SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MUH. NASRUN SAFITRA (A11109266)
INDAH GITA CAHYANI (A11110003)
MONICA CAHYADINI (A11110268)
ADITYA GUNAWAN (A211)
KELOMPOK 1:
Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering
membicarakan soal kebudayaan. Juga dalam kehidupan sehari-
hari, orang tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil
kebudayaan. Setiap hari orang melihat, mempergunakan dan
bahkan kadang-kadang merusak kebudayaan.
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan lebih teliti
dipelajari oleh antropologi budaya. Akan tetapi walaupun
demikian, seseorang yang memperdalam penelitiannya terhadap
sosiologi dan karena itu memusatkan perhatiannya terhadap
masyarakat. Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian, tak ada
masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya
tak ada kebudayaan tanpa masyarakat, sebagai wadah dan
pendukungnya.
 A. Pengertian Kebudayaan dan Masyarakat
Dalam pengertian sehari-hari, istilah kebudayaan sering diartikan
sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari. Akan tetapi
apabila istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka
kesenian merupakan salah satu bagian saja dari kebudayaan. Kata
kebudayaan berasal dari (bahasa sansekerta) buddhyah yang merupakan
bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”.
Kebudayaan (culture) sering dicampuradukan dengan masyarakat
(society), yang sebenarnya arti keduanya berbeda. Kebuadayaan adalah
sistem nilai dan norma, sementara masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang secara relatif mendiri, yang hidup bersama-sama cukup
lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memeliki kebuadayaan yang
sama, dan melakukan sebagain besar kegiatannya dalam kelompok
tersebut. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan satu sama lain. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai dan
norma yang terorganisasi yang menjadi pegangan bagi masyarakat
tersebut.
 B. Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur
pokok, yaitu:
 alat-alat teknologi
 sistem ekonomi
 keluarga
 kekuasaan politik
Unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai
pada setiap kebudayaan di manapun di dunia ini. Para antropolog yang
membahas persoalan tersebut secara lebih mendalam, belum
mempunyai pandangan seragam yang dapat diterima. Antropolog C.
Kluckhohn di dalam sebuah karyanya yang berjudul Universal
Categories of Culture" telah menguraikan ulasan para sarjana
mengenai hal itu. Inti pendapat-pendapat para sarjana itu menunjuk
pada adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural
universals, yaitu:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian
perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat
produksi transpor dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
(pertanian peternakan, sistem produksi, sistem
distribusi dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan (sistern kekerabatan,
organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4. Bahasa (lisan maupun tertulis).
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan
sebagainya).
6. Sistem pengetahuan.
7. Religi (sistem kepercayaan).
 C. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar
bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang
harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya
seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan
lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu
baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat
memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiritual
maupun materi. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat
tersebut di atas, untuk sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
Dikatakan sebagian besar oleh karna kemampuan manusia
adalah terbatas, dan dengan demikian kemampuan
kebudayaan yang merupakan basil ciptaannya juga terbatas
di dalam memenuhi segala kebutuhan.
Kaidah-kaidah "kebudayaan" berarti peraturan tentang tingkah
laku atau tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu
yang mencakup tujuan "kebudayaan" maupun cara-cara yang dianggap
baik untuk mencapai tujuan tersebut. Kaidah-kaidah "kebudayaan"
mencakup peraturan-peraturan yang beraneka warna yang mencakup
bidang yang sangat luas. Namun untuk kepentingan penelitian
"masyarakat", secara sosiologis dapat dibatasi pada empat hal sebagai
berikut:
1. Kaidah-kaidah yang dipergunakan secara luas dalam suatu kelompok
manusia tertentu.
2. Kekuasaan yang memperlakukan kaidah-kaidah tersebut.
3. Unsur-unsur formal kaidah itu.
4. Hubungannya dengan ketentuan-ketentuan hidup lainnya.
Berlakunya kaidah dalam suatu kelompok manusia sangat
tergantung pada kekuatan kaidah tersebut sebagai petunjuk tentang
bagaimana seseorang harus berlaku Yaitu sampai seberapa jauh
kaidah-kaidah tersebut diterima oleh anggota kelompok sebagai
petunjuk perilaku yang pantas.
 D. Sifat Hakikat Kebudayaan
1. kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku
manusia
2. kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya
suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan
habisnya usia generasi yang bersangkutan
3. kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan
dalam tingkah lakunya.
4. kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan
kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak,
tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan
yang dizinkan.
Sifat hakiki kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan, akan
tetapi bila seseorang hendak memahami sifat hakikannya yang
esensial, terlebih dahulu harus memecahkan pertentangan-
pertentangan didalamnya, yaitu:
1. Didalam pengalaman manusia, kebudayaan bersifat universal.
Akan tetapi perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri khusus
yang sesuai dengan situasi maupun lokasinya.
2. Kebudayaan bersifat stabil di samping juga dinamis, dan setiap
kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang kontiniu.
3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan
manusia, walaupun hal itu jarang disadari oleh diri sendiri.
 E. Kepribadian dan Kebudayaan
Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan
ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat
dikukuhkan sebagai hukum adat. Selain itu, ciri-ciri kepribadian
suatu kelompok masyarakat, juga tercermin dalam penampilan
hidup sehari-hari. Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah
tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotongroyongan, adalah
ciri umum dari sekian banyak suku bangsa yang berada di
indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia.
Untuk membatasi diri pada hal-hal yang penting, maka uraian di
bawah akan dikaitkan pada tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata
mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of
life)
3. Kebudayaan khusus kelas sosial.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi.
Beberapa indikator nilai-nilai:
1. Konsepsi mengenai hakikat hidup.
2. Konsepsi mengenai hakikat karya.
3. Konsepsi mengenai hakikat waktu.
4. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan alam.
5. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan sosial.
 F. Gerak Kebudayaan
Akulturasi terjadi bila sesuatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan
asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala
mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah
yang menyangkut proses tadi adalah:
 1. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima.
 2. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima.
 3. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang
baru.
 4. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat
akulturasi tersebut
SEKIAN

More Related Content

What's hot

Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaDindaAnggita2
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNDIKNAS PENDIDIKAN
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Daniel Arie
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningratsuryadi man ic
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)
MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)
MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)Alorka 114114
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...idasilfia
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteAnissatul Mukhoiriyah
 
Perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomiPerencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomifiorenet
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraSyaiful Ahdan
 

What's hot (20)

Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Makalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomiMakalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomi
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
 
MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)
MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)
MAKALAH peristiwa PETRUS (Penembakan Misterius)
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
 
Perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomiPerencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomi
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 

Similar to Kebudayaan dan Masyarakat

Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanYadhi Muqsith
 
Materi 2 kebudayaan dan masy. monalisa
Materi 2 kebudayaan dan masy. monalisaMateri 2 kebudayaan dan masy. monalisa
Materi 2 kebudayaan dan masy. monalisamonalisaibrahim
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadiandaddhy04
 
Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan KepribadianKebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan Kepribadiandaddhy04
 
1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptx
1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptx1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptx
1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptxAsepMiftahulFalah1
 
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multiculturalastiandriyani
 
Empati pada pasien berbeda latar belakang budaya
Empati pada pasien berbeda latar belakang budayaEmpati pada pasien berbeda latar belakang budaya
Empati pada pasien berbeda latar belakang budayatarmizitaher
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiPengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiMuslimin B. Putra
 
Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia pjj_kemenkes
 
08(a) isi pelajaran interaksi 1
08(a) isi pelajaran  interaksi 108(a) isi pelajaran  interaksi 1
08(a) isi pelajaran interaksi 1Hendon Ramlan
 

Similar to Kebudayaan dan Masyarakat (20)

Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
Makalah sosial budaya STIP WUNA
Makalah sosial budaya STIP WUNA Makalah sosial budaya STIP WUNA
Makalah sosial budaya STIP WUNA
 
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaan
 
Makalah sosial budaya
Makalah sosial budayaMakalah sosial budaya
Makalah sosial budaya
 
Ppt presentasi kelas
Ppt presentasi kelasPpt presentasi kelas
Ppt presentasi kelas
 
Materi 2 kebudayaan dan masy. monalisa
Materi 2 kebudayaan dan masy. monalisaMateri 2 kebudayaan dan masy. monalisa
Materi 2 kebudayaan dan masy. monalisa
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadian
 
Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan KepribadianKebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan Kepribadian
 
1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptx
1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptx1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptx
1. Pengkajian Seni Tradisi (Kebudayaan dan Seni Tradisi).pptx
 
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
 
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
 
Empati pada pasien berbeda latar belakang budaya
Empati pada pasien berbeda latar belakang budayaEmpati pada pasien berbeda latar belakang budaya
Empati pada pasien berbeda latar belakang budaya
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Sosbud 1
Sosbud 1Sosbud 1
Sosbud 1
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Pbk
PbkPbk
Pbk
 
Bab 5 KEBUDAYAAN
Bab 5 KEBUDAYAANBab 5 KEBUDAYAAN
Bab 5 KEBUDAYAAN
 
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiPengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
 
Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 
08(a) isi pelajaran interaksi 1
08(a) isi pelajaran  interaksi 108(a) isi pelajaran  interaksi 1
08(a) isi pelajaran interaksi 1
 

Kebudayaan dan Masyarakat

  • 1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
  • 2. MUH. NASRUN SAFITRA (A11109266) INDAH GITA CAHYANI (A11110003) MONICA CAHYADINI (A11110268) ADITYA GUNAWAN (A211) KELOMPOK 1:
  • 3. Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal kebudayaan. Juga dalam kehidupan sehari- hari, orang tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. Setiap hari orang melihat, mempergunakan dan bahkan kadang-kadang merusak kebudayaan. Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan lebih teliti dipelajari oleh antropologi budaya. Akan tetapi walaupun demikian, seseorang yang memperdalam penelitiannya terhadap sosiologi dan karena itu memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat. Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat, sebagai wadah dan pendukungnya.
  • 4.  A. Pengertian Kebudayaan dan Masyarakat Dalam pengertian sehari-hari, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari. Akan tetapi apabila istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka kesenian merupakan salah satu bagian saja dari kebudayaan. Kata kebudayaan berasal dari (bahasa sansekerta) buddhyah yang merupakan bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”. Kebudayaan (culture) sering dicampuradukan dengan masyarakat (society), yang sebenarnya arti keduanya berbeda. Kebuadayaan adalah sistem nilai dan norma, sementara masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mendiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memeliki kebuadayaan yang sama, dan melakukan sebagain besar kegiatannya dalam kelompok tersebut. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lain. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai dan norma yang terorganisasi yang menjadi pegangan bagi masyarakat tersebut.
  • 5.  B. Unsur-unsur Kebudayaan Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut: Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:  alat-alat teknologi  sistem ekonomi  keluarga  kekuasaan politik Unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di manapun di dunia ini. Para antropolog yang membahas persoalan tersebut secara lebih mendalam, belum mempunyai pandangan seragam yang dapat diterima. Antropolog C. Kluckhohn di dalam sebuah karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture" telah menguraikan ulasan para sarjana mengenai hal itu. Inti pendapat-pendapat para sarjana itu menunjuk pada adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu:
  • 6. 1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi transpor dan sebagainya). 2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya). 3. Sistem kemasyarakatan (sistern kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan). 4. Bahasa (lisan maupun tertulis). 5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya). 6. Sistem pengetahuan. 7. Religi (sistem kepercayaan).
  • 7.  C. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiritual maupun materi. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas, untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar oleh karna kemampuan manusia adalah terbatas, dan dengan demikian kemampuan kebudayaan yang merupakan basil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
  • 8. Kaidah-kaidah "kebudayaan" berarti peraturan tentang tingkah laku atau tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu yang mencakup tujuan "kebudayaan" maupun cara-cara yang dianggap baik untuk mencapai tujuan tersebut. Kaidah-kaidah "kebudayaan" mencakup peraturan-peraturan yang beraneka warna yang mencakup bidang yang sangat luas. Namun untuk kepentingan penelitian "masyarakat", secara sosiologis dapat dibatasi pada empat hal sebagai berikut: 1. Kaidah-kaidah yang dipergunakan secara luas dalam suatu kelompok manusia tertentu. 2. Kekuasaan yang memperlakukan kaidah-kaidah tersebut. 3. Unsur-unsur formal kaidah itu. 4. Hubungannya dengan ketentuan-ketentuan hidup lainnya. Berlakunya kaidah dalam suatu kelompok manusia sangat tergantung pada kekuatan kaidah tersebut sebagai petunjuk tentang bagaimana seseorang harus berlaku Yaitu sampai seberapa jauh kaidah-kaidah tersebut diterima oleh anggota kelompok sebagai petunjuk perilaku yang pantas.
  • 9.  D. Sifat Hakikat Kebudayaan 1. kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia 2. kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan 3. kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya. 4. kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang dizinkan.
  • 10. Sifat hakiki kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan, akan tetapi bila seseorang hendak memahami sifat hakikannya yang esensial, terlebih dahulu harus memecahkan pertentangan- pertentangan didalamnya, yaitu: 1. Didalam pengalaman manusia, kebudayaan bersifat universal. Akan tetapi perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri khusus yang sesuai dengan situasi maupun lokasinya. 2. Kebudayaan bersifat stabil di samping juga dinamis, dan setiap kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang kontiniu. 3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu jarang disadari oleh diri sendiri.
  • 11.  E. Kepribadian dan Kebudayaan Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Selain itu, ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat, juga tercermin dalam penampilan hidup sehari-hari. Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotongroyongan, adalah ciri umum dari sekian banyak suku bangsa yang berada di indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.
  • 12. Untuk membatasi diri pada hal-hal yang penting, maka uraian di bawah akan dikaitkan pada tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni: 1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan. 2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life) 3. Kebudayaan khusus kelas sosial. 4. Kebudayaan khusus atas dasar agama. 5. Kebudayaan berdasarkan profesi. Beberapa indikator nilai-nilai: 1. Konsepsi mengenai hakikat hidup. 2. Konsepsi mengenai hakikat karya. 3. Konsepsi mengenai hakikat waktu. 4. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan alam. 5. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan sosial.
  • 13.  F. Gerak Kebudayaan Akulturasi terjadi bila sesuatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah:  1. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima.  2. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima.  3. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru.  4. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut