalam jumlah yang relatif kecil.
         Adapun partisipan/peserta yang aktif melakukan transaksi pada dua tingkat pasar di atas
terdiri dari lima kategori partisipan, yaitu (Yuliati : 2002):
    a. Dealer valuta asing bank dan non bank
         Dealer bank-bank dan non bank beroperasi dikedua pasar antar bank dan nasabah. Mereka
         ini memperoleh keuntungan dengan membeli valuta asing pada harga permintaan (bid) dan
         menjualnya kembali pada harga yang sedikit lebih tinggi daripada harga penawaran (offer).
    b. Perusahaan dan individu
         Perusahaan dan individu menggunakan pasar valuta asing untuk mempermudah
         pelaksanaan transfer investasi atau komersil. Kelompok ini terdiri dari para importir,
         investor internasional, perusahaan-perusahaan multinasional. Mereka menggunakan pasar
         valuta asing untuk tujuan investasi.
    c.   Spekulator dan arbitrase
         Mereka ini melakukan transaksi dalam pasar valuta asing untuk memperoleh keuntungan.
         Arbitrase pada prinsipnya merupakan suatu bentuk spekulasi yang terdapat dalam valuta
         asing, dimana mereka membeli suatu valuta asing di suatu pusat keuangan kemudian
         menjualnya kembali di pusat keuangan lain untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan
         arbitrase ini dimungkinkan oleh mudah dan cepatnya dilakukan transfer dengan
         menggunakan alat telegrafik antara pusat keuangan satu dengan pusat keuangan dunia
         lainnya. Motif mereka ini berbeda dengan dealer, karena spekulator dan arbitrase


                                                                                                      5
beroperasi hanya untuk kepentingan mereka sendiri tanpa suatu kebutuhan atau kewajiban
         untuk melayani klien atau untuk memastikan kontinuitas pasar. Sedangkan dealer mencari
         keuntungan dari spread antara permintaan dan penawaran dan hanya secara insidentil
         mencari keuntungan dari perubahan-perubahan harga. Sementara spekulator mencari
         seluruh keuntungan dari perubahan-perubahan harga secara simultan. Spekulasi dan
         arbitrase dalam jumlah besar biasanya dilakukan oleh trader. Bank-bank dalam hal ini dapat
         bertindak sebagai dealer, spekulator dan arbitrase.
    d.       Bank Sentral
                 Bank-bank sentral menggunakan pasar ini untuk memperoleh cadangan devisa dan
         juga mempengaruhi harga dimana mata uangnya diperdagangkan. Bank sentral mungkin
         melakukan langkah-langkah yang semata-mata dimaksudkan untuk mendukung atau
         mendongkrak nilai mata uang sendiri. Kebijakan atau strategi seperti ini banyak dilakukan
         oleh bank-bank sentral.
    e. Pialang valuta asing
                Pialang valuta asing berfungsi sebagai perantara yang mempertemukan penawaran
         dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Pialang valuta asing bertindak atas nama
         klien dan atas jasanya tersebut mereka memperoleh komisi sebagai kontra prestasi. Agar
         dapat menjalankan fungsinya dengan baik, perusahaan pialang memiliki akses langsung
         dengan dealer dan bank di seluruh dunia.

Analisis Transaksi Valuta Asing (Al-Sharf) Berdasarkan Norma-Norma Hukum Islam
         Pada prinsipnya praktek jual beli seperti al-sharf diperbolehkan dalam Islam bedasarkan
firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275:




                                                                                                 6
"…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba….",. Disamping firman
Allah diatas, ada beberapa hadist Rosulullah yang berkaitan dengan transaksi al-sharf, antara lain :
1. Hadits Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudri: Rasulullah SAW bersabda,
    "Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah
    pihak)" (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban),
2. Hadits Nabi riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasa'i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari
    ‘Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w. bersabda: “(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak,
    gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam
    (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah
    sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.”
3. Hadits Nabi riwayat Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dari Umar bin
    Khatthab, Nabi s.a.w. bersabda: “(Jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan)
    secara tunai.” Hadits Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda:
    “Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah
    menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali
    sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; dan janganlah
    menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai.” Hadits Nabi riwayat
    Muslim dari Bara’ bin ‘Azib dan Zaid bin Arqam: “Rasulullah saw melarang menjual perak dengan
    emas secara piutang (tidak tunai).”

                                                                                                       7
Pada prinsip syariahnya, praktek jual beli valuta asing dapat dianalogikan dan dikategorikan
dengan pertukaran antara emas dan perak atau dikenal dalam terminologi fiqih dengan istilah (al-
sharf) yang disepakati para ulama tentang keabsahannya. Dari beberapa hadist diatas, dapat
dijelaskan sebenarnya praktek al-sharf diperbolehkan jika dilakukan atas dasar kerelaan antara
kedua belah pihak dan secara tunai, serta tidak boleh adanya penambahan antara suatu barang
yang sejenis (emas dengan emas atau perak dengan perak), karena kelebihan antara dua barang
yang sejenis tersebut merupakan riba al-fadl yang jelas-jelas dilarang oleh Islam.
         Namun bila berbeda jenisnya, seperti emas dengan perak atau dalam mata uang sekarang
misalnya Rupiah dengan Dolar atau sebaliknya maka dapat ditukarkan (exchange) sesuai dengan
market rate (harga pasar) dengan catatan harus kontan/spot. Adapun kriteria ‘tunai’ atau ‘kontan’
dalam jual beli yang dikembalikan kepada kelaziman pasar yang berlaku meskipun hal itu melewati
beberapa jam penyelesaian (settelment-nya) karena proses teknis transaksi. Harga atas pertukaran
itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli atau harga pasar (market
rate). Kriteria tunai (kontan) dalam praktek al-sharf seperti hadits diatas adalah untuk menghindari
terjadinya riba nasi’ah.
Syarat Sahnya Transaksi Jual Beli Valas
         Ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi dalam melakukan jual beli valas antara dua
mata uang yang berbeda sbb (lihat Al-Jaziri, II/505):
    1. Kontan/ tunai. Hukumnya tidak sah jual beli valas yang tidak kontan (tertunda).
         Artinya mata uang yang dipertukarkan benar-benar ditukar, uang rupiah dengan uang dolar
         contohya, secara riil. Di dalam fatwa diberikan dispensasi waktu +2 hari untuk transfer. Jadi
         tunai itu boleh juga melalui transfer, tidak harus fisik seketika. Tapi harus benar-benar riil
         ada uang dipertukarkan.
    2.   Transaksi dilakukan dengan serah terima di tempat akad (‫ .)ال مج لس ف ى ال ت قاب ض‬Yakni
         serah terima valas dilakukan secara langsung pada saat transaksi terjadi Berdasarkan dalil
         hadits di atas ( ‫م نها ت ب ي عىا و ال‬   ‫ .)ب ناجز‬Apabila kedua pihak berpisah sebelum menerima
         barang atau valas yang dijual, maka transaksi dianggap batal.


         Adapun berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang
Al - Sharf, transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)
3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara
    tunai (at-taqabudh).


                                                                                                          8
4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat
    transaksi dilakukan dan secara tunai.
               Sedangkan ketentuan mengenai hukum jenis-jenis transaksi valuta asing yang ada di
pasar valas dijelaskan dalam fatwa tersebut sebagai berikut:
1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan pen-jualan valuta asing (valas) untuk penyerahan
    pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua
    hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap
    sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.
2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada
    saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai
    dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang diguna-kan adalah harga yang
    diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada
    waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan
    dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).
3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang
    dikombinasi-kan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward.
    Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk
    menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu
    atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
         Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Al - Sharf
di atas, jelas sekali dapat disimpulkan bahwa dari beberapa jenis tipe transaksi valuta asing di pasar
valas hanya tipe transaksi spot yang diperbolehkan. Sedangkan untuk tipe transaksi forward, swap,
dan option tidak diperbolehkan karena tidak dilakukan secara tunai dan mengandung unsur maisir
(spekulasi).
         Tujuan dari keharusan tunai dalam akad al-sharf ini adalah untuk menghindari adanya
gharar yang terdapat dalam riba fadl. Dengan adanya transaksi valuta asing dilaksanakan secara
tunai, maka gharar dalam akad al-sharf ini akan hilang karena time of settlement-nya dilaksanakan
pada saat itu juga secara tunai. Sedangkan dalam akad yang obyeknya berupa barang, maka selain
masa penyerahannya yang harus tunai, juga harus sama dalam hal kualitas dan kuantitasnya. Oleh
karena itu harus dilakukan secara simultan (taqabud) dalam melakukan transaksi jual beli valuta
asing.
         Sebagai salah satu variasi jual beli, al-sharf juga tentu saja harus memenuhi persyaratan
sebagaimana halnya variasi jual beli yang lain seperti bai’ mutlak dan muqayyadah. Karena agar jual


                                                                                                    9
beli itu terbentuk dan sah diperlukan sejumlah syarat, yaitu syarat adanya aqad jual beli dan syarat
sahnya jual beli. Sedangkan aqad jual beli itu tidak saja ada dan terbentuk, akan tetapi juga sah
secara hukum. Dengan demikian hukum tentang al-sharf yang biasa diartikan dengan jual beli valuta
asing tidak diragukan lagi kebolehannya dari sudut fiqh Islam.
        Berdasarkan      pada norma –norma hukum islam diatas yang dijadikan dasar
diperbolehkannya kegiatan transaksi jual beli valuta asing, maka ada beberapa batasan yang perlu
diperhatikan dalam melakukan transaksi jual beli valuta asing tersebut antara lain :
    1. Pertukaran tersebut harus dilakukan secara tunai (bai’naqd), artinya masing-masing pihak
        harus menerima atau menyerahkan masing-masing mata uang secara bersamaan.
    2. Motif pertukaran adalah raagka mendukung transaksi komersil, yaitu transaksi perdagangan
        barang dan jasa antar bangsa, bukan dalam rangka spekulasi.
    3. Harus dihindari jual beli bersyarat. Misalnya A setuju membeli barang dari B hari ini, dengan
        syarat B harus membelinya kembali pada tanggal tertentu di masa mendatang. Hal ini tidak
        diperbolehkan karena selain untuk menghindari riba. Juga karena jual beli barsyarat itu
        membuat hukum jual beli menjadi belum tuntas.
    4. Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini mampu menyediakan
        valuta asing yang dipertukarkan.
    5. Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai, atau dengan kata lain tidak
        dibenarkan jual beli tanpa hak kepemilikan (bai’ ainiyah).
              Akhirnya para partisipan yang melakukan transaksi jual beli valuta asing harus
    memperhatikan ketentuan tersebut diatas dan hendaknya menjauhkan diri dari pasar gelap
    karena dalam pasar gelap umumnya akan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam
    melakukan transaksi valuta asing tersebut. Jika mereka melakukan penyimpangan dalam
    melakukan aktivitas transaksi valuta asing seperti melakukan pemerasan dan sejenisnya, maka
    yang semula halal akan menjadi terlarang kegiatan transakasi valuta asing tersebut karena
    dapat merugikan salah satu pihak yang lain.




                                                    BAB III
                                                  PENUTUP


        KESIMPULAN
        Transaksi jual beli valuta asing pada dasarnya timbul karena adanya kebutuhan konversi
mata uang mata uang yang satu dengan mata uang yang lain dalam lalu lintas perdagangan


                                                                                                 10
internasional. Ini dikarenakan setiap negara yang melakukan aktivitas perdagangan internasional
(Ekspor-Impor) tentu akan memerlukan alat bayar yaitu mata uang dari negara yang menjadi mitra
dagangnya dan masing-masing negara mempunyai ketentuan sendiri dan berbeda satu sama lainnya
dalam menentukan jenis dan nilai mata uangnya..
        Nilai mata uang suatu negara dengan negara lainnya akan berubah (berfluktuasi) setiap saat
sesuai volume permintaan dan penawaran dari mata uang tersebut di bursa atau pasar yang bersifat
internasional. Adanya permintaan dan penawaran            akan valuta asing inilah yang akhirnya
menimbulkan transaksi jual beli valuta asing.
        Pada prinsip syariahnya, yang didasarkan pada norma-norma hukum islam bahwa praktek
jual beli valuta asing (al-sharf) diperbolehkan jika dilakukan atas dasar kerelaan antara kedua belah
pihak dan secara tunai, serta tidak boleh adanya penambahan antara suatu barang yang sejenis
(emas dengan emas atau perak dengan perak). Tetapi apabila berbeda jenisnya, seperti emas
dengan perak atau dalam mata uang sekarang misalnya Rupiah dengan Dolar atau sebaliknya maka
dapat ditukarkan sesuai dengan market rate (harga pasar) dengan catatan harus kontan (spot).
        Hal ini juga sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002
yang memperbolehkan transaksi jual beli mata uang dengan ketentuan antara lain: tidak untuk
spekulasi (untung-untungan), ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan), dan
apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai
(at-taqabudh), serta apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai. Akhirnya hendaknya para pelaku jual beli
valuta asing dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan yang dilarang dalam melakukan
transaksi valuta asing sehingga jual beli valuta asing yang dilakukannya diperbolehkan menurut
syariah Islam.




        DAFTAR PUSTAKA


        purnandiarifiza.blogspot.com
        http://www.fiqihwanita.com/hukum-kb-dalam-pandangan-islam/
        http://syiarislam.wordpress.com/2008/02/04/fatwa-mui-tentang-jual-beli-valas-valuta-
asing   forex/
        http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_valuta_asing


                                                                                                  11
http://www.alkhoirot.net/2012/10/hukum-jual-beli-valas.html
Fatwa-fatwa jual beli – Ahmad Abdurrazaq Duwaisy – Google buku




                                                                 12

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesiaKerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesiaKhairan Luthfi
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganAri Raharjo
 
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaMakalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaAnita DianaS
 
Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank Syariah
Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank SyariahPerbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank Syariah
Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank SyariahCitra Puspawardhani
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiSistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiKiki Budi Setiawan
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Ari Raharjo
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoPutri Sanuria
 
Letter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahLetter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahYusuf Darismah
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...M Abdul Aziz
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamYusuf Darismah
 

Was ist angesagt? (20)

BANK PERKREDITAN RAKYAT
BANK PERKREDITAN RAKYATBANK PERKREDITAN RAKYAT
BANK PERKREDITAN RAKYAT
 
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesiaKerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesiaMakalah perkembangan bank syariah di indonesia
Makalah perkembangan bank syariah di indonesia
 
Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank Syariah
Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank SyariahPerbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank Syariah
Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank Syariah
 
Konsep kebanksentralan
Konsep kebanksentralanKonsep kebanksentralan
Konsep kebanksentralan
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Bprs
BprsBprs
Bprs
 
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
 
Makalah bank umum
Makalah bank umumMakalah bank umum
Makalah bank umum
 
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - EkonomiSistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
 
Konsep dasar bank syariah
Konsep dasar bank syariahKonsep dasar bank syariah
Konsep dasar bank syariah
 
Menjadi Perawat Yang baik
Menjadi Perawat Yang baikMenjadi Perawat Yang baik
Menjadi Perawat Yang baik
 
Askep gerd
Askep gerdAskep gerd
Askep gerd
 
Letter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahLetter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor Syariah
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
 

Andere mochten auch

Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam Muhammad Iqbal
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasDody Dermawan
 
Prinsip pemasaran dan lingkungan pemasaran
Prinsip pemasaran dan lingkungan pemasaranPrinsip pemasaran dan lingkungan pemasaran
Prinsip pemasaran dan lingkungan pemasaranDody Dermawan
 
Contoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-doc
Contoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-docContoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-doc
Contoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-docSurya Permana
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)Putri Sanuria
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 

Andere mochten auch (14)

Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Jual Beli Mata Uang
Jual Beli Mata UangJual Beli Mata Uang
Jual Beli Mata Uang
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
 
Al-Mutaradif
Al-Mutaradif Al-Mutaradif
Al-Mutaradif
 
Prinsip pemasaran dan lingkungan pemasaran
Prinsip pemasaran dan lingkungan pemasaranPrinsip pemasaran dan lingkungan pemasaran
Prinsip pemasaran dan lingkungan pemasaran
 
Contoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-doc
Contoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-docContoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-doc
Contoh surat-akta-jual-beli-tanah-rumah-ruko-bangunan-office-doc
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
 
Jual beli dalam islam
Jual beli dalam islamJual beli dalam islam
Jual beli dalam islam
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 

Ähnlich wie Transaksi Valuta Asing Dalam Perspektif Hukum Islam

Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2DamayYanti
 
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxandromedawibowo
 
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif Investasi
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif InvestasiMemahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif Investasi
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif InvestasiRizano Ahdiat R
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingWarda wt
 
1649511580.pptx
1649511580.pptx1649511580.pptx
1649511580.pptxberkaendy
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalMontisa Rizki
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]muhaiminmuhaimin14
 
Resume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASResume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASAnggi Ferdianza
 
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdfMASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdfOktavia Ningrum
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalIndriAgustin1
 

Ähnlich wie Transaksi Valuta Asing Dalam Perspektif Hukum Islam (20)

Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Valas
ValasValas
Valas
 
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
 
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif Investasi
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif InvestasiMemahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif Investasi
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif Investasi
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta Asing
 
1649511580.pptx
1649511580.pptx1649511580.pptx
1649511580.pptx
 
Sharf
SharfSharf
Sharf
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
 
Resume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASResume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UAS
 
Slk pasar valuta asing slk bab 12
Slk pasar valuta asing slk  bab 12Slk pasar valuta asing slk  bab 12
Slk pasar valuta asing slk bab 12
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdfMASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
MASAIL FIQH JUAL BELI VALUTAS ASING DAN SAHAM.pdf
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Nilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bungaNilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bunga
 

Mehr von AisAisyah

fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitAisAisyah
 
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahFisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahAisAisyah
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan AisAisyah
 
Analisis abu
Analisis abuAnalisis abu
Analisis abuAisAisyah
 
Laporan prak. analisis abu
Laporan prak. analisis abuLaporan prak. analisis abu
Laporan prak. analisis abuAisAisyah
 
Menyusun paragraf
Menyusun paragrafMenyusun paragraf
Menyusun paragrafAisAisyah
 

Mehr von AisAisyah (6)

fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficit
 
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahFisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan
 
Analisis abu
Analisis abuAnalisis abu
Analisis abu
 
Laporan prak. analisis abu
Laporan prak. analisis abuLaporan prak. analisis abu
Laporan prak. analisis abu
 
Menyusun paragraf
Menyusun paragrafMenyusun paragraf
Menyusun paragraf
 

Kürzlich hochgeladen

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Transaksi Valuta Asing Dalam Perspektif Hukum Islam

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi dewasa ini menjadikan dunia seakan-akan tanpa batas dan perekonomian antar negara menjadi semakin saling terintegrasi dan terkait. Hal ini menyebabkan perkembangan perekonomian suatu negara tidak hanya ditentukan oleh perekonomian negara itu sendiri, tetapi juga akan selalu terkait dengan sistem perekonomian global, khususnya dalam bidang perdagangan internasional. Kegiatan perdagangan Internasional selalu memerlukan transfer dan konversi mata uang dari satu negara ke negara lain. Hal ini disebabkan setiap negara merdeka didunia ini mempunyai wewenang untuk menentukan mata uang yang digunakan dan nilai kursnya (nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain). Seandainya di dunia ini ada mata uang tunggal internasional, barangkali konversi mata uang yang satu dengan mata uang yang lain tidak diperlukan dalam melakukan perdagangan internasional. Dengan kata lain, terdapat kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu dengan mata uang yang lain dalam lalu lintas perdagangan internasional tersebut. Inilah yang akan mendorong terjadinya penawaran dan permintaan akan valuta asing, yang pada gilirannya akan melahirkan transaksi (jual beli) valuta asing di pasar valas. Transaksi valuta asing akan selalu tergantung oleh nilai kurs mata uang suatu negara dan dapat saja berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan kondisi perekonomian negara tersebut. Adanya fluktuasi nilai kurs dan kebutuhan akan konversi mata uang tersebut akan menarik pihak-pihak yang berkepentingan terhadap valuta asing seperti investor, exportir, importir atau bahkan spekulan untuk melakukan transaksi valuta asing. Yang menarik sekarang untuk dikaji adalah bagaimana transaksi jual beli valuta asing dalam perspektif perdagangan hukum Islam. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN Pasar valuta asing (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Adapula yang menyebutnya dengan sebutan Trading Forex. Istilah Trading = jual-beli, bisa jual beli di pasar bisa juga di bursa. Tetapi umumnya disebut trading. Forex (foreign exchange) = Valas (valuta asing) = Uang selain rupiah. Trading forex, secara bahasa bisa jual-beli dolar di pinggir jalan. Tapi istilah ini lebih banyak dipakai untuk jual-beli forex di bursa. Istilah lain jual beli valuta asing (as-Sharf) juga dapat ditemukan dalam beberapa kamus. Muhammad al-Adnani mendefinisikan as-sharf dengan tukar menukar uang. Dalam kamus al-Munjid fi al- lughah disebutkan bahwa as-sharf berarti menjual uang dengan uang lainnya. Yang dalam istilah Inggris adalah money changer. Taqiyuddin an-Nabhani mendefinisikan as-sharf dengan pemerolehan harta dengan harta lain, dalam bentuk emas dan perak, yang sejenis dengan saling menyamakan antara emas yang satu dengan emas yang lain, atau antara perak yang satu dengan perak yang lain (atau berbeda sejenisnya) semisal emas dengan perak, dengan menyamakan atau melebihkan antara jenia yang satu dengan jenis yang lain. Dari beberapa jenis di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa as-sharf merupakan suatu perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya, transaksi jual beli mata uang asing yang sejenis (misalnya rupiah dengan rupiah ) maupun yang tidak sejenis (misalnya rupiah dengan dolar atau sebaliknya). Dalam literatur klasik, ditemukan dalam bentuk jual beli dinar dengan dinar, dirham dengan dirham atau dinar dengan dirham. Tukar menukar seperti ini ada dalam hukum Islam termasuk salah satu cara jual beli, dan dalam hukum perdata Barat disebut dengan barter. Taqiyuddin an-Nabhani menyatakan bahwa jual beli mata uang atau pertukaran mata uang merupakan transaksi jual beli dalam bentuk finansial yang menurutnya mencakup : 1. Pembelian mata uang dengan mata uang yang serupa seperti pertukaran uang kertas danar baru Irak dengan kertas danar lama. 2. Pertukaran mata uang dengan mata uang asing seperti pertukaran dolar dengan Pound Mesir. 2
  • 3. 3. Pembelian barang dengan uang tertentu serta pembelian mata uang tersebut dengan mata uang asing seperti membeli pesawat dengan dolar, serta pertukaran dolar dengan dinar Irak dalam suatu kesepakatan. 4. Penjualan barang dengan mata uang, misalnya dengan dolar Australia serta pertukaran dolar dengan dolar Australia. 5. Penjualan promis (surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang) dengan mata uang tertentu. 6. Penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang tertentu. Dewasa ini transaksi jual beli valuta asing umumnya dapat dilakukan di bursa atau pasar valas yang bersifat internasional. Pasar valas menyediakan sarana fisik dan institusional untuk melakukan perdagangan valuta asing, menentukan nilai tukar dan menerapkan manajemen valuta asing. Pasar valas ini dapat menjalankan beberapa fungsi antara lain: Pertama, sebagai mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara; Kedua, sebagai tempat untuk mendapatkan atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional; dan Ketiga, sebagai wahana untuk meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. (Yuliati : 2002) Tipe - Tipe Transaksi Valuta Asing Dan Partisipan Dalam Valuta Asing Ada beberapa jenis tipe – tipe transaksi valuta asing yang terjadi di pasar valas, yaitu spot, forward, dan swap (Hanafi :2004) 1. Transaction Spot (transaksi spot) Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan pembayaran saat itu juga, meskipun dalam praktek transaksi spot akan diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya. Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 10 agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada tanggal 12 agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date. Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara berikut ini (Kuncoro : 2001) : a) Cash, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak). b) Tom (kependekan dari tomorrow), yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak. c) Spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi. 3
  • 4. 2. Forward Transaction (Transaksi berjangka) Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain. Kurs dalam transaksi forward ditentukan di muka sedangkan penyerahan dan pembayaran dilakukan beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi. Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs. 3. Swap Transaction (Transaksi Swap) Yaitu transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu transaksi tunggal dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas yang tidak diperkirakan. Seperti dijelaskan diatas bahwa pada prinsipnya transaksi swap merupakan transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu tertetu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli. Penggunaan transaksi swap sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh bank Indonesia.Transaksi swap antara bank dengan BI antara lain: a) Swap likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20 % dari modal bank tersebut. b) Swap investasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap dengan nasabah yang adanya berasal dari pinjaman luar negeri untuk keperluan investasi di Indonesia. c) Perbedaan dari ketga jenis transaksi di atas adalah bahwa swap terjadi dua transaksi pada saat yang sama (double transaction), yaitu jual beli atau beli dan jual. Sedangkan pada spot dan forward hanya terjadi satu kali transaksi saja (one single transaction), yaitu jual beli saja. 4. Option Transaction (Transaksi Opsi) 4
  • 5. Transaksi Opsi merupakan kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu tertentu. Di tinjau dari jenis hak yang diberikan, maka terdapat dua jenis opsi, yaitu opsi call dan opsi put. Opsi call memberi hak kepada pemegang opsi untuk membeli mata uang dengan nilai tukar tertentu yang telah disepakati (strike price/exercise price). Sementara opsi put memberi hak kepada pembelinya untuk menjual mata uang pada strike price. Pada umumnya pembeli opsi call akan menggunakan haknya jika strike price lebih rendah dari spot rate. Sebaliknya, pemegang opsi put akan menjalankan haknya jika strike price lebih tinggi dari spot rate. Pada kedua kondisi tersebut pemegang opsi call dan opsi put berada pada kondisi in the money. Transaksi yang terjadi di pasar valuta asing dapat di bedakan menjadi dua golongan yaitu antar bank (wholesale market) dan klien (retail market). Transaksi yang terjadi dalam pasar antar bank (wholesale market) biasanya berjumlah sangat besar misalnya dalam kelipatan jutaan dolar. Sedangkan kontrak antar bank dengan nasabah (retail market) biasanya dibuat dalam jumlah tertentu dan bisa dalam jumlah yang relatif kecil. Adapun partisipan/peserta yang aktif melakukan transaksi pada dua tingkat pasar di atas terdiri dari lima kategori partisipan, yaitu (Yuliati : 2002): a. Dealer valuta asing bank dan non bank Dealer bank-bank dan non bank beroperasi dikedua pasar antar bank dan nasabah. Mereka ini memperoleh keuntungan dengan membeli valuta asing pada harga permintaan (bid) dan menjualnya kembali pada harga yang sedikit lebih tinggi daripada harga penawaran (offer). b. Perusahaan dan individu Perusahaan dan individu menggunakan pasar valuta asing untuk mempermudah pelaksanaan transfer investasi atau komersil. Kelompok ini terdiri dari para importir, investor internasional, perusahaan-perusahaan multinasional. Mereka menggunakan pasar valuta asing untuk tujuan investasi. c. Spekulator dan arbitrase Mereka ini melakukan transaksi dalam pasar valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya merupakan suatu bentuk spekulasi yang terdapat dalam valuta asing, dimana mereka membeli suatu valuta asing di suatu pusat keuangan kemudian menjualnya kembali di pusat keuangan lain untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan arbitrase ini dimungkinkan oleh mudah dan cepatnya dilakukan transfer dengan menggunakan alat telegrafik antara pusat keuangan satu dengan pusat keuangan dunia lainnya. Motif mereka ini berbeda dengan dealer, karena spekulator dan arbitrase 5
  • 6. beroperasi hanya untuk kepentingan mereka sendiri tanpa suatu kebutuhan atau kewajiban untuk melayani klien atau untuk memastikan kontinuitas pasar. Sedangkan dealer mencari keuntungan dari spread antara permintaan dan penawaran dan hanya secara insidentil mencari keuntungan dari perubahan-perubahan harga. Sementara spekulator mencari seluruh keuntungan dari perubahan-perubahan harga secara simultan. Spekulasi dan arbitrase dalam jumlah besar biasanya dilakukan oleh trader. Bank-bank dalam hal ini dapat bertindak sebagai dealer, spekulator dan arbitrase. d. Bank Sentral Bank-bank sentral menggunakan pasar ini untuk memperoleh cadangan devisa dan juga mempengaruhi harga dimana mata uangnya diperdagangkan. Bank sentral mungkin melakukan langkah-langkah yang semata-mata dimaksudkan untuk mendukung atau mendongkrak nilai mata uang sendiri. Kebijakan atau strategi seperti ini banyak dilakukan oleh bank-bank sentral. e. Pialang valuta asing Pialang valuta asing berfungsi sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Pialang valuta asing bertindak atas nama klien dan atas jasanya tersebut mereka memperoleh komisi sebagai kontra prestasi. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, perusahaan pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia. Analisis Transaksi Valuta Asing (Al-Sharf) Berdasarkan Norma-Norma Hukum Islam Pada prinsipnya praktek jual beli seperti al-sharf diperbolehkan dalam Islam bedasarkan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275: 6
  • 7. "…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba….",. Disamping firman Allah diatas, ada beberapa hadist Rosulullah yang berkaitan dengan transaksi al-sharf, antara lain : 1. Hadits Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudri: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)" (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban), 2. Hadits Nabi riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasa'i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w. bersabda: “(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.” 3. Hadits Nabi riwayat Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dari Umar bin Khatthab, Nabi s.a.w. bersabda: “(Jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan) secara tunai.” Hadits Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda: “Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai.” Hadits Nabi riwayat Muslim dari Bara’ bin ‘Azib dan Zaid bin Arqam: “Rasulullah saw melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai).” 7
  • 8. Pada prinsip syariahnya, praktek jual beli valuta asing dapat dianalogikan dan dikategorikan dengan pertukaran antara emas dan perak atau dikenal dalam terminologi fiqih dengan istilah (al- sharf) yang disepakati para ulama tentang keabsahannya. Dari beberapa hadist diatas, dapat dijelaskan sebenarnya praktek al-sharf diperbolehkan jika dilakukan atas dasar kerelaan antara kedua belah pihak dan secara tunai, serta tidak boleh adanya penambahan antara suatu barang yang sejenis (emas dengan emas atau perak dengan perak), karena kelebihan antara dua barang yang sejenis tersebut merupakan riba al-fadl yang jelas-jelas dilarang oleh Islam. Namun bila berbeda jenisnya, seperti emas dengan perak atau dalam mata uang sekarang misalnya Rupiah dengan Dolar atau sebaliknya maka dapat ditukarkan (exchange) sesuai dengan market rate (harga pasar) dengan catatan harus kontan/spot. Adapun kriteria ‘tunai’ atau ‘kontan’ dalam jual beli yang dikembalikan kepada kelaziman pasar yang berlaku meskipun hal itu melewati beberapa jam penyelesaian (settelment-nya) karena proses teknis transaksi. Harga atas pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli atau harga pasar (market rate). Kriteria tunai (kontan) dalam praktek al-sharf seperti hadits diatas adalah untuk menghindari terjadinya riba nasi’ah. Syarat Sahnya Transaksi Jual Beli Valas Ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi dalam melakukan jual beli valas antara dua mata uang yang berbeda sbb (lihat Al-Jaziri, II/505): 1. Kontan/ tunai. Hukumnya tidak sah jual beli valas yang tidak kontan (tertunda). Artinya mata uang yang dipertukarkan benar-benar ditukar, uang rupiah dengan uang dolar contohya, secara riil. Di dalam fatwa diberikan dispensasi waktu +2 hari untuk transfer. Jadi tunai itu boleh juga melalui transfer, tidak harus fisik seketika. Tapi harus benar-benar riil ada uang dipertukarkan. 2. Transaksi dilakukan dengan serah terima di tempat akad (‫ .)ال مج لس ف ى ال ت قاب ض‬Yakni serah terima valas dilakukan secara langsung pada saat transaksi terjadi Berdasarkan dalil hadits di atas ( ‫م نها ت ب ي عىا و ال‬ ‫ .)ب ناجز‬Apabila kedua pihak berpisah sebelum menerima barang atau valas yang dijual, maka transaksi dianggap batal. Adapun berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Al - Sharf, transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan) 2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) 3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). 8
  • 9. 4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai. Sedangkan ketentuan mengenai hukum jenis-jenis transaksi valuta asing yang ada di pasar valas dijelaskan dalam fatwa tersebut sebagai berikut: 1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan pen-jualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional. 2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang diguna-kan adalah harga yang diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah). 3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasi-kan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). 4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Al - Sharf di atas, jelas sekali dapat disimpulkan bahwa dari beberapa jenis tipe transaksi valuta asing di pasar valas hanya tipe transaksi spot yang diperbolehkan. Sedangkan untuk tipe transaksi forward, swap, dan option tidak diperbolehkan karena tidak dilakukan secara tunai dan mengandung unsur maisir (spekulasi). Tujuan dari keharusan tunai dalam akad al-sharf ini adalah untuk menghindari adanya gharar yang terdapat dalam riba fadl. Dengan adanya transaksi valuta asing dilaksanakan secara tunai, maka gharar dalam akad al-sharf ini akan hilang karena time of settlement-nya dilaksanakan pada saat itu juga secara tunai. Sedangkan dalam akad yang obyeknya berupa barang, maka selain masa penyerahannya yang harus tunai, juga harus sama dalam hal kualitas dan kuantitasnya. Oleh karena itu harus dilakukan secara simultan (taqabud) dalam melakukan transaksi jual beli valuta asing. Sebagai salah satu variasi jual beli, al-sharf juga tentu saja harus memenuhi persyaratan sebagaimana halnya variasi jual beli yang lain seperti bai’ mutlak dan muqayyadah. Karena agar jual 9
  • 10. beli itu terbentuk dan sah diperlukan sejumlah syarat, yaitu syarat adanya aqad jual beli dan syarat sahnya jual beli. Sedangkan aqad jual beli itu tidak saja ada dan terbentuk, akan tetapi juga sah secara hukum. Dengan demikian hukum tentang al-sharf yang biasa diartikan dengan jual beli valuta asing tidak diragukan lagi kebolehannya dari sudut fiqh Islam. Berdasarkan pada norma –norma hukum islam diatas yang dijadikan dasar diperbolehkannya kegiatan transaksi jual beli valuta asing, maka ada beberapa batasan yang perlu diperhatikan dalam melakukan transaksi jual beli valuta asing tersebut antara lain : 1. Pertukaran tersebut harus dilakukan secara tunai (bai’naqd), artinya masing-masing pihak harus menerima atau menyerahkan masing-masing mata uang secara bersamaan. 2. Motif pertukaran adalah raagka mendukung transaksi komersil, yaitu transaksi perdagangan barang dan jasa antar bangsa, bukan dalam rangka spekulasi. 3. Harus dihindari jual beli bersyarat. Misalnya A setuju membeli barang dari B hari ini, dengan syarat B harus membelinya kembali pada tanggal tertentu di masa mendatang. Hal ini tidak diperbolehkan karena selain untuk menghindari riba. Juga karena jual beli barsyarat itu membuat hukum jual beli menjadi belum tuntas. 4. Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini mampu menyediakan valuta asing yang dipertukarkan. 5. Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai, atau dengan kata lain tidak dibenarkan jual beli tanpa hak kepemilikan (bai’ ainiyah). Akhirnya para partisipan yang melakukan transaksi jual beli valuta asing harus memperhatikan ketentuan tersebut diatas dan hendaknya menjauhkan diri dari pasar gelap karena dalam pasar gelap umumnya akan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam melakukan transaksi valuta asing tersebut. Jika mereka melakukan penyimpangan dalam melakukan aktivitas transaksi valuta asing seperti melakukan pemerasan dan sejenisnya, maka yang semula halal akan menjadi terlarang kegiatan transakasi valuta asing tersebut karena dapat merugikan salah satu pihak yang lain. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Transaksi jual beli valuta asing pada dasarnya timbul karena adanya kebutuhan konversi mata uang mata uang yang satu dengan mata uang yang lain dalam lalu lintas perdagangan 10
  • 11. internasional. Ini dikarenakan setiap negara yang melakukan aktivitas perdagangan internasional (Ekspor-Impor) tentu akan memerlukan alat bayar yaitu mata uang dari negara yang menjadi mitra dagangnya dan masing-masing negara mempunyai ketentuan sendiri dan berbeda satu sama lainnya dalam menentukan jenis dan nilai mata uangnya.. Nilai mata uang suatu negara dengan negara lainnya akan berubah (berfluktuasi) setiap saat sesuai volume permintaan dan penawaran dari mata uang tersebut di bursa atau pasar yang bersifat internasional. Adanya permintaan dan penawaran akan valuta asing inilah yang akhirnya menimbulkan transaksi jual beli valuta asing. Pada prinsip syariahnya, yang didasarkan pada norma-norma hukum islam bahwa praktek jual beli valuta asing (al-sharf) diperbolehkan jika dilakukan atas dasar kerelaan antara kedua belah pihak dan secara tunai, serta tidak boleh adanya penambahan antara suatu barang yang sejenis (emas dengan emas atau perak dengan perak). Tetapi apabila berbeda jenisnya, seperti emas dengan perak atau dalam mata uang sekarang misalnya Rupiah dengan Dolar atau sebaliknya maka dapat ditukarkan sesuai dengan market rate (harga pasar) dengan catatan harus kontan (spot). Hal ini juga sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 yang memperbolehkan transaksi jual beli mata uang dengan ketentuan antara lain: tidak untuk spekulasi (untung-untungan), ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan), dan apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh), serta apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai. Akhirnya hendaknya para pelaku jual beli valuta asing dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan yang dilarang dalam melakukan transaksi valuta asing sehingga jual beli valuta asing yang dilakukannya diperbolehkan menurut syariah Islam. DAFTAR PUSTAKA purnandiarifiza.blogspot.com http://www.fiqihwanita.com/hukum-kb-dalam-pandangan-islam/ http://syiarislam.wordpress.com/2008/02/04/fatwa-mui-tentang-jual-beli-valas-valuta- asing forex/ http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_valuta_asing 11