3. Definisi
• Obesitas atau yang biasa dikenal
sebagai kegemukan, merupakan suatu
masalah yang cukup merisaukan di
kalangan remaja. Obesitas atau
kegemukan terjadi pada saat badan
menjadi gemuk (obese) yang
disebabkan penumpukan jaringan
adiposa secara berlebihan.
• Jadi, obesitas adalah keadaan dimana
seseorang memiliki berat badan yang
lebih berat dibandingkan berat badan
idealnya yang disebabkan terjadinya
penumpukan lemak di tubuhnya.
Sedangkan berat badan berlebih (
overweight ) adalahkelebihan berat
badan termasuk di dalamnya otot,
tulang, lemak dan air
4. Penyebab
• obesitas disebabkan adanya
keseimbangan energi positif,
sebagai akibat ketidak
seimbangan antara asupan
energi dengan keluaran energi,
sehingga terjadi kelebihan energi
yang disimpan dalam bentuk
jaringan lemak.
• Sebagian besar gangguan
keseimbangan energi ini
disebabkan oleh faktor
eksogen/nutrisional (obesitas
primer) sedang faktor endogen
(obesitas sekunder) akibat
kelainan hormonal, sindrom atau
defek genetik hanya sekitar
10%.
6. Sasaran
Sasaran yang kami jadikan
sebagai objek penelitian adalah
anak-anak dalam masa
pertumbuhan. Dimana, kasus
obesitas yang sering terjadi
biasanya menyerang kalangan
anak-anak yang masih dalam
masa pertumbuhan.
7. Tatalaksana Obesitas
Pencegahan obesitas dapat dilakukan dengan
perbaikan pola makan dan kebiasaan makan
batasan asupan kalori dan peningkatan
aktivitas fisik merupakan komponen yang
paling penting dalam pengaturan berat
badan12.
Masalah gizi lebih disebabkan oleh kebanyakan
masukan energi dibandingkan dengan keluaran
energi.
8. Promkes
Mengajak untuk berolahraga teratur
dengan cara olahraga ringan seperti
jogging dengan durasi 30 menit per
setiap kali melakukannya.
Jogging
9. Pembahasan
Metode promosi kesehatan
Waktu dan tempat pengumpulan data
Cara pengumpulan data
Kriteria penentuan obesitas :
Menggunakan antropometri
Melihat distribusi lemak menggunakan :
Penentuan lemak dalam tubuh secara biokimia :
10. Prevalensi
Prevalensi obesitas di seluruh dunia selalu meningkat dari tahun
ke tahun. Menurut penelitian Malnick dan Kobler (2006),
dibandingkan antara tahun 1976-1980 dengan tahun 1999-2000
terdapat peningkatan prevalensi overweight dari 46% menjadi
64,5%. Demikian halnya dengan prevalensi obesitas yang
meningkat dua kali lipat menjadi 30,5%. World Health
Organization (WHO) pada tahun 2003 mencatat bahwa sekitar
satu milyar penduduk dunia mengalami overweight dan
sedikitnya 300 juta menderita obesitas secara klinis. WHO juga
memprediksikan bahwa pada tahun 2015, 2,3 milyar orang
dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta yang
mengalami obesitas.
Prevalensi obesitas dan overweight di Indonesia sendiri juga
masih tinggi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
pada tahun 2007, prevalensi obesitas pada penduduk berusia
≥15 tahun berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah 10,3%
(laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%). Sedangkan prevalensi
overweight pada anak-anak usia 6-14 tahun adalah 9,5% pada
laki-laki dan 6,4% pada perempuan (Depkes, 2009).