Dokumen tersebut membahas konsep filsafat pendidikan menurut Pancasila. Filsafat pendidikan Pancasila adalah pendidikan kepribadian seluruhnya yang menciptakan keseimbangan antara rohani dan intelektual untuk membentuk manusia bijak. Filsafat pendidikan Pancasila didasarkan pada nilai-nilai dasar kemanusiaan seperti persatuan antara jiwa dan raga, individu dan sosial, serta hubungan manusia den
2. P A N C A S I L A
1. Dasar negara atau filsafat negara Indonesia.
2. Norma dasar dan norma tertinggi di dalam negara
Republik indonesia.
3. Ideologi negara, ideologi nasional Indonesia.
4. Identitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian
nasional, yang perwujudannya secara melembaga,
sebagai sistem negara Pancasila.
5. Jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup
(keyakinan bangsa) yang menjiwai sistem kenegaraan
dan kemasyarakatan Indonesia.
6. FILSAFAT PENDIDIKAN
PANCASILA (MENURUT NOTONAGORO)
Pendidikan Filsafat dan Filsafat Pancasila merupakan
pendidikan kepribadian manusia seluruhnya.
Pendidikan Filsafat dan Filsafat Pancasila menimbulkan
keseimbangan kepribadian antara unsurnya yang
kerohanian, ketuhanan, dan kemanusiaan
dengan unsurnya yang keahlian intelek dan
kejuruan; membentuk manusia menjadi manusia
bijaksana, yang dengan meningkatkan filsafat hidupnya,
akan memiliki pandangan hidup dan cara hidup untuk
hidup bahagia. Hal ini akan memungkinkan
memperdalam cabang-cabang ilmu pengetahuan
melalui filsafat khusus.
7. LANDASAN
ONTOLOGIS
•Jiwa – raga
•Individu –
sosial
•Pribadi –
makhluk
Tuhan
EPISTEMOLOGIS
Sebagai dasar
untuk :
•Memperoleh
pengetahuan.
•Keterampilan.
•Keahlian.
•sikap.
AKSIOLOGIS
Terjelma melalui :
•Kebijakan Sistem
Pendidik an
Nasional.
•Perundangundangan.
•Penguasaan ilmu
dan teknologi.
12. NO
1.
Jenjang Pendidikan
Formal
JENJANG
Pendidikan Dasar
PENGERTIAN
BENTUK
jenjang pendidikan yang
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
melandasi jenjang
(MI) atau sederajat serta Sekolah Menengah
pendidikan menengah.
Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah
(MTs), sederajat.
Pendidikan
Merupakan lanjutan
Pendidikan menengah umum [Sekolah Me
Menengah
2.
pendidikan dasar.
nengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) ]
dan pendidik an menengah kejuruan [ Seko
-lah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) ], sederajat.
3.
Pendidikan tinggi
merupakan jenjang
Diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
pendidikan setelah
doktor yang diselenggarakan oleh perguruan
pendidikan menengah
tinggi.
26. Hak Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
1. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang
pantas dan memadai.
2. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas.
4. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan
hak atas hasil kekayaan intelektual.
5. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana,
dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas.
27. Kewajiban Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
1. Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis,
dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
31. KESIMPULAN
Eklektik-inkorporatif, suatu metode pengadopsian ajaran
filsafat asing untuk diintegrasikan dengan distem filsafat
pancasila, yang didalamnya terdapat filsafat pendidikan
pancasila.
Dalam mengadaptasikan ajaran tersebut harus
mempertimbangkan kecocokan dan keselarasan dengan
nilai-nilai yang sudah ada, sehingga dapat harmonis
dengan nilai yang telah ada.
Sehingga secara ontologis, epistemologis dan secara
axiologis pandangan filsafat asing tersebut tidak boleh
merubah secara hakiki nilai dasar sistem filsafat bangsa
Indonesia.