2. P E N D A H U L U A N
Revolusi hanya akan terjadi bila ada 2
unsur yaitu :
1. Manusia yang merencanakan
2. Keadaan atau kondisi obyektif yang
mendukungnya.
Ada 2 diskursus tentang revolusi yaitu
pada persoalan apakah revolusi muncul
dari gerakan massa spontan ataukah
direncanakan..?
3. Menjebol dan membangun merupakan
bagian integral yang menjadi bukti fisik
revolusi.
Tatanan lama yang busuk dan menyesatkan
serta menyengsarakan rakyat, diubah
menjadi tatanan yang besar peranannya
untuk rakyat.
Jika dilihat dari bukti-bukti sejarah,
sebenarnya istilah revolusi identik dengan
perubahan politik dan sosial masyarakat.
P E N D A H U L U A N
4. Konsep revolusi kemudian sering dipilah menjadi
dua: revolusi sosial dan revolusi nasional. Contoh :
1.Revolusi industri yang mengubah wajah dunia
menjadi modern.
2.Revolusi Prancis mengubah kerajaan menjadi
republik.
3.Revolusi Amerika lebih merupakan sebuah
pemberontakan untuk mendapatkan kemerdekaan
nasional.
4.Revolusi Indonesia, Vietnam dll.
P E N D A H U L U A N
5. PENGERTIAN REVOLUSI
Revolusi diartikan sebagai sebuah perubahan sosial dan
kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut
dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.
Perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa
direncanakan terlebih dahulu.
Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena
revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi
industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun
dianggap cepat karena mampu mengubah sendi-sendi pokok
kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan
hubungan antara buruh dan majikan yang telah berlangsung
selama ratusan tahun.
6. Revolusi secara umum mempunyai kriteria dasar, yaitu :
Bertujuan untuk menyingkirkan orde sosial yang telah
ada berikut struktur kekuasaan yang mendukungnya,
Kemudian mendirikan sebuah orde social baru.
Jadi agar suatu gerakan dapat disebut sebagai revolusi
maka gerakan tersebut harus benar-benar mengancam
orde yang ada secara substansial, karena suatu
pemberontakan meskipun berhasil dan melibatkan
sebagaian besar rakyat, namun tidak selalu
menyebabkan timbulnya peruahan secara struktural.
PENGERTIAN REVOLUSI
7. Revolusi sains pernah menjadi pembahasan dan terealiasi
dalam dialektika sejarah para ilmuan.
Sepanjang peradaban manusa, setiap zaman selalu
melahirkan orang-orang besar yang akan menentukan
jalannya sejarah di negeri atau tempat ia dilahirkan.
Peristiwa-peristiwa besar seperti revolusi, peperangan,
penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan, atau
penemuan benua baru, tidak lepas dari peranan orang-
orang besar yang mendorong atau menggerakan
terjadinya peristiwa itu. Seperti Socrates, Columbus,
Albert Einstein, Abraham Lincoln dibelahan dunia barat,
atau Mahatma Gandhi, Kemal Pasha, Sun Yat Sen,
Soekarno dll.
PENGERTIAN REVOLUSI
8. KESEHATAN MENTAL
Individu yang sehat mental atau Pribadi yang normal/
bermental sehat adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku
yang adekuat & bisa diterima masyarakat pada umumnya,
sikap hidupnya sesuai norma & pola kelompok masyarakat,
sehingga ada relasi inter-personal & intersosial yang
memuaskan
Individu yang sehat mentalnya adalah mereka yang
memiliki kemampuan untuk menahan diri, menunjukkan
kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan
orang lain, serta memiliki sikap hidup yang bahagia.
Karakteristik individu sehat mental mengacu pada kondisi
atau sifat-sifat positif, seperti: kesejahteraan psikologis
(psychological well-being) yang positif, karakter yang kuat
serta sifat-sifat baik/ kebajikan (virtues)
9. Masalah mental sangat erat dengan
pendekatan psikologis.
I.PSIKOANALISA, meyakini bahwa interaksi individu
pada awal kehidupannya serta konflik intrapsikis
yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan
kesehatan mental seseorang.
II.BEHAVIORISTIK, meyakini Proses pembelajaran
dan Proses belajar sosial akan mempengaruhi
kepribadian seseorang.
III.HUMANISTIK, perilaku individu dipengaruhi oleh
hirarkhi kebutuhan yang dimiliki.
KESEHATAN MENTAL
10. KESEHATAN MENTAL
Gerakan Kesehatan Mental berkembang seiring dengan
adanya revolusi pemahaman masyarakat mengenai mental
yang sehat dan cara-cara penanganannya.
I. TAHAP DEMONOLOGI
(sebelum abad
pertengahan).
II. TAHAP PENGENALAN
MEDIS (4 abad SM –
abad ke-6 M)
III. TAHAP SAKIT MENTAL
DAN REVOLUSI
KESEHATAN MENTAL.
Mulai muncul pada
abad ke-17
IV. TAHAP PENGENALAN
FAKTOR PSIKOLOGIS
(Abad ke-20).
V. TAHAP
MULTIFAKTORIAL.
Mulai berkembang
setelah Perang Dunia
II.
11. Ala Joko Widodo
Revolusi Mental yang di gagas Joko Widodo
merupakan simbolisasi dari lompatan dari sisi perilaku
dan watak (character building).
Dalam artikel opini di kompas (10 Mei 2014) Joko
Widodo menjelaskan latar belakang dan konsep
Revolusi Mental ini.
Indonesia saat ini menghadapi suatu paradoks pelik
yang menuntut jawaban dari para pemimpin nasional.
Setelah 16 tahun melaksanakan reformasi, malah
memunculkan pertanyaan kenapa masyarakat kita
bertambah resah, bukannya tambah bahagia, atau
12. Reformasi yang dilaksanakan sejak tumbangnya
Soeharto tahun 1998 baru sebatas melakukan
perombakan yang sifatnya institusional. Ia belum
menyentuh paradigma, mindset, atau budaya
politik kita dalam rangka pembangunan bangsa
(nation building). Agar perubahan benar-benar
bermakna dan berkesinambungan, dan sesuai
dengan cita-cita Proklamasi Indonesia yang
merdeka, adil, dan makmur, kita perlu melakukan
revolusi mental.
Ala Joko Widodo
13. Nation building tidak mungkin maju kalau sekadar
mengandalkan perombakan institusional tanpa
melakukan perombakan manusianya atau sifat
mereka yang menjalankan sistem ini.
Sehebat apa pun kelembagaan yang telah diciptakan,
selama ditangani oleh manusia dengan salah kaprah
tidak akan membawa kesejahteraan.
Sejarah Indonesia merdeka penuh dengan contoh di
mana salah pengelolaan (mismanagement) negara
telah membawa bencana besar nasional.
Ala Joko Widodo
14. Setelah melakukan amandemen atas UUD 1945.
Membentuk sejumlah komisi independen (termasuk
KPK).
Melaksanakan otonomi daerah.
Di bidang legislasi telah banyak memperbaiki
sejumlah undang-undang nasional dan daerah.
Pemilu sudah dilaksanakan secara berkala di tingkat
nasional/daerah.
Ala Joko Widodo
Kesemuanya ditujukan dalam rangka perbaikan
pengelolaan negara yang demokratis dan akuntabel.
15. Sejumlah tradisi atau budaya yang tumbuh subur dan
berkembang di alam represif Orde Baru masih
berlangsung sampai sekarang,
Korupsi, intoleransi terhadap perbedaan, dan sifat
kerakusan, sampai sifat ingin menang sendiri.
Kecenderungan menggunakan kekerasan dalam
memecahkan masalah, pelecehan hukum, dan sifat
oportunis.
Ala Joko Widodo
Kesemuanya ini masih berlangsung, dan beberapa di
antaranya bahkan semakin merajalela.
16. Saat ini cenderung menerapkan prinsip-prinsip paham
liberalisme yang jelas tidak sesuai dan kontradiktif
dengan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia.
Sudah saatnya Indonesia melakukan tindakan
korektif, tidak dengan menghentikan proses reformasi
yang sudah berjalan, tetapi dengan mencanangkan
revolusi mental menciptakan paradigma, budaya
politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih
manusiawi, sesuai dengan budaya Nusantara,
bersahaja, dan berkesinambungan.
Ala Joko Widodo
17. Penggunaan istilah ”revolusi” tidak berlebihan. Sebab,
Indonesia memerlukan suatu terobosan budaya politik
untuk memberantas setuntas-tuntasnya segala
praktik-praktik yang buruk yang sudah terlalu lama
dibiarkan tumbuh kembang.
Menggunakan konsep Trisakti yang pernah diutarakan
Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963 dengan tiga
pilarnya, ”Indonesia yang berdaulat secara politik”,
”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dan
”Indonesia yang berkepribadian secara sosial-
budaya”.
Ala Joko Widodo
18. Kedaulatan rakyat sesuai dengan amanat sila
keempat Pancasila haruslah ditegakkan.
Negara dan pemerintahan yang terpilih melalui
pemilihan yang demokratis harus benar-benar
bekerja bagi rakyat dan bukan bagi segelintir
golongan kecil.
Sebuah sistem politik yang akuntabel, bersih
dari praktik korupsi dan tindakan intimidasi
harus tercipta.
Ala Joko Widodo
19. Semaraknya politik uang dalam proses
pemilu telah mempengaruhi kualitas dan
integritas dari mereka yang dipilih
sebagai wakil rakyat.
Sehingga perlu perbaikan cara merekrut
pemain politik, yang lebih mengandalkan
keterampilan dan rekam jejak ketimbang
kekayaan atau kedekatan mereka
dengan pengambil keputusan.
Ala Joko Widodo
20. Memerlukan birokrasi yang bersih, andal, dan
kapabel, yang benar-benar bekerja melayani
kepentingan rakyat dan mendukung pekerjaan
pemerintah yang terpilih sungguh diperlukan.
Penegakan hukum, yang penting demi menegakkan
wibawa pemerintah dan negara, menjadikan
Indonesia sebagai negara yang berdasarkan hukum.
Tidak kalah pentingnya dalam rangka penegakan
kedaulatan politik adalah peran TNI yang kuat dan
terlatih untuk menjaga kesatuan dan integritas
teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ala Joko Widodo
21. Di bidang ekonomi, Indonesia harus berusaha
melepaskan diri dari ketergantungan yang mendalam
pada investasi/modal/ bantuan dan teknologi luar
negeri dan juga pemenuhan kebutuhan makanan dan
bahan pokok lainnya dari impor.
Kebijakan ekonomi liberal yang sekadar mengedepan-
kan kekuatan pasar telah menjebak Indonesia
sehingga menggantung pada modal asing.
Sementara sumber daya alam dikuras oleh
perusahaan multinasional bersama para ”komprador”
Indonesia-nya.
Ala Joko Widodo
22. Reformasi 16 tahun tidak banyak membawa perubahan dalam
cara kita mengelola ekonomi.
Pemerintah dengan gampang membuka keran impor untuk
bahan makanan dan kebutuhan lain.
Banyak elite politik kita terjebak menjadi pemburu rente sebagai
jalan pintas yang diambil yang tidak memikirkan konsekuensi
terhadap petani di Indonesia.
Ironis Indonesia dengan kekayaan alamnya masih mengandal
kan impor pangan. Indonesia secara ekonomi seharusnya dapat
berdiri di atas kaki sendiri, sesuai dengan amanat Trisakti.
Ketahanan pangan dan ketahanan energi merupakan dua hal
yang sudah tidak dapat ditawar lagi. Indonesia harus segera
mengarah ke sana dengan program dan jadwal yang jelas dan
terukur.
Ala Joko Widodo
23. Perlu meneliti ulang kebijakan investasi luar negeri yang
angkanya mencapai tingkat rekor beberapa tahun terakhir
ini karena ternyata sebagian besar investasi diarahkan ke
sektor ekstraktif yang padat modal, tidak menciptakan
banyak lapangan kerja, tetapi mengeruk keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Sifat ke-Indonesia-an semakin pudar karena derasnya
tarikan arus globalisasi dan dampak dari revolusi teknologi
komunikasi selama 20 tahun terakhir.
Indonesia tidak boleh membiarkan bangsanya larut
dengan arus budaya yang belum tentu sesuai dengan
nilai-nilai luhur bangsa kita.
Ala Joko Widodo
24. Sistem pendidikan harus diarahkan untuk
membantu membangun identitas bangsa
Indonesia yang berbudaya dan beradab, yang
menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama yang
hidup di negara ini.
Akses ke pendidikan dan layanan kesehatan
masyarakat yang terprogram, terarah, dan
tepat sasaran oleh nagara dapat membantu
kita membangun kepribadian sosial dan
budaya Indonesia.
Ala Joko Widodo
25. Dari mana memulai ? Indonesia perlu
melakukan revolusi mental,
Pertanyaan berikutnya adalah dari mana kita
harus memulainya. Jawabannya dari masing-
masing kita sendiri ;
Dimulai dengan lingkungan keluarga dan
lingkungan tempat tinggal serta lingkungan
kerja dan
Kemudian meluas menjadi lingkungan kota
dan lingkungan negara.
Ala Joko Widodo
26. Sudah memulai gerakan ini ketika memimpin
Kota Surakarta dan sejak 2012 sebagai
Gubernur DKI Jakarta.
Joko Widodo yakin usaha ini dapat
berkembang semakin meluas sehingga nanti
benar-benar menjadi sebuah gerakan nasional
seperti yang diamanatkan oleh Bung Karno,
memang revolusi belum selesai.
Revolusi Mental Indonesia baru saja dimulai.
Ala Joko Widodo
27. ANALISA REVOLUSI MENTAL
Hal terbaik untuk mempertahankan
mental yang sehat bukanlah suatu hal
yang istimewa, kecuali pembiasaan diri
Sudah menjadi fakta umum bahwa kondisi
mentalitas bangsa Indonesia, belumlah
menjadi mentalitas yang unggul.
Sehingga upya-upaya perbaikan mental
ini adalah proses yang terus menerus.
28. Bahwa Reformasi di Indonesia sejak 1998, adalah
perubahan di permukaan, bagaikan menambal kain
yang rusak. Ini jelas bukanlah revolusi. Revolusi
bagaikan membakar kain yang lama, lalu berusaha
menjahit baju yang baru dari kain yang baru dengan
teknik yang lebih baik.
Juga seperti dijelaskan oleh Herakleitos dan mayoritas
aliran berpikir di dalam filsafat Cina, perubahan itu tak
pernah berhenti.
ANALISA REVOLUSI MENTAL
29. Di dalam filsafat Jerman, Hegel berbicara soal gerak
roh. Gerak tersebut terjadi di dalam sejarah manusia,
dan tak akan pernah berhenti, sampai roh menjadi
absolut.
Ini adalah argumen filosofis tentang revolusi yang
berjalan terus sepanjang sejarah manusia, dan juga
sepanjang hidup setiap orang. Ia terjadi secara
niscaya, entah manusia menginginkannya, atau tidak.
Hegel juga berbicara soal dialektika. Ide ini sendiri
sebenarnya punya akar panjang di dalam sejarah
filsafat, sampai ke Plato di masa Yunani Kuno.
ANALISA REVOLUSI MENTAL
30. pemikiran Jacques Lacan, psikoanalis asal
Prancis. Yang nyata adalah saat-saat tak
terduga dalam hidup manusia, yang tak
direncanakan, tetapi tetap terjadi, dan
mengubah hidupnya.
Dampaknya bisa kecil, namun juga bisa besar.
Revolusi, adalah bentuk dari yang nyata ini,
yang terus terjadi dalam hidup manusia, dan
memaksanya untuk terus memikirkan ulang
hidupnya kembali.
ANALISA REVOLUSI MENTAL
31. Musuh utama revolusi bukan hanya sikap hidup
konservatif, tetapi juga ketenangan hati yang
berakar pada kemalasan berpikir.
Revolusi menuntut dua hal, yakni perubahan yang
cepat dan mendasar, serta inklusi, atau
penyertaan semua orang di dalam keadaan yang
baru.
Filsafat sebagai revolusi mendorong masyarakat
untuk menciptakan masyarakat yang terbuka, yang
menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi
setiap orang, tanpa kecuali
ANALISA REVOLUSI MENTAL
32. Peran media juga sangat besar dalam melakukan
revolusi.
Media tidak hanya menjadi tempat berita-berita
sensasional, tetapi juga sebagai sumber inspirasi
untuk mendorong revolusi pribadi, maupun revolusi
politik.
Ia tidak hanya menjalankan peran sebagai penghibur
bagi publik, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan
pentingnya revolusi pribadi di dalam diri. Ini juga
berlaku bagi jaringan media sosial yang sekarang ini
merupakan bagian penting dari hidup banyak orang
ANALISA REVOLUSI MENTAL
33. Kesimpulan
Revolusi mental yang digagas Joko Widodo
sebagai presiden terpilih Indonesia 2014-2019
adalah revolusi damai.
Lebih ke perubahan cara berfikir (mind set)
menuju manusia Indonesia yang berkepriba-
dian unggul.
Berbeda dengan wacana revolusi yang biasa
dikenal dalam sejarah perubahan social
bangsa-bangsa.
34. Tujuan Revolusi Mental adalah untuk Pembangun
manusia dan Pembangunan Sosial di Indonesia.
Berangkat dari dampak penyakit emosi/ mental/ jiwa
yaitu:
1) Secara individu bebal, malas dan tidak berkarakter,
2) Sebagai sebuah masyarakat banyak kecemburuan
akibat ketimpangan social, yang berkibat pada
gangguan ketertiban dan kenyamanan,
3) Negara dan Bangsa yang prodoktifitas dan berdaya
saing rendah, lemah dan tidak bermartabat.
Kesimpulan
35. Menuju manusia Indonesia berkepribadian, mencakup 3
(tiga) dimensi pembangunan manusia, yaitu: 1) sehat
(fisik), 2) cerdas (otak) 3) berkepribadian (berbudi pekerti
luhur).
Visi ‘revolusi mental’, ala Joko Widodo ini lebih menge-
depankan “character building”. revolusi mental layaknya
piranti lunak yang menjadi otak (brain power) untuk meng-
gerakkan piranti keras lainnya. Ia tidak ingin masyarakat
Indonesia terjebak (trapped) pada visi pembangunan fisik
dan ekonomi semata, namun pola pikir masyarakat
pulalah yang harus diubah untuk menggambarkan
perubahan fundamental karakter positif masyarakat agar
menjadi satu pemahaman skala nasional.
Kesimpulan