SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Skenario
Pengertian Skenario
Skenario adalah naskah yang berisi cerita atau
gagasan yang telah di desain cara penyajiannya, agar
komunikatif dan menarik disampaikan dengan
media film.
Penyebutan skenario
Amerika : film script, screenplay
Inggris : film script, scenario
Belanda : Skenario
Indonesia : Skenario
Scenario = Imajinasi Filmis
Maria pulang larut malam
Menjadi gambaran visual seperti
Seorang gadis berjalan malam hari, agak
kedinginan, wajahnya kelihatan lelah, tampak
kecemasan di matanya, lengang. Terdengar salak
anjing di kejauhan, menambah suasana kesunyian
dan sedikit seram.
Langkah-langkah membuat Skenario
•Ide Cerita
•Membuat Sinopsis
•Bikin Logline/Premis
•Treatment
•Outline Scene/Scene Plot
•Skenario
IDE CERITA
Film itu sebuah cerita bergambar dan bersuara.
Karena sebuah cerita, jadi kamu harus punya cerita
yang dianggap menarik untuk difilmkan. Dari mana
datangnya ide? Ide banyak. Ada di mana-mana.
Tinggal kamu buka lebar-lebar semua indera kamu.
Kamu bakal mendengar, merasa, melihat, mengecap,
dan mencium ide.
SIAPKAN SINOPSISNYA
•Sekalipun film dan cerpen atau novel sama-sama
sebuah cerita, tetapi ada perbedaan. Perbedaannya
pada medium yang digunakan, film menggunakan
medium gambar dan suara. Sedangkan cerpen dan
novel menggunakan medium teks.
•Sementara sinopsis sendiri memiliki arti penting
dalam pembuatan skenario, yaitu sebagai pijakan. Kita
akan kesusahan bikin skenario bila tidak tahu sinopsis
ceritanya. Akan sama sulitnya kita akan bikin sinopsis
bila tidak punya ide cerita.
BIKIN LOGLINE/PREMIS
Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film apa yang
dibuat. Logline sejenis iklan. Logline yang bagus akan menarik
orang untuk menonton film yang kita buat. Agar mudah membuat
logline, sebagai contoh pola kalimat sebagai berikut:
bagaimana jika…… dan kemudian…….
Contoh: bagaimana jika orang yang kamu siksa adalah orang yang
akan menolong kamu dan kamu tidak tahu.
Kalimatnya dibikin sederhana menjadi: yang kamu siksa adalah
penolongmu yang tidak kamu ketahui.
Untuk lebih jelas tentang logline, kamu bisa melihat cover-cover
film. Di sana ada kalimat-kalimat yang menarik. Itulah logline
atau premis.
TREATMEN
Treatmen ini pembabakan. Sebuah film umumnya tiga
babak. Sinopsis itu harus dipecah ke dalam tiga babak ini.
Babak pertama sebagai pengenalan seting, tokoh, dan awal
masalahnya. Babak kedua sebagai bagian berkecamuknya
masalah. Babak ketiga sebagai penyelesaiannya.
Yang tiga babak ini disebut dengan struktur tiga babak (tree
acts structure). Ada juga yang disebut struktur sembilan
babak (nine acts structure), sebagai pengembangan dari yang
tiga babak.
Struktur 3 Babak
tree acts structure:
1. Permulaan
2. Pertengahan
3. Penutupan
Struktur sembilan babak (nine acts structure)
•Babak 1: kejadian buruk menimpa orang lain.
•Babak 2: pengenalan tokoh utama (protagonis).
•Babak 3: kejadian buruk menimpa protagonis, atau
terlibat/dilibatkan kepada masalah orang lain pada babak 1.
•Babak 4: protagonis dan antagonis
•Babak 5: protagonis berusaha keluar dari masalah
•Babak 6: protagonis salah mengambil jalan
•Babak 7: protagonis mendapat pertolongan
•Babak 8: protagonis berusaha keluar dari masalah lagi
•Babak 9: protagonis dan antagonis berperang, menyelesaikan
masalahnya
OUTLINE SCENE/SCENE PLOT
outline scene/scene plot. Outline scene/scene plot adalah
rencana peristiwa-peristiwa yang akan diketengahkan
dalam visual film . Pembuatan outline scene/scene plot
akan mempermudah pembuatan skenario.
Contoh:
1.Lisa pamit kepada orang tuanya pergi ke Jakarta untuk
melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan film yang
cukup ternama .
2.Arman, pacar Lisa, sedang menyiapkan rencana menculik
Lisa.
3.Dst
Menulis Skenario
Skenario berisi :
1.Format deskripsi Gambar dan Suara
2.Scene dan Sequence
3.Deskripsi Informasi Tempat
4.Deskripsi Informasi Tokoh
5.Format Deskripsi Insert dan Flashback
6.Camera Set Up
7.Time Lapse
Deskripsi Gambar
Contoh:
Pak Ahmad duduk menghadapi Perwira Jaga Polsek,
wajahnya tegang. Sudah tiga hari tidak bisa tidur. Di
atas meja Perwira ada pesawat telepon, berkas yang
sedang dikerjakan. Perwira sedang berusaha
menenangkan Ahmad, menyodorkan rokok, Ahmad
menolak dengan tangan, tangannya gemetar.
Deskripsi Suara
Contoh
AHMAD
Saya harap anak saya bisa cepat ditemukan, Pak.
SOUND EFFECT
(Dering Telepon)
Ahmad tersentak,
ILUSTRASI MUSIK
(Menghentak, menggambarkan ketegangan yang
mendadak dirasakan oleh Ahmad)
Scene & Sequence
12. INT. RUANG PERWIRA JAGA, POLSEK – MALAM
Deskripsi “RUANG PERWIRA JAGA, POLSEK” adalah keterangan
tempat kejadian dan deskripsi “MALAM” adalah keterangan waktu.
13. EXT. DEPAN KANTOR POLSEK TANJUNG DUREN – MALAM
14. INT. DEPAN KANTOR POLSEK TANJUNG DUREN – PAGI
Nomor 12, 13, dan 14 adalah nomor Scene
INT dan EXT deskripsi tempat kejadian. INT deskripsi tempat
kejadian di dalam ruangan dan EXT deskripsi tempat kejadian di
luar ruangan
MALAM, PAGI deskripsi waktu kejadian berlangsung. Terjadi di
malam hari atau terjadi di pagi hari.
Urutan kejadian Scene 12, 13, dan 14 adalah menunjukkan
Sequence
Deskripsi Informasi Tempat
EXT. LAPANGAN PARKIR – FULL SHOT – MALAM
Dari O.S. Cahaya lampu iklan neon mengirimkan
kilatan berbentu silang menyilang dari cahaya dan
bayangan ke arah atap-atap barisan mobil mewah.
Banyak mobil import gemerlap dalam kegelapan,
dari nomornya bisa diduga bahwa pemiliknya adalah
orang-orang kaya dan berpengaruh. Kita tidak
mendengar apapun kecuali terpaan angin yang
tiupannya menggeser di tanah. Sebagian lapangan
parkir kosong, tidak ada pengunjung di dalam.
Note:
O.S. adalah singkatan OFF SCREEN, artinya sumber berada di luar
layar.
Deskripsi Informasi Tempat
INT. SALON TENDA – SIANG
Cahaya masuk ruangan lewat kain layar besar
penutup pintu depan., membuat seluruh ruangan
terasa agak seram Di tengah hari begini di sini
sangat senyap. Shanssey dan Wyatt masuk.
Shanssey memandang keliling, lalu mengajak Wyatt
melintasi ruangan.
Duduk sendirian menghadapi meja di sudut,
memainkan kartu, adalah Doc Hollyday. Dia
beberapa tahun lebih muda daripada Wyatt, tapi
anda tidak menyangka demikian kalau melihat
keadaannya. Ia digerogoti oleh penyakit TBC. Di
atas meja ada sebotol wiski dan gelas.
Deskripsi Informasi Tokoh
Berdiri sambil memperhatikan montir bekerja
adalah JOSEPH ROMER. Berusia akhir tiga puluhan,
tapi kelihatan lebih tua. Dia nervus, gugupan,
berwajah sensitif dengan bekas luka yang
menggurat ke lehernya, sebuah souvenir dari
Dachau. Gerak-gerik dan cara dia bicara
memperlihatkan bahwa dia orang yang tidak
sabaran. Pakaiannya tidak rapi, tanpa topi,
mengenakan baju mantel yang jelas betul barang
bekas, dan terlalu besar untuk dia. JOSEPH banyak
menghabiskan usianya dalam penjara sebagai
tawanan politik, dan sekarang ia tinggal di
tempat penampungan tuna wisma
Format Deskripsi Insert dan Flashback
23. RUANG RAPAT PT. JAYA – PAGI
Direktur Utama dan staf amat tegang menanti kedatangan Ogan. Dua Pemasok
Dana sudah mulai berbisik-bisik sambil melihat ke jam.
Dirut tahu Pemasok Dana sudah tidak sabar
Pelayan masuk membawa minuman
Dirut gembira. Bersikap ramah sekali untuk menenangkan Pemasok Dana
INSERT : 23.A. INT. JALAN RAMAI, MACET – PAGI
Pak Ogan berada di dalam mobil yang dikepung kemacetan. Gugup cari jalan
keluar yang mustahil. Karena nervus ia ambil lagi HP dari sakunya,
dilihatnya, tidak mungkin digunakan, dikantongi lagi. Bingung.
KEMBALI KE SC. 23
Kedua Pemasok Dana berdiri
Pemasok Dana B
Maaf, Kami harus mengurus proyek lain lagi. Dirut tiba-
tiba menekan dadanya…… dst.
Format Deskripsi Insert dan Flashback
42. EXT. SEKITAR JEMBATAN KECIL, SAWAH – SIANG
Enok mendatang ke arah jembatan kecil, ang hanya berupa sebatang pohon
kelapa, akan mengantar makan siang buat bapaknya di sawah.
Di tengah jembatan batang kelapa ada lelaki sedang berdiri memancing.
Enok memandang ke arah jembatan dan menggugah kenangannya.
FLASHBACK : 42.A. EXT. JEMBATAN KECIL, SAWAH – PAGI
Si Amir yang agak bego menggoda menggoda di tengah jembatan.
Enok yang ada di jembatan ketakutan.
Di seberang jembatan muncul Toha, jagoan desa.
Amir mendadak berhenti mengganggu Enok, menyingkir. Enok menyeberang.
Senyum terima kasih pada Toha.
O.S. BIBI : (mendehem)
KEMBALI KE 42
Enok terbangun dari lamunannya, menoleh.
Bibi tersenyum … dst
Camera Set Up
MS (Travelling Shot) Maulana bicara sambil
berjalan menghampiri Ami di bangku taman
sebelah sana
Atau
SLS Putri sedang melamun di tepi kolam,
Track In to CU Sri, nampak pipi Sri
dibasahi air mata.
CU Sri sedang melamun dan bibinya dialiri
air mata, Track Out, nampak Sri sedang
melamun di depan kolam, terus sampai SLS
dan In Frame kaki ibu. Sri menoleh ke arah
ibu
Time Lapse
12. EXT. DEPAN RUMAH SUNDARI – SIANG
Joko duduk di bawah pohon, seberang rumah
Sundari, menanti keluarnya Sundari
DISSOLVE
13. EXT. DEPAN RUMAH SUNDARI – MALAM
Joko tekun menunggu. Gerimis mulai turun.
Rambutnya mulai kuyup, namun Joko setia menunggu
Note:
Dapat juga digunakan penyembungan Cut to atau Fade Out-Fade
In.
7 Langkah Mengarang Cerita
(oleh RB. Armantono)
1. Menciptakan Protagonis
2. Menciptakan Gangguan, yang akan mendorong
protagonis beraksi
3. Mengkreasikan hambatan sebagai penghalang aksi
protagonis
4. Menetapkan Akhir Cerita
5. Membangun Latar
6. Merumuskan ide-ide pokok dan tema
7. Cara menyajikan cerita dalam bentuk sinopsis.
Menciptakan Protagonis
Cerita selalu berangkat dari Tokoh Utama
 Semisal : Putri Salju, Timu Emas, Zorro, atau Cinderella
Tokoh Utama memegang peranan mutlak sebagai
sebab terjadinya cerita.
Tokoh Utama dikenal sebagai Protagonis
Menciptakan Protagonis
Protagonis adalah tokoh yang sanggup
menciptakan proses identifikasi
Identifikasi : proses menyamakan diri dengan
protagonis.
Inilah kekuatan protagonis. Protagonis seakan telah
menyihir dan membuat kita menyamakan diri
dengannya.
Semisal, tidak sedikit lelaki yang memilih potongan
rambut mirip Keanu Reeves, pada film Speed. Membeli
pernak-pernik Superman, membeli pedang Starwars…
dsb
Menciptakan Gangguan, yang akan mendorong
protagonis beraksi
• Kita tidak bisa menciptakan aksi tanpa tokoh
karena aksi hanya bisa terjadi jika ada
sesorang sebagai pelakunya, dan sebaliknya,
kita juga tidak dapat membangun tokoh jika
dia tidak melakukan suatu aksi.
Kita tidak bisa mengatakan dia orang baik sebelum melihat
tokoh itu melakukan suatu aksi yang mendukung kesimpulan
tersebut.
Dengan demikian, kita harus membuat protagonis beraksi.
Begitu Protagonis beraksi, aksi tersebut akan menjadi
perangkat untuk membangun emosi. Protagonis beraksi
karena ada gangguan
Menciptakan Gangguan, yang akan mendorong
protagonis beraksi
Ciptakan GANGGUAN.
•Orang harus diberi gangguan untuk membuatnya beraksi.
Gangguan itu tentu bisa besar, bisa kecil, tetapi itu tidak
menjadi masalah, karena gangguan selalu menimbulkan
rasa sakit.
•Ketika gangguan menimbulkan rasa sakit, protagonis akan
beraksi untuk menghilangkan gangguan tersebut.
•Oleh karena itu, ciptakan Protagonis dan berikan
gangguan, maka protagonis akan beraksi.
•Sesungguhnya cerita baru dimulai saat gangguan muncul.
Mengkreasikan hambatan sebagai penghalang
aksi protagonis
Ciptakan Konflik !
•Agar protagonis terus beraksi, kita harus menciptakan
hambatan yang menghalangi kehendak, sehingga
kehendak tidak segera mencapai tujuannya.
•Ketika kehendak protagonis membentur hambatan,
terciptalah konflik.
•Hadirkan Antagonis
Menetapkan Akhir Cerita
Akhir Cerita merupakan akhir harapan. Situasi
emosional penonton dalam menghadapi akhir cerita
bisa disepadankan dengan situasi emosional
penonton.
Merangkai Plot
Berakhir happy ending atau sad ending
Membangun Latar
• Latar = kemiripan dengan realita
• Latar menjadi makna sosiologis yang berhubungan
dengan tempat dan waktu; adat istiadat, agama,
ideologi, teknologi dan sebagainya.
• Latar berpengaruh penting dalam membangun
unsur artistik dan dramatik
• Latar punya pegaruh penting bagi karakterisasi
maupun cerita.
Merumuskan ide-ide pokok dan tema
Tetapkan tema dengan format:
Tentang…… (protagonis) yang……. (aksi)
Contoh;
-Tentang tiga gadis remaja yang bersahabat
-Tentang anak idiot yang harus berjuang bertahan
hidup sendirian setelah diusir keluarganya karena
dianggap anak sial.
Merumuskan ide-ide pokok dan tema
Ide Pokok
•Di balik cerita itu ada nilai yang ingin disampaikan,
dapat disebut juga dengan pesan moral. Karena cerita
yang baik harus punya nilai.
•Ide pokok akan menjernihkan perenungan yang ingin
kita sampaikan dalam cerita.
•Rumusan ide pokok memiliki subyek dan prediket.
Semisal: persahabatan itu indah
•Hubungkan Ide Pokok dengan Tema
Merumuskan ide-ide pokok dan tema
Contoh Ide Pokok
Keberhasilan hanya dapat dicapai melalui ketekunan
dan kejujuran
Contoh Tema
Tentang tukang sate ayam yang berbulan-bulan
mencoba berbagai resep agar usahanya tidak
bangkrut akibat harga ayam semakin mahal. Dia
menjadi pengusaha sukses setelah berhasil
menciptakan sate singkong yang murah meriah
namun lebih lezat dibanding dengan sate.
Cara menyajikan cerita dalam bentuk sinopsis.
• Sinopsis = garis besar cerita yang terkonsentrasi
pada plot utama.
• Sinopsis dapat diibaratkan sebagai bibit pohon yang
mana saat berkembang nanti, baik batang pokok
maupun akar, dahan, ranting, dan daunnya akan
selalu tumbuh secara proporsional sehingga bentuk
dasarnya tetap terjaga.
Cara menyajikan cerita dalam bentuk sinopsis.
Format Sinopsis
Memperlihatkan keterkaitan unsur-unsur utama
cerita, memperkenalkan protagonis, memunculkan
gangguan pada protagonis, aksi protagonis untuk
mengatasi gangguannya, hambatan yang harus
dihadapi, yang kemudian diakhiri dengan
keberhasilan atau kegagalan protagonis

More Related Content

Similar to Skenario Cerita Pendek

Similar to Skenario Cerita Pendek (19)

TUGAS PRODUKTIF.pptx
TUGAS PRODUKTIF.pptxTUGAS PRODUKTIF.pptx
TUGAS PRODUKTIF.pptx
 
Langkah membuat-skenario
Langkah membuat-skenarioLangkah membuat-skenario
Langkah membuat-skenario
 
Menulis Skenario
Menulis SkenarioMenulis Skenario
Menulis Skenario
 
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.pptsinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
 
Worksop video pendek untuk lky
Worksop video pendek untuk lkyWorksop video pendek untuk lky
Worksop video pendek untuk lky
 
Menulis scenario
Menulis scenarioMenulis scenario
Menulis scenario
 
Istilah
IstilahIstilah
Istilah
 
B. Indonesia - Pementasan Drama
B. Indonesia - Pementasan DramaB. Indonesia - Pementasan Drama
B. Indonesia - Pementasan Drama
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohan
 
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdfDKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Bab 2 scriptwriting
Bab 2   scriptwritingBab 2   scriptwriting
Bab 2 scriptwriting
 
Drama dan pementasan drama
Drama dan pementasan dramaDrama dan pementasan drama
Drama dan pementasan drama
 
Istri istimewa (tgs teori sastra)
Istri istimewa (tgs teori sastra)Istri istimewa (tgs teori sastra)
Istri istimewa (tgs teori sastra)
 
Anak rantau
Anak rantauAnak rantau
Anak rantau
 
Movies 2010
Movies 2010Movies 2010
Movies 2010
 
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
 
C. menjelaskan alur cerita, pelaku dan latar
C. menjelaskan alur cerita, pelaku dan latarC. menjelaskan alur cerita, pelaku dan latar
C. menjelaskan alur cerita, pelaku dan latar
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Skenario Cerita Pendek

  • 2. Pengertian Skenario Skenario adalah naskah yang berisi cerita atau gagasan yang telah di desain cara penyajiannya, agar komunikatif dan menarik disampaikan dengan media film.
  • 3. Penyebutan skenario Amerika : film script, screenplay Inggris : film script, scenario Belanda : Skenario Indonesia : Skenario
  • 5. Maria pulang larut malam Menjadi gambaran visual seperti Seorang gadis berjalan malam hari, agak kedinginan, wajahnya kelihatan lelah, tampak kecemasan di matanya, lengang. Terdengar salak anjing di kejauhan, menambah suasana kesunyian dan sedikit seram.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Langkah-langkah membuat Skenario •Ide Cerita •Membuat Sinopsis •Bikin Logline/Premis •Treatment •Outline Scene/Scene Plot •Skenario
  • 11. IDE CERITA Film itu sebuah cerita bergambar dan bersuara. Karena sebuah cerita, jadi kamu harus punya cerita yang dianggap menarik untuk difilmkan. Dari mana datangnya ide? Ide banyak. Ada di mana-mana. Tinggal kamu buka lebar-lebar semua indera kamu. Kamu bakal mendengar, merasa, melihat, mengecap, dan mencium ide.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. SIAPKAN SINOPSISNYA •Sekalipun film dan cerpen atau novel sama-sama sebuah cerita, tetapi ada perbedaan. Perbedaannya pada medium yang digunakan, film menggunakan medium gambar dan suara. Sedangkan cerpen dan novel menggunakan medium teks. •Sementara sinopsis sendiri memiliki arti penting dalam pembuatan skenario, yaitu sebagai pijakan. Kita akan kesusahan bikin skenario bila tidak tahu sinopsis ceritanya. Akan sama sulitnya kita akan bikin sinopsis bila tidak punya ide cerita.
  • 19. BIKIN LOGLINE/PREMIS Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film apa yang dibuat. Logline sejenis iklan. Logline yang bagus akan menarik orang untuk menonton film yang kita buat. Agar mudah membuat logline, sebagai contoh pola kalimat sebagai berikut: bagaimana jika…… dan kemudian……. Contoh: bagaimana jika orang yang kamu siksa adalah orang yang akan menolong kamu dan kamu tidak tahu. Kalimatnya dibikin sederhana menjadi: yang kamu siksa adalah penolongmu yang tidak kamu ketahui. Untuk lebih jelas tentang logline, kamu bisa melihat cover-cover film. Di sana ada kalimat-kalimat yang menarik. Itulah logline atau premis.
  • 20. TREATMEN Treatmen ini pembabakan. Sebuah film umumnya tiga babak. Sinopsis itu harus dipecah ke dalam tiga babak ini. Babak pertama sebagai pengenalan seting, tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai penyelesaiannya. Yang tiga babak ini disebut dengan struktur tiga babak (tree acts structure). Ada juga yang disebut struktur sembilan babak (nine acts structure), sebagai pengembangan dari yang tiga babak.
  • 21. Struktur 3 Babak tree acts structure: 1. Permulaan 2. Pertengahan 3. Penutupan
  • 22. Struktur sembilan babak (nine acts structure) •Babak 1: kejadian buruk menimpa orang lain. •Babak 2: pengenalan tokoh utama (protagonis). •Babak 3: kejadian buruk menimpa protagonis, atau terlibat/dilibatkan kepada masalah orang lain pada babak 1. •Babak 4: protagonis dan antagonis •Babak 5: protagonis berusaha keluar dari masalah •Babak 6: protagonis salah mengambil jalan •Babak 7: protagonis mendapat pertolongan •Babak 8: protagonis berusaha keluar dari masalah lagi •Babak 9: protagonis dan antagonis berperang, menyelesaikan masalahnya
  • 23. OUTLINE SCENE/SCENE PLOT outline scene/scene plot. Outline scene/scene plot adalah rencana peristiwa-peristiwa yang akan diketengahkan dalam visual film . Pembuatan outline scene/scene plot akan mempermudah pembuatan skenario. Contoh: 1.Lisa pamit kepada orang tuanya pergi ke Jakarta untuk melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan film yang cukup ternama . 2.Arman, pacar Lisa, sedang menyiapkan rencana menculik Lisa. 3.Dst
  • 24. Menulis Skenario Skenario berisi : 1.Format deskripsi Gambar dan Suara 2.Scene dan Sequence 3.Deskripsi Informasi Tempat 4.Deskripsi Informasi Tokoh 5.Format Deskripsi Insert dan Flashback 6.Camera Set Up 7.Time Lapse
  • 25. Deskripsi Gambar Contoh: Pak Ahmad duduk menghadapi Perwira Jaga Polsek, wajahnya tegang. Sudah tiga hari tidak bisa tidur. Di atas meja Perwira ada pesawat telepon, berkas yang sedang dikerjakan. Perwira sedang berusaha menenangkan Ahmad, menyodorkan rokok, Ahmad menolak dengan tangan, tangannya gemetar.
  • 26.
  • 27. Deskripsi Suara Contoh AHMAD Saya harap anak saya bisa cepat ditemukan, Pak. SOUND EFFECT (Dering Telepon) Ahmad tersentak, ILUSTRASI MUSIK (Menghentak, menggambarkan ketegangan yang mendadak dirasakan oleh Ahmad)
  • 28. Scene & Sequence 12. INT. RUANG PERWIRA JAGA, POLSEK – MALAM Deskripsi “RUANG PERWIRA JAGA, POLSEK” adalah keterangan tempat kejadian dan deskripsi “MALAM” adalah keterangan waktu. 13. EXT. DEPAN KANTOR POLSEK TANJUNG DUREN – MALAM 14. INT. DEPAN KANTOR POLSEK TANJUNG DUREN – PAGI Nomor 12, 13, dan 14 adalah nomor Scene INT dan EXT deskripsi tempat kejadian. INT deskripsi tempat kejadian di dalam ruangan dan EXT deskripsi tempat kejadian di luar ruangan MALAM, PAGI deskripsi waktu kejadian berlangsung. Terjadi di malam hari atau terjadi di pagi hari. Urutan kejadian Scene 12, 13, dan 14 adalah menunjukkan Sequence
  • 29. Deskripsi Informasi Tempat EXT. LAPANGAN PARKIR – FULL SHOT – MALAM Dari O.S. Cahaya lampu iklan neon mengirimkan kilatan berbentu silang menyilang dari cahaya dan bayangan ke arah atap-atap barisan mobil mewah. Banyak mobil import gemerlap dalam kegelapan, dari nomornya bisa diduga bahwa pemiliknya adalah orang-orang kaya dan berpengaruh. Kita tidak mendengar apapun kecuali terpaan angin yang tiupannya menggeser di tanah. Sebagian lapangan parkir kosong, tidak ada pengunjung di dalam. Note: O.S. adalah singkatan OFF SCREEN, artinya sumber berada di luar layar.
  • 30. Deskripsi Informasi Tempat INT. SALON TENDA – SIANG Cahaya masuk ruangan lewat kain layar besar penutup pintu depan., membuat seluruh ruangan terasa agak seram Di tengah hari begini di sini sangat senyap. Shanssey dan Wyatt masuk. Shanssey memandang keliling, lalu mengajak Wyatt melintasi ruangan. Duduk sendirian menghadapi meja di sudut, memainkan kartu, adalah Doc Hollyday. Dia beberapa tahun lebih muda daripada Wyatt, tapi anda tidak menyangka demikian kalau melihat keadaannya. Ia digerogoti oleh penyakit TBC. Di atas meja ada sebotol wiski dan gelas.
  • 31. Deskripsi Informasi Tokoh Berdiri sambil memperhatikan montir bekerja adalah JOSEPH ROMER. Berusia akhir tiga puluhan, tapi kelihatan lebih tua. Dia nervus, gugupan, berwajah sensitif dengan bekas luka yang menggurat ke lehernya, sebuah souvenir dari Dachau. Gerak-gerik dan cara dia bicara memperlihatkan bahwa dia orang yang tidak sabaran. Pakaiannya tidak rapi, tanpa topi, mengenakan baju mantel yang jelas betul barang bekas, dan terlalu besar untuk dia. JOSEPH banyak menghabiskan usianya dalam penjara sebagai tawanan politik, dan sekarang ia tinggal di tempat penampungan tuna wisma
  • 32. Format Deskripsi Insert dan Flashback 23. RUANG RAPAT PT. JAYA – PAGI Direktur Utama dan staf amat tegang menanti kedatangan Ogan. Dua Pemasok Dana sudah mulai berbisik-bisik sambil melihat ke jam. Dirut tahu Pemasok Dana sudah tidak sabar Pelayan masuk membawa minuman Dirut gembira. Bersikap ramah sekali untuk menenangkan Pemasok Dana INSERT : 23.A. INT. JALAN RAMAI, MACET – PAGI Pak Ogan berada di dalam mobil yang dikepung kemacetan. Gugup cari jalan keluar yang mustahil. Karena nervus ia ambil lagi HP dari sakunya, dilihatnya, tidak mungkin digunakan, dikantongi lagi. Bingung. KEMBALI KE SC. 23 Kedua Pemasok Dana berdiri Pemasok Dana B Maaf, Kami harus mengurus proyek lain lagi. Dirut tiba- tiba menekan dadanya…… dst.
  • 33. Format Deskripsi Insert dan Flashback 42. EXT. SEKITAR JEMBATAN KECIL, SAWAH – SIANG Enok mendatang ke arah jembatan kecil, ang hanya berupa sebatang pohon kelapa, akan mengantar makan siang buat bapaknya di sawah. Di tengah jembatan batang kelapa ada lelaki sedang berdiri memancing. Enok memandang ke arah jembatan dan menggugah kenangannya. FLASHBACK : 42.A. EXT. JEMBATAN KECIL, SAWAH – PAGI Si Amir yang agak bego menggoda menggoda di tengah jembatan. Enok yang ada di jembatan ketakutan. Di seberang jembatan muncul Toha, jagoan desa. Amir mendadak berhenti mengganggu Enok, menyingkir. Enok menyeberang. Senyum terima kasih pada Toha. O.S. BIBI : (mendehem) KEMBALI KE 42 Enok terbangun dari lamunannya, menoleh. Bibi tersenyum … dst
  • 34. Camera Set Up MS (Travelling Shot) Maulana bicara sambil berjalan menghampiri Ami di bangku taman sebelah sana Atau SLS Putri sedang melamun di tepi kolam, Track In to CU Sri, nampak pipi Sri dibasahi air mata. CU Sri sedang melamun dan bibinya dialiri air mata, Track Out, nampak Sri sedang melamun di depan kolam, terus sampai SLS dan In Frame kaki ibu. Sri menoleh ke arah ibu
  • 35. Time Lapse 12. EXT. DEPAN RUMAH SUNDARI – SIANG Joko duduk di bawah pohon, seberang rumah Sundari, menanti keluarnya Sundari DISSOLVE 13. EXT. DEPAN RUMAH SUNDARI – MALAM Joko tekun menunggu. Gerimis mulai turun. Rambutnya mulai kuyup, namun Joko setia menunggu Note: Dapat juga digunakan penyembungan Cut to atau Fade Out-Fade In.
  • 36. 7 Langkah Mengarang Cerita (oleh RB. Armantono) 1. Menciptakan Protagonis 2. Menciptakan Gangguan, yang akan mendorong protagonis beraksi 3. Mengkreasikan hambatan sebagai penghalang aksi protagonis 4. Menetapkan Akhir Cerita 5. Membangun Latar 6. Merumuskan ide-ide pokok dan tema 7. Cara menyajikan cerita dalam bentuk sinopsis.
  • 37. Menciptakan Protagonis Cerita selalu berangkat dari Tokoh Utama  Semisal : Putri Salju, Timu Emas, Zorro, atau Cinderella Tokoh Utama memegang peranan mutlak sebagai sebab terjadinya cerita. Tokoh Utama dikenal sebagai Protagonis
  • 38. Menciptakan Protagonis Protagonis adalah tokoh yang sanggup menciptakan proses identifikasi Identifikasi : proses menyamakan diri dengan protagonis. Inilah kekuatan protagonis. Protagonis seakan telah menyihir dan membuat kita menyamakan diri dengannya. Semisal, tidak sedikit lelaki yang memilih potongan rambut mirip Keanu Reeves, pada film Speed. Membeli pernak-pernik Superman, membeli pedang Starwars… dsb
  • 39. Menciptakan Gangguan, yang akan mendorong protagonis beraksi • Kita tidak bisa menciptakan aksi tanpa tokoh karena aksi hanya bisa terjadi jika ada sesorang sebagai pelakunya, dan sebaliknya, kita juga tidak dapat membangun tokoh jika dia tidak melakukan suatu aksi. Kita tidak bisa mengatakan dia orang baik sebelum melihat tokoh itu melakukan suatu aksi yang mendukung kesimpulan tersebut. Dengan demikian, kita harus membuat protagonis beraksi. Begitu Protagonis beraksi, aksi tersebut akan menjadi perangkat untuk membangun emosi. Protagonis beraksi karena ada gangguan
  • 40. Menciptakan Gangguan, yang akan mendorong protagonis beraksi Ciptakan GANGGUAN. •Orang harus diberi gangguan untuk membuatnya beraksi. Gangguan itu tentu bisa besar, bisa kecil, tetapi itu tidak menjadi masalah, karena gangguan selalu menimbulkan rasa sakit. •Ketika gangguan menimbulkan rasa sakit, protagonis akan beraksi untuk menghilangkan gangguan tersebut. •Oleh karena itu, ciptakan Protagonis dan berikan gangguan, maka protagonis akan beraksi. •Sesungguhnya cerita baru dimulai saat gangguan muncul.
  • 41. Mengkreasikan hambatan sebagai penghalang aksi protagonis Ciptakan Konflik ! •Agar protagonis terus beraksi, kita harus menciptakan hambatan yang menghalangi kehendak, sehingga kehendak tidak segera mencapai tujuannya. •Ketika kehendak protagonis membentur hambatan, terciptalah konflik. •Hadirkan Antagonis
  • 42. Menetapkan Akhir Cerita Akhir Cerita merupakan akhir harapan. Situasi emosional penonton dalam menghadapi akhir cerita bisa disepadankan dengan situasi emosional penonton. Merangkai Plot Berakhir happy ending atau sad ending
  • 43. Membangun Latar • Latar = kemiripan dengan realita • Latar menjadi makna sosiologis yang berhubungan dengan tempat dan waktu; adat istiadat, agama, ideologi, teknologi dan sebagainya. • Latar berpengaruh penting dalam membangun unsur artistik dan dramatik • Latar punya pegaruh penting bagi karakterisasi maupun cerita.
  • 44. Merumuskan ide-ide pokok dan tema Tetapkan tema dengan format: Tentang…… (protagonis) yang……. (aksi) Contoh; -Tentang tiga gadis remaja yang bersahabat -Tentang anak idiot yang harus berjuang bertahan hidup sendirian setelah diusir keluarganya karena dianggap anak sial.
  • 45. Merumuskan ide-ide pokok dan tema Ide Pokok •Di balik cerita itu ada nilai yang ingin disampaikan, dapat disebut juga dengan pesan moral. Karena cerita yang baik harus punya nilai. •Ide pokok akan menjernihkan perenungan yang ingin kita sampaikan dalam cerita. •Rumusan ide pokok memiliki subyek dan prediket. Semisal: persahabatan itu indah •Hubungkan Ide Pokok dengan Tema
  • 46. Merumuskan ide-ide pokok dan tema Contoh Ide Pokok Keberhasilan hanya dapat dicapai melalui ketekunan dan kejujuran Contoh Tema Tentang tukang sate ayam yang berbulan-bulan mencoba berbagai resep agar usahanya tidak bangkrut akibat harga ayam semakin mahal. Dia menjadi pengusaha sukses setelah berhasil menciptakan sate singkong yang murah meriah namun lebih lezat dibanding dengan sate.
  • 47. Cara menyajikan cerita dalam bentuk sinopsis. • Sinopsis = garis besar cerita yang terkonsentrasi pada plot utama. • Sinopsis dapat diibaratkan sebagai bibit pohon yang mana saat berkembang nanti, baik batang pokok maupun akar, dahan, ranting, dan daunnya akan selalu tumbuh secara proporsional sehingga bentuk dasarnya tetap terjaga.
  • 48. Cara menyajikan cerita dalam bentuk sinopsis. Format Sinopsis Memperlihatkan keterkaitan unsur-unsur utama cerita, memperkenalkan protagonis, memunculkan gangguan pada protagonis, aksi protagonis untuk mengatasi gangguannya, hambatan yang harus dihadapi, yang kemudian diakhiri dengan keberhasilan atau kegagalan protagonis