1. Daftar Bacaan
1.Paul B Horton & Chester L Hunt, 1986, Sosiologi,
Penerbit Erlangga, Jakarta
2. Doyle Paul Johnson, 1986, Teori Sosiologi Klasik dan
Modern (terjemahan Robert MZ Lawang), Penerbit
Gramedia, Jakarta
3. George Ritzer & Douglas J Goodman, 2004. Teori
Sosiologi Modern, Penerbit Prenada Media, Jakarta.
4. Agus Salim, 2002. Perubahan Sosial,Sketsa Teori
dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia, Penerbit Tiara
Wacana,
Jogya
5. Agus Salim, 2007 . Teori Sosiologi Klasik dan Modern
(sketsa pemikiran awal), Penerbit Unnes Press.
6. Basrowi. 2005 . Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia.
Bogor.
)
2. Sejarah lahirnya sosiologi:
- Terjadinya perubahan sosial di masy
Eropa Barat pd masa Revolusi Industri
(Inggris)dan Revolusi Sosial (Prancis).
- Pd awalnya kedua revolusi ini diharapkan
membawa kehidupan modern bagi
kesejahteraan dan kemakmuran.
- Pd kenyataannya, revolusi menimbulkan
kekacauan, disharmonis, ada
kesenjangan.
3. - Kelahiran sosiologi selain disebabkan oleh
kedua revolusi juga terkait adanya perubahan
jangka panjang yg melanda Eropa barat
(Laeyendecker, 1983), yakni:
(a) tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad ke 15
(b) perubahan di bidang sosial dan politik
(c) perubahan berkenaan reformasi Martin Luther
(d) meningkatnya individualisme
(e) lahirnya ilmu pengetahuan modern
(f) berkembangnya kepercayaan diri sendiri
4. ► 13 Mei tahun 1483, Martin Luther, seorang reformis dalam agama
kristen, terlahir ke dunia di Eisleben, Jerman. Luther menuntut ilmu di
Universitas Erfurt dan kemudian bekerja sebagai pengajar teologi.
► Martin Luther kemudian melakukan penelitian dan dia mengemukakan
banyak pendapat yang berbeda dengan pandangan umum gereja
Katolik saat itu.
► Sejak tahun 1517, Martin Luther menyampaikan kritikannya secara
terang-terangan sehingga akhirnya terpaksa bersembunyi karena
dikejar-kejar pihak gereja untuk dibunuh. Selama dalam
persembunyian itu, Martin Luther menulis terjemahan Injil ke dalam
bahasa Jerman, sesuatu yang dilarang keras oleh gereja Katolik.
► Ide-Ide Martin Luther kemudian berkembang menjadi aliran Protestan
yang menjadi sumber dari berbagai perang dan pertarungan politik di
Eropa.
5. ► Ritzer (1992) kekuatan sosial yang
mendorong pertumbuhan sosiologi:
(a) revolusi politik
(b) revolusi industri dan muncul kapitalisme
(c) munculnya sosialisme
(d) urbanisasi
(e) perubahan keagamaan
(f) pertumbuhan ilmu pengetahuan
6. ► Ibnu Khaldun, sarjana Arab (1333-1406)
sbg tokoh politik praktis-disebut bapak
Sosiologi pd abad XIV, menulis buku
“Mukaddimah” ttg pengaruh lingkungan fisik
thd manusia, bentuk organisasi sosial
primitif dan modern, hub antar kelompok
dan berbagai fenomena kultural.
Manusia dlm kehidupan bermasy hanya dpt
dipenuhi mll kerja sama antar sesamanya.
7. ► Auguste Comte (1798-1857), dikenal sbg
Bapak Sosiologi.
► Sosiologi sbg ilmu ttg masyarakat, yg
berupaya memahami kehidupan bersama
manusia, sejauh kehidupan manusia yg dpt
ditinjau atau diamati mll metode empiris.
► Masyarakat dipandang sbg unit dasar
analisis, sedangkan keluarga, politik,
ekonomi, keagamaan dan interaksinya sbg
sub unit analisisnya.
► Ilmu sosiologi didasarkan pd pengamatan,
perbandingan, eksperimen, dan metode
8. Obyek yang dikaji adalah fakta yg obyektif,
bermanfaat, mengarah pd kepastian dan
kecermatan.
Comte dianggap sbg perintis positivisme.
Sosiologi dibagi 2 bagian:
(a) statika sosial (social statics)-stabilitas
tatanan sosial, misal struktur sosial, hub
antara institusi dg institusi lain.
(b) dinamika sosial (social dynamics)-
perubahan sosial dan dampaknya.
9. ► Perkembangan Sosiologi dikenal dg
HUKUM KEMAJUAN MANUSIA atau
HUKUM TIGA JENJANG:
(1) Jenjang TEOLOGI
(2) Jenjang METAFISIKA
(3) Jenjang POSITIF
11. Sosiol o gi=Disiplin Ilmiah?
Metode Penelitian Ilmiah:
1. Perumusan Masalah
2. Meninjau Kepustakaan
3. Merumuskan Hipotesis
4. Merencanakan desain Penelitian
5. Pengumpulan data sesuai desain
penelitian
6. Menganalisis data
7. Menarik kesimpulan ( verifika si)
12. SOSIOLOGI
(kajian Filsafat Ilmu)
Obyek kajian ilmu (menemukan
obyek dan menentukan batas-
Ontologi batasnya=genotiesauton)
Memiliki strategi (cara-cara) untuk
menemukan kebenaran ilmu dalam
Epistemologi bentuk metode pendekatan khusus
(setiap ilmu berbeda)
Setiap hasil kajian ilmu memiliki
arti dan kegunaan(signifikansi)
Aksiologi bagi ilmu dan masyarakatnya.
13. Persamaan dan Perbedaan Kajian
Sosiologi dengan Psikologi
► Ontologia ► Ontologia
Obyek Material manusia Obyek Material manusia
Obyek Formal aspek Obyek Formal aspek
eksternal internal
► Epistemologia ► Epistemologia
Metode penelitian sesuai Metode penelitian dengan
dengan substansi pendekatan
keilmuannya (tergantung kuantitatif/statistik
teori yang digunakan) Menggunakan kajian
kasus, sesuai dengan
► Aksiologia masalahnya
Signifikansi Ilmu
Signifikansi Sosial ► Aksiologia
Signifikansi Ilmu
Signifikansi Sosial
14. Perspektif Pendekatan Sosiologi
(ada asumsi-asumsi khusus untuk mengkaji
masalah sosiologi berdasarkan teori tertentu)
Teori
PARADIGMA
Asumsi Perspektif
Pendekatan
Sosiologi
KONSEPSI
15. Perspektif Sosiologi
( konsistensi antara pendekatan teori, asumsi yang
digunakan & konsep yang digunakan dalam
penelitian)
1. Teori = sekumpulan gambaran abstrak yang
merupakan reduksi hasil pengamatan dan
asumsi kebenaran yang telah teruji sebagai
hasil penelitian ilmiah
2. Asumsi = suatu pendapat yang diyakini
kebenarannya sebagai hasil keyakinan ilmuwan
3. Konsepsi =merupakan hasil rekayasa sosial
tentang suatu pokok pokiran yang menjadi titik
tolak pengamatan dalam penelitian
4 . =Paradigma =sudut pandang ilmuwan
(seorang atau sekelompok orang) tentang suatu
masalah yang sedang menarik minat
16. PERBANDINGAN PERSPEKTIF INTERAKSIONIS,
FUNGSIONAL DAN KONFLIK
Konsep Interaksionis Fungsional Konflik
(GH.Mead, E Goffman) (E Durkheim,Talcott Parson) (Karl Marx)
► Konsep masyarakat, ► Konsep masyarakat ► Konsep masyarakat
negara itu tidak ada, adalah suatu sistem adalah suatu sistem yang
Society yang ditunjukkan yang stabil dimana tidak stabil dimana orang-
orang-orang saling orang adalah anggota
adalah interaksi antara
bekerja sama kelas yang saling
orang-perorang (orang- bertentangan
► Orang orang
kelompok) berinteraksi supaya ► Sebagian orang yang
► Orang orang dapat diterima sebagai berhasil adalah yang
berinteraksi tidak anggota kelompok dalam memiliki modal yang
langsung tetapi dengan bentuk sosialisasi kemudian mengekploitasi
simbol (bentuk bahasa ► Orang yang berhasil orang lain untuk
bersosialisasi adalah kepentingannya
badan, bahasa isyarat
mereka yg kemudian
dan verbal)
dapat memperoleh kelas
► Perubahan sosial ► Tidak terhindarkan
sosial ttt ► Dipaksakan oleh suatu
terjadi di tingkatan mikro, dlm masy yang kelas terhadap kelas yg
Social akibat individu harus kompleks disebabkan lain demi penguasaan
belajar dari lingkungannya adanya konstribusi yang (REVOLUSI ?)
Change
secara terbatas berbeda diantara ► Manusia hrs membuat
► Nilai/norma merupakan kelompok masy itu sejarahnya sendiri
subyektifitas setiap ► Nilai/norma harus sebelum terlambat
17. BIDANG KAJIAN SOSIOLOGI
1. Sosiologi Murni : teori-teori sosiologi ( sosiology
theory ) klasik (Emil Durkheim, Karl Marx dan
Max Weber) dan modern (interksionis,
fungsional, konflik dll). Mencakup kajian pure
sociology
2. Sosiologi Terapan ( applied Sociology ), dalam
hal ini adalah Sosiologi Komparatif,
Kesejahteraan Social, Ilmu Politik, Demografi-
Sosiografi, Socio Biology, Kriminilogy, Sociologi
Kesehatan, Sosiologi Olah raga, Sosiologi
Militer, Sosiologi Pedesaan-Perkotaan,
Organisasi Sosial/Manajemen, Etnis-Race,
Sosiologi Pendidikan, Perubahan Sosial dll
18. METODE-METODE & TEKNIK PENELITIAN
DALAM SOSIOLOGI
Waktu 1. Studi Cross Sectional (jangka pendek)
Pendekatan
2. Studi Longitudinal (jangka panjang)
Masalah
Penelitian
Sifat Kajian 1. Kuasi Eksperimen (Setengan
terhadap Eksperimen-perbandingan)
masalah
2. Eksperimen Laboratorium
Penelitian
3. Eksperimen Lapangan
Strategi 1. Pendekatan Kuantitatif (numerik-
Pendekatan Statistik)
Masalah
2. Pendekatan Kualitatif (Kasus-
Penelitian
ideografik)
Peran yang bisa 1. Ahli Research
dimainkan oleh 2. Konsultan Publik
Sosiologi dalam 3. Teknisi (hubungan perburuhan, konseling)
hidup keseharian 4. Sebagai Pendidik/Guru (masalah nilai-nilai)
19. K UDAYAAN
EB
(Culture in Sociology Studies)
TAMPILAN KEDUA
Culture
►Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari
pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain
yang diperoleh sebagai anggota masyarakat ( Edward
Taylor ).
► Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan
dialami bersama secara sosial
►Kebudayaan adalah sejumlah keyakinan (belief), kebiasaan
(costum/folkways), tata kelakuan (mores) yang telah menjadi
sistem perilaku yang terorganisir bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari ( Horton & L Hunt ).
20. ► Kebudayaan bersifat normatif artinya kebudayaan
menentukan standart perilaku. Nilai merupakan
konstruksi imajinatif (terjadi dalam pikiran
manusia dan masyarakat)
► Norma dapat bersifat norma budaya (suatu
konsep yang diharapkan ada- disebut budaya
ideal) dan norma statistis (suatu yang nyata- di
sebut ukuran dari perilaku)
21. ► Kebudayaan bukan merupakan akumulasi dari
kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan (mores)
tetapi sebagai suatu sistem perilaku yang
terorganisasi
► Bagaimana Budaya diorganisasi ?
Hoebel (dalam Horton 1986):
1. B agian terkecil dari budaya adalah unsur (trait),
yaitu dapat dipelajari tetapi tidak bisa dibagi
(sifat materi spt paku, sifat non materi spt jabat
tangan)
2. bagian yang lebih besar adalah kumpulan unsur-
unsur kebudayaan (disebut kompleks kebudayaan
/Culture Complex)
3. bagian yang komplek yang besar dan terpusat
pada kegiatan yang penting, yang dapat dipakai
22. ► Kebudayaan Induk= kebudayaan yang menjadi
pusat kegiatan, memiliki masyarakat pendukung,
memiliki dasar ideologis berdasarkan geografis,
race, etnis dan kekuatan lain yang sifatnya
menetap (contoh budaya Jawa, budaya cina,
budaya islam, budaya orang tua dll)
► Kebudayaan Khusus/berlawanan dg kebudayaan
Induk= counter culture= bangunan kebudayaan
yang memiliki norma ttt yang menolak beberapa
sifat dari kebudayaan induk (budaya vegetarian,
budaya hipies, budaya hip-hop dll)
23. Kebudayaan seringkali dilihat dari unsur motif, kebiasaan, nilai-nilai
yang kita pahami. Konsep ini menunjukkan bahwa kebudayaan itu
relatif.
Mengapa ?
Karena fungsi dan arti dari suatu unsur adalah berhubungan dengan
lingkungan/keadaan kebudayaannya. Budaya sendiri (budaya yang
dimiliki) biasanya menjadi kebudayaan netral, tetapi menjadi
kebudayaan yang bernilai ketika dicari fungsinya dalam kehidupan
keseharian. Oleh karena itu kebudayaan dapat bersifat relatif
karena mengandung relativisme pemahaman
Tetapi kebudayaan bisa memiliki unsur-unsur yang terpadu dengan
kebudayaan lain dari sistem budaya yang berbeda, sehingga
disebut keterpaduan budaya (contoh budaya memasak Cina
memiliki persamaan dengan Jawa)
24. Etnosentrisme muncul ketika melihat bahwa kebudayaan kita menjadi
patokan dalam mengukur baik dan buruk/ tinggi dan rendah/ganjil
dan tidak terhadap budaya lain dengan mencari kemiripannya
dengan budaya kita (Caplow dalam Horton, 1986)
Etnosentrisme menjadi perilaku universal dalam seluruh masyarakat,
dalam semua kelompok bahkan dalam semua kehidupan individu
( sindroma etnosentrisme universal )
Etnosentrisme menimpulkan pemilahan pandangan masyarakat
tentang semua aspek kehidupan yang dialaminya.
Dalam kehidupan Agama
Dalam kehidupan Kesukuan
Dalam kehidupan Kelompok
Dalam kehidupan Berolahraga dll
25. (Bab IV)
Kepribadian
Suatu sistem kecenderungan perilaku menyeluruh dari seseorang.
Kecenderungan ini diperoleh dari
(1) warisan biologis atau keturunan (heredity) – predistinasi fisik, IQ
(2) lingkungan fisik (menjadi referensi dalam kehidupan sosial)
(3) kebudayaan (norma-norma budaya)
(4) pengalaman kelompok (reference group, peer group)
(5) pengalaman unik (berjalan sbg proses dan bersifat individual)
Mana yang paling dominan membentuk kepribadian?
26. SOSIALISASI ?
Sosialisasi adalah proses dengan mana seseorang
menghayati (mendarah dagingkan-internalized) norma-
norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulah
“diri” yang unik
Dalam kajian sosiologi pengalaman hidup berkelompok
sangat berperan dalam proses sosialisasi. Seorang aktor
sosial dapat dipahami ketika orang melihat pengalaman
hidup sosialnya
Mengapa hal itu dapat
terjadi ?
27. TEORI KEPRIBADIAN
1. Cooley :
perkembangan kepribadian dapat diikuti dari
unsur-unsur yang tidak perlu obyektif
Kepribadian merupakan pantulan cermin diri dari
orang lain (the loking glass self)
Kasus Orang Cantik
Kasus Burung Kesepian didepan cermin
28. TEORI KEPRIBADIAN
2. George Herbert Mead (1934)
Kepribadian sangat ditentukan oleh konsep generalisasi
orang lain, yang terdiri dari harapan-harapan yang
diyakini seseorang terhadap orang yang lain.
Proses ini melalui
(a). Proses pengambilan peran ( role taking )
(b). Proses untuk memainkan peran ( role
playing )
29. TEORI KEPRIBADIAN
3. Freud :
► Kepribadian dibentuk melalui interaksi dengan orang lain, keduanya
bermuara kepada keselarasan diri dan lingkungannya
► Menurutnya Individu dan masyarakat merupakan sesuatu yang tidak
terpisahkan satu dengan yang lain
► Freud melihat bahwa telah terjadi konflik yang mendasar dan tidak selaras
antara diri dan masyarakatnya, sehingga posisi rasional dari manusia
seperti bagian dari bola es yang tidak terlihat. Hanya sebagian kecil
motifasi manusia yang terlihat tetapi sebagian terbesar terbenam dan
tersembunyi dan itu sangat mempengaruhi perilaku manusia
► Id (pusat nafsu yang a-sosial), ego (pusat kendali-sadar dan rasional)
super-ego (kompleks dari cita-cita yang membentuk nurani)
30. (Bab 5)
Shakespeare: Dunia ini “panggung sandiwara”, ditentukan oleh
perubahan dalam peran dan kedudukan (status) seseorang
dalam masyarakatnya. Peran ini sangat penting karena tidak
bisa dihindarkan
Kedudukan (Status/posisi): sebagai suatu
perangkat/posisi seseorang dalam suatu kelompok,
atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya
dengan orang lain
Peran (akting): perilaku yang diharapkan dari seseorang
yang mempunyai suatu status (setiap orang lazim
memerankan beberapa peran/akting)
31. Sosialisasi Melalui Peran
Setiap orang harus belajar melakukan peran dalam hidupnya, supaya ia
sukses menjalani hidup
Masa kanak-kanak (berfantasi, bermain, dilindungi,
simbol kebahagiaan keluarga)
Masa Remaja (Ibarat bunga sedang mekar-mewangi)
Masa Dewasa (bertanggung jawab: bekerja/punya
penghasilan, menikah/punya istri/ berumah tangga,
lebih produktif, fisik kuat)
Menjadi Orang Tua (pensiun, penghasilan menurun,
sakit-sakitan, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan)
Mati (berakhirnya peran dan status)
Kecil dambaan orangtua, remaja dambaan pacar, dewasa
mewah dan kaya raya, tua sangat bahagia, mati masuk
32. Bagaimana manusia dapat sukses
dalam berakting (mengambil peran)
dalam hidupnya?
Paling Tidak melibatkan dua aspek
1.Kita harus belajar untuk
melaksanakan kewajiban dan
menuntut hak-hak dari suatu peran
2. Kita harus memiliki sikap, perasaan
dan harapan-harapan yang sesuai
dengan peran tersebut
Mana yang lebih penting?
33. Peran Sosial dan Kepribadian memiliki
relativitas hubungan
(sangat tergantung kepada situasi, kemampuan dan
harapan)
Moreno:
bermain dengan perperan ‘seolah-olah’
sebagai orang lain merupakan proses
belajar yang paling efektif
34. Perangkat Peran
1.Individu memiliki perangkat peran (role set), yang
menunjukkan bahwa satu status bisa memuat beragam
peran sekaligus (mis: seorang dokter,
olahragawan,seorang ibu…….)
2. Tidak semua peran berhasil dimainkan oleh individu
(seorang pendakwah, ayah yang gagal mendidik anak,
suami yang sangat labil……..
3. Peran=perilaku, maka perilaku peran adalah perilaku
yang sesungguhnya dari orang yang melakukan (oleh
karena itu masing2 orang berbeda tergantung
pentafsirannya)
4. Simbol/atribut (seragam/gelar) dapat membantu
memperkokoh peran seseorang, karena memiliki ikatan
moral (militer dengan seragam)
35. Ascribed Status (status yang diberikan): yaitu status
yang diperoleh seseorang bukan karena
usahanya/kemampuan kerja seseorang, tetapi karena
telah bersifat ‘given’, contoh; gelar bangsawan, kaya
dari orangtua, sex, etnis, agama dll, terlepas dari
apakah dia cantik/gagah atau tidak
Achieved Status (status yang diperoleh melalui
pilihan individual dan persaingan/perjuangan hidup):
yaitu status yang diperjuangkan yang diperoleh
karena memiliki kemampuan, prestasi dan mungkin
karena nasib baik atau nasib buruk
Bagaimana gambaran peran/status dalam masyarakat tradisional dan
masyarakat modern?
36. Variasi Kepribadian , dan Peran
Status Discrepancy/status Incongruity=ketidak
konsistennya status yang dimiliki seseorang (seorang
lulusan universitas jadi sopir angkot). Hal ini
berhubungan dengan kelas, status sosial & race.
Kepribadian tidak selalu tumbuh sesuai dengan
peran (seorang guru/dokter bertemperamen sangar)
Bagaimana anda melihat seorang lelaki designer pakaian
wanita yang tampil feminin?
37. Kegagalan peran yang
dimainkan aktor sosial
• Kegagalan peran akan membuat seorang aktor frustrasi
bahkan deperesi berat
• Kegagalan peran dapat disebabkan karena beban peran
teralalu berat
• Setiap peran secara relatif membawa desakan peran (role
strain) yang berbeda-beda untuk setiap individu tergantung
kepentingan yang dirasakan
• Kalau seorang aktor akan memainkan peran dalam hidup
ini maka butuh persiapan yang cukup. Kurangnya
persiapan dapat membawa kegagalan dalam berperan
• Persiapan peran membutuhkan: keseriusan, kontinuitas,
dorongan, kesempatan yang cukup, dan kesanggupan
untuk selalu belajar
38. Bab 6
1. Masalah seks selalu bikin pusing dan heboh
(seks dinilai paling baik dari jenisnya sendiri,
mereka bermusuhan tetapi mereka tak bisa
hidup tanpa yang lain)
2. Cerita seks selalu menarik dan lebih menarik
ketimbang cerita lain
3. Cerita seks di Indonesia ditabukan tetapi
akan selalu muncul pada semua forum
pertemuan baik secara formal dan informal
4. Dorongan seks bersifat universal terjadi
disemua bangsa dan kelas sosial, dan
dorongan itu sebagai warisan biologisnya
39. Istilah-istilah ttg Sex
Sex: Sifat biologis yang membedakan pria dan wanita
Gender: Peran sexual secara sosial (membawa peran sexual
identity)
Androgyny: memiliki 2 kencenderungan sexualitas sama
dominan (orang dengan preferensi sexual dengan jenis sex
yang sama/homo sexual : misal lesbian/gay)
Sex Drive: dorongan sex secara biologis bagi manusia untuk
mencari tanggapan dari individu/kelompok
40. Kelenturan & Dorongan Sex
Kawin (biologis) untuk beberapa komunitas
hewan membutuhkan latihan sosial (kasus
monyet Harlow-tak bisa kawin/membunuh
anaknya, kasus anjing yang dapat kawin
ketika harus dibantu oleh pemiliknya)
Kawin (biologis) pada manusia
menonjolkan keanekaragaman kultural
(terpola secara kultural) dalam
menunjukkan daya tariknya (sex apeal):
bentuk tubuh, bau tubuh, cara bercinta,
kebiasaan menggigit pasangannya,
memberi tanda pada kulit leher dll
41. Bagaimana sifat & dorongan seks
dikalangan hewan dan manusia?
• Dikalangan hewan
hubungan sex dapat
terjadi pada masa kawin.
Hewan betina yang telah
matang akan
mengeluarkan cairan
pheromone pada masa
siklus yang tepat
• Manusia memiliki
kesinambungan
seksualitas biologis,
kehidupan wanitanya
dapat merangsang setiap
saat (shg tidak perlu
mengeluarkan zat
apapun). Manusia dapat
melakukan hubungan
seksual terus menerus
tanpa menanti siklus yang
tepat
42. Perbedaan & Persamaan Perilaku
Seksualitas Hewan & Manusia
Menurut norma masyarakat
manusia akan kawin dengan
pasangan tetap yang
dilembagakan dalam
Beberapa hewan kawin perkawinan
untuk seumur hidup dengan
pasangan tetapnya Dorongan biologisnya,
(merpati), tetapi sebagian membuat manusia juga
terbesar si betina akan siap mempraktekkan hampir semua
hubungan seksual yang terjadi
melayani pejantan manapun pada dunia hewan
yang berselera.
Tidak ada beda dorongan sex
antara pria/wanita (Julia
Hartley Moore: 2004; pria
mencari kesempatan/ wanita
menunggu kesempatan)
43. Ba gaimana Sosiologi
Berbicar a Soal Sex?
Sex merupakan dekonstruksi masyarakatnya
(termasuk menunjukkan bahwa seseorang
menjadi pria/wanita)
Sex dapat diwawas secara primer (dilakukan
dalam lembaga perkawinan dengan pasangan
tetap) dan sekunder (sebagai rekreasi:
pariwisata/jual beli)
Sex dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan
dari seseorang/lembaga
44. KETERTIBAN SOSIAL
PENGENDALIAN SOSIAL
BAB VII
Bayangkan andaikata didalam masayarakat
tidak terdapat norma hukum yang mengikat
kelompok? Wah..tentunya sulit semua akan
berlaku sekehendak hati
Social order (ketertiban sosial), sistem
kemasyarakatan, hubungan dan kebiasaan
yang berlangsung secara lancar demi
mencapai sasaran hidup bermasyarakat.
45. Social Control:
se genap car a atau pr oses yang ditempuh
oleh sekelompok or ang atau masyar akat
sehingga par a anggotanya dapat ber tindak
sesuai dengan har apan kelompok atau
masyarakat
Dilakukan dalam proses sosialisasi
Eric Fromm (1944):jika masy ingin
berfungsi secara efisien, maka anggota
masy hrs memiliki sifat yg membuat
mereka ingin berbuat sesuai dg apa yg
harus mereka lakukan sbg anggota masy
46. Social Control
Dilakukan dengan Tekanan
Sosial
Banyak dilakukan dengan
pendekatan psikologi sosial.
Tekanan bisa dilakukan dari
yang bersifat elementer
sampai jenis tekanan yang
berat
Tekanan yang elementer adalah
iklan bagi penanggung pajak,
tekanan berat dapat berupa
interogasi bagi para tertuduh
dalam kasus-kasus tertentu
47. Social Control ditujukan kpd
Kelompok Sosial
(kelompok Primer dan kelompok sekunder)
Kelompok Primer: kelompok kecil, akrab, dan
pergaulan bersifat informal (keluarga,klik,kelompok
bermain). Dalam masyarakat tradisional kontrol kepada
kelompok primer sangat tinggi, pelanggaran atas
norma berakibat ‘penebusan dosa’
Kelompok Sekunder: kelompok impersonal, pergaulan
formal, punya stratifikasi, punya kepentingan
(utilitarian) seperti serikat kerja, perkumpulan usaha
dagang, pengajian atau organisasi mahasiswa. Ketidak
sesuaian pada norma kelompok sekunder dpt
berakibat digunjingkan (gosip) dpt berakibat dikucilkan.
48. Social Control
(Mekanisme)
Social control pada kelompok sekunder akan lebih
baik dilakukan dengan pengaruh kelompok primer
Pengendalian menggunakan ‘Bahasa’, dalam hal
penggunaan bahasa untuk mengendalikan norma
sosial (dlm kebudayaan Jawa-ada unggah-ungguh)
Pengendalian Sosial dengan menggunakan adat-
istiadat
Pengendalian diri dilakukan dengan aturan-aturan
birokrasi formal
(mana yang lebih berhasil mengadakan social
control) dengan berbagai mekanisme
penyelenggaraan yang ada?)
49. SOCIAL DEVIASION
(Penyimpangan Sosial)
Setiap perilaku yg dinyatakan sbg
suatu pelanggaran thd norma-norma
kelompok atau masyarakat
Tidak ada penyimpangan yg berdiri
sendiri, penyimpangan mrpk
kunsekwensi dari suatu peraturan
yang tidak dpt dijalankan
50. Jenis-jenis
Penyimpangan
Penyimpangan yang (a) dpt diterima oleh masy (misal
perilaku orang genius, orang penting/seniman/tokoh,
selebriti) dan yang (b) dpt ditolak masy (tindak kriminal)
(a) Penyimpangan relative (dpt dilakukan orang dewasa
sekali waktu, mis melanggar rambu lalin (b) penyimpangan
mutlak (penyimpangan yg melanggar hukum masyarakat)
Penyimpangan thd (a) Budaya Nyata (perilaku nyata yg
dilakukan masyarakat sehari-hari) (b) Budaya Ideal (perilaku
harapan yag dikehendaki oleh masyarakat)
Penyimpangan yg bersifat adaptif, yaitu penyimpangan
karena pengaruh dari orangtuanya (merokok, membuang
sampah sembarang tempat dll)
51. Teori Peyimpangan
Teori Biologis: orang tak bisa
menyesuaikan diri krn cacat tubuh
(krn predistinasi tubuh)
Teori Sheldon: Tubuh ada 3 jenis,
yaitu Endomorp (bundar, gemuk,
halus), Mesomorp (berotot,atletis),&
Ectomoph (tipis, kurus)
52. Teori Penyimpangan
Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang
Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang
krn penyakit mental
Teori Sosialisasi: adanya norma inti yang berlaku dalam
masyarakat. Ada masa transisi ketika orang harus
menyesuaikan diri dg masy
Teori Rekasi masyarakat (teori labeling): dalam masyarakat
ada aturan eksplisit setiap ada pelanggaran norma. Hal itu
membuat orang kemudian mendapat STIGMA tertentu
Teori Anatomi: Durheim (1897), ‘ketiadaan norma’ terjadi
dimana dlm masy berlaku banyak norma yg saling
bertentangan. Masy akhirnya tidak memiliki pegangan
normatif
Teori Konflik: dlm pandangan budaya andaikata dlm satu
masy terdapat lebih dari satu etnis/budaya maka sukar
mengadakan kesepakatan nilai (value consensus). Kasus
masy kota Semarang, dominan etnis Jawa tetapi tidak dpt
memaksa etnis lain untuk mengalami peristiwa etnis yg
sama. Teori konflik kelas, berkembang lebih spesifik dan
selalu ada dlm masy
Teori Pengendalian: individu berusaha menyesuaikan diri dg
53. Group ORGANISASI
(kelompok)
SOSIAL
setiap kumpulan
manusia secara fisik
(ada yg menamakan (BAB VIII)
agregation/kolektivita)
Setiap orang yg
memiliki ciri-ciri ttt
Sejumlah orang yg
memiliki pola interaksi
yg terkoordinir dan
terjadi secara
berulang-ulang
Sekumpulan orang yg
memiliki kesadaran
bersama akan
keanggotaannya dan
saling berinteraksi
54. Individu & Kelompok
Kelompok mencerminkan Individu atau
sebaliknya Individu mencerminkan
kelompok?
INDIVIDU
Kelompok
55. Bentuk Kelompok Sosial
In-Groups: bisa kecil atau besar yang mengikat
anggota kelompok dengan emosi dan
rasionalnya (keluarga/etnis/jenis kelamin dll)
Out-Groups: orang-orang yang berada diluar
kelompok sendiri (in-graups)
Jarak Sosial (social distance):adalah situasi
dimana orang dpt mengukur kadar kedekatan
atau penerimaan terhadap kelompok sosial
dimana kita menjadi anggotanya (jarak sosial
thd anak/istri hampir tidak ada, bagaimana
kalau anggota keluarga menderita Virus HIV?,
hal ini membuat jarak sosial ttt)
56. Reference Group:
kelompok acuan yaitu kelompok yang dianggap penting sebagai
model, meskipun kita bukan merupakan anggota kelompok
Stereotipe:
Pandangan (image) umum suatu kelompok terhadap
kelompok lainnya tentang sejumlah orang. Pandangan ini
bisa bersifat positif atau negatif (orang Madura kasar-
pekerja keras, orang Cina Pelit-pekerja keras, orang Jawa
halus bahasa-pemalas)
Makna Stereotipe
Merupakan reduksi perilaku budaya yang diduga
dikembangkan para penjajah untuk mengadudomba orang-
orang pribumi demi legitimasi kekuasaan penjajah
(membuat bangsa kita lemah dan saling curiga)
57. Apa yang disebut
Kelompok Primer & Sekunder ?
• Kelompok Primer: kelompok kecil
yang memiliki ikatan emosi yg
tinggi,hubungan pribadi, dalam arena
informal, akrab, personal dan total
• Kelompok Sekunder: hubungan
sosial formal, impersonal, tak
terikat, impersonal dan
tersegmentasi dan berdasarkan azas
manfaar (utilitarianism)
58. Masyarakat
Paguyuban& Patembayan
Hubungan Paguyuban Hubungan Patembayan
(Gemeinschaft) (Gesellschaft)
Personal Impersonal
Informal Formal, Kontraktual
Tradisional Utilitarian
Sentimental Realistis, Ketat
Umum Khusus
Masyarakat Agraris Masyarakat industri
59. BAB IX
LEMBAGA SOSIAL
Konsep Sosiologis menegaskan bahwa
Institusi (lembaga sosial) adalah suatu
sistem norma untuk mencapai suatu tujuan
atau kegiatan yang oleh masyarakat
dipandang penting atau secara formal
sekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yang
berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia
Lembaga adalah proses terstruktur
(tersusun) untuk melaksanakan berbagai
kegiatan tertentu
60. Lembaga : Asosiasi
Lembaga Asosiasi
Memiliki bentuk organisasi Kelompok gagasan (sistem
keyakinan) dari orang orang
Sistem gagasan dan perilaku yang percaya
yang terorganisir dalam
perilaku itu Orang orang menerima
kepercayaan yang
Setiap lembaga memiliki dipraktekkan
asosiasi dimana norma-norma
lembaga dilaksanakan
61. Individu dan Perilaku Kelembagaan
• Tidak semua peran dalam kehidupan
keseharian dapat dilembagakan (peran
anak nakal, anak manis/anak mama
adalah peran individual)
• Peran yg dilembagakan adalah peran yg
memiliki harapan atas peran yang
dimainkan itu dalam hubungannya dg
lembaga.
62. FUNGSI LEMBAGA
• FUNGSI MANIFES:
tujuan lembaga yang diakui, bersifat jelas dan
biasanya dipuji.
Contoh: Lembaga ekonomi menghasilkan dan
mendistribusikan kebutuhan pokok.
• FUNGSI LATEN:
tujuan lembaga yang tidak dikehendaki dan
tidak diakui, sbg hasil sampingan.
Contoh: Lembaga ekonomi menimbulkan
perbedaan stratifikasi sosial, meningkatkan
pengangguran.
63. Unsur-unsur Lembaga
Unsur/ KELUARGA PENDIDIKAN PERUSAHAAN
Lembaga
afeksi/cinta Semangat Belajar
Dedikasi kepada
Kesetiaan Cinta Ilmu lembaga
POLA
PERILAKU Tanggung jawab pengetahuan Solidaritas kelompok
Rasa hormat Status Sosial (spy dpt kerja
diakomudasi dalam Profesionalisasi
sistem kerja)
Cincin kawin Maskot/lambang Maskot/simbol
Nama keluarga Pakaian seragam Nama besar
BUDAYA
SIMBOLIK Unsur materi Hymne (mars) perusahaan
(harta,prestige)
Dasar hukum Mempersiapkan masa
Mempersiapkan masa
Keturunan depan depan diri dan keluarga
TUJUAN
Perbaikan generasi Idealisme Peningkatan karier
dan pensiun
64. KELUARGA
• STRUKTUR KELUARGA:
Kelompok kekerabatan yg
disatukan oleh darah atau
perkawinan.
Kelompok kekerabatan yg
menyelenggarakan pemeliharaan
anak dan kebutuhan manusiawi lain
(Horton, 1999: 268).
65. Komposisi Keluarga
a. Keluarga kehidupan suami-
istri (conjungal family)
b. Keluarga batih (nuclear
family)
c. Keluarga kerabat sedarah
(consanguine family)
d. Keluarga luas (extended
family)
66. Perubahan Struktur
Keluarga (di AS)
• Keluarga tanpa ayah atau ibu.
• Orangtua tanpa nikah
• Rumah tangga bujangan
• Hidup bersama tanpa menikah
• Perceraian meningkat
67. Perkawinan
• Suatu pola sosial yang disetujui,
dengan cara mana dua orang
atau lebih membentuk keluarga.
• Perkawinan neolokal:
- Perkawinan patrilokal
- Perkawinan matrilokal
68. • ENDOGAMI:
menunjuk jodoh dipilih di dalam
kelompoknya sendiri.
• EKSOGAMI:
menunjuk jodoh dipilih dari luar
kelompoknya sendiri.
70. Perubahan Fungsi
Keluarga
• Fungsi Ekonomis menurun
• Fungsi pengaturan seksual menurun
• Fungsi reproduksi kurang penting
• Fungsi sosialisasi semakin penting
• Fungsi kasih sayang & keakraban
semakin penting
• Fungsi penentuan status tetap bertahan
• Fungsi perlindungan menurun.
71.
72. Fokus kajian sosiologi-
Lembaga pendidikan
• Peranan pendidikan di masyarakat;
• Dinamika interaksi sosial di dalam dan di luar
sekolah;
• Struktur kelembagaan sekolah sbg sistem
sosial;
• Hubungan masyarakat sbg lingk eksternal
dengan persekolahan;
• Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi thd
pelaks pend.
• Masalah-masalah sekolah sbg agen inovasi
sosial
73. Hubungan Pendidikan dgn
Aspek-aspek di
• Fungsi/peranan utama pendidikan bagi masyarakat
Masyarakat
adalah:
a. ALAT pemelihara dan pengembangan
kebudayaan masyarakat.
Sekolah bertanggung jawab mentransmisikan
warisan budaya kpd generasi penerus.
Kebudayaan meliputi: tata nilai, kepercayaan
dan norma-norma masyarakat.
b. Menghasilkan inovasi (pembaruan) sosial yg
berkenaan dgn ras, budaya dan kelpk.
Interaksi sosial di dlm persekolahan antar ras,
antar bdy dan kellpk
74. c. Mengubah struktur sosial masyarakat
Keluarga tidak menjadi unit produksi sbgimana
pada masy petani primitif, shg para pemuda
bekerja di pabrik dan kantor.
Perubahan ini menyebabkan kebutuhan
pendidikan utk meningkatkan kualitas SDM.
Perubahan jenis pengetahuan dan pekerjaan
memberikan peranan pendidikan lebih luas utk
mentransformasikan kebudayaan.
• Pemisahan peranan keluarga dan pekerjaan,
memperkuat fungsi sekolah sbg agent penting utk
transformasi kebudy.
• Keluarga masih berperan sbg sosialisasi bagi
anak usia 0-5 thn (prasekolah), usia sekolah dan
usia dewasa.
75. d. Berperan dalam proses pengendalian sosial.
Sekolah berperan menyelesaikan konflik teman
sebaya, perbedaan nilai keluarga dengan nilai di
sekolah.
e. Berperan sbg indikator kelas sosial atau sistem
status.
Mahasiswa sbg masyarakat terpelajar, sarjana
sbg pengangguran terdidik dan terlatih.
f. Berperan sbg simbol terpercaya dlm kebudayaan
demokratis.
Pendidikan yg tinggi mengarahkan perilaku yg
arif dan bijak = menghargai perbedaan, hapus
deskriminasi
76. Dinamika interaksi sosial di dalam dan di
luar sekolah
• Inter aksi Sosial adalah hubungan dan pengaruh
timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok , dan kelompok dengan kelompok.
Faktor yg mempengaruhi interaksi sosial: imitasi
(peniruan), identifikasi (penyamaan ciri), sugesti
(penerimaan sikan dan tindakan scr emosional), simpati
(kemampuan merasakan diri dalam keadaan orang lain),
motivasi, empati.
• Dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan
perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari
waktu ke waktu.
• Dinamika inter aksi sosial adalah interaksi
mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan
antara komponen masyarakat yang akhirnya
menimbulkan perubahan – perubahan dalam
77. Perbedaan pola budaya di dalam
dan di luar sekolah
Persekolahan Luar persekolahan
Hubungan guru dgn murid dalam Hubungan antar manusia dalam
latar akademik (peningkatan latar sosial (kerjasama,
pengetahuan, sikap dan kekerabatan), norma fleksibel
psikomotor) dg aturan formal/kaku disusun bersama.
Stratifikasi berdasarkan pangkat Stratifikasi berdasarkan pola
dan jabatan, jenjang pendidikan keturunan, status ekonomi, politik
Pola interaksi antara pimpinan dgn Interaksi
bawahan (bersifat vertikal) dlm kekerabatan/kekeluargaan
jaringan kerja yg saling kait (bersifat horizontal)
mengkait. Guru, kepala sekolah,
pengawas, TU
Kepribadian guru tertekan oleh Kepribadian manusia yang
otoritas sekolah menyebabkan bebas/merdeka, dpt
78. Struktur Kelembagaan
Sekolah sbg Sistem Sosial
• Memiliki tujuan or ganisasi persekolahan.
Terdpt rintangan berupa konflik yg berhubungan
dgn pemaknaan suatu “pendidikan yg baik” krn
berkaitan dgn sistem nilai di masyarakat dan di
sekolah.
• Memiliki ar us jaringan ker ja dari sejumlah posisi
saling terkait.
Terdpt rintangan mengenai hak dan kewajiban
personal dgn kompetensi dan posisinya.
• Memiliki r e gulasi /per atur an
Terdpt ketegangan perbedaan norma yg dianut guru
dgn norma yg dianut siswa dari lingk keluarganya.
79. Hubungan Masyarakat
(Lingkungan Eksternal) dengan
Persekolahan
• Ada perubahan demografis di masyarakat, akan
mempengaruhi komposisi kesiswaan pada sistem
persekolahan.
Misal: urbanisasi, membawa dampak sekolah di
desa sepi, di kota padat. Butuh perencanaan
pendidikan dalam kawasan wilayah.
• Struktur kelas sosial ekonomi di masyarakat,
berpengaruh terhdp teknik penilaian hasil belajar
siswa.
Misal: Orgtua dgn pendidikan rendah, kelas
ekonomi rendah mengihrpkan penilaian hasil
belajar dgn standar yang rendah (yg penting anak
lulus) tidak berorientasi pd kualitas utk
berkompetisi.
80. • Struktur kekuasaan di masyarakat, terlibat dalam
pengambilan kebijaksanaan terutama yg berkaitan dgn
pendanaan akan mempengaruhi mutu program sekolah
dan hasil pendidikan.
• Penghubung sekolah dgn masyarakat (Dewan
pendidikan dan komite sekolah) dgn latar belakang
pendidikan, pekerjaan, penghasilannya dalam berperan
meningkatkan mutu sekolah.
• Konflik peran tenaga kependidikan persekolahan
terkait dgn status/posisi di masyarakat dgn di sekolah.
81. Dampak Iptek terhadap
Pendidikan
Dampak Positif
• Pembelajaran Jarak Jauh
Kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
• Munculnya media massa, khususnya media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan
guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
• Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
82. • Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-
informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian
manapun melalui Internet. Internet dapat
digunakan sebagai alat yang efektif untuk
memperoleh pengetahuan.
• Teknologi menawarkan media audio-visual yang
interaktif pada proses pembelajaran. Presentasi
PowerPoint dan perangkat lunak animasi dapat
digunakan untuk memberikan informasi kepada
siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan
membuat siswa lebih tertarik untuk belajar.
83. Dampak Ne gatif
• Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah
pengetahuan untuk melakukan tindak kriminal dan tidak
dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di
bidang pendidikan juga mencetak generasi yang
berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
rendah.
• Menurunnya motivasi dan prestasi belajar serta
berkurangnya jumlah jam belajar para remaja rela
membolos saat jam sekolah demi bermain game di
warnet-warnet kesayangannya.
• Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Pornografi
yang bisa di akses dan mudah di buka di internet menjadi
candu bagi para remaja maupun masyarakat
84. Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia
menganut paham inte g r alistik yang bersumber dari
norma kehidupan masyarakat:
(1)Kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan,
musyawarah untuk mufakat,
(2)Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup
bermasyarakat,
(3)Negara melindungi warga negaranya,
(4)Selaras serasi seimbang antara hak dan
kewajiban.
Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya
meningkatkan kualitas manusia orang perorang
melainkan juga kualitas struktur masyarakatnya
85. DISKUSI
1. Pendidikan dewasa ini belum memenuhi harapan
masyarakat. Banyak gejolak konflik atau gangguan sosial
2. Nilai-nilai sosial di sekolah jika diterapkan di masyarakat
tidak relevan. Nilai di sekolah cenderung formal, materi
yg muluk2, nilai idealisme. Sedangkan di masyarakat
membutuhan nilai sosial yg dpt digunakan utk
berinteraksi individu dg individu, individu dg kelompok,
kelompok dg kelompok yg bersifat kontekstual.
Jawab:
Sekolah menciptakan nilai eksklusif, terpisah atau berbeda
dg masyrakat utk menunjukkan kelas khusus dlm
stratifikasi sosial. Sekolah belum intensif beriinteraksi dg
pranata sosial.
86. MASALAH SOSIAL &
MANFAAT SOSIOLOGI
• Masalah sosial/Problema sosial:
gejala unsur-unsur masyarakat tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
menyebabkan kekecewaan dan
penderitaan.
Unsur-unsur masyarakat = norma,
kelompok sosial, lapisan masyarakat,
organisasi masyarakat, proses sosial.
87. • Masalah sosial menyangkut
nilai-nilai sosial dan moral,
• Menyangkut tat kelakuan yg
immoral, berlawanan hukum
dan bersifat merusak.
• Masalah sosial ditelaah dgn
mempertimbangkan ukuran-
ukuran masyarakat mengenai
apa yg dianggap baik dan buruk.
88. Masalah bersifat sosial,
krn:
• Berhubungan erat dgn nilai-nilai
sosial dan lembaga kemasyarakat,
• Berkenaan dgn hubungan antar
manusia dlm kerangka bagian
kebudayaan yg normatif, dan
menganggu kelanggengan dlm
masyarakat.
91. Ukuran sosiologis
masalah sosial
1. Kriteria Umum: adanya
perbedaan yg mencolok antara
nilai-nilai dgn kondisi nyata
kehidupan.
• Nilai-nilai sosial berhubungan
erat dg waktu. Sukar utk
menentukan frekuensi suatu
gejala abnormal/problem sosial
92. • 2. Masalah sosial mrp
persoalan yg timbul bersumber
langsung pd kondisi-kondisi yg
bersifat sosial dan proses sosial
(ruang lingkup yg sempit).
Akibat gejala sosial
menyebabkan masalah sosial
(ruang lingkup luas)
93. 3. Siapa pihak yg menetapkan
masalah sosial?
• Sikap masyarakat sendiri, yg
berorientasi pada nilai-nilai
sosial budaya masyarakat
setempat (kontekstual).
94. 4. Manifest social problems:
masyarakat tidak menyukai
tindakan yg menyimpang.
• Laten social problem:
masyarakat tidak mengakui
adanya tindakan penyimpangan,
tidak merasakan dampak
buruknya.
95. • 5. Perhatian masy thd masalah
sosial
• 6. Sistem nilai dan dptnya
masalah sosial diperbaiki.
96. • Identifikasi apa saja
masalah/problem sosial di
lingkungan sekitar Anda
berdasarkan ukuran-ukuran
tsb?