Dokumen tersebut membahas tentang hukum Islam mengenai penyembelihan hewan secara mekanis dengan pemingsanan. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa penyembelihan hewan secara mekanis diperbolehkan asalkan memenuhi syarat-syarat penyembelihan menurut syariat Islam seperti membaca basmalah dan memutuskan urat-urat penting pada leher hewan. Proses penyembelihan mekanis harus dilakukan setelah hewan dipingsankan se
6. rosululloh telah mengharamkan kawin
mut’ah dengan sabdanya:
.
“wahai manusia! Saya telah mengizinkan kamu kawin mut‟ah. Tetapi sekarang
ketahuilah bahwa Alloh telah
mengharamkan sampai hari kemudian.”
Dari „ali, Rasululloh saw. Telah melarang kawin mut‟ah pada waktu perang
khaibar dan melarang makan daging keledai penduduknya.
7.
8. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan
kemudahan-kemudahan bagi manusia dalam menikmati kehidupan di alam
dunia. Di antaranya adalah kemudahan dalam menyembelih hewan dengan
menggunakan mesin (mekanis) yang disertai dengan pemingsanan terlebih
dahulu. Sebagian umat Islam mempertanyakan tentang hukum Menyembelih
Hewan Secara Mekanis Dengan Pemingsanan, apakah diperbolehkan oleh
hukum Islam atau tidak.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang hukum
menyembelih hewan secara mekanis dengan pemingsanan, maka MUI
Propinsi DKI Jakarta memfatwakan:
9. Hewan ternak seperti onta, sapi, kerbau,
kambing dan unggas halal dimakan dagingnya
jika disembelih (dipotong) sesuai dengan
ketentuan dan tata cara syari'at Islam.
Sebagaimana telah difirmankan Allah
SWT dalam surat al-Maidah ayat 3:
Diharamkan bagimu (memakan)bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih
untuk berhala. Al-Ma'idah, 5:3
surat al-An'am 145:
.
Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi- karena
sesungguhnya semua itu kotor- atau binatang yang disembelih
atas nama selain Allah." Al- An' am, 6:145.
10. Artinya:
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih)disebut (nama) selainAllah". al-Baqarah,2:173
11. Tata cara
penyembeliha
n hewan
ternak
menurut
syari’at Islam
Orang yang menyembelih
harus beragama
Islam,dewasa (baligh)
dan berakal sehat, baik
laki-Iaki maupun
perempuan
harus
membaca
basmalah
Alat penyembelihan
(pisau)-nya harus
tajam.
harus disembelih di
lehernya dengan
memutuskan
saluran pernafasan
(trachea/hulqum),
saluran makanan
(oesophagus/marik
), dan dua urat
leher
(wadajain)nya.
12. Hewan yang akan disembelih, sunnah
dihadapkan ke arah qiblat.
Hewan yapg akan
disembelih, sunnah
digulingkan ke sebelah
rusuknya yang kiri agar
mudah disembelih.
Orang yang akan menyembelih, disunnahkan
membaca shalawat kepada Rasulullah SAW
"Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina Muhammad"
dan membaca takbir " Allahu Akbar"
sebanyak tiga kali, di samping membaca
basmalah "Basmillahir rahmanirrahim"
Hewan yang panjang lehernya,
hendaknya disembelih di pangkal
lehernya dengan memotong dua
urat yang ada di sebelah kiri dan
kanan lehernya. Dengan demikian,
diharapkan dapat mempercepat
kematiannya
Orang yang menyembelih
hewan ternak, disunnah¬kan
menjaga kebersihan sehingga
tidak mencemari lingkungan.
13. Proses penyembelihan hewan secara mekanis adalah sebagai
berikut:
Sebelum disembelih,
hewan ternak
dipingsankan terlebih
dahulu dengan listrik.
Setelah
dipingsankan, hewan
yang akan disembelih
tetap dalam keadaan
hidup (bernyawa)
sehingga jika tidak jadi
disembelih tetap dapat
hidup secara normal.
dipotong dengan
menggunakan pisau yang
tajam sehingga dapat
memutuskan saluran
pemafasan
(trachea/hulqum),saluran
makanan
(oesophagus/marik), dan
dua urat leher (wadajain)-
nya.
Pemotongan hewan
dilakukan oleh petugas
pemotong hewan yang
beragama Islam dan
terlebih dahulu membaca
basmalah "Bismillahir
rahmanirrahim"
Sesudah dipotong dan
darahnya telah berhenti
mengalir, maka isi perut
hewan tersebut
dikeluarkan semua dan
selanjutnya dagingnya
dipotong-potong.
14. Hal ini didasarkan pada hadits shahih riwayat Imam Muslim dari sahabat
Syaddad ibn Aus RA:
Artinya:
Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Oleh
karena itu apabila kamu ditugaskan membunuh, maka lakukanlah pembunuhan tersebut
dtngan baik. Dan apabila kamu hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang
baik. Hendaklah salah seorang di antara kamu menajamkan pisaunya serta memberikan
kenyamanan terhadap hewan yang disembelihnya.