SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 77
BAHASA INDONESIA

    JENIS KARANGAN DAN
LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
JENIS KARANGAN:

•   Deskripsi
•   Narasi
•   Eksposisi
•   Argumentasi
•   Persuasi
1. DESKRIPSI

Karangan ini berisi gambaran mengenai
suatu hal/ keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:

      Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di
empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih
perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora
dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan
anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat
di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan
beruk Simakobu adalah contoh primata yang
menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:

      Salju tipis melapis rumput, putih
berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal
musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim
gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting
yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:

• Keindahan Bukit Kintamani
• Suasa pelaksanaan Promosi
  Kompetensi Siswa SMK Tingkat
  Nasional
• Keadaan ruang praktik
• Keadaan daerah yang dilanda
  bencana
Langkah menyusun deskripsi:
1) Tentukan objek atau tema yang akan
   dideskripsikan
2) Tentukan tujuan
3) Tentukan aspek-aspek yang akan
   dideskripsikan dengan melakukan
   pengamatan
4) Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam
   urutan yang baik, apakah urutan lokasi,
   urutan waktu, atau urutan menurut
   kepentingan
5) Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
2. NARASI

     Secara sederhana narasi dikenal
sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu. Di dalam kejadian itu
ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh,
dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu
bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur. Jadi, narasi adalah cerita
yang dipaparkan berdasarkan plot
atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Contoh narasi yang berisi fakta:
biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi:
novel, cerpen, cerbung, ataupun
cergam.
Pola narasi secara sederhana:
     awal – tengah – akhir

Awal narasi biasanya berisi pengantar
yaitu memperkenalkan suasana dan
tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar
dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian
yang memunculkan suatu konflik.
Konflik lalu diarahkan menuju klimaks
cerita. Setelah konfik timbul dan
mencapai klimaks, secara berangsur-
angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini
memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang
menceritakannya dengan panjang,
ada yang singkat, ada pula yang
berusaha menggantungkan akhir
cerita dengan mempersilakan
pembaca untuk menebaknya
sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:

             Ir. Soekarno
     Ir. Soekarno, Presiden Republik
Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada
tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat
pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato
tentang dasar-dasar Indonesia
merdeka yang dinamakan Pancasila
pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni
1945.
Soekarno bersama Mohammad
Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Ia ditangkap Belanda dan
diasingkan ke Bengkulu pada tahun
1948. Soekarno dikembalikan ke
Yogya dan dipulihkan kedudukannya
sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
   .
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya
tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya
menjadi juru bicara bagi negara-negara
nonblok pada Konferensi Asia Afrika di
Bandung tahun 1955. Hampir seluruh
perjalanan hidupnya dihabiskan untuk
berbakti dan berjuang
Contoh narasi fiksi:

     Aku tersenyum sambil mengayunkan
langkah. Angin dingin yang menerpa,
membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku
bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak
tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu
menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di
perapian menyambutku ketika Eriza
membukakan pintu. Wangi yang kelak
akan kurindui ketika aku telah kembali
ke tanah air. Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam
dada, namun kuusahakan untuk
menepiskannya. Jangan, Bowo,
sergah hati kecilku, jangan biarkan
hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia
tengah menunggu kepulanganmu
dengan segenap cintanya.
Langkah menyusun narasi (fiksi):
     Langkah menyusun narasi (fiksi)
melalui proses kreatif, dimulai dengan
mencari, menemukan, dan menggali ide.
Cerita dirangkai dengan menggunakan
“rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/
lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya,
apa yang akan diceritakan, kapan
peristiwa-peristiwa berlangsung,
mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi,
dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
3. EKSPOSISI
     Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca.

Untuk memperjelas uraian, dapat
dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik.
Contoh:


      Pada dasarnya pekerjaan akuntan
mencakup dua bidang pokok, yaitu
akuntansi dan auditing. Dalam bidang
akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan
informasi keuangan, juga perencanaan
sistem informasi akuntansi yang digunakan
untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan
berupa pemeriksaan laporan keuangan
secara objektif untuk menilai kewajaran
informasi yang tercantum dalam laporan
tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi,
antara lain:

• Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
• Peranan majalah dinding di sekolah
• Sekolah kejuruan sebagai penghasil
  tenaga terampil.
Tidak jarang eksposisi berisi uraian
tentang langkah/ cara/ proses kerja.

Eksposisi demikian lazim disebut
paparan proses.
Contoh paparan proses:

Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
   subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
   sehat dengan diameter kira-kira 1,5
   sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat
   dan dikelupas sampai bersih kira-kira
   sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:

1) Menentukan topik/ tema
2) Menetapkan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai
   sumber
4) Menyusun kerangka karangan sesuai
   dengan topik yang dipilih
5) Mengembangkan kerangka menjadi
   karangan eksposisi.
4. ARGUMENTASI
      Karangan ini bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan
dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
      Dalam argumentasi pengarang
mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan
data, juga fakta atau alasan sebagai
penyokong opini tersebut.
Contoh:
        Jiwa kepahlawanan harus senantiasa
dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita
dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-
nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa
besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal,
tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua
sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung
pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi,
    misalnya:


•    Disiplin kunci sukses berwirausaha
•    Teknologi komunikasi harus segera dikuasai
•    Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset
     bangsa yang potensial
Langkah menyusun argumentasi:

3) Menentukan topik/ tema
4) Menetapkan tujuan
5) Mengumpulkan data dari berbagai sumber
6) Menyusun kerangka karangan sesuai dengan
   topik yang dipilih
7) Mengembangkan kerangka menjadi karangan
   argumentasi
5. PERSUASI
      Karangan ini bertujuan mempengaruhi
pembaca untuk berbuat sesuatu.
      Dalam persuasi pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik berupa
motorik berupa perbuatan yang dilakukan
oleh pembaca sesuai dengan yang
dianjurkan penulis dalam karangannya.
Contoh persuasi:


Salah satu penyakit yang perlu kita
waspadai di musim hujan ini adalah infeksi
saluran pernapasan akut ( ISPA ). Untuk
mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi
makanan yang bergizi, minum vitamin dan
antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat
yang cukup, tidak merokok, dan rutin
berolah raga.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi,
    misalnya:

•   Katakan tidak pada NARKOBA
•   Hemat energi demi generasi mendatang
•   Hutan sahabat kita
•   Hidup sehat tanpa rokok
•   Membaca memperluas cakrawala
Langkah menyusun persuasi:

1) Menentukan topik/ tema
2) Merumuskan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai
   sumber
4) Menyusun kerangka karangan
5) Mengembangkan kerangka karangan
   menjadi karangan persuasi
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASANNYA

1.        Ternyata badai ekonomi membuat
     beberapa wilayah negeri ini bergolak.
     Efek domino lepasnya Timor Timur
     tampak semakin menggejala. Di sana-sini
     muncul wacana tentang kemerdekaan
     wilayah. Dengan demikian, negeri ini
     menghadapi bahaya mahahebat, yakni
     disintegrasi.
Apakah melepaskan diri merupakan solusi
terbaik?    Untuk    menjawab,       kiranya
merupakan langkah arif jika rakyat negeri ini
kembali melihat sejarah. Kerajaan-kerajaan
kecil terbukti lemah menghadapi tangan-
tangan raksasa orang manca.
Kutipan karangan di atas termasuk jenis
  karangan…

a. narasi
b. eksposisi
c. persuasi
d. argumentasi
e. deskripsi
Jawaban: d

Pembahasan:

Karena kutipan karangan tersebut
termasuk jenis karangan argumentasi
karena mengandung unsur opini dan
disertai dengan alasan yang berupa
fakta.
2. Ketombe memang amat menjengkelkan,
   tidak hanya bagi wanita, tetapi juga bagi
   pria. Bila Anda terkena penyakit ini dan
   belum menemukan obat mujarab, di
   sinilah Anda dapat menemukan beberapa
   cara yang mudah untuk mengatasinya.
   Cobalah salah satu cara berikut yang
   menurut Anda paling sesuai dan paling
   mudah untuk Anda lakukan.
Paragraf di atas termasuk jenis karangan….


a. narasi
b. deskripsi
c. eksposisi
d. argumentasi
e. persuasi
Jawaban: e

Pembahasan:

Karena paragraf di atas berisi harapan
penulis agar pembaca melakukan apa
yang dianjurkan penulis.
1.   Burung-burung gereja
     beterbangan di antara dedaunan
     pohon akasia. Sesekali terdengar
     cicit mereka. Suara klakson dan
     deru mobil mahasiswa satu demi
     satu beranjak pergi. Suasana
     kampus kembali sunyi.
Paragraf di atas termasuk jenis karangan…


a. persuasi
b. deskripsi
c. argumentasi
d. eksposisi
e. narasi
Jawaban: b

Pembahasan:

Paragraf di atas menggambarkan suasana
kampus.
4. “ Kita akan tetap saling memiliki, walau
   jarak telah memisahkan kita.
   Persahabatan yang kita lalui rasanya
   terlalu berarti kalau harus diakhiri begitu
   saja. Kecuali …….,” kata-kataku
   menggantung di udara, tiba-tiba saja
   pikiran itu melintas, seandainya
   seseorang datang dalam kehidupan Rina!
   Tidak, aku menggeleng kuat-kuat. Rasa
   marah menyedak dadaku. Cemburu? Aku
   tak tahu. Namun rasanya sulit untuk
   menerima bila hal itu menjadi kenyataan.
Selamat tinggal Amerika,
Universitas Oklahoma, dan
semua kenangan pahit dan
manis. Selamat tinggal. Kabut
memenuhi mataku dan rongga
hatiku ketika pesawat lepas
landas.
Kutipan di atas termasuk jenis karangan….

a. deskripsi
b. eksposisi
c. narasi
d. argumentasi
e. persuasi
Jawaban: c

Pembahasan:
Kutipan di atas merupakan cerita fiksi karena
terdapat peristiwa, tokoh, dan seting.
5. Service dalam bermain tenis lapangan
   dapat dilakukan dengan langkah-langkah
   berikut. Pertama, ambillah posisi di luar
   garis belakang dan agak ke tengah.
   Kedua, lakukan konsentrasi untuk
   beberapa detik dan aturlah posisi kaki.
   Ketiga, bungkukkan badan ke depan
   sedikit sambil melempar bola ke atas,
   raket diayunkan ke belakang dan dengan
   cepat pukullah bola dengan kekuatan
   maksimal. Bola akan melayang dengan
   cepat.
Paragraf di atas termasuk jenis
karangan….


a. eksposisi
b. argumentasi
c. deskripsi
d. narasi
e. persuasi
Jawaban: a

Pembahasan:

Paragraf di atas termasuk jenis eksposisi
(paparan proses).
6. (1) Mengumpulkan informasi
  (2) Mengembangkan kerangka menjadi
       karangan
  (3) Menetapkan tema
  (4) Menyusun kerangka karangan
  (5) Menentukan tujuan penulisan
Langkah-langkah yang benar adalah
dengan urutan sebagai berikut….


a. (1), (2), (3), (4), (5)
b. (3), (5), (1), (4), (2)
c. (4), (1), (5), (3), (2)
d. (5), (2), (3), (1), (4)
e. (3), (4), (1), (5), (2)
Jawaban: b

Pembahasan:

Karena urutan langkah yang logis untuk
mengarang terdapat pada opsi b.
1.   Perhatikan proses membuat
     pakaian jadi berikut!

     (1) membuat pola
     (2) mengukur badan
     (3) menggunting bahan
     (4) menentukan model
     (5) menjahit
Urutan proses bila kita akan membuat
pakaian jadi yang benar adalah….


a. (3), (1), (2), (4), (5)
b. (2), (4), (3), (1), (5)
c. (4), (2), (1), (3), (5)
d. (1), (4), (3), (2), (5)
e. (4), (1), (2), (3), (5)
Jawaban : C
Pembahasan:
Karena urutan proses yang logis
untuk soal di atas adalah opsi C
8. (1) Pemberian hadiah bagi siswa yang kreatif
   (2) Majalah dinding merupakan sarana
        komunikasi intern
   (3) Majalah dinding merupakan wadah kreativitas
       siswa
   (4) Adanya majalah dinding, minat baca dan
        minat tulis siswa meningkat.
   (5) Peran serta guru dalam pengelolaan majalah
       dinding sangat diharapkan.
Di antara kalimat-kalimat utama di
atas yang tidak tepat untuk digunakan
dalam kerangka karangan yang
bertema Majalah Dinding di sekolah
adalah kalimat nomor….

a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Jawaban: a

Pembahasan:

Kalimat nomor (1) tidak tepat untuk
digunakan dalam kerangka karangan
yang bertema Majalah Dinding di
sekolah.
9. Perhatikan butir-butir kerangka berikut!

(1)   Padahal pemanfaatan dunia kelautan
      Indonesia sangat menguntungkan.
(2) Yang penting, perlu menyediakan
      sumber daya manusia bidang
kelautan.
(3) Geografis perairan Indonesia sangat
      strategis.
4) Tetapi, kebijakan pembangunan
belum memanfaatkan potensi geografis
tersebut.
(5) Juga dapat dimanfaatkan untuk
     pengembangan pendidikan ilmu
kelautan di Indonesia.
Butir-butir kerangka yang bertema kelautan
tersebut akan menjadi kerangka yang baik
jika menggunakan urutan….

a. (5), (4), (1), (3), (2)
b. (4), (3), (5), (2), (1)
c. (2), (3), (1), (4), (5)
d. (3), (4), (1), (5), (2)
e. (1), (2), (3), (5), (4)
Jawaban: d

Pembahasan:

Karena urutan yang logis untuk tema
tersebut adalah opsi d.
10.        (1) Musim kemarau panjang tahun
      ini merupakan bencana bagi daerah
      kami. (2) Sungai yang mengalir di
      tengah-tengah desa kering kerontang.
      (3) Bahkan sumur pun banyak yang tak
      berair lagi. (4) Sawah dan ladang
      seperti hangus dan dimakan oleh terik
      matahari. (5) Tanah pecah berbongkah-
      bongkah, tanaman pun hampir tak ada
      yang berwarna hijau lagi.
Yang tidak termasuk kalimat deskripsi
dalam paragraf di atas, yaitu kalimat
nomor….


a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Jawaban: a

Pembahasan:

Karena kalimat nomor (1) bukan
merupakan gambaran melainkan
pendapat.
1.   Ciri pengembangan karangan eksposisi
     adalah….

     a. Mengungkapkan fakta yang
        diperjelas dengan grafik, gambar,
        atau statistik untuk memperjelas
        informasi.
     b. Mengungkapkan fakta yang diperjelas
        dengan grafik, gambar, atau statistik
        untuk membuktikan atau
        mempengaruhi pembaca.
c. Merangsang indra pembaca pada suatu
  objek yang digambarkan oleh penulis.


d. Menceritakan urutan peristiwa secara
  kronologis.


e. Mengajak pembaca mengikuti anjuran
  penulis.
Jawaban: a

Pembahasan: Karena opsi a merupakan ciri
pengembangan karangan eksposisi yaitu
untuk memperjelas informasi bagi pembaca.
12. Jika akan menjelaskan pengertian dan

   fungsi pasar, kita dapat menggunakan
   karangan….

a. argumentasi
b. eksposisi
c. deskripsi
d. narasi
e. persuasi
Jawaban: b

Pembahasan: Karena karangan eksposisi
adalah menjelaskan informasi untuk
memberi pengetahuan bagi pembaca.
13. Topik yang dapat dikembangkan menjadi
    karangan argumentasi adalah….

a.   Alasan pemerintah DKI membangun
     sistem transportasi Jakarta seperti
     busway.
b.   Bentuk fisik bus angkutan trans-Jakarta.
c.   Kisah perjalanan Sutiyoso, dari
Pangdam Jaya sampai menjadi Gubernur
DKI.
d.   Proses pembuatan dan perakitan bus
     transJakarta.


e.   Himbauan pemerintah DKI kepada
     masyarakat pengguna transJakarta.
Jawaban: a

Pembahasan: Opsi a merupakan topik
argumentasi.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Apa itu corporation
Apa itu corporationApa itu corporation
Apa itu corporationtonyherman87
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Wida Widiyaningsih
 
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainLaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainEds last
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuanganRendy Franata
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)M Abdul Aziz
 
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulan
Wa 081575702292 full jawaban  uas the susulanWa 081575702292 full jawaban  uas the susulan
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulanABDULKANGJOKI
 
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahParfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahM Abdul Aziz
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based CostingIndra Yu
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangandoniefendi
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Puw Elroy
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 

Was ist angesagt? (20)

Apa itu corporation
Apa itu corporationApa itu corporation
Apa itu corporation
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1
 
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainLaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
 
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulan
Wa 081575702292 full jawaban  uas the susulanWa 081575702292 full jawaban  uas the susulan
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulan
 
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahParfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Makalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabelMakalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabel
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (13)

Menentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judulMenentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judul
 
7 Jenis Tulisan Karangan
7 Jenis Tulisan Karangan7 Jenis Tulisan Karangan
7 Jenis Tulisan Karangan
 
Tema, topik dan karangan
Tema, topik dan karanganTema, topik dan karangan
Tema, topik dan karangan
 
Topik tema karangan
Topik tema karanganTopik tema karangan
Topik tema karangan
 
Kumpulan peribahasa indonesia populer
Kumpulan peribahasa indonesia populerKumpulan peribahasa indonesia populer
Kumpulan peribahasa indonesia populer
 
Sayap bidadari
Sayap bidadariSayap bidadari
Sayap bidadari
 
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesiaungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
 
Cinta tanah air
Cinta tanah airCinta tanah air
Cinta tanah air
 
Cinta
Cinta Cinta
Cinta
 
Paragraf persuasi
Paragraf persuasiParagraf persuasi
Paragraf persuasi
 
Jenis Karangan
Jenis KaranganJenis Karangan
Jenis Karangan
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Jenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karanganJenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karangan
 

Ähnlich wie B. Indonesia Jenis karangan

Ähnlich wie B. Indonesia Jenis karangan (20)

Jenis karangan-langkah2
Jenis karangan-langkah2Jenis karangan-langkah2
Jenis karangan-langkah2
 
JENIS - JENIS KARANGAN.ppt
JENIS - JENIS KARANGAN.pptJENIS - JENIS KARANGAN.ppt
JENIS - JENIS KARANGAN.ppt
 
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarangJenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of texts
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
Jenis-jenis Karangan
 Jenis-jenis Karangan Jenis-jenis Karangan
Jenis-jenis Karangan
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
Paragrafff
ParagrafffParagrafff
Paragrafff
 
Tugas bhs indonesia ttg persuasi
Tugas bhs indonesia ttg persuasiTugas bhs indonesia ttg persuasi
Tugas bhs indonesia ttg persuasi
 
Dilaaaaa tik
Dilaaaaa tikDilaaaaa tik
Dilaaaaa tik
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Slide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahSlide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiah
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 
Kelas x juga
Kelas x jugaKelas x juga
Kelas x juga
 
Kelas x juga
Kelas x jugaKelas x juga
Kelas x juga
 
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 
nissa ekplanasi interaktif.pptx
nissa ekplanasi interaktif.pptxnissa ekplanasi interaktif.pptx
nissa ekplanasi interaktif.pptx
 

Mehr von Abyan Juang

Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...Abyan Juang
 
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi InternasionalSoal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi InternasionalAbyan Juang
 
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logamSejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logamAbyan Juang
 
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalPKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalAbyan Juang
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraAbyan Juang
 
Kimia terapan telor asin
Kimia terapan telor asinKimia terapan telor asin
Kimia terapan telor asinAbyan Juang
 

Mehr von Abyan Juang (7)

Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
 
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi InternasionalSoal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
 
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logamSejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
 
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalPKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negara
 
Jepang origami
Jepang origamiJepang origami
Jepang origami
 
Kimia terapan telor asin
Kimia terapan telor asinKimia terapan telor asin
Kimia terapan telor asin
 

B. Indonesia Jenis karangan

  • 1. BAHASA INDONESIA JENIS KARANGAN DAN LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
  • 2. JENIS KARANGAN: • Deskripsi • Narasi • Eksposisi • Argumentasi • Persuasi
  • 3. 1. DESKRIPSI Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
  • 4. Contoh deskripsi berisi fakta: Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
  • 5. Contoh deskripsi berupa fiksi: Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
  • 6. Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: • Keindahan Bukit Kintamani • Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional • Keadaan ruang praktik • Keadaan daerah yang dilanda bencana
  • 7. Langkah menyusun deskripsi: 1) Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan 2) Tentukan tujuan 3) Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan 4) Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan 5) Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
  • 8. 2. NARASI Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
  • 9. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
  • 10. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
  • 11. Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • 12. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur- angsur cerita akan mereda.
  • 13. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
  • 14. Contoh narasi berisi fakta: Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
  • 15. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
  • 16. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. .
  • 17. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
  • 18. Contoh narasi fiksi: Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
  • 19. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
  • 20. Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
  • 21. Langkah menyusun narasi (fiksi): Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
  • 22. 3. EKSPOSISI Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
  • 23. Contoh: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
  • 24. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
  • 25. Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler • Peranan majalah dinding di sekolah • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
  • 26. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
  • 27. Contoh paparan proses: Cara mencangkok tanaman: 1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya. 2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm. 3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
  • 28. Langkah menyusun eksposisi: 1) Menentukan topik/ tema 2) Menetapkan tujuan 3) Mengumpulkan data dari berbagai sumber 4) Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih 5) Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
  • 29. 4. ARGUMENTASI Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
  • 30. Contoh: Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai- nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
  • 31. Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: • Disiplin kunci sukses berwirausaha • Teknologi komunikasi harus segera dikuasai • Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial
  • 32. Langkah menyusun argumentasi: 3) Menentukan topik/ tema 4) Menetapkan tujuan 5) Mengumpulkan data dari berbagai sumber 6) Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih 7) Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
  • 33. 5. PERSUASI Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
  • 34. Contoh persuasi: Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut ( ISPA ). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
  • 35. Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: • Katakan tidak pada NARKOBA • Hemat energi demi generasi mendatang • Hutan sahabat kita • Hidup sehat tanpa rokok • Membaca memperluas cakrawala
  • 36. Langkah menyusun persuasi: 1) Menentukan topik/ tema 2) Merumuskan tujuan 3) Mengumpulkan data dari berbagai sumber 4) Menyusun kerangka karangan 5) Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi
  • 37. SOAL-SOAL DAN PEMBAHASANNYA 1. Ternyata badai ekonomi membuat beberapa wilayah negeri ini bergolak. Efek domino lepasnya Timor Timur tampak semakin menggejala. Di sana-sini muncul wacana tentang kemerdekaan wilayah. Dengan demikian, negeri ini menghadapi bahaya mahahebat, yakni disintegrasi.
  • 38. Apakah melepaskan diri merupakan solusi terbaik? Untuk menjawab, kiranya merupakan langkah arif jika rakyat negeri ini kembali melihat sejarah. Kerajaan-kerajaan kecil terbukti lemah menghadapi tangan- tangan raksasa orang manca.
  • 39. Kutipan karangan di atas termasuk jenis karangan… a. narasi b. eksposisi c. persuasi d. argumentasi e. deskripsi
  • 40. Jawaban: d Pembahasan: Karena kutipan karangan tersebut termasuk jenis karangan argumentasi karena mengandung unsur opini dan disertai dengan alasan yang berupa fakta.
  • 41. 2. Ketombe memang amat menjengkelkan, tidak hanya bagi wanita, tetapi juga bagi pria. Bila Anda terkena penyakit ini dan belum menemukan obat mujarab, di sinilah Anda dapat menemukan beberapa cara yang mudah untuk mengatasinya. Cobalah salah satu cara berikut yang menurut Anda paling sesuai dan paling mudah untuk Anda lakukan.
  • 42. Paragraf di atas termasuk jenis karangan…. a. narasi b. deskripsi c. eksposisi d. argumentasi e. persuasi
  • 43. Jawaban: e Pembahasan: Karena paragraf di atas berisi harapan penulis agar pembaca melakukan apa yang dianjurkan penulis.
  • 44. 1. Burung-burung gereja beterbangan di antara dedaunan pohon akasia. Sesekali terdengar cicit mereka. Suara klakson dan deru mobil mahasiswa satu demi satu beranjak pergi. Suasana kampus kembali sunyi.
  • 45. Paragraf di atas termasuk jenis karangan… a. persuasi b. deskripsi c. argumentasi d. eksposisi e. narasi
  • 46. Jawaban: b Pembahasan: Paragraf di atas menggambarkan suasana kampus.
  • 47. 4. “ Kita akan tetap saling memiliki, walau jarak telah memisahkan kita. Persahabatan yang kita lalui rasanya terlalu berarti kalau harus diakhiri begitu saja. Kecuali …….,” kata-kataku menggantung di udara, tiba-tiba saja pikiran itu melintas, seandainya seseorang datang dalam kehidupan Rina! Tidak, aku menggeleng kuat-kuat. Rasa marah menyedak dadaku. Cemburu? Aku tak tahu. Namun rasanya sulit untuk menerima bila hal itu menjadi kenyataan.
  • 48. Selamat tinggal Amerika, Universitas Oklahoma, dan semua kenangan pahit dan manis. Selamat tinggal. Kabut memenuhi mataku dan rongga hatiku ketika pesawat lepas landas.
  • 49. Kutipan di atas termasuk jenis karangan…. a. deskripsi b. eksposisi c. narasi d. argumentasi e. persuasi
  • 50. Jawaban: c Pembahasan: Kutipan di atas merupakan cerita fiksi karena terdapat peristiwa, tokoh, dan seting.
  • 51. 5. Service dalam bermain tenis lapangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, ambillah posisi di luar garis belakang dan agak ke tengah. Kedua, lakukan konsentrasi untuk beberapa detik dan aturlah posisi kaki. Ketiga, bungkukkan badan ke depan sedikit sambil melempar bola ke atas, raket diayunkan ke belakang dan dengan cepat pukullah bola dengan kekuatan maksimal. Bola akan melayang dengan cepat.
  • 52. Paragraf di atas termasuk jenis karangan…. a. eksposisi b. argumentasi c. deskripsi d. narasi e. persuasi
  • 53. Jawaban: a Pembahasan: Paragraf di atas termasuk jenis eksposisi (paparan proses).
  • 54. 6. (1) Mengumpulkan informasi (2) Mengembangkan kerangka menjadi karangan (3) Menetapkan tema (4) Menyusun kerangka karangan (5) Menentukan tujuan penulisan
  • 55. Langkah-langkah yang benar adalah dengan urutan sebagai berikut…. a. (1), (2), (3), (4), (5) b. (3), (5), (1), (4), (2) c. (4), (1), (5), (3), (2) d. (5), (2), (3), (1), (4) e. (3), (4), (1), (5), (2)
  • 56. Jawaban: b Pembahasan: Karena urutan langkah yang logis untuk mengarang terdapat pada opsi b.
  • 57. 1. Perhatikan proses membuat pakaian jadi berikut! (1) membuat pola (2) mengukur badan (3) menggunting bahan (4) menentukan model (5) menjahit
  • 58. Urutan proses bila kita akan membuat pakaian jadi yang benar adalah…. a. (3), (1), (2), (4), (5) b. (2), (4), (3), (1), (5) c. (4), (2), (1), (3), (5) d. (1), (4), (3), (2), (5) e. (4), (1), (2), (3), (5)
  • 59. Jawaban : C Pembahasan: Karena urutan proses yang logis untuk soal di atas adalah opsi C
  • 60. 8. (1) Pemberian hadiah bagi siswa yang kreatif (2) Majalah dinding merupakan sarana komunikasi intern (3) Majalah dinding merupakan wadah kreativitas siswa (4) Adanya majalah dinding, minat baca dan minat tulis siswa meningkat. (5) Peran serta guru dalam pengelolaan majalah dinding sangat diharapkan.
  • 61. Di antara kalimat-kalimat utama di atas yang tidak tepat untuk digunakan dalam kerangka karangan yang bertema Majalah Dinding di sekolah adalah kalimat nomor…. a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5)
  • 62. Jawaban: a Pembahasan: Kalimat nomor (1) tidak tepat untuk digunakan dalam kerangka karangan yang bertema Majalah Dinding di sekolah.
  • 63. 9. Perhatikan butir-butir kerangka berikut! (1) Padahal pemanfaatan dunia kelautan Indonesia sangat menguntungkan. (2) Yang penting, perlu menyediakan sumber daya manusia bidang kelautan. (3) Geografis perairan Indonesia sangat strategis.
  • 64. 4) Tetapi, kebijakan pembangunan belum memanfaatkan potensi geografis tersebut. (5) Juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan ilmu kelautan di Indonesia.
  • 65. Butir-butir kerangka yang bertema kelautan tersebut akan menjadi kerangka yang baik jika menggunakan urutan…. a. (5), (4), (1), (3), (2) b. (4), (3), (5), (2), (1) c. (2), (3), (1), (4), (5) d. (3), (4), (1), (5), (2) e. (1), (2), (3), (5), (4)
  • 66. Jawaban: d Pembahasan: Karena urutan yang logis untuk tema tersebut adalah opsi d.
  • 67. 10. (1) Musim kemarau panjang tahun ini merupakan bencana bagi daerah kami. (2) Sungai yang mengalir di tengah-tengah desa kering kerontang. (3) Bahkan sumur pun banyak yang tak berair lagi. (4) Sawah dan ladang seperti hangus dan dimakan oleh terik matahari. (5) Tanah pecah berbongkah- bongkah, tanaman pun hampir tak ada yang berwarna hijau lagi.
  • 68. Yang tidak termasuk kalimat deskripsi dalam paragraf di atas, yaitu kalimat nomor…. a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5)
  • 69. Jawaban: a Pembahasan: Karena kalimat nomor (1) bukan merupakan gambaran melainkan pendapat.
  • 70. 1. Ciri pengembangan karangan eksposisi adalah…. a. Mengungkapkan fakta yang diperjelas dengan grafik, gambar, atau statistik untuk memperjelas informasi. b. Mengungkapkan fakta yang diperjelas dengan grafik, gambar, atau statistik untuk membuktikan atau mempengaruhi pembaca.
  • 71. c. Merangsang indra pembaca pada suatu objek yang digambarkan oleh penulis. d. Menceritakan urutan peristiwa secara kronologis. e. Mengajak pembaca mengikuti anjuran penulis.
  • 72. Jawaban: a Pembahasan: Karena opsi a merupakan ciri pengembangan karangan eksposisi yaitu untuk memperjelas informasi bagi pembaca.
  • 73. 12. Jika akan menjelaskan pengertian dan fungsi pasar, kita dapat menggunakan karangan…. a. argumentasi b. eksposisi c. deskripsi d. narasi e. persuasi
  • 74. Jawaban: b Pembahasan: Karena karangan eksposisi adalah menjelaskan informasi untuk memberi pengetahuan bagi pembaca.
  • 75. 13. Topik yang dapat dikembangkan menjadi karangan argumentasi adalah…. a. Alasan pemerintah DKI membangun sistem transportasi Jakarta seperti busway. b. Bentuk fisik bus angkutan trans-Jakarta. c. Kisah perjalanan Sutiyoso, dari Pangdam Jaya sampai menjadi Gubernur DKI.
  • 76. d. Proses pembuatan dan perakitan bus transJakarta. e. Himbauan pemerintah DKI kepada masyarakat pengguna transJakarta.
  • 77. Jawaban: a Pembahasan: Opsi a merupakan topik argumentasi.

Hinweis der Redaktion

  1. 2