SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
ASSALAMUALAIKUM.Wr.Wb
Materi Pembelajaran “ SILOGISME” Dipersembahkan oleh: Besty Eka Novianti(06) Ria Septitis Mentari(26)
MAIN MENU Bentuk-bentuk silogisme berdasarkan 2 premis /lebih Penarikan Simpulan pada siligisme Pengertian            silogisme
SILOGISME Adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari pernyataan dan  konklusi (kesimpulan).Penalarannya bertolak dari pernyataan bersifat umum menuju pada pernyataan/simpulan khusus.
ABSAH DAN BENAR Dalam membicarakan silogisme mengenal dua istilah yaitu absah dan benar. Absah (valid) berkaitan dengan prosedur apakah pengambilan konklusi sesuai dengan patokan atau tidak. Dikatakan valid apabila sesuai dengan patokan dan tidak valid bila sebaliknya. Benar berkaitan dengan proposisi dalam silogisme itu, 2 didukung atau sesuai dengan fakta atau tidak. Bila sesuai fakta, proposisi itu benar, bila tidak ia salah. Keabsahan dan kebenaran dalam silogisme merupakan satuan yang tidak bisa dipisahkan, untuk mendapatkan yang sah dan benar. Hanya konklusi dari premis yang benar prosedur yang sah konklusi itu dapat diakui. Mengapa demikian Karena bisa terjadi: dari premis salah dan prosedur valid menghasilkan konklusi yang benar, demikian juga dari premis salah dan prosedur invalid dihasilkan konklusi benar.
Varias i-V ariasi 1. Prosedur valid, premis  salah dan  konklusi benar. Semua yang baik itu haram.  (salah) Semua yang memabukkan itu  baik. (salah) Jadi: Semua yang  memabukkan itu haram . (benar) 2. Prosedur invalid (tak sah)  premis benar kon klusi salah Plato adalah filosof. (benar) Aristoteles bukan Plato. ( benar) Jadi: Aristoteles bukan  filosof (salah)
3. Prosedur invalid, premis salah konklusi benar. Sebagian politikus adalah tetumbuhan. (salah). Sebagian manusia adalah tetumbuhan. (salah). Jadi: Sebagian manusia adalah politikus (benar). 4. Prosedur valid premis salah dan konklusi salah. Semua yang keras tidak berguna. (salah). Adonan roti adalah keras. (salah). Jadi: Adonan roti tidak berguna (salah).
Bentuk-ben tuk   Silogisme berdasar 2  premis/lebih Silogisme Katagorik Silogisme Hipotetis Silogisme  Disjungtif
Penarikan simpulan Menarik simpulan dengan silogisme dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1.Menarik simpulan berdasarkan satu premis(pernyataan) Contoh: Premis : Bujur sangkar adalah segi empat sama sisi  Simpulan: a. Bujur sangkar pasti segi empat,tetapi segi empat belum tentu  bujur sangkar. b.Segi empat yang sisi-sisinya horisontal tidak sama panjang dengan  tegak lurusnya bukan bujur sangkar. Premis adalah pernyataan yang mendasari penalaran untuk mengambil kesimpulan.
2.Menarik simpulan berdasarkan dua premis/pernyataan Silogisme  Katagorik Premis umum/premis khusus/simpulan Keterangan: A: Semua anggota golongan tertentu B:Sifat atau kegiatan A C:Seseorang atau bagian dari A Silogisme Hipotetis  Silogisme Disjung tif PU:A=B PK:C=A S:C=B
CONTOH PU: Semua profesor pandai PK: Albert Enstein seorang profesor S  :Albert Enstein pandai
Silogis me yang diperpendek  disebut ENTINEM C onto h : C=B  k ar en a  C=A Albert Enstein pandai k arena  beliau seorang profesor .
Silogisme Kat agorik Adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
HUKUM-HUKUM SILOGISME KATAGORIK  1) Dari dua premis yang sama-sama negatif, tidak menjadi kesimpulan apa pun, karena tidak ada mata rantai yang menghubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan diambil bila sedikitnya salah satu premis positif. Kesimpulan yang ditarik dari dua premis negatif adalah tidak sah.
CONTOH Kerbau bukan bunga mawar. Kucing bukan bunga mawar. ….. (Tidak ada kesimpulan)  Tidak satu pun drama yang baik mudah dipertunjukkan. Tidak satu pun drama Shakespeare mudah dipertunjukkan.  Jadi: Semua drama Shakespeare adalah baik. (Kesimpulan tidak sah)
2) Paling tidak salah satu dari term penengah harus mencakup. Dari dua premis yang term penengahnya tidak tentu menghasilkan kesimpulan yang salah, seperti: Semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin Jadi: Binatang ini adalah ikan. (Padahal bisa juga binatang melata)
3) Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premisnya. Bila tidak, kesimpulan menjadi salah, seperti: Kerbau adalah binatang. Kambing bukan kerbau. Jadi: Kambing bukan binatang. (‘Binatang’ pada konklusi merupakan term negatif sedang- kan pada premis adalah positif)
4)  Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis  layor  maupun premis minor. Bila term penengah bermakna beda kesimpulan menjadi lain, seperti: Bulan itu bersinar di langit. Januari adalah  bulan. Jadi: Januari  bersinar di  lan git . (Bulan pada premis minor adalah nama dari ukuran waktu yang panjangnya 31  hari , sedangk an   p ada premis mayor berarti planet yang  mengelilingi bumi ).
5.Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan,seperti: Beberapa politikus tidak jujur. Banyak cendekiawan adalah politikus, jadi: Banyak cendekiawan tidak jujur. Jadi: Beberapa pedagang adalah kikir.
Silogisme Hipotetis Adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah: 1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana. 2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah) 3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah) 4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
Kebenaran hukum di atas menjadi jelas dengan penyelidikan berikut: Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi Nah, peperangan terjadi. Jadi harga bahan makanan membubung tinggi.( benar = terlaksana) Benar karena mempunyai hubungan yang diakui kebenarannya Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi Nah, peperangan terjadi.   Jadi harga bahan makanan tidak membubung tinggi (tidak sah = salah) Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
Silogism e  D i sjungt if A dalah silogisme yang premis mayornya keputusan disyungtif sedangkan premis minornya kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang  s emestinya.
Silogisme ini ada dua macam, silogisme disyungtif dalam arti sempit dan silogisme disyungtif dalam arti luas. Silogisme disyungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif, seperti: la lulus atau tidak lulus. Ternyata ia lulus, jadi la bukan tidak lulus.
Silogisme disyungtif dalam arti luas premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif, seperti: Hasan di rumah atau di pasar. Ternyata tidak di rumah. Jadi di pasar.
HUKUM SILOGISME DISJUNGTIF DALAM ARTI SEMPIT ,[object Object],[object Object]
2) Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain, seperti: Budi di masjid atau di sekolah. la berada di masjid. Jadi ia tidak berada di sekolah. Budi di masjid atau di sekolah. la berada di sekolah. Jadi ia tidak berada di masjid.
HUKUM-HUKUM SILOGISME DALAM ARTI LUAS a.Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar), seperti: Budi menjadi guru atau pelaut. Ia adalah guru. Jadi bukan pelaut.
b. Bila premis minor mengingkari salah satu konklusinya tidak sah (salah), seperti: Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya. Ternyata tidak lari ke Yogya. Jadi ia lari ke Solo. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Budi menjadi guru atau pelaut. Ternyata ia bukan pelaut Jadi ia guru. (Bisa  jadi ia seorang  pedagang).
WASSALAMUALAIKUM Wr.Wb.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2
Bagoes Prasetya
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Abulkhair Abdullah
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
psepti22
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Susi Yanti
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
Chupking
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 

Was ist angesagt? (20)

Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13
 
Hakikat karya ilmiah
Hakikat karya ilmiahHakikat karya ilmiah
Hakikat karya ilmiah
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Filsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaFilsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan Agama
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 

Andere mochten auch

Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)
Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)
Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)
Aurelius Ratu
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
Desi Mustopa
 
Bahasa, Silogisme dan Sesat Pikir
Bahasa, Silogisme dan Sesat PikirBahasa, Silogisme dan Sesat Pikir
Bahasa, Silogisme dan Sesat Pikir
Aurelius Ratu
 

Andere mochten auch (14)

SILOGISME
SILOGISMESILOGISME
SILOGISME
 
The Wisdom Words
The Wisdom WordsThe Wisdom Words
The Wisdom Words
 
Lateral thinking,
Lateral thinking,Lateral thinking,
Lateral thinking,
 
David copperfield a kind of magic
David copperfield   a kind of magicDavid copperfield   a kind of magic
David copperfield a kind of magic
 
The beauty of human being in mom’s womb
The beauty of human being in mom’s wombThe beauty of human being in mom’s womb
The beauty of human being in mom’s womb
 
Bromo and lives (East Java,Indonesia)
Bromo and lives (East Java,Indonesia)Bromo and lives (East Java,Indonesia)
Bromo and lives (East Java,Indonesia)
 
Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)
Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)
Tabel Kebenaran (Logika ... lagi)
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
 
Rumah Dandelion: Permainan Sensori
Rumah Dandelion: Permainan SensoriRumah Dandelion: Permainan Sensori
Rumah Dandelion: Permainan Sensori
 
Bahasa, Silogisme dan Sesat Pikir
Bahasa, Silogisme dan Sesat PikirBahasa, Silogisme dan Sesat Pikir
Bahasa, Silogisme dan Sesat Pikir
 
Perjalanan menuju mimbar
Perjalanan menuju mimbarPerjalanan menuju mimbar
Perjalanan menuju mimbar
 
Suara hati
Suara hatiSuara hati
Suara hati
 
Critical ( silogisme kategorik )
Critical ( silogisme kategorik )Critical ( silogisme kategorik )
Critical ( silogisme kategorik )
 
Silogisme
SilogismeSilogisme
Silogisme
 

Ähnlich wie silogisme

Jawaban filsafat
Jawaban filsafatJawaban filsafat
Jawaban filsafat
Rz Rachman
 
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Tutis Pebriyani
 
Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesisSilogisme hipotesis
Silogisme hipotesis
Fuji Lestari
 
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).pptBAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
MuhdFirdaus468285
 

Ähnlich wie silogisme (20)

Silogisme
Silogisme Silogisme
Silogisme
 
SILOGISME.pdf
SILOGISME.pdfSILOGISME.pdf
SILOGISME.pdf
 
mantiq
mantiqmantiq
mantiq
 
Jawaban filsafat
Jawaban filsafatJawaban filsafat
Jawaban filsafat
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
PENALARAN DEDUKTIF
PENALARAN DEDUKTIFPENALARAN DEDUKTIF
PENALARAN DEDUKTIF
 
Dwi n
Dwi nDwi n
Dwi n
 
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
 
Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesisSilogisme hipotesis
Silogisme hipotesis
 
Silogisme_Hamka Husein Hs
Silogisme_Hamka Husein HsSilogisme_Hamka Husein Hs
Silogisme_Hamka Husein Hs
 
Deduksi tradisional
Deduksi tradisionalDeduksi tradisional
Deduksi tradisional
 
Filsafat ilmu - Definisi dan Penalaran
Filsafat ilmu - Definisi dan PenalaranFilsafat ilmu - Definisi dan Penalaran
Filsafat ilmu - Definisi dan Penalaran
 
7 logika 1
7 logika 17 logika 1
7 logika 1
 
Silogisme - ILMU MANTIQ
Silogisme - ILMU MANTIQSilogisme - ILMU MANTIQ
Silogisme - ILMU MANTIQ
 
Makalah ilmu logika
Makalah ilmu logikaMakalah ilmu logika
Makalah ilmu logika
 
TIU.pdf
TIU.pdfTIU.pdf
TIU.pdf
 
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).pptBAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
 
Alvian mitha s
Alvian mitha sAlvian mitha s
Alvian mitha s
 
Makalah ilmu logika
Makalah ilmu logikaMakalah ilmu logika
Makalah ilmu logika
 

Mehr von Kira R. Yamato

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Kira R. Yamato
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Kira R. Yamato
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
Kira R. Yamato
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
Kira R. Yamato
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
Kira R. Yamato
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Kira R. Yamato
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Kira R. Yamato
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Kira R. Yamato
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Kira R. Yamato
 

Mehr von Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
 
Ujian pkl
Ujian pkl Ujian pkl
Ujian pkl
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
 
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

silogisme

  • 2. Materi Pembelajaran “ SILOGISME” Dipersembahkan oleh: Besty Eka Novianti(06) Ria Septitis Mentari(26)
  • 3. MAIN MENU Bentuk-bentuk silogisme berdasarkan 2 premis /lebih Penarikan Simpulan pada siligisme Pengertian silogisme
  • 4. SILOGISME Adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari pernyataan dan konklusi (kesimpulan).Penalarannya bertolak dari pernyataan bersifat umum menuju pada pernyataan/simpulan khusus.
  • 5. ABSAH DAN BENAR Dalam membicarakan silogisme mengenal dua istilah yaitu absah dan benar. Absah (valid) berkaitan dengan prosedur apakah pengambilan konklusi sesuai dengan patokan atau tidak. Dikatakan valid apabila sesuai dengan patokan dan tidak valid bila sebaliknya. Benar berkaitan dengan proposisi dalam silogisme itu, 2 didukung atau sesuai dengan fakta atau tidak. Bila sesuai fakta, proposisi itu benar, bila tidak ia salah. Keabsahan dan kebenaran dalam silogisme merupakan satuan yang tidak bisa dipisahkan, untuk mendapatkan yang sah dan benar. Hanya konklusi dari premis yang benar prosedur yang sah konklusi itu dapat diakui. Mengapa demikian Karena bisa terjadi: dari premis salah dan prosedur valid menghasilkan konklusi yang benar, demikian juga dari premis salah dan prosedur invalid dihasilkan konklusi benar.
  • 6. Varias i-V ariasi 1. Prosedur valid, premis salah dan konklusi benar. Semua yang baik itu haram. (salah) Semua yang memabukkan itu baik. (salah) Jadi: Semua yang memabukkan itu haram . (benar) 2. Prosedur invalid (tak sah) premis benar kon klusi salah Plato adalah filosof. (benar) Aristoteles bukan Plato. ( benar) Jadi: Aristoteles bukan filosof (salah)
  • 7. 3. Prosedur invalid, premis salah konklusi benar. Sebagian politikus adalah tetumbuhan. (salah). Sebagian manusia adalah tetumbuhan. (salah). Jadi: Sebagian manusia adalah politikus (benar). 4. Prosedur valid premis salah dan konklusi salah. Semua yang keras tidak berguna. (salah). Adonan roti adalah keras. (salah). Jadi: Adonan roti tidak berguna (salah).
  • 8. Bentuk-ben tuk Silogisme berdasar 2 premis/lebih Silogisme Katagorik Silogisme Hipotetis Silogisme Disjungtif
  • 9. Penarikan simpulan Menarik simpulan dengan silogisme dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1.Menarik simpulan berdasarkan satu premis(pernyataan) Contoh: Premis : Bujur sangkar adalah segi empat sama sisi Simpulan: a. Bujur sangkar pasti segi empat,tetapi segi empat belum tentu bujur sangkar. b.Segi empat yang sisi-sisinya horisontal tidak sama panjang dengan tegak lurusnya bukan bujur sangkar. Premis adalah pernyataan yang mendasari penalaran untuk mengambil kesimpulan.
  • 10. 2.Menarik simpulan berdasarkan dua premis/pernyataan Silogisme Katagorik Premis umum/premis khusus/simpulan Keterangan: A: Semua anggota golongan tertentu B:Sifat atau kegiatan A C:Seseorang atau bagian dari A Silogisme Hipotetis Silogisme Disjung tif PU:A=B PK:C=A S:C=B
  • 11. CONTOH PU: Semua profesor pandai PK: Albert Enstein seorang profesor S :Albert Enstein pandai
  • 12. Silogis me yang diperpendek disebut ENTINEM C onto h : C=B k ar en a C=A Albert Enstein pandai k arena beliau seorang profesor .
  • 13. Silogisme Kat agorik Adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
  • 14. HUKUM-HUKUM SILOGISME KATAGORIK 1) Dari dua premis yang sama-sama negatif, tidak menjadi kesimpulan apa pun, karena tidak ada mata rantai yang menghubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan diambil bila sedikitnya salah satu premis positif. Kesimpulan yang ditarik dari dua premis negatif adalah tidak sah.
  • 15. CONTOH Kerbau bukan bunga mawar. Kucing bukan bunga mawar. ….. (Tidak ada kesimpulan) Tidak satu pun drama yang baik mudah dipertunjukkan. Tidak satu pun drama Shakespeare mudah dipertunjukkan. Jadi: Semua drama Shakespeare adalah baik. (Kesimpulan tidak sah)
  • 16. 2) Paling tidak salah satu dari term penengah harus mencakup. Dari dua premis yang term penengahnya tidak tentu menghasilkan kesimpulan yang salah, seperti: Semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin Jadi: Binatang ini adalah ikan. (Padahal bisa juga binatang melata)
  • 17. 3) Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premisnya. Bila tidak, kesimpulan menjadi salah, seperti: Kerbau adalah binatang. Kambing bukan kerbau. Jadi: Kambing bukan binatang. (‘Binatang’ pada konklusi merupakan term negatif sedang- kan pada premis adalah positif)
  • 18. 4) Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis layor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna beda kesimpulan menjadi lain, seperti: Bulan itu bersinar di langit. Januari adalah bulan. Jadi: Januari bersinar di lan git . (Bulan pada premis minor adalah nama dari ukuran waktu yang panjangnya 31 hari , sedangk an p ada premis mayor berarti planet yang mengelilingi bumi ).
  • 19. 5.Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan,seperti: Beberapa politikus tidak jujur. Banyak cendekiawan adalah politikus, jadi: Banyak cendekiawan tidak jujur. Jadi: Beberapa pedagang adalah kikir.
  • 20. Silogisme Hipotetis Adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
  • 21. Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
  • 22. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah: 1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana. 2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah) 3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah) 4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
  • 23. Kebenaran hukum di atas menjadi jelas dengan penyelidikan berikut: Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi Nah, peperangan terjadi. Jadi harga bahan makanan membubung tinggi.( benar = terlaksana) Benar karena mempunyai hubungan yang diakui kebenarannya Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi Nah, peperangan terjadi. Jadi harga bahan makanan tidak membubung tinggi (tidak sah = salah) Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
  • 24. Silogism e D i sjungt if A dalah silogisme yang premis mayornya keputusan disyungtif sedangkan premis minornya kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang s emestinya.
  • 25. Silogisme ini ada dua macam, silogisme disyungtif dalam arti sempit dan silogisme disyungtif dalam arti luas. Silogisme disyungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif, seperti: la lulus atau tidak lulus. Ternyata ia lulus, jadi la bukan tidak lulus.
  • 26. Silogisme disyungtif dalam arti luas premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif, seperti: Hasan di rumah atau di pasar. Ternyata tidak di rumah. Jadi di pasar.
  • 27.
  • 28. 2) Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain, seperti: Budi di masjid atau di sekolah. la berada di masjid. Jadi ia tidak berada di sekolah. Budi di masjid atau di sekolah. la berada di sekolah. Jadi ia tidak berada di masjid.
  • 29. HUKUM-HUKUM SILOGISME DALAM ARTI LUAS a.Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar), seperti: Budi menjadi guru atau pelaut. Ia adalah guru. Jadi bukan pelaut.
  • 30. b. Bila premis minor mengingkari salah satu konklusinya tidak sah (salah), seperti: Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya. Ternyata tidak lari ke Yogya. Jadi ia lari ke Solo. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
  • 31. Budi menjadi guru atau pelaut. Ternyata ia bukan pelaut Jadi ia guru. (Bisa jadi ia seorang pedagang).