3. Latar Belakang
VS
Dari survey Beyond.com tahun 2013, terdapat perbedaan besar dalam bagaimana millennials melihat diri
mereka dan bagaimana persepsi profesional HR terhadap millennials dalam berbagai kategori (loyalitas,
people-savvy, kerja keras). Mengapa perbedaan ini bisa terjadi?
http://about.beyond.com/press/releases/20130528-Beyondcom-Survey-Uncovers-How-Veteran-HR-Professionals-Really-Feel-about-Job-Seekers-from-Millennial-Generation
Sumber: Survei Beyond.com terhadap 6,361 pencari pekerjaan dan HR professional 12 April-9Mei 2013
Why?
4. Analisa
Survey terhadap 40 orang yang termasuk
ke dalam kelompok usia millennials di
Jakarta menunjukkan bahwa 82% sahabat
mereka yang juga tergolong dalam
kelompok usia millennials suka mengeluh
terutama ketika menunggu.
Perilaku mengeluh membuat perusahaan
(profesional HR) membentuk persepsi
buruk tentang millennials, yang dianggap
tidak bekerja keras dan kurang mampu
menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Millennials tidak menyadari hal ini, sehingga
persepsi buruk ini terus diciptakan dan
menghambat millennials untuk mencapai
hidup yang lebih bahagia dan berkualitas.
82%
18%
Survey Intensitas Mengeluh
Sering Mengeluh
Jarang Mengeluh
17
13
6
4
0 5 10 15 20
Menunggu
Pekerjaan
Macet
Lain-lain
Alasan Mengeluh
Alasan Mengeluh
Survei dilakukan pada 18 Maret 2015 terhadap 40 partisipan tentang kebiasaan sahabatnya dalam mengeluh
5. Problem Statement
• Millennials suka mengeluh tanpa disadari karena
sudah menjadi kebiasaan.
• Kedewasaan = ketika millenials mengurangi
intensitas mengeluh dan mulai melakukan
sesuatu untuk hidup yang lebih baik.
6. What to do?
• Value millennials: ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan ingin menjaga
image.
• Kampanye yang mengajak millennials untuk mengubah kebiasaan
mengeluhnya dengan mengkondisikannya dalam konteks sosial millennials.
• Kampanye dilakukan melalui 3 tahap sesuai konsep AIDA.
• Media yang digunakan: media sosial (YouTube, Facebook, Twitter, dan
Instagram), creative media, media tradisional, dan aplikasi pada gadget.
7. Campaign Objectives
Membuat Millenials memutuskan untuk menjadi
dewasa dengan:
– Menyadari bahwa mereka sering mengeluhkan hal
yang sederhana.
– Mengajak mereka mengurangi keluhan dan mulai
melakukan sesuatu.
8. Target Audience
• Demografis:
– Urban (Jakarta)
– 18 – 25 tahun
– Profesi: mahasiswa hingga pekerja
– SES: A-B
• Psikografis:
– Sering berperilaku kekanak-kanakan
– Tidak sabar, tidak suka menunggu
– Ingin menjaga image
– Digital lifestyle dan multi-tasking
9. Major Selling Idea
Millenials menjadi dewasa ketika sadar bahwa mereka suka mengeluhkan
hal yang sederhana dan kemudian akan menguranginya.
Value: Mengeluh tidak menyelesaikan masalah.
Menyadari
intensitas
keluhan
Mengeluh tidak
menyelesaikan
masalah
Kurangi
keluhan &
lakukan
sesuatu
Perubahan
sikap
(behavioral
change)
Improved
life quality
10. Creative Strategy
• Daya tarik: slice of life
• Teknik eksekusi: situate the brand socially
• What to do?
– Kompetisi via Instagram
– Kampanye “Count Again”
– Gerakan “Eight a Smile”
• Kompetisi dilakukan untuk menciptakan Attention yang kemudian akan
menimbulkan Interest, kemudian dengan kampanye “Count Again”
diharapkan akan timbul Desire untuk perubahan sikap sehingga timbul
Action “Eight a Smile”.
12. #garagarangeluh
• Peserta meng-upload video pengalaman mengeluh yang unik dan berefek fatal
terhadap hidupnya.
– Syarat:
• Menyertakan hashtag #garagarangeluh
• Mention @8aSmile
• Promosi:
– Endorse kelompok Indovidgram untuk mempromosikan kompetisi.
– Peluncuran video yang menjadi trigger (lih. Lampiran Contoh Video 1) pada
akun endorser, akun @8asmile, dan YouTube.
• Pemenang: peserta dengan jumlah likes paling banyak.
• Reward: Rp800.000,-
14. CJUNT AGAIN
• Penayangan kampanye video Count Again (lih. Lampiran Contoh Video 2).
– Media: YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter.
– Ada 2 video yang dibuat dan ditayangkan per 3 minggu.
• Pemasangan iklan reminder Count Again di:
– Halte dan di dalam bus TransJakarta.
– Stasiun dan di dalam Commuter Line.
– Bekerja sama dengan kampus-kampus.
• Peluncuran aplikasi Count Again, berisi:
Contoh iklan reminder
- Video kampanye (Contoh Video 2).
- Informasi “Count Again”, fakta-fakta mengeluh, testimoni pendapat
millennials tentang mengeluh, spoiler kampanye selanjutnya.
- Reminder yang akan memunculkan notifikasi “Berapa kali kamu
ngeluh hari ini?” pada waktu tertentu sesuai keinginan pengguna.
17. Eight a Smile
• Partisipan menghitung dari 1
sampai 8 dengan irama
senam kemudian senyum
Happy Meter up!
• Setiap orang yang melakukan gerakan
Eight a Smile, 1 level Happy Meter
meningkat
• Happy Meter penuh setelah 25 orang
melakukan Eight a Smile
FREE ICE CREAM!
• Ice Cream gratis diberikan
kepada seluruh partisipan
setelah Happy Meter penuh
dan melakukan selfie yang
di-share ke media sosial
masing-masing
• Penayangan video kampanye Eight a Smile (lih. lampiran Contoh Video 3) dan iklan di
media sosial.
• Peluncuran creative media: booth Eight a Smile (3 booth per event di wilayah Jakarta
yang berbeda).
• Kompetisi Instagram #senyumduluaja:
– Peserta meng-upload video lucu ketika melakukan gerakan Eight a Smile
– Harus menggunakan hashtag #senyumduluaja dan mention @8aSmile
– Post dengan likes terbanyak akan mendapatkan hadiah berupa 8 tiket nonton konser (artis
menyesuaikan)
EIGHT A SMILE
19. Media Planning
Kompetisi : Instagram Competition #garagarangeluh dan #senyumduluaja
Media Sosial : Instagram, YouTube, Facebook, dan Twitter
Media Tradisional : Pemasangan iklan di halte, dalam bus, stasiun, commuter line, kampus
Creative Media : Booth Eight a Smile
Aplikasi : Count Again
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kompetisi
Media Sosial
Media Tradisional
Creative Media
Aplikasi
Keterangan:
• Jangka waktu kampanye: 6 bulan
• Kompetisi Instagram berlangsung selama 1 bulan setelah 2 minggu pertama untuk meningkatkan
attention dan interest, lalu pada minggu ke-19 untuk menjaga animo target audience.
• Kampanye media sosial dilakukan secara berkelanjutan untuk memperkenalkan brand melalui
video; menginformasikan lokasi booth; dsb.
• Aplikasi Count Again diluncurkan pada minggu ke-7
20. EVALUATION
Berdasarkan survei yang menunjukkan bahwa millennials
suka mengeluh, perlu diadakan kampanye yang
menggunakan pendekatan konteks sosial yang diawali
dengan membangun attention, interest, desire, dan action
(perubahan perilaku) melalui gerakan Eight a Smile.
Didukung dengan dekatnya konsep kampanye dengan
kehidupan sehari-hari millennials dan value millennials
yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik, kampanye ini
memiliki potensi besar untuk berhasil.