1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Topik
Pertemuan KeAlokasi Waktu
:
:
:
:
:
:
SMA
X/1
Bahasa Indonesia
Komunikasi dalam Kehidupan
2 jam pelajaran
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perlaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan, kenegaran,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan mintanya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
3.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa
Indonesia untuk membuat anekdot mengenaipermasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan
publik
3.3 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
3.4 Menginterpretasi makna teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi baik secara lisan maupun tulisan
2. .
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
b. Memiliki sikap tanggung jawab peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa
Indonesia untuk membuatanekdot baik melalui lisan maupun tulisan dengan kreatif
c. Mengidentifikasi struktur dan kaidah pembuatan anekdot dalam bahasa bahasa Indonesia baik
secara lisan maupun tulisan
d. Menyusun dengan tepat teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan dengan tepat.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannnya dalam menyusun anekdot sesuai dengan kaidah dan konteks
untuk mempersatukan bangsa.
E. Materi Pembelajaran
Ragam (Bentuk) Bahasa
a. Bahasa lisan meliputi:
-
Ragam bahasa pidato
-
Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa panggung
Ciri-ciri bahasa lisan:
-
langsung;
-
tidak terikat ejaan tetapi terikat situasi pembicaraan
-
tidak efektif
-
kalimatnya pendek-pendek
-
kalimat sering terputus- tidak lengkap
-
lagu kalimat situasional
b. Bahasa tulisan meliputi:
-
ragam bahasa teknis;
3. -
ragam bahasa undang-undang;
-
ragam bahasa catatan; dan
-
ragam bahas surat.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis:
-
santun;
-
efektif;
-
bahasa disampaikan sebagai upaya komunikasi satu pihak;
-
ejaan digunakan sebagai pedoman; dan
-
penggunaan kosa-kata pada dasarnya sudah dibakukan.
Kaidah Bahasa Indonesia
a.
Ejaan dan pungtuasi
b.
Kata baku dan tidak baku
Pengertian dan konsep anekdot
Penggunaan Bahasa Indonesia sesuai dengan konteks
- Materi
Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan
kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari
sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orangorang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat
diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah
sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu
bagus untuk nyata". Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya
adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran
yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter
dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada
intinya. Novalis mengamati "Eine Anekdote ist eines historisches Elemen - ein historisches
Molekül oder Epigramm". Sebuah monolog singkat yang diawali "Seorang pria muncul di sebuah
bar ..." akan menjadi lelucon. Sebuah monolog singkat yang diawali "Setelah J. Edgar
Hoover muncul di sebuah bar ..." akan menjadi sebuah anekdot. Dengan demikian sebuah
anekdot lebih dekat dengan tradisi tamsil daripada dongeng yang secara terbuka diciptakan
4. dengan karakter hewan dan tokoh manusia yang umum -- tetapi ia berbeda dengan
perumpamaan dalam spesifisitas sejarah yang diklaimnya.
Anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Di bawah rezim totalitarian di Uni Soviet berbagai
macam anekdot politik tersebar di masyarakat sebagai satu-satunya cara untuk membuka dan
mencela
kejahatan
dari
sistem
politik
dan
pemimpinnya.
Mereka
mentertawakan
kepribadian Vladimir Lenin, Nikita Khrushchev, Leonid Brezhnev, dan pemimpin Soviet lainnya.
Pada zaman Rusia modern ada banyak anekdot tentang Vladimir Putin.
Kata 'anekdot' dalam (Yunani: "tidak diterbitkan", secara literal "tidak dikeluarkan") berasal
dari Procopius of Caesarea, penulis biografi dari Justinian I, yang membuat sebuah karya
berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota,
secara
beragam
diterjemahkan
dengan Memoar
yang
tak
diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-kejadian singkat dari kehidupan
pribadi dari istana Bizantin. Secara bertahap, makna anekdot di pakai untuk setiap kisah singkat
yang digunakan untuk menekankan atau mengilustrasikan apapun poin yang si penulis inginkan.
contoh anekdot :
Pengemis & Manager (Anekdot dari sumber Anonim)
Manager
:
Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis
:
Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager
:
rumah makan apa?
Pengemis
Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di
:
Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah
anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini
istri dan anak saya barusan BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau!
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis
:
Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00.
Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp
2.000.
5. 1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam 1 hari saya kerja 10 jam, 1
jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.
1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
F. Alokasi waktu
2 x 45 Menit
G. Strategi/Metode/Pendekatan Pembelajaran
a.
Model Pembelajaran Saintifik
b.
Metode: eksplorasi, elaborasi, konfirmasi.
H. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
2. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
3. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Inti
1. Siswa mendapatkan fotokopi anekdot dan nego- siasi
dari koran yang dibagikan guru.
2. Siswa mencermati penggunaan bahasa dan kaidah
penulisan anekdot dan negosiasi pada koran
3. Siswa menganalisis penggunaan kaidah bahasa
Indonesia dalam tulisan tersebut.
4. Siswa mengidentifikasi kata atau kalimat yang tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
5. Siswa merespon pertanyaan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan penggunaan kaidah bahasa
Indonesia.
6. Siswa mengamati dan mendata objek yang akan
dijadikan bahan tulisan.
7. Siswa menuliskan hasil pengamatan ke dalam rubrik
yang telah disediakan tentang penggunaan bahasa
Indonesia sesuai dengan kaidah dan konteks
8. Siswa mempresentasikan melalui permainan peran,
ALOKASI
WAKTU
6. Kegiatan Penutup
I.
kemudian saling mengoreksi hasil presentasi tersebut
dengan memberikan saran perbaikan untuk
penyempurnaan.
9. Siswa memperbaiki hasil tulisan berdasarkan saran dari
kelompok lain sesuai dengan rubrik yang diberikan
oleh guru.
10.Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan yang
dialami saat menulis.
11.Siswa menyimak umpan balik dari guru atas
pernyataan mereka tentang hambatan dalam
menulisdan hasil observasi guru pada saat siswa
berdiskusi.
12.Siswa menyempurnakan kembali hasil tulisannya
berdasarkan umpan balik dari kelompok lain dan guru.
13.Guru memberikan penghargaan terhadap tulisan yang
terbaik dari kelompok.
1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan.
3. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
SUMBER/MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber :
b. Media : Poster, anekdot dalam surat kabar
J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
a. Menggunakan bahasa Indonesia
sesuai dengan kaidah dan
konteks untuk mempersatukan
bangsa
Penilaian
Observasi
b. Memiliki sikap tanggung jawab]
peduli, responsif, dan santun
dalam menggunakan bahasa
Indonesia untuk membuat
anekdot baik melalui lisan
1. Penilaian
Observasi
kinerja
penulisan
laporan.
Bentuk
Instrumen
Lembar
penilaian sikap
1. Tes tertulis.
2. Rubrik
penilaian
kinerja.
7. maupun tulisan dengan kreatif
c. Mengidentifikasi struktur dan
kaidah pembuatan anekdot
dalam bahasa bahasa Indonesia
baik secara lisan maupun tulisan
d. Menyusun dengan tepat teks
anekdot baik secara lisan
maupun tulisan.
1. Latihan
menyusun
teks anekdot,.
1. Lembaran
tugas
latihan.
2. Rubrik
penilaian
latihan.
Lampiran 1 Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran
:....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama Siswa
Penggunaan Diksi
Keefektifan Kalimat
Kesesuaian konteks
8. 1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
1.
2.
3
4
5
Keterangan
1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = sangat baik
Lampiran 2: Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN PERKEMBANGAN AKHLAK DAN KEPRIBADIAN
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran
:....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Karakter yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah kerja keras dan tanggung jawab.
4
9. Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama Siswa
Kreatif
BT
MT
MB
Komunikatif
MK
BT
MT
MB
Kerja keras
MK
BT
1.
2.
3
4
5
6
7
10
11
Pedoman Penskoran
Aspek
Siswa menjawab pernyataan benar dengan alasan benar
Siswa menjawab pernyataan benar tapi tidak didukung oleh
alasan benar
Siswa menjawab pernyataan salah
SKOR MAKSIMAL
Skor
3
2
1
6
MT
MB
MK
10. Soal Nomor 2 dan 3
Rubrik penilaian
No.
1.
2.
3.
Kriteria Penilaian
Pilihan kata
a. tepat dan sesuai
b. kurang tepat dan sesuai
c. tidak tepat dan sesuai
Kalimat
a. mudah dipahami
b. sedikit sulit dipahami
c. sulit dipahami
Ejaan dan tanda baca
a. tidak ada yang salah
b. sedikit yang salah
c. banyak yang salah
Skor
Bobot
3
2
1
5
2
1
0
3
2
1
0
2
Jakarta, Juni 2013
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia