Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Karakteristik sifat, klasifikasi dan aplikasi bahan elektrik
1. KARAK ET RIST SIF ,
IK AT
K ASIF ASI DAN AP IK
L IK L ASI
B AN E E T
AH L K RIK DARI
B AN L D
AH E
2. PENGERTIAN LED
Dioda cahaya atau
lebih dikenal dengan
sebutan L D (lig ht-
E
e mitting dio de ) adalah
suatu semikonduktor
yang memancarkan
cahaya monokromatik
ketika listrik dialirkan
searah dengan polaritas
LED (po sitif dan
ne g atif).
5. Cahaya akan dihasilkan oleh LED pada range arus 5 – 20
Ma, dengan tegangan sekitar 2V, pada kondisi arus maju.
6. Warna dari LED tergantung pada komposis dan kondisi dari material
semi konduktor yang dipakai, dapat berupa infra merah, cahaya tampak
atau ultraviolet.
7. LED dipasang seri dengan hambatan untuk mencegah
terjadinya kebakaran LED.
RANGKAIAN 1
10. KARAKTERISTIK
LED
Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor
istimewa. Seperti sebuah dioda normal, LED
terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor
yang diisi penuh, atau di-dop, dengan
ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah
struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-
muatan - elektron dan lubang mengalir ke
junction dari elektroda dengan voltase berbeda.
Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh
ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas
energi dalam bentuk photon
11. LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub
positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus
maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang
hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke
arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit
arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan
mengeluarkan emisi cahaya.
Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif
rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik,
biasanya sifat isolator searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat
mengalir ke arah sebaliknya
12. Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan
karakteristik dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk
dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang terlalu besar,
LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan
maju.
15. KLASIFIKASI LED
Pengembangan LED dimulai
dengan alat inframerah dan
dibuat dengan gallium
arsenide. Perkembangan
dalam ilmu material telah
memungkinkan produksi alat
dengan panjang gelombang
yang lebih pendek,
menghasilkan cahaya dengan
PADA JAM DIGITAL
warna bervariasi.
16. LED konvensional terbuat dari
mineral inorganik yang bervariasi,
menghasilkan warna sebagai
berikut:
•aluminium gallium arsenide
(AlGaAs) – merah dan inframerah
•gallium aluminium phosphide –
hijau
•gallium arsenide/phosphide
(GaAsP) – merah, oranye, dan
kuning
•gallium nitride (GaN) – hijau, hijau
murni, dan biru
•gallium phosphide (GaP) – merah,
kuning, dan hijau
17. •zinc selenide (ZnSe) – biru
•indium gallium nitride (InGaN) –
hijau kebiruan dan biru
•indium gallium aluminium
phosphide –
merah, oranye, kuning, dan hijau
•silicon carbide (SiC) as substrate
– biru
•diamond (C) – ultraviolet
•silicon (Si) as substrate – biru
(dalam
pengembangan)
•sapphire (Al2O3) as substrate –
biru
18. LED pertama yang dapat mencapai keterangan komersial menggunakan
substrat galium nitrida yang ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993
sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang. LED ini kemudian populer
di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah
dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
19. LED dengan cahaya putih sekarang ini mayoritas dibuat dengan cara
melapisi substrat galium nitrida (GaN) dengan fosfor kuning. Karena warna
kuning merangsang penerima warna merah dan hijau di mata manusia,
kombinasi antara warna kuning dari fosfor dan warna biru dari substrat
akan memberikan kesan warna putih bagi mata manusia.
21. LED lebih banyak menghasilkan cahaya tiap watt daripada bohlam,
ini sangat sesuai apabila menggunakan tenaga dari baterai.
LED dapat memancarkan cahaya yang diharapkan tanpa
menggunakan color filters seperti pada metode lampu tradisional.
Sehingga sangat efisien dan biayanya lebih murah.
Bentuk dari paket LED dapat didesain untuk memfokuskan
cahaya.tetapi sumber cahaya lain perlu ditambahkan sebuah
reflektor untuk mendapat nyala yang lebih fokus.
Apabila pada aplikasi yang membutuhkan pengaturan, LED tidak
berubah warna meskipun besarnya arus berubah.
22. LED sangat ideal digunakan untuk aplikasi yang on-off secara rutin
dan terus menerus.
LED merupakan komponen yang padat, sehingga tidak mudah rusak
oleh karena goncangan dari luar.
LED memiliki umur pakai yang lama.
LED memiliki respon yang cepat dengan tingkat cahaya maksimal jika
digunakan pada perangkat komunikasi.
LED sangat kecil dan mudah di pasang pada PCB.
LED merupakan perangkat yang bebas mercury.
23. Penggunaan LED sangat tergantung dengan
temperatur dan kondisi lingkungan.
LED harus mendapatkan masukan arus yang benar,
antara positif dan negatif tidak boleh terbalik.
Area jangkauan pencahayaan LED sempit.
LED tidak dapat digunakan pada aplikasi yang
memerlukan berkas cahaya yang tajam.
24.
25. Dome Light yang dimaksud adalah
lampu kabin, lampu yang
umumnya terpasang pada plafon
mobil. Lampu ini bermanfaat untuk
menerangi interior kabin saat gelap
dan butuh penerangan untuk
beraktifitas. Jumlah Dome light
pada kabin mobil tidak sama, ada
yang hanya 1 hingga 3 atau lebih,
hingga penerangan terlihat merata.
26. perbandingan cahaya yang
dikeluarkan oleh lampu
pijar dibandingkan dengan
LED. Lampu pijar
mempunyai ciri khas
dengan sinar yang sedikit
berwarna kuning, cahaya
nya lembut.
Sementara LED
mengeluarkan cahaya
putih terang dengan sedikit
biru.
31. lampu jenis LED (Light Emitting Diode) dapat menghemat
tagihan listrik dan juga mengurangi panas ruangan
dibandingkan dengan menggunakan lampu biasa (neon,
bohlam maupun lainnya)
36. FABRIKASI BAHAN LED
ORGANIK
Dalam perkembangannya piranti LED telah dibuat dengan
desain menggunakan bahan organik yang disebut dengan
OLED (Organic Light Emitting Device)
37. Lapisan elektrode dibuat
dari bahan logam yang
transparan (atau semi-
transparan) seperti Indium
Tin Oxide (ITO) atau
aluminium (Al). Dengan sifat
transparan ini
memungkinkan cahaya yang
dihasilkannya memancar
keluar dari struktur piranti
secara optimal
38. • Dalam perkembangannya,
sekarang ini telah
dimungkinkan untuk
membuat piranti OLED
yang dapat menghasilkan
tiga pancaran cahaya
dengan warna Hijau, Biru
dan Merah dalam satu
piranti
39. Prinsip dari piranti electroluminescent secara garis
besar adalah piranti yang dapat mengeluarkan /
memancarkan cahaya dengan warna (panjang
gelombang) tertentu jika diberikan kepadanya medan
listrik. Bagian penting dari piranti OLED adalah
lapisan tipis (thin film) yang tersusun dari molekul-
molekul organik / polimer yang berfungsi sebagai
emitter (pemancar) cahaya dan lapisan elektrode
yang disusun secara sandwich