SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Analisa Kegagalan Logam
                       (Abrianto Akuan-TechnoMET UNJANI)



         Suatu komponen dikatakan mengalami kegagalan adalah bila komponen
tersebut tidak memenuhi umur pakai yang telah direncanakan, atau apabila:
      Komponen tersebut sudah tidak berfungsi sama sekali.
      Masih berfungsi tetapi membahayakan.
      Masih berfungsi tetapi tidak optimal (prestasi peralatan tidak sebagaimana
       mestinya atau bila komponen tersebut tidak dapat berfungsi seperti yang
       dirancang).
      Masih berfungsi tetapi umunya sudah terbatas (terdapat retakan atau cacat
       permukaan lainnya).
         Analisis kegagalan logam dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah
pemeriksaan atas komponen yang mengalami kegagalan dan keadaan kegagalannya
untuk dicari penyebabnya dan cara penanggulangannya. Analisis kegagalan ini
memerlukan pemahaman tentang berbagai aspek seperti: fungsi komponen sebagai
bagian dari suatu sistem peralatan, kondisi operasi dan gejala yang teramati menjelang
terjadinya   kegagalan.   Pengumpulan    data   material   komponen     serta   proses
pengerjaannya akan banyak membantu dalam menemukan penyebab kegagalan.
Sampel yang diambil sedapat mungkin mampu memberikan gambaran mengenai
peristiwa kegagalan. Oleh karenanya lokasi pengambilan harus tepat, serta
keadaannya harus sesegar mungkin.


Standar Acuan Untuk Analisa Kegagalan
       Dalam metodologi analisa kegagalan suatu komponen, diberikan kodefikasi
tersendiri berdasarkan jenis kegagalan yang dialami oleh komponen tersebut. Hal ini
merupakan cara untuk mengetahui penyebab kegagalan suatu komponen dengan
melihat standar ANSI/API 689 yang menjelaskan tentang pengelompokan kegagalan
yang terjadi sesuai dengan aspek-aspek penyebabnya.




Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008                                              1
Mekanisme Kegagalan (ANSI/API 689)
         Menurut standar ANSI/API 689 mekanisme kegagalan suatu komponen dapat
dikategorikan berdasarkan beberapa penyebab, yaitu:
         1. Mekanik
         2. Material
         3. Peralatan
         4. Listrik
         5. Pengaruh dari luar
         6. Lainnya
Semua faktor-faktor penyebab kegagalan dicantumkan kedalam Tabel.1
                   Tabel.1 Mekanisme kegagalan menurut standar ANSI/API 689
                                         Mekanik
  kode                Notasi                                  Uraian
                                        Kegagalan berhubungan dengan cacat mesin
   1.0     Umum
                                        tetapi tidak diketahui secara jelas
                                        Kebocoran bagian dalam dan luar baik cair
           Kebocoran                    ataupun gas; jika kegagalan dalam tingkat ini
   1.1
           (pecah pada pipa)            disebut “bocor”, lebih cocok digolongkan
                                        dalam kegagalan teknik.
                                        Getaran tidak normal: jika kegagalan dalam
                                        tingkat getaran, dimana lebih cocok
   1.2     Getaran
                                        digolongkan pada kegagalan, mekanis,
                                        penyebab kegagalan (root cause) harus dicatat.
           Kegagalan                    Kegagalan       disebabkan       oleh   kesalahan
   1.3
           perakitan/pemasangan         perakitan/pemasangan.
                                        Distortion, bending, buckling, denting,
   1.4     Deformasi
                                        yielding, shrinking, blistering, creeping, etc.
   1.5     Hilang                       Tidak sesuai, kehilangan item
                                        Pelapisan, seizure, gangguan yang disebabkan
           Pelapisan
   1.6                                  oleh        deformasi         atau     kegagalan
                                        perakitan/pemasangan
                                          Material
                                        Kegagalan berhubungan dengan cacat material
   2.0     Umum
                                        tetapi tidak diketahui secara jelas.
                                        Cocok untuk peralatan seperti pompa dan
   2.1     Kavitasi (Celah)
                                        katup (valves)
                                        Semua jenis korosi, baik basah (elektrokimia)
   2.2     Korosi
                                        dan kering (kimia)
   2.3     Erosi                        Aus erosi
                                        Keausan abrasi dan adhesi, seperti scoring,
   2.4     Aus
                                        galling, scuffing, fretting
   2.5     Patah                        Patah, putus, retak
                                        Gunakan kode ini           Jika penyebab patah
   2.6     Fatik (lelah)
                                        disebabkan oleh fatik


Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008                                                      2
kerusakan      material disebabkan       karena
  2.7   Kelebihan panas
                               kelebihan panas/terbakar
        (Overheating)
                               Komponen yang meledak, ledakan, ledakan
  2.8   Meledak (pecah)
                               besar, imploded, etc.
                                Peralatan
                               Kegagalan berhubungan dengan peralatan
  3.0   Umum
                               tetapi tidak diketahui secara jelas
  3.1   Kegagalan Kontrol      Tidak ada, atau kesalahan alam peraturan
        Tidak ada
  3.2                          Tidak ada tanda/indikasi/alarm ketika terjadi
        Tanda/indikasi/alarm
                               Kesalahan      Tanda/indikasi/alarm     dalam
        Kesalahan
  3.3                          kenyataan. Dapat berupa tanda palsu, sebentar-
        Tanda/indikasi/alarm
                               sebentar, konslet, berubah-ubah.
  3.4   Kesalahan perbaikan    Kesalahan kalibrasi, salah parameter
                               Kesalahan, atau tidak adanya
        Kegagalan perangkat
  3.5                          Kontrol/monitor/operasi yang menyebabkan
        lunak
                               kegagalan perangkat lunak
                               Beberapa penyebab kegagalan simultan
        Penyebab umum/jenis
  3.6                          seperti: deteksi api, dan gas, juga penyebab
        kegagalan
                               kegagalan berhubungan pada penyebab umum
                                  Listrik
                               Kegagalan berhubungan dengan supply dan
  4.0   Umum                   transmisi pada tegangan listrik, tetapi tidak
                               secara jelas
  4.1   Arus pendek            Arus pendek
                               Tidak nyambung, gangguan, kerusakan
  4.2   Arus terbuka
                               kawat/kabel
        Tidak ada
  4.3                          Kehilangan atau tidak ada arus
        arus/tegangan
        Kesalahan            Kesalahan arus listrik seperti: kelebihan
  4.4
        arus/tegangan        tegangan
  4.5   Kesalahan isolator   Kesalahan isolator, rendahnya tahanan listrik
                            Pengaruh luar
                             Kegagalan disebabkan oleh beberapa faktor
  5.0   Umum
                             luar tetapi tidak secara jelas
                             Kesalahan yang menghambat aliran/terhalang,
  5.1   Rintangan/hambatan
                             terkontaninasi, terlapisi, aliran asuransi.
                             Fluida yang terkontaminasi/gas/permukaan
  5.2   Kontaminasi          seperti: pelumas oli yang terkontaminasi, gas
                             yang terkontaminasi
        Macam-macam          Pengaruh system tetangga dalam bentuk
  5.3
        pengaruh dari luar   seperti: benda asing, tiba-tiba
                           Beberapa macam
                             Mekanisme kegagalan tidak ditentukan dalam
  6.0   Umum
                             satu kategori
        Tidak ada penyebab   Pencarian kegagalan tetapi penyebab tidak
  6.1
        yang ditemukan       diketahui
  6.2   Bermacam penyebab    Beberapa penyebab: jika terdapat satu


Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008                                           3
penyebab kegagalan yang dominant harus
                                         diberi tanda
   6.3     Lain-lain                     Tidak ada tanda aplikasi: gunakan tanda bebas
   6.4     Tidak diketahui               Tidak ada informasi yang diketahui

         Menurut aspek diatas diberikan kodefikasi berdasarkan notasi dan deskripsi
kegagalan yang terjadi pada komponen.




Penyebab Kegagalan (ANSI/API 689)
         Menurut standar ANSI/API 689 penyebab kegagalan suatu komponen dapat
disebabkan oleh salah satu atau lebih dari aspek dibawah ini:
         1. Aspek design
         2. Aspek pabrik/instalasi (pemasangan)
         3. Aspek pengoperasian/perawatan
         4. Aspek manajemen
         5. Aspek lainnya
Menurut aspek diatas diberikan kodefikasi berdasarkan notasi dan deskripsi kegagalan
yang terjadi.
                    Tabel.2 Penyebab kegagalan menurut standard ANSI/API 689
                                            Design
  kode     Notasi                                        Uraian
                                  kekurangan peralatan pada saat perancangan
                                  (bentuk, ukuran, teknologi, susunan, operasi,
   1.0     Umum
                                  perawatan dan lain-lain.) tetapi tidak secara
                                  jelas
   1.1     Kesalahan kapasitas    Kekurangan dimensi/kapasitas
   1.2     Kesalahan material     Kesalahan pemilihan material
                                Pabrik/Instalasi
                                  Kegagalan berhubungan pada pabrik atau
   2.0     Umum
                                  instalasi, tetapi tidak secara jelas.
   2.1     Kesalahan pabrik       Kegagalanan proses produksi
                                  Kegagalan instalasi atau perakitan (perakitan
   2.2     Kesalahan instalasi
                                  setelah perawatan tidak termasuk)
                               Operasi/perawatan
                                  Kegagalan              berhubungan      pada
   3.0     Umum                   operasi/pemakaian atau perawatan peralatan
                                  tetapi tidak secara jelas
                                  Kondisi pemakaian yang tidak cocok seperti:
           Kesalahan pada saat
   3.1                            pengoperasian kompresor yang berlebihan,
           sebelum digunakan
                                  tekanan melebihi batas ketentuan.



Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008                                                   4
Kesalahan, kesalahan penggunaan, kelalaian,
  3.2   Kesalahan operasi      tidak teliti, dan lain sebagainya . selama
                               operasi
                               Kesalahan, kesalahan penggunaan, kelalaian,
  3.3   Kesalahan perawatan    tidak teliti, dan lain sebagainya . selama
                               perawatan
                               Kegagalan disebabkan oleh aus dan sobek
                               yang dihasilkan dari pengoperasian mesin
  3.4   Aus dan sobek          yang beroperasi secara normal


                              Manajemen
                              Kegagalan berhubungan dengan manajemen,
  4.0   Umum
                              tetapi tidak secara jelas
                              Kegagalan berhubungan pada prosedur,
  4.1   Kesalahan dokumen
                              spesifikasi, gambar, laporan dan lain-lian.
                              Kegagalan berhubungan dengan perencanaan,
  4.2   Kesalahan manajemen
                              organisasi, kualitas asuransi dan lain-lain.
                            Beberapa macam
  5.0   Umum                  Kesalahan/penyebab lebih dari satu kategori
        Tidak diketahui       Pencarian kegagalan tetapi tidak diketahui
  5.1
        penyebabnya           secara spesifik penyebabnya
  5.2   Penyebab umum         Mode/penyebab umum
                              Beberapa penyebab yang berpengaruh, jika
  5.3   Penyebab gabungan     salah satu penyebab dominan, penyebab
                              tersebut harus digaris bawahi
  5.4   Lain-lain             Penyebab tidak ada dalam aplikasi
                              Tidak adanya informasi yang berhubungan
  5.5   Tidak diketahui
                              dengan kegagalan




Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008                                       5

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Ahmad Ramdani
 
Susunan paduan
Susunan paduanSusunan paduan
Susunan paduanMn Hidayat
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarAhmad Lubis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
It ctt diagram
It ctt diagramIt ctt diagram
It ctt diagramMn Hidayat
 
Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Vendi Supendi
 
Menggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis KerjaMenggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis KerjaSwadexi Istiqphara
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosDewi Izza
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasisyamsul huda
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Andika Wahyu Al Amin
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknikyohaneswahyuusd13
 

Was ist angesagt? (20)

Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Patahan Logam
Patahan LogamPatahan Logam
Patahan Logam
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1
 
Susunan paduan
Susunan paduanSusunan paduan
Susunan paduan
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
 
Konsep dislokasi
Konsep dislokasiKonsep dislokasi
Konsep dislokasi
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
It ctt diagram
It ctt diagramIt ctt diagram
It ctt diagram
 
Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.
 
Menggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis KerjaMenggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis Kerja
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
15566461 factor-of-safety
15566461 factor-of-safety15566461 factor-of-safety
15566461 factor-of-safety
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
 

Andere mochten auch

Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamLailatul Arofah
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Abrianto Akuan
 
Kuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.iKuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.inabaliitb
 
1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)
1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)
1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)Alfi Tranggono
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 1
Mikrokontroler pertemuan 1Mikrokontroler pertemuan 1
Mikrokontroler pertemuan 1Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
 
51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearingoto09
 
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Abrianto Akuan
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaAbrianto Akuan
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Abrianto Akuan
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Abrianto Akuan
 

Andere mochten auch (20)

Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
 
Kuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.iKuliah pertamapembentukanlogamed.i
Kuliah pertamapembentukanlogamed.i
 
Ppt. open fracture
Ppt. open fracturePpt. open fracture
Ppt. open fracture
 
Lingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk teganganLingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk tegangan
 
1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)
1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)
1 Karakteristik Kelelahan Logam (AA)
 
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Logam non ferro
Logam non ferroLogam non ferro
Logam non ferro
 
Mikrokontroler pertemuan 1
Mikrokontroler pertemuan 1Mikrokontroler pertemuan 1
Mikrokontroler pertemuan 1
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
 
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aa
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
 
4 Pelapisan Ni
4  Pelapisan  Ni4  Pelapisan  Ni
4 Pelapisan Ni
 
Index minerals (AA)
Index minerals (AA)Index minerals (AA)
Index minerals (AA)
 
6 Pelapisan Seng
6  Pelapisan  Seng6  Pelapisan  Seng
6 Pelapisan Seng
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)
 
Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)
 

Mehr von Abrianto Akuan

Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Abrianto Akuan
 
WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)Abrianto Akuan
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Abrianto Akuan
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Abrianto Akuan
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Abrianto Akuan
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaAbrianto Akuan
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Abrianto Akuan
 

Mehr von Abrianto Akuan (20)

Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
 
WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)
 
Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)
 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman baja
 
Minerals (AA)
Minerals (AA)Minerals (AA)
Minerals (AA)
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
 

Kürzlich hochgeladen

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

ANALISA KEGAWATAN LOGAM

  • 1. Analisa Kegagalan Logam (Abrianto Akuan-TechnoMET UNJANI) Suatu komponen dikatakan mengalami kegagalan adalah bila komponen tersebut tidak memenuhi umur pakai yang telah direncanakan, atau apabila:  Komponen tersebut sudah tidak berfungsi sama sekali.  Masih berfungsi tetapi membahayakan.  Masih berfungsi tetapi tidak optimal (prestasi peralatan tidak sebagaimana mestinya atau bila komponen tersebut tidak dapat berfungsi seperti yang dirancang).  Masih berfungsi tetapi umunya sudah terbatas (terdapat retakan atau cacat permukaan lainnya). Analisis kegagalan logam dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah pemeriksaan atas komponen yang mengalami kegagalan dan keadaan kegagalannya untuk dicari penyebabnya dan cara penanggulangannya. Analisis kegagalan ini memerlukan pemahaman tentang berbagai aspek seperti: fungsi komponen sebagai bagian dari suatu sistem peralatan, kondisi operasi dan gejala yang teramati menjelang terjadinya kegagalan. Pengumpulan data material komponen serta proses pengerjaannya akan banyak membantu dalam menemukan penyebab kegagalan. Sampel yang diambil sedapat mungkin mampu memberikan gambaran mengenai peristiwa kegagalan. Oleh karenanya lokasi pengambilan harus tepat, serta keadaannya harus sesegar mungkin. Standar Acuan Untuk Analisa Kegagalan Dalam metodologi analisa kegagalan suatu komponen, diberikan kodefikasi tersendiri berdasarkan jenis kegagalan yang dialami oleh komponen tersebut. Hal ini merupakan cara untuk mengetahui penyebab kegagalan suatu komponen dengan melihat standar ANSI/API 689 yang menjelaskan tentang pengelompokan kegagalan yang terjadi sesuai dengan aspek-aspek penyebabnya. Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008 1
  • 2. Mekanisme Kegagalan (ANSI/API 689) Menurut standar ANSI/API 689 mekanisme kegagalan suatu komponen dapat dikategorikan berdasarkan beberapa penyebab, yaitu: 1. Mekanik 2. Material 3. Peralatan 4. Listrik 5. Pengaruh dari luar 6. Lainnya Semua faktor-faktor penyebab kegagalan dicantumkan kedalam Tabel.1 Tabel.1 Mekanisme kegagalan menurut standar ANSI/API 689 Mekanik kode Notasi Uraian Kegagalan berhubungan dengan cacat mesin 1.0 Umum tetapi tidak diketahui secara jelas Kebocoran bagian dalam dan luar baik cair Kebocoran ataupun gas; jika kegagalan dalam tingkat ini 1.1 (pecah pada pipa) disebut “bocor”, lebih cocok digolongkan dalam kegagalan teknik. Getaran tidak normal: jika kegagalan dalam tingkat getaran, dimana lebih cocok 1.2 Getaran digolongkan pada kegagalan, mekanis, penyebab kegagalan (root cause) harus dicatat. Kegagalan Kegagalan disebabkan oleh kesalahan 1.3 perakitan/pemasangan perakitan/pemasangan. Distortion, bending, buckling, denting, 1.4 Deformasi yielding, shrinking, blistering, creeping, etc. 1.5 Hilang Tidak sesuai, kehilangan item Pelapisan, seizure, gangguan yang disebabkan Pelapisan 1.6 oleh deformasi atau kegagalan perakitan/pemasangan Material Kegagalan berhubungan dengan cacat material 2.0 Umum tetapi tidak diketahui secara jelas. Cocok untuk peralatan seperti pompa dan 2.1 Kavitasi (Celah) katup (valves) Semua jenis korosi, baik basah (elektrokimia) 2.2 Korosi dan kering (kimia) 2.3 Erosi Aus erosi Keausan abrasi dan adhesi, seperti scoring, 2.4 Aus galling, scuffing, fretting 2.5 Patah Patah, putus, retak Gunakan kode ini Jika penyebab patah 2.6 Fatik (lelah) disebabkan oleh fatik Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008 2
  • 3. kerusakan material disebabkan karena 2.7 Kelebihan panas kelebihan panas/terbakar (Overheating) Komponen yang meledak, ledakan, ledakan 2.8 Meledak (pecah) besar, imploded, etc. Peralatan Kegagalan berhubungan dengan peralatan 3.0 Umum tetapi tidak diketahui secara jelas 3.1 Kegagalan Kontrol Tidak ada, atau kesalahan alam peraturan Tidak ada 3.2 Tidak ada tanda/indikasi/alarm ketika terjadi Tanda/indikasi/alarm Kesalahan Tanda/indikasi/alarm dalam Kesalahan 3.3 kenyataan. Dapat berupa tanda palsu, sebentar- Tanda/indikasi/alarm sebentar, konslet, berubah-ubah. 3.4 Kesalahan perbaikan Kesalahan kalibrasi, salah parameter Kesalahan, atau tidak adanya Kegagalan perangkat 3.5 Kontrol/monitor/operasi yang menyebabkan lunak kegagalan perangkat lunak Beberapa penyebab kegagalan simultan Penyebab umum/jenis 3.6 seperti: deteksi api, dan gas, juga penyebab kegagalan kegagalan berhubungan pada penyebab umum Listrik Kegagalan berhubungan dengan supply dan 4.0 Umum transmisi pada tegangan listrik, tetapi tidak secara jelas 4.1 Arus pendek Arus pendek Tidak nyambung, gangguan, kerusakan 4.2 Arus terbuka kawat/kabel Tidak ada 4.3 Kehilangan atau tidak ada arus arus/tegangan Kesalahan Kesalahan arus listrik seperti: kelebihan 4.4 arus/tegangan tegangan 4.5 Kesalahan isolator Kesalahan isolator, rendahnya tahanan listrik Pengaruh luar Kegagalan disebabkan oleh beberapa faktor 5.0 Umum luar tetapi tidak secara jelas Kesalahan yang menghambat aliran/terhalang, 5.1 Rintangan/hambatan terkontaninasi, terlapisi, aliran asuransi. Fluida yang terkontaminasi/gas/permukaan 5.2 Kontaminasi seperti: pelumas oli yang terkontaminasi, gas yang terkontaminasi Macam-macam Pengaruh system tetangga dalam bentuk 5.3 pengaruh dari luar seperti: benda asing, tiba-tiba Beberapa macam Mekanisme kegagalan tidak ditentukan dalam 6.0 Umum satu kategori Tidak ada penyebab Pencarian kegagalan tetapi penyebab tidak 6.1 yang ditemukan diketahui 6.2 Bermacam penyebab Beberapa penyebab: jika terdapat satu Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008 3
  • 4. penyebab kegagalan yang dominant harus diberi tanda 6.3 Lain-lain Tidak ada tanda aplikasi: gunakan tanda bebas 6.4 Tidak diketahui Tidak ada informasi yang diketahui Menurut aspek diatas diberikan kodefikasi berdasarkan notasi dan deskripsi kegagalan yang terjadi pada komponen. Penyebab Kegagalan (ANSI/API 689) Menurut standar ANSI/API 689 penyebab kegagalan suatu komponen dapat disebabkan oleh salah satu atau lebih dari aspek dibawah ini: 1. Aspek design 2. Aspek pabrik/instalasi (pemasangan) 3. Aspek pengoperasian/perawatan 4. Aspek manajemen 5. Aspek lainnya Menurut aspek diatas diberikan kodefikasi berdasarkan notasi dan deskripsi kegagalan yang terjadi. Tabel.2 Penyebab kegagalan menurut standard ANSI/API 689 Design kode Notasi Uraian kekurangan peralatan pada saat perancangan (bentuk, ukuran, teknologi, susunan, operasi, 1.0 Umum perawatan dan lain-lain.) tetapi tidak secara jelas 1.1 Kesalahan kapasitas Kekurangan dimensi/kapasitas 1.2 Kesalahan material Kesalahan pemilihan material Pabrik/Instalasi Kegagalan berhubungan pada pabrik atau 2.0 Umum instalasi, tetapi tidak secara jelas. 2.1 Kesalahan pabrik Kegagalanan proses produksi Kegagalan instalasi atau perakitan (perakitan 2.2 Kesalahan instalasi setelah perawatan tidak termasuk) Operasi/perawatan Kegagalan berhubungan pada 3.0 Umum operasi/pemakaian atau perawatan peralatan tetapi tidak secara jelas Kondisi pemakaian yang tidak cocok seperti: Kesalahan pada saat 3.1 pengoperasian kompresor yang berlebihan, sebelum digunakan tekanan melebihi batas ketentuan. Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008 4
  • 5. Kesalahan, kesalahan penggunaan, kelalaian, 3.2 Kesalahan operasi tidak teliti, dan lain sebagainya . selama operasi Kesalahan, kesalahan penggunaan, kelalaian, 3.3 Kesalahan perawatan tidak teliti, dan lain sebagainya . selama perawatan Kegagalan disebabkan oleh aus dan sobek yang dihasilkan dari pengoperasian mesin 3.4 Aus dan sobek yang beroperasi secara normal Manajemen Kegagalan berhubungan dengan manajemen, 4.0 Umum tetapi tidak secara jelas Kegagalan berhubungan pada prosedur, 4.1 Kesalahan dokumen spesifikasi, gambar, laporan dan lain-lian. Kegagalan berhubungan dengan perencanaan, 4.2 Kesalahan manajemen organisasi, kualitas asuransi dan lain-lain. Beberapa macam 5.0 Umum Kesalahan/penyebab lebih dari satu kategori Tidak diketahui Pencarian kegagalan tetapi tidak diketahui 5.1 penyebabnya secara spesifik penyebabnya 5.2 Penyebab umum Mode/penyebab umum Beberapa penyebab yang berpengaruh, jika 5.3 Penyebab gabungan salah satu penyebab dominan, penyebab tersebut harus digaris bawahi 5.4 Lain-lain Penyebab tidak ada dalam aplikasi Tidak adanya informasi yang berhubungan 5.5 Tidak diketahui dengan kegagalan Abrianto Akuan, TechnoMET UNJANI, 2008 5